Anda di halaman 1dari 18

TM 6:PILIHAN STRATEGI, SWOT MATRIX, IFE-EFE

MATRIX

PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI TBK

OLEH :
KELOMPOK 3
MANAJEMEN STRATEGIK - KELAS I
NAMA ANGGOTA
KELOMPOK 3

1. Andaring Suryaningsih (042011233034)


2. Ridha Amaliyah (042011233059)
3. Astri Ayu Pramesti S. (042011233105)
4. Ayesha Kallista K. P. (042011233143)
5. Inke Yenyen Safira (042011233195)
THE STRATEGY FORMULATION
ANALYTICAL FRAMEWORK

The Strategy Formulation Analytical Framework dapat digunakan untuk semua ukuran dan
jenis organisasi serta dapat membantu ahli strategi mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
memilih strategi.
THE STRATEGY FORMULATION
ANALYTICAL FRAMEWORK

The Input Stage The Matching Stage The Decision Stage

Berfokus pada merangkum berfokus pada menghasilkan Menggunakan informasi input


informasi input dasar untuk strategi alternatif dengan dari Tahap 1 untuk
merumuskan strategi. menyelaraskan faktor mengevaluasi secara objektif
eksternal dan internal. strategi alternatif yang layak
Tujuannya adalah untuk yang diidentifikasi pada Tahap
lebih efektif menghasilkan, Mencocokkan faktor 2.
memprioritaskan, eksternal dan internal
mengevaluasi, dan memilih penting untuk menghasilkan
di antara strategi alternatif. strategi alternatif yang layak.
THE SWOT MATRIX

Kelemahan SWOT Matrix:

Tidak menunjukkan bagaimana


mencapain competitive advantage.
Penilaian dalam satu waktu.
Terlalu menekankan pada faktor
internal dan eksternal perusahaan.
Tidak adanya peringkat sehingga
sulit dalam menentukan prioritas
alternatif.
THE SPACE MATRIX

SPACE Matrix adalah alat manajemen


strategis yang berfokus pada formulasi
strategi terutama yang berkaitan
dengan posisi kompetitif suatu
organisasi.
IFE MATRIX

Matriks IFE dapat dikembangkan dengan langkah sebagai berikut:


1. Buatlah daftar faktor-faktor kunci internal seperti yang diidentifikasi dalam proses audit internal. Gunakan
total 20 faktor internal, termasuk kekuatan dan kelemahan.
2. Tentukan bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,00 (semuanya penting) untuk setiap faktor
3. Berikan peringkat 1 hingga 4 pada setiap faktor dengan asumsi peringkat sebagai berikut:
1 = Kelemahan utama
2 = Kelemahan kecil
3 = Kekuatan kecil
4 = Kekuatan utama
4. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor tertimbang untuk setiap variabel
5. Jumlahkan skor tertimbang untuk setiap variable untuk menentukan total skor tertimbang organisasi
Tanpa memperhatikan jumlah faktor yang termasuk dalam matriks IFE, total skor tertimbang berkisar dari
rendah sebesar 1,00 hingga tinggi sebesar 4,0 dengan skor rata-rata 2,5.
< 2,5 mengindikasikan organisasi memiliki kelemahan internal.
> 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat.
EFE MATRIX

External Factor Evaluation (EFE) merupakan matriks evaluasi faktor eksternal


memungkinkan penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi informasi
ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum,
teknologi, dan persaingan. Matriks EFE dapat dikembangkan dengan :
1. Membuat daftar 20 faktor eksternal utama yang diidentifikasi dalam proses
audit eksternal. Termasuk peluang dan ancamannya.
2. Menetapkan bobot untuk setiap faktor antara 0,0 (tidak penting) hingga 1,0
(sangat penting).
3. Menetapkan peringkat bagi setiap faktor antara 1-4 untuk mengindikasikan
seberapa efektif strategi perusahaan dalam merespon faktor tersebut.
4. Mengalikan setiap bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor
tertimbang.
5. Menjumlahkan skor tertimbang untuk setiap variabel untuk menentukan total
skor tertimbang bagi organisasi.
INTERNAL-EXTERNAL MATRIX

Wilayah 1— kebijakan untuk divisi yang masuk


ke dalam sel I, II, atau IV dapat digambarkan
sebagai tumbuh dan membangun.

Wilayah 2— kebijakan untuk divisi yang masuk


ke dalam sel III, V, atau VII dapat digambarkan
sebagai hold and maintain. strategi; penetrasi
pasar dan pengembangan produk

Wilayah 3— kebijakan untuk divisi yang masuk


ke dalam sel VI, VIII, atau IX dapat
digambarkan sebagai harvest atau divest.
KONDISI LINGKUNGAN INTERNAL
PT GARUDAFOOD

Management
PT. Garudafood memiliki pengawasan dan quality control yang tinggi. Dengan struktur perusahaan formal yang jelas dan diisi oleh orang-orang
berkompetensi tinggi dibidang masing-masing. Selain itu, Keberlanjutan manajemen juga diterapkan.

Marketing
Pada marketing lebih berfokus pada social media karena produk Garudafood yang selalu innovatif dan mengikuti jaman

Finance
Memiliki rasio-rasio keuangan yang dapat digolongkan stabil dan juga terus mengalami peningkatan.

Operation
Occupational Health and Safety Responsibility, Environmental Management Responsibility, Community Social Responsibility,dsb.

Management Information System


Sistem BOSnet, Sistem ERP (SAP), dan Mitra TI
ANALISIS IFE PT GARUDAFOOD

Informasi Kekuatan Faktor Faktor Internal Kunci Bobot Peringkat Nilai Tertimbang Informasi Kekuatan Faktor Faktor Internal Kunci Bobot Peringkat Nilai Tertimbang

Kekuatan
Kelemahan

1. Menerapkan e-recruitment
berbasis kompetensi untuk 1. Tim pengembangan produk
merekrut SDM yang potensial 0,04 3 0,12 belum mampu menciptakan 0,05 2 0,10
yang akan menjadi brand bagi produk secara berkelanjutan
Management perusahaan

Management
2. Menerapkan Quality Control 2. Pengembangan SDM hanya
terhadap produk-produk 0,07 4 0,28 berfokus pada soft skill, bukan
GarudaFood 0,04 2 0,08
pada kemampuan SDM untuk
menciptakan produk baru
1. Penggunaan social media
0,03 4 0,15
dalam pemasaran produk
1. Pemasaran terhadap produk baru
belum langsung berdampak pada 0,08 2 0,16
2. GarudaFood bermitra dengan
Marketing profitabilitas
AIP-PRISMA (Australia-
Marketing
Indonesia Partnership for
0,06 4 0,24
Promoting Rural Incomes
Through Support for Markets in 2. Pemasaran terfokus pada pulau
0,05 2 0,10
Agriculture) jawa

1. Perbaikan kualitas produk 1. Laba yang cenderung menurun


meningkatkan nilai dan 0,05 4 0,20 0,04 2 0,08
dari tahun ke tahun
profitabilitas perusahaan
Finance
Finance
2. Pengalokasian 55% dari total 2. Turunnya minat investor 0,03 1 0,03
anggaran belanja untuk 0,07 4 0,28
investasi barang modal

1. Kegiatan CSR yang masih minim 0,05 2 0,10


1. Efisiensi dan efektivitas
operasional dalam rangka Operation
0,04 3 0,12
mendukung inovasi
berkelanjutan
2. Alur menjadi semakin panjang 0,04 2 0,08
Operation
2. Penggunaan mesin terbaru
untuk produksi yang juga
0,04 4 0,16 1. Kebocoran data perusahaan 0,05 1 0,05
mementingkan environmental
Management Responsibility
Management Information System
2. Minimnya knowledge SDM
1. Penerapan sistem ERP dalam
0,08 4 0,32 terhadap inovasi pada bidang 0,05 2 0,10
manajemen kualitas produksi
tersebut
Management Information
System 2. Mengandalkan Teknologi
dalam melakukan proses 0,08 4 0,32
Total (kelebihan dan kelemahan) 1.00
3,07
diversifikasi produk.
KESIMPULAN
ANALISIS IFE PT GARUDAFOOD

Berdasarkan tabel IFE di ATAS, didapatkan nilai tertimbang sebesar 3,07 yang menandakan bahwa
GARUDAFOOD merupakan perusahaan yang kuat secara internal. Hal tersebut dikarenakan faktor
internal kunci yang paling penting dijadikan GARUDAFOOD sebagai kekuatan mereka.

dengan faktor kekuatannya adalah pada sistem informasi, yaitu Penerapan sistem ERP dalam
manajemen kualitas produksi dan 2. Mengandalkan Teknologi dalam melakukan proses
diversifikasi produk.

Dan kelemahannya pada faktor marketing, yaitu Pemasaran terhadap produk baru belum langsung
berdampak pada profitabilitas
ANALISIS EFE PT GARUDAFOOD
KESIMPULAN
ANALISIS IFE PT GARUDAFOOD

Faktor pertumbuhan pasar makanan dan minuman di Indonesia memiliki bobot tertinggi yaitu 0.15, yang menunjukkan
bahwa faktor ini sangat penting bagi PT Garuda Food. Faktor ini juga mendapatkan rating yang tinggi yaitu 4, yang
menunjukkan bahwa pertumbuhan pasar makanan dan minuman di Indonesia sangat kuat dalam mempengaruhi kinerja
PT Garuda Food. Oleh karena itu, PT Garuda Food harus memperhatikan perkembangan pasar makanan dan minuman di
Indonesia untuk dapat memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan dalam industri ini
Faktor fluktuasi harga bahan baku hanya memiliki bobot 0.1, dan mendapatkan rating 3, yang menunjukkan bahwa
faktor ini cukup penting namun tidak terlalu kuat dalam mempengaruhi kinerja PT Garuda Food. Meskipun demikian, PT
Garuda Food tetap harus memperhatikan fluktuasi harga bahan baku untuk menghindari risiko kerugian yang dapat
terjadi akibat perubahan harga bahan baku
Faktor perubahan kebijakan perdagangan dan logistik memiliki bobot terendah yaitu 0.05 dan memiliki rating 2,
sehingga faktor ini kurang kuat dan kurang cukup penting dalam mempengaruhi PT Garuda Food
Faktor kemampuan pesaing untuk mengembangkan produk baru memiliki bobot 0.10 dan hanya mendapatkan rating 2,
yang menunjukkan faktor tersebut kurang kuat dalam mempengaruhi kinerja PT Garuda Food.

Dengan menggunakan analisis EFE, PT Garuda Food dapat mengetahui faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
kinerjanya dan mempertimbangkan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan potensi pasar dan mengatasi tantangan
yang dihadapi.
BRIEF REVIEW PT. GARUDAFOOD

PT Garuda food menyediakan berbagai produk, salah satu produknya yaitu kacang
garuda dimana kacang tersebut menggunakan strategi Focused Differentiation
Strategy.
Dimana garuda food Fokus pada nilai terbaik yang menawarkan produk atau
layanan kepada sejumlah kecil pelanggan yang memenuhi selera dan persyaratan
mereka lebih baik daripada produk pesaing. Selain itu, dengan kombinasi strategy
tersebut mereka juga menyediakan beragam inovasi. Kacang Garuda pun memiliki
ragam varian produk mulai dari kacang kulit rasa bawang dan rasa keju, kacang
biga (kacang yang berisi tiga bulir rasa) pertama di Indonesia yang masuk menjadi
kategori premium. Kacang Garuda juga mengembangkan produknya ke variasi
kacang salut (kacang atom dan kacang telur).
IE MATRIX GARUDAFOOD

Garudafood berada di

kuadran 1. Oleh

karena itu strategi

yang tepat adalah

Grow and Build.


IE MATRIX GARUDAFOOD
Grow and Backward Product
Build Integration Development
Pengembangan produk adalah

Strategi yang cocok

Integrasi ke belakang adalah


strategi yang mencari

digunakan oleh Garudafood

strategi untuk mencari


peningkatan penjualan dengan

adalah strategi intensif.


kepemilikan atau meningkatkan
meningkatkan atau memodifikasi

kendali pemasok perusahaan.


produk atau layanan yang ada.
Strategi intensif (penetrasi

Strategi ini dapat menjadi


pasar, pengembangan pasar,

sangat tepat untuk Salah satu kekuatan utama

dan pengembangan produk)

meningkatkan keterjadminan
Garudafood adalah mengandalkan

atau integratif (integrasi ke

bahan baku dari pemasok agar


teknologi dalam melakukan

belakang, integrasi ke depan,

dapat memenuhi kebutuhan


proses diversifikasi produk. Oleh

dan integrasi horizontal)

perusahaan dan memperkecil


karena itu, pengembangan produk

paling tepat untuk divisi-divisi

risiko fluktuasi harga. dapat diterapkan sebagai strategi

yang berada di kuadran 1.


intensif Garudafood
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai