BAB I
PENDAHULUAN
dengan sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat
Salah satu pokok masalah yang dihadapi bangsa ini untuk memasuki era
globalisasi adalah kondisi Sumber daya manusia (SDM) yang relatif rendah yang
perhatian semua pihak, terlebih dalam suasana krisis multidimensi yang terjadi
peningkatan kualitas sumber daya yang dimiliki. Dalam hal ini para peraku
Indonesia agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja dengan menyesuaikan
1
2
abadi dan keadilan sosial”. Oleh karena itu dalam pembangunan tersebut
19 Tahun 2005 tersebut yaitu: “1) Standar Isi, 2) Standar Proses, 3) Standar
ibadah praktis, baca tulis Al-Qur’an, bahasa arab dan terjemah, pengembangan
penuh dengan edukatif, rekreatif, inovatif dan persuasife sehingga peserta didik
tidak akan jenuh dengan pembelajaran sepanjang hari. Pembelajarn metode ini
biasanya dilaksanakan diluar ruangan kelas yaitu disekitar sekolah atau di luar
Untuk melaksanakan semua itu, maka pihak sekolah dituntut untuk dapat
Tasikmalaya”.
Tasikmalaya?
Tasikmalaya.
Bertolak dari tujuan umum, maka tujuan khusus yang diajukan dalam
sistem pendidikan.
7
4. Menambah konsep baru yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi kepala dan guru
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tolak ukur tentang implementasi
.
8
BAB II
2.1.1 Implementasi
8
9
implementasi, sebagai:
kebijakan itu sendiri. Hal ini sesuai pula dengan apa yang diungkapkan
oleh Lester dan Stewart Jr. (2000:104) dimana mereka katakan bahwa:
dari proses dan pencapaian tujuan hasil akhir (output), yaitu: tercapai
Hal ini tak jauh berbeda dengan apa yang diutarakan oleh
2.1.2 Pendidikan
berikut:
dengan hanya potensi bawaan tanpa ada suatu intervensi apapun dari
13
kehidupannya.
berikut:
yang dikehendaki.
agar pendidikan dengan tujuan agar pendidikan. Hal ini sejalan dnegan
mengemukakan bahwa:
tersebut bukan merupakan ukuran yang statis yang tidak berubah, tetapi
bahwa:
yang terdiri dari 22 Bab dan 77 Pasal. Di dalamnya mencakup dari mulai
pendidikan nasional.
dan efektif.
19
pendidikan pada tataran messo dan mikro, dalam hubungan ini Peraturan
pencapaian hal tersebut. Suatu hal yang cukup penting dalam PP ini adalah
seperti standar isi, standar proses, standar lulusan dan standar lainnya, di
Dalam hal tersebut di atas, sampai saat ini yang telah terbit
dalam proses.
Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Lie, dkk (2005: 83), yang
dinamika yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan, hal ini didukung oleh
pendidikan formal”.
Bila dikaitkan pada hal-hal yang praktis dan bersifat aplikatif, maka
menyusun bidang-bidang studi apa saja yang harus dipelajari oleh anak
23
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bidang studi apa saja yang akan
lapangan pekerjaan atau yang sering disebut dengan Model Link and
Match yaitu memilih mata pelajaran dan jurusan yang dapat menunjang
pekerjaan.
dipakai, alat dan sumber, kelas, lamanya waktu yang diperlukan/jam dan
pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
mata pelajaran estetika; e) kelompok mata pelajaran jasmani, oleh raga dan
kesehatan.
kurikulum, yakni: (a) landasan Filosofis, (b) landasan Sosial Budaya, dan,
Filsafat dapat diartikan sebagai cara berfikir yang mengkaji tentang objek
(logika), hakikat baik buruk (etika), dan hakikat indah jelek (estetika) dan
Dengan pengertian lain bahwa kemana arah pendidikan itu akan dibawa
tergantung dari cara pandang hidup manusia atau yang lebih luasnya lagi
cara pandang dari suatu bangsa. Setiap bangsa atau negara mempunyai
manusia (anak didik) tidak terlepas dari pandangan hidup, oleh karena itu
segala upaya yang dilakukan oleh pendidik kepada anak didiknya harus
manusia yang lebih luas dan tinggi, yaitu manusia ynag berbudaya.
yang bakal terjadi pada masa yang akan datang. Untuk itu pula guru
Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar selalu dikaitkan dengan
sebaik apapun kurikulum yang diciptakan, namun jika guru tersebut tidak
mampu menguasai psikologi dari anak didiknya maka akan sulit terjadi
26
ditetapkan sebelumnya.
pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan
didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal
belajar, yaitu (a) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
27
Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk
mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup
bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun
dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif,
didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka
dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa,
didik, karakteristik materi ajar yang meliputi fakta, konsep, prinsip dan
antar peserta didik sendiri, serta peserta didik dengan aneka sumber belajar
peserta didik dalam setiap kelas agar dapat berlangsung interaksi yang
pelajaran bagi setiap peserta didik. Namun bila kondisi riil belum
setiap pendidik. Hal ini akan menjamin intensitas interaksi yang tinggi.
dilakukan antara lain melalui budaya membaca dan menulis dalam proses
yang harus dikuasai oleh peserta didik. Teknik penilaian tersebut dapat
berupa tes tertulis, observasi, tes praktik, dan penugasan perseorangan atau
dan kemajuan belajar serta memperbaiki hasil belajar peserta didik dapat
mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran dan mata kuliah atau
dimaksud pada ayat (1) dan (2) mencakup sikap, pengetahuan, dan
32
ditamatkan.
kualifikasi para pendidik atau tenaga pengajar yang dinilai masih rendah.
yang dihasilkan. Selain itu, sistem penilaian dan pengujian serta akreditasi,
“Guru adalah orang yang layak digugu dan ditiru”. Pendapat tersebut
kualitas tenaga pengajar akan berdampak pada kualitas siswa yang pada
melaksanakannya.
seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar
1) Kompetensi Pedagogik
2007 adalah:
2) Kompetensi Kepribadian
panutan. Selain itu seorang guru juga harus memiliki kepribadian yang
3) Kompetensi Profesional
supaya mau belajar. Guru hanya memberikan peluang agar potensi itu
4) Kompetensi Sosial
tinggal, sekolah maupun dengan orang tua murid. Oleh karena itu
karena merupakan sosok yang ditiru, selain itu kontak sosial terhadap
sertifikat pendidik untuk guru dalam jabatan yang diikuti oleh guru yang
telah memiliki kualifikasi akademik yang telah ditetapkan yaitu sarjana (S-
Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan, (Pasal
7) dinyatakan bahwa:
Guru yang terdaftar sebagai calon peserta sertifikasi guru pada tahun
2006 dan telah memiliki sertifikat pendidik dan nomor registrasi
guru dari Departemen Pendidikan Nasional sebelum Oktober 2007
memperoleh tunjangan profesi pendidik terhitung mulai 1 Oktober
2007.
41
adalah peningkatan penghasilan bagi guru agar citra guru tidak lagi
dan mengajar. Standar sarana dan prasarana ini diatur dalam Permendiknas
42
Nomor 40 Tahun 2008 tentang Sarana dan Prasarana untuk SD. Oleh
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
biaya personal.
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a. penilaian hasil belajar oleh
4496).
kriteria SSN. Hal ini dapat dipahami karena untuk masuk dalam kategori
skills yang berisi pemahaman yang luas dan mendalam tentang lingkungan
Amerika Serikat oleh Donald Adams, dkk. Dan model peningkatan mutu
a. School review
Suatu proses dimana seluruh komponen sekolah bekerja sama
khususnya dengan orang tua dan tenaga profesional (ahli)
untuk mengevaluasi dan menilai efektivitas sekolah, serta
mutu lulusan.
b. Benchmarking :
Suatu kegiatan untuk menetapkan standar dan target yang
akan dicapai dalam suatu periode tertentu. Benchmarking
dapat diaplikasikan untuk individu, kelompok ataupun
lembaga.
c. Quality assurance
Suatu teknik untuk menentukan bahwa proses pendidikan
telah berlangsung sebagaimana seharusnya. Dengan teknik ini
akan dapat dideteksi adanya penyimpangan yang terjadi pada
proses. Teknik menekankan pada monitoring yang
berkesinambungan, dan melembaga, menjadi subsistem
sekolah.
d. Quality control
Suatu sistem untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan
kualitas output yang tidak sesuai dengan standar. Quality
control memerlukan indikator kualitas yang jelas dan pasti,
sehingga dapat ditentukan penyimpangan kualitas yang
terjadi.
penelitian yang membahas permasalahan yang sama. Hal ini dimaksudkan agar
dapat memberikan gambaran dan tolok ukur yang jelas bagi penelitian ini.
menjadi program sekolah, sudah tercapai dengan baik. Dilihat dari : pemenuhan
proses yang baik dan benar belum sepenuhnya dikuasai. Kompetensi peserta
51
didik yang tidak merata, sehingga masih ada peserta didik yang tidak memenuhi
melaksanakan SNP, masih lemah, ruang lingkup sarana dan prasarana yang
Sistem penilaian yang banyak sekali. Penilaian tersebut antara lain adalah
penilaian sikap sosial dan ritual yang didalamnya mencakup penilaian antar
teman, diri, dan jurnal guru. Belum penilaian keterampilan yang mencakup
penilaian project, fortofolio, dan proses. Penilaian proses, guru harus tetap ada di
kelas. Hal tersebut menjadi kendala hampir semua guru yang baru mengenal
kurikulum 2013.
pendidikan seperti halnya S-1 dan S-2. Dan sampai sekarang dari 51 orang
tenaga guru dengan tingkat pendidikan S-2 sebanyak 7 orang dan S-1 sebanyak
39 orang serta D-3 sebanyak 4 orang dan D-1 sebanyak 1 orang, sedangkan
tenaga kependidikan sebanyak 23 orang yang terdiri dari tata usaha 9 orang,
dan kantin serta penjaga sekolah, serta terus ditekankan adanya peningkatan
Prasarana, yaitu dengan cara perbaikan ruang lingkup sarana dan prasarana yang
rusak dan penambahahan sarana yang belum ada. Upaya pemenuhan standar
sumberdana yang tersedia melalui komite dan orang tua siswa. Upaya
menciptakan produk baru atau memperbaiki produk lama beserta proses produksi
dibutuhkan manajemen sistem industri, yang pada umumnya akan dikelola oleh
lulusan perguruan tinggi. Konsep sistem industri dan manajemen sistem industri
industri terdiri dari dua konsep, yaitu: (1) konsep manajemen dan (2) konsep
sistem industri. Suatu sistem industri mengkonversi input yang berasal dari
sistem industri memproses informasi yang berasal dari sistem industri, pelanggan,
dan lingkungan melalui proses manajemen untuk menjadi keputusan atau tindakan
setiap lulusan perguruan tinggi yang akan bekerja dalam sistem industri harus
PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 19 TAHUN 2005
STANDAR KURIKULUM
STANDAR PROSESSTANDAR KOMPETENSI
STANDAR
LULUSAN
PENILAIAN
Bagan 2.1
BAB III
bagian, kelompok, dan tempat dimana orang-orang terlihat di dalam kegiatan atau
peristiwa yang ingin diteliti. Pemilihan lokasi perlu dirumuskan dengan jelas.
Penelitian kualitatif bersifat studi kasus, temuan hasil penelitian hanya berlaku
untuk unit yang diteliti. Syarat menentukan sumber data adalah ketepatan sumber
Sementara itu partisipan yang dijadikan sampel adalah kepala sekolah, guru, dan
Penelitian ini bermaksud untuk menerapkan teori atau menguji teori dalam
sedang dijalankan dan menguji kekuatan ilmu yang diperankan dalam arah praktis
pelaksanaan pendidikan.
55
56
akurat mengenai berbagai faktor serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”
(Nazir, 1983:63).
dari sudut atau perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak
persepsinya.
data atau dibiarkan terbuka untk interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan
57
yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetil disertai catatan-
catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan
berikut: (1) problem penelitian; (2) pertanyaan penelitian; (3) tujuan penelitian;
sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan
hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan,
Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari penelitian
3. Sedangkan data sekunder yaitu data pendukung yang diperoleh dari literatur
seperti buku-buku, majalah dan sumber yang lain yang dianggap relevan
58
dengan fokus penelitian. Selain itu data sekunder diperoleh dari dokumen
institusi.
dokumenter.
kualitatif didasarkan atas asumsi bahwa data dapat dilengkapi dan disempurnakan
fokus, diperkuat atau dilengkapi dengan metode lain. Dengan demikian dalam
tepat, efisien, fisibel, dan aman, metode lain sebagai pelengkap (Sukmadinata.
2010:109)
1. Studi Dokumentasi
data yang lain juga digunakan untuk melengkapi teknik observasi dan
kesesuaian data.
diusahakan memperoleh data yang terinci tentang segala sesuatu yang dirasa
perlu berkenaan dengan fokus penelitian. Oleh sebab itu diperlukan catatan-
catatan yang berlangsung terus dari awal memasuki lapangan sampai penelitian
berakhir.
60
Biklen (Moleong, 2004: 209), bahwa: “Catatan lapangan adalah catatan tertulis
tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka
Catatan terdiri atas dua bagian, yakni (1) deskripsi yaitu tentang apa
peneliti lihat, dengar atau amati dengan alat drianya, tanpa diwarnai oleh
pandangan atau tafsiran peneliti, dan (2) komentar, tafsiran, refleksi, pemikiran
peneliti adalah “key instrument” atau alat penelitian utama untuk merekam
2. Observasi
penelitian dapat diamati dari dekat atau lebih mendalam (Ali, 1992: 72).
subyek penelitian dan dunianya yang relevan dengan aspek-aspek yang diteliti
dengan cara mencatat apa yang dilihat dan didengar, mencatat apa yang mereka
3. Wawancara
kepala sekolah atau guru yang bersangkutan maka hal tersebut termasuk
sekolah atau pengawas maka termasuk wawancara tidak langsung, dalam hal
ini dikenal dengan nama triangulasi yaitu mencek kebenaran data yang telah
sumber lain.
pikiran dan hati responden, yaitu hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui
observasi. Data yang dikumpulkan dalam teknik wawancara ini bersifat verbal
dan non-verbal. Data verbal diperoleh melalui percakapan atau tanya jawab.
63
kaya akan informasi sedangkan pesan non-verbal kaya akan konteks. Keduanya
wawancara yang dipakai dalam pengumpulan data penelitian ini adalah tipe
mengemukakan bahwa:
Data yang ingin diperoleh dari kepala sekolah, guru, komite sekolah
guru baik segi pelaksanaan serta strateginya maupun hasil atau dampaknya.
Adapun data yang ingin diperoleh dari obyek yang diteliti yaitu guru dan
sekolah.
64
Tabel 3.1
Kisi-kisi Penelitian
N Variabel Indikator Pertanyaan
O
1 Implementasi 1. standar isi 1. Bagaimana
Peraturan implementasi standar
Pemerintah Isi pada SD Al-
Nomor 19 Tahun Muttaqin Kota
2005 di SD Al- Tasikmalaya?
Muttaqin Kota 2. Bagaimana
Tasikmalaya 2. Standar implementasi standar
proses Proses pada SD Al-
Muttaqin Kota
Tasikmalaya?
3. Standar 3. Bagaimana
kompetensi implementasi standar
lulusan kompetensi lulusan
pada SD Al-Muttaqin
Kota Tasikmalaya?
4. standar 4. Bagaimana
penilaian implementasi standar
penilaian pada SD Al-
Muttaqin Kota
Tasikmalaya?
5. standar 5. Bagaimana
Pendidik dan implementasi standar
Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kependidikan pada SD
Al-Muttaqin Kota
Tasikmalaya?
6. standar
6. Bagaimana
Sarana dan
implementasi standar
Prasarana
Sarana dan Prasarana
pada SD Al-Muttaqin
Kota Tasikmalaya?
65
7. standar 7. Bagaimana
Pengelolaan implementasi standar
Pengelolaan pada SD
Al-Muttaqin Kota
Tasikmalaya?
8. standar 8. Bagaimana
Pembiayaan implementasi standar
Pembiayaan pada SD
Al-Muttaqin Kota
Tasikmalaya
2. Peningkatan Akademik 1. Bagaimana peningkatan
Mutu Pendidikan mutu akademik pada SD
di SD Al- Al-Muttaqin Kota
Muttaqin Kota Non akademik Tasikmalaya
Tasikmalaya 2. Bagaimana peningkatan
mutu non akademik pada
SD Al-Muttaqin Kota
Tasikmalaya
mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain
kesimpulan.
66
Maka dalam proses analisis ini dapat diperoleh data yang ilmiah, yaitu
yang sesuai dengan apa yang ada di lapangan yang kemudian disimpulkan.
diperlukan
tersebut.
obyek penelitian.
berfikir induktif yakni pola berfikir yang bertolak dari fakta-fakta khusus
67
secara induktif adalah penelitian kualitatif yang tidak dimulai dari teori