TELAAH PROSA
Bahasa
Oleh :
KELOMPOK 1
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia- Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa pula kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontibusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Megasari Martin, S.S,
M.Pd selaku dosen mata kuliah Telaah Prosa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
yang telah membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman- teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca . bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari- hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi.......................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan.......................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang makalah.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................ 1
1.3 Batasan masalah ......................................................................................................... 1
1.4 Tujuan ......................................................................................................................... 1
1.5 Manfaat........................................................................................................................ 1
Bab II Pembahasan......................................................................................................... 2
2.1 Bahasa sebagai Unsur Fiksi......................................................................................... 2
2.2 Unsur Stile................................................................................................................... 7
2.3 Percakapan dalam Fiksi............................................................................................... 10
Daftar Pustaka................................................................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui bahasa sebagai unsur fiksi.
2. Mengetahui unsur-unsur stile.
3. Mengetahui percakapan dalam fiksi.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dalam penulisan makalah ini ialah penulis dapat mengetahui
bagaimana bahasa sebagai unsur fiksi, bagaimana unsur-unsur stile. Penulis juga dapat
mengetahui bagaimana percakapan dalam fiksi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
rumusan dan atau ciri-ciri yang berbeda Artinya tak ditemukan kata
sepakat Kata sepakat barangkali, memang tak diperlukan Yang penting
adalah kesadaran dar pengakuan kita, usaha kita untuk memanam dan
menerimanya secara wajar.
3
pengertian cara penggunaan bahasa dalam konteks tertentu, oleh
pengarang tertentu, untuk tujuan tertentu, dan sebagainya. Dengan
demikian, stile dapat bermacam-macam sifatnya, ia tergantung konteks
di mana dipergunakan, selera pengarang, namun juga tergantung apa
tujuan penuturan itu sendiri. Stile pada hakikatnya merupakan teknik,
teknik pemilihan ungkapan kebahasan yang dirasa dapat mewakili
sesuatu yang akan diungkapkan.
Stile: Masalah Struktur Lahir Bentuk ungkapa kebahasaan
seperti yang terlihat dalam sebuah novel merupakan suatu bentuk
performansi (kinerja) kebahasaan seseorang pengarang. la merupakan
pernyataan lahiriah dari sesuatu yang bersifat batiniah. Jika hal itu
dikaitkan dengan teori kebahasaan nya Saussure, yang membedakan
antara langue dengan parole, stile merupakan suatu bentuk parole.
Langue merupakan sistem kaidah yang berlaku dalam suatu bahasa,
sedangkan parole merupakan penggunaan dan perwujudan sistem,
seleksi terhadap sistem, yang dipergunakan oleh penutur (pengarang)
sesuai dengan konteks dan atau situasi. Parole adalah bentuk
performansi kebahasaan yang telah melewati proses seleksi dari
keseluruhan bentuk kebahasaan. Untuk melakukan pilihan terhadap
suatu bentuk performansi kebahasaan, pengarang, tentu saja, memiliki
kompetensi terhadap bahasa yang bersangkutan, dan itulah langue.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bahasa merupakan sarana pengungkapan sastra Sastra lebih dari sekadar
bahasa, deretan kata, namun unsur "kelebihan" nya itu pun hanya dapat diungkap
dan ditafsirkan melalui bahasa. Dalam memperoleh efektivitas pengungkapan,
bahasa dalam sastra disiasati, dimanipulasi, dan didayagunakan secermat mungkin
sehingga tampil dengan sosok yang berbeda dengan bahasa nonsastra.
Pada umumnya orang beranggapan bahwa bahasa sastra berbeda dengan
bahasa non sastra, bahasa yang dipergunakan bukan dalam pengucapan sastra.
Seperti apa ciri sosok bahasa sastra itu seolah-olah, masih bagaikan rumusan
hipotesis yang perlu dibuktikan kebenarannya Banyak orang telah mencoba
mengidentifikasikan dan mudah diduga, sebab bahasa sastra memang bukan
merupakan sesuatta yang bersifat eksak mereka mengemukakan rumusan dan atau
ciri-ciri yang berbeda Artinya tak ditemukan kata sepakat Kata sepakat
barangkali, memang tak diperlukan Yang penting adalah kesadaran dar pengakuan
kita, usaha kita untuk memanam dan menerimanya secara wajar.
Bahasa sastra, menurut kaum Formalis Rusia adalah bahasa yang mempunyai
ciri deotomatisasi, penyimpangan dari cara penuturan yang telah bersifat otomatis,
rutin, biasa, dan wajar. Penggunaan bahasa kias merupakan salah satu bentuk
penyimpangan , namun hal itu bukan merupakan ciri khas bahasa sastra sebab
dalam penuturan nonsastra pun banyak dipergunakan.
Kajian stilistika itu sendiri sebenarnya dapat ditunjukan terhadap berbagai
ragam penggunaan bahasa, tak terbatas dalam sastra saja , namun biasanya
stilistika lebih sering dikaitkan dengan bahasa sastra. Tanda-tanda stilistika itu
sendiri dapat berupa fonologi, misalnya pola suara ucapan dan irama, sintaksis,
misalnya jenis struktur kalimat, leksikal, misalnya penggunaan kata abstrak atau
konkret, frekuensi penggunaan kata benda, kerja, sifat, dan penggunaan bahasa
12
figuratif, misalnya bentuk-bentuk pemajasan, permainan struktur, pencitraan, dan
sebagainya.
Pemajasan merupakan teknik pengungkapan bahasa penggayabahasaan, yang
maknanya tak menunjuk pada makna harfiah kata-kata yang mendukungnya,
melainkan pada makna yang ditambahkan, makna yang tersirat Jadi ia merupakan
gaya yang sengaja mendayagunakan penuturan dengan memanfaatkan bahasa
kias.
Dalam situasi nyata, orang mempergunakan bahasa tak hanya berurusan dengan
unsur bahasa itu sendiri, melainkan juga mempertimbangkan unsur-unsur lain
yang di laur konteks bahasa: konteks ekstralinguistik
13
DAFTAR PUSTAKA
Nurgiyantoro, Burhan. 1994. Teori Pengkajian Sastra. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press
14