Usulan Penelitian
PENDAHULUAN
penduduk. Kesehatan gigi dan mulut pada anak memiliki peran yang cukup
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kesehatan gigi dan mulut
seorang anak yang tidak baik akan mempengaruhi kehidupan dari anak tersebut.
Anomali gigi merupakan suatu kelainan gigi terdiri dari berbagai variasi.
Variasi yang terjadi berupa kelainan jumlah, ukuran, bentuk, struktur gigi, serta
karena faktor genetik ataupun faktor lingkungan. Kelainan yang terjadi akan
gigi. Penelitian dilakukan pada anak-anak sekolah dasar dengan usia 12 tahun.
Dari data yang ada yaitu jumlah anak perempuan 273 dan anak laki-laki 227.
Didapatkan hasil bahwa 36.1% anak laki-laki dan 35.2 % anak perempuan
memiliki anomali gigi. Terdiagnosa tipe anomali gigi yang ada adalah agenesis,
anomali gigi yang terjadi. Menurut data yang diperoleh dari 1000 foto radiografi
panoramik terdiri dari jumlah laki-laki 424 orang dan perempuan 576 orang,
al, 2013).
Kota Bandung merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat. Menurut data
statistik yang tercatat, terdapat sebanyak sebanyak 937 sekolah dasar yang
pencaharian pekerja buruh dan sebanyak 1918 warga memiliki mata pencaharian
sebagai pedagang kecil. Dilihat dari data tersebut kemampuan ekonomi warga
daerah tersebut adalah menengah kebawah. Hal tersebut merupakan salah satu
faktor predesposisi yang menyebabkan tingkat anomali gigi ini kemungkinan
cukup tinggi.
anomali bentuk, struktur, dan ukuran gigi pada anak sekolah dasar di SDN
sekolah dasar
anomali gigi
selanjutnya.
terutama merupakan akibat defek kongenital (Dorlan, 2003). Salah satu anomali
yang dapat terjadi adalah anomali gigi. Kelainan yang terjadi dapat berupa
jumlah, ukuran, bentuk, struktur jaringan keras gigi, warna serta waktu erupsi.
(Welbury, 2005; Pinkam, 2005). Faktor keturunan, sistemik, trauma, dan lokal
Anomali gigi yang terjadi dapat berbeda-beda karena penyimpangan terjadi pada
tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi. Anomali jumlah gigi terjadi pada
tahap inisiasi, anomali berupa bentuk dan ukuran gigi terjadi pada tahap
aposisi dan klasifikasi, serta anomali waktu erupsi terjadi pada tahap erupsi gigi
(Cameron, 2003). Sedangkan anomali perubahan warna gigi dapat terjadi karena
pada gigi permanen prevalensinya sekitar 2,5 % untuk gigi individual, dengan
pada gigi permanen sekitar 1%. Prevalesi gigi fusi dan germinasi pada gigi sulung
mikrodontia sebanyak kurang dari 0,5% pada gigi sulung dan gigi permanen 2%.
Prevalensi gigi fusi sebanyak 2,5% pada gigi sulung dan 0,2% pada gigi
permanen. Prevalensi gigi yang mengalami Talon cusp sebanyak 1-2% pada gigi
Salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di
negara Indonesia adalah masalah kesehatan anak (Aziz Alimul, 2008). Anomali
gigi tidak hanya dapat terjadi pada gigi permanen tetapi dapat pula terjadi pada
distribusi anomali gigi pada anak-anak sekolah dengan usia 6-15 tahun dilakukan
di India. Hasil yang ditemukan dari 500 anak (290 anak laki-laki dan 210 anak
perempuan) yang diperiksa secara klinis adalah sebanyak dua orang anak yang
memiliki anomali gigi mikrodontia, satu orang anak memiliki anomali gigi talon
cusp, tiga orang anak memiliki anomali gigi mesiodens, 94 orang anak memiliki
and Technology Institute of Sao Jose dos Campos of the Sao Paulo State
kasus (5,35%) dilacerated, dan 7 kasus (1,34%) ankilosis gigi sulung dengan
jumlah anak perempuan yang mengalami anomali gigi lebih banyak sejumlah 76
kasus (56.72%) (Braz Dent Sci, 2013). Kejadian anomali gigi akan memberikan
pengaruh pada fungsional dan psikososial seorang anak yang mengalami anomali
gigi (Welbury, 2005). Berbagai dampak pada fungsional yang dapat terjadi yaitu
2005). Maka dari itu diperlukan perawatan untuk menangani anomali gigi.
Berbagai perawatan yang dapat dilakukan untuk menangani anomali gigi antara
diambil di Kelurahan Sukapada dan sempel pada penelitian ini diambil di SDN
METODELOGI PENELITIAN
sesuai dengan judul penelitian dan bertujuan untuk mengetahui distribusi anomali
sampling yaitu pengambilan sampel secara tidak acak yang dipilih dari anak-anak
sekolah dasar yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.
3. Kooperatif
1. Anomali gigi
1. Sarung tangan
2. Masker
3. Senter
4. Kaca mulut
6. Kursi
Dengan karakteristik:
Anomali gigi adalah kelainan gigi yang dapat dilihat secara klinis tanpa
1. Anomali Ukuran
1) Makrodonsia
2) Mikrodonsia
3) Fusi
2. Anomali Bentuk
1) Dilaceration
2) Talon Cusp
3. Anomali Struktur
1) Amelogenesis Imperfekta
Pada gigi terdapat groove, pit dan fisur yang kecil pada permukaan
2) Dentinogenesis Imperfekta
5) Pengolahan data
Data yang diperoleh kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabulasi.
DAFTAR PUSTAKA
Machfoedz, I. 2005. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak –Anak dan Ibu
Pinkham, J.R., et al. 2005. Pediatric Dentistry: Infancy Trough Adolescence. 4th
Welburry, R., et al. 2005. Pediatric Destistry. 3rd Edition. New York: Oxford
University Prass.
White SC, Pharoah MJ. Oral radiology, principles and interpretation (6th ed). St.