Identifikasi IFAS dilakukan dengan melihat kondisi internal perusahaan. Identifikasi IFAS dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap organisasi dengan perangkat bernama Organizational Capability Profile (OCP). Terdapat lima variabel yang dianalisis pada OCP yaitu: Financial Capability Profile Marketing Capability Profile Operations Capability Factors Personnel Capability Factors General Management Capability Contoh Tabel IFAS FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING BOBOT X RATING Kekuatan
Kualitas SDM yang tinggi 0.2 4 0.8 Harga yang relatif kompetitif 0.2 3 0.6 Proses produksi yang menggunakan Hi-Tech 0.1 2 0.2 Struktur organisasi yang baik 0.1 1 0.1 Kelemahan
Brand awareness yang masih lemah 0.05 2 0.1 Jalur distribusi yang belum luas 0.05 3 0.15 Keadaan finansial perusahaan yang belum stabil 0.1 2 0.2 Jalur komunikasi belum baik 0.2 1 0.2 TOTAL 1
Cara untuk menentukan faktor strategi Internal dan membuat tabel IFAS adalah sebagai berikut: Susun dalam kolom pertama hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00). Hitung rating dalam kolom ketiga untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (sangat buruk), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Kalikan bobot pada kolom kedua dengan rating dalam kolom ketiga, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom keempat. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor). Jumlahkan skor pembobotan dalam kolom keempat untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Tujuannya adalah untuk membandingkan perusahaan tersebut dengan perusahaan yang sejenis.
Dalam membuat matriks IFAS perusahaan Bank Syariah Mandiri sudah terkait dengan materi. Dimana dalam matriks IFAS sudah terkandung lima langkah evaluasi faktor internal yang sudah dibahas yaitu: 1. Membuat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit internal. Masukkan 10 sampai 20 faktor internal termasuk kekuatan ataupun kelemahan organisasi. Daftar terlebih dahulu kekuatannya, kemudian kelemahannya. Buat spesifik mungkin dengan presentase, rasio dan angka-angka perbandingan. 2. Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (semua penting). Bobot yang diberikan pada suatu faktor tertentu menandakan signifikansi ralatif faktor ter-sebut bagi keberhasilan industry perusahaan. Terlepas dari apakah faktor utama itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor-faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar terhadap kinerja organisasi harus diberi bobot tertinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. 3. Berilah peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan apakah faktor tersebut sangat lemah (peringkat=1), lemah (peringkat=2), kuat (peringkat=3), atau sangat kuat (peringkat=4). Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau 2. Oleh karenanya, peringkat berbasis perusahaan, sementara bobot dilangkah 2 berbasis industri. 4. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot masing-masing variabel. 5. Jumlahkan skor bobot masing-masing variabel untuk memperoleh bobot total organisasi.
IFAS (Internal Strategic Factors Summary) Faktor Strategis Internal Bobot Peringkat Terbobot Keterangan Kekuatan: Dewan Perusahaan, terdiri dari dewan komisaris dan dewan pengawas Sumber Daya Manusia BSM profesional dan sepenuhnya mengerti operasional perbankan syariah Jaringan Pemasaran tersebar di 20 provinsi di tanah air Produk dan jasa yang ditawarkan sangat bervariasi Identitas Merek BSM melekat sebagai bank syariah yang adil dan menentramkan
Dukungan modal dari PT. Bank Mandiri yang besar
Kelemahan: Adanya direktur yang memegang jabatan rangkap yang berbeda bidangnya Sulit mendapatkan SDM yang berkompeten dalam bidang perbankan syariah Belum meratanya penyebaran kantor bank syariah mandiri di seluruh provinsi. Belum adanya pelayanan produk (ATM) bersama secara menyeluruh dengan bank-bank lain di Indonesia
Image di masyarakat BSM seba-gai bank yang diperuntukkan ha-nya untuk orang islam
0,15
0,15
0,05
0,05
0,05
0,15
0,1
0,15
0,05
0,05
0,05
4
5
3
3
2
5
2
2
2
2
2
0,60
0,75
0,15
0,15
0,10
0,75
0,20
0,30
0,10
0,10
0,10
Menjamin BSM tidak akan melen-ceng dari konsep ekonomi syariah
Dengan diadakannya program pendidikan dan pelatihan
Untuk memenuhi kebutuhan nasabah Sebagai pilihan dalam bertransaksi
Sebagai positioning BSM
Tidak mengalami kesulitan dibidang permodalan
Tidak adanya SDM yang kompeten di bidangnya
Sedikitnya PT/PTN yang berorientasi pada bank syariah
Pangsa pasar yang relative masih sedikit
Belum ada kerjasam di antar bank lain
Karena ada kata syariah yang men- cerminkan keislaman TOTAL 1.00
3,30
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal dan Internal (external strategic factors analysis summary: EFAS) Penyusunan matriks EFE Identifikasi faktor-faktor yang merupakan peluang dan ancaman Pembobotan terhadap masing-masing faktor berkaitan dengan pengaruhnya terhadap faktor strategis, mulai dari 1,00 (sangat penting) sampai dengan 0,00 (tidak penting). Skor jumlah bobot untuk keseluruhan faktor adalah 1,00. Penentuan rating untuk masing-masing faktor berdasarkan pengaruhnya terhadap kondisi sistem. Nilai rating mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor). Pemberian nilai rating untuk peluang bersifat positif (semakin besar peluang semakin besar pula nilai rating yang diberikan), sedangkan untuk ancaman dilakukan sebaliknya (semakin besar ancaman semakin kecil nilai rating). Selanjutnya dilakukan perkalian bobot dengan rating, untuk menentukan skor terbobot untuk masing-masing faktor. Jumlah skor terbobot menentukan kondisi eksternal sistem. Jika total skor terbobot 2,5 berarti sistem mampu merespon kondisi eksternal yang ada.
Identifikasi faktor-faktor yang merupakan kekuatan dan kelemahan Pembobotan terhadap masing-masing faktor, mulai dari 1,00 (sangat penting) sampai dengan 0,00 (tidak penting). Skor jumlah bobot untuk keseluruhan faktor adalah 1,00. Penentuan rating untuk masing-masing faktor berdasarkan pengaruhnya terhadap permasalahan. Nilai rating mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor). Pemberian nilai rating untuk kekuatan bersifat positif (semakin besar kekuatan semakin besar pula nilai rating yang diberikan), sedangkan untuk kelemahan dilakukan sebaliknya. Selanjutnya dilakukan perkalian bobot dengan rating, untuk menentukan skor terbobot untuk masing-masing faktor. Jumlah dari skor terbobot menentukan kondisi internal sistem. Jika nilai total skor terbobot 2,5 berarti kondisi internal sistem memiliki kekuatan untuk mengatasi situasi.
Faktor-faktor Internal Kunci Bobot Rating Nilai terbobot Kekuatan : Brand Image 0.10 4 0.40 Tenaga Terlatih 0.13 3.5 0.45 Kelezatan dan Cita Rasa 0.09 4 0.36 Lokasi Strategis 0.05 4 0.19 Kebersihan dan Kenyamanan Tempat 0.18 3 0.54 Keramahan dan Kesopanan Karyawan 0.18 3.5 0.62 Kelemahan : Kegiatan Promosi Kurang Gencar 0.07 1 0.07 Pengorganisasian Kurang teratur 0.07 2 0.15 Tidak Ada Paket Makanan dan Diskon Khusus 0.06 2 0.12 Tempat Parkir Terbatas 0.02 1 0.02 Kurang Menerapkan Kemajuan Teknologi 0.06 1.5 0.09 Total 1.00
3.00
Faktor-Faktor Eksternal Kunci Bobot Rating Nilai terbobot Peluang: Meningkatnya kesadaran konsumen tentang manfaat lele bagi kesehatan 0.04 3 0.12 Peralihan gaya hidup masyarakat yang cenderung makan diluar 0.05 3.5 0.16 Tersedianya tenaga kerja 0.08 3 0.24 Kemajuan teknologi dalam informasi, pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pemasaran/promosi. 0.04 3.5 0.15 Akses teknologi berdampak pada Bahan baku yang mudah didapat. 0.06 3 0.18 Produk aman dan halal dikonsumsi, dan memiliki sertifikat halal. 0.13 4 0.53 Ancaman: Kenaikan tarif BBM, listrik dan telepon 0.09 1.5 0.13 Tinggi nya biaya perizinan usaha 0.01 3 0.04 Adanya isu pencemaran lingkungan 0.10 3 0.31 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi, menyebabkan menjamurnya usaha makanan. 0.12 2 0.24 Perubahan selera konsumen 0.07 1.5 0.11 Persaingan usaha sejenis 0.07 1.5 0.10 Kenaikan harga bahan baku 0.17 2 0.35 Total 1.04 2.66
Bagan 1 Formulasi Strategi
Berdasarkan hasil perhitungan EFAS dan IFAS, koordinat dari faktor internal dan ekstrnal terdapat pada titik (3,00 ; 2,66) yaitu pertumbuhan melalui integrasi horizontal yang artinya strategi berfokus pada produk. strategi yang sebaiknya dilakukan oleh Pecel Lele Lela Sudirman adalah dengan menciptakan varian menu baru, membuat paket paket menu baru dengan diskon khusus. Selain itu, Pecel Lele Lela Sudirman bisa juga menjalin hubungan kemitraan dengan usaha makanan atau minuman lainnya untuk memperbanyak varian menu, sehingga konsumen tidak merasa bosan.
Agar lebih jelas maka dalam tabel 4.1. berikut akan coba diungkapkan contoh masing masing elemen dari analisis SWOT secara sangat sederhana karena elemen lain masih sangat banyak.
Tabel 4.1 Elemen-elemen Analisis SWOT Analisis Internal : Strengths ( Kekuatan ) Weakness ( Kelemahan) Kompetensi yang unik Tidak ada arah strategi Sumber daya keuangan yang memadai Persaingan yang kurang baik Keterampilan yang unggul Fasilitas yang usang Citra yang bail Kesenjangan kemampuan Keunggulan biaya Lini produk yang sempit Kemampuan inovasi tinggi Citra yang kurang baik
Analisis Eksternal Opportunities ( Peluang ) Threats ( Ancaman ) Segme / Pasar baru Pesaing baru Penambahan produk baru Peningkatan penjualan prod-substitus Diversifikasi yang berkaitan Pertumbuhan pasar melemah Itregasi vertikal Tingginya burganing power konsumen Cepatnya pertumbuhan pasar Perubahan selera konsumen