Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 5

Kalimat Efektif
Nama :
• Moch. Dani Urdhy S.
M. Alif Ramadhan
Rizqi Maula Hamdani
Apa itu Kalimat Efektif ?

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat


mengungkapkan gagasan penutur/penulis secara tepat
sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca
secara tepat

Kalimat efektif harus memenuhi


paling tidak enam syarat berikut, yaitu adanya (1) kesatuan,
(2) kepaduan, (3) kepararelan,
(4) ketepatan, (5) kehematan, (6) kelogisan.
SYARAT KALIMAT EFEKTIF

a. Kesatuan
Kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Dengan
satu ide itu kalimat boleh panjang atau pendek,

Contoh kalimat yang tidak jelas kesatuan gagasannya:


- Pembanguan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang
memberikan kredit.(terdapat subjek ganda dalam kalimat tunggal)
Perbaikan:
- Pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit untuk membangun gedung sekolah baru.
Contoh kalimat yang jelas kesatuan gagasannya :
- Dalam pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik. (memakai kata depan
yang salah sehingga gagasan kalimat menjadi kacau).

Perbaikan :
- Pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik.
2. KEPADUAN (KOHERENSI)
Koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk
kalimat. Yang termasuk unsur pembentuk kalimat adalah kata, frasa, klausa, serta
tanda baca yang membentuk S-P-O-Pel-Ket dalam kalimat

Contoh kalimat yang unsurnya tidak koheren:


- Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.
(tidak mempunyai subjek/subjeknya tidak jelas).

Contoh kalimat yang unsur-unsurnya koheren:


- Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.
3. KEPARALELAN
Keparalelan atau kesejajaran adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama
derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam
kalimat. Umpamanya dalam sebuah perincian, jika unsur pertama
menggunakan verba, unsur kedua dan seterusnya juga harus verba

Contoh kesejajaran atau peralelisme yang salah


-. Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, membuat katalog,
dan bukubuku diberi label.

Contoh kesejajaran atau paralelisme yang benar:

-. Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, pembuatan katalog,


dan pelebelan buku
4. KETEPATAN
Ketepatan adalah kesesuaian/kecocokan pemakaian unsur-
unsur yang membangun suatu kalimat sehingga terbentuk
pengertian yang bulat dan pasti

Contoh penulisan kalimat yang tidak


memperhatikan fator ketepatan:
Contoh penulisan kalimat yang memperhatikan faktor
-. Karyawan teladan itu memang tekun bekerja
ketepatan:
dari pagi sehingga petang. (salah
a. Karyawan teladan itu memang tekun bekerja dari
dalam pemakaian kata sehingga)
pagi sampai petang
5.KEHEMATAN
Kehematan ialah adanya upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu.
Hemat di sini berarti tidak memakai kata-kata mubazir, tidak mengulang
subjek,

Contoh kalimat yang tidak hemat kata:


a. Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri mahasiswa itu belajar seharian
dari pagi sampai petang.
b. Dalam pertemuan yang mana hadir Wakil Gubernur DKI dilakukan suatu
perundingan yang membicarakan tentang perparkiran

Contoh kalimat yang hemat kata:


a. Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.
b. Dalam pertemuan yang dihadiri Wakil Gubernur DKI dilakukan perundingan
perparkiran
6. KELOGISAN
Kelogisan ialah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal. Logis dalam hal ini juga menuntut
adanya pola pikir yang sistematis (runtut/teratur dalam perhitungan angka atau penomoran). Sebuah
kalimat yang sudah benar strukturnya, sudah benar pula pemakaian tanda baca, kata, atau frasanya, dapat
menjadi salah jika maknanya lemah dari segi logikanya berbahasa

contoh :
1. Kambing sangat senang bermain hujan.
(padahal kambing tergolong binatang anti air).
2. Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki. (apa hubungan
tinggal di asrama putra dengan mempunyai anak laki-laki).
BEBERAPA KASUS KALIMAT TIDAK EFEKTIF
Dalam kehidupan bermasyarakat, kadang-kadang kita mendengar orang-orang
di sekitar kita berbicara satu sama lain memakai kalimat yang tidak efektif.

Perhatikah contoh kalimat yang dimaksud.


1. *Bagi yang menitip sepeda motor harus dikunci.
2. *Bagi dosen yang berhalangan hadir harap diberitahukan ke sekretariat.
3. *Saya melihat kelakuan anak itu bingung.
4. *Mereka mengantar iring-iringan jenazah ke kuburan.
5. *Bebas parkir.
1. “KASUS BAGI YANG MENITIP SEPEDA MOTOR HARUS DI KUNCI”

1. Kasus Bagi yang Menitip Sepeda Motor


Salah satu kesalahan yang tergolonglaten di kalangan pemakai awam adalah pemakaian
kata depan bagi di samping kepada dalam tuturan yang bersifat informatif dan instruktif.
Sebenarnya, makna kata bagi setara dengan makna kata buat dan untuk.
Berdasarkan distribusi makna kata bagi tersebut, tiga kalimat di bawah ini sudah jelas
salah.
- *Bagi yang menitipkan sepeda motor harus dikunci.
- *Buat yang menitip sepeda motor harus dikunci.
- *Untuk yang menitip sepeda motor harus dikun
Apa yang harus dikunci menurut kalimat di atas? Tidak lain adalah yang menitipkan sepeda motor (orang),
bukan sepeda motor. Jika harus dikunci sepeda motor kalimatnya harus diperbaiki menjadi dua pilihan
berikut.
- Sepeda motor yang dititipkan harus dikunci.
- Kuncilah sepeda motor yang dititip (di sini).
2. “Kasus Bagi Dosen Yang Berhalangan Hadir Diberitahukan Ke Sekretariat”

Warga kampus yang membaca kalimat (2) pasti memahami maksud penulisanya, yaitu
meminta dosen yang berhalangan hadir agar memberitahukan hal keberhalangannya
itu kepada petugas sekretariat. Namun, kalimatnya terasa janggal. yaitu bagi. Kata bagi sebenarnya wajib tidak hadir di situ.

Kesalahan lain dalam kalimat (2) adalah pemakaian kata kerja pasif diberitahukan
dalam predikatnya. Yang seharusnya dipakai adalah kata kerja aktif memberitahukan agar
sejajar dengan keterangan subjeknya yang juga memakai kata kerja aktif berhalangan.

kalimat diatas dapat diperbaiki menjadi seperti di bawah ini.


a. Dosen yang berhalangan hadir agar memberi tahu sekretariat.
b. Bila dosen berhalangan hadir, harap memberitahukannya kepada sekretariat.
3. KASUS “SAYA MELIHAT KELAKUAN ANAK ITU BINGUNG”

Kalimat (3) Saya melihat kelakuan anak itu bingung,terasa ambigu terutama jika dituliskan, sebab yang tersurat
dalam kalimat itu bisa dua pihak yang bingung, yaitu saya atau anak itu. Jika yang dimaksud saya yang bingung,
perbaikannya adalah dua varian di bawah ini.
a. Saya bingung melihat kelakuan anak itu.
b. Bingung saya melihat kelakuan anak itu

Jika yang dimaksud si anak yang bingung, perbaikannya adalah dua varian berikut ini.
a. Anak itu saya lihat (sedang) bingung.
b. Saya melihat anak itu (sedang) kebingungan.
4. “KASUS MEREKA MENGANTAR IRING-IRINGAN “

Sesuai dengan bunyi kalimat (4), yang tentu tidak salah jika kalimat (4) itu ditafsirkan ada
beberapa orang mengantar iring-iringan (rombongan) jenazah ke kuburan. Benarkah yang
diantar ke kuburan rombongan jenazah? Setelah dikonfirmasikan, ternyata yang dimaksud
adalah mereka mengantar pengiringan jenazah ke kuburan.
Iring-iringan jenazah memang tidak selalu berarti banyak jenazah yang beriringan,
tetapi dapat juga satu jenazah dengan banyak pengiring. Namun, akibat adanya kata
mengantar, kalimat yang betul adalah Mereka mengantar pengiring jenazah; artinya
108 Bahasa Indonesia
mengantar orang yang menjadi pengiring jenazah. Kalau yang dimaksudkan untuk
memberi tahu bahwa mereka mengantar jenazah ke kuburan, bunyi kalimatnya yang
betul sebagai berikut:
a. Mereka mengantar jenazah ke kuburan.
b. Mereka mengiringi jenazah ke kuburan
5. “KASUS BEBAS PARKIR”

Salah kaprah tentang bebas parkir sudah lama terjadi. Mengapa salah? Kalau suatu kawasan
dinyatakan bebas buta huruf, bebas becak, bebas narkoba; artinya di daerah itu tidak ada lagi orang
buta huruf, tidak boleh ada lagi becak yang beroprasi, tidak ada pemakai narkoba. Demikian juga
dengan istilah bebas bea berarti tidak ada bea atau pajak. Akan tetapi, mengapa bebas parkir
diartikan boleh parkir, atau tidak bayar parkir

Untuk mengungkapkan
maksud yang sama, dalam bahasa Inggris dipakai frasa free parking. Free parking itulah
yang diterjemahkan secara salah kaprah ke dalam bahasa Indonesia menjadi bebas
parkir, jadi, Terjemahannya yang benar untuk frasa free parking adalah parkir gratis atau parkir
bebas

Anda mungkin juga menyukai