https://ejournal.unib.ac.id/index.php/manajerpendidikan/article/
download/12901/6715
2. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Hartini (2021) dalam Nurhasanah
tentang faktor-faktor strategis yang mempengaruhi kompetensi guru
dalam pembelajaran (Studi kasus pada guru MTsN Salatiga) yang
kesimpulannya adalah kompetensi guru dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain etos kerja, tingkat pendidikan, dan latar belakang
sosial ekonomi. Sebagai pemimpin. Setiap guru adalah pemimpin
yang harus memiliki kepribadian, menguasai ilmu kepemimpinan,
prinsip hubungan antar manusia, teknik komunikasi, serta menguasai
berbagai aspek kegiatan organisasi sekolah.
https://inferensi.iainsalatiga.ac.id/index.php/inferensi/article/
viewFile/362/293
3. Hasil penelitian Ria, H. Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan
Teknologi ISBN : 978-602-61599-6-0 Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Muhammadiyah Semarang
menunjukan kompetensi profesional guru sangat berpengaruh
terhadap minat belajar kimia siswa kelas X IPA dan IPS di SMA
Muhammadiyah 1 Semarang. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
yang telah dilakukan oleh Rahmawati (2019) bahwa kompetensi
profesional guru memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal berikut sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Sanjaya (2020) bahwa kompetensi
profesional guru sangat berperan penting bagi guru karena berkaitan
langsung dengan kinerja yang ditampilkan mencerminkan sikap
keprofesionalannya sebagai guru
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012020/article/
download/3073/2982
Hasil wawancara
Rekan Sejawat Guru Sosiologi: Wirma Yuni Sidauruk, S.Pd
1. Kurang persiapan
2. Guru kurang meningkatkan kapasitas diri
Rekan Sejawat Guru Ekonomi: Rianita Gultom, S.Pd
1. Persiapan guru yang belum maksimal
Kepala Sekolah: Marugan Simbolon, S.Pd
1. Kurangnya kemauan guru untuk berbenah
2. Guru jarang melakukan evaluasi diri
Pakar: Herianto Tamba, S.Pd Ketua MGMP Geografi Yayasan Seri
Amal
1. Jurusan tidak sesuai dengan minat guru dan tidak mengupgrade
diri
2. Kurang memperbesar kapasitas rasa ingin tau guru
Pemahaman/ pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik materi dan siswa.
7 Cara mengajar guru masih Literatur
konvensional 1. Pada penelitian Nahdatul, 2019. Journal of Elemantary School.
Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaaan individual
anak dan didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat
mengantarkan peseta didik ke arah pencapaian tujuan
pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang pada umumnya terjadi
pada pembelajaran konvensional.
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JOES/article/view/934
2. Pada penelitian Magdalena, M. 2018. Jurnal Warta Edisi : 58.
Metode pembelajaran konvensional sederhana dan mudah
digunakan
https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/
download/389/382
Hasil wawancara (rekan sejawat, kepala sekolah dan pakar)
Rekan Sejawat
Guru Sosiologi: Wirma Yuni Sidauruk, S.Pd
1. Guru tidak perlu banyak persiapan
2. Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran
3. Penggunaan waktu lebih efektif
4. Mudah dilaksanakan
Guru Ekonomi: Rianita Gultom, S.Pd
1. Siswa dapat menyelesaikan tugas secara mandiri
2. Dapat digunakan untuk menyeragamkan pengetahuan siswa.
Kepala Sekolah: Marugan Simbolon, S.Pd
1. Pembelajaran menjadi monoton
2. Membangkitkan minat siswa akan informasi
3. Beragam informasi dapat diperoleh dari guru dengan cepat