Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI


“MODEL KONSEPTUAL”

Nama : Sylvia Savira


NIM : 205100300111106
Kelompok : 18
Asisten : Yessicha Kristina Silitonga

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN ANALISIS SISTEM


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Data merupakan komponen kunci dari sistem informasi perusahaan karena
semua informasi pengambilan keputusan berasal dari data. Oleh karena itu,
pengolahan data dianggap sebagai kebutuhan utama perusahaan. Manajemen
data yang buruk dapat menyebabkan tidak tersedianya data penting yang
digunakan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan. Untuk mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna,
membutuhkan analisis yang tajam dan baik. Analisis data adalah suatu metode
yang digunakan untuk menemukan bagaimana data dideskripsikan, hubungan
antar data, semantik data, dan batasan data yang ada dalam suatu sistem
informasi. Ada banyak cara untuk menganalisis dan memodelkan data, termasuk
beberapa menggunakan diagram hubungan entitas (ERM) dan model gudang data
konseptual. Saat menganalisis data, ER model dapat digunakan untuk
menggambarkan setiap entitas dan hubungan antar entitas dalam bentuk simbol
grafis dalam diagram data sehingga semua pemrosesan dapat digambarkan
dengan jelas.data transaksi. Sebuah objek disebut entitas dan hubungan yang
dimilikinya disebut relasi. Entitas adalah unik dan memiliki atribut yang membantu
membedakannya dari satu entitas ke entitas lainnya. Peran ER model dalam
proses pembuatan sistem database sangat penting karena dalam ER model
dijelaskan tentang alur pengolahan suatu data dari input hingga output. ER model
juga merupakan model yang mendasari pembentukan sistem basis data karena
dalam ER model dijelaskan tentang entitas, atribut dan hubungan yang ada antar
entitas tersebut. ER model memudahkan kita untuk memahami dan memahami
proses berbagai sistem database.

1.2 Tujuan
Pada materi model konsptual ini, terdapat beberapa tujuan yang harus dicapai.
Tujuan pertama adalag praktikan mampu memahami pengertian dari entity
relationship model. Tujuan kedua adalah praktikan memahami cara pembuatan
entity relationship model. Diharapkan setelah praktikum selesai, praktikan mampu
mencapai kedua tujuan itu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Entity Relationship Model


Many texts introducing ER modeling for use by systems analysts and
computer scientists have grown popular, and they are important to most system
development techniques. An entity in ER modeling is a thing that can be uniquely
identified (for example, a single person), while a relationship is a link between
entities (e.g., a father and son). Some people may regard something (such as
marriage) as an entity, whereas others may regard it as a relationship.
(Fedaghi,2020).
Entity Relationship Model telah menjadi populer, dan mereka adalah pusat
dari sebagian besar metodologi pengembangan sistem, dengan banyak teks
memperkenalkan pemodelan ER untuk penggunaan analis sistem dan ilmuwan
komputer. Dalam pemodelan UGD, entitas adalah sesuatu yang dapat
diidentifikasi dengan jelas (misalnya, orang tertentu), dan hubungan adalah
hubungan antara entitas (misalnya, ayah dan anak). Ada kemungkinan bahwa
beberapa orang mungkin melihat sesuatu (misalnya, pernikahan) sebagai entitas
sementara orang lain mungkin melihatnya sebagai hubungan (Fedaghi, 2020).
The Entity-Relationship (ER) diagram is a model that incorporates some
key semantic information about the real world. This diagram is an example of a
unique diagrammatic technique used in database design. The network model,
relational model, and entity set model can all be unified using the entity-relationship
model as a foundation (Noriega et al., 2020).
Entity-Relationship (ER) diagram adalah model yang menggabungkan beberapa
informasi semantik penting tentang dunia nyata. Diagram ini adalah teknik diagram
khusus untuk desain database. Model hubungan entitas dapat digunakan sebagai
dasar untuk unfication dari pandangan yang berbeda dari data: model jaringan,
model relasional, dan model set entitas (Noriega et al., 2020).

2.2 Fungsi Entity Relationship Model


Entity Relationship Model dibuat untuk menghubungkan satu tabel dengan
tabel yang lain yang masing memiliki hubungan, sehingga nanti bisa terlihat betas
an-batasan pada semua tabel yang dibuat. Entity Relationship Model adalah
model yang menjelaskan hubungan antara penyimpanan data pada DFD. Selain
itu, diagram ini juga digunakan dalam hubungan antar data atau permodelan
struktur data. model ini merupakan dasar dalam pengembangan kamus data
(Risda, 2019).
In some cases, the ER model is utilized to develop the MPGA, revealing
how the propagation rate influences the MPGA's performance over a wide range.
The usage of ER to solve a FJSP instance is investigated, as well as how the
propagation rate of favorable genes influences MPGA-ER performance. In this
study, the created ER network is used to design the MPGA, yielding the MPGA-
ER (Shi et al., 2020).
Dalam suatu penelitian, Model ER juga digunakan dalam penelitian ini
untuk merancang MPGA, sehingga mengungkapkan bagaimana tingkat propagasi
mempengaruhi kinerja MPGA dalam berbagai macam. ER digunakan untuk
memecahkan instance FJSP, dan bagaimana tingkat propagasi gen yang
menguntungkan mempengaruhi kinerja MPGA-ER juga dipelajari. Jaringan ER
yang dihasilkan digunakan dalam penelitian ini untuk merancang MPGA, sehingga
memperoleh MPGA-ER (Shi et al., 2020).

2.3 Komponen dalam Entity Relationship Model Beserta Simbol


2.3.1 Entity
Entity adalah objek berupa benda, orang yang memiliki ciri-ciri dan sifat.
Suatu objek dikatakan sebagai entity. Dalam ER model, entity digambarakan
dengan bentuk persegi panjang.

(Faozan dan Nuris, 2021).

2.3.2 Attribute
Tiap entity mempunyai ciri-ciri yang berbeda dan disebut dengan atribut.
Atribut memiliki fungsi untuk menjelaskan karakteristik yang terdapat dalam entitas
dan disimpan pada basis data. Atribut berdasarkan karakteristik fisiknya dibagi
menjadi beberapa macam diantaranya adalah single valued attribute dan multi
value attribute, simple attribute dan composite attribute, key attribute, dan derived
attribute. Primary key merupakan nama untuk atribut yang dipakai untuk
mengenali suatu entitas. Atribut pada entitas yang merupakan primary key
merupakan kode identifikasi yang sifatnya unik dilihat berdasarkan tiap record
dalam sistem. Primary key berfungsi untuk memberitahu lokasi untuk setiap
catatan dalam suatu file mengenai catatan-catatan yang sama.

(Togatorop et al., 2021).

2.3.3 Relatioship
Relasi merupakan hubungan antara 2 atau lebih entitas yang saling
berhubungan. Relasi dalam ER model digambarkan dengan simbol diamond
(belah ketupat). Relasi mempunyai beberapa macam yakni ternary, unary, dan
binary. Kumpulan relasi yang sejenis dinamakan dengan relationship set.

(Siadari et al., 2020).

2.3.4 Cardinality
Kardinalitas menunjukan bagaimana permisalan pada suatu entitas bisa
dibubungkan ke permisalan tertentu di dalam entitas yang lain. Kardinalitas biasa
disebut juga dengan pasangan nomor pada tiap entitas. Nomor pertama
merupakan kardinalitas minimum dan nomor kedua merupakan kardinalitas
maksimum. Dalam suatu penelitian, kardinaitas maksimum minimum juga bisa
disimbolkan dengan bilangan dominasi invers.

(Febrianti et al., 2019).

2.4 Syarat Pembuatan Entity Relationship Model


Entity Relationship Model merupakan sebuah diagram struktura yang
dipakai untuk merancang suatu basis data. ER model akan mendeskripsikan data
yang disimpan dalam suatu sistem beserta batasannya. Dalam pembuatan ER
model setidaknya ada tiga konsep utama yakni entitas, atribut, dan relasi
(Togatorop et al., 2021).
ER model digunakan untuk menggambarkan gambaran dalam dunia nyata
yang akan dimasukkan dalam suatu database dalam sistem. Pembuatan ER
model yang pertama adalah melakukan identifikasi dan menentukan entitas apa
yang akan dipakai, mengidentifikasi relasi pada entitas, dan menambahkan atribut
yang dibutuhkan. Dengan adanya ER model bisa membantu mnegurangi
kesalahan-kesalahan saat melakukan perancangan database (Islamiati et al.,
2021).

2.5 Aplikasi Entity Relationship Model dalam Agroindustri


Salah satu penerapan Entity Relationship Model dalam agroindustry
adalah pada industri kelapa sawit di PTPN IV Balimbingan. Dalam kasus ini ER
model digunakan untuk membantu menjelaskan dengan sistemasik hasil-hasil
penelitian mengenai dasar-dasar teori yang menjadi permasalahan menurut judul
yang diangkat. Selain itu, ERD juga digunakan untuk menggambarkan pengolahan
data pengiriman untuk buah kelapa sawit (Pasaribu et al., 2019).
Selain itu, ER model juga digunakan dalam industri karet. ER model dalam
kasus di CV. HFM ini digunakan untuk proses pembuatan aplikasi pengelolaan
data dari produksi karet. ER model ini akan menjelaskan hubungan antar data
pada basis data menurut objek-objek data yang memiliki hubungan diantara
relasinya (Ramadhan et al., 2018).
BAB III
PRINT OUT

3.1 Studi Kasus


Buatlah Entity Relationship Diagram (ERD), yang menunjukkan semua atribut
dan identitas setiap entitas untuk deskripsi Sistem Sewa Mesin Agroindustri
berikut:
 Mesin Agroindustri disewa oleh penyewa. Setiap penyewa diberi nomor
unik oleh Agen. Data yang dimiliki tentang penyewa meliputi nama
penyewa, mesin yang disewa, alamat (jalan, kelurahan, kecamatan,
kabupaten), dan nomor telepon. Seorang penyewa dapat menyewa lebih
dari satu mesin dan satu mesin hanya bisa disewa oleh seorang penyewa.
● Mesin Agroindustri dimiliki oleh pemilik. Setiap mesin diberi nomor mesin
yang unik dan Agen hanya mengenali satu pemilik untuk salah satu mesin
yang disewakannya. Selain itu, pemilik, alamat, dan nilai juga dicatat untuk
setiap mesin. Masa sewa dan jaminan sewa dicatat untuk setiap mesin
yang disewakan. Seorang pemilik dapat memiliki beberapa mesin. Setiap
pemilik diberi nomor pemilik dan dicatat namanya
● Mesin mungkin mengalami kerusakan dan agen mencatat informasi
meliputi mesin, tanggal kerusakan, jenis kerusakan dan biaya perbaikan.
Biaya perbaikan dibebankan langsung ke penyewa.
 Penyewa membayar biaya sewa ke Agen yang terdiri dari pembayaran
sewa mingguan, pembayaran jaminan sewa (untuk mesin baru) dan
tagihan kerusakan. Tanggal pembayaran, penyewa, mesin, jenis akun
(Sewa, Obligasi, Kerusakan) dan jumlah dicatat. Setiap pembayaran diberi
nomor pembayaran yang unik.
3.2 Entity Relationship Diagram
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Entity Relationship Diagram


Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sutu model jaringan yang
menggambarkan susunan atau rancangan data store dari sistem pada level
pemisah yang tinggi. Diagram ini merupakan representasi grafik dari lgika
database dengan menyertaan informasi detail tentang selmua entitas, batasan,
dan hubungan. ERD merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antar
entitas yang relevan dalam sistem interest (Nugraha, 2018).
Dalam studi kasus ini, pembuatan ERD memuat komponen seperti entitas,
atribut, relationship, dan kardinalitas. Terdapat enam entitas diantaranya adalah
mesin sewaan, pembayaran, kerusakan, penyewa, mesin, dan pemilik. Entitas
mesin sewaan masuk ke dalam entitas kuat karena memiliki key sendiri dan tidak
bergantung dengan entitas yang lain. Entitas yang masuk ke dalam entitas lemah
ada pada entitas pemilik, mesin, kerusakan penyewa, dan pembayaran karena
memiliki key yang bergantung dengan entitas lain bergantung pada entitas yang
lain. Setiap entitas memiliki atribut yang berbeda-beda. Entitas mesin sewaan
memiliki empat atribut diantaranya no_mesin, no_penyewa, periode_penyewaan,
dan jaminan_penyewaan. Entitas penyewa memiliki empat atribut diantaranya
adalah no_penyewa, nama_penyewa, alamat_penyewa, dan no_telp_penyewa.
Lalu pada entitas mesin memiliki empat atribut yakni no_mesin, pemilik_mesin,
alamat_mesin, dan nilai_mesin. Pada entitas pemilik ada dua atribut yakni
no_pemilik dan nama _pemilik. Selanjutnya pada entitas pembayaran ada enam
atribut yakni no_pembayaran, tgl_pembayaran, nama_pembayaran,
nama_penyewa, nama_mesin, jenia_pembayaran, dan jumlah_pembayaran.
Terakhir pada entitas kerusakan ada empat atribut diantaranya adalah no_mesin,
tgl_kerusakan, jenis_kerusakan, dan ongkos_kerusakan. Relationship di masing-
masing entitas adalah modality dan cardinality. Antara pemilik dengan mesin,
mesin sewaan dengan mesin, mesin sewaan dengan kerusakan, mesin sewaan
dengan pembayaran, dan mesin sewaan dengan penyewa termasuk ke dalam
kardinalitas one to many. Kemudian terdapat modality optiona one pada kerusakan
dengan pembayaran.
4.2 Entity
Entitas adalah individu yang mewakilkan sesuatu yang nyata
(eksistensinya) dan bisa dibedakan dengan sesuatu yang lain. Entitas merupakan
objek yang bisa dibedakan dengan yang lain di dunia nyata. Entitas dapat berupa
kejadian, benda, ataupun orang dimana data akan dikumpulkan (Pranatawijaya et
al., 2018).
Dalam studi kasus yang dibuat, ada enam entitas yang dibuat diantaranya
adalah mesin sewaan, pembayaran, kerusakan, penyewa, mesin, dan pemilik.
Entitas mesin sewaan masuk ke dalam entitas kuat karena memiliki key sendiri
dan tidak bergantung dengan entitas yang lain. Entitas yang masuk ke dalam
entitas lemah ada pada entitas pemilik, mesin, kerusakan penyewa, dan
pembayaran karena memiliki key yang bergantung dengan entitas lain bergantung
pada entitas yang lain. Setiap entitas memiliki atribut yang berbeda-beda.

4.3 Atribute
Atribut adalah property yang mebedean satu entitas dengan entitas yang
lain. Suatu kumpulan dapat dikatakan terdiri atas entitas yang mempunyai tipe
atribut yang sama. Kunci kandidat adalah suatu atribut yang bisa dipakai untuk
membedakan satu entitas dengan entitas lainnya. Primary key merupakan satu
atribut yang tidak hanya mengidentifikasi dengan unik suatu kejadian namun juga
mewakili tiap peristiwa dari suatu entitas. Foreign key merupakan salah satu aribut
atau minimal satu set atribut yang akan melengkapi satu relasi yang menunjukkan
ke induknya. Kunci ini ditempatkan dalam entitas anak dan sama dengan primary
key induk (Maanari et al., 2013).
Pada ERD yang dibuat ada beberapa key yang masuk ke dalam primary
key. Dimana dalam ERD ini primary key ditandai dengan kata kunci key. Yang
masuk ke dalam primary key diantaranya adalah no_mesin dan no_penyewa pada
entitas mesin sewaan, no_mesin pada entitas kerusakan, no_pembayaran,
no_mesin pada entitas mesin, no_pemilik pada entitas pemilik, dan no_penyewa
pada entitas penyewa.
Pada entitas mesin sewaan, ada jenis single attribute diantaranya adalah
no_mesin, no penyewa, periode_penyewaan, dan jaminan_penyewaan.
Kemudian pada entitas mesin ada empat single attribute diantaranya adalah
nomor_mesin, pemilik_mesin, alamat_mesin, nilai_mesin. Pada entitas pemilik,
no_pemilik masuk kedalam single attribute dan nama_pemilik masuk ke dalam
composite attribute. Pada entitas penyewa, nama_penyewa masuk ke dalam
composite attribute dan no_penyewa, alamat_penyewa, no_telp_penyewa masuk
ke dalam jenis single attribute. Pada entitas pembayaran, nama_penyewa masuk
ke dalam composite attribute dan no_pembayaran, tgl_pembayaran, nama_mesin,
jenis_pembayaran, dan jumlah_pembayaran mauk ke dalam single attribute. Lalu
pada entitas kerusakan, tgl_kerusakan, ongkos_kerusakan masuk kedalam simple
attribute. Periode_sewa dan jumlah_pembaaran masuk ke dalam derived attribute.
No_telp_penyewa dan nilai_mesin masuk kedalam multivalued attribute.

4.4 Relationship
Relationship menunjukkan terdapat hubungan antara sejumlah entitas
yang asalnya dari himpunan entitas yang berbeda-beda. Entitas pertama pada
relasi dikatakan sebagai entitas induk, entitas kedua dinamakan dengan entitas
anak. Relasi harus memiliki nama yang bentuknya kata kerja (Pranatawijaya et al.,
2018).
Hubungan antar entitas dalam ERD dihubungkan dengan suatu
relationship. Antara entitas mesin sewaan dengan mesin terdapat indentifying
karena keduanya tidak dengan terdapat relasi identifying karena antara kedua
entitas tersebut terdapat atribut yang sama, yaitu nomor_mesin sehingga relasinya
disimbolkan dengan garis lurus. Antara mesin dengan pemilik terdapat relasi non-
identifying karena antara kedua entitas tersebut tidak memiliki atribut yang sama
sehingga relasinya disimbolkan dengan garis putus-putus. Kemudian antara
entitas mesin sewaan dengan pembayaran terdapat non-identifying relationship
karena antara kedua entitas tersebut tidak memiliki atribut yang sama sehingga
relasinya disimbolkan dengan garis putus-putus. Antara entitas mesin sewaan
dengan kerusakan terdapat relasi identifying karena antara kedua entitas tersebut
mempunyai atribut yang sama, yaitu nomor_mesin sehingga relasinya disimbolkan
dengan garis lurus. Kemudian antara entitas mesin sewaan dengan penyewa
terdapat relasi identifying karena antara kedua entitas tersebut mempunyai atribut
yang sama, yaitu nomor_penyewa sehingga relasinya disimbolkan dengan garis
llurus. Terakhir pada entitas pembayaran dengan kerusakan terdapat relasi non-
identifying karena antara kedua entitas tersebut tidak mempunyai atribut yang
sama sehingga relasinya disimbolkan dengan garis lurus.
4.5 Cardinality
Kardinaliats relasi menunjukkan jumlah maksimal entity yang bisa
berhubungan dengan entitas lainnya. Kardinalitas merupakan pengaturan relasi
antara 2 entitas, kardinalitas menunjukkan banyaknya jumlah maksimal anggota
suatu entitas yang boleh memiliki relasi dengan entitas yang lain (Hutagalung,
2016).
Tiap relasi antar entitas memiliki kardinalitas yang berbeda-beda. Antara
entitas mesin sewaan dengan penyewa terdapat hubungan many to mandatory
one. Antara entitas mesin sewaan dengan mesin terdapat hubungan mandatory
one to optional many. Antara entitas mesin dengan pemilik terdapat hubungan
berupa mandatory one to many. Lalu pada entitas mesin sewaan dengan
pembayaran terdapat hubungan minimal berupa mandatory one to many. Pada
entitas mesin sewaan dengan kerusakan terdapat hubungan berupa mandatory
one to optional many. Terakhir antara entitas kerusakan dengan pembayaran
terapat terdapat hubungan berupa optional many to optional many.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
ERD merupakan model konseptual yang menjelaskan lebih detail
hubungan antar penyimpanan (dalam DFD). ERD berguna untuk memodelkan
struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. Dengan
adanya ERD, maka dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus
dilakukan.
Dalam studi kasus yang dibuat, Terdapat enam entitas diantaranya adalah
mesin sewaan, pembayaran, kerusakan, penyewa, mesin, dan pemilik. Entitas
mesin sewaan masuk ke dalam entitas kuat. Entitas yang masuk ke dalam entitas
lemah ada pada entitas pemilik, mesin, kerusakan penyewa, dan pembayaran.
Setiap entitas memiliki atribut yang berbeda-beda. Entitas mesin sewaan memiliki
empat atribut diantaranya no_mesin, no_penyewa, periode_penyewaan, dan
jaminan_penyewaan. Entitas penyewa memiliki empat atribut diantaranya adalah
no_penyewa, nama_penyewa, alamat_penyewa, dan no_telp_penyewa. Lalu
pada entitas mesin memiliki empat atribut yakni no_mesin, pemilik_mesin,
alamat_mesin, dan nilai_mesin. Pada entitas pemilik ada dua atribut yakni
no_pemilik dan nama _pemilik. Selanjutnya pada entitas pembayaran ada enam
atribut yakni no_pembayaran, tgl_pembayaran, nama_pembayaran,
nama_penyewa, nama_mesin, jenia_pembayaran, dan jumlah_pembayaran.
Terakhir pada entitas kerusakan ada empat atribut diantaranya adalah no_mesin,
tgl_kerusakan, jenis_kerusakan, dan ongkos_kerusakan. Relationship di masing-
masing entitas adalah modality dan cardinality. Antara pemilik dengan mesin,
mesin sewaan dengan mesin, mesin sewaan dengan kerusakan, mesin sewaan
dengan pembayaran, dan mesin sewaan dengan penyewa termasuk ke dalam
kardinalitas one to many. Kemudian terdapat modality optiona one pada kerusakan
dengan pembayaran.

5.2 Saran
Terdapat beberapa saran untuk praktikan dalam praktikum kali ini.
Pemahaman mengenai komponen ERD harus diperdalam lagi agar memudahkan
dalam proses membuat ERD. Studi kasus yang akan dibuat ERD harus dibaca
dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan relasi antar entitas.
DAFTAR PUSTAKA

Faozan AI dan Nuris N. 2021. Rancangan sistem penanganan permasalahan it


pad apt. bhineka solusi infotaa. Jurnal Conten 1(2): 63-70
Febrianti AF, Kiftiah M, Fran F. 2019. Bilangan dominasi invers pada graf ular
segitiga, ular segitiga ganda, ular segiempat, ular segiempat ganda, dan graf
pembangunannya. Jurnal Bimaster 8(4): 917-926
Fedaghi SA. 2020. Dissipating with relations: implication for the entity-relationship
model. International Journal of Computer and Information Security 18(6): 1-
10
Islaminati Y, Jatmika AH, Wahyudi F. 2021. Pembuatan sistem informasi company
profile berbasis website smpn 4 gunungsari. Jurnal JBegaTI 2(2): 126-137
Noriega AR, Ramirez YM, Soto J. 2020. A software tool to generate a model-view-
controller architecture based on the entity-relationship model. Journal of
CONISOFT 8(1):57-63
Pasaribu E, Saputra W, Bara IA, Wulandari I. 2019. Pengolahan data pengiriman
buah kelapa sawit ptpn iv balimbingan menuju pabrik pks dosin. Jurnal Riset
Information Science 2(3): 964-954
Ramadhan RI, Prasetyo HN, Tridalestari FA. 2018. Aplikasi pengelolaan data
produksi karet di cv. Hfm berbasis web. Jurnal Applied Science 4(3): 1617-
162 Risda RF. 2019. Sistem perencanaan persediaan barang menggunakan
metode economic order quantity (eoq) dan reorder point (rop) pada toko a.
yani teluk kuantan. Jurnal Perencanaan, Sains, Teknologi, dan Komputer
2(1): 269-282
Shi X, Long W, Li Y, Deng D. 2020. Multi-population genetic algorithm with er
network for solving flexible job shop scheduling problems. Juournal of Plos
One 15(5): 1-23
Siadari MA, Ahmad A, Ponngsih, Solikhun. 2020. Sistem informasi kearsipan
pgawai pada bagian umum kantor walikota pematangsiantar. Junal
Teknologi Komputer dan Sains 5(1): 261-265
Togatorop PR, Simanjutak RP, Manurung SB, Silalahi MC. 2021. Pembangkit
entity relationship diagram dari spesifikasi kebutuhan menggunakan natural
language processing untuk bahasa Indonesia. Jurnal Icon 9(2): 196-206
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Hutagulung DM. 2016. Scenario pengaruh dalam pemodelan er diagram. Journal


of Computer Engineering<, System, and Science 1(2): 26-31
Manaari JI, Sengkey R, Wowor HF, Rindengan YD. 2013. Perancangan basis data
perusahaan distribusi dengan menggunakan oracle. Jurnal Teknik Elektro
dan Komputer 2(1): 1-11
Nugraha F. 2018. Sistem informasi penyewaan alat outdoor di malindo kota
tasikmalaya berbasis web. Jurnal Jumantaka 2(1): 41-50
Pranatawijaya VH, Putra PB, Patianom AJ. 2018. Rancang bangun aplikasi
pemetaan gedung universitas palangkaraya pada sub.bag barang milik
negara (bmn) buk universitas palangkaraya. Jurnal Teknologi Informasi
12(2): 74-79
Wibowo KM, Kanedi I, Jumadi J. 2015. Sistem informasi geografis (sig)
menentukan lokasi pertambangan batu bara di provinsi Bengkulu berbasis
website. Jurnal Media Informatika 11(): 51-60
LAMPIRAN
2.1 P1
2.1 P2
2.2 P1
2.2 P2
2..3.1 P1
2.3.2 P1
2.3.3 P1
2.3.4 P1
2.4 P1
2.4 P2
2.5 P1
2.5 P2

Anda mungkin juga menyukai