OLEH :
RISKIYANTO
NIM. 201710200010
Oleh :
STIE INDOÇAKTI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
JULI 2021
LAPORAN
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN
Diajukan kepada
STIE Indoçakti Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana
OLEH :
RISKIYANTO
NIM. 201710200010
STIE INDOÇAKTI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
JULI 2020
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
i
LEMBAR PENGESAHAN
Malang,
Penguji I
Penguji II
Mengetahui,
Ketua STIE INDOÇAKTI
ii
SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN
Nama : RISKIYANTO
NIM : 201710200010
Jenjang : SARJANA – S1
Program Studi : AKUNTANSI
Perguruan Tinggi : STIE INDOCAKTI MALANG
SLAMET GENTAR
Owner
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Riskiyanto
NIM. 201710200010
iv
KATA PENGANTAR
Peneliti memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas selesainya laporan
ini. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Langkir Purwiyanto, SE, M.Si selaku Ketua STIE Indocakti
yang telah memimpin seluruh kegiatan yang ada di STIE INDOCAKTI.
2. Bapak Hendy Hermawan, SE, MM, selaku Ketua Program Studi
Manajemen yang telah mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan
dengan penulisan laporan dan kegiatan perkuliahan yang lain.
3. Bapak Muhammad Hasyim Ashari, S.E., Ak., SH., M.Hum., M.Ak., CA.
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta
pengarahan dalam pembuatan Laporan Praktek Pengalaman Lapangan
(PPL) ini;
4. Bapak Slamet Gentar, yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan
PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) di UD. GERHANA LANCAR
BETON Bululawang Malang.
5. Dewan penguji yang terhormat atas kajian dan penilaiannya atas laporan
ini, yaitu ( selaku Penguji 1) dan Muhammad Hasyim Ashari, S.E., Ak.,
SH., M.Hum., M.Ak., CA. (selaku penguji 2)
6. Seluruh Civitas Akademika STIE INDOCAKTI dan seluruh jajaran Dosen
yang telah memberikan pengajaran dan pemahaman untuk memudahkan
dalam penyusunan laporan ini.
Laporan ini tentu bermanfaat bagi peneliti dan semoga bermanfaat pula bagi
pembaca. Mohon bantuan pembetulan jika terjadi kesalahan dalam penulisan
laporan ini
Peneliti
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
SURAT KETERANGAN PENELITIAN ........................................................... iii
SURAT KEASLIAN TULISAN ........................................................................ iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................... 4
D. Manfaat .................................................................................. 4
E. Definisi Istilah ........................................................................ 5
vi
2. Tujuan Standart Operating Procedure(SOP) ....................... 10
3. Fungsi Standart Operating Procedure(SOP) ........................ 10
4. Kapan SOP Diperlukan? ...................................................... 11
5. Prinsip SOP ......................................................................... 12
6. Bentuk-bentuk SOP ............................................................. 13
7. Cara Menyusun SOP ........................................................... 14
H. IK .......................................................................................... 15
I. Akuntansi Keuangan ............................................................... 16
vii
6. SOP Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian ......... 37
7. SOP Penyusunan Laporan Posisi Keuangan
(Neraca) ............................................................................. 39
8. SOP Penyusunan Laporan Posisi Keuangan
(Laporan Laba Rugi) .......................................................... 41
9. SOP Penyusunan Laporan Posisi Keuangan
(Perubahan Modal) ............................................................. 43
10. SOP Penyusunan Laporan Posisi Keuangan
(Laporan Keuangan) .......................................................... 45
11. SOP Jurnal Penutup ........................................................... 47
12. IK Pencatatan Transaksi Pembelian Stock
Persediaan Barang Dagang ................................................. 49
13. IK Pencatatan Penjualan Transaksi Secara Tunai ............... 51
14. IK Pencatatan Pengambilan Pribadi (Prive) ........................ 53
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulisan laporan PPL
(Praktek Pangalaman Lapangan) ini akan difokuskan pada rumusan masalah
berupa: Bagaimana penyusunan dan pengembangan Sistem Mutu Akuntansi
Keuangan pada UD. Gerhana Lancar Beton Malang?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan PPL (Praktek Pengalaman
Lapangan) ini adalah untuk menyusun dan mengembangkan Sistem Mutu
Akuntansi Keuangan pada UD. Gerhana Lancar Beton Malang.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan laporan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) ini
dalah sebagai berikut:
1. Bagi UD Gerhana Lancar Beton
a. UD Gerhana Lancar Beton memiliki Standart Operating Procedure yang
dibuat oleh mahaasiswa.
b. Memperoleh masukan untuk melakukan perbaikan terhadap sistem mutu
yang ada dalam UD Gerhana Lancar Beton.
c. Memberikan standard khusus bagi karyawan di UD Gerhana Lancar Beton
untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan aktivitias kerjanya.
2. Bagi Lembaga (STIE INDOCAKTI)
a. Sebagai tolak ukur seberapa besar kegunaan materi yang disampaikan dalam
perkuliahan.
b. Sebagai masukan untuk melakukan penyempurnaan terhadap kurikulum di
masa yang akan datang.
3. Bagi Mahasiswa
a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan dan
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan dari
lembaga.
b. Sebagai bentuk penerapan disiplin ilmu yang dimiliki mahasiswa secara
langsung terhadap UD Gerhana Lancar Beton
4
E. Definisi Istilah
Untuk menyamakan penafsiran dan terhindar dari kekaburan dalam
penulisan laporan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) ini, maka definisi istilah
merujuk pada definisi berikut:
1. Sistem Mutu Manajemen
Sistem mutu manajemen berhubungan dengan kualitas manajemen
dalam mengelola organisasi perusahaan dengan cara menyusun pedoman atau
acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat
penilaian kinerja perusahaan berdasarkan indikator-indikator yang telah
ditetapkan oleh manajemen. Indikator-indikator tersebut tentunya berhubungan
dengan visi dan misi perusahaaan.Standard Operating Peocedure (SOP)
2. Visi
Visi adalah cita-cita suatu perusahaan/organisasi di masa depan.
3. Misi
Misi adalah sebuah pernyataan yang dibuat oleh perusahaan yang
menjelaskan tentang tujuan perusahaan.
4. Tujuan
Tujuan merupakan pernyataan tentang kondisi di masa yang akan
datang yang ingin diwujudkan oleh organisasi.
5. Instruksi Kerja (IK)
Adalah rangkain perintah/langkah-langkah pelaksanaan
tugas/pekerjaan dalam organisasi.
6. Akuntansi Keuangan
Adalah orientasi pihak eksternal yang berproses dan berprinsip pada
proses terbentuknya laporan keuangan yang beroutput efisiensi perusahaan
5
tersebut dalam kinerja dan juga penentu dari kebijakan pengambilan keputusan
dalam perusahaan.
7. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi terbagi menjadi 3 tahap. Tahap yang pertama yaitu
input, berupa pengumpulan bukti-bukti transaksi. Tahap yang kedua yaitu
proses, berupa penjurnalan, posting ke buku besar, menyusun neraca saldo,
membuat jurnal penyesuaian, dan neraca saldo setelah penyesuaian. Tahap
yang ketiga yaitu output, berupa laporan keuangan dan pencatatan jurnal
penutup.
8. Laporan Keuangan
Adalah laporan yang menggambarkan keuangan suatu perusahaan
dalam periode tertentu yang memberikan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. Pengertian Mutu
Menurut Prihantoro (2012:42) mengemukakan bahwa “mutu
merupakan bagian dari semua fungsi usaha yang lain, seperti pemasaran,
sumber daya manusia, keuangan, dan lain-lain. Dalam kenyataannya,
penyelidikan mutu adalah suatu penyebab umum yang alamiah untuk
mempersatukam fungsi-fungsi usaha”.
Sedangkan menurut Tjiptono (2012:152) mengemukakan mutu adalah
“kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
konsumen”.
Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mutu adalah nilai
tertinggi dari suatu produk/jasa yang telah memenuhi kriteria tertentu.
tahun, bahkan lebih. Sedangkan tujuan bersifat jangka pendek (tujuan tahunan)
yang merupakan break down dari visi yang telah dirumuskan. (Purwiyanto,
2018:26)
Pernyataan tujuan hendaknya dirumuskan dengan bahasa yang jelas
sehingga mudah dipahami oleh setiap individu yang ada di dalam organisasi.
Rumusan tujuan harus jelas agar bisa digunakan sebagai pedoman untuk
menetapkan atau merumuskan tindakan-tindakan yang harus dilaksanakan. Tujuan
harus dirumuskan dengan kata-kata denotatif (secara leksikal) dan menghindari
kata-kata konotatif, karena kata-kata konotatif bisa mengundang berbagai tafsir
dan pemahaman (multitafsir).
D. Kebijakan Mutu
Purwiyanto (2018: 44) menyatakan bahwa:
Kebijakan mutu merupakan sebuah pernyataan tentang komitmen
yang harus selalu diperhatikan dan diwujudkan oleh setiap
organisasi. Kebijakan Mutu merupakan keputusan tentang standar
mutu yang harus direalisasi. Organisasi apapun, menetapkan
kebijakan mutu dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah, maupun
jangka panjang. Pencapaian jangka pendek dalam rangka untuk
mencapai tujuan jangka panjang. Pencapaian tujuan jangka panjang
sebagai garansi untuk terealisasinya visi dan misi organisasi.
(2008:38), banyak cara atau metode yang digunakan untuk menulis prosedur.
Cara atau prosedur yang dimaksud adalah:
a. Deskriptif
Deskriptif adalah cara yang paling sederhana sehingga prosedur
yang dituliskan juga prosedur yang paling sederhana dan tidak
memerlukan simbol-simbol khusus. Kontrak kerja sama dengan supplier
umumnya menggunakan prosedur deskriptif.
b. Chart
Jika perusahaan semakin berkembang, maka struktur organisasi
perusahaan dan prosedur kerja akan semakin rumit dan kompleks. Dengan
demikian, struktur organisasi perusahaan dan prosedur kerja akan sulit
dimengerti oleh para pelaksana jika semua prosedurnya dibuat dalam
bentuk tertulis. Prosedur dalam bentuk gambar atau simbol dibuat dengan
tujuan agar terlihat lebih mudah untuk dipahami dan diterapkan ke dalam
pekerjaan. Prosedur kerja dapat juga dibuat dengan mengkombinasikan
bentuk tertulis yang disertai dengan gambar atau simbol agar mudah
dipahami dan diterapkan oleh pelaksana prosedur. Informasi yang ada
hendaknya disajikan secara visual agar mempermudah analisis terhadap
prosedur atau metode kerja serta mempermudah komunikasi. Untuk
keperluan tersebut, maka disusun berbagai simbol bagi setiap kegiatan
yang bersifat penting. Simbol dapat dibuat dari gambar-gambar visual
yang melukiskan instruksi-instruksi, macam kegiatan, perpindahan satu
kegiatan ke kegiatan yang lain, dan sebagainya menjadi tampak jelas
sehubungan dengan kaitan atau ketergantungan dari satu kegiatan terhadap
kegiatan yang lain.
Menurut Nuraida (2008:38), diagram dapat meminimalisasikan
tahap-tahap prosedur tertulis dan digantikan dengan simbol atau kode yang
menunjukkan seluruh aksi dalam bentuk yang lebih singkat atau
sederhana.
I. Akuntansi Keuangan
Akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan
dalam bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas, dan melaporkan
aktivitas/transaksi suatu usaha dalam bentuk informasi keuangan. (Rudianto,
2012: 4).
Menurut Purwiyanto (2015: 13-14), siklus akuntansi
merupakan suatu proses akuntansi yang terus berputar, mulai
dari pencatatan transaksi keuangan di jurnal sampai dengan
penyusunan laporan keuangan (laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, dan neraca). Secara prosedural proses
akuntansi meliputi tahaptahap yaitu pencatatan bukti-bukti
transaksi ke jurnal, mem-posting ke buku besar, dan menyusun
laporan keuangan. Output yang berupa informasi yang tersaji
didalam laporan keuangan akan berguna untuk pengambil
keputusan bagi pihak internal perusahaan maupun eksternal
perusahaan.
Menurut Martani (2012: 8), akuntansi keuangan berorientasi
pada pelaporan pihak eksternal. Beragamnya pihak eksternal
dengan tujuan spesifik bagi masing-masing pihak membuat
pihak penyusun laporan keuangan menggunakan prinsip dan
asumsi-asumsi dalam penyusunan laporan keuangan. Untuk itu
diperlukan standar akuntansi yang dijadikan pedoman baik oleh
penyusun maupun oleh pembaca laporan keuangan. Laporan
yang dihasilkan dari akuntansi keuangan berupa laporan
keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement).
Laporan keuangan menggambarkan keuangan suatu perusahaan dalam
periode tertentu yang memberikan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Sedangkan siklus akuntansi sendiri ada 3 tahap. Tahap pertama
yaitu input, pengumpulan bukti-bukti transaksi. Tahap kedua yaitu proses, berupa
penjurnalan, posting ke buku besar, menyusun neraca saldo, membuat jurnal
17
penyesuaian, dan neraca saldo setelah penyesuaian. Tahap ketiga yaitu output,
berupa laporan keuangan dan pencatatan jurnal penutup.
Berdasarkan pemahaman akuntansi keuangan yang berasal dari
ungkapan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa akuntansi keuangan adalah
orientasi pihak eksternal yang berproses dan berprinsip pada proses terbentuknya
laporan keuangan yang beroutput efisiensi perusahaan tersebut dalam kinerja dan
juga penentu dari kebijakan pengambilan keputusan dalam perusahaan.
BAB III
PAPARAN DATA
A. Gambaran Umum
1. Profil UMKM
2. Sejarah UMKM
berfikir besi jadi dapat membuat kita hemat akan 3 hal, biaya pegawai dan juga
waktu dari pengerjaan dan belum lagi konsumsi untuk para pegawai bangunan.
Ketika kita membangun rumah atau bangunan yang paling menjadi kendala
yaitu pada bagian pembayaran pada tukang, nah ini yang bisa dipangkas
dengan besi jadi. Karena setiap hari semakin banyak permintaan untuk besi jadi
konstruksi dan kebutuhan ekonomi semakin meningkat, maka Gentar nekat
membuka usaha dagang besi sendiri.
Dengan modal 50 juta stok besi segala ukuran. Mulai dari 6, 8, 6 dan 8
SNI, 10, 12, 13 10 12 13 SNI dll sesuai permintaan dari pelanggan. Alat
potong besi manual 5 buah, dan alat potong besi modern 2 buah dan bendrat
sebagai pelengkap, serta karyawan 5 orang, Gentar menjalankan usaha dagang
besi. Sekarang pada tahun 2020, usaha dagang besi Gerhana Lancar Beton ini
sudah bisa stock besi hingga 1 ton dan 9 orang karyawan. Sekarang UD
Gerhana Lancar Beton dikelola oleh Gentar sendiri dan juga suaminya
Sedangkan untuk SOP dan IK yang dapat dibuat untuk UD. GERHANA
LANCAR BETON dengan didasarkan pada kondisi di UMKM tersebut, yaitu:
Tabel: 3.1 Solusi Pemecahan Masalah
Solusi
No Masalah
SOP IK
1. Belum Melakukan 1. Pengumpulan Bukti-
Penyusunan Laporan Bukti Transaksi
Keuangan
2. Jurnal Umum
3. Posting ke Buku Besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
6. Neraca Saldo Setelah
Penyesuaian
7. Penyusunan Laporan
Keuangan (Neraca)
8. Penyusunan Laporan
Keuangan (Laba Rugi)
9. Penyusunan Laporan
Keuangan (Perubahan
Modal)
10. Penyusunan Laporan
Keuangan (Arus Kas)
11. Jurnal Penutup
2. Omset yang dimiliki 1. Pencatatatan
pada usaha ini juga Transaksi
tidak dapat diketahui Pembelian Stock
secara pasti Barang Dagang
2. Pencatatan
Transaksi
Penjualan Secara
Tunai
23
A. Visi
Adapun visi dari UD. GERHANA LANCAR BETON yaitu sebagai
berikut:
Menjadi Perusahaan Penyedia dan Solusi Bahan Bangunan Terpercaya di Malang
Raya dengan mengutamakan kepuasan pelanggan
B. Misi
C. Tujuan
24
25
D. Kebijakan Mutu
E. Struktur Organisasi
PEMILIK
F. Jabaran Tugas
Langkah 3:
Bagian Administrasi memberikan bukti transaksi kepada
Bagian Keuangan.
Langkah 4:
Bagian Keuangan mengecek bukti transaksi selama satu
periode akuntansi.
Langkah 5:
Bagian Keuangan mencatat semua transaksi selama satu
periode akuntansi berdasarkan bukti transaksi yang ada.
Langkah 6:
Bagian Keuangan memberikan catatan transaksi tersebut
kepada Bagian Administrasi untuk diarsipkan.
PROSEDUR Langkah 1:
Bagian Administrasi mengecek bukti transaksi selama
satu periode.
Langkah 2:
Bagian Administrasi memberikan semua bukti transaksi
selama satu periode kepada bagian keuangan.
Langkah 3:
Bagian Keuangan membuat jurnal umum pada Microsoft
Excell. Sistem pencatatan yang digunakan yaitu double-
entry system, maksudnya setiap transaksi yang dicatat
akan berdampak pada dua posisi keuangan yaitu debit dan
kredit.
Langkah 4:
Bagian Keuangan membuat format jurnal umum dengan
kolom pertama yaitu tanggal, kemudian keterangan, kode
akun, debit, kredit.
Langkah 5:
Setelah itu, Bagian Keuangan mengisi jurnal umum
sesuai bukti transaksi berdasarkan persamaan dasar
akuntansi, yaitu Aset = Utang + Ekuitas. Jika Aset
bertambah maka dimasukkan kolom Debit, jika Utang
dan Aset yang bertambah dimasukkan kolom Kredit.
Langkah 6:
Bagian Keuangan menunjukkan jurnal umum kepada
pemilik untuk meminta persetujuan.
Langkah 7:
Setelah disetujui pemilik, Bagian Keuangan memberikan
kepada Bagian Administrasi untuk diarsipkan
Langkah 2:
Bagian Keuangan mencatat tanggal pada buku besar
dengan mengambil tanggal transaksi pada jurnal,
kemudian dimasukkan ke kolom tanggal akun buku besar,
berurutan mulai dari tanggal termuda.
Langkah 3:
Bagian Keuangan mencatat keterangan jurnal kedalam
kolom keterangan pada akun buku besar.
Langkah 4:
Bagian Keuangan mencatat jumlah debit akun pada
jurnal ke kolom debit akun buku besar dan jumlah kredit
akun pada jurnal ke kolom kredit akun buku besar.
Langkah 5:
Bagian Keuangan mencatat kode akun pada jurnal ke
dalam kolom referensi (ref) pada buku besar.
Langkah 6:
Bagian Keuangan memberikan buku besar kepada
pemilik untuk meminta persetujuan.
Langkah 7:
Setelah disetujui pemilik, Bagian Keuangan memberikan
kepada Bagian Administrasi untuk diarsipkan.
INDIKATOR Buku besar tercatat dengan baik.
KEBERHASILAN
LAMPIRAN
Contoh Format Buku Besar (lihat lampiran no.5)
33
besar.
Langkah 4:
Kolom ketiga berisi kolom debit yang berisi saldo dari
setiap akun yang memiliki saldo debit sesuai dengan
buku besar.
Langkah 5:
Kolom keempat berisi saldo setiap akun yang memiliki
saldo total kredit sesuai yang ada dalam buku besar.
Langkah 6:
Bagian Keuangan menjumlah saldo debit dan kredit, dan
jumlahnya harus sama.
Langkah 7:
Bagian Keuangan memberikan neraca saldo saldo kepada
Bagian Administrasi untuk diarsipkan.
INDIKATOR Neraca saldo tersusun dengan baik
KEBERHASILAN
LAMPIRAN
Contoh Format Neraca Saldo(lihat lampiran no.6)
35
sebelumnya.
Langkah 4:
Setelah itu, Bagian Keuangan mengubah buku besar
sesuai pada akun yang ada dijurnal penyesuaian.
Langkah 5:
Bagian Keuangan menunjukkan jurnal penyesuaian
kepada pemilik untuk meminta persetujuan.
Langkah 6:
Pemilik menyetujui jurnal penyesuaian, kemudian
memberikan kepada Bagian Administrasi untuk
diarsipkan.
INDIKATOR Jurnal penyesuaian di tulis dengan baik.
KEBERHASILAN
LAMPIRAN
Contoh Format Jurnal Penyesuaian(lihat lampiran no.7)
37
Langkah 3:
Bagian keuangan memasukkan jumlah aset perusahaan di
akhir periode.
Langkah 4:
Bagian Keuangan memasukkan jumlah utang dan modal
di akhir periode.
Langkah 5:
Jumlah Aset harus sama dengan utang dan modal.
Langkah 6:
Pemilik memeriksa neraca yang telah dibuat Bagian
Keuangan.
Langkah 7:
Pemilik memberikan laporan posisi keuangan kepada
Bagian Administrasi untuk diarsipkan.
modal.
Langkah 2:
Bagian Keuangan memasukkan modal awal yang
disetorkan diawal periode akuntansi.
Langkah 3:
Bagian Keuangan memasukkan laba bersih di akhir
periode akuntansi.
Langkah 4:
Bagian Keuangan menjumlah modal awal dan laba
bersih, hasilnya disebut modal akhir perusahaan.
Langkah 5:
Bagian Keuangan menunjukkan laporan perubahan
modal kepada pemilik untuk meminta persetujuan.
Langkah 6:
Pemilik melakukan koreksi kemudian memberikan
kepada Bagian Administrasi untuk diarsipkan.
INDIKATOR Memberikan gambaran setiap tambahan modal di akhir
KEBERHASILAN periode.
LAMPIRAN Contoh Format Laporan Perubahan Modal (lihat lampiran
no. 12)
45
Langkah 2:
Bagian Keuangan menghitung arus kas dari aktivitas
operasi.
Langkah 3:
Bagian Keuangan menghitung arus kas dari aktivitas
investasi.
Langkah 4:
Bagian Keuangan menghitung arus kas dari aktvitas
pendanaan.
Langkah 5:
Bagian Keuangan melakukan penambahan/ pengurangan
kas bersih, sehingga kas akhir tahun diketahui.
Langkah 6:
Bagian Keuangan menunjukkan laporan arus kas kepada
pemilik untuk meminta persetujuan.
Langkah 7:
Setelah disetujui, pemilik memberikan laporan arus kas
kepada Bagian Administrasi untuk diarsipkan.
INDIKATOR Penyususnan laporan arus kas di tulis dengan baik
KEBERHASILAN sehingga dapat diklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan.
LAMPIRAN Contoh Format Laporan arus kas (lihat lampiran no. 13)
47
Langkah 4:
Bagian Keuangan melakukan pengecekan atas catatan
yang sudah dibuat.
Langkah 5:
Bagian Keuangan melakukan pemesanan stock
persediaan barang dagang sesuai catatan tersebut.
Langkah 6:
Bagian Keuangan menyimpan catatan pembelian stock
persediaan barang dagang untuk diarsipkan.
Langkah 4:
Bagian Keuangan menjumlah total penjualan secara tunai.
Langkah 5:
Bagian Keuangan mengecek kembali total penjualan
secara tunai agar tidak terjadi kesalahan.
Langkah 6:
Bagian Keuangan menyimpan catatan tersebut untuk
diarsipkan.
Langkah 4:
54
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
Lampiran 19. Transkip Wawancara Dengan Pemilik UD. Gerhana Lancar Beton