Kalimat Efektif
Nama :
• Moch. Dani Urdhy S.
M. Alif Ramadhan
Rizqi Maula Hamdani
Apa itu Kalimat Efektif ?
a. Kesatuan
Kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Dengan
satu ide itu kalimat boleh panjang atau pendek,
Perbaikan :
- Pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik.
2. KEPADUAN (KOHERENSI)
Koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk
kalimat. Yang termasuk unsur pembentuk kalimat adalah kata, frasa, klausa, serta
tanda baca yang membentuk S-P-O-Pel-Ket dalam kalimat
contoh :
1. Kambing sangat senang bermain hujan.
(padahal kambing tergolong binatang anti air).
2. Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki. (apa hubungan
tinggal di asrama putra dengan mempunyai anak laki-laki).
BEBERAPA KASUS KALIMAT TIDAK EFEKTIF
Dalam kehidupan bermasyarakat, kadang-kadang kita mendengar orang-orang
di sekitar kita berbicara satu sama lain memakai kalimat yang tidak efektif.
Warga kampus yang membaca kalimat (2) pasti memahami maksud penulisanya, yaitu
meminta dosen yang berhalangan hadir agar memberitahukan hal keberhalangannya
itu kepada petugas sekretariat. Namun, kalimatnya terasa janggal. yaitu bagi. Kata bagi sebenarnya wajib tidak hadir di situ.
Kesalahan lain dalam kalimat (2) adalah pemakaian kata kerja pasif diberitahukan
dalam predikatnya. Yang seharusnya dipakai adalah kata kerja aktif memberitahukan agar
sejajar dengan keterangan subjeknya yang juga memakai kata kerja aktif berhalangan.
Kalimat (3) Saya melihat kelakuan anak itu bingung,terasa ambigu terutama jika dituliskan, sebab yang tersurat
dalam kalimat itu bisa dua pihak yang bingung, yaitu saya atau anak itu. Jika yang dimaksud saya yang bingung,
perbaikannya adalah dua varian di bawah ini.
a. Saya bingung melihat kelakuan anak itu.
b. Bingung saya melihat kelakuan anak itu
Jika yang dimaksud si anak yang bingung, perbaikannya adalah dua varian berikut ini.
a. Anak itu saya lihat (sedang) bingung.
b. Saya melihat anak itu (sedang) kebingungan.
4. “KASUS MEREKA MENGANTAR IRING-IRINGAN “
Sesuai dengan bunyi kalimat (4), yang tentu tidak salah jika kalimat (4) itu ditafsirkan ada
beberapa orang mengantar iring-iringan (rombongan) jenazah ke kuburan. Benarkah yang
diantar ke kuburan rombongan jenazah? Setelah dikonfirmasikan, ternyata yang dimaksud
adalah mereka mengantar pengiringan jenazah ke kuburan.
Iring-iringan jenazah memang tidak selalu berarti banyak jenazah yang beriringan,
tetapi dapat juga satu jenazah dengan banyak pengiring. Namun, akibat adanya kata
mengantar, kalimat yang betul adalah Mereka mengantar pengiring jenazah; artinya
108 Bahasa Indonesia
mengantar orang yang menjadi pengiring jenazah. Kalau yang dimaksudkan untuk
memberi tahu bahwa mereka mengantar jenazah ke kuburan, bunyi kalimatnya yang
betul sebagai berikut:
a. Mereka mengantar jenazah ke kuburan.
b. Mereka mengiringi jenazah ke kuburan
5. “KASUS BEBAS PARKIR”
Salah kaprah tentang bebas parkir sudah lama terjadi. Mengapa salah? Kalau suatu kawasan
dinyatakan bebas buta huruf, bebas becak, bebas narkoba; artinya di daerah itu tidak ada lagi orang
buta huruf, tidak boleh ada lagi becak yang beroprasi, tidak ada pemakai narkoba. Demikian juga
dengan istilah bebas bea berarti tidak ada bea atau pajak. Akan tetapi, mengapa bebas parkir
diartikan boleh parkir, atau tidak bayar parkir
Untuk mengungkapkan
maksud yang sama, dalam bahasa Inggris dipakai frasa free parking. Free parking itulah
yang diterjemahkan secara salah kaprah ke dalam bahasa Indonesia menjadi bebas
parkir, jadi, Terjemahannya yang benar untuk frasa free parking adalah parkir gratis atau parkir
bebas