Anda di halaman 1dari 7

-RANGKUMAN -

-Perancangan Database Menggunakan Entity Relationahip Diagram (ERD)-

Oleh :

Rena Khanetawani Ag (210401036)

PRODI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS GAJAH PUTIH

2023
A. Pengertian Perancangan Menggunakan Data Flow Diagram (DFD)

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model atau rancangan untuk membuat
database, supaya lebih mudah dalam menggambarkan data yang memiliki hubungan atau relasi
dalam bentuk sebuah desain. Dengan adanya ER diagram, maka sistem database yang terbentuk
dapat digambarkan dengan lebih terstruktur dan terlihat rapi.

B. Sejarah ERD

Peter Chen, seorang anggota fakultas dari Universitas Carnegie-Mellon di Pittsburgh,


diberi kredit pada pengembangan model ERD untuk perancangan database pada tahun 1970. Ketika
menjadi asisten profesor di MIT Sloan School of Management tahun 1976, dia mempublikasikan
paper dengan judul “The Entity-Relationship Model: Toward a Unified View of Data”.

Namun, pada rentang 1960-1970, Charles Bachman dan A.P.G. Brown mengerjakan model
data yang mirip dengan milik Chen. Bachman menyebutnya sebagai jenis Data Structure Diagram,
yang dinamai dengan Bachman Diagram.

Brown mempublikasikan implementasi Bachman Diagram dalam sebuah pemodelan


sistem yang sesungguhnya. Kemudian James Martin menyempurnakan model ERD tersebut. Hasil
karya dari Chen, Bachman, Brown, Martin, dan kontributor lainnya ini digunakan dalam UML
(Unified Modeling Language). UML saat ini banyak digunakan dalam perancangan software.

C. Kapan harus Membuat ERD?

ERD memang kebanyakan dibuat untuk merancang database sebuah aplikasi yang akan
dibangun. Namun, ada kasus-kasus tertentu dimana ERD juga perlu dibuat. Berikut di antaranya:

 Modifikasi Database – tergantung dari besar kecilnya perubahan, selalu ada risiko jika struktur
database diubah. Untuk mengurangi risiko ini, ada baiknya Anda membuat ERD-nya. Beberapa
tools SQL client memiliki fungsi untuk membuat otomatis ERD dari database yang ada. Anda dapat
memanfaatkan fungsi tersebut untuk membuat ERD-nya. Dengan membuat ERD, Anda dapat
mengetahui perubahan yang dilakukan akan berdampak pada bagian apa saja.
 Debug SQL – mencari kesalahan pada sebuah query SQL merupakan tantangan tersendiri. Apalagi
jika melibatkan banyak tabel. Anda dapat membuat ERD dari database agar lebih mudah membaca
query yang dibuat. Sehingga kesalahan pada query SQL dapat lebih cepat ditemukan.
 Pembuatan Database – beberapa tools desain ERD maupun SQL client, menyediakan fungsi
untuk membuat database otomatis dari ERD yang dibuat. Kebalikan dari fungsi sebelumnya, yang
membuat ERD dari database, fungsi ini membuat database dari ERD. Dengan membuat database
otomatis dari ERD, akan mempercepat pekerjaan Anda.
 Membantu Identifikasi Kebutuhan Pengguna – dengan membuat ERD, Anda dapat lebih mudah
untuk mempresentasikan kebutuhan pengguna yang sudah diperoleh. Visualisasi dalam bentuk
ERD, akan membantu Anda berkomunikasi lebih baik dengan pengguna.

D. Keterbatasan ERD

Beberapa keterbatasan merancang database menggunakan ERD antara lain:

 Hanya untuk data relasional


 Tidak dapat digunakan untuk data tidak terstruktur
 Sulit untuk diintegrasikan dengan database yang sudah ada

E. Notasi ERD

Notasi pada ERD dapat dibagi ke dalam entitas, atribut, relasi, dan kardinalitas. Kita akan
membahas setiap notasi tersebut satu-persatu.
1. Entitas

Entitas dalam ERD dapat menggambarkan orang, organisasi, objek, atau transaksi dalam sistem.
Dalam penamaan entitas, sebaiknya gunakan kata benda. Pada ERD, entitas digambarkan dengan
sebuah persegi panjang, seperti di bawah ini.

2. Atribut

Atribut adalah properti atau karakteristik yang melekat pada entitas. Contohnya entitas Siswa,
memiliki atribut NIS, Nama, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Alamat, dsb. Atribut digambarkan
dengan oval memanjang horizontal pada ERD, seperti di bawah ini.

Atribut yang menjadi pembeda (unik) antara satu entitas yang sama, disebut dengan Primary Key.
Primary Key digambarkan dengan memberikan garis bawah pada atribut yang unik.

3. Relasi

Relasi menggambarkan hubungan antar dua entitas. Contohnya adalah Siswa yang dapat
mengambil beberapa Ekskul. Relasi ini digambarkan dengan simbol belah ketupat seperti di bawah ini.

4. Kardinalitas

Kardinalitas menggambarkan jumlah entitas yang terlibat dalam sebuah relasi. Contohnya, seorang
Siswa dapat mengambil banyak (N) Ekskul. Dan satu Ekskul dapat diambil banyak (N) Siswa. Untuk
menggambarkan kardinalitas, dapat dilihat seperti di bawah ini.

F. Jenis Model Data

ERD biasanya digambarkan dalam 3 level abstraksi:

 Conceptual Data Model

 Logical Data Model

 Physical Data Model


1. Conceptual Data Model

Conceptual Data Model menggambarkan rancangan database secara garis besar dalam
sistem. Pada level ini belum terlihat tabel-tabel apa yang akan dibuat pada database. Hanya
menggambarkan entitas dan relasi apa saja yang ada di dalam sistem.

2. Logical Data Model

Logical Data Model menggambarkan level rancangan yang lebih tinggi dari conceptual
data model. Pada data model ini, tabel-tabel sudah terbentuk. Baik entitas maupun relasi akan
diubah ke dalam tabel. Atribut juga dipetakan menjadi kolom atau field pada tabel database.

3. Physical Data Model

Tingkatan yang terakhir adalah Physical Data Model. Pada data model ini, sedekat
mungkin digambarkan sesuai dengan spesifikasi DBMS (Database Management System) yang
digunakan. Penggunaan Primary Key, Foreign Key, dan Index sudah digambarkan pada model ini.
Tipe data juga dituliskan sesuai yang didukung oleh DBMS aplikasi.

G. Cara Membuat ERD

Jika Anda masih belum terbiasa membuat ERD, jangan khawatir. Berikut ini beberapa tips dari
kami bagaimana membuat ERD ini:

a. Pahami lingkup sistem yang akan dibuat aplikasinya. Coba tuliskan entitas, atribut, relasi, dan
kardinalitas dalam sebuah narasi. Komunikasikan narasi ini kepada pengguna untuk meminta
koreksi dan persetujuan.

b. Gambarkan semua entitas pada lembar kerja.

c. Tuliskan atribut dari semua entitas.

d. Lakukan analisis relasi apa yang terjadi antar entitas.

e. Tambahkan kardinalitas pada setiap relasi.


f. Buat Logical dan Physical Data Model.

g. Realisasikan pada sistem database sesungguhnya.

H. Contoh ERD – Sistem Informasi Perpustakaan

Agar Anda lebih memahami ERD secara keseluruhan, berikut kami lampirkan contoh ERD
dari Sistem Informasi Perpustakaan. Silakan pahami dulu narasi sistem sebagai berikut:

Perpustakaan Vidyaneka menyewakan berbagai macam buku, mulai dari komik, novel,
hingga buku motivasi. Setiap buku memiliki harga sewa masing-masing. Bagi yang ingin
meminjam bukunya, harus mendaftarkan diri sebagai anggota. Sistem mencatat nama, nomor
telepon, dan alamat anggota. Setelah terdaftar sebagai anggota, baru dapat menyewa buku. Sistem
akan mencatat tanggal peminjaman, tanggal harus dikembalikan, dan buku apa saja yang dipinjam.
Setelah mempelajari deskripsi sistem yang akan dibuat, kita tuliskan entitas dan atributnya
sebagai berikut:

1. Buku, atribut: Kode Buku, Jenis Buku, Nama Buku, Harga Sewa

2. Anggota, atribut: Kode Anggota, Nama Anggota, No. Telp, Alamat

Relasi antar entitasnya antara lain:

1. Meminjam, atribut: Kode Peminjaman, Tgl. Pinjam, Tgl. Pengembalian


Dan kardinalitas sebagai berikut:

 1 Anggota dapat meminjam N Buku


 1 Buku dapat dipinjam N Anggota
Maka gambar ERD-nya adalah sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai