Anda di halaman 1dari 20

Manajemen Strategik

Semen Indonesia
Group
Kelompok 12
ANGGOTA
1. Martin Dwiansyah (01011282227125)
2. RIFQI RAVA TAMA (01011182227028)
3. MUHAMMAD RIZKI(01011282227069)
PROFILE
PERUSAHAAN
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (berbisnis dengan
nama Semen Indonesia Group atau biasa disingkat menjadi SIG)
adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak
di bidang produksi bahan bangunan. Untuk mendukung kegiatan
bisnisnya, hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki
sejumlah pabrik di Indonesia dan Vietnam dengan total kapasitas
terpasang mencapai 56,5 juta ton semen per tahun
ALUES
VISI
Menjadi Perusahaan Penyedia Solusi Bahan Bangunan Terbesar
di Regional
COMPANY PROFILE
MATRIX
Component of a Mission Statement

Misi
1.Berorientasi pada kepuasan pelanggan dalam setiap inisiatif bisnis.
2.Menerapkan standard terbaik untuk menjamin kualitas.
3.Fokus menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.
4.Memberikan nilai tambah terbaik untuk seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).
5.Menjadikan sumber daya manusia sebagai pusat pengembangan perusahaan.
INTERNAL FACTOR EVALUATION (IFE)

NO FAKTOR INTERNAL UTAMA BOBOT PERINGKAT SKOR BOBOT

KEKUATAN
1 Mempunyai kapasitas pinjaman dan revenue 0.07 3 0.21
perusahaan yang memadai
2 Sistem pembagian kerja serta aktivitas bisnis 0.05 3 0.15

3 Mempunyai mesin yang canggih dengan kapasitas 0.08 4 0.32


produksi yang besar
4 Mempunyai merek dagang, hak paten, hak cipta, 0.08 4 0.32
serta rahasia dagang yang baik
5 SDM memadai dan mempunyai kemampuan 0.07 3 0.21
bekerja yang baik
6 Perusahaan sering melakukan inovasi 0.05 4 0.20

7 Perusahaan memiliki area tambang sebagai 0.07 4 0.28


cadangan bahan baku dengan kualitas terbaik

8 Reputasi perusahaan di mata pembeli dan pemasok 0.07 4 0.28


baik
9 Hubungan dengan pihak luar terjalin secara efektif 0.06 3 0.18
dan efisien
10 Memiliki jangkauan distribusi perusahaan yang luas 0.07 4 0.28
INTERNAL FACTOR EVALUATION (IFE)
KELEMAHAN
1 Proses packing dapat meningkatkan biaya 0.06 2 0.12
karena dilakukan di tiap packing plant

2 Pemasaran dilakukan lewat media dan 0.05 2 0.10


program pemasaran hanya dilakukan
beberapa kali dalam setahun

3 Layanan kepada pembeli kurang sehingga 0.07 2 0.14


pembeli terkadang masih bingung dalam
memilih produk

4 Kebijakan penetapan harga tidak sama di 0.07 2 0.14


tiap wilayah
5 Produk dikenal terutama oleh pembeli dari 0.08 2 0.16
wilayah setempat
TOTAL 1.00 3.09
EKSTERNAL FACTOR EVALUATION (EFE)
NO FAKTOR EXTERNAL UTAMA BOBOT PERINGKAT SKOR BOBOT
PELUANG
1 Ketidakmudahan untuk masuk ke saluran 0.08 3 0.24
distribusi
2 Diferensiasi produk semen yang beragam 0.11 4 0.44

3 Dominasi pemasok bahan baku industri 0.08 4 0.32


semen rendah
4 Pemasok bahan baku sulit menjual 0.09 3 0.27
langsung ke pembeli
5 Pembeli sulit untuk, 0.10 3 0.30
memproduksi semen sendiri

6 Biaya peralihan besar bagi pembeli untuk 0.08 2 0.16


beralih ke produk pengganti

7 Kecondongan pembeli terhadap produk 0.07 2 0.14


pengganti rendah
EKSTERNAL FACTOR EVALUATION (EFE)

ANCAMAN
1 Tidak ada penghalang masuk dan ada 0.05 2 0.10
penghalang keluar dari industri

2 Pembeli dapat memilih produk semen 0.07 4 0.28


yang sesuai dengan kebutuhannya

3 Persaingan di industri 0.06 4 0.24


semen ketat

4 Biaya tetap tinggi 0.07 3 0.21


5 Pesaing memiliki karakteristik produk 0.08 3 0.24
yang unggul

6 Pesaing memiliki strategi berbeda-beda 0.06 3 0.18


dalam berkompetisi

TOTAL 1.00 3.12


TAHAP 2
(MATCHING STAGE)
SWOT STRATEGY MATRIX
STRENGTHS-S WEAKNESS-W
1. Mempunyai kapasitas pinjaman dan revenue yang memadai 1. Proses packing dapat meningkatkan biaya karena dilakukan di tiap
2. Sistem pembagian kerja serta aktivitas bisnis dilakukan secara packing plant
formal 2. Pemasaran dilakukan lewat media dan program pemasaran hanya
3. Mempunyai mesin yang canggih dan kapasitas produksi besar dilakukan beberapa kali dalam setahun
4. Mempunyai merek dagang, hak paten, hak cipta, serta rahasia dagang 3. Layanan kepada pembeli kurang sehingga pembeli terkadang masih
yang baik bingung dalam memilih produk
5. SDM memadai dan mempunyai kemampuan bekerja yang baik 4. Kebijakan penetapan harga tidak sama di tiap wilayah
6. Perusahaan sering melakukan inovasi 5. Produk dikenal terutama oleh pembeli dari wilayah setempat
7. Memiliki area tambang sebagai cadangan bahan baku
8. Reputasi perusahaan di mata pembeli dan pemasok baik
9. Hubungan dengan pihak luar terjalin secara efektif dan efisien
10. Memiliki jangkauan distribusi perusahaan yang luas
SWOT STRATEGY MATRIX
OPPORTUNITIES-O S-O STRATEGIES WO STRATEGIES
1. Ketidakmudahan untuk masuk ke 1. Meningkatkan keefisienan dan 1. Memperbesar wilayah pemasaran
saluran distribusi keefektifitasan SDM (S2, S5,O4) dengan membuka kantor pemasaran
2. Diferensiasi produk semen yang 2. Terus meningkatkan kualitas produk baru dan mengadakan event di wilayah
beragam dengan melakukan inovasi (S3,O2) baru (W2,O4)
3. Dominasi pemasok bahan baku industri 3. Memaksimalkan distribusi produk 2. Memberi fasilitas yang baik kepada
semen rendah hingga ke pelosok Indonesia agar pembeli seperti membuka gerai
masyarakat tidak beralih ke produk konsultasi (W3,O2)
4. Pemasok bahan baku sulit menjual
langsung ke pembeli pengganti (S10,O6,O7) 3. Meningkatkan promosi bagi pembeli
di seluruh Indonesia (W5,O5)
5. Pembeli sulit untuk,
memproduksi semen sendiri
6. Biaya peralihan besar bagi pembeli
untuk beralih ke produk pengganti
7. Kecondongan pembeli terhadap produk
pengganti rendah
SWOT STRATEGY MATRIX
THREATS-T ST STRATEGIES WT STRATEGIES
1. Tidak ada penghalang masuk dan 1. Meningkatkan inovasi dalam bahan 1. Mengurangi biaya dalam packing
ada penghalang keluar dari industri baku dan menjaga kapasitas produk dengan memaksimalkan proses
2. Pembeli dapat memilih produk perusahaan agar sesuai dengan produksi di pabrik utama (W1,T4)
semen yang sesuai dengan kebutuhan pembeli (S3,S6,T5) 2. Menetapkan kebijakan harga produk
kebutuhannya 2. Menjaga kepercayaan di mata yang sama bagi masingmasing daerah
3. Persaingan di industri pemasok, pembeli, maupun pihak luar (W4,T6)
(S4,T1,T3)
semen ketat
3. Menjaga reputasi dan hubungan
4. Biaya tetap tinggi
yang baik dengan pembeli dan
5. Pesaing memiliki karakteristik pemasok (S7,T2)
produk yang unggul
6. Pesaing memiliki strategi berbeda-
beda dalam berkompetisi
SPACE Matrix

Financial (FS) : Stabilitas lingkungan (ES)


1. Rasio beban pokok terhadap pendapatan naik sebesar 1. Tingkat inflasi yang terjaga pada tingkat rendah
3,4% +4 dibandingkan tahun sebelumnya -5
2. ROA sebesar 12%, berarti 2% lebih tinggi daripada rata- 2. Rentang harga produk lebih murah dibanding pesaing -3
rata ke-4 perusahaan +3 3. Menggunakan teknologi ramah lingkungan -2
3. ROE sebesar 16%, berarti 4% lebih tinggi daripada rata- 4. Upaya mitigasi gas rumah kaca, pemanfaatan energi
rata ke-4 perusahaan +5 alternatif, mengelola dan memanfaatkan daur ulang
4. Total asset yang disediakan kreditor untuk Semen menerapkan inovasi dalam seluruh rangkaian kegiatan
Indonesia sebesar 28% yang artinya lebih tinggi 3% dari operasional -1
rata-rata ke-4 perusahaan +3 Rata-rata : -2,75
Rata-rata : 3,75
SPACE Matrix
Kekuatan Industri (IS) Keunggulan kompetitif (CA)
1. Semen Indonesia merajai pangsa pasar dibandingkan
1. Potensi laba bersih per saham dasar meningkat dari dengan para pesaingnya -1
tahun sebelumnya +5 2. BUMN terpopuler di ajang PR Awards 2023 -2
3. Dari sisi citra merek, semen Indonesia membangun
2. Kebutuhan konsumsi yang meningkat dapat dipenuhi persepsi brand dengan kualitas terbaik yang melekat di
dari hasil produksi +4 ingatan masyarakat -1
4. Berada di peringkat tertinggi ESG di Asia Tenggara
3. Memiliki jalur distribusi yang luas +5 dalam kategori bahan bangunan istimewa -2
Rata-rata = -1,5

4. Pangsa pasardomesticbertahan sebesar 43,0 % +4

Rata-rata = 4,5
CONCLUSION

Total Skor Sumbu Y : FS + ES = 3,75 – 2,75 = 1

Total Skor Sumbu X : CA + IS = -1,5 + 4,5 = 3,00


TAHAP 3
(DECISION STAGE)
MODEL QSPM
(Quantitative Strategic Industry Planning Matrix)
Urutan Alternatif Strategi Nilai
TAS

1 Meningkatkan kualitas produk (SO-1) 8,50


2 Menetapkan strategi harga pasar dalam menghadapi persaingan (WT-1) 7,77

3 Membuat standar produk yang tepat dan visible (ST-1) 7,78


4 Membuat program-program untuk mempertahankan dan meningkatkan loyalitas 7,48
pelanggan (ST-3)
5 Memperkuat modal usaha (WT-2) 7,33
6 Membuat strategi pemasaran yang efektif dengan gencar (WO-1) 6,85
7 Terus menggali kreatifitas pegawai lebih dalam bekerja (ST-2) 6,79
8 Meningkatkan profesionalisme dan hubungan kerja yang baik dengan perusahaan 6,16
pemasok (WO-2)
9 Menjaga stabilitas dan profesionalitas kerja dalam perusahaan (SO-3) 6,96
MODEL QSPM
(Quantitative Strategic Industry Planning Matrix)

Perumusan ini didasarkan pada perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan nilai AS dan TAS.
Skor AS menunjukkan daya tarik masing-masing strategi pada faktor-faktor kunci. Nilai AS tersebut
ditentukan berdasarkan buku Manajemen Operasi karya Hari Purnomo. Buku tersebut menjadi acuan dalam
menentukan alternatif strategi berdasarkan teori-teori dari para ahli.
Alternatif strategi yang disiapkan di atas merupakan strategi paling menarik yang akan diterapkan PT.
Semen Indonesia sesuai amanah pemilik dan pekerja yang ada.
Dari hasil diatas terlihat bahwa alternatif strategi yang paling menarik untuk diterapkan adalah
“Meningkatkan kualitas produk” (SO-1). Strategi ini mempunyai nilai TAS yang paling tinggi (8,50) diantara
alternatif strategi lainnya.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai