Anda di halaman 1dari 5

Nama: Kania Cahya Kamila

NIM : 08051382227101

Tugas Komputasi Kelautan

1. Tujuan dari perancangan basis data ?

Jawab : Membantu bisnis kamu tetap teratur dan menjaga agar informasi mudah diakses sehingga
kamu bisa menggunakannya

2. Fase dari proses perancangan data ?

Jawab :

1. Pengumpulan Data dan Analisis

Tahap pertama yang perlu dilakukan dalam perancangan sebuah database adalah proses
mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dari pengguna aplikasi database. Untuk itu, perlu
mengenal bagian lain dari sistem informasi yang nantinya akan berhubungan dengan sistem database,
termasuk user atau pengguna dan aplikasi. Data akan kebutuhan-kebutuhan itulah yang kemudian
dikumpulkan dan dianalisis.

Pada tahap ini, ada 4 kegiatan yang dilakukan yaitu:

 Menentukan kelompok pengguna dan  bidang aplikasinya


 Meninjau dokumentasi yang ada
 Menganalisis lingkungan operasi dan pemrosesan data
 Membuat daftar pertanyaan untuk wawancara tentang data apa saja yang diperlukan atau harus
dianalisis.

2. Perancangan Database Secara Konseptual

Tujuan dari tahap perancangan database secara konseptual ini adalah untuk menghasilkan conceptual
schema (skema konseptual) untuk database yang tergantung pada DBMS masing-masing.

Pada tahap ini, penggunaan model data tingkat tinggi seperti Entity Relationship (ER) dan Enhanched
Entity Relationship (EER) sudah sering digunakan secara rinci. Perancangan database pada tahap ini
hanya menentukan konsep yang berlaku dalam sistem database yang hendak dibangun.

Adapun langkah-langkah proses perancangan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

 Prosedur kerja secara keseluruhan yang berlaku pada sistem berjalan, proses apa saja yang ada dalam
sistem.
 Menentukan informasi atau output apa yang diinginkan dari database.
 Menentukan kelemahan-kelemahan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga tidak membuat
kesalahan yang sama.
 Membuat pengembangan sistem di masa yang akan datang.
 Menganalisis tingkat keamanan dari sistem yang ada pada saat ini.
 Menentukan siapa saja yang terlibat dalam sistem yang berjalan
 Menentukan input atau masukan apa yang perlu dimasukkan ke dalam sistem

Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan dalam perancangan database pada tahap skema konseptual,
yaitu:

 Terpusat
Kebutuhan dari pengguna dan aplikasi yang berbeda digabungkan menjadi satu untuk kemudian
dirancang menjadi satu skema konseptual.
 Integrasi View-View yang Ada
Masing-masing kebutuhan dari pengguna dan aplikasi yang bebeda dirancang dengan skema eksternal
atau view. Selanjutnya, view-view tersebut disatukan dalam skema konseptual

3. Pemilihan Sistem Manajemen Database

Tahap atau fase yang ketiga dalam perancangan database adalah melakukan pemilihan sistem
manajemen database. Pemilihan database sendiri ditentukan oleh beberapa faktor, yakni:

 Faktor Teknik
Beberapa faktor teknik yang mempengaruhi pemilihan sistem manajemen database adalah:
o Tipe struktur data apakah hirarki, jaringan, atau relasional.
o Struktur penyimpanan dan jalur akses yang didukung oleh sistem manajemen database
o Tipe interface dan programmer
o Tipe bahas query.
 Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi dalam pemilihan sistem manajemen database antara lain:
o Biaya konversi pembuatan database
o Biaya penyediaan hardware dan software
o Biaya personalia
o Biaya pelatihan
o Biaya pengoperasian
o Biaya pemeliharaan.
 Faktor Organisasi
Adapun faktor organisasi yang memengaruhi pemilihan sistem manajemen database adalah sebagai
berikut:
o Struktur data
o Personal yang telah terbiasa dengan sistem yang ada
o Ketersediaan dari service vendor atau layanan penjual.

4. Perancangan Database Secara Logika

Fase berikutnya adalah perancangan database secara logika atau disebut dengan pemetaan model data.
Pada fase ini dibuat skema konseptual dan juga skema eksternal pada model data dari sistem
manajemen database yang sudah ditentukan pada fase sebelumnya.

Untuk melakukan transformasi dari skema konseptual dan eksternal (yang dihasilkan pada tahap 2) ke
dalam sistem manajemen database, bisa dilakukan melalui 2 jenis proses sebagai berikut:

 Transformasi yang tidak bergantung pada sistem


Pada tahap ini proses transformasi dilakukan dengan tidak mempertimbangkan karakteristik yang
spesifik atau khusus yang hendak diaplikasikan pada sistem manajemen database.
 Penyesuaian skema dari tahap pertama ke dalam sistem manajemen database yang spesifik dari suatu
model data seperti yang digunakan pada sistem database manajemen terpilih.
5. Perancangan Database Secara Fisik

Pada tahap perancangan dtabase secara fisik, dilakukan perancangan spesifikasi untuk database yang
disimpan, terkait dengan struktur penyimpanan fisik, jalur akses, dan penempatan record.

Kriteria yang digunakan dalam pemilihan perancagan fisik adalah:

 Response Time, yaitu waktu yang diperlukan database untuk menerima respon.
 Space Utility, yaitu jumlah ruang penyimpanan yang diperlukan untuk database file dan struktur jalur
aksesnya
 Transaction Troughput, yakni rata-rata nilai transaksi yang bisa diperoleh tiap menitnya oleh sistem
databasse.

6. Implementasi Sistem Database

Setelah perancangan secara logika dan secara fisik dari tahap pertama hingga kelima telah lengkap,
maka database bisa mulai diimplementasikan. Pada tahap ini, sejumlah perintah yang ada dalam DDL
dan SDL dari Database Management System (DBMS) yang telah dipilih, dikumpulkan yang
kemudian digunakan dalam pembuatan skena database. Apabila ada data yang harus dirubah, maka
mungkin diperlukan untuk melakukan format ulang data untuk kemudian dimasukkan data yang baru.

3. Implementasi dari Enfitty Relationship Diagram (ERD) dan logical record structure (LGS)

 Model data konseptual


Model data ini adalah model data paling tinggi karena di dalamnya berisi data-data yang
detail. Data konseptual ini dapat kamu gunakan sebagai dasar untuk membuat satu atau
lebih model data logis. Tujuan dari pengembangan model data konseptual adalah untuk
memberikan gambaran yang jelas mengenai struktur database yang terdiri dari entitas dan
relasi antara setiap entitas.
 Model data logis
Berikutnya adalah model data logis. Model data logis ini adalah pengembangan dari model
data konseptual, itu sebabnya dalam proses pembuatannya model data ini dibuat lebih rinci
dari model data konseptual dan dibuat setelah model data konseptual selesai dibuat. Model
ini digunakan untuk menambahkan informasi secara eksplisit kedalam unsur-unsur model
konseptual. Terdapat juga beberapa komponen dalam model data ini, seperti entitas data
master, operasional, dan transaksional.
 Model data fisik
Yang terakhir adalah model data fisik. Model data fisik adalah pengembangan dari masing-
masing model data logis. Model data ini biasanya digunakan untuk merancang sebuah
database.

Komponen ERD
Setelah mengetahui apa saja model data dari ER diagram, sekarang kita akan membahas komponen-
komponen yang digunakan dalam membuat ER diagram. Dalam sebuah ERD sendiri terdapat empat
komponen utama untuk memodelkan suatu sistem. Berikut adalah komponen-komponennya.

 Entitas
Yang pertama adalah entitas. Entitas merupakan sekumpulan objek yang dapat diidentifikasi
secara unik dan berbeda satu dengan yang lainnya. Entitas ini biasanya digambarkan dengan
lambang persegi panjang.

Lalu, ada juga yang dinamakan “Entitas lemah”. Entitas lemah ini digambarkan dengan
lambang persegi panjang kecil di dalam persegi panjang yang lebih besar. Mengapa disebut
dengan entitas lemah? Karena entitas tersebut harus terhubung langsung dengan entitas
lain, sebab entitas lemah ini tidak dapat diidentifikasi secara unik.

 Atribut
Selanjutnya adalah atribut. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang berfungsi untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Ada beberapa jenis
atribut yang biasa digunakan dalam ERD. Berikut adalah jenis-jenisnya.
o Atribut kunci

Atribut kunci atau Key Attributes adalah atribut yang berfungsi untuk menentukan


data yang bersifat penting. Biasanya atribut kunci ini berbentuk angka atau numerik.
Contoh dari atribut ini adalah No. KTP, NIM (Nomor Induk Mahasiswa), dan lain-lain.
Atribut kunci ini dilambangkan dengan lingkaran lonjong dengan keterangan di
dalamnya yang diberi garis bawah.
o Atribut simpel

Berikutnya adalah atribut simpel. Atribut simpel adalah atribut yang tidak dapat
dipecah lagi dan bernilai tunggal. Contoh dari atribut ini adalah alamat kantor, nama
penerbit, dan lain-lain.
o Atribut multinilai

Atribut multinilai atau Multivalue Attributes adalah atribut yang memiliki atribut lebih


dari satu nilai. Contoh dari atribut ini adalah sebuah website artikel yang memiliki
beberapa penulis.
o Atribut gabungan

Selanjutnya adalah atribut gabungan atau Composite Attributes. Atribut gabungan


adalah atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang berukuran lebih kecil dan
memiliki arti tertentu. Contoh dari atribut ini adalah sebuah nama yang terdiri atas
nama depan, nama tengah, dan nama belakang.
o Atribut derivvatif

Yang terakhir adalah atribut derivatif. Atribut derivatif adalah atribut yang dihasilkan
dari atribut lain dan atributnya tidak wajib untuk ditulis dalam Entity Relationship
Diagram. Contoh dari atribut ini adalah selisih harga, usia, dan kelas.

Anda mungkin juga menyukai