Disusun Oleh :
1. ....................
2. ....................
3. ....................
JURUSAN........
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena sebab rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyusun makalah yang berjudul “THOHAROH” untuk memenuhi penugasan Mata Kuliah
Pendidikan Agama Islam.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurah kepada Nabi Agung Muhammad
SAW atas teladan yang selama ini dicontohkan dan yang kita nantikan syafaatnya kelak di
hari kiamat. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ervika Dewi Wahyuni,
M.PdI selaku dosen pengampu mata kuliah studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam
Balitar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca. Tentunya
dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap
saran dan masukan dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................2
1.3 Tujuan ...............................................................................................................2
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian thoharoh dan macam-macamnya.....................................................3
2.2 Dasar hukum thoharoh dan macam-macamnya.................................................3
2.3 Alat/media untuk menghilangkan hadast...........................................................6
2.4 Tata cara melakukan thoharoh dengan wudhu, mandi dan tayamum...............6
2.5 Manfaat thoharoh dalamberbagai aspek............................................................8
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................9
Daftar Pustaka....................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang thoharoh dan pembagiannya.
2. Mahasiswa mampu mengetahui dasar hukum thoharoh dan macam-macamnya.
3. Mahasiswa mampu mengetahui alat/media untuk melakukan thoharoh.
4. Mahasiswa mampu mengetahui manfaat thoharoh dalam berbagai aspek.
BAB II
PEMBAHASAN
MANDI
1. Pengertian
Mandi dalam bahasa arab al ghuslu artinya mengalirkan alir pada apa saja. Menurut
pengertian syara’ berarti meratakan air yang suci pada seluruh tubuh disertai dengan
niat. Pengertian lain ialah mengalirkan air ke seluruh tubuh baik yang berupa kulit,
rambut, ataupun kuku dengan memakai niat tertentu. Mandi ini ada yang hukumnya
wajib dan ada yang sunnah.
2. Hal-hal yang mewajibkan mandi (mandi besar/ mandi wajib)
a. Hubungan suami istri
b. Mengeluarkan mani
c. Mati
d. Haid
e. Nifas
f. Wiladah (melahirkan)
3. Rukun mandi
a. Niat
b. Menghilangkan najis bila terdapat pada badannya
c. Meratakan air ke seluruh tubuh, baik berupa rambut maupun kulit
TAYAMMUM
1. Pengertian
Tayammum adalah salah satu cara bersuci, sebagai ganti berwudlu atau mandi
apabila berhalangan memakai air. (Imam Zarkasyi, 1995:20)
2. Syarat tayammum
a. Islam
b. Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya, tetapi tidak bertemu
c. Berhalangan mengguankan air, misalnya karena sakit yang apabila
menggunakan air akan kambuh sakitnya
d. Telah masuk waktu shalat
e. Dengan debu yang suci
f. Bersih dari Haid dan Nifas
3. Rukun tayammum
a. Niat
b. Mengusap muka dengan debu dari tangan yang baru dipukulkan atau
diletakkan ke debu
c. Mengusap kedua tangan sampai siku, dengan debu dari tangan yang baru
dipukulkan atau diletakkan ke debu, jadi dua kali memukul.
d. Tertib
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebersihan yang sempurna menurut syara’ disebut thaharah, merupakan masalah yang
sangat penting dalam beragama dan menjadi pangkal dalam beribadah yang
menghantarkan manusia berhubungan dengan Allah SWT. Tidak ada cara bersuci yang
lebih baik dari pada cara yang dilakukan oleh syarit Islam, karena syariat Islam
menganjurkan manusia mandi dan berwudlu. Walaupun manusia masih dalam keadaan
bersih, tapi ketika hendak melaksanakan sholat dan ibadah-ibadah lainnya yang
mengharuskan berwudlu, begitu juga dia harus pula membuang kotoran pada diri dan
tempat ibadahnya dan mensucikannya karena kotoran itu sangat menjijikkan bagi
manusia
DAFTAR PUSTAKA