Oleh:
KELOMPOK 4
1. M. Taufikkur Rohman 201810170311066
2. Andanrani 201810170311115
3. Rivaldy Fajrul Falah 201810170311138
4. Muhammad Alif Nurinsani 201810170311155
5. Faruq Ahmad 201810170311159
A. Case Abstract
Studi kasus pada PT Fast Food Indonesia bertujuan untuk melihat strategi yang
digunakan perusahaan untuk bertahan dalam persaingan pada bisnis makanan cepat saji.
Restoran fast food umumnya merupakan restoran asing yang masuk ke Indonesia dalam
bentuk kemitraan bisnis pola franchise. Analisis strategi yang digunakan menggunakan
model eksternal audit, internal audit, dan space matriks. Hasil studi kasus menunjukkan
bahwa pada analisis eksternal audit menunjukkan skor CPM sebesar 3,36 dan skor EFE 3,1
yang berarti PT Fast Food Indonesia telah mampu merespon factor eksternal dengan
memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman. Analisis internal menunjukkan rasio
keuangan yang cukup baik dan skor IFE sebesar 3,3 yang berarti PT Fast Food Indonesia
memiliki posisi internal yang kuat karena telah mampu menggunakan kekuatan dan
mengatasi kelemahan yang cukup baik. Space matriks menunjukkan PT Fast Food Indonesia
Tbk berada di kuadran agresif.
B. Profile
1. Sejaran Pendirian
PT Fast Food Indonesia Tbk didirikan oleh Keluarga Gelael pada 1978. Pada
1979, Perseroan mendapatkan akuisisi waralaba dengan pembukaan gerai pertama pada
bulan Oktober di Jalan Melawai di Jakarta. Pembukaan gerai pertama terbukti sukses
dan diikuti dengan pembukaan geraigerai selanjutnya di Jakarta dan ekspansi hingga ke
sejumlah kota besar lainnya di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya,
Medan, Makassar, dan Manado.
2. Jenis Usaha, Produk/Jasa Yang Dihasilkan
Produk unggulan KFC adalah Colonel’s original Recipe dan Hot & Crispy
Chicken, tetap merupakan ayam goreng paling lezat berdasarkan berbagai survei
konsumen di Indonesia. Sebagai produk unggulan lainnya, dalam beberapa tahun ini
KFC juga menawarkan Colonel Burger, Crispy trips, Twisty, Colonel Yakiniku dan
yang baru – baru ini diluncurkan, Riser. Selain produk – produk unggulan ini, KFC juga
memenuhi selera lokal dengan menu pilihan lain seperti Perkedel, Nasi, Salad, dan Sup
KFC. Untuk memberikan produk bernilai tambah kepada konsumen, berbagai menu
kombinasi hemat dan bermutu seperti Super Besar serta KFC Attack terus ditawarkan.
KFC juga meluncurkan Paket Goceng, yakni beberapa varian menu seharga Rp 5.000
untuk semakin menghadirkan penawaran bernilai tambah kepada konsumen dan
memberikan sesuatu yang berbeda dari merek KFC.
3. Strategi Perusahaan Yang Dijalankan
KFC yakin bahwa dengan menciptakan dan membangun satu budaya yang kokoh
dimana setiap orang di perusahaan membuat perbedaan, membentuk opini konsumen
dan sales mania, memberikan diferensiasi brand yang kompetitif, menjalin kontinuitas
hubungan dengan masyarakat, serta mempertahankan konsistensi keberhasilan yang
telah dicapai, pada akhirnya akan menjadikan KFC sebuah brand yang paling digemari
di seluruh Indonesia, dan sebuah perusahaan yang baik dan kokoh.
C. Visi
Selalu menjadi merek restoran cepat saji Nomor 1 dl Indonesia dan mempertahankan
kepemimplnan pasar dengan menjadi restoran yang termodern dan terfavorit dalam segi
produk, harga, pelayanan, dan fasilitas.
D. Misi
Semakin memperkuat citra merek KFC dengan strategi-strategi dan ide-ide yang inovatif,
terus meningkatkan suasana bersantap yang tiada bandingannya dan konsisten memberikan
produk, layanan, serta fasilitas restoran yang selalu berkualitas mengikuti kebutuhan dan
selera konsumen yang terus berubah.
E. External Audit
1. Opportunities
a. Mengembangkan jenis varian yang lain,antara lain dalam bentuk penyajian dan rasa
yang baru.
b. Bisa dijadikan bisnis waralaba yang bisa menjadi pemasukan dari menjual brand
dan sistem manajemennya.
2. Threats
a. Banyak pesaing lain yang menciptakan jenis makanan cepat saji lain seperti
burger,pizza,dll.
b. Banyak masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat dan mulai
meninggalkan mengkonsumsi “junk food”.
c. Pedagang kaki lima maupun UMKM yang menjual fried chicken dengan harga
yang lebih terjangkau.
d. Banyak bermunculan produk tepung bumbu ayam goreng yang memungkinkan
masayarakat lebih suka membuat fried chicken sendiri daripada membeli.
Weighted
Key External Factors Weight Rating
Score
Opportunities
Mengembangkan jenis varian yang
lain,antara lain dalam bentuk penyajian 0,2 3 0,6
dan rasa yang baru.
Memiliki brand yang kuat untuk bisnis
0,2 3 0,6
waralaba.
Threats
Banyak pesaing yang menciptakan jenis
makanan cepat saji lain seperti 0,2 4 0,8
burger,pizza,dll.
Banyak masyarakat yang beralih ke jenis
makanan yang lebih sehat dan mulai 0,1 2 0,2
meninggalkan mengkonsumsi “junk food”.
Pedagang kaki lima maupun UKM yang
menjual fried chicken dengan harga yang 0,15 3 0,45
lebih terjangkau.
Banyak bermunculan produk tepung 0,15 3 0,45
bumbu ayam goreng yang memungkinkan
masayarakat lebih suka membuat fried
chicken sendiri daripada membeli.
Total 1 3,1
Perhitungan dalam analisis kami menerapkan bahwa setiap faktor kunci harus diberi
bobot mulai dari 0,0 (low importance) sampai 1,0 (high importance). Angka tersebut
menunjukkan betapa pentingnya faktor tersebut jika perusahaan ingin sukses di industri. Jika
tidak ada bobot yang ditetapkan, semua faktor akan sama pentingnya, sedangkan dalam
kenyataan tidak demikian. Jumlah semua bobot harus sama dengan 1,0. Faktor terpisah tidak
boleh terlalu banyak memberi penekanan (memberi bobot 0,30 atau lebih) karena
keberhasilan di industri jarang ditentukan oleh satu atau beberapa faktor.
Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada tabel menunjukan bahwa factor yang
menjadi peluang utama perusahaan adalah mengembangkan dan memperluas jangkauan dan
promosi, dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0,15 sedangkan ancaman utama adalah
masuknya produk kecantikan dari luar negeri dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0,01.
Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas, maka dapat diperoleh total bobot skor sebsar 3,1.
Hal ini menunjukan bahwa PT Fast Food Indonesia telah mampu merespon factor eksternal
dengan memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman.
F. Internal Audit
1. Strengths
a. Memiliki cabang di seluruh Indonesia,sehingga daerah pemasarannya cukup luas.
b. Memiliki manajemen produksi yang cukup baik.
c. Memiliki brand resmi yang terkenal di seluruh dunia.
d. Pelayanan yang cepat dan ramah.
e. Disukai oleh banyak kalangan masyarakat.
f. Rasa yang khas dan lezat.
g. Dibuat dari ayam kualitas terbaik.
2. Weaknesses
a. Harga yang kurang terjangkau bagi kalangan masyarakat bawah.
b. Kurang memperhatikan nilai gizi.
Weighted
Key Internal Factors Weight Rating
Score
Strengths
Memiliki cabang di seluruh Indonesia,
0,15 4 0,6
sehingga daerah pemasarannya cukup luas.
Memiliki manajemen produksi yang cukup
0,15 3 0,45
baik.
Memiliki brand resmi yang terkenal di
0,1 4 0,4
seluruh dunia.
Pelayanan yang cepat dan ramah. 0,05 3 0,15
Disukai oleh banyak kalangan masyarakat. 0,05 3 0,15
Rasa yang khas dan lezat. 0,1 2 0,2
Dibuat dari ayam kualitas terbaik. 0,1 3 0,3
Weaknesses
Harga yang kurang terjangkau bagi
0,15 3 0,45
kalangan masyarakat bawah.
Kurang memperhatikan nilai gizi. 0,15 4 0,6
Total 1 3,3
Perhitungan dalam analisis kami menerapkan bahwa setiap faktor kunci harus diberi
bobot mulai dari 0,0 (low importance) sampai 1,0 (high importance). Angka tersebut
menunjukkan betapa pentingnya faktor tersebut jika perusahaan ingin sukses di industri. Jika
tidak ada bobot yang ditetapkan, semua faktor akan sama pentingnya, sedangkan dalam
kenyataan tidak demikian. Jumlah semua bobot harus sama dengan 1,0. Faktor terpisah tidak
boleh terlalu banyak memberi penekanan (memberi bobot 0,30 atau lebih) karena
keberhasilan di industri jarang ditentukan oleh satu atau beberapa faktor.
Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada tabel menunjukan bahwa factor yang
menjadi kekuatan utama perusahan adalah komposisi produk terbuat dari bahan alami dan
tradisional yang merupakan warisan yang digunakan secara turun temurun dengan nilai
tertimbang tertinggi sebesar 0,15 dan diperoleh total bobot skor sebesar 3,3. Hal ini
menunjukan bahwa PT Fast Food Indonesia. Memiliki posisi internal yang kuat karena telah
mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang cukup baik.
G. SWOT Matrix
Analisa SWOT (strenght, weakness, opportunity, treads) merupakan salah satu metode
dalam melakukan penyusunan strategi perusahaan dengan melihat kondisi lingkungan
perusahaan baik itu lingkungan internal maupun eksternal. Analisa SWOT lebih
menekankan kepada bagaimana kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam menghadapi
peluang dan ancaman yang ada. SWOT sendiri merupakan akronim dari Strength
(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (Peluang) dan Threats (ancaman).
Analisis SWOT digunakan dalam melakukan analisis strategis perusahaan. Hal ini
disebabkan karena analisa SWOT menyediakan suatu informasi yang mendalam tentang
kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan, sehingga
perusahaan akan mempunyai gambaran tentang keputusan strategis apa yang akan diambil.
Berikut adalah hasil SWOT Matrix pada kelompok kami:
H. SPACE Matriks
Matriks Evaluasi Posisi dan Tindakan Strategis (Strategic Position and
Action Evaluation—SPACE Matrix), mengindikasikan apakah strategi yang agresif,
konservatif, defensif, atau kompetitif yang paling cocok dengan organisasi tertentu. Sumbu
untuk Matriks SPACE mewakili dua dimensi internal, yaitu kekuatan keuangan (financial
strength—FS) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage—CA) dan dua dimensi
eksternal, yaitu stabilitas lingkungan (environmental stability— ES) dan kekuatan
industri (industrial strength—IS). Keempat faktor ini adalah penentu yang paling penting
dari keseluruhan posisi Strategis organisasi. Berikut adalah space matrix pada PT Fast Food
Indonesia.
0
-6 -4 -2 0 2 4 6
-2
-4
-6
Berdasarkan gambar space matriks yang telah kelompok kamu susun diatas maka PT
Fast Food Indonesia Tbk berada di kuadran agresif. Perusahaan dalam posisi yang baik
untuk menggunakan kekuatan internalnya dengan tujuan mengatasi kelemahan internal,
misalnya dari segi loyalitas konsumen dan persaingan harga perusahaan unggul dari
pesaingnya yaitu Burger Kings. Hal tersebut bisa dimanfaatkan perusahaan untuk mengatasi
kerugian yang sedang dialami oleh perusahaan. Dengan memanfaatkan loyalitas konsumen
dan harga yang terjangkau maka perusahaan dapat meningkatkan pendapatan, sehingga tidak
akan terjadi kerugian di periode selanjutnya.
I. Recommendations
a. Strategi Pertumbuhan Perusahaan
Berdasarkan space matriks PT Fast Food Indonesia menunjukkan bahwa
perusahaan cenderung pada kuadran agresif. Hal ini berarti perusahaan masih berada
pada posisi pertumbuhan. Terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan agar
perusahaan bisa bersaing pada posisi pertumbuhan yaitu:
1. Pemberian diskon dan promo pada produk KFC.
2. Membuka cabang baru.
3. Mengembangkan kombinasi menu baru.
4. PT. Fast Food Indonesia melakukan akuisisi pada perusahaan sejenis.
5. PT. Fast Food Indonesia menguasai supplier.
b. Strategi Stabilisasi dan Terminasi
Meskipun berdasarkan space matriks menunjukkan kuadran I, pada nyatanya
pandemi covid-19 cenderung memberi dampak negatif terhadap sebagian besar
perusahaan yang bergerak dibidang makanan cepat saji. PT. Fast Food Indonesia dapat
melakukan strategi stabilisasi dan terminasi agar perusahaan dapat bertahan di tengah
pandemi. Strategi yang dapat digunakan yaitu:
1. Intensif dalam memberikan promo.
2. Meningkatkan pelayanan dan kualitas produk.
3. Melakukan penutupan sementara maupun permanen pada gerai yang
dinilai tidak memberikan pendapatan.
4. Memperhitungkan kembali harga pokok penjualan sesuai dengan kondisi
pandemi.