Anda di halaman 1dari 7

REGINA/ EKONOMI

PPGDJ KATEGORI II ULM TAHUN 2022

Draf LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

NAMA : REGINA
NO/UKG: 201800367557
MAPEL : Pendidikan Ekonomi
UNIT : SMK Terpadu Takwa Belitang

Fase 1: Penyebab
Masalah yang Fase 2: Penyebab Masalah dari Fase 3: Penyebab Masalah dari
Masalah dari Pengalaman
No. telah Kajian Literatur (Referensi dan Wawancara Guru/ Pengawas/
dan Pendapat Peserta
diidentifikasi Jurnal) Teman Sejawat/ Pakar
PPG
1 Peserta didik kurang 1. Motivasi adalah kondisi BUKU Pengawas
responsif ketika guru psikologis yang mendorong 1. Menurut Syah (2006:182) rendahnya 1. Motivasi belajar peserta didik
memberikan arahan seseorang untuk melakukan sesuatu. motivasi belajar siswa yang menjadi penyebab rendah
tugas sehingga tugas Jadi motivasi belajar adalah kondisi kesulitan belajar tercermin pada faktor intern
proyek tidak selesai psikologis yang mendorong siswa yaitu faktor intern yang berifat afektif
Kepala Sekolah
tepat waktu. seseorang untuk belajar. seperti labilnya emosi dan sikap siswa. Hal ini
2. Minat belajar menjadi faktor yang dipengaruhi juga oleh lingkungan tempat 1. Minat belajar peserta didik
penting untuk keterlibatan peserta siswa tinggal dimana siswa harus menghadapi rendah
didik dalam pembelajaran, siswa lingkungan yang keras dan bisa 2. Kurangnya kompetensi guru
yang minat belajarnya rendah mempengaruhi kualitas belajarnya. (Syah, dalam penerapan model
cenderung tidak memperhatikan Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: pembelajaran yang inovatif
arahan guru dan cenderung tidak PT Raja Grafindo Persada)
bisa menyelesaikan tugas tepat Guru
waktu 2. Faktor – faktor yang mempengaruhi 1. Peserta didik tidak menyukai
3. Rasa tanggung jawab siswa dalam motivasi materi pembelajaran
belajar masih kurang. a. Cita-cita / aspirasi peserta didik
4. Tingkat kecerdasan atau b.Kemampuan peserta didik
inteligensi (IQ) peserta didik tidak c.Kondisi peserta didik
Kesimpulan
dapat diragukan lagi dalam d. Kondisi lingkungan peserta didik 1. Motivasi belajar peserta didik
menentukan keaktifan dan e.Unsur-unsur dinamis dalam belajar rendah
keberhasilan belajar peserta didik. f. Upaya guru dalam mengajar peserta didik 2. Kompetensi guru yang masih
Ini bermakna bahwa semakin tinggi (Rinja & Delta 2020:68 dalam Dimyati & kurang untuk memberikan
tingkat inteligensinya maka semakin Mudjiono) stimulus
besar peluangnya untuk meraih 3. Peserta didik kurang berminat
sukses, begitu juga sebaliknya. JURNAL dengan materi yang dipelajari
5. Sikap adalah gejala internal yang 1.https://journal.uny.ac.id/ 4. Kompetensi guru yang masih
berdimensi afektif berupa
REGINA/ EKONOMI
PPGDJ KATEGORI II ULM TAHUN 2022

kecenderungan untuk mereaksi atau index.php/hsjpi/article/view/ kurang untuk menerapkan model


merespons dengan cara yang relatif pembelajaran sesuai dengan
tetap terhadap objek orang, barang, 8400/8575
dan sebagainya, baik secara positif Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi pembelajaran
maupun negatif. kompetensi guru, motivasi belajar, dan
6. Bakat adalah potensi atau lingkungan keluarga mempengaruhi
kecakapan dasar yang dibawa sejak variabel hasil belajar siswa secara terpisah
lahir yang berguna untuk mencapai maupun secara bersama-sama.
prestasi sampai ke tingkat tertentu Sutardi. (2016). Pengaruh Kompetensi Guru,
sesuai dengan kapasitas masing- Motivasi Belajar, dan Lingkungan Keluarga
masing. Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran
Ekonomi. Jurnal Vol 3 No 2. Diakses pada 31
Agustus 2022

2.https://www.neliti.com/publications
/37064/hubungan-antara-motivasi-
belajar-dengan-prestasi-mata-
pelajaran-ekonomi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa salah
satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa
adalah motivasi. Dengan adanya motivasi,
siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun
dan memiliki konsentrasi penuh dalam
proses belajar. Dorongan motivasi dalam
belajar merupakan salah satu hal yang
perlu dibangkitkan dalam upaya
pembelajaran di sekolah.
Romandhon,M.Ibnu. (2013). Hubungan
Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi
Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal Vol 1 No 2.
Diakses pada 31 Agustus 2022.

3.https://ejournal.upi.edu/
index.php/jmee/article/view/21803
Kesimpulan penelitian ini bahwa setiap
REGINA/ EKONOMI
PPGDJ KATEGORI II ULM TAHUN 2022

faktor yang dadalam diri siswa akan


mempengaruhi motivasi belajar dengan
kadar yang berbeda-beda.
Moslem,dkk. (2019). Faktor-Faktor yang
Menyebabkan Rendahnya Motivasi Belajar
Siswa Dalam Mata Pelajaran AirCraft
Drawing di SMK. Jurnal Vol 6 No 2. Diakses
pada 31 Agustus 2022.

2 Peserta didik belum 1. Kebiasaan membaca belum BUKU Pengawas


maksimal dalam dimulai dari rumah 1. Menurut Triatma (Anjani,Dantes,dan 1. Peserta didik lebih tertarik bermain
memanfaatkan 2. Perkembangan Teknologi yang Artawan,2019:75) bahwa minat baca smartphone
perpustakaan sekolah. makin canggih terutama sangat ditentukan oleh beberapa 2. Kurangnya program sekolah
Hal ini dibuktikan 3. Sarana membaca yang minim faktor yaitu: terkait menumbuhkan minat
dengan tidak ada 4. Kurang motivasi untuk membaca 1. Diri peserta didik: literasi peserta didik
minat peserta didik ke 5. Sikap malas untuk a) Perasaan
perpustakaan tanpa mengembangkan gagasan
b) Motivasi Kepala sekolah
kesadaran diri sendiri. 6. Kurang Adanya Perhatian
Terlihat dari data Terhadap Perpustakaan oleh Pihak
c) Perhatian 1. Peserta didik lebih tertarik bermain
pengunjung Sekolah. 2. Peranguru smarthpone
perpustakaan yang 7. Kurangnya Bahan Pustaka yang 3. Lingkungan
sepi dibutuhkan siswa yang ada di 4. Keluarga Guru
Perpustakaan 5. Fasilitas 1. Kurangnya program sekolah
8. Kurangnya motivasi guru dalam terkait menumbuhkan minat
berkunjung keperpustakaan Kesulitan membaca (reading disability) literasi peserta didik
9. Kurangnya Fasilitas Perpustakaan sering disebut sebagai ketidakmampuan
dan Penataan Ruang Perpustakaan belajar spesifik. Istilah ini digunakan Kesimpulan
Yang Marik dan Nyaman untuk 1. Kurangnya minat dan motivasi
10. Kurangnya Apresiasi Kepada mengidentifikasi individu yang memiliki membaca peserta didik. Hal ini
Siswa yang Rajin Berkunjung ke kesulitan secara signifikan dalam belajar
Perpustakaan. dibuktikan dari Sarana &
membaca (Gunderson, D’Silva, & Chen, Prasarana di Perpustakaan SMK
2011: 14-15). Kesulitan membaca menurut Terpadu Takwa Belitang sudah
Olson & Byrne (2005: 191) adalah kegagalan
untuk belajar, dan belajar adalah sesuatu yang
memadai, sudah disediakan WIFI,
terjadi sepanjang waktu. Itu mungkin saja, TV, komputer, AC, buku yang
oleh karena itu, bahwa penyebab yang lengkap tetapi peserta didik tetap
sebenarnya dalam tturunan kesulitan membaca tidak tertarik berkunjung ke
merupakan proses dinamis yang perpustakaan untuk membaca.
mempengaruhi kemampuan anak untuk
REGINA/ EKONOMI
PPGDJ KATEGORI II ULM TAHUN 2022

mengeksploitasi instruksi membaca. 2. Dukungan kebijakan kepala


sekolah masih kurang untuk
JURNAL melaksanakan kegiatan dalam hal
1.https://garuda.kemdikbud.go.id/ literasi (contohnya pojok baca di
documents/detail/1501535
setiap kelas)
Konsep pembelajaran terkait dengan teori
pembelajaran konstruktivis dan menuntut 3. Kurangnya motivasi guru untuk
siswa memiliki minat baca yang tinggi membiasakan literasi dalam KBM
melalui penggunaan model Play-Think- di kelas
Pair-Share terhadap peningkatan minat
membaca siswa.
Zakirman. (2019). PENINGKATAN MINAT
BACA SISWA MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN PLAY-THINK-
PAIR-SHARE DI SDN 19 NAN SABARIS.
Jurnal Vol 11 No 1. Diakses pada 31 Agustus
2022

3 Kemampuan dasar 1. kurangnya pembiasaan dari guru BUKU Pengawas:


peserta didik dalam untuk menyelesaikan masalah yang Menurut Fauzi et al,(2020) peserta didik 1. Kurangnya apresiasi guru
mengerjakan hitungan berkaitan dengan soal literasi belum berminat dengan materi-materi yang terhadap peserta didik
soal-soal Ekonomi numerasi. berhubungan dengan numerasi adalah:
2. Peserta didik tidak menyukai
masih rendah, hal ini 2. Guru mengganggap semua siswa 1. Kemampuan siswa dalam memahami masih
bisa dilihat dari nilai bisa menghitung rendah
soal hitungan
ulangan harian.  3. minat dalam menghitung kurang 2. Sistem pembelajaran yang masih bersifat
disukai konvensional dan menoton Kepala sekolah:
4. Pelajaran dasar menghitung dari 3. Buku yang digunakan kurang maksimal 1.
SD masih lemah 4. Keterampilan guru dalam mengembangkan
materi pembelajaran belum maksimal

JURNAL
1.https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/
detail/2567719
Pandemi yang saat ini terjadi 1. Kompetensi guru yang masih
menyebabkan terjadinya penurunan kurang untuk memberikan
kompetensi siswa. Penurunan dapat stimulus
dilihat dari ranah kognitif siswa yaitu 2. Kompetensi guru yang masih
kompetensi numerasi. Permasalahan kurang untuk menerapkan model
pembelajaran sesuai dengan
REGINA/ EKONOMI
PPGDJ KATEGORI II ULM TAHUN 2022

ini ditemukan ketika observasi awal. materi pembelajaran


Oleh karena itu, perlu tindakan untuk 3. Kompetensi guru yang masih
meningkatkan kompetensi numerasi kurang dalam membangkitkan
siswa salah satunya dengan motivasi belajar peserta didik
menerapkan model pembelajaran
4. Kurangnya apresiasi guru
Team Game Tournament (TGT).
terhadap peserta didik
Dapat disimpulkan bahwa penerapan
5. Belum tuntasnya kemampuan
model pembelajaran Team Game
numerasi dasar pada jenjang
Tournament (TGT). Dapat meningkatkan
sebelumnya sesuai standar
kompetensi numerasi siswa kelas V di
6. Peserta didik tidak menyukai
SDN 3 Durian, Kabupaten Sambas,
soal hitungan
Kalimantan Barat.
7. Peserta didik menganggap bahwa
Yulianto, dkk. (2022). Peningkatan berhitung itu materi yang sulit/faktor
Kompetensi Numerasi Siswa Kelas V SD Anxiety (Peserta didik cemas ketika
Durian 3 Kabupaten Sambas dihadapkan dengan soal numerasi)
Kalimantan Barat melalui Team Games
Tournamen (TGT). Jurnal Vol 6 No 1.
Diakses pada 31 Agustus 2022.

2.https://garuda.kemdikbud.go.id/
documents/detail/2841288
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan literasi berhitung
siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) ditinjau dari rasa percaya diri.
Rendahnya kemampuan literasi berhitung
siswa sehingga perlu diterapkan model
pembelajaran yang melatih kemampuan
siswa sekaligus menumbuhkan rasa
percaya diri.
Awami,dkk. (2022). Meningkatkan
Kemampuan Literasi Numerasi Dengan
Model Problem Based Learning Ditinjau
REGINA/ EKONOMI
PPGDJ KATEGORI II ULM TAHUN 2022

Dari Self Confidence Siswa SMK. Jurnal


Vol 8 No2. Diakses pada 31 Agustus
2022.

4 Guru kurang 1. Pelatihan dan pendampingan BUKU 1. Sekolah kurang memfasilitasi


memahami secara tentang HOTS masih minim Kunci untuk mencapai tingkatan guru dalam kegiatan membuat
utuh apa itu HOTS, diperoleh, HOTS adalah dalam pembelajaran soal level HOTS.
akibatnya tidak 2. Kurangnya pemahaman sehingga guru mempunyai peran yang
mampu merancang kerakteristik dalam berpikir kritis. sangat penting dalam upaya menjadikan 2.Guru belum maksimal
dan melaksanakan
siswa mampu berada pada level HOTS. menerapkan soal level HOTS
pembelajaran HOTS
begitu pula dengan
Sampai saat ini permasalahan utama yaitu dalam pembelajaran
membuat soal level guru belum mengetahui bagaimana cara
HOTS mengajarkan pembelajaran yang menuju 3.Guru terbiasa menerapkan soal
HOTS (Hidayati, 2018). level LOTS
Rapih, dkk. 2018. Perpektif guru sekolah
dasar terhadap Higher Order Tinking 4. Beban kerja guru yang tidak
Skills (HOTS) seimbang dengan jam mengajar di
sekolah (double job)
JURNAL
https://core.ac.uk/download/pdf/ 5. Kurangnya motivasi guru untuk
229102464.pdf mengupgrade kompetensi tentang
Menurut Riri, dkk (2018) Faktor soal level HOTS.
penyebab rendahnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi peserta didik adalah 6. kurang berimbangnya
dikarenakan instrumen yang kompensasi yang diterima guru
biasa digunakan oleh guru hanya terlebih guru honorer banyaknya
menuntut kemampuan peserta didik tuntutan administratif serta beban
pada tingkatan menghafal dan memahami kerja yang banyak sehingga waktu
(C1-C3) Sehingga peserta yang bisa digunakan guru untuk
didik belum terbiasa mengerjakan soat- mengupgrade pengetahuan
soal berpikir tingkat tinggi atau tentang soal level HOTS sangat
REGINA/ EKONOMI
PPGDJ KATEGORI II ULM TAHUN 2022

soal-soal studi internasional lainnya. kurang.

Anda mungkin juga menyukai