Anda di halaman 1dari 48

INTERNAL DAN EKSTERNAL

ANALYSIS FAKTOR
Analisis SWOT

Analisa SWOT adalah Analisa yang dilakukan ole perusahaan


untuk mengetahui Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan
Ancaman yang dihadapi perusahaan

Analisis SWOT bertujuan untuk memaksimalkan kekuatan dan


peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Karena
itu, untuk memulai analisis SWOT, kita harus memahami
masing-masing komponen dari SWOT, membuat kerangka 
 kerja,   kemudian   merencanakan   dan   melakukan   langkah-
langkah strategis yang ditempuh.
Strength (Kekuatan)

 Kelebihan apa saja yang anda/organisasi/perusahaan miliki


tapi orang/organisasi/perusahaan lain tidak?
 Apa yang anda/organisasi/perusahaan bisa lakukan lebih
baik dari orang/organisasi/perusahaan lain?
 Apa saja hal yang membuat anda/organisasi/perusahaan
memiliki ciri khas dan unik?
 Faktor positif apa saja yang mendukung tujuan anda?
Weaknesses (Kelemahan ):

 Hal apa saja yang harus


anda/organisasi/perusahaan tingkatkan?
 Hal apa saja yang harus anda/organisasi/perusahaan cegah?
 Apa saja yang dilihat orang lain sebagai kelemahan
anda/organisasi/perusahaan?
 Faktor apa saja yang membuat
anda/organisasi/perusahaan terpuruk?

Opportunities (Peluang)
 Peluang apa saja yang anda/organisasi/perusahaan jumpai?
 Tren apa yang sedang berkembang pada masyarakat?
Threats

 Rintangan apa saja yang anda/organisasi/perusahaan


hadapi?
 Kompetisi apa yang anda/organisasi/perusahaan
khawatirkan?
 Apakah kelemahan anda/organisasi/perusahaan
dapat menjadi ancaman serius?
Contoh Kasus Penerapan pada Toyota

Strength
1. Brand image yang sangat kuat dan diingat oleh konsumen
2. Varian harga yang terjangkau konsumen kelas bawah
3. varian model yang memenuhi kebutuhan masyarakat kelas
bawah, menengah, maupun atas
4. Pembaharuan dan upgrade produk mengikuti perkembangan
zaman, misalnya Toyota Avanza 1200cc menjadi 1500 cc
5. pengeluaran produk baru yang inovativ sesuai
perkembangan zaman dan kebutuhan pasar
6.Tim riset dan perkembangan yang memiliki teknologi terbaru
7.Dealer pemasaran yang tersebar di seluruh daerah.
Weakness
1. Perbedaan persepsi antara pasar domestik dengan pasar
internasional tentang kelas produk Toyota Rush. Pihak Toyota
sendiri mengklaim bahwa Toyota Rush ditempatkan pada
kelas Mid-Class SUV. Sedangkan kriteria kapasitas cc kelas
Mid-Class SUV sendiri adalah 1500cc.

2. Sistem Indent yang mengecewakan konsumen. Kadang-


kadang konsumen membatalkan proses pemesanan karena
kecewa akan janji yang diberikan oleh pihak dealer Toyota.

3. Masa depan karyawan, kebijakan perusahaan masih belum


ada dalam menjamin masa depan karyawaan

4. Banyak usaha yang menarik kedalam penjualan forechasting


karena perubahan scenario politik dan ekonomi. Untuk
alasan ini inventaris harus tetap rendah.
5. Mesin import, (mobil yaris )
Opportunity

1.Melakukan kerja sama dengan pemerintah, kepolisian,


maupun TNI untuk pengadaan kendaraan dinas.

2.Pemberian diskon, cash back maupun undian kepada setiap


pelanggan Toyota.

3.Pasar Pemerintah yang cukup besar khsusnya untuk kendaran


dinas di berbagai Lembaga Pemerintah
Trait
1.Meskipun Toyota menikmati posisi menjadi nomor satu
perusahaan mobil, masih dihadapinya beberapa kompetisi
terutama ancaman dari Honda. Honda telah mengadopsi
agresif strategis untuk menangkap pasar.

2.Walaupun Toyota hati-hati menyimpan mata pada perubahan


tren, masih kebutuhan pelanggan yang berubah-ubah dan
tren bisa menjadi ancaman.

3.Impor kembali AC mobil yang juga dianggap sebagai ancaman


bagi perusahaan
 
EFAS dan IFAS

Analisis SWOT dilakukan melalui serangkaian perhitungan yang


dikenal dengan perhitungan IFAS (internal factor analysis
strategy), EFAS (eksternal faktor analysis strategy) dan SFAS
(strategy factor analysis strategy) dengan memperhitungkan
nilai bobot dan rating.

EFAS adalah External Factors Analysis Summary, yaitu


kesimpulan analisis dari berbagai faktor eksternal yang
mempengaruhi keberlangsungan perusahaan. 

IFAS adalah Internal Factors Analysis Summary, yaitu


kesimpulan analisis dari berbagai faktor internal yang
mempengaruhi keberlangsungan perusahaan.
Bagaimana Cara Menghitung IFAS

Masukan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada Tabel


IFAS kolom 1.

Susun 5 faktor dari kekuatan dan 5 faktor kelemahan

Berikan bobot masing-masing faktor strategis pada kolom 2,


dengan skala 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak
penting).

Semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi dari skor total


= 1,00 .

Faktor-faktor itu diberi bobot didasarkan pengaruh posisi


strategis
Berikan rating pada kolom 3 untuk masing-masing faktor
dengan skala mulai dari 10 (sangat kuat) sampai dengan 1
(lemah), berdasarkan pengaruh faktor tersebut variabel yang
dianalisis .

Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk


kategori kekuatan) diberi nilai dari 6 sampai dengan 10 dengan
membandingkan terhadap rata-rata pesaing utama.

Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya jika


kelemahan besar sekali (dibanding dengan rata-rata pesaing
sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai kelemahan
rendah/di bawah rata-rata pesaing-pesaingnya nilainya 5.

Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor


pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan
untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari
4,0 (menonjol) sampai dengan 1,0 (lemah).
Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan
untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari
4,0 (menonjol) sampai dengan 1,0 (lemah).

Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk


memperoleh total skor bobot faktor yang dianalisis. Nilai total
ini menunjukan bagaimana variabel yang di analisis bereaksi
terhadap faktor-faktor strategis internalnya.
Berdasarkan analisa internal dan eksternal,
diperoleh butir butir kekuatan, kelemahan,
peluang, ancaman organisasi. maka dapat
ditentukan pembobotan dari masing masing
butir tersebut. bobot setiap factor dari Strength,
Weakness, Opportunity, Threaths diberi nilai =
1,00. sedangkan untuk masing – masing rating
factor akan diberi criteria sebagai berikut :

Untuk rating faktor Strength diberi kriteria :


 -Rating 1 : Sedikit Kuat
- Rating 2 : Agak Kuat
 -Rating 3 : Kuat
 -Rating 4 : Sangat Kuat
Untuk rating faktor Weakness diberi kriteria :

- Rating 1 : Sedikit Lemah


- Rating 2 : Agak Lemah
- Rating 3 : Lemah
- Rating 4 : Sangat Lemah

Untuk rating faktor Threat diberi kriteria :

- Rating 1 : Sedikit Mengancam


- Rating 2 : Agak Mengancam
- Rating 3 : Mengancam
- Rating 4 : Sangat Mengancam
Untuk rating factor Opportunity
diberi kriteria :

-Rating 1 : Sedikit Peluang


-Rating 2 : Agak Peluang
-Rating 3 : Peluang
-Rating 4 : Sangat Peluang
EXTERNAL FACTOR ANALYSIS
DAN
INTERNAL FACTOR ANALYSIS
Faktor Strategi Internal Bobot Rating BxR Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
INYTERNAL FAKTOR ANALISIS
         
STRENGHT (kekuatan) :           
1. Letak perusahaan yang 0,25 4 1 Tempat perusahaan yang strategis karena mudah dijangkau
strategis
     
2. Produk yang berkualitas
0,20 4 0,80 Memiliki produk yang berkualitas dapat menarik minat konsumen
  untuk membeli
3. Brand image yang baik 0,20 4 0,80
Brand image yang baik menjadi suatu nilai tambah bagi produk
perusahaan
4 . Pengalaman manajemen 0,25 4 1
pemasaran yang lama Mudah memasarkan produk yang akan dijual
5.Loyalitas konsumen yang 0,10 3 0,30 Perusahaan akan mudah mempertahankan konsumen
tinggi

Total kekuatan 1,00 3,90


INTERNAL FAKTOR ANALISIS
 
WEAKNESS (kelemahan) :
 
1. Kurang agresif dalam 0,25 1 0,25 Kurangnya mempromosikan barang/produk kepada para konsumen
promosi dan periklanan  
   
2. Terlalu berpuas diri 0,25 2 0,50 Para manajer yang terlalu berpuas diri dengan apa yang sudah
terhadap apa yang telah dicapai
dicapai 
 
 
0,25 3 0,75 Kurang efisien dalam mengelola keuntungan
3. Efisiensi keuntungan
rendah  
  0,25 2 0,50 Membeli sesuatu yang kurang dibutuhkan
4. Kurang efisien dalam
pengelolaan dana

Total kelemahan 1,00 2


INTERNAL FAKTOR ANALISIS
Faktor Strategi Internal Bobot Rating BxR Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
     
OPPORTUNITIES (peluang)    
1. Dapat melihat kebutuhan konsumen     Melihat kebutuhan konsumen sesuai dengan perubahan gaya hidup masyarakat atau
sesuai dengan perubahan gaya hidup 0,25 perubahan zaman
masyarakat. 4 1
  
2. Banyaknya orang-orang yang     
berimigrasi ke kota bumi 0,20 Banyaknya imigran dikota bumi dan tingkat pendapatan penduduk menjadi meningkat
3 0,60 maka kebutuhan konsumen akan barang pun meningkat dan memilih untuk berbelanja di
3. Banyaknya pemasok barang-barang   
   TOSERBA di bandingkan pasar tradisional
rumah tangga 0,30
3 0,90 Perusahaan memiliki posisi tawar yang kuat sehingga bisa mendapatkan barang yang murah
4. Perusahaan dapat melakukan   dengan kualitas yang tinggi
perluasan pasar      
0,25  Membuka akses pelanggan baru untuk meningkatkan profit dan pertumbuhan jangka
3  0,75 panjang

Total peluang 1,00 3,25


 
THREAT (ancaman) :
1. Pendatang baru yang lebih 0,25
INYTERNAL FAKTOR ANALISIS
0,25 Pesaing dari kota lain
1
besar dan efisien
       
       
2. Perusahaasn lain yang
0,25 1 0,25 Toko kecil yang terus berkembang pesat karena gencar melakukan
semakin berkembang pesat
strategi-strategi
       
 
3. Peningkatan biaya 0,20 2 0,40
Biaya listrik, pemeliharaan toko, biaya angkutan, gaji karyawan
operasional      
 
     
Pemerintah mengajukan persyaratan yang cukup berat untuk
4. Peraturan pemerintah 0,30 1  
membuka usaha
untuk perizinan membuka 0,30
usaha

Total Threat
1 1.20
INTERNAL FAKTOR ANALISIS

Strategi umum dan penjelasan arah strategi


Total skor kekuatan     : 3,90
Total skor kelemahan : -2
Total skor peluang       : 3,25
Total skor ancaman     :-1,20
 
Berdasarkan total skor diatas, maka penentuan posisi perusahaan dapat digambar
sebagai matriks SWOT berikut :
 
INTERNAL FAKTOR ANALISIS
INTERNAL FAKTOR ANALISIS

Selain itu, penentuan koordinat dari gambar tsb adalah sebagai berikut :
Koordinat Analisis Internal    :
(Skor total kekuatan – Skor total kelemahan ) / 2 =  ( 3,90 – 2 ) / 2 = 0,95
Koordinat Analisis External   :
(Skor total peluang – Skor total ancaman ) / 2 = ( 3,25 – 1,20 ) / 2 = 1,025

Titik koordinat terletak pada (0,95;1,025)


 
Hasil perhitungan dari masing-masing kaudran dapat digambarkan pada table berikut :
 
INTERNAL FAKTOR ANALISIS

Kuadran Posisi Matrik Luas Matrik Ranking Prioritas Strategi

I (3,90 ; 3,25) 12,7 1 Growth

II (-2 ; 3,25) -6,5 3 Stabilitas

III (-2;-1,20) 2,4 2 Kombinasi

1V (3,90;-1,20) -4,68 4 Penciutan


CONTOH LAIN
EFAS DAN IFAS
INYTERNAL FAKTOR ANALISIS
EKSTERNAL FAKTYOR ANALISIS
GRAFIK POSISI PERUSAHAAN
Peluang
4
3
Strategi Turnaround Strategi Agresif
2

1
Kelemahan Kekuatan
3 2 1 1 2 3 4
1

3
Strategi Defensif Strategi Diversifikasi
4

Ancaman
CREATING AN INDUSTRY MATRIX
Matriks industri merangkum faktor-faktor kunci keberhasilan dalam industri
tertentu.
Matriks memberikan bobot untuk setiap faktor berdasarkan seberapa penting
faktor itu untuk sukses dalam industri.
Matriks juga menentukan seberapa baik berbagai pesaing di industri menanggapi
setiap faktor.
CREATING AN INDUSTRY
MATRIX

1.0 (most important) to 5 (outstanding) to Multiply the weight in column 2 by


0.0 (not important) 1 (poor) its rating in column 3

All weights must sum to 1.0 regardless of the


number of strategic factors
The Competitive Profile Matrix (CPM)
Value-Chain Analysis
Analiis nilai rantai terkait dengan kegiatan penciptaan nilai dimulai dengan bahan
baku dasar yang berasal dari pemasok, beralih ke serangkaian kegiatan bernilai
tambah yang terlibat dalam memproduksi dan memasarkan produk / layanan, dan
berakhir dengan distributor mendapatkan barang akhir ke tangan konsumen.
Fokus analisis rantai nilai adalah untuk memeriksa korporasi dalam konteks rantai
keseluruhan kegiatan penciptaan nilai, yang perusahaan mungkin hanya sebagian
kecil.
penciptaan nilai dimulai dengan bahan baku dasar yang berasal dari pemasok, beralih
ke serangkaian kegiatan bernilai tambah yang terlibat dalam memproduksi dan
memasarkan produk / layanan, dan berakhir dengan distributor mendapatkan barang
akhir ke tangan konsumen.
Fokus analisis rantai nilai adalah untuk memeriksa korporasi dalam konteks rantai
keseluruhan kegiatan penciptaan nilai, yang perusahaan mungkin hanya sebagian
kecil.

1. Industry Value-Chain Analysis
Rantai nilai sebagian besar industri dapat dibagi menjadi segmen hulu dan hilir.
Dalam industri perminyakan:
Hulu mengacu pada eksplorasi minyak, pengeboran, dan memindahkan minyak
mentah di kilang.
Hilir mengacu pada penyulingan minyak ditambah mengangkut dan
memasarkan bensin dan minyak sulingan ke distributor dan pengecer pompa
bensin.
Sebuah industri dapat dianalisis dalam hal margin keuntungan yang tersedia
pada setiap titik di sepanjang rantai nilai.
Misalnya, pendapatan dan keuntungan industri otomotif AS dibagi di antara
banyak kegiatan rantai nilai, termasuk manufaktur, penjualan mobil baru dan
bekas, ritel bensin, asuransi, layanan dan suku cadang purna jual, dan
pembiayaan sewa.
2. Corporate Value-Chain Analysis

Periksa rantai nilai setiap


lini produk dalam hal
berbagai kegiatan yang
terlibat dalam
memproduksi produk /
layanan itu.

by Michael E. Porter
Tugas 3

1. Susunlah Internal dan Eksternal Analisis dari


perusahaan Anda (Analisa SWOT)
2. Tentukan Nilai Rating , Bobot dan Hitung
Total Score nya
3. Gambarkan grafik hasil perhitungan no 2
  Eksternal OPPORTUNITY TREATHS

Internal
STRENGTH Comparative Mobilization
Advantage

WEAKNESS Divestment/ Damage


Investment Control
Analisa FakorTotal Skor

Strength 3,48

Weakness 2,74

Opportunity 3,45

Treath 3,2

Internal
Sumbu X = (skor strength-skor weakness) : 2= (3,48-2,74):2= 0,74:2= 0,37

Perhitungan koordinat dari analisis Eksternal

Sumbu Y = (skor opportunity – skor treaths) : 2= (3,45-3,2):2=0,25:2= 0,125

Jadi posisi perusahaan berada pada titik koordinat di (0,37: 0,125)


0,37 : 0,125
Analisa FakorTotal Skor

Strength3,48

Weakness2,74

Opportunity3,45

Treath3,2

Anda mungkin juga menyukai