Anda di halaman 1dari 8

Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya pISSN 2549-7928

Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 71-78 eISSN 2621-1017


http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/Purwadita 71

Hubungan Gaya Komunikasi Guru Terhadap Tingkat Keefektifan


Proses Pembelajaran

Putu Yulia Angga Dewi


Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Indonesia
anggadewiyulia@gmail.com

ARTICLE INFO ABSTRACT


Keberhasilan pelajar dalam belajarnya, sejatinya bukan hanya
Article history tertumpu pada guru disekolah melainkan suatu sistem kesatuaan
Received lingkungan dalam pendidikan; lingkungan keluarga, lingkungan
Revised sekolah dan lingkungan pergaulan seharian anak diluar
Accepted lingkungan keluarga dan sekolahnya. Pengajaran yang
komunikatif adalah proses di mana guru memilih dan
merencanakan yang dipelajari murid (isi/materi pelajaran),
Keywords memutuskan bagaimana cara terbaik menolong para murid untuk
Gaya Komunikasi belajar (metode dan pendekatan pengajaran), dan menentukan
Efektivitas Belajar bagaimana kesuksesan pengajaran ditetapkan, serta bagaimana
Pembelajaran kemajuan belajar murid dapat dikomunikasikan (evaluasi dan
umpan balik). Keberhasilan pelajar dalam belajarnya, sejatinya
bukan hanya tertumpu pada guru disekolah melainkan suatu
sistem kesatuaan lingkungan dalam pendidikan; lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan pergaulan seharian
anak diluar lingkungan keluarga dan sekolahnya.
This is an open access article under the CC–BY-SA license.

1. PENDAHULUAN yang berarti kegiatan. Sehingga interaksi


Manusia merupakan makhluk adalah kegiatan timbal balik, selain itu
sosial yang hidup berkelompok dan interaksi di sebut juga sebagai
saling membutuhkan satu sama lain. perwujudan komunikasi, karena tanpa
Sebagai makhluk sosial dan hidup komunikasi tidak akan terjadi interaksi.
berkelompok dalam kehidupan sehari- Keberhasilan pelajar dalam
hari, tentu tidak luput dari interaksi atau belajarnya, sejatinya bukan hanya
komunikasi. Komunikasi adalah proses tertumpu pada guru disekolah melainkan
penyampaian pesan dari komunikator suatu sistem kesatuaan lingkungan
kepada komunikan atau audiens baik itu dalam pendidikan; lingkungan keluarga,
dalam bentuk simbol, lambang dengan lingkungan sekolah dan lingkungan
harapan bisa membawa atau pergaulan seharian anak diluar
memahamkan pesan itu kepada pesrta lingkungan keluarga dan sekolahnya.
didik (siswa) jika di kelas atau pada Realitas yang berkembang pendidikan
masyarakat serta berusaha mengubah anak dalam keluaraga, seharusnya orang
sikap dan tingkah laku. Hidup antara tua menjadi guru pertama dan utama
manusia berlangsung di dalam berbagai telah memudar seiring dengan tuntutan
bentuk hubungan serta di dalam berbagai ekonomi dan target karir Bapa dan Ibu
keadaan. Tanpa proses interaksi dalam dalam pekerjaanya. Peran orang tua
hidup, maka manusia tidak mungkin dalam pendidikan menjadi terbatas
dapat hidup bersama. Interaksi terdiri sebagai donatur yang membiayai
dari kata inter yang berarti antar dan aksi sekolah anak-anaknya. Interaksi antara
72 Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya pISSN 2549-7928
Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 71-78 eISSN 2621-1017

anggota keluarga melakukan komunikasi nyaman saat menggunakan gaya yang


tatap-muka menjadi terbatas dalam tidak relaks.
waktu-waktu tertentu selepas Komunikasi dapat memenuhi
berakhirnya Bapa dan Ibu beraktivitas kebutuhan emosional dan meningkatkan
harian yang sangat padat, itupun jika kesehatan mental. Belajar makna cinta,
sempat disebabkan kecapean atau kasih sayang, simpati, rasa hormat, rasa
anaknya sudah tidur pulas terlebih bangga, bahkan iri hati dan kebencian.
dahulu. Dengan demikian peran Melalui komunikasi dapat mengalami
mendidik bagi orang tua tersebut berbagai kualitas perasaan itu dan
dipercayakan sepenuhnya pada guru- membandingkannya antara perasaan
guru yang ada dilembaga pendidikan. yang satu dengan perasaan lainnya.
Cermin diri atau pancaran Karena itu tidak mungkin dapat
penghargaan diri merupakan sarana guru mengenal cinta bila memperoleh
untuk mengembangkan konsep dirinya informasi bahwa orang yang sehat secara
sebagai guru yang didasarkan pada jasmani dan rohani, dan orang yang
bagaimana memandang guru sangat berharga, penegasan orang lain atas diri
berguna, sangat bernilai, sangat “kaya” kita membuat merasa nyaman dengan
dan penting, kemudian guru itu akan diri kita sendiri dan percaya diri.
merasa sangat berguna, sangat “kaya” Betapa pentingnya kemampuan
dan penting. Sebaliknya jika masyarakat dalam berkomunikasi ini. Apa lagi, bagi
memandang guru itu kurang berguna, anak didik dalam proses belajar
kurang bernilai, kurang “kaya” dan mengajar, tentu akan sulit meraih
kurang penting dibandingkan profesi keberhasilan bila tidak biasa
lainnya, maka guru itu akan merasa berkomunikasi dengan baik. Oleh karena
seperti pandangan tersebut. itu, hendaknya seorang guru mempunyai
Variasi gaya saling terkait satu keterampilan dalam membangun
dengan lainnya. Misalnya seorang guru kemampuan anak didiknya untuk
gaya berkomunikasinya dominan dan berkomunikasi. Mengenai hal ini,
dramatik. Jika gaya berkomunikasi seorang guru harus memperbaiki
dominan menuntut banyak bicara, gaya kemampuannya dalam berkomunikasi
dramatik biasanya ditandai dengan dahulu, bagaimana mungkin seorang
banyak humor, gerak tubuh dan cerita- guru dapat membangun kemampuan
cerita yang menarik. Guru harus berkomunikasi anak didiknya jika ia
mengusahakan agar dapat sendiri belum mempunyai keterampilan
berkomunikasi secara dramatic tanpa dalam berkomunikasi.
harus menjadi dominan. Komibinasi Guru dan siswa merupakan dua
berbagai gaya berkomunikasi akan komponen yang dapat dianalogikan
memiliki pengaruh yang sinergis. seperti teori simbiosis mutualisme yaitu
Seorang dengan gaya komunikasi peran yang saling menguntungkan satu
dominan, misalnya, menggunakan gaya dengan yang lain. Jika salah satu
relaks akan menghilangkan rasa percaya komponen saja yang aktif tentunya tidak
dirinya. Seseorang dengan gaya tidak akan menghasilkan dampak yang
dominan mungkin akan merasa tidak maksimal. Sebagai timbal balik
kemampuan komunikasi yang baik dari
pISSN 2549-7928 Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya 73
eISSN 2621-1017 Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 71-78

guru, siswa sebagai peserta didik kemungkinan memperoleh nilai tinggi


hendaknya juga memiliki kemampuan dari pelajaran yang diikuti. Berdasarkan
berkomunikasi yang baik kepada guru. penelitian dan pengamatan, ada enam
Interaksi komunikatif seperti inilah yang tipe komunikasi guru yang sangat baik
akan mendatangkan kenyamanan siswa dan efektif membantu murid menguasai
dalam belajar dan guru dalam mengajar pelajaran dan berhasil secara optimal.
sehingga mendatangkan dampak positif Keenam tipe itu adalah tipe ramah atau
salah satunya menambah kemauan siswa bersahabat, padat/singkat, penuh
untuk aktif dalam mengikuti kegiatan perhatian, hidup dan animatif, relaks,
belajar mengajar di sekolah. Guru yang serta dramatik.
efektif bukan hanya mengetahui pokok 1. Ramah/bersahabat
permasalahan siswa, tetapi juga dapat Guru ramah, suka menyapa, dan sangat
mengkomunikasikan pengetahuan yang mampu bergaul secara sehat diantara
dimilikinya kepada siswa. para murid. Dia biasanya memberikan
Untuk mencapai interaksi belajar dukungan, dorongan, persetujuan dan
mengajar perlu adanya komunikasi yang menopang murid dengan cara-cara
jelas antara guru (komunikator) dengan yang positif. Mereka lebih seperti
siswa (komunikan). Sehingga terpadu berbicara dengan teman daripada
dua kegiatan yang berdaya guna dalam mengajar atau berbicara antara guru
mencapai tujuan pengajaran dan dan murid. Dia berbicara kepada para
pendidikan dimana siswa dapat sukses murid dengan penuh semangat.
dalam tugas belajarnya, begitu pula guru
dapat berhasil mengajar dan mendidik 2. Singkat/padat
sesuai dengan tujuan yang hendak Guru ini singkat dan padat dalam
dicapai. Dalam kegiatan pendidikan berbicara, langsung pada sasaran, dan
pada umumnya dan dalam proses membimbing murid memilih mana
kegiatan belajar pada khususnya, yang perlu dimengerti atau tidak
komunikasi merupakan salah satu faktor instruksinya tidak membingungkan,
utama yang turut serta dalam penentuan singkat, dan padat. Komunikasinya
pencapaian tujuan pendidikan, atau kata padat, singkat, jelas, teratur,
lain dapat dikatakan bahwa komunikasi terorganisasi, terkontrol dan langsung
merupakan sarana atau media dalam pada intinya. Guru ini sangat baik
rangka pencapaian tujuan pendidikan. dalam menjelaskan materi pelajaran,
menyampaikan isi pokok bahasan,
2. PEMBAHASAN memberikan contoh untuk
a. Gaya Berkomunikasi Guru memperjelas dan sangat mendasarkan
Pada dasarnya tipe berkomunikasi guru diri pada pokok bahasan.
didasarkan pada tipe-tipe berkomunikasi
3. Penuh Perhatian
seorang komunikator. Gaya
Guru ini penuh perhatian, pendengar
berkomunikasi guru adalah kemampuan
yang baik sangat terarah kepada
guru baik secara verbal maupun
pendengar, dan fokus pada
nonverbal dalam berkomunikasi secara
pembicaraan. Guru sangat meyakinkan
efektif dan penuh perhatian kepada para
murid bahwa ia mendengarkan mereka,
murid, sehingga para murid memiliki
dan apa yang ia katakana berpusat pada
74 Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya pISSN 2549-7928
Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 71-78 eISSN 2621-1017

bagaimana melibatkan murid sering menggunakan pernyataan-


mendengarkan. Guru ini biasanya pernyataan yang berlebihan,
melibatkan murid untuk berkomentar perbandingan yang dibesar-besarkan
atau memberikan tekanan pada poin- cerita yang mengejutkan, metafora,
poin penting pelajaran atau barang-barang-barang, gambar,
presentasinya. Biasaya guru ini tegas, gerakan, anekdot, humor, sarkasme dan
aktif mendengarkan, aktif menerima satire untuk menarik perhatian murid.
apa yang dikatakan oleh murid, dan
bersiap sedia. b. Manajemen Belajar
Guru tidak hanya harus
4. Hidup dan animatif
memahami mata pelajarannya, tapi juga
Guru ini sangat hidup, bersemangat,
harus mampu mengkomunikasikannya
dan antusias baik secara verbal maupun
secara efektif kepada para muridnya.
nonverbal. Ia aktif menggunakan
Manajemen belajar berarti menciptakan
kreativitas seni dalam berbicara atau
suasana kelas dengan beberapa
mengajar. Pelajaran yang disampaikan
pendekatan dan metode belajar yang
dengan hidup, bersemangat, dan
memungkinkan para murid belajar
antusias tentu akan mudah dicerna dan
dengan lebih baik. Para murid kemudian
diingat murid. Dengan gaya ini guru
tahu dan mampu
menarik perhatian murid dan membuat
mengkomunikasikannya dengan baik.
mereka fokus pada materi pelajaran
Setiap guru dapat berhasil dalam
yang sedang ia jelaskan. Biasanya
mengajar dengan rid untuk belajar dan
mereka mengatakan “Dengarkan dan
menginat-ingat kembali. Setiap guru
perhatian pada pokok bahasan ini”.
dapat berhasil dalam mengajar dengan
5. Relaks menerapkan strategi komunikasi yang
Guru ini sangat kalem, tenang, memberikan peluang murid untuk
menguasai diri, dan mengatur sikap bertanya, berdiskusi, mengajukan
serta perilakunya secara terukur. Guru gagasan dari teman atau guru.
ini tidak diselimuti oleh kecemasan, Manajemen belajar tidak hanya sekedar
keragu-raguan, gerak yang menemukan metode atau gaya mengajar
membingungkan, dan tidak grausa- yang tepat untuk para guru. Manajemen
grusu. Dia dipandang murid sebagai belajar adalah kemampuan untuk secara
guru yang penuh percaya diri, efektif berkomunikasi dengan para
kompeten, menguasai diri dan murid, sehingga para murid ingin
terkoordinasi. bertanya, ingin tahu lebih lanjut tentang
6. Dramatik materi dan mampu mengingat materi
Guru ini kadang-kadang memberikan pelajaran atau konsep yang diajarkan di
efek yang kuat sewaktu memberikan kemudian hari. Guru yang paling sukses
efek yang kuat sewaktu memberikan adalah guru yang sadar akan pentingnya
pelajaran, unik, dan mengejutkan. berkomunikasi yang efektif di dalam
Mereka kadang terlalu banyak bicara kelas, dan menerapkannya dalam proses
atau kurang bicara dan memberikan belajar-mengajar. Guru yang sukses
makna literal agar murid tetap adalah guru yang mampu
memperhatikan pelajaran. Guru ini
pISSN 2549-7928 Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya 75
eISSN 2621-1017 Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 71-78

mengkomunikasikan materi pelajaran c. Proses Pengajaran Komunikatif


secara efektif. Pengajaran yang komunikatif
Manajemen pembelajaran adalah adalah proses di mana guru memilih dan
segala usaha pengaturan proses belajar merencanakan apa yang dipelajari murid
mengajar, dalam rangka tercapainya (isi/materi pelajaran), memutuskan
proses belajar mengajar yang efektif dan bagaimana cara terbaik menolong para
efisien. Pada dasarnya, manajemen murid untuk belajar (metode dan
pembelajaran merupakan pengaturan pendekatan pengajaran), dan
semua kegiatan pembelajaran, baik menentukan bagaimana kesuksesan
kegiatan pembelajaran yang pengajaran ditetapkan, serta bagaimana
dikategorikan dalam kurikulum inti kemajuan belajar murid dapat
maupun penunjang, berdasarkan dikomunikasikan (evaluasi dan umpan
kurikulum yang telah ditetapkan balik).
sebelumnya. Manajemen pembelajaran Ada interaksi yang dinamis
adalah segala usaha pengaturan proses antara berbagai unsur dalam proses
belajar mengajar dalam rangka pengajaran komunikatif. Apa yang
tercapainya proses belajar mengajar dikerjakan oleh guru dengan muridnya
yang efektif dan efisien. Manajemen mungkin tidak cocok atau maksimal
program pembelajaran sering disebut kalua dilakukan guru lain dengan
dengan manajemen kurikulum dan kelompok murid yang lainnya. Selalu
pembelajaran. Pengertian manajemen ada kaitannya dengan konteks dan
pembelajaran demikian dapat diartikan lingkungan yang ada. Guru juga harus
secara luas, dalam arti mencakup memperhatikan pengaruh dari faktor-
keseluruhan kegiatan bagaimana faktor luar proses pengajaran
membelajarkan siswa mulai dari komunikatif yang telah dipilihnya.
perencanaan pembelajaran sampai pada 1. Guru sebagai Sumber Pesan
penilaian pembelajaran. Pendapat lain Gurulah yang mengatur dan
menyatakan bahwa manajemen mengarahkan proses komunikasi dalam
pembelajaran merupakan bagian dari pengajaran. Afeksinya terhadap isi atau
strategi pengelolaan pembelajaran. materi, metode dan pendekatan
Manajemen pembelajaran dapat juga pembelajaran, afeksi kepada murid, serta
diartikan sebagai usaha ke arah keberadaannya sungguh memengaruhi
pencapaian tujuan-tujuan melalui proses komunikasi yang efektif.
aktivitas-aktivitas orang lain atau Komunikasi yang efektif sebaliknya
membuat sesuatu dikerjakan oleh orang-
akan memengaruhi orientasi efektifnya.
orang lain, berupa peningkatan minat, Guru tidak akan efektif jika tidak
perhatian, kesenangan, dan latar menguasai materi pelajaran atu kurang
belakang siswa (orang yang belajar), tepat memilih metode pembelajaran. Dia
dengan memperluas cakupan aktivitas perlu juga mencintai apa yang dia
(tidak terlalu dibatasi), serta mengarah kerjakan. Kemampuan mereka untuk
kepada pengembangan gaya hidup di berkomunikasi secara efektif
masa mendatang. menyumbang seringnya anak-anak
berbinar-binar karena memahami apa
76 Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya pISSN 2549-7928
Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 71-78 eISSN 2621-1017

yang diterangkan guru meraka. Hal ini adalah tingkat paling rendah dan
juga akan memberikan kepuasan karakterisasi adalah tingkat paling
terhadap pekerjaanya sebagai guru. Guru tinggi.
dan materi pelajaran, metode c. Belajar psikomotor ini berkaitan
pengajaran, dan evaluasi atau umpan dengan beberapa otot atau
balik yang dipilihnya merupakan keterampilan motorik, manipulasi
pengaruh utama yang membuat murid objek material, atau kegiatan yang
sangat memperhatikan pelajaran dan menuntut koordinasi dari otot-otot,
kemudian memahami materi pelajaran khususnya pembelajaran
secara optimal. psikomotorik berkaitan dengan
kemampuan perseorangan untuk
2. Isi/ Materi/ Pesan
menggunakan bagian-bagian dari
Sangat dipahami dalam proses
fisik atau tubuhnya. Menunjukkan
pembelajaran, para murid belajar aspek
tugas fisik dengan beberapa petunjuk,
kognitif, afektif dan psikomotor. Pada
entah oleh seseorang atau oleh alat
beberapa mata pelajaran guru harus
bantu.
memberikan perhatian pada aspek
kognitif dan afektif. Dan beberapa mata 3. Metode Pengajaran
pelajaran yang lain sangat diperlukan Strategi pembelajaran adalah
juga sepk psikomotor. cara-cara guru mendesain komunikasi
a. Belajar kognitif merupakan belajar yang efektif untuk mengajarkan pokok
yang menyangkut pengetahuan dan bahasan kepada murid. Banyak guru
kemampuan serta keterampilan tidak menyadari bahwa banyak strategi
intelektual, kemampuan mengingat pembelajaran yang dapat dipergunakan.
dan mengembangkan pengetahuan Murid belajar dengan cara yang berbeda-
yang pernah dipelajari oleh para beda dan mereka memiliki cara sendiri
murid. Pembelajaran yang paling untuk dapat belajar dengan baik. Variasi
banyak dan sering menjadi pusat strategi pengajaran sangat penting untuk
perhatian adalah pembelajaran aspek memenuhi perbedaan tingkat dari
kognitif. Menurut Bloom, ada enam kemampuan belajar para murid, tetapi
kategori aspek kognitif dari yang juga tingkat capaian belajar itu sendiri.
paling rendah sampai ke tingkat Misalnya, banyak murid yang senang
paling tinggi. Evaluasi adalah yang cara belajar yang melibatkan perubahan
paling tinggi dan pengetahuan adalah dari kerutinan sehari-hari, sedangkan
yang paling rendah. murid yang masih kecil tidak mungkin
b. Belajar afektif merupakan memiliki kemampuan memerhatikan
pembelajaran yang berkaitan atau dalam waktu yang lama.
bersentuhan dengan perasaan murid, 4. Murid/ Peneriman Pesan
tingkat penerimaan dan penolakan. Murid memasuki kelas dengan
Hal ini berkaitan dengan pendidikan situasi belajar yang berbeda-beda
karakter dan kesadaran. Pembelajaran orientasi afeksinya. Beberapa murid
afektif pada dasarnya adalah belajar mungkin kurang percaya diri dalam
tentang minat, sikap, penghargaan, menghadapi beberapa mata pelajaran,
nilai-nilai, dan perasaan. Penerimaan pokok bahasan tertentu, sedangkan yang
pISSN 2549-7928 Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya 77
eISSN 2621-1017 Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 71-78

lain tidak mengalaminya. Beberapa Guru dapat merancang model-model


murid mungkin lebih baik daripada yang pembelajaran sehingga siswa dapat
lain dalam menangkap konsep-konsep. belajar secara optimal. Dalam
Beberapa yang lain mungkin memiliki pembelajaran di dalam kelas proses
ego yang lebih rapuh. Guru mengajar komunikasi akan berlangsung baik
masing-masing murid bukan hanya antara guru ke siswa dalam hal ini
murid keseluruhan kelas. Suasana peserta didik atau sebaliknya antara
perhatian secara kolektif murid di kelas peserta didik dengan guru atau pendidik.
dibatasi oleh tanggapan masing-maisng Dan materi pembelajaran merupakan
murid. pesan dalam proses komunikasi
5. Evaluasi/ Umpan Balik pembelajaran yang sering dipandang
Umpan balik adalah tanggapan guru dan sebagai jantung atau inti kegiatan
murid dari masing-masing pesan yang pembelajaran.
dikirimkan dalam proses pembelajaran. Dalam komunikasi pembelajaran
Tiga fungsi utama evaluasi atau umpan inilah terjadi Interaksi edukatif yang
balik adalah: 1) membantu guru menilai berlangsung dalam bentuk pertukaran
apakah proses pengajaran yang dipilih pesan yang tidak lain adalah materi
tepat dan memuaskan; 2) memabantu pembelajaran. Dalam konteks
murid menilai apakah interpretasi komunikasi, pembelajaran Guru
mereka tentang pelajaran yang ditempatkan dalam posisi sebagai
disampaikan guru tepat atau tidak; 3) komunikator oleh karena tugas dan peran
meningkatkan kemungkinan guru sebagai pemimpin pembelajaran
pemahaman terhadap mata pelajaran sedangkan siswa ditempat sebagai
baik oleh guru maupun murid. Umpan komunikan atau peserta didik.
balik murid terhadap guru bertujuan agar Pengajaran yang komunikatif
guru mengetahui mereka memenuhi adalah proses di mana guru memilih dan
sasaran, dan memberikan kesempatan merencanakan yang dipelajari murid
untuk mengoreksi masalah yang ada. (isi/materi pelajaran), memutuskan
Umpan balik dari guru kepada murid bagaimana cara terbaik menolong para
mempunyai sasaran yang sama. Ketika murid untuk belajar (metode dan
mengevaluasi kinerja murid, guru ingin pendekatan pengajaran), dan
memberikan perhatian pada apakah menentukan bagaimana kesuksesan
interpretasi murid terhadap mata pengajaran ditetapkan, serta bagaimana
pelajarannya tepat. Pada prinsipnya kemajuan belajar murid dapat
evaluasi adalah alat untuk mengukur dikomunikasikan (evaluasi dan umpan
sejauh mana murid mengangkap pesan balik).
dari guru mengenai pelajaran yang
diberikan. Daftar Pustaka
Carlan, V.G., Rubin, S., & Morgan, B.M.
3. PENUTUP 2005. Cooperative Learning,
Dunia pendidikan proses Mathematical Problem Solving
pembelajaran akan efektif, jika and Latinos. International Journal
komunikasi dan interaksi antara guru for Mathematics Teaching and
dengan siswa terjadi secara intensif. Learning, 6 (30): 47 – 56 .
78 Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya pISSN 2549-7928
Vol. 3, No. 2, September 2019, pp. 71-78 eISSN 2621-1017

Demitra. 2004. Pengaruh Pendekatan dan PP No.23 Tentang Standar


Pengajaran dan Tipe Masalah Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Terhadap Kemampuan Pemecahan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Masalah III dan Well Defined. Jakarta.
Disertasi tidak diterbitkan. PPs Handal B., & Bobis, J. 2003.
Universitas Negeri Malang. Instructional Styles in the
Depkinas. 2006a. Kurikulum Tingkat Teaching of Mathematics
Satuan Pendidikan 2006 Mata Thematically. International
Pelajaran Matematika. Jakarta, Journal for Mathematics Teaching
Depdiknas. and Learning, 10 (2): 181 - 187
Depdiknas. 2006b. PP No. 22 Tentang Riyanto, T. 2015. Guru Komunikatif
Standar Isi untuk Satuan Pembelajaran jadi Efektif. PT
Pendidikan Dasar dan Menengah, Kanisius: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai