Anda di halaman 1dari 7

Analisis dan Desain Sistem / Kelompok 4

Elfira Damayanti F0319042


Emilia Sekar F0319043
Eugenia Ivana Kasatyo F0319044
Fransiscus Xaverius F0319048

SOAL
Chapter 14
1. Buatlah suatu bagan atau gambar yang dapat menjelaskan definisi dan keterkaitan dari
fields, records, files, dan database
2. Deskripsikan bagaimana sistem manajemen arsitektur data modern dilakukan!
3. Jelaskan persyaratan pengorganisasian atau pengimplementasian
komponen-komponen database relasional dalam membuat sebuah data model logis!
4. Jelaskan relasi-relasi yang ada dalam DBMS!

Chapter 15
5. Jelaskan perbedaan dari output internal, external dan turnaround dan metode
pengimplementasian-nya!
6. Jelaskan berbagai bentuk penyajian informasi yang bisa dilakukan dalam desain
database dan masing-masing kegunaannya!
7. Jelaskan beberapa prinsip umum yang seharusnya dilakukan ketika melakukan desain
output!
JAWAB :

1. Bagan keterkaitan dari fields, records, files, dan database:

(Emilia)

2. Sistem manajemen arsitektur data modern dilakukan dengan menerapkan Goals and
Prerequisites of Database Design dimana perancang basis data bertujuan supaya
database menyediakan penyimpanan, pembaruan, dan pengambilan data yang efisien,
basis data harus andal-data yang disimpan harus memiliki integritas tinggi untuk
meningkatkan kepercayaan pengguna pada data, database harus beradaptasi dan
diskalakan dengan persyaratan dan aplikasi baru dan tidak terduga, dan database harus
mendukung kebutuhan bisnis dari sistem informasi. Kedua adalah dengan
menerapkan The Database Schema dimana menggambarkan model khusus atau model
fisik atau cetak biru untuk database. Skema database relasional mendefinisikan
struktur database dalam hal tabel, kunci, Indeks, dan aturan integritas. Skema
database menentukan detail berdasarkan kapabilitas, terminologi, dan batasan dari
sistem manajemen database yang dipilih. Kemudian ada Data and Referential
Integrity dimana menyediakan kontrol internal yang diperlukan untuk database.
Setidaknya ada tiga jenis integritas data yang harus dirancang ke dalam database apa
pun, yaitu Key Integrity yang dikontrol supaya tidak ada dua catatan dalam tabel yang
memiliki nilai kunci utama yang sama, Domain Integrity yang dirancang untuk
memastikan bahwa tidak ada bidang yang mengambil nilai di luar jangkauan nilai
hukum, lalu ada Referential Integrity dimana bertujuan selain mengimplementasikan
hubungan antara catatan dalam tabel melalui kunci asing untuk meningkatkan
fleksibilitas dan skalabilitas database apapun, tetapi juga meningkatkan risiko
kesalahan integritas referensial. Kemudian ada Roles yang mengatur bahwa tidak ada
dua kolom yang memiliki nama yang persis. Kelima, ada Database Distribution and
Replication dimana bertujuan menetapkan lokasi bisnis mana yang memerlukan akses
ke entitas dan atribut data logis. Keenam, Database Prototypes dalam pembuatan
prototipe dan pengujian keluaran, masukan, layar, dan komponen sistem lainnya
untuk dapat diproses. Ketujuh, Database Capacity Planning dimana dipastikan bahwa
menyediakan ruang disk yang cukup. Kedelapan adalah Pembuatan Struktur Database
( Database Structure Generation ) dimana menghasilkan kode SQL untuk database
secara langsung dari skema database berbasis CASE untuk diekspor ke DBMS untuk
kompilasi. Selain itu, hampir selalu terbukti lebih mudah untuk mengubah skema
database dan meregenerasi kode daripada mempertahankan kode secara langsung.
(Eugenia)

3. Persyaratan pengorganisasian atau pengimplementasian komponen-komponen


database relasional dalam membuat sebuah data model logis:

a. Setiap entitas fundamental, asosiatif, dan lemah diimplementasikan sebagai


tabel terpisah. Nama tabel harus diformat sesuai dengan aturan penamaan dan
batasan ukuran DBMS. Misalnya, entitas logis bernama member ordered
product mungkin diubah menjadi tabel fisik bernama tblMemberOrdProd.
Awalan dan kompresi spasi konsisten dengan standar dan pedoman penamaan
kontemporer dalam bahasa pemrograman modern. Kunci utama diidentifikasi
seperti itu dan diimplementasikan sebagai Indeks ke dalam tabel. Setiap kunci
sekunder diimplementasikan sebagai Indeksnya sendiri ke dalam tabel. Indeks
harus dibuat untuk setiap attributes non key yang diidentifikasi sebagai
persyaratan kriteria subsetting. Setiap kunci asing akan diimplementasikan
seperti itu. Dimasukkannya kunci asing ini mengimplementasikan hubungan
pada model data dan memungkinkan tabel untuk digabungkan dalam SQL dan
program aplikasi. Atribut akan diterapkan dengan bidang yang sesuai dengan
kolom ini di tabel. Detail teknis berikut biasanya harus ditentukan untuk setiap
atribut. (detail ini dapat secara otomatis disimpulkan oleh alat CASE dari
deskripsi logis dalam model data. Nama lapangan harus dipersingkat dan
diformat ulang sesuai dengan batasan DBMS dan aturan internal. Misalnya,
dalam model data logis, sebagian besar atribut mungkin diawali dengan nama
entitas (misalnya, nama mamber). Dalam database fisik, kita mungkin hanya
menggunakan ”Nama”

b. Entitas supertipe / subtipe menyajikan opsi tambahan sebagai berikut:

● Setiap supertipe dan subtipe dapat diimplementasikan dengan tabel


terpisah (semuanya memiliki kunci utama yang sama).
● Alternatifnya, jika subtipe memiliki ukuran dan konten data yang
serupa, administrator database dapat memilih untuk menciutkan
subtipe ke dalam supertipe untuk membuat tabel tunggal. ini
menghadirkan masalah tertentu untuk menyetel default dan memeriksa
domain. Dalam DBMS kelas atas, masalah ini dapat diatasi dengan
menyematkan logika default dan domain ke dalam prosedur tersimpan
untuk tabel tersebut.
● Alternatifnya, atribut supertype dapat diduplikasi dalam tabel untuk
setiap subtipe.
● Beberapa kombinasi dari opsi di atas dapat digunakan

c. Evaluasi dan tentukan batasan integritas referensial. Skema database


SoundStage secara otomatis dihasilkan dari model data logis oleh CASE tool
System Architect. (Emilia)

4. RDBM ini merupakan model yang banyak menjelaskan mengenai hubungan logis
antara data-data dalam basis data dan mempresentasikannya ke dalam bentuk
relasi-relasi berupa tabel dimana tabel tersebut berisi baris yang menunjukkan record
dan kolom yang telah direncanakan. Atribut penyusunan dalam kunci relasi dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu kunci sederhana yang tersusun dari satu
atribut dan kunci komposit yang tersusun atas gabungan beberapa atribut. Sedangkan
berdasarkan macamnya, kunci relasi dibedakan menjadi 4, yaitu kunci kandidat, kunci
primer, kunci alternatif, kunci luar atau kunci asing. Aturan-aturan kunci relasi juga
terdiri dari integritas kesatuan dimana elemen data yang dipilih sebagai kunci primer
tidak boleh ‘null’, sedangkan ada pula Integritas Referensial dimana dalam basis data
dihubungkan oleh kunci luar atau kunci penghubung yang harus menjamin bahwa
elemen data harus sama atau sesuai dengan elemen data di relasi atau tabel lainnya.
Relational antar relasi pun juga dibagi menjadi beberapa bagian, yang mana relasi ini
mengatur hubungan one to one, hubungan one to many, hubungan many to one, dan
hubungan many to many. Dalam menyusun diagram kerelasian pun juga harus
merencanakan relasi atau tabel dan atribut terlebih dahulu pada setiap relasi, lalu
menentukan kunci primer dan kunci luarnya jika ada, lalu tinggal menggambarkan
kerelasiannya menggunakan tanda garis atau tanda panah ganda. (Eugenia)

5. Output internal adalah output yang diperuntukan untuk system owner dan user, atau
pemilik sistem dan pengguna sistem. Sementara output external adalah output yang
keluar dari organisasi. Dan untuk output turnaround merupakan output yang dapat
masuk kembali kedalam sistem sebagai input. Untuk pengimplementasian outputnya,
terdapat berbagai metode. Yang pertama adalah printed output dimana output
disajikan atau diberikan dalam bentuk print-an dalam media kertas. Lalu yang
berikutnya adalah screen output. Pada metode ini, output disajikan secara digital
melewati berbagai media display seperti monitor, dan lainnya. Metode berikutnya
adalah point of sale terminals. Point of sale terminals bisa dikatakan sebagai suatu
media yang menjadi pusat transaksi pada saat ini, atau media yang meningkatkan
serta mempermudah transaksi. Contohnya adalah seperti ATM. Metode berikutnya
adalah Multimedia. Metode implementasi ini menggunakan media-media yang
beragam secara digital seperti video, audio, animasi, gambar, dan lainnya. Metode
berikutnya adalah E-mail, yang merupakan suatu media atau alat komunikasi modern
yang sering dipakai oleh orang-orang hingga saat ini. Lalu metode berikutnya adalah
hyperlink, dimana suatu output, misalkan dalam bentuk kata kalimat, dimasukan suatu
link, yang kemudian akan memberikan informasi lebih detail. Lalu metode yang
terakhir adalah microfilm. Microfilm bisa dikatakan sebagai alternatif dari
penggunaan kertas, dimana microfilm ini dapat menyimpan banyak lembar output
komputer. Metode microfilm tidak dapat diterapkan untuk output turnaround, kecuali
terdapat kebutuhan internal untuk mengarsip dokumen turnaround. Metode microfilm
juga tidak dapat diterapkan untuk output external kecuali internal membutuhkan
salinan laporan eksternal. (Fransiscus)

6. Informasi disajikan dalam beberapa bentuk format, diantaranya:


● Printed (Tercetak)
Informasi ini disajikan dalam bentuk laporan berupa hard file. Biasanya
menggunakan media kertas. Laporan tercetak biasanya memiliki format formulir
yang menggunakan keluaran tabel untuk menyajikan informasi berupa kolom teks
dan angka. Selain keluaran tabel, informasi juga disajikan dengan menggunakan
keluaran yang dikategorikan (zoned out) yang menempatkan teks atau angka ke
area kotak yang sudah ditentukan.
● Screen (Layar)
Dengan media screen atau layar informasi disajikan dalam bentuk soft file atau
virtual dan secara online. Sehingga membuat pengguna informasi bisa
mendapatkan informasi terbaru. Dengan menggunakan media screen ini, jenis
keluaran yang dihasilkan adalah keluaran grafis dimana gambar digunakan untuk
menjelaskan informasi yang akan disampaikan. (Elfira)

7. Ketika melakukan desain output, terdapat 4 prinsip umum yang harus dilakukan atau
diikuti. Yang pertama adalah output komputer harus mudah untuk dipahami.Berbagai
hal yang dapat dilakukan untuk mencapai prinsip ini adalah memberikan judul pada
setiap output, memberikan tanggal serta waktu pada setiap output, dan lainnya.
Prinsip kedua adalah pentingnya ketepatan waktu dari komputer output. Output
informasi harus sampai kepada penerima sementara informasi tersebut berkaitan
dengan transaksi atau keputusan. Prinsip ketiga adalah distribusi atau akses kepada
output komputer harus cukup dalam membantu semua pengguna sistem yang relevan.
Dalam hal ini, metode implementasi harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi.
Lalu prinsip yang keempat adalah output komputer harus dapat diterima oleh
pengguna sistem yang akan menerimanya. Dalam hal ini, seorang analis sistem harus
mengetahui bagaimana penerima output akan menggunakan output tersebut. (Elfira
dan Fransiscus)

Anda mungkin juga menyukai