Anda di halaman 1dari 3

Nama : Uswatun Hasanah

Nim : 1900002021
Semester/Kelas : 3/A
Tanggal : Sabtu, 23 Januari 2021
Mata Kuliah : Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran

1. Karakteristik professional guru yang mampu mendukung komunikasi efektif guru dalam
pembelajaran
a. Kompetensi pedagogik, kemampuan pedagogik guru adalah kemampuan atau
keterampilan guru yang bisa mengelola suatu proses pembelajaran atau interaksi belajar
mengajar dengan peserta didik. Setidaknya ada aspek dalam kempetensi pedagogic ini
untuk pembelajaran yang efektif, seperti cara berkomunikasi guru. Sebagai guru harus
bisa berkomunikasi dengan efektif saat menyampaikan pengajaran, guru juga harus
berkomunikasi dengan santun dan penuh empati pada peserta didik. Maka sebagai guru
yang professional hrus memiliki kemampuan pedagogik ini untuk mendukung
komunikasi efektif dalam pembelajaran.
b. Kompetensi kepribadian, kompetensi kepribadian berkaitan dengan karakter personal dari
guru. Indicator yang mencerminkan kepribadian postiif seorang guru yaitu; supel, sabra,
disiplin, jujur, rendah hati, empati, santun dll. Kepribadian positif ini perlu dimiliki oleh
guru untuk menjalin kedekatan guru daan anak, karne Ketika hubungan guru dengan anak
sudah baik maka pembelajaran di dalam kelas akan terasa menyenangkan. Anak akan
merasa mendapatkan pelajran tanpa merasa dituntut.
c. Kompetensi professional, kompetensi perofesional guru adalah kekampuan atau
keterampilah yang wajib dimiliki supaya tugas-tugas keguruan bisaa diselesaikan dengan
baik. Keterampilannya berkaitan dengan hal-hal yang cukup teknis dan berkaitan
langsung dengan kinerja guru, misalnya dalam kelas guru mampu mengembangkan
materi pelajaran dengan kreatif, mengkomunikasikan dengan bahasa yang mudah
dipahami, dan memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia sehingga bisa memberi
pengetahuan dengan lebih luas dan mendalam bagi peserta didik. Guru juga mampu untuk
memanfaatkan tekhnologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran dan juga
pengembangan diri.
d. Kemampuan sosial, kompetensi sosial berkaitan dengan keterampilan komunikasi,
bersikap dan berinteraksi secara umum, baik itu dengan peserta didik, guru,orangtua,
hingga masyarakat luas. Ketika guru memiliki kemmapuan sosial maka guru mampu
berkomunikasi dengan efektif, menggunakan Bahasa yang saantun dan empatik. Mampu
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Mampu beradaptasi dan menjalankan
tugas sebagai guru di berbagai lingkungan dengan macam-maccam ciri sosial budaya
masing-masing. Maka dari itu Ketika guru memiliki kemampuan sosial akan terciptanya
komunikasi yang efektif dalam pembelajaran.
2. Kemalasan sosial atau social loafing adalah kecenderungan penurunan usaha atau kinerja
seseorang yang disebabkan oleh kehadiran orang lain atau saat didalam kemompok
dibandingkan dengan Ketika bekerja secara individu, independent atau seorang diri.
Penyebab kemalasan soaial
a. Menganggap kinerja orang lain tidak kompeten
b. Merasa anggota kelompoknya sudah bekerja secara maksimal, sehingga menjadikan
malas berkerja
c. Menganggap usaha yang dilakukan sia-sia karna berbeda pendapat/tidak sesuai dengan
kelompok
d. Merasa tidak ada yang mengevaluasi hasil kerja yang telah dilakukan sehingga acuh
dengan hasil kerjanya
e. Tidak akrab dengan anggota kelompoknya
f. Berfikir bahwa hasil kerja setiap kelompok tidak akan mendapat reward yang sama
g. Merasa budayanya berbeda dengan anggota kelompoknya
h. Motivasi belajar yang rendah dan tinggi akan mempengaruhi kemalasan sosial yang
terjadi dalam kelompok
i. Semakin banyak anggota kelompok maka akan berfikir kerjaanya semakin ringan

3. Pembelajaran yang berpusat pada siswa atau student center


Pembelajaran student center bukan lagi hal baru yang ada didalam Indonesia. Sudah banyak
sekolah yang menerapkan metode pembelajaran student center. Dalam hal ini guru dituntut
untuk mendampingi anak dalam pembelajaran student center. Peran-peran yang harus
dilakukan guru yaitu guru membangkitkan motivasi belajar pada setiap siswanya, guru
menjadikan siswa sebagai pembelajaran yang aktif didalam kelas, guru membuat
pembelajaran didalam kelas dengan berkelompok, memberikan sumber belajar dan sedikit
pengantar untuk anak dapat mengeksplorasi pembelajaran yang diberikan, guru sebagai
fasilitator didalam kelas, siswa aktif untuk bertanya, menganalilsis, mengamati,
mengakomodasi, mengumpulkan informasi dan mengkomunikasikan hasil, dalam hal ini
pembelajaran yang dilakukan dengan pendekatan saintifik, lalu guru meluruskan hasil kerja
siswa.

4. Yang dapat saya pelajari tentang komunikasi public yang disampaikan oleh bu katon yaitu,
pembelajaran efektif dapat diciptakan oleh public spaking yang baik oleh gurunya, hal yang
harus diperhatikan yaitu
a. Voice/suara, dalam berkomunikasi dalam kelas dan menyampaikan materi nada suara kita
sebaiknya berfariasi sesuai dengan apa yang disampaikan, tinggi rendahnya suara,
kejelasan pengucapan, artikulasi, kecepatan dan ritme dalam berbicara akan berpengaruh
kepada pesan yang disampaikan.
b. Body movement/pergerakan badan, jadi ketika kita sedang berbicara maka sebaiknya kita
melakukan perpindahan agar dapat menjangkau peserta didik. Hal ini juga agar saat
berbicara tidak monoton atau berdiri diam saja karna yang ada akan menimbulkan
ngantuk kepada peserta didik.
c. Gesture/Gerakan tubuh, selain kita mengikuti perpindahan badan, maka Gerakan tubuh
juga harus dimunculkan agar tersampaikannya pesan dengan lebih baik. Misalnya,
Gerakan kepala, tangan, dan peragaan lain yang sesuai dengan pesan yang disampaikan.
d. Kontak mata, guru dengan siswa, siswa dengan siswa wajar terjadi kontak mata saat
pelajaran sedang berlangsung, karena dengan kontak mata kita bisa tetap menjaga
konsentrasi dan sebagai ajakan mau atau tidak untuk berkomunikasi. Guru juga dapat
melakukan kontak mata dengan anak untuk mengetahui pikiran anak apakah sedang
mendengarkan atau pikirannya diluar kelas.
e. Energi, guru yang bersemangat menyampaikan materi pelajaran karena ada energi yang
dirasakan. Energi positif dapat menularkan energi yang positif juga untuk siswa. Energi
bisa didapatkan dari banayk factor, misalnya makanan/minuman, kesiapan belajar, tidur
yang cukup, suasana kelas yang dinamis, cuaca hari itu, atau yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai