NAJIS
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Najis”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Studi Keislaman III di Universitas Pesantren Tinggi
Darul „Ulum (Unipdu) Jombang.
Dalam Penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak kami
harapkan, demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Kami menyampaikan ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya dalam memajukan pendidikan. Semoga Allah SWT
selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, amin.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Najis...........................................................................................................3
2.2 Hukum Bersuci dari Najis............................................................................................3
2.3 Macam-Macam Najis...................................................................................................4
2.4 Cara Mensucikan Barang yang Terkena Najis..............................................................4
2.5 Najis yang Dimaafkan (Ma‟fu)....................................................................................5
2.6 Najis yang Berlaku Khusus bagi Perempuan................................................................5
BAB III........................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................7
iii
BAB I
Pendahuluan
1
d. Bagaimana cara menghilangkan najis?
e. Adakah najis yang dimaafkan (ma‟fu) ?
f. Apa saja najis yang khusus ada pada wanita?
1.3 Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui tentang najis, macam najis dan bagaimana
cara menghilangkan najis sesuai hukum islam untuk menyempurnakan
kewajiban sholat dalam agama islam.
2
BAB II
Pembahasan
Najis adalah suatu kotoran, jika kotoran tersebut menempel pada pakaian
atau tempat, maka pakaian atau tempat tersebut tidak dapat digunakan untuk
beribadah (semisal shalat) sebelum kotoran tersebut disucikan dengan cara-cara
tertentu sesuai dengan tingkatan najis tersebut. (Ust.H. Faktur R, 34)
Adapun yang berasal dari as-Sunnnh adalah beberapa hadist yang cukup banyak.
Diantaranya :
3
2.3 Macam-Macam Najis
Najis itu dapat dibagi 3 bagian :
1. Najis Mukhaffafah (ringan)
Najis Mukhaffafah adalah najis ringan yang berupa air kencing bayi laki-laki
yang belu berumur 2 tahun dan belum pernah makan sesuatu kecuali air susu
ibunya.
2. Najis Mughallazhah (berat)
Najis Mughallazhah adalah najis brerat yang berupa najis anjing dan babi
dan keturunannya.
3. Najis Mutawassithah (sedang)
Najis Mutawassithah adalah najis yang selain dari dua najis tersebut diatas,
seperti segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan
binatang, kecuali air mani, barang cair yang memabukkan, susu hewan yang
tidak halal dimakan, bangkai, juga tulang dan bulunta, kecuali bangkai-
bangakai manusia dan ikan serta belalang.
Najis Mutawassithah dibagi menjadi dua :
Najis „ainiyah ; adalah ajis yang berujud, yakni yang nampak dapat
dilihat.
Najis hukmiyah ; adalah najis yang tidak kelihatan bendanya, seperti
bekas kencing, atau arak yang sudah kering dan sebagainya.
4
2.5 Najis yang Dimaafkan (Ma’fu)
Najis yang dimaafkan artinya tak usah dibasuh / dicuci, misalnya najis
bangkai hewan yang tidak mengalir darahnya, darah atau nanah yang sedikit,
debu dan air lorong-lorong yang memercik sedikit yang sukar
menghindarkannya.
Adapun tikus atau cicak yang jatuh kedalam minyak atau makanan yang
beku, dan ia mati didalamnya, maka makanan yang wajib dibuang itu atau
minyak yang wajib dibuang itu, ialah makanan atau minyak yang dikenai itu
saja. Sedang yang lain boleh dipakai kembali. Bila minyak atau makanan yang
dihinggapinya itu cair, maka semua makanan atau minyak itu hukumnya najis.
Karena yang demikian itu tidak dapat dibedakan mana yang kena najis dan mana
yang tidak.
5
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Najis adalah suatu benda yang kotor menurut syara‟, misalnya :
6
DAFTAR PUSTAKA