Anda di halaman 1dari 6

3133

ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin


Vol.2, No.7, Juni 2023

Studi Empiris: Keadaan Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak


Usia 6 - 17 Tahun
Vivi Sari
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas
E-mail: vivi.sari@dent.unand.ac.id

Article History: Abstract: Karies, pulpa dan periodontitis/gingivitis


Received: 10 Juni 2023 merupakan penyakit yang banyak menyerang anak-
Revised: 25 Juni 2023 anak terutama umur 6 sampai 17 tahun. Penelitian
Accepted: 30 Juni 2023 ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi karies,
pulpa dan gingivitis gigi molar pertama permanen
pada anak yang berkunjungan di Poli Gigi
Keywords: prevalensi, Puskesmas Seberang Padang. Penelitian ini
karies, pulpa, gingivitis. menggunakan metode deskriptif observasional
dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional).
Populasi penelitian adalah anak usia 6 - 17 tahun di
Puskesmas Seberang Padang dengan jumlah 173
orang. Sampel penelitian digunakan total sampling.
Metode pengambilan data secara primer, dengan
pemeriksaan gigi dan mulut. Hasil penelitian
menunjukkan prevalensi karies, pulpa dan gingivitis,
masing-masing: karies 1,9%, kelainan pulpa
57,75%, serta periodontitis/gingivitis 2,2 %.
Berdasarkan jenis kelamin, angka kelainan pulpa
tertinggi terdapat pada anak perempuan mencapai
sebanyak 113 orang (59,8%). Sedangkan
berdasarkan usia angka kejadian karies dan kelainan
pulpa tertinggi terdapat pada anak usia 6 tahun,
sebanyak 30 orang (17,3%). Selanjutnya,
berdasarkan elemen gigi, Gigi 46 merupakan yang
paling tinggi angka kejadian karies kelainan
pulpanya adalah 32 gigi (37,2%) dan berdasarkan
tingkat keparahan karies, kejadian karies dentin
yang paling tinggi mencapai 53 gigi (19,9%).

PENDAHULUAN
Penyakit gigi dan mulut yang paling utama di Indonesia adalah karies gigi dan penyakit
periodontal. Karies gigi merupakan penyakit terbesar yang menyerang manusia di seluruh dunia
(Frencken et al., 2017). Karies ini merusak kualitas hidup banyak orang, karena menyebabkan
sakit gigi, yang apabila tidak dirawat dengan baik, dapat menyebabkan lebih beratnya penyakit
sistemik yang diderita (Mathur & Dhillon, 2018).
Gigi molar pertama merupakan bagian integral dari sistem pencernaan manusia dan
berperan penting dalam pemrosesan makanan serta perkembangan wajah pada tahap
perkembangan anak (Ansari, Golpayegani, & Welbury, 2019). Gigi ini adalah gigi permanen
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN : 2810-0581 (online)
3134
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Vol.2, No.7, Juni 2023

yang muncul selama masa pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Oleh karena itu,
perawatan dan pemahaman yang cermat mengenai gigi molar pertama pada anak usia 6 hingga 17
tahun memiliki implikasi yang signifikan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka
(Dzidic et al., 2018).
Faktor penyebab karies gigi terdiri dari penyebab dalam individu dan penyebab luar
individu. Faktor penyebab dalam individu karies gigi adalah faktor yang berhubungan langsung
dengan proses terjadinya karies gigi, antara lain host, mikroorganisme, substrat, dan waktu (Chen,
Daliri, Chelliah, & Oh, 2020). Sedangkan faktor luar individu adalah status ekonomi, keluarga,
pekerjaan, fasilitas kesehatan gigi, dan pendidikan kesehatan gigi yang pernah diterima (Peres et
al., 2019).
Berdasarkan penelitian dari Wulandari, Putri, Amalia, & Rahmadhianie, (2019) yang
dilakukan di di SDN 04 Pagi Pasar Minggu, SDN 05 Pagi Pasar Minggu, SD AlHikmah dan MI
Darul Mutaqqin pada bulan Oktober 2018 dari anak umur 8 – 10 tahun yaitu pada gigi molar
pertama permanen yaitu sebanyak 478 gigi (50.6%) dan gigi yang sehat berjumlah 466 gigi
(49.4%).
Masalah kesehatan gigi anak-anak telah menjadi fokus perhatian dunia medis dan
kesehatan masyarakat (Northridge, Kumar, & Kaur, 2020). Kesehatan gigi yang buruk pada usia
dini dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang serta kualitas hidup anak-anak (Guney,
Araz, Tirali, & Cehreli, 2018). Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah kesehatan gigi
molar pertama, yang sering kali terlupakan meskipun memiliki peran yang krusial dalam proses
pencernaan dan perkembangan wajah (Chapman & Felton, 2021).
Meskipun telah ada upaya yang signifikan dalam mencegah masalah kesehatan gigi pada
anak-anak, terdapat kebutuhan untuk lebih mendalam memahami isu-isu yang berkaitan dengan
gigi molar pertama pada kelompok usia 6 hingga 17 tahun. Beberapa isu yang relevan termasuk
prevalensi masalah kesehatan gigi pada gigi molar pertama, faktor risiko yang berkontribusi
terhadap masalah ini, metode perawatan yang efektif, serta dampaknya pada kesehatan dan
kesejahteraan anak-anak (Buldur & Güvendi, 2020).
Selain itu, faktor-faktor seperti pola makan, perawatan kebersihan gigi, kebiasaan makanan,
dan perawatan gigi yang diberikan oleh orang tua juga dapat memengaruhi kesehatan gigi molar
pertama (Butera et al., 2022). Oleh karena itu, pemahaman tentang faktor-faktor ini serta
efektivitas berbagai metode perawatan dan pencegahan menjadi penting untuk meningkatkan
kesehatan gigi anak-anak (Goettems, Zborowski, Costa, Costa, & Torriani, 2017). Perkembangan
gigi molar pertama pada anak-anak adalah tahap penting dalam perkembangan gigi permanen
(Llena & Calabuig, 2018), dan penelitian lebih lanjut tentang tahap ini dapat memberikan
wawasan berharga tentang perkembangan gigi secara keseluruhan.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan pendekatan potong
lintang (cross-sectional). Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Seberang Padang, Kota
Padang, Provinsi Sumatera Barat. Sebagian besar penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Seberang Padang beragama Islam dengan mata pencaharian sebagai pegawai negeri, wiraswasta,
buruh, tani, TNI dan lainnya. Populasi yaitu anak umur 6-17 tahun yang berkunjung ke Poli Gigi
Puskesmas Seberang Padang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling,
berdasarkan laporan kunjungan Poli Gigi pada bulan November tahun 2021 yaitu 173 orang.
Kriteria inklusi untuk penelitian ini yaitu sehat secara jasmani, bersifat kooperatif selama

……………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN : 2810-0581 (online)
3135
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Vol.2, No.7, Juni 2023

pengambilan data, hadir saat dilakukan penelitian. Kriteria eksklusi adalah yang tidak diizinkan
orang tua, atau sedang sakit gigi saat dilakukan penelitian. Pengambilan data dalam penelitian
ini adalah data primer, yang didapatkan langsung pada saat melakukan observasi, dimana
pendataannya langsung dicatat pada formulir pemeriksaan. Prosedur pemeriksaan dalam
penelitian ini bersifat observasi.
Pemeriksaan karies gigi molar pertama permanen dilakukan di bawah pencahayaan yang
baik, sedangkan pemeriksaan untuk mendeteksi karies gigi dilakukan dengan kaca mulut dan
sonde. Gigi molar pertama permanen diperiksa dan dicatat bila mengalami karies, pulpa dan
gingivitis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan melihat laporan kunjungan anak usia 6-17 tahun Poli Gigi
Puskesmas Seberang Padang, Bulan Januari - November Tahun 2021 yang berjumlah 173 orang.
Berdasarkan data didapatkan kasus tertinggi yaitu pada kasus kelainan pulpa, karies dan
gingivitis, seperti diperlihatkan pada Tabel 1 – Tabel 4.
Tabel 1. Data Penyakit Gigi dan Mulut Terbanyak
Diagnosa N %
Karies 5 1,9
Kelainan pulpa 154 57,7
Periodontitis/gingivitis 6 2,2
Lainnya 102 38,2
Jumlah 267 100

Tabel 2. Data Karies dan Kelainan Pulpa Gigi Molar Pertama Permanen Berdasarkan
Jenis Kelamin
Diagnosa
Jenis Kelainan Periodontiti Total
Karies Lainnya
Kelamin pulpa s/gingivitis
n % n % n % n % N %
Laki-laki 2 2,6 41 52,6 2 2,6 33 42,3 78 100
Perempuan 3 1,6 113 59,8 4 2,1 69 36,5 189 100
Jumlah 5 1,9 154 57,7 6 2,2 102 38,2 267 100

Tabel 3. Data Karies dan Kelainan Pulpa Gigi Molar Pertama Permanen Berdasarkan
Usia
Usia (tahun) n %
6 30 17,3
7 18 10,4
8 29 16,8
9 6 3,5
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN : 2810-0581 (online)
3136
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Vol.2, No.7, Juni 2023

10 15 8,7
11 9 5,2
12 9 5,2
13 6 3,5
14 15 8,7
15 9 5,2
16 7 4,0
17 10 5,8
18 10 5,8
Jumlah 173 100

Tabel 4. Data Karies dan Kelainan Pulpa Gigi Molar Pertama Permanen Berdasarkan
Elemen Gigi
Elemen Gigi N %
16 18 6,7
26 19 7,1
36 50 18,7
36,46 8 3,0
46 53 19,9
46,36 1 0,4

Berdasarkan data kunjungan pasien di Puskesmas Seberang Padang pada bulan Januari-
November tahun 2021 laporan karies gigi molar pertama permanen pada anak usia 6-17 tahun,
yaitu sebagai berikut:
1. Angka kejadian karies gigi molar pertama permanen pada anak usia 6-17 tahun, dengan
sampel berjumlah 173, berdasarkan diagnosa didapatkan data karies gigi 0,6% (1orang),
kelainan pulpa 40,5 % (70 orang) dan lainya 59% (102 orang).
2. Gambaran karies gigi molar pertama permanen berdasarkan berdasarkan jenis kelamin
adalah karies gigi 2% laki-laki dan 0% perempuaan, sedangkan kelainan pulpa laki-laki
33,3% (17 orang) dan perempuan 43,3% (53 orang). Kelainan Pulpa paling banyak terjadi
pada perempuan 43,3%.
3. Gambaran karies gigi molar pertama permanen berdasarkan usia yaitu ditinjau dari
jumlah seluruh kunjungan pasien, usia terbanyak adalah usia 14 tahun (73,3,%). usia 6
tahun karies 0%, kelainan pulpa 10%, serta lainya 90%, usia 7 tahun karies 5,6%,
kelainan pulpa 11,1% dan lainya 83,3%, usia 8 tahun karies 0,0%, kelainan pulpa 17,2%
dan lainnya 82,8%, usia 9 tahun karies 0,0%, kelainan pulpa 16,7% dan lainya83,3%, usia
10 tahun karies 0,0% kelainan pulpa 20,0% dan lainnya 80%, usia 11 tahun karies 0,0%
kelainan pulpa 33,3% dan lainnya 66,7%, usia 12 tahun karies 0,0% kelainan pulpa 55,6%
dan lainnya 44,4%, usia 13 karies tahun karies 0,0% kelainan pulpa 83% dan lainya

……………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN : 2810-0581 (online)
3137
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Vol.2, No.7, Juni 2023

16,7%, usia 14 tahun karies 0,0% kelainan pulpa 73,3% lainnya 26,7%, usia 15 tahun
karies 0,0% kelainan pulpa 77,8% dan lainnya 22,2%, usia 16 tahun karies 0,0% kelainan
pulpa 100% dan lainnya 0%, usia 17 tahun karies 0,0% kelainan pulpa 90% dan lainnya
10% dan usia 18 tahun karies 0% kelainan pulpa 90% dan lainnya 10%.
4. Gambaran karies gigi molar pertama permanen berdasarkan elemen gigi yaitu ditinjau
dari jumlah seluruh gigi yang mengalami karies dan kelainan pulpanya. Gigi 46
merupakan gigi yang paling tinggi angka kejadian karies kelainan pulpanya, yaitu: 19,9%
(53 orang). Elemen gigi 36 sebanayak 18,7% (50 orang), elemen gigi 26 sebanyak 7,1%
(19 orang), elemen gigi 16 sebanyak 6,7% (18 orang), elemen gigi 36,46 sebanyak 3% (8
orang), serta elemen gigi 46,36 sebanyak 0,4% (1 orang).
Proses identifikasi masalah dilakukan berdasarkan laporan kunjungan pasien ke Poli Gigi
Puskesmas Seberang Padang, pada rentang waktu bulan Januari - November tahun 2021. Masalah
yang ditemukan adalah terdapat kasus penyakit karies dan kelainan pulpa pada gigi molar
permanen pertama pada anak usia 6-17 tahun.
Berdasarkan data kunjungan pasien tersebut didapat angka penyakit karies dan kelainan
pulpa pada gigi molar pertama pada anak usia 6-17 tahun didapatkan sebanyak 51 kasus. Karies
merupakan penyakit jaringan keras gigi yang disebabkan oleh aktivitas suatu bakteri yang
ditandai dengan adanya demineralisasi jaringan keras yang kemudian diikuti oleh kerusakan
bahan organiknya. Kelainan pulpa merupakan lanjutan dari karies yang dibiarkan tanpa
perawatan, bakteri akan berinvasi pada jaringan pulpa yang mengakibatkan kematian pada pulpa.
Penyebaran infeksi yang berlanjut ke jaringan periapikal yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan
gigi menjadi nekrosis. Hal ini disebabkan karena persepsi masyarakat bahwa sakit gigi tidak
perlu segera di periksa ke dokter gigi, pasien pada umumnya datang berobat setelah terjadi
pembengkakan pada daerah gusi dan pipi, serta perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan
gigi dan mulut masih rendah.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di Puskesmas Seberang Padang, Kota Padang dalam rentang
waktu bulan Januari - November 2021 dapat disimpulkan bahwa prevalensi gigi molar pertama
permanen pada anak usia 6-17 tahun adalah karies 1,9%, kelainan pulpa 57,75%
periodontitis/gingivitis 2,2 %. Prevalensi tersebut disebabkan karena rendahnya kesadaran
masyarakat dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta kebiasaan masyarakat melakukan
pemeriksaan gigi ke dokter setelah gigi terasa sakit dan terjadi pembengkakan pada daerah gusi
dan pipi.
Melihat besarnya angka karies gigi usaha kuratif perlu ditingkatkan terutama
pemberian perawatan berupa tambalan. Perlu diadakan tindakan pencegahan lebih dini sebelum
terkena penyakit gigi dan mulut seperti karies dengan melakukan pencegahan primer yang berupa
promosi kesehatan dan penyuluhan dalam upaya meningkat- kan kesehatan gigi dan mulut.
Perlunya pemahaman yang diberikan kepada orang tua akan pentingnya menjaga dan merawat
kesehatan gigi dan mulut anak sejak dini serta menerapkan pemahaman kepada anak akan
kebersihan gigi dan mulut.

DAFTAR REFERENSI
Ansari, G., Golpayegani, M. V., & Welbury, R. (2019). Atlas of Pediatric Oral and Dental
Developmental Anomalies. John Wiley & Sons.
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN : 2810-0581 (online)
3138
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Vol.2, No.7, Juni 2023

Buldur, B., & Güvendi, O. N. (2020). Conceptual modelling of the factors affecting oral health-
related quality of life in children: A path analysis. International Journal of Paediatric
Dentistry, 30(2), 181–192. doi:10.1111/ipd.12583
Butera, A., Maiorani, C., Morandini, A., Simonini, M., Morittu, S., Trombini, J., & Scribante, A.
(2022). Evaluation of Children Caries Risk Factors: A Narrative Review of Nutritional
Aspects, Oral Hygiene Habits, and Bacterial Alterations. Children, 9(2), 1–14.
doi:10.3390/children9020262
Chapman, A., & Felton, S. H. (2021). Basic Guide to Oral Health Education and Promotion.
John Wiley & Sons.
Chen, X., Daliri, E. B. M., Chelliah, R., & Oh, D. H. (2020). Isolation and identification of
potentially pathogenic microorganisms associated with dental caries in human teeth biofilms.
Microorganisms, 8(10), 1–12. doi:10.3390/microorganisms8101596
Dzidic, M., Collado, M. C., Abrahamsson, T., Artacho, A., Stensson, M., Jenmalm, M. C., &
Mira, A. (2018). Oral microbiome development during childhood: an ecological succession
influenced by postnatal factors and associated with tooth decay. ISME Journal, 12(9), 2292–
2306. doi:10.1038/s41396-018-0204-z
Frencken, J. E., Sharma, P., Stenhouse, L., Green, D., Laverty, D., & Dietrich, T. (2017). Global
epidemiology of dental caries and severe periodontitis – a comprehensive review. Journal of
Clinical Periodontology, 44(18), S94–S105. doi:10.1111/jcpe.12677
Goettems, M. L., Zborowski, E. J., Costa, F. dos S., Costa, V. P. P., & Torriani, D. D. (2017).
Nonpharmacologic Intervention on the Prevention of Pain and Anxiety During Pediatric
Dental Care: A Systematic Review. Academic Pediatrics, 17(2), 110–119.
doi:10.1016/j.acap.2016.08.012
Guney, S. E., Araz, C., Tirali, R. E., & Cehreli, S. B. (2018). Dental Anxiety and Oral Health-
Related Quality of Life in Children Following Dental Rehabilitation under General
Anesthesia or Intravenous Sedation: A Prospective Cross-Sectional Study. Nigerian Journal
of Clinical Practice, 21(10), 1304–1310. doi:10.4103/njcp.njcp_150_18
Llena, C., & Calabuig, E. (2018). Risk factors associated with new caries lesions in permanent
first molars in children: a 5-year historical cohort follow-up study. Clinical Oral
Investigations, 22(3), 1579–1586. doi:10.1007/s00784-017-2253-5
Mathur, V. P., & Dhillon, J. K. (2018). Dental Caries: A Disease Which Needs Attention. Indian
Journal of Pediatrics, 85(3), 202–206. doi:10.1007/s12098-017-2381-6
Northridge, M. E., Kumar, A., & Kaur, R. (2020). Disparities in Access to Oral Health Care.
Annual Review of Public Health, 41, 513–535. doi:10.1146/annurev-publhealth-040119-
094318
Peres, M. A., Macpherson, L. M. D., Weyant, R. J., Daly, B., Venturelli, R., Mathur, M. R., …
Watt, R. G. (2019). Oral diseases: a global public health challenge. The Lancet, 394(10194),
249–260. doi:10.1016/S0140-6736(19)31146-8
Wulandari, N. Y., Putri, T. F., Amalia, V., & Rahmadhianie, W. (2019). Prevalensi Karies Gigi
Molar Satu Permanen Pada Siswa Sekolah Dasar Usia 8-10 Tahun. Jurnal Ilmiah Dan
Teknologi Kedokteran Gigi, 15(1), 1–5. doi:10.32509/jitekgi.v15i1.637
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN : 2810-0581 (online)

Anda mungkin juga menyukai