MAKALAH
Disusun Oleh:
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik yang
membangun sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki oleh karena itu, Kami mengharapkan segala bentuk saran dan masukan
bahkan kritik dari berbagai pihak, Akhirnya kami berharap bahwa makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1. Latar Belakang......................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
3. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. Pengertian Dan Dalil Tentang Tayammum..........................................................................3
B. Syarat Sah Melakukan Tayammum......................................................................................3
C. Sebab-Sebab Diperbolehkan Melakukan Tayammum.........................................................4
D. Rukun, Sunnah Dan Yang Membatalkan Tayammum.........................................................4
1. Rukun Tayamum..................................................................................................................4
2. Sunah Tayamum...................................................................................................................4
3. Hal-Hal Yang Membatalkan Tayamum................................................................................4
E. Cara Menggunakan Tayammum...........................................................................................5
F. Fardhu-Fardhu Tayammum..................................................................................................5
E. Hukum Melihat Air Bagi Orang Yang Tayammum.............................................................5
G. Tata Cara / Praktek Bertayammum.......................................................................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Islam adalah agama yang sangat memperhatikan masalah
kebersihan, Allah mensyariatkan wudhu sebagai syarat sah shalat, tawaf,
dan menyentuh mushaf. Ia juga mewajibkan mandi besar dari junub, haid,
dan nifas, menyunahkan mandi besar pada hari Jum’at dan sebelum
melaksanakan Shalat Id. Bahkan, Islam sangat menganjurkan pemeluknya
untuk senantiasa memperhatikan kebersihan dan kesucian pakaian, badan,
dan tempat dari berbagai najis dan kotoran. Allah Swt. juga memotivasi
kita untuk melakukan itu semua, sesuai dengan firman Allah pada surat
Al-Baqarah:222 yang artinya:
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar tayammum?
2. Bagaimana syarat-syarat tayammum?
3. Apa sebab-sebab diperbolehkannya melakukan tayammum?
4. Bagaimana rukun, sunnah, dan yang membatalkan tayammum?
5. Bagaimana cara menggunakan tayammum?
6. Bagaimana tata cara bertayammum?
7. Apa saja fardhu-fardhu tayamum?
8. Bagaimana hukum melihat air bagi orang yang tayammum?
9. Bagaimana tata cara /praktek bertayammum?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar tayammum
2. Untuk mengetahui syarat-syarat tayammum
3. Untuk mengetahui sebab-sebab diperbolehkannya melakukan
tayammum
4. Untuk mengetahui rukun, sunnah, dan yang membatalkan
tayammum
5. Untuk mengetahui cara menggunakan tayammum
6. Untuk menegtahui tata cara bertayammum
7. Untuk mengetahui fardhu-fardhu tayammum
8. Untuk mengetahui hukum melihat air bagi orang yang tayammum
9. Untuk mengetahui tata cara /praktek bertayammum
3
BAB II
PEMBAHASAN
َو ِاْن ُك ْنُتْم َّم ْر َض ى َاْو َعَلى َس َف ٍر َاْو َج آَء َاَح ٌد ِم ْنُك ْم ِّم َن اْلَغآِئِط َاْو َلَمْس ُتُم الِّنَس آَء َفَلْم َتِج ُد ْو ا
ِد ِم ِه ِع
مآًء َفَتَيَّم ُمْو ا َص ْيًد ا َطِّيًبا َفاْم َس ُح وا ِبُو ُجْو ُك ْم َو َاْي َيُك ْم ْنُه
Artinya: "... Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan maka
jika kamu tidak memperoleh air maka bertayamumlah dengan debu yang
baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu...."
2
Rasjid, Sulaiman. 2014. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Al Gesindo.
4
1. Rukun Tayamum
Adapun rukun tayamum yaitu sebagai berikut:4
2. Sunah Tayamum
a) Membaca basmalah (bismillahirrahmanirrohim)
b) Mendahulukan anggota yang kanan daripada yang kiri
c) Menipiskan debu
d) Menghadap kiblat
e) Membaca doa ketika selesai tayamum
f) Menggosok sela jari setelah menyapu tangan hingga siku
3
Rifa’I moh, Tuntunan Sholat Lengkap, Semarang: PT Karya Toha Putra, 1998
4
Muhammad Ali, Ilmu Aqidah, Bandung: Rineka Cipta, 2002
5
F. Fardhu-Fardhu Tayammum
a) Niat bertayammum untuk mengerjakan shalat.
b) Mengusap muka sebanyak dua kali
c) Mengusap kedua tangan sampai sikut
d) Tertib dan berurutan.
6
https://www.gramedia.com/literasi/tata-cara-tayamum/
6
، َو َأْش َه ُد َأَّن َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه، َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َلُه،َأْش َه ُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل اُهلل
ِحِل ِم ِع ِد ِن ِم ِم
َو اْجَعْل ي َناْلُم َتَطِّه ِر ْيَن َو اْجَعْليِن ْن َبا َك الَّص ا َنْي، َالَّلُه َّم اْجَعْليِن َن الَّتَّو اِبَنْي
ِف ِد
َأْس َتْغ ُر َك َو َأُتْو ُب ِإَلْيَك، َأْش َه ُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل َأْنَت، ُس ْبَح اَنَك َالَّلُه َّم َو َحِبْم َك
Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah semata yang tiada
sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku sebagai orang-
orang yang bertobat, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang
bersuci, dan jadikanlah aku sebagai hamba-hamba-Mu yang saleh.
Mahasuci Engkau, ya Allah. Dengan kebaikan-Mu, aku bersaksi
7
Http://blogspot. Com/ tata cara tayammum.2012
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tayammum adalah pengganti bersuci dengan air untuk
melaksanakan sholat.Secara etimologis (bahasa), tayamum berarti
kehendak (al-qasdu), atau kehendak melakukan hal tertentu. Dalam istilah
fiqih, tayamum diartikan sebagai proses mengusapkan debu atau tanah
yang suci pada muka dan kedua tangan sebagai pengganti wudhu dan
mandi besar, untuk dapat melaksanakan ibadah, seperti sholat. Tayamum
ini juga sudah dijelaskan dalam Al Quran pada firman Allah di QS Al
Maidah ayat 6.Tayamum wajib dilakukan pada saat air tidak ada, atau
kondisi ketika seseorang tidak bisa menggunakan air. Tayammum sah
dilaksanakan jika mengerjakan semua rukun dan syarat-syarat sah
tayammum. Tayammum juga bias dilakukan dengan dinding.
B. Saran
Kami menyadari tentu masih banyak terdapat kekurangan dari
pembuatan makalah khusus nya dalam pengisian materi dalam makalah
ini, oleh sabab itu kami mengharapkan masukan-masukan dari dosen
pembimbing serta teman-teman guna kesempurnaan makalah yang akan
datang. Agar makalah yang akan datang dapat sempurna sedemikian rupa
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/tata-cara-tayamum/
Rifa’I moh, Tuntunan Sholat Lengkap, Semarang: PT Karya Toha Putra, 1998