Anda di halaman 1dari 2

WIND

Pengertian PLTB
PLTB adalah sistem pembangkit listrik dengan memanfaatkan angin untuk memutar
kincir yang berfungsi sebagai generator. Sumber energi angin sangat potensial dikembangkan
di Indonesia karena murah, ramah lingkungan dan ketersediaannya berkelanjutan.

Sejarah PLTB
Kincir angin atau turbin angin merupakan komponen utama dalam Pembangkit Listrik
Tenaga Angin. Awalnya, penggunaan turbin angin difungsikan untuk kegiatan penggilingan
padi atau keperluan irigasi para petani.

Penggunaan turbin angin sebagai pembangkit listrik pertama kali di temukan di


Skotlandia pada tahun 1887. James Blyth merupakan seorang sarjana yang menggunakan
turbin angin untuk mengisi baterai yang berfungsi sebagai penerangan rumah.

Beberapa bulan kemudian, ilmuan Amerika bernama Charles F. Brush


mengembangkan turbin otomatis untuk menghasilkan listrik. Perkembangannya semakin
pesat hingga tahun 1900, Denmark mempunyai kurang lebih 2.500 kincir angin yang
digunakan untuk memenuhi keperluan penggilingan, pompa, hingga pembangkit listrik.

Perkembangan turbin angin modern dimulai pada tahun 1931, yaitu diawali dengan
pembangunan kincir angin di Yalta, Uni Soviet.

Cara Kerja Kincir Angin

Proses kerja dimulai dari hembusan angin yang memutar bilah dan poros turbin.
Putaran ini menggerakkan generator untuk menghasilkan energi listrik. Sebenarnya prinsip
kincir angin ini tidak beda jauh dengan mainan kincir kertas yang biasa kalian mainkan saat
kecil. Hanya saja, pada pembangkit listrik, ukuran turbin sangat besar.

Pemasangan generator menggunakan bahan ferromagnetik permanen, sekelilingnya


terdapat stator yang berbentuk kumparan kawat membentuk loop. Saat melakukan perputaran
akan terjadi perubahan fluks pada stator, hal ini bisa terjadi karena tegangan dan arus tertentu.

Aliran listrik berasal dari generator mengalir melalui kabel transfusi dan
didistribusikan ke masyarakat secara luas seperti kantor, sekolah, dan gedung.
Keunggulan PLTB
Sebagai salah satu energi alternatif untuk membangkitkan listrik, tentu sumber
pembangkit ini memiliki keunggulan dibanding pembangkit listrik lainnya, antara lain:

 Angin merupakan sumber energi terbarukan sehingga tidak akan pernah habis.
Sebagai sumber energi yang sifatnya jangka panjang tentu angin bisa diandalkan
selamanya.
 Tenaga angin tidak menghasilkan emisi, sehingga minim menghasilkan hujan asam
maupun gas rumah kaca. Bahan bakar fosil merupakan penghasil emisi yang tinggi
dan dalam jangka panjang dapat memengaruhi iklim bumi.
 Angin lebih ramah lingkungan dan terbarukan.
 Space yang dibutuhkan relatif kecil jika dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis
lainnya. PLTB hanya memerlukan bangunan beberapa meter guna membentuk
pondasi turbin angin. Tanah di sekitar turbin juga dapat digunakan untuk berbagai
keperluan lain, seperti pertanian dan perkebunan.

Kelemahan PLTB

Meski memiliki keuntungan dibanding pembangkit listrik lain, namun faktanya PLTB
juga memiliki kelemahan, yaitu:

1. Meskipun merupakan sumber energi terbarukan, tetapi angin bersifat tidak mudah
diprediksi. Hal ini sama seperti tenaga surya, walaupun tak terbatas namun kurang
begitu bisa diandalkan pada saat-saat tertentu.
2. Pembangunan pembangkit listrik ini memerlukan biaya pembangunan cukup besar.
Selain itu, pembangunannya juga harus jauh dari sumber beban serta memerlukan
transmisi berbiaya tinggi.
3. Selain biaya pembangunan yang tinggi, perawatannya PLTB relatif lebih mahal.
Selain cost maintenance turbin angin mahal, usia pakai turbin juga tergolong singkat.
4. PLTB memberikan ancaman bagi kehidupan di alam liar. Misalnya burung yang
terbang bebas bisa saja terluka maupun terbunuh apabila terbang ke arah turbin angin
tersebut.
5. Pembangunan pembangkit listrik tenaga angin membutuhkan jumlah turbin cukup
banyak. Kebutuhan tersebut harus sebanding dengan pembangkit bertenaga fosil.
Turbin angin yang banyak inilah yang membuat area pembangunannya memerlukan
lokasi luas.

Anda mungkin juga menyukai