Oleh
KELOMPOK 8
KELAS GANJIL
S1 AKUNTANSI
BANJARMASIN
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang berkat petunjuk
danhidayah-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini berjudul “Akuntansi
Penanaman Dana Bank” yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Akuntansi Industri Khusus .
Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan informasi tentang akuntansi
penanaman dana bank pada aktiva tetap dan aktiva lainnya dan akuntansi jasa bank .
Penyusunan makalah ini tidak sedikit menemukan kesulitan namun berkat dorongan serta
doa restu dari berbagai pihak, Alhamdulillah semua itu dapat teratasi. Namun
diharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang memerlukannya.
2
DAFTAR ISI
3.2 Saran 2
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
Masyarakat telah mengetahui dan paham mengenai tentang istilah bank. Bank
merupakan lembaga keuangan yang mengandalkan dana masyarakat yang
disimpan sebagai sumber dari berlangsungnya kegiatan usaha. Sebagai lembaga
keuangan, bank memiliki usaha pokok berupa menghimpun dana yang
(sementara) tak dipergunakan untuk kemudian menyalurkan kembali dana
tersebut ke masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Fungsi untuk mencari dan
selanjutnya menghimpun dana dalam bentuk simpanan (deposito) turut mempengaruhi
pertumbuhan suatu bank,sebab volume dana yang berhasil dihimpun atau disimpan
tentunya akan menentukan pula volume dana yang dikembangkan oleh bank
tersebut dalam bentuk penanaman dana yang menghasilkan. Banyaknya dana yang telah
terhimpun akan mempengaruhi pula pada banyaknya dana yang telah terhimpun akan
mempengaruhi pula pada banyaknya dana yang akan dikembangkan oleh
bank tersbut dalm bentuk penanama modal yang menghasilkan.
1
1.4 Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis, dapat memberikan informasi tentang penanaman dana bank kepada
pembaca khususnya mahasiswa yang mengontrak mata kuliah Akuntansi Industri
Khusus.
2. Bagi pembaca, mengetahui tentang penanaman dana bank dan bagi masyarakat
dapat mengetahui bagaimana prosedur peminjaman kredit ke bank.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1) Pengeluaran modal
Pengeluaran modal adalah pengeluaran-pengeluaran untuk
memperoleh manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode
akuntansi. Contohnya : peembayaran untuk pembelian mobil,
biaya balik nama, dan sebagainya.
2) Pengeluaran pendapatan
Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran-pengeluaran yang
dilakukan untuk memperoleh manfaat yang hanya bisa dirasakan
dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Contohnya :
pembelian oli, pembelian bensin, dan reparasi.
4
Aktiva Tetap dan Inventaris-Tanah 327.500.000
Kas 327.500.000
b. Pembelian Kredit
Aktiva tetap dapat diperoleh secara kredit. Perolehan aktiva
tetap secara kredit akan menimbulkan biaya bunga. Untuk
itu perlu dipisahkan antara pengeluaran modal dengan
pengeluaran pendapatan. Biaya bunga merupakan
pengeluaran pendapatan, sehingga harus dikapitalisasikan
dalam harga perolehan aktiva. Biaya bunga harus dicatat
tersendiri.
Contoh :
Bank BNI membeli aktiva tetap berupa mobil X secara
kredit kepada PT. Rajawali
2) Perolehan Aktiva Tetap dengan Surat Berharga
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan cara ditukar dengan surat
berharga. Dengan cara ini, aktiva tetap yang diperoleh dinilai
sebesar nilai wajar. Bila tidak diperoleh nilai wajar aktiva tetap,
maka didasarkan pada nlai pasar sekuritas. Jadi tergantung aktiva
mana yang lebih layak berdasarkan bukti yang tersedia. Sedangkan
perbedaan nilai pasar sekuritas dengan nilai nominal dicatat
sebagai agio dan disagio. Agio sekuritas adalah selisih nilai pasar
sekuritas diatas nilai nominal. Disagio sekuritas adalah selisih nilai
pasar sekuritas dibawah nilai nominal sekuritas. Sekuritas yang
dapat dipertukarkan misalnya saham, obligasi.
Contoh :
Bank BCA membeli sebidang tanah seluas 500 m 2dengan cara
ditukar dengan saham biasa 10.000 lembar. Harga kurs pada saat
pertukaran 102%. Maka pencatatan transaksi ini adalah :
5
Agio Saham Biasa 20.000.000
6
2.1.1.4 Prosedur pencatatan penggunaan Aktiva Tetap
Untuk menggunakan aktiva tetap bank, maka diperlukan biaya.
Biaya-biaya ini merupakan pengeluaran pendapatan sehingga
dibukukan tersendiri. Biaya-biaya dimaksud misalnya biaya reparasi
dan pemeliharaan, biaya penggantian yang relatif kecil dan sebagainya.
Jurnal yang diperlukan untuk membukukan pengeluaran ini adalah :
Kas xxx
7
Dengan pertimbangan tersebut, maka selanjutnya perlu
mengalokasikan harga perolehan kedalam biaya depresiasi. Untuk
mengalokasikan biaya depresiasi setiap periode pelaporan harus
diketahui :
1) Harga perolehan
2) Umur ekonomis
3) Nilai residu
8
Dalam metode jam jasa diasumsikan bahwa aktiva tetap yang
bersangkutan akan lebih cepat rusak kalau digunakan secara
penuh. Beban depresiasi di sini sangat bergantung pada jumlah jam
kerja yang digunakan. Rumus untuk metode ini adalah :
Digit Tahun
(Nilai Perolehan-Nilai Residu) x
Jumlah DIgit Tahunan
9
yang tidak memiliki dana untuk melanjutkan pendidikan tersebut dapat
saja mencari bank yang menjual produk kredit khusus untuk para siswa
dimana kreditnya harus dipergunakan untuk tujuan pendidikan lanjutan.
Kredit bea siswa merupakan satu produk yang dijual oleh suatu
bank kepada pihak ketiga, yaitu nasabah, selama nasabah tersebut
menjalankan atau menikmati pendidikan. Pelunasannya dilakukan pada
saat nasabah tersebut sudah tamat pendidikan dan telah bekerja
sehingga memiliki kesangguapn untuk melunasi hutangnya. Pelunasan
lainnya dapat dilakukan secara berkala apabila kredit sekaligus
diberikan di muka.
Pada akhir bulan ke-36 besarnya cicilan akan sama denga cicilan pokok
10
Pada bulan ke-1 yaitu saat menerima pelunasan cicilan pertama akan dicatat
dengan ayat jurnal sebagai berikut.
Pada bulan ke-2 yaitu pada saat menerima pelunasan cicilan kedua akan
dicatat dengan ayat jurnal sebagai berikut.
11
Pada saat persetujuan kredit akan dicatat penerimaan-penerimaan
yang berasal dari provisi, sedangkan pagu yang diberikan harus
dicatat dalam rekening administratif. Ayat jurnal untuk transaksi di
atas adalah sebagai berikut.
12
Pada saat ini rekening administratif juga harus dikurangi dengan
jumlah sebesar Rp. 2.000.000,00 karena pagu akan berkurang. Ayat
jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut.
Kas 5.950.000
13
2.2 Akuntansi Jasa Bank
Jasa bank adalah semua aktivitas bank, baik yang secara langsung maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan tugas dan fungsi bank sebagai lembaga intermediasi,
yaitu lembaga yang memperlancar terjadinya transaksi perdagangan, sebagai lembaga
yang memperlancar peredaran uang serta sebagi lembaga yang memberikan jaminan
kepada nasabahnya. Di bawah ini akan dibahas mengenai contoh jasa-jasa perbankan.
14
perintah berupa “stop payment” kepada cabang pembayaran.
Pembayaran pembatalan ini baru dapat dilakukan oleh bank pemberi
amanat kepada nasabah pemberi amanat hanya apabila telah
diterima berita konfirmasi dari bank pembayar bahwa memang
transfer dimaksud belum dibayarkan.
b) Transfer Masuk
Transfer masuk, dimana bank menerima amanat dari salah satu
cabang untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang
beneficiary. Dalam hal ini bank pembayar akan membukukan hasil
transfer kepada rekening nasabah beneficiary bila ia memiliki
rekening di bank pembayar. Transfer masuk tidak dikenakan lagi
15
komisi karena si nasabah pemberi amanat telah dibebankan
sejumlah komisi pada saat memberikan amanat transfer.
Dalam hal transfer masuk ditujukan kepada bukan nasabah
bank pembayar ,hasil transfer akan ditampung dalam rekening
“Hasil Transfer Yang Dapat Dibayar” .Rekening ini akan tetap
outstanding hingga hasil transfer dibayarkan kepada neneficiery.
Khusus transfer masuk kepada nasabah yang langsung
dimasukkan kedalam rekening yang bersangkutan, tidak dapat
dibatalkan karena etis perbankan tidak dapat mengurangi atau
mendebit rekening seseorang tanpa persetujuan si pemilik rekening
bersangkutan. Pembatalan transfer masuk hanya dapat dilakukan
apabila transfer dibayarkan yang lazim dilakukan pada beneficery
yang bukan nasabah bank.
2.2.2.1 Pengertian Inkaso
Inkaso adalah pemberian kuasa pada bank oleh nasabah (baik
perusahaan maupun perorangan) untuk melakukan penagihan terhadap
surat-surat berharga (baik yang berdokumen maupun yang tidak
berdokumen) yang harus dibayar setelah pihak yang bersangkutan
(pembayar atau tertarik) berada ditempat lain (dalam atau luar negeri)
menyetujui pembayarannya. Dalam arti lain, Inkaso merupakan
kegiatan jasa Bank untuk melakukan amanat dari pihak ke tiga berupa
penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu di kota
lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi amanat.
16
menagih warkat tersebut kepada seseorang nasabah bank lain dikota
lain.
Pada inkaso keluar , transaksi ini bersifat bersyarat dan oleh
sebab itu harus dibukukan dalam rekening administratif . Artinya ,
bank akan membayar sejumlah uang kepada si pemberi amanat .
dalam hal ini nasabah , apabila hasil inkaso dinyatakan berhasil .
dengan demikian , rekening administrative akan muncul disebelah
kredit.
Dalam kegiatan inkaso keluar , seluruh transaksi sebelum
diperoleh kepastian berhasil tidaknya akan dibukukan dalam
rekening administrative sebelah kredit dalam rekening warkat inkaso
yang di terima. Rekening ini akan tetap outstanding sampai inkaso
dinyatakan berhasil.
2) Inkaso masuk
Inkaso masuk merupakan kegiatan yang masuk atas warkat yang
telah diterbitkan oleh nasabah sendiri. Dalam kegiatan inkaso masuk, bank
hanya memeriksa kecukupan dari nasabahnya yang telah menerbitkan
warkat kepada pihak ke tiga.
Dalam kegiatan inkaso masuk ,bank hanya memeriksa
kecukupan dana dari nasabah yang telah menerbitkan warkat kepada
pihak ketiga. Apabila ternyata dananya mencukupi , maka bank
hanya mendebit rekening nasabah bersangkutan dan mengkredit
hubungan antar kantor.
Dalam inkaso masuk, bank tertarik bersifat pasif, berbeda
dengan inkaso keluar, dimana bank pemberi amanat bersifat aktif.
Dalam inkaso masuk juga tidak akan dibukukan dalam rekening
administrative karena sifat transaksinya sudah jelas, yaitu ada atau
tidak adanya dana dari nasabah yang telah menarik warkat yang
bersangkutan.
17
2.2.3 Surat Kredit Berdokumentasi Dalam Negeri (SKBDN)
18
c. Memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi wesel yang ditarik oleh
penerima, atas penyerahan dokumen, sepanjang persyaratan dan kondisi
SKBDN dipenuhi.
19
atas L/C tersebut asalkan syarat-syarat dan kondisi yang ditetapkan
didalamnya terpenuhi.
3) Confirmed Irrevocable Letter Of Credit
Sebagaimana diketahui sifat khusus suatu L/C adalah credit standing
bank itu ditambahkan pada kredit standing pembeli dalam L/C yang
bersangkutan. Namun demikian dapat terjadi kredit standing
daripada issuing bank tidak memuaskan bagi pihak penjual, hal ini
timbul apabila misalnya issuing bank hanya suatu bank lokal tanpa
mempunyai reputasi internasional sehingga pihak penjual
memandang perlu untuk meminta jaminan kepada advising bank.
Dalam hal ini penjual akan mengajukan permohonan agar dibuka
suatu confirmed L/C.
4) Transferable Letter Of Credit
Adalah suatu kredit yang memberikan hak kepada beneficiary untuk
meminta kepada bank yang diamanatkan untuk melakukan
pembayaran atau akseptasi atau kepada setiap bank yang berhak
melakukan negosiasi, untuk menyerahkan hak atas kredit itu
seluruhnya atau sebagian kepada satu pihak ketiga atau lebih.
5) Back To Back Letter Of Credit
Back to back letter of credit ini dipakai dalam keadaan seperti halnya
pada transferable L/C yakni, suatu transaksi dagang yang dilakukan
dengan melalui pedagang perantara atau dalam keadaan dimana
hubungan langsung antara pembeli dan supplier tidak dimungkinkan
oleh peraturan-peraturan negara yang bersangkutan. Walaupun ada
persamaan demikian tetapi tidak berarti bahwa ketentuan-ketentuan
yang berlaku terhadap transferable L/C seluruhnya berlaku juga bagi
back to back L/C.
6) Red Clause Letter Of Credit
Adalah suatu klausula yang memuat makna anti cipatory yaitu
menyangkut sesuatu hal yang sifatnya didahulukan. Adapun yang
didahulukan disini adalah pembayaran atas L/C oleh bank yang
20
dilakukan sebelum dokumen-dokumen yang disyaratkan diserahkan.
Atas dasar inilah maka red clause L/C termasuk dalam golongan
yang disebut anti cipatory credit.
7) Green Ink Clause Letter Of Credit
Green ink clause letter of credit hampir serupa dengan red clause
L/C, yakni juga memberikan uang muka kepada beneficiary sebelum
pengapalan barang-barang dilakukan.
8) Revolving Letter Of Credit
Dalam suatu kegiatan perdagangan luar negeri antara penjual dan
pembeli sering terjadi serentetan transaksi secara kontinyu dan
teratur baik waktu maupun jumlah. Adapun cara pembayarannya
dapat dilakukan dengan pembukaan L/C seperti yang telah
diutarakan di atas untuk masing-masing transaksi.
9) Stand By Letter Of Credit
Suatu jaminan khusus yang biasanya dipakai sebagai “stand by” oleh
pihak beneficiary atau bank atas nama nasabahnya. Dalam hal ini
apabila pihak applicant gagal untuk melaksanakan suatu kontrak atau
gagal untuk membayar pinjaman atau memenuhi pinjaman lain bank
yang bersangkutan akan membayar kepada beneficary atas
penyerahan selembar sight draft dan surat pernyataan dari
beneficiary, yang menyatakan bahwa applicant atau kontraktor tidak
dapat melaksanakan kontrak yang disetujui, membayar pinjaman
atau memenuhi kewajiban lain itu.
21
3) Setelah L/C DN dibuka, oleh bank pembuka L/C segera
memberitahukan kepada bankpembayar bahwa L/C DN telah
dibuka dan agar disampaikan kepada si penjual barang.
4) Penjual barang mendapat pemberitahuan dari bank pembayar
bahwa pembeli telah membuka L/C barang dagangan sudah dapat
segera dikirim. Disini penjual barang meneliti apakah L/C terjadi
perubahan dari syarat yang telah disetujui semula.
5.Pihak penjual menghubungi maskapai pelayaran atau perusahaan
angkutan lainnya untuk mengirimkan barang-barang ke tempat
tujuan.
5) Pada waktu pembeli menerima kabar dari perusahaan
pengangkutan bahwa barang telah datang, maka pihak pembeli
harus membuatkan certificate of receipts atau konosemen yang
harus diserahkan kepada bank pembayar dan penjual. Hal ini
dilakukan setelah memeriksa kebenaran L/C dengan faktur atau
barang yang dikirim oleh si pembeli.
6) Atas dasar konosemen penjual segera menghubungi bank pembayar
dengan menunjukan dokumen L/C dan surat pengantar dokumen
disertai denga wesel yang berfungsi sebagai penyerahan dokumen
dan penagihan pembayaran kepada bank pembayar.
7) Bank pembayar setelah menerime dokumen dari penjual segera
menghubungi bank pembuka L/C. Oleh bank pembuka L/C segera
memberitahukan penerimaan dokumen dilampiri dengan
perhitungan-perhitungannya kepada pembeli.
8) Pembeli menerima dokumen dari bank pembuka L/C
9) Pembeli segera melunasi seluruh kewajibannya atas jual beli
tersebut kepada bank pembuka L/C.
10) Bank pembuka L/C memberi konfirmasi penerimaan dokumen dan
sekaligus memberitahukan bahwa si pembeli telah membayar.
Dengan demikian memberi ijin kepada bank pembayar untuk
22
melakukan pembayaran kepada si penjual. Kemudian semua arsip
disimpan.
11) Oleh bank pembayar akan dilakukan pembayaran dengan
memperhatikan diskonto atau perhitungan wesel.
2.2.3.3 Proses dan langkah-langkah L/C
1) Negosiasi jual beli
2) Pembeli mengajukan LC
3) Bank memeriksa pengajuan LC nasabah
4) Apabila bank setuju, nasabah wajib setor jaminan
5) LC ditujukan kepada bank penerus
6) Advising Bank meneruskan LC ke produsen
7) Produsen mengirim barang
8) Produsen menyerahkan dokumen pengiriman barang kepada
advising bank
9) Advising bank tidak langsung memberikan pembayaran, sebagai
bank penerus selanjutnya meneruskan penagihan kepada Issuing
bank.
10) Issuing bank meneliti keabsahan dokumen dan kesesuaiannya
dengan isi perjanjian
11) Setelah dinyatakan sah maka issuing bank melakukan pembayaran
melalui advising bank.
12) Advising bank meneruskan pembayaran kepada produsen
13) Issuing bank menagih kewajiban pembayaran pembelian barang
kepada buyers
14) Buyers membayar tagihan kepada issuing bank.
23
2. Bank Penerus (Advising Bank) adalah bank yang meneruskan
SKBDN kepada Penerima (Beneficiary).
3. Bank Tertunjuk (Nominated Bank) adalah bank yang diberi kuasa
untuk melakukan pembayaran atas unjuk, melakukan akseptasi
wesel atau melakukan negosiasi(negotiation).
4. Bank Pengkonfirmasi (Confirming Bank) adalah bank yang
mengkonfirmasi SKBDN dengan mengikatkan diri untuk
membayar, mengaksep/mengambil alih wesel yang ditarikk atas
SKBDN tersebut.
5. Bank Penegosiasi(Negotiating Bank) adalah bank yang melakukan
negosiasi (negotiation)
6. Bank Pembayar (Paying Bank) adalah bank yang melakukan
pembayaran kepada Penerima(Beneficiary) atas penyerahan
dokumen yang telah disyaratkan dalam SKBDN.
7. Bank Peremburs (Reimbursing Bank) adalah bank yang ditunjuk
oleh Bank Pembuka untuk melakukan penggantian pembayaran
(reimbursement) kepada bank pembayar.
8. Bank Pengirim (Remitting Bank) adalah bank yang mengirimkan
dokumen yang disyaratkan dalam SKBDN kepada bank pembuka.
9. Bank Pentransfer (Transferring Bank) adalah bank yang atas
permintaan penerima (Beneficiary) melaksanakan pengalihan
SKBDN, baik sebagian maupun seluruhnya kepada satu/beberapa
pihak lainnya.
10. Bank Tertarik adalah bank yang berkewajiban untuk melakukan
pembayaran atas wesel yang ditarik padanya.
11. Bank Pengaksep (Accepting Bank) adalah bank yang melakukan
akseptasi atas wesel SKBDN.
12. Negosiasi (negotiation) adalah pengambilalihan wesel dan atau
dokumen oleh bank dengan disertai pembayaran.
13. Pemohon(Applicant) adalah orang atau badan usaha yang
mengajukan permohonan untuk membuka SKBDN pada bank
24
14. Penerima(Beneficiary) adalah orang atau badan usaha yang disebut
dalam wesel, SKBDN atau surat perjanjian lainnya yang terkait
dengan SKBDN tersebut sebagai pihak yang berhak menerima
pembayaran.
15. Janji Tertulis adalah janji bank yang dapat dilakukan dengan surat,
teleks, swift, maupun sarana lainnya menurut kelaziman dalam
praktik perbankan.
16. Hari Kerja Perbankan adalah hari kerja bank yang dimulai dari hari
senin sampai dengan hari Jumat kecuali hari libur nasional dan hari
libur khusu yang ditetapkan oleh pemerintah.
25
4. Paying bank selanjutnya meneruskan ke pihak Beneficiary bahwa
SKBDN telah dibuka.
5. Penjual selanjutnya mengirimkan barang yang diperjanjikan
melalui perusahaan pengangkutan.
6. Bukti penerimaan barang selanjutnya diserahkan kepada pihak
bank dan kepada pihak pembeli.
7. Bank penerbit (issuing bank) memberitahukan kepada bank
pembayar bahwa barang telah diterima sesuai dengan spesifikasi
yang tertulis dalam SKBDN.
8. Bank pembayar meneruskan kepada beneficiary dan melakukan
negosiasi pembayaran.
9. Beneficiary selanjutnya menandatangani wesel yang diterbitkan
bank pembayar.
10. Bank pembayar menyerahkan wesel yang diterbitkan kepada bank
penerbit SKBDN untuk segera dipenuhi.
11. Bank pembayar membebankan kepada pihal applicant untuk
memenuhi seluruh setoran jaminan.
12. Bank penerbit memberikan konfirmasi bahwa seluruh dana untuk
SKBDN dimaksud telah efektif.
13. Bank pembayar melakukan pembayarn kepada Beneficiary.
26
atau perpindahan barang boleh dilakukan dari dalam negeri ke luar
negeri sepanjang SKBDN diterbitkan atas dasar L/C (master L/C)
dan non L/C untuk tujuan ekspor.
6. SKBDN diterbitkan dalam mata uang rupiah.
7. SKBDN dapat diterbitkan dalam valuta asing sepanjang SKBDN
terkait dengan transaksi perdagangan internasional.
8. SKBDN hanya dapat diterbitkan dengan kondisi tidak dapat diubah
dan tidak dapat ditarik kembali atau tidak dapat dibatalkan tanpa
persetujuan dari bank pembuka, bank pengkonfirmasi jika ada dan
penerima.
9. Jangka waktu SKBDN dan jangka waktu penundaan pembayaran
SKBDN ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antara pemohon dan
bank pembuka.
10. Dalam menerbitkan SKBDN, bank dapat menetapkan sendiri
besarnya jaminan dan atau setoran tunai dengan
mempertimbangkan bonafiditas pemohon.
11. Dalam hal SKBDN diterbitkan dengan syarat pembayaran dimuka
(red clause), bank wajib menetapkan setoran tunai yang memadai
dengan memperhatikan besarnya uang muka yang ditarik.
12. Permohonan penerbitan SKBDN hanya dapat dilakukan secara
tertulis oleh pemohon atau kuasanya.
13. Bank hanya dapat menerima permohonan penerbit SKBDN apabila
dalam permohonan tersebut sekurang-kurangnya memuat hal-hal
berikut :
a) Nama jelas dan alamat pemohon
b) Nama jelas dan alamat penerima
c) Nilai SKBDN
d) Syarat pembayaran atas unjuk, akseptasi, atau negosiasi
e) Rincian dokumen, seperti dokumen pengangkutan barang dan
atau dokumen lainnya yang dibutuhkan
f) Tanggal terakhir pengajuan dokumen
27
g) Tempat penyerahan dokumen untuk pembayaran atas unjuk,
akseptasi atau negosiasi.
h) Tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo SKBDN
i) Media penerbitan SKBDN: surat, teleks, swift atau sarana
lainnya.
j) Uraian barang
k) Tanggal terakhir pengiriman barang
l) Tempat tujuan pengiriman barang
m) Pernyataan tunduk pada syarat-syarat umum bank untuk
pnerbitan SKBDN.
Contoh :
Penerbitan Sight SKBDN yang ditujukan pada nasabah cabang bank
sendiri.
28
Rp900.000.000 dan sisanya tunai. Bank Dewi Kuta memungut komisi
penerbitan Rp2.000.000 dan ongkos kawat Rp100.000. Komisi dan
ongkos kawat dibayar oleh PT. Sari Utama
29
Mencatat pada rekening riil (efektif)
Contoh :
Setelah PT. Kayu Art mengirimkan barang Furniture, pada tanggal 5 Juli
2014 mengalihkan haknya sebagai beneficiary senilai Rp500.000.000
kepada PT.Jati Utama untuk menutup hutangnya. Dengan pengalihan ini
Bank Dewi Kuta akan menerbitkan wesel usance SKBDN atas nama
PT.Jati Utama ,bukan PT.Kayu Art. Dengan demikian hak-hak taas
efektivitas dana menjadi kepemilikan PT. Jati Utama. Bank Dewi Kuta
selaku bank pembayar mencatat penerbitan wesel atas nama PT. Jati
Utama per 5 juli 2014
30
Bank Dewi Kuta mencatat pada rekening riil (efektif) ketika wesel jatuh
tempo akan dibayar.
31
BAB III
PENUTUP
32
DAFTAR PUSTAKA
Lapoliwa, N., & Kuswandi, D. S. (2011). Akuntansi Perbankan Dalam Valuta Rupiah. Jakarta:
Institut Bankir Indonesia.
Taswan. (2015). Akuntansi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan - Bank Indonesia. 2008. Pedoman Akuntansi
Perbankan Indonesia Buku 2. Jakarta: Bank Indonesia.
https://www.academia.edu/10627867/Makalah_Akuntansi_Jasa_Bank
https://www.scribd.com/doc/80887108/Akuntansi-Jasa-Bank
https://caridokumen.com/download/makalah-penyertaan-dan-aktiva-lainnya
33