Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS INDONESIA

INFRASTRUCTURE: SUSTAINABLE TECHNOLOGIES


Chapter 5 - Business Driven Information System (Paige Baltzan, 4​th​ Edition)

Jedidiah Patarson Warouw 1706056515


Putri Sangga Langit 1706056521
Reza Fahlevi 1706056540
Teddy Mahriza Pratama 1706056976
Samuel Kevin Gabriel Harianja 1706057303
Salsabela Liani 1706057410
Muhammad Rayhan Akbar 1706057644
Agung Yoso 1706981560
Andriana Kusumaningrum 1706981592
Luqy Afifah Okatria 1706981863
Nuryn Nabiela 1706981983
Unik Khikmatunnisa Cholin 1706982115

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI


Dosen:
Rizqiah Insanita, S.T., M.M.
Arviansyah, S.E., M.Sc., Ph.D.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPOK

FEBRUARI 2019
STATEMENT OF AUTHORSHIP

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni hasil
pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan
sumbernya.

Materi ini belum pernah disajikan sebagai bahan untuk tugas kecuali kami menyatakan dengan jelas
bahwa kami menyatakan menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan/atau dikomunikasikan
untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Nama : Jedidiah Patarson Warouw


NPM : 1706056515
Tanda Tangan :

Nama : Putri Sangga Langit


NPM : 1706056521
Tanda Tangan :

Nama : Reza Fahlevi


NPM : 1706056540
Tanda Tangan :

Nama : Teddy Mahriza Pratama


NPM : 1706056976
Tanda Tangan :

Nama : Samuel Kevin Gabriel Harianja


NPM : 1706057303
Tanda Tangan :

Nama : Salsabela Liani


NPM : 1706057410
Tanda Tangan :

1
Nama : Muhammad Rayhan Akbar
NPM : 1706057644
Tanda Tangan :

Nama : Agung Yoso


NPM : 1706981560
Tanda Tangan :

Nama : Andriana Kusumaningrum


NPM : 1706981592
Tanda Tangan :

Nama : Luqy Afifah Okatria


NPM : 1706981863
Tanda Tangan :

Nama : Nuryn Nabiela


NPM : 1706981983
Tanda Tangan :

Nama : Unik Khikmatunnisa Cholin


NPM : 1706982115
Tanda Tangan :

Mata Kuliah : Pengantar Teknologi Informasi


Judul Tugas : Infrastructure: Sustainable Technologies, Chapter 5 - Business Driven
Information System (Paige Baltzan, 4​th ​Edition)
Tanggal : 28 Februari 2019
Nama Dosen : Rizqiah Insanita, S.T., M.M. & Arviansyah, S.E., M.Sc., Ph.D.

2
INFRASTRUCTURE: SUSTAINABLE TECHNOLOGIES
Chapter 5 - Business Driven Information System (Paige Baltzan, 4​th ​Edition)

THE BUSINESS BENEFITS OF A SOLID MIS INFRASTRUCTURE


Sistem Informasi Manajemen (SIM) atau ​Management Information Systems (MIS)
memiliki peran yang penting terhadap operasional bisnis. Infrastruktur MIS memuat berbagai
rencana yang mengatur bagaimana sebuah perusahaan membangun, mengatur, menggunakan,
dan membagi datanya, proses-prosesnya, dan aset MIS. Dengan memiliki infrastruktur SIM:
yang baik, perusahaan dapat mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, mengoptimasi
operasional bisnis, menghasilkan pertumbuhan, dan meningkatkan keuntungan.
Berikut adalah komponen infrastruktur SIM:
a. Hardware
Memuat berbagai perangkat fisik yang terasosiasi dengan sistem komputer
b. Software
Kumpulan instruksi yang hardware eksekusi untuk melakukan berbagai pekerjaan.
Kedua komponen ini dijalankan melalui ​network atau jaringan. ​Network atau jaringan
adalah sebuah sistem komunikasi yang diciptakan dengan menghubungkan 2 atau lebih
perangkat dan menentukan sebuah metodologi standar yang membuat mereka dapat
berkomunikasi. Banyak perusahaan menggunakan bentuk spesifik jaringan infrastruktur yang
dikenal dengan Client d​ an Server Network​. Sebuah klien (​client)​ adalah komputer yang
dirancang untuk meminta informasi dari sebuah ​server​. Sedangkan, ​server adalah komputer
yang ditunjukkan untuk menyediakan informasi sebagai respon terhadap permintaan.
Sebuah infrastruktur SIM dapat berubah sesuai dengan kebutuhan bisnis itu sendiri. Oleh
karena itu, hal ini dapat menciptakan inovasi pada ​software dan network connectivity ​juga.
Enterprise architect adalah seseorang yang berlatar belakang di teknologi, fasih dengan
bisnis, dan dapat menyediakan penghubung penting antara MIS dan bisnis.
Berikut adalah 3 area utama yang seorang enterprise architects fokuskan ketika
mengurus infrastruktur SIM sebuah perusahaan :
a. ​Supporting Operations

3
Informasi infrastruktur SIM yang mengidentifikasi dimana dan bagaimana informasi
penting, seperti ​customer records​, dipelihara dan diamankan. Contohnya adalah
dengan ​backup​, ​recovery​, ​disaster recovery​, dan ​business continuity planning​.
b. ​Supporting Change
Agile MIS Infrastructure yang memuat ​software​, ​hardware,​ dan peralatan
telekomunikasi yang ketika digabungkan menyediakan dasar yang mendukung
pencapaian organisasi. Contohnya dengan mengatur unsur ​accessibility,​ ​availability,​
maintainability​, ​portability​, ​reliability,​ ​scalability​, dan ​usability.​
c. ​Supporting the Environment
Sustainable MIS Infrastructure yang mengidentifikasi metode apa yang sebuah
perusahaan dapat kembangakan dalam artian mengkomputasi sumber daya ketika di
saat yang bersamaan juga mengurangi ketergantungan terhadap ​hardware dan
konsumsi energi. Contohnya dengan menggunakan ​Grid Computing, Cloud
Computing, ​dan​ Virtualization.

SUPPORTING OPERATIONS: INFORMATION MIS INFRASTRUCTURE


Dalam mendukung operasional SIM, informasi struktur SIM mengidentifikasi bagaimana
dan dimana sebuah informasi penting dapat dipertahankan dan diamankan. Informasi
infrastruktur SIM dapat dipertahankan dengan berbagai cara, antara lain:
a. Backup and Recovery Plan
Salah satu resiko terbesar dari sebuah bisnis adalah adanya kehilangan uang dan
waktu akibat kerusakan sistem. Salah satu langkah kontingensi yang dapat dilakukan
oleh perusahaan adalah melakukan ​backup dan ​recovery system​. ​Back up system
sendiri adalah salinan dari informasi sistem. Sedangkan, ​recovery system ​adalah
sebuah cara untuk membuat sistem kembali berfungsi ketika terjadi masalah didalam
sistem.
b. Disaster Recovery
Disaster Recovery Plan adalah informasi detail mengenai bagaimana cara untuk
memulihkan informasi atau sistem ketika terjadi sebuah bencana. Rencana ini
termasuk faktor-faktor dimana data dan sistem membutuhkan backup dan frekuensi
metode yang sesuai serta lokasi strategis sebagai tempat cadangan di lokasi yang
berbeda secara geografik. Terdapat 3 jenis tempat cadangan, yakni:

4
1. Hot Site
Sebuah tempat berisi peralatan dan perlengkapan yang dapat perusahaan
gunakan apabila terjadi bencana dan ingin melanjutkan bisnisnya.
2. Cold Site
Tempat yang tidak dilengkapi dengan peralatan komputer tetapi dapat
ditempat karyawan
3. Warm Site
Tempat dengan peralatan komputer yang membutuhkan instalasi dan
konfigurasi.
c. Business Continuity Planning (​ BCP)
BCP adalah sebuah cara perusahaan untuk memulihkan diri dan melanjutkan operasi
bisnis dan sistem setelah terjadi bencana atau gangguan lain. BCP sendiri terdiri dari
berbagai faktor seperti mengidentifikasi sistem kritis, proses bisnis, departemen, dan
waktu maksimum suatu bisnis untuk melanjutkan operasi sebuah sistem yang tidak
berfungsi. Ada beberapa cakupan disaster recovery plan didalam BCP dan beberapa
perencanaan lainnya, di antaranya:
1. Business Impact Analysis
Berfungsi untuk mengidentifikasi semua fungsi bisnis dan dampak yang
ditimbulkan ketika ada bencana yang datang ke sebuah bisnis.
2. Emergency Notification Services
Suatu infrastruktur yang dibangun untuk memberitahu orang-orang ketika
terjadi keadaan darurat.
3. Technology Recovery Strategies
Perencanaan yang memuat urutan prioritas pemulihan perangkat keras,
software, dan data yang paling tepat untuk melakukan pemulihan bisnis.

SUPPORTING CHANGE: AGILE MIS INFRASTRUCTURE


Dalam mendukung perubahan, diperlukan infrastruktur SIM yang gesit. ​Agile MIS
Infrastructure ​adalah termasuk perangkat keras, perangkat lunak, dan peralatan
telekomunikasi yang jika digabungkan dapat menghasilkan sesuatu yang mendasari suatu
pondasi untuk mendukung tujuan suatu organisasi. Jika suatu organisasi dapat berkembang
sebesar 50% dalam setahun, infrastruktur dan sistem perusahaan tersebut pasti dapat

5
menangani tingkat pertumbuhan (​growth rate​) sebesar 50%. ​Agile MIS Infrastructure
mempunyai 7 karakteristik yang dapat membantu untuk memastikan sistem suatu perusahaan
​ enangani masalah dalam kondisi yang tidak terduga dan tidak direncanakan, yaitu:
perform m
a. Accessibility
Sistem dapat memastikan setiap pengguna dapat mengakses sesuai dengan
kewenangannya masing-masing. Salah satu contohnya adalah ​administrator access
pada sistem operasi Windows. Tak hanya dari segi pekerjaan, sistem juga diharapkan
dapat memudahkan pengguna yang memiliki kekurangan fisik untuk mengakses,
seperti Google Talkback, atau VoiceOver pada iPhone.
b. Availability
Sistem dapat beroperasi meski dalam zona waktu yang berbeda Maintainability:
Sistem dapat beradaptasi sesuai dengan lingkungan kerja. Contohnya, pada aplikasi
SalesForce yang memudahkan setiap karyawan kantor untuk bekerja secara kolektif.
c. Portability
Sistem dapat diakses melalui berbagai platform. Melihat pengembangan teknologi
jaman sekarang, sistem operasi dibagi menjadi dua pilihan, Android dan iOS. Sistem
harus dapat compatible pada keduanya.
d. Reliability
Sistem dapat menampilkan informasi secara akurat.
e. Scalability
Sistem dapat diperbesar sesuai dengan kebutuhan.
f. Usability
Sistem mudah untuk dipelajari dan nyaman untuk digunakan.

MIS AND THE ENVIRONMENT


Saat ini, tren penggunaan SIM semakin menuju ke peralatan yang lebih kecil, lebih
cepat, dan lebih murah. Kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya semua ini, dimana
chip komputer menjadi lebih kecil sedangkan kapasitasnya menjadi lebih besar. Hal ini sesuai
dengan Hukum Moore, yakni berkurangnya ukuran teknologi dapat dibarengi dengan
peningkatan kapasitasnya sebesar dua kali lipat. Walaupun hal ini baik untuk kemajuan
teknologi, hal ini mendorong terjadinya penggunaan teknologi di semua aspek kehidupan
yang secara tidak langsung akan berimbas kepada kenaikan penggunaan bahan bakar fosil

6
dan kenaikan kebutuhan untuk membuang peralatan teknologi yang sudah tidak sesuai
zaman. Hal ini mendorong adanya praktik Sistem Informasi Manajemen yang hijau dan
berkelanjutan.
Sustainable MIS adalah produksi, manajemen, penggunaan, dan pembuangan teknologi
dengan cara yang meminimalisir dampak kerusakan terhadap lingkungan. ​Sustainable MIS
merupakan bagian dari tanggung jawab dan etika sosial perusahaan atau CSR. Membangun
infrastruktur SIM yang berkelanjutan sangatlah penting bagi kesuksesan perusahaan yang
bertanggungjawab. Hal ini dikarenakan peningkatan jumlah teknologi secara signifikan akan
memberikan efek samping yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan, antara lain:
a. Peningkatan Limbah Elektronik
Hukum Moore memungkinkan peralatan teknologi menjadi lebih kecil, lebih
murah, dan lebih cepat. Hal ini memudahkan orang - orang dari berbagai tingkat
pendapatan untuk membeli peralatan elektronik. Kenaikan permintaan akan peralatan
elektronik ini dapat memicu isu lingkungan berupa ​e-waste. E-waste a​ dalah peralatan
elektronik yang sudah ditinggalkan, tidak zaman lagi, atau rusak. Dengan
perkembangan teknologi yang ada, peralatan teknologi akan banyak memiliki
upgrade ​yang akan mendorong pergantian peralatan yang cepat. Hal ini membuat
e-waste ​berisiko bertambah secara signifikan.
Untuk mengatasi pembuangan ​e-waste y​ ang tidak bertanggungjawab, diperlukan
sustainable SIM disposal, ​yakni pembuangan aset SIM secara aman di akhir siklus
penggunaannya. Hal ini dapat memastikan ​e-waste t​ idak memenuhi lahan
pembuangan sampah yang dapat menyebabkan permasalahan lingkungan. Salah satu
cara ​sustainable SIM disposal ​adalah dengan mengolah kembali peralatan yang sudah
digunakan untuk menghasilkan produk baru.
b. Peningkatan Konsumsi Energi
Konsumsi energi adalah jumlah energi yang digunakan dalam sistem dan proses
bisnis. Peningkatan penggunaan teknologi yang tinggi tentu akan meningkatkan pula
konsumsi energi masyarakat. Penggunaan komputer di Amerika Serikat saja
memakan konsumsi energi listrik sebesar 1% dari keseluruhan penggunaan energi di
negara tersebut. Bahkan, ketika komputer sedang tidak digunakan, barang tersebut
tetap mengkonsumsi energi untuk memastikan dapat terjadinya pembaruan otomatis
dan ​backup.

7
c. Peningkatan Emisi Karbon
Gas rumah kaca yang dihasilkan oleh manusia, seperti emisi karbon dari
penggunaan energi, merupakan pemicu utama peningkatan temperatur iklim global
selama lebih dari setengah abad ini. Jika emisi karbon, termasuk karbon dioksida dan
karbon monoksida yang diproduksi oleh sistem dan proses bisnis tidak dikurangi,
temperatur Bumi ini akan terus menerus meningkat. Hal ini dikarenakan dalam sistem
dan proses bisnis yang menggunakan teknologi diperlukan energi listrik yang
dihasilkan oleh batubara. Penggunaan batubara sendiri dapat menghasilkan emisi
berupa gas rumah kaca seperti sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan karbon
dioksida. Oleh karena itu, peningkatan penggunaan teknologi dalam sistem dan proses
bisnis dapat meningkatkan pula emisi karbon yang ada.

SUPPORTING THE ENVIRONMENT: SUSTAINABLE MIS INFRASTRUCTURE


Dalam mendukung kelangsungan lingkungan hidup, diperlukan infrastruktur SIM yang
berkelanjutan. Infrastruktur tersebut dapat berbentuk ​grid computing, virtualized computing,
dan ​cloud computing. Pertama, ​grid computing ​adalah sekumpulan komputer, sering kali
tersebar secara geografis, yang dikoordinasikan untuk menyelesaikan masalah umum.
Dengan ​grid computing s​ ebuah masalah akan dipecah-pecah dan didistribusikan ke banyak
mesin yang membuat prosesnya lebih cepat daripada menggunakan sistem tunggal (​single
system)​ .
Grid computing ​membuat penggunaan sumber daya MIS lebih baik dengan ​scalability
yang lebih luas karena sistem dapat dengan mudah tumbuh untuk menangani tinggi dan
rendah dalam permintaan, menjadi lebih hemat biaya, dan memecahkan masalah yang tidak
mungkin ditangani dengan satu komputer. Dengan ​grid computing​, perusahaan akan dapat
bekerja lebih cepat atau lebih efisien yang akan menghasilkan potensi untuk keunggulan
kompetitif dan penghematan biaya.
Untuk menyelesaikan permasalahan mengenai energi, infrastruktur SIM dapat
menggunakan sistem ​smart grid. ​Sebuah ​smart grid m
​ enyampaikan energi menggunakan
two-way digital technology. ​Tujuan dari ​smart grids a​ dalah untuk menyelesaikan masalah
dari jaringan listrik yang sudah ketinggalan zaman, membuatnya lebih efisien dan dapat
diandalkan dengan menambahkan kemampuan untuk memonitor, menganalisis, dan
mengontrol transmisi daya dari jarak jauh.

8
Selain ​grid computing, ​terdapat pula ​virtualized computing. ​Komputer, laptop, notebook
dan bahkan server biasanya hanya menjalankan satu sistem operasi, seperti Windows atau
Mac OS, dan hanya satu aplikasi. Melalui penggunaan virtualisasi, komputer dapat
menjalankan beberapa sistem operasi bersama dengan beberapa aplikasi perangkat lunak,
semuanya pada saat bersamaan. Virtualisasi menciptakan beberapa mesin "virtual" pada satu
perangkat komputasi. Virtualisasi pada dasarnya adalah bentuk konsolidasi yang dapat
menguntungkan infrastruktur MIS berkelanjutan dalam berbagai cara, misalnya:

a. Dengan meningkatkan ketersediaan aplikasi yang dapat memberikan tingkat kinerja


yang lebih tinggi tergantung pada perangkat keras yang digunakan.
b. Dengan meningkatkan efisiensi energi dengan membutuhkan lebih sedikit perangkat
keras untuk menjalankan banyak sistem atau aplikasi.
c. Dengan meningkatkan kegunaan perangkat keras dengan menjalankan beberapa
sistem operasi pada satu komputer.

Virtualisasi memungkinkan beberapa komputer virtual ada pada satu mesin, yang
memungkinkannya berbagi sumber dayanya, seperti memori dan ruang hard disk, untuk
menjalankan berbagai aplikasi dan bahkan berbagai sistem operasi seperti Windows dan Mac.
Komputer Mac memiliki kemampuan untuk menjalankan sistem operasi Apple dan sistem
operasi PC Windows, dengan menggunakan perangkat lunak virtualisasi. Sayangnya,
virtualisasi saat ini untuk PC tidak tersedia untuk menjalankan perangkat lunak Mac.
Virtualisasi juga merupakan salah satu cara termudah dan tercepat untuk mencapai
infrastruktur MIS yang berkelanjutan karena mengurangi konsumsi daya dan membutuhkan
lebih sedikit peralatan yang perlu diproduksi, dirawat, dan kemudian dibuang dengan aman.
Manajer tidak lagi harus menetapkan server, penyimpanan, atau kapasitas jaringan secara
permanen untuk satu aplikasi. Sebagai gantinya, mereka dapat menetapkan sumber daya
perangkat keras kapan dan di mana mereka dibutuhkan, mencapai ketersediaan, fleksibilitas,
dan skalabilitas yang dibutuhkan perusahaan untuk berkembang dan tumbuh.

Data center adalah fasilitas yang digunakan untuk menampung sistem informasi
manajemen dan komponen terkait, seperti sistem telekomunikasi dan penyimpanan. Data
center, kadang-kadang disebut sebagai ​server farms​, mengkonsumsi daya dan membutuhkan
pendinginan dan ruang lantai saat bekerja untuk mendukung pertumbuhan bisnis tanpa
mengganggu operasi bisnis dan kualitas layanan. Jumlah data yang disimpan oleh data center

9
telah meningkat secara eksponensial selama bertahun-tahun karena ketergantungan kita pada
informasi meningkat. Salah satu cara paling efektif untuk membatasi konsumsi daya dan
persyaratan pendinginan pusat data adalah dengan mengkonsolidasikan bagian-bagian dari
infrastruktur fisik, terutama dengan mengurangi jumlah server fisik melalui virtualisasi.
Untuk alasan ini, virtualisasi memiliki dampak mendalam pada data center karena jumlah
server yang diperlukan perusahaan untuk beroperasi berkurang, sehingga meningkatkan
pertumbuhan dan kinerja sambil mengurangi dampak lingkungan.

Bentuk infrastruktur SIM yang berkelanjutan terakhir adalah ​cloud computing. Menurut
National Institute of Standards and Technology (NIST) ​cloud computing a​ dalah sebuah
model untuk memungkinkan akses jaringan di mana-mana, dengan mudah, ​on-demand k​ e
kumpulan sumber daya komputasi yang dapat dikonfigurasi bersama (misalnya, jaringan,
server, penyimpanan, aplikasi, dan layanan) yang dapat dengan cepat disediakan dan dirilis
dengan upaya manajemen minimal atau interaksi penyedia layanan.
Cloud computing menawarkan cara baru untuk menyimpan, mengakses, dan
menganalisis informasi serta menghubungkan orang-orang dan sumber daya dari berbagai
lokasi di dunia yang tersedia jaringan internet.
Multi-tenancy p​ ada ​cloud b​ erarti bahwa satu sistem tunggal melayani beberapa
pelanggan. Pada ​cloud, ​tiap pelanggan disebut dengan ​tenant d​ an beberapa ​tenant ​dapat
mengakses sistem yang sama. ​Multi-tenancy ​membantu mengurangi biaya operasional yang
berhubungan dengan mengimplementasikan sistem yang besar. ​Cloud fabric a​ dalah
perangkat lunak yang membuat keuntungan dari ​cloud computing ​dapat terjadi, seperti
​ ebuah ​cloud fabric controller a​ dalah seorang individu yang
contohnya adalah ​multi-tenancy. S
memantau dan menyediakan sumber daya ​cloud, ​mirip seperti ​server administrator ​pada
perusahaan individu.
Beberapa keuntungan dari ​cloud computing​ adalah sebagai berikut:
a. On-Demand Self-Service
Pengguna dapat meningkatkan penyimpanan dan kekuatan pemrosesan jika
dibutuhkan.
b. Broad Network Access
Semua perangkat dapat mengakses data dan aplikasi.
c. Multi-tenancy

10
Pelanggan membagikan kumpulan sumber daya
d. Rapid Elasticity
Penyimpanan, jaringan ​bandwidth, ​dan kapasitas komputasi dapat ditambah atau
dikurangi, yang dapat memungkinkan untuk skalabilitas yang optimal.
e. Measured Service
Klien dapat memantau dan mengukur transaksi dan penggunaan sumber daya. Dengan
cloud computing, i​ ndividu atau perusahaan hanya membayar layanan yang mereka
butuhkan, saat mereka butuh, dan di mana mereka butuh, serta membayar listrik saat
​ enawarkan model ​pay-per-use revenue y​ ang
menggunakannya. ​Utility computing m
mirip dengan layanan seperti pengisian bensin atau penggunaan listrik. Terdapat
beberapa jenis implementasi ​utility​ ​cloud computing​, antara lain:

1. ​Infrastructure as a Service (IaaS)


IaaS menawarkan perangkat keras komputer dan peralatan jaringan dengan
​ engan IaaS, pelanggan menyewakan perangkat keras dan
basis ​pay-per-use. D
menyediakan aplikasi atau program khusus sendiri. Pelanggan IaaS
menghemat uang dengan tidak harus menghabiskan banyak modal membeli
server mahal, yang merupakan keuntungan bisnis yang hebat. Biasanya sistem
pembayarannya adalah dibayar berdasarkan penggunaannya berapa banyak.
Sistem seperti itu dikenal sebagai ​dynamic scaling, d​ i mana infrastruktur MIS
dapat secara otomatis ditingkatkan atau diperkecil berdasarkan kebutuhan.
Contoh dari penerapan Iaas adalah Amazon EC2.

2. Software as a Service (SaaS)


​ euntungan yang
SaaS menawarkan aplikasi dengan basis ​pay-per-use. K
ditawarkan oleh SaaS yang paling menonjol adalah penghematan biaya.
Perangkat lunak ini berbasis pembayaran berdasarkan penggunaan sehingga
perusahaan mendapatkan manfaat langsung dari mengurangi pengeluaran
modal. Contoh dari penerapan SaaS adalah Salesforce.com, yaitu aplikasi yang
dibuat untuk melacak penjualan, mengetahui prospek penjualan, dan
melakukan ​forecasting.

3. Platform as a Service (PaaS)

11
PaaS mendukung penyebaran seluruh sistem termasuk perangkat keras,
jaringan, dan aplikasi menggunakan model pendapatan bayar per penggunaan.
PaaS adalah solusi sempurna untuk bisnis karena meneruskan ke penyedia
layanan dan tantangan untuk membeli, mengelola, dan memelihara perangkat
lunak pengembangan web. Dengan PaaS pengembangan, penyebaran,
manajemen, dan pemeliharaan seluruhnya berbasis di cloud dan dilakukan oleh
penyedia PaaS, memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan sumber daya
pada inisiatif intinya. PaaS membantu perusahaan meminimalkan biaya
operasional dan meningkatkan produktivitas dengan menyediakan semua hal
berikut tanpa investasi di muka:
● Peningkatan keamanan.
● Akses ke informasi di mana saja dan kapan saja.
● Manajemen informasi terpusat.
● Kolaborasi yang mudah dengan mitra, pemasok, dan pelanggan.
● Peningkatan kecepatan ke pasar dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Selain itu, terdapat pula 4 jenis lingkungan ​cloud computing ​yang berbeda, yakni:

a. Public Cloud

Public cloud mempromosikan aplikasi masif, global, dan sebuah industri yang
ditawarkan kepada masyarakat umum. Di ​public cloud,​ pelanggan tidak pernah
diharuskan untuk menyediakan, mengelola, memutakhirkan, atau mengganti
perangkat keras atau perangkat lunak. Pelanggan hanya membayar untuk sumber daya
yang mereka gunakan. Beberapa contoh hebat komputasi public cloud termasuk
Amazon Web Services (AWS), Windows Azure, dan Google Cloud Connect.

b. Private Cloud

Private cloud hanya melayani satu pelanggan atau organisasi dan dapat ditemukan di
lokasi pelanggan atau di luar lokasi pelanggan. ​Private cloud a​ dalah solusi optimal
untuk organisasi seperti pemerintah yang memiliki masalah keamanan data tinggi dan

12
menghargai privasi informasi. ​Private cloud jauh lebih mahal daripada public cloud
karena biaya tidak dibagi di banyak pelanggan.

c. Community Cloud

Community cloud melayani komunitas tertentu dengan model bisnis umum,


persyaratan keamanan, dan pertimbangan kepatuhan. ​Community cloud muncul di
industri yang sangat diatur seperti layanan keuangan dan perusahaan farmasi.

d. Hybrid Cloud

Hybrid cloud mencakup dua atau lebih private cloud, public, atau ​community​, tetapi
setiap ​cloud tetap terpisah dan hanya dihubungkan oleh teknologi yang
memungkinkan portabilitas data dan aplikasi. Misalnya, perusahaan mungkin
menggunakan ​cloud pribadi untuk aplikasi penting yang memelihara data sensitif dan
cloud publik untuk aplikasi data tidak sensitif. Penggunaan ​private cloud dan ​public
secara bersamaan adalah contoh dari ​hybrid cloud.​

13

Anda mungkin juga menyukai