Anda di halaman 1dari 7

JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

PENGETAHUAN IBU TENTANG RAMPAN KARIES


PADA ANAK BALITA

Marliah1, Arsad2*, Bambang Roesmono3, Andi Andinagauleng4


1
Mahasiswa Diploma IV Kesehatan Gigi, STIKES Muhammadiyah Sidrap
Program Studi Diploma IV Terapis Gigi, STIKS Muhammadiyah Sidrap
2,3,4

Alamat korespondensi: arsyadalif89@gmail.com

ABSTRAK

Karies rampan adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan suatu keadaan sebagian
besar atau semua gigi susu yang mengalami kerusakan secara luas dan berkembang dengan cepat.
Karies yang sering dijumpai pada anak-anak ialah karies rampan. Ciri-ciri khas karies rampan
yaitu terjadinya sangat cepat bila dibandingkan karies gigi umumnya, penyebarannya mengenai
beberapa gigi sekaligus pada gigi yang biasanya tahan terhadap karies, kavitas karies berwarna
putih sampai kekuningan, jaringan karies lunak, serta sering menimbulkan rasa nyeri atau dapat
terjadi pembengkakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang rampan
karies pada anak balita di Desa Maddenra Kecamatan Kulo Kabuparen Sidenreng Rappang Hasil
penelitian dari jumlah frekuensi 30 orang yang memiliki umur ibu dari umur 17-25 tahun 12
orang atau 40.0% dan umur 26-35 tahun 5 atau 16.7% sedangkan umur 36-45 tahun 13 orang atau
43.3% dan yang berpendidikan tingkat SD dan SMP 20 atau 66.75, tingkat SMA/SMK 8 atau
26.7% sedangkan diploma dan sarjana 2 atau 6.7%.

Kata Kunci : Pengetahuan; Rampang karies; Anak balita

PENDAHULUAN makanannya untuk menghindari


Karies gigi adalah penyakit jaringan terjadinya nyeri bila mengunyah dan
gigi yang ditandai dengan kerusakan sering menangis karena adanya rasa nyeri
jaringan, dimulai dengan permukaan gigi yang mengenai seluruh gigi (Mariati,
(ceruk, fisura dan daerah interproksimal) 2015).
meluas ke arah pulpa (brauer) (Tarigan, Karies rampan adalah istilah yang
2017). digunakan untuk mengambarkan suatu
Karies yang sering dijumpai pada keadaan sebagian besar atau semua gigi
anak-anak ialah karies rampan. Ciri-ciri susu yang mengalami kerusakan secara
khas karies rampan yaitu terjadinya luas dan berkembang dengan cepat. Pada
sangat cepat bila dibandingkan karies gigi umumnya, susu botol diberikan pada
umumnya, penyebarannya mengenai balita sepanjang hari mulai dari anak
beberapa gigi sekaligus pada gigi yang bermain sampai tidur. Tindakan ini
biasanya tahan terhadap karies, kavitas adalah penyebab utama terjadinya
karies berwarna putih sampai kekuningan, rampan karies. Karies ini sering
jaringan karies lunak, serta sering ditemukan pada anak usia di bawah lima
menimbulkan rasa nyeri atau dapat terjadi tahun dengan penyebaran yang tertinggi
pembengkakan. Tanda-tanda yang pada anak usia tiga tahun. Karies rampan
sering dijumpai pada anak yang terkena mempunyai ciri yang khas seperti
karies rampan yaitu adanya kesulitan terjadinya sangat cepat dibandingkan
makan karena bila mengunyah terasa dengan karies biasa dan seringkali
nyeri atau linu, sering mengemut meliputi gigi bawah yang biasanya tahan

1 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

terhadap karies, kavitas karies berwarna yaitu prevalensi gigi dan pengalaman gigi
putih sampai kekuningan, jaringan karies (DMFT/dmft) 67.3% anak usia 5 tahun
lunak, serta sering menimbulkan rasa memiliki angka karies gigi dmft > 6.
sakit atau bahkan dapat langsung terjadi Artinya, termasuk angka yang parah pada
pembengkakan (Astari dkk, 2018). kategori karies anak usia dini (Riskesdas,
Karies gigi yang melibatkan pulpa 2018).
pada gigi sulung sebesar 62% untuk anak Menurut RISKESDAS data tingkat
usia 6 tahun dan karies gigi permanen provinsi di Indonesia prevalensi karies
sebesar 65,8% untuk anak usia 8 tahun. aktif tertinggi (lebih dari 50%) ditemukan
Hal ini dapat disimpulkan bahwa anak di Jambi (56,1%), Kalimantan Barat dan
dalam periode gigi bercampur Sulawesi Utara (57,2%), DI Yogyakarta
memperlihatkan karies gigi yang parah. (52,3%), Bangka Belitung (50,8%),
Keadaan mulut yang buruk, misalnya Kalimantan Selatan (50,7%), Kalimantan
dengan banyaknya gigi yang hilang Timur (50,6%), Jawa Barat dan Sulawesi
sebagai akibat gigi rusak atau trauma Selatan masing-masing 50,4%.
yang tidak dirawat, akan mengganggu Sedangkan sepuluh provinsi dengan
fungsi dan aktivitas rongga mulut prevalensi pengalaman karies gigi
sehingga akan mempengaruhi status gizi tertinggi adalah : Bangka Belitung
serta akan mempunyai dampak pada (86,8%), Kalimantan selatan (84,7%),
kualitas hidup. Pada masa anak-anak, Sulawesi Utara (82,8%), DI Yogyakarta
kondisi tersebut akan mempunyai (78,9%), Kalimantan Barat (78,7%),
dampak pada tumbuh kembang dan Kalimantan Timur (76,6%), Kalimantan
kesejahteraan anak. Anak-anak yang Tengah (76,4%), Jambi (77,9%), Maluku
mempunyai kesehatan mulut buruk, 12 (77,5%), dan Jawa Timur (76,2%)
kali lebih banyak menderita gangguan (Kemenkes, 2018).
aktivitas, termasuk tidak masuk sekolah Faktor-faktor yang menyebabkan
dibandingkan dengan mereka yang terjadinya rampan karies dipengaruhi
mempunyai kesehatan mulut yang baik oleh beberapa faktor di antaranya adalah
(Nurwati, dkk 2019). faktor lokal yang berasal dari dalam gigi
World Health Organization (WHO) dan mulut sendiri, misalnya gigi dan
mengemukakan pada Tahun 2018 saliva, substrat, mikroorganisme dan
terdapat tujuh penyakit dan kondisi mulut waktu sebagai faktor tambahan
menyebabkan sebagian besar beban (Rachmawati, 2010).Sedangkan faktor
penyakit mulut. Mereka termasuk karies yang mempengaruhi status kesehatan di
gigi The Global Burden of Disease Study antaranya adalah faktor perilaku,
pada tahun 2016 memperkirakan bahwa lingkungan, pelayanan kesehatan dan
penyakit mulut mempengaruhi setidaknya keturunan (Sadimin dkk, 2017).
3,58 miliar orang di seluruh dunia, Salah satu aktor yang memiiki
dengan karies gigi permanen menjadi konstribusi dalam menyebabkan
yang paling lazim dari semua kondisi terjadinya karies gigi pada anak. Faktor
yang dinilai. Secara global, diperkirakan kejadian karies gigi antara lain faktor dari
2,4 miliar orang menderita karies gigi makanan, kebersihan mulut,
permanen (WHO, 2018). kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai
Kementrian Kesehatan pada Tahun dengan kesehatan seperti mengemut
2018 mengemukakan tentang prevalensi makanan dan pemberian makanan
angka kejadian karies gigi pada anak melalui botol. Selain dari faktor

2 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

kebiasaan dan faktor makanan, factor Berdasarkan tabel 1 menunjukkan


yang menpengaruhi terjadinya karies bahwa umur responden tertinggi adalah
pada anak ini adalah karena ketidak umur Masa Dewasa Akhir36-45 Tahun
pahaman orang tua terhadap penyebab sebanyak 13 orang (43,3%) dan terendah
utama terjadinya karies tersebut (Yuliana, adalah Masa Dewasa Awal 26-35 Tahun
2015). sebanyak 5 orang (16,7%).
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengetahuan Ibu tentang Tabel 2. Distribusi Pendidikan Ibu
Rampan Karies pada Anak Balita di Desa Tentang Pengetahuan Rampan Karies
Maddenra Kecamatan Kulo Kabupaten Anak Balita
Sidenreng Rappang Tahun 2020. Pendidikan f %
SD dan SMP 20 66.7
SMA/SMK 8 26.7
BAHAN DAN METODE Diploma dan 2 6.7
Lokasi dan Desain Penelitian Sarjana
Desain penelitin yang digunakan
adalah penelitian diskriptif. Lokasi Tabel 2 menunjukkan bahwa
Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa tingkat pendidikan responden tertinggi
Maddenra Kecamatan Kulo Kabupaten adalah tingkat menengah (SD/SMP
sederajat) sebanyak 20 orang (66,7%) dan
Sidenreng Rappang. Waktu Penelitian
terendah adalah tingkat tinggi (Diploma
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni- dan Sarjana) sebanyak 2 orang (6,7%).
Juli Tahun 2020.
Tabel 3. Distribusi PekerjaanIbu
Populasi dan Sampel Tentang Pengetahuan Rampan Karies
Jumlah sampel pada penelitian ini Anak Balita
adalah 30 responden yang memenuhi Pekerjaan f %
kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik Memiliki
2 6.7
sampling menggunakan porpusive Pekerjaan
Tidak
sampling.
memiliki
28 93.3
pekerjaan
Analisa dan penyajian data
Dalam penelitian ini, digunakan
analisis data univariat merupakan analisis
Tabel 3 menunjukkan bahwa pekerjaan
setiap variabel yang dinyatakan
responden tertinggi adalah tidak memiliki
dengan sebaran frekuensi, baik
pekerjaan (IRT) sebanyak 28 orang
secara angka-angka mutlak maupun
(93,3%) dan terendah adalah memiliki
secara persentase.
pekerjaan sebanyak2 orang (6,79%).
HASIL
Tabel 4. Distribusi Pengetahuan Ibu
Tabel 1. Distribusi Umur Ibu Tentang Tentang Pengetahuan Rampan Karies Anak
Pengetahuan Rampan Karies Anak Balita
Balita Umur Pengetahuan f %
f % Baik 5 16.7
17-25 Tahun 12 40.0 Cukup 18 60.0
26-35 Tahun 5 16.7 Kurang 7 23.3
36-45 Tahun 13 43.3

3 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

Tabel 4 menunjukkan bahwa b. Informasi


pengetahuan responden tertinggi dengan Informasi yang diperoleh baik dari
kategori Cukup sebanyak 18 orang pendidikan formal maupun non formal
(60,0%) dan pengetahuan terendah dapat memberikan pengaruh jangka
dengan kategori baik sebanyak 5 orang pendek (immediate impact) sehingga
(16,7%). menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan. Majunya teknologi akan
PEMBAHASAN tersedia bermacam-macam media massa
1. Pengetahuan yang dapat mempengaruhi pengetahuan
Berdasarkan hasil analisis masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai
penelitian menunjukkanbahwa sarana komunikasi, berbagai bentuk
pengetahuan responden tertinggi dengan media massa seperti televisi, radio, surat
kategori Cukup sebanyak 18 orang kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai
(60,0%) dan pengetahuan terendah pengaruh besar terhadap pembentukan
dengan kategori baik sebanyak 5 orang opini dan kepercayan orang (Budiman,
(16,7%). 2013).
Peneliti berasumsi pengetahuan c. Sosial Budaya dan Ekonomi
responden dengan kategori kurang karena Kebiasaan dan tradisi yang
faktor tingkat pendidikan, sosial budaya, dilakukan orang-orang tanpa melalui
lingkungan dan kurangnya pendidikan penalaran apakah yang dilakukan baik
formal untuk mengetahui tentang rampan atau buruk. Dengan demikian seseorang
karies, sedangkan pengetahuan hanya akan bertambah pengetahuannya
didapatkan dari pengalaman dan walaupun tidak melakukan. Status
lingkungan sekitar dan akses media sosial ekonomi seseorang juga akan menentukan
tidak cukup untuk menjadikan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan
pengetahuan ibu baik. untuk kegiatan tertentu, sehingga status
Hasil penelitian ini mendukung sosial ekonomi ini akan mempengaruhi
teori yaitu pengetahuan dipengaruhi pengetahuan seseorang.
beberapa faktor yakni, ditinjau dari segi d. Lingkungan
pendidikan, informasi, sosial budaya dan Lingkungan adalah segala sesuatu
lingkungan. yang ada di sekitar individu, baik
Faktor - faktor yang mempengaruhi lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.
Pengetahuan antara lain: Lingkungan berpengaruh terhadap proses
a. Pendidikan masuknya pengetahuan ke dalam individu
Pendidikan adalah suatu usaha yang berada dalam lingkungan tersebut.
mengembangkan kepribadian dan Hal ini terjadi karena adanya interaksi
kemampuan di dalam dan di luar sekolah timbal balik ataupun tidak yang akan
dan berlangsung seumur hidup. direspon sebagai pengetahuan oleh setiap
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, individu.
makin tinggi pendidikan seeorang makin e. Pengalaman
mudah orang tersebut untuk menerima Pengalaman sebagai sumber
informasi. Dengan pendidikan tinggi pengetahuan adalah suatu cara untuk
maka seseorang akan cenderung untuk memperoleh kebenaran pengetahuan
mendapatkan informasi, baik dari orang dengan cara mengulang kembali
lain maupun dari media massa. pengetahuan yang diperoleh dalam
memecahkan masalah yang dihadapi masa

4 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja Menurut Sukmadinata (2010),


yang dikembangkan memberikan pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh
pengetahuan dan keterampilan beberapa faktor yaitu: pendidikan,
professional serta pengalaman belajar paparan media massa, ekonomi, hubungan
selama bekerja akan dapat sosial dan pengalaman. Seseorang yang
mengembangkan kemampuan mengambil lebih sering terpapar media masa (TV,
keputusan yang merupakan manifestasi radio,majalah, pamflet) akan memperoleh
dari keterpaduan menalar secara ilmiah informasi yang lebih banyak
dan etik yang bertolak dari masalah nyata dibandingkan dengan orang yang tidak
dalam bidang kerjanya. pernah terpapar informasi media.
Penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian oleh Penelitian yang KESIMPULAN
dilakukan oleh Jumriani (2019) dengan
Berdasarkan hasil analisis penelitian
judul “gambaran pengetahuan Orang Tua
menunjukkan bahwa pengetahuan
terhadap kejadian Rampan Karies pada responden tentang Rampan Karies pada
Siswa di TK Karya Kota Makassar” Anak Balita di Desa Maddenra
menunjukkan hasil yaitu pengetahuan Kecamatan Kulo Kabupaten Sidenreng
orang tua yang dalam kategori kurang Rappang Tahun 2020 tertinggi dengan
paling banyak anaknya mengalami kategori Cukup sebanyak 18 orang
rampan karies tipe III.Penulis berasumsi (60,0%) dan pengetahuan terendah
dengan kategori baik sebanyak 5 orang
bahwa, pengetahuan yang kurang pada
(16,7%).
orang tua,disebabkan figur seorang ibu
tidak memperdulikan tentang kesehatan SARAN
gigi anak,sehingga ibu kurang mencari Sebaiknya ibu balita tidak
informasi yang berkaitan dengan memberikan susu dalam botol dot pada
kesehatan gigi anak guna mencegah saat anak tertidur agar gigi balita tidak
terjadinya lubang gigi.Pengetahuan mengalami rampan karies. Ibu balita harus
oranng tua mengenai kesehatan ggi anak selalu mengajarkan dan mengingatkan
ini meliputi pengetahuan tentang anaknya utuk selalu menggosok gigi tepat
penyebab karies gigi.Frekuensi menyikat waktu dan ibu balita harus rutin
gigi yang benar,tanda-tanda awal lesi memeriksakan gigi anaknya setiap 6 bulan
karies,jenis makanan yang menyebabkan sekali.
karies,serta pentingnya kunjungan ke
dokter gigi secara berkala. DAFTAR PUSTAKA
Menurut Budiman (2013)
pengetahuan merupakan hasil dari tahu Abdullah, Nurwiyana. 2018. “Hubungan
dan ini terjadi setelah orang melakukan Status Kesehatan Gigi Dan Mulut
pengindraan terhadap suatu objek Anak Sekolah Dengan Pelaksanaan
UKSG (Usaha Kesehatan Gigi
tertentu.Pengetahuan merupakan domain
Sekolah) Di Sekolah Dasar Dan
yang sangat penting untuk terbentuknya Sederajat Se Kota Makassar.”
tindakan seseorang. Dengan Jurnal Media Kesehatan Gigi
meningkatnya pendidikan dan informasi 17(1): 32–33.
yang diperoleh maka akan meningkatkan Arora. D. R & Arora. H. 2011. Textbook
pengetahuan dan akan menimbulkan sikap of Microbiology for Dental
atau perilaku yang positif. Students. 2nd ed. India: CBS;
16,415-9.b
Astari, Putri, Masra Roesnoer, and Sri
Pandu Utami. 2018. “Prevalensi

5 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

Karies Rampan Pada Anak Usia Nurhasiyah Siti, Sukma Febi, Hamidah. .
Balita Di Taman Kanak-Kanak 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Kota Padang.” B-Dent, Jurnal Pada Neonatus, Bayi, Balita Dan
Kedokteran Gigi Universitas Anak Pra Sekolah. Penerbit
Baiturrahmah 1(2): 97–101. Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
BioMed Central (BMC) Oral Health. Universitas Muhammadiyah
2019. Prevalence of dental caries in Jakarta.Jakarta.
children and adolescents with type Nurwati, Bunga et al. 2019. “Hubungan
1 diabetes: a systematic review and Karies Gigi Dengan Kualitas Hidup
meta-analysis. Di akses pada Pada Anak Sekolah.” 10(1): 41–47.
Tanggal 02 April 2020. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Edwina & Joyston-Bechal, Sally, 2013. Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
Essentials of Dental Caries: The Tentang Upaya Perbaikan
Disease and Its Management. Gizi.
Terjemahan olehNarlan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Sumawinata, Safrida Faruk. Indonesia (Permenkes) Nomor 75
Jakarta: EGC:. 1-5 Tahun 2013 tentang Angka
Fajriani, M. Si. 2017. “Penatalaksanaan Kecukupan Gizi yang dianjurkan
Karies Gigi Pada Anak.” bagi Bangsa Indonesia.
Universitas Hasanuddin fakultas Pusdatin, Kemenkes, RI.2015. Situasi
Kedokteran Gigi: 1–6. Gizi di Indonesia Ringkasan
Hongini Yundali Siti dan Aditiawarman Eksekutif Data dan Informasi
Mac.2017. Kesehatan Gigi dan Kesehatan. Jakarta: Pusdatin
Mulut. Pustaka Reka Cipta. Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI Badan Rachmawati. 2010. Faktor-faktor
Penelitian dan Pengembangan. Eksternal Penyebab Rampan Karies
2018. Kolaborasi Kebijakan pada Siswa TK Averrous Desa
Kemenkes RI dan Dokter Gigi Bangsri Kecamatan Bangsri
Indonesia untuk Sehatkan Bangsa Kabupaten Jepara Tahun 2010,
“Hasil Utama Riset Kesehatan Studi Kasus. Politeknik Kesehatan
Dasar.” Kementrian Kesehatan Semarang, Semarang.
Republik Indonesia. Di akses pada Ramadhan. 2010. Serba-serbi Kesehatan
Tanggal 02 April 2020. Gigi dan Mulut. Jakarta : Bukune.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Buku Rompis, Christian. 2016. Hubungan
Pedoman Gizi Seimbang. tingkat pengetahuan ibu tentang
Kementrian Kesehatan. kesehatan gigi anak dengan tingkat
Mariati, Ni Wayan. 2015. “Pencegahan keparahan karies anak TK di Kota
Dan Perawatan Karies Rampan.” Tahuna. Skripsi Kedokteran Gigi
Jurnal Biomedik (Jbm) 7(1). Universitas Sam Ratu Langi.
Mitayani dan Sartika, W. Buku Saku Ilmu Rusmiati, Rosmawati1, Retno Dwi Sari1.
Gizi.Trans Info Media. Jakarta. 2018. “Pengetahuan Ibu Tentang
2010. Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan
Narulita, Lisa, Viona Diansari, and Mulut Terhadap Karies Rampan
Suzanna Sungkar. 2016. “Oral Murid Taman Kanak-Kanak ( TK )
Hygiene Index Simplified (OHI-S) DI.” 2(2): 81–85.
Pada Murid Kelas IV SD Negeri 24 Sadimin, Tri Wiyatini, Hermien
Kuta Alam.” 1(4): 6–8. Nugraheni, Bedjo Santoso. 2017.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi “Faktor-Faktor Penyebab Rampan
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Karies Pada Siswa Tk Pertiwi
Rineka Cipta. Jembungan I Kabupaten Boyolali
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Sadimin; Jurnal Kesehatan Gigi
Ilmu Keperawatan. Salemba Vol.04 No.1, Juni 2017; ISSN
Medika. Jakarta. 2407.0866.

6 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471


JURNAL ILMIAH KESEHATAN IQRA

Setiyani Astuti, Sukesi, Esyuananik. 2016. Tarigan, Rasinta. 2017. Karies Gigi. Ed 2.
Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Jakarta:EGC.
Bayi, Balita Dan Anak Pra Sekolah. Whelton, Hellen. 2009. Strategi to
Jakarta. Prevent Dental Caries in Children
Setyaningrum, W. C., B. Murti. dan D. and Adolesents‟, Journal of Dental
Indarto. 2017. Pengaruh Caries Irealnd, diakses pada 26
Penghasilan Keluarga, Jumlah Januari 2017 Wong buku ajar
Anak, Berat Badan Lahir, Panjang keperawatan pediartik (Vol 1. Edisi
Badan Lahir dan Tinggi Badan ke-4) (Agus Surtana, Neti Juniarti,
Ibu terhadap Pertumbuhan Anak. H.Y Kuncara, Penerjemah.).
Journal of Epidemiology and Jakarta: EGC.
Public Health 2(2) : 130-140. World Health Organization. 2018. Oral
Soetjiningsih. 2013. Tumbuh Kembang diseases and conditions.
Anak Edisi 2. EGC. Jakarta https://www.who.int/news-room
Suryawati PN. 2010. 100 Pertanyaan /fact-sheets/detail/oral-health
Penting Perawatan Gigi Anak. Yuliana Kadir. 2015. Hubungan
Jakarta: Dian Rakyat. Pengetahuan Kesehatan Gigi anak
Sutomo, B dan Anggraini, DY. dengan Status Karies Gigi Molar
2010.Menu Sehat Alami Untuk Balita & Pertama Permanen murid kelas III
Batita. Jakarta : PT. Agromedia Pustaka dan V SD IT AR Rahma
Suyanto.2015. Metodologi Penelitian Tamalanrea; Uiversitas
Cross Sectional.Bossscript. Klaten Hasanuddin : Makassar.

7 Volume 8 Nomor 2 Bulan Desember Tahun 2020 ᴥ eISSN: 2656-5471

Anda mungkin juga menyukai