ABSTRAK
Karies rampan adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan suatu keadaan sebagian
besar atau semua gigi susu yang mengalami kerusakan secara luas dan berkembang dengan cepat.
Karies yang sering dijumpai pada anak-anak ialah karies rampan. Ciri-ciri khas karies rampan
yaitu terjadinya sangat cepat bila dibandingkan karies gigi umumnya, penyebarannya mengenai
beberapa gigi sekaligus pada gigi yang biasanya tahan terhadap karies, kavitas karies berwarna
putih sampai kekuningan, jaringan karies lunak, serta sering menimbulkan rasa nyeri atau dapat
terjadi pembengkakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang rampan
karies pada anak balita di Desa Maddenra Kecamatan Kulo Kabuparen Sidenreng Rappang Hasil
penelitian dari jumlah frekuensi 30 orang yang memiliki umur ibu dari umur 17-25 tahun 12
orang atau 40.0% dan umur 26-35 tahun 5 atau 16.7% sedangkan umur 36-45 tahun 13 orang atau
43.3% dan yang berpendidikan tingkat SD dan SMP 20 atau 66.75, tingkat SMA/SMK 8 atau
26.7% sedangkan diploma dan sarjana 2 atau 6.7%.
terhadap karies, kavitas karies berwarna yaitu prevalensi gigi dan pengalaman gigi
putih sampai kekuningan, jaringan karies (DMFT/dmft) 67.3% anak usia 5 tahun
lunak, serta sering menimbulkan rasa memiliki angka karies gigi dmft > 6.
sakit atau bahkan dapat langsung terjadi Artinya, termasuk angka yang parah pada
pembengkakan (Astari dkk, 2018). kategori karies anak usia dini (Riskesdas,
Karies gigi yang melibatkan pulpa 2018).
pada gigi sulung sebesar 62% untuk anak Menurut RISKESDAS data tingkat
usia 6 tahun dan karies gigi permanen provinsi di Indonesia prevalensi karies
sebesar 65,8% untuk anak usia 8 tahun. aktif tertinggi (lebih dari 50%) ditemukan
Hal ini dapat disimpulkan bahwa anak di Jambi (56,1%), Kalimantan Barat dan
dalam periode gigi bercampur Sulawesi Utara (57,2%), DI Yogyakarta
memperlihatkan karies gigi yang parah. (52,3%), Bangka Belitung (50,8%),
Keadaan mulut yang buruk, misalnya Kalimantan Selatan (50,7%), Kalimantan
dengan banyaknya gigi yang hilang Timur (50,6%), Jawa Barat dan Sulawesi
sebagai akibat gigi rusak atau trauma Selatan masing-masing 50,4%.
yang tidak dirawat, akan mengganggu Sedangkan sepuluh provinsi dengan
fungsi dan aktivitas rongga mulut prevalensi pengalaman karies gigi
sehingga akan mempengaruhi status gizi tertinggi adalah : Bangka Belitung
serta akan mempunyai dampak pada (86,8%), Kalimantan selatan (84,7%),
kualitas hidup. Pada masa anak-anak, Sulawesi Utara (82,8%), DI Yogyakarta
kondisi tersebut akan mempunyai (78,9%), Kalimantan Barat (78,7%),
dampak pada tumbuh kembang dan Kalimantan Timur (76,6%), Kalimantan
kesejahteraan anak. Anak-anak yang Tengah (76,4%), Jambi (77,9%), Maluku
mempunyai kesehatan mulut buruk, 12 (77,5%), dan Jawa Timur (76,2%)
kali lebih banyak menderita gangguan (Kemenkes, 2018).
aktivitas, termasuk tidak masuk sekolah Faktor-faktor yang menyebabkan
dibandingkan dengan mereka yang terjadinya rampan karies dipengaruhi
mempunyai kesehatan mulut yang baik oleh beberapa faktor di antaranya adalah
(Nurwati, dkk 2019). faktor lokal yang berasal dari dalam gigi
World Health Organization (WHO) dan mulut sendiri, misalnya gigi dan
mengemukakan pada Tahun 2018 saliva, substrat, mikroorganisme dan
terdapat tujuh penyakit dan kondisi mulut waktu sebagai faktor tambahan
menyebabkan sebagian besar beban (Rachmawati, 2010).Sedangkan faktor
penyakit mulut. Mereka termasuk karies yang mempengaruhi status kesehatan di
gigi The Global Burden of Disease Study antaranya adalah faktor perilaku,
pada tahun 2016 memperkirakan bahwa lingkungan, pelayanan kesehatan dan
penyakit mulut mempengaruhi setidaknya keturunan (Sadimin dkk, 2017).
3,58 miliar orang di seluruh dunia, Salah satu aktor yang memiiki
dengan karies gigi permanen menjadi konstribusi dalam menyebabkan
yang paling lazim dari semua kondisi terjadinya karies gigi pada anak. Faktor
yang dinilai. Secara global, diperkirakan kejadian karies gigi antara lain faktor dari
2,4 miliar orang menderita karies gigi makanan, kebersihan mulut,
permanen (WHO, 2018). kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai
Kementrian Kesehatan pada Tahun dengan kesehatan seperti mengemut
2018 mengemukakan tentang prevalensi makanan dan pemberian makanan
angka kejadian karies gigi pada anak melalui botol. Selain dari faktor
Karies Rampan Pada Anak Usia Nurhasiyah Siti, Sukma Febi, Hamidah. .
Balita Di Taman Kanak-Kanak 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Kota Padang.” B-Dent, Jurnal Pada Neonatus, Bayi, Balita Dan
Kedokteran Gigi Universitas Anak Pra Sekolah. Penerbit
Baiturrahmah 1(2): 97–101. Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
BioMed Central (BMC) Oral Health. Universitas Muhammadiyah
2019. Prevalence of dental caries in Jakarta.Jakarta.
children and adolescents with type Nurwati, Bunga et al. 2019. “Hubungan
1 diabetes: a systematic review and Karies Gigi Dengan Kualitas Hidup
meta-analysis. Di akses pada Pada Anak Sekolah.” 10(1): 41–47.
Tanggal 02 April 2020. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Edwina & Joyston-Bechal, Sally, 2013. Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
Essentials of Dental Caries: The Tentang Upaya Perbaikan
Disease and Its Management. Gizi.
Terjemahan olehNarlan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Sumawinata, Safrida Faruk. Indonesia (Permenkes) Nomor 75
Jakarta: EGC:. 1-5 Tahun 2013 tentang Angka
Fajriani, M. Si. 2017. “Penatalaksanaan Kecukupan Gizi yang dianjurkan
Karies Gigi Pada Anak.” bagi Bangsa Indonesia.
Universitas Hasanuddin fakultas Pusdatin, Kemenkes, RI.2015. Situasi
Kedokteran Gigi: 1–6. Gizi di Indonesia Ringkasan
Hongini Yundali Siti dan Aditiawarman Eksekutif Data dan Informasi
Mac.2017. Kesehatan Gigi dan Kesehatan. Jakarta: Pusdatin
Mulut. Pustaka Reka Cipta. Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI Badan Rachmawati. 2010. Faktor-faktor
Penelitian dan Pengembangan. Eksternal Penyebab Rampan Karies
2018. Kolaborasi Kebijakan pada Siswa TK Averrous Desa
Kemenkes RI dan Dokter Gigi Bangsri Kecamatan Bangsri
Indonesia untuk Sehatkan Bangsa Kabupaten Jepara Tahun 2010,
“Hasil Utama Riset Kesehatan Studi Kasus. Politeknik Kesehatan
Dasar.” Kementrian Kesehatan Semarang, Semarang.
Republik Indonesia. Di akses pada Ramadhan. 2010. Serba-serbi Kesehatan
Tanggal 02 April 2020. Gigi dan Mulut. Jakarta : Bukune.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Buku Rompis, Christian. 2016. Hubungan
Pedoman Gizi Seimbang. tingkat pengetahuan ibu tentang
Kementrian Kesehatan. kesehatan gigi anak dengan tingkat
Mariati, Ni Wayan. 2015. “Pencegahan keparahan karies anak TK di Kota
Dan Perawatan Karies Rampan.” Tahuna. Skripsi Kedokteran Gigi
Jurnal Biomedik (Jbm) 7(1). Universitas Sam Ratu Langi.
Mitayani dan Sartika, W. Buku Saku Ilmu Rusmiati, Rosmawati1, Retno Dwi Sari1.
Gizi.Trans Info Media. Jakarta. 2018. “Pengetahuan Ibu Tentang
2010. Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan
Narulita, Lisa, Viona Diansari, and Mulut Terhadap Karies Rampan
Suzanna Sungkar. 2016. “Oral Murid Taman Kanak-Kanak ( TK )
Hygiene Index Simplified (OHI-S) DI.” 2(2): 81–85.
Pada Murid Kelas IV SD Negeri 24 Sadimin, Tri Wiyatini, Hermien
Kuta Alam.” 1(4): 6–8. Nugraheni, Bedjo Santoso. 2017.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi “Faktor-Faktor Penyebab Rampan
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Karies Pada Siswa Tk Pertiwi
Rineka Cipta. Jembungan I Kabupaten Boyolali
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Sadimin; Jurnal Kesehatan Gigi
Ilmu Keperawatan. Salemba Vol.04 No.1, Juni 2017; ISSN
Medika. Jakarta. 2407.0866.
Setiyani Astuti, Sukesi, Esyuananik. 2016. Tarigan, Rasinta. 2017. Karies Gigi. Ed 2.
Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Jakarta:EGC.
Bayi, Balita Dan Anak Pra Sekolah. Whelton, Hellen. 2009. Strategi to
Jakarta. Prevent Dental Caries in Children
Setyaningrum, W. C., B. Murti. dan D. and Adolesents‟, Journal of Dental
Indarto. 2017. Pengaruh Caries Irealnd, diakses pada 26
Penghasilan Keluarga, Jumlah Januari 2017 Wong buku ajar
Anak, Berat Badan Lahir, Panjang keperawatan pediartik (Vol 1. Edisi
Badan Lahir dan Tinggi Badan ke-4) (Agus Surtana, Neti Juniarti,
Ibu terhadap Pertumbuhan Anak. H.Y Kuncara, Penerjemah.).
Journal of Epidemiology and Jakarta: EGC.
Public Health 2(2) : 130-140. World Health Organization. 2018. Oral
Soetjiningsih. 2013. Tumbuh Kembang diseases and conditions.
Anak Edisi 2. EGC. Jakarta https://www.who.int/news-room
Suryawati PN. 2010. 100 Pertanyaan /fact-sheets/detail/oral-health
Penting Perawatan Gigi Anak. Yuliana Kadir. 2015. Hubungan
Jakarta: Dian Rakyat. Pengetahuan Kesehatan Gigi anak
Sutomo, B dan Anggraini, DY. dengan Status Karies Gigi Molar
2010.Menu Sehat Alami Untuk Balita & Pertama Permanen murid kelas III
Batita. Jakarta : PT. Agromedia Pustaka dan V SD IT AR Rahma
Suyanto.2015. Metodologi Penelitian Tamalanrea; Uiversitas
Cross Sectional.Bossscript. Klaten Hasanuddin : Makassar.