Anda di halaman 1dari 70

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FILMORA

WONDERSHARE PADA MATA PELAJARAN PRODUK KREATIF DAN


KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
(Studi pada Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang)

SKRIPSI

OLEH
RAKA DRESTAJUNA
180411619556

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
JULI 2022
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FILMORA
WONDERSHARE PADA MATA PELAJARAN PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
(Studi pada Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang)

SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana
Pendidikan Tata Niaga

OLEH
RAKA DRESTAJUNA
NIM 180411619556

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
JULI 2022

i
ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi oleh RAKA DRESTAJUNA ini telah dipertahankan di depan dewan


penguji pada tanggal 14 Juli 2022

Dewan Penguji

Dr. Wening Patmi Rahayu, S.Pd., M.M. Ketua


NIP 197310182001122001

Dr. Aniek Indrawati, S.Si, M.M. Anggota


NIP 197004042003122001

Ika Zutiasari, S.Pd., M.Pd. Anggota


NIP 199103022019032013

Mengesahkan Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Jurusan Manejemen

Prof. Dr. Cipto Wardoyo, S.E., M.Pd, M.Si. Ak., CA Dr. Ely Siswanto, S.Sos, M.M.
NIP 196104151986011001 NIP 197504262005011001

iii
iv
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas


limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi kriteria kelulusan program sarjana Universitas Negeri
Malang. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak karena telah
membantu sampai selesainya skripsi ini. Peneliti mengucapkan terimakasih yang
sebesar- besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Wening Patmi Rahayu, S.Pd., M.M selaku dosen pembimbing
skripsi, Ketua Program Studi S1 Pendidikan Tata Niaga & Sekretaris
Jurusan Manajemen yang telah memberikan saran dan masukan ke peneliti
dalam proses pengerjaan skripsi.
2. Ibu Dr. Aniek Indrawati, S.Si, MM selaku Dosen Penguji I yang telah
berkenan untuk menguji dan memberikan saran puntuk perbaikan skripsi
kedepannya.
3. Ibu Ika Zutiasari, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji II yang telah berkenan
untuk menguji dan memberikan saran puntuk perbaikan skripsi kedepannya.
4. Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan selama
proses penyelesaian studi di Universitas Negeri Malang.
5. Bapak Lukman Hakim S.H.I, M.Pd.I selaku Kepala Sekolah SMK
Muhammadiyah 2 Malang yang telah memberikan izin penelitian di
Sekolah.
6. Peserta Didik Kelas XI Bisnis Daring dan Pemasaran yang telah menjadi
subyek penelitian dan pengembangan.
7. Bapak Dr. Cipto Wardoyo, S.E., M.Pd., M.Si., Ak., CA selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang yang telah memberikan
fasilitas pembelajaran di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
sehingga proses perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi.
8. Bapak Dr. Ely Siswanto, S.Sos., M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang yang telah memberikan izin
penyusunan skripsi.

v
9. Ibu Dra. Yayuk Pujiastuti selaku guru Produk Kreatif dan Kewirausahaan
yang telah bersedia menjadi ahli materi penelitian dan memberikan
masukan selama peneliti melakukan Kajian dan Praktek Lapangan di SMK
Muhammadiyah 2 Malang.
10. Teman- teman penulis dan pihak lain yang turut mendukung segala usaha
penulis.

Semoga skripsi yang telah disusun peneliti ini dapat bermanfaat bagi
peneliti pribadi maupun pihak yang membaca. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini
sangat jauh dari istilah sempurna, masih ada kelemahan dan kekurangan. Setiap
saran, kritik, dan komentar yang bersifat membangun dari pembaca sangat
diharapkan untuk meningkatkan kualitas dan menyempurnakan penulisan skripsi.

Malang, Juli 2022

Peneliti

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
KATA PENGESAHAN ................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
ARTIKEL
ABSTRAK ............................................................................................. 1
KATA KUNCI ...................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
METODE ............................................................................................... 4
HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 6
SIMPULAN ........................................................................................... 11
DAFTAR RUJUKAN ............................................................................ 12
LAMPIRAN ..................................................................................................... 14

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Skala Likert ......................................................................................... 4


Tabel 2 Teknik Persentase ............................................................................... 5
Tabel 3 Uji Normalitas Ranah Kognitif ........................................................... 7
Tabel 4 Uji Independent Sample T-test ........................................................... 7
Tabel 5 Uji Normalitas Ranah Psikomotorik ................................................... 8
Tabel 6 Uji Independent Sample T-test ........................................................... 8

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Langkah Model Borg and Gall ........................................................ 4


Gambar 2 Tampilan Awal Produk ................................................................... 9
Gambar 3 Penambahan Efek ............................................................................ 9

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 15


Lampiran 2 Data Penelitian .............................................................................. 25
Lampiran 3 Respon Peserta Didik.................................................................... 28
Lampiran 4 Hasil Uji Menggunakan SPSS ...................................................... 29
Lampiran 5 Hasil Pengembangan .................................................................... 31
Lampiran 6 Surat Izin Penelitian...................................................................... 34
Lampiran 7 Silabus .......................................................................................... 36
Lampiran 8 RPP ............................................................................................... 39
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian ................................................................ 52
Lampiran 10 Surat Keterangan Lulus Ujian Proposal ..................................... 55
Lampiran 11 Surat Keterangan Selesai Penelitian ........................................... 56
Lampiran 12 Jurnal Bimbingan ........................................................................ 57

x
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FILMORA
WONDERSHARE PADA MATA PELAJARAN PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
(Studi pada Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang)
Raka Drestajuna , Wening Patmi Rahayu *
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
*Penulis korespondensi, wening.patmi.fe@um.ac.id

Abstract
Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk media pembelajaran
video, menghasilkan media pembelajaran yang valid dan menunjukkan perbedaan hasil
belajar kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Malang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
dan pengembangan ini adalah kuantitatif dan kualitatif yang dihasilkan dari penyebaran
kuisioner dan wawancara kepada ahli materi, ahli media dan pengguna. Prosedur penelitian
dan pengembangan mengadopsi dari Borg dan Gall yang terdiri dari sembilan langkah
penelitian dan pengembangan. Untuk mengetahui kevalidan produk maka dilakukan proses
validasi dengan cara mendengarkan masukan dan mempersilahkan ahli untuk menilai produk
sesuai dengan pandangan keilmuan yang dimiliki. Hasil validasi produk yang diperoleh
menunjukkan validasi ahli media dengan kriteria sangat valid, ahli materi menunjukkan
kriteria sangat valid, hasil respon pengguna memperoleh kriteria valid dan produk sudah
layak digunakan dalam pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas,
homogenitas dan independent sampel t-test pada perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian dan
pengembangan menghasilkan kesimpulan bahwa penggunaan produk media pembelajaran
video menunjukkan perubahan hasil belajar yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen.

Keywords: Media Pembelajaran; Penelitian dan Pengembangan; Hasil Belajar

Abstrak
This research and development aims to produce video learning media products, produce valid
video learning media products and show differences in learning outcomes for class XI SMK
Muhammadiyah 2 Malang. The approach used in this research and development is
quantitative and qualitative resulting from the distribution of questionnaires and interviews
to material experts, media experts and users. The research and development procedure
adopted from Borg and Gall consists of nine research and development steps. To find out the
validity of the product, a validation process is carried out by listening to input and allowing
experts to assess the product according to their scientific views. The product validation results
obtained show media expert validation with very valid criteria, material experts show very
valid criteria, user response results obtain valid criteria and the product is suitable for use in
learning. The data analysis technique used normality, homogeneity and independent sample
t-test tests on SPSS software. The results of research and development concluded that the use
of video learning media products showed a significant change in learning outcomes between
the control class and the experimental class.

Keywords: Instructional Media; Research and development; Learning outcomes

1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi yang semakin dinamis mempunyai manfaat
yang dapat membawa peruabahan yang signifikan hampir pada semua bidang.
Kebutuhan akan teknologi informasi di berbagai bidang juga mempengaruhi
perkembangan teknologi itu sendiri. Selain itu teknologi memberikan manfaat pada
penelitian ini yang mengacu pada aspek pendidikan dengan meneliti tiga hal yang
menjadi tujuan utama penelitian. Tujuan penelitian yang terkandung dalam penelitian

1
2

yaitu menghasilkan produk media pembelajaran video, menghasilkan produk yang valid
dan mengetahui pengaruh hasil belajar peserta didik. Pendidikan merupakan bidang
yang sangat relevan dengan penerapan teknologi didalamnya. Guru menggunakan
perkembangan ini untuk membantu memberikan materi dengan memanfaatkan media
pembelajaran. Media pembelajaran menurut Sanaky (2013:4) menjelaskan bahwa
pemanfaatan media pembelajaran merupakan perantara yang dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Pemanfaatan teknologi khususnya
digitalisasi membawa perubahan perilaku pembelajaran sejalan dengan kebutuhan
industri sekarang. Salah satu media yang relevan adalah video, objek berbentuk audio
visual ini sangat menarik karena bisa disusun sekreatif mungkin oleh guru. Menurut
Sukiman (2012:187 188) menjelaskan bahwasanya media berbasis video adalah dengan
cara memanfaatkan gambar dan suara dalam satu waktu. Fokus media video adalah
untuk mengembangkan materi yang ada didalam buku menjadi lebih sederhana dan
dapat dipakai untuk materi yang relevan. Penggunan video dalam proses pembelajaran
juga bukan sekedar supaya media lebih beragam tetapi juga menyajikan permasalahan
nyata yang relevan dengan kebutuhan industri maupun minat berwirausaha dari diri
sendiri. Penelitian yang dilakukan Edi, Suharno, & Widiastuti (2017:23) menyatakan
proses pendidikan di SMK tidak boleh hanya semata-mata untuk belajar mengenai teori
melainkan harus ada keseimbangan antara teori yang disampaikan guru dengan
kebutuhan dunia usaha dunia industri karena SMK dicetak untuk langsung terjun ke
dunia kerja. Sehubungan dengan kebutuhan dunia usaha dunia industri maka peran
media video ini sangat berarti dan bermanfaat bagi setiap periode pembelajaran, tetapi
kedepannya masih perlu dikembangkan oleh kreator media video lain agar materi lebih
dinamis.
Media pembelajaran berbentuk video dapat dibuat menggunakan aplikasi yang
tersedia di internet dengan opsi berbayar dan gratis. Salah satu aplikasi yang populer
digunakan adalah filmora wondershare . Filmora wondershare merupakan salah satu
perangkat lunak yang menyediakan peralatan dalam bidang multimedia untuk
menghasilkan sebuah karya yang layak. Wondershare Technology (2022) menjelaskan
bahwa filmora wondershare adalah sebuah software yang berfungsi untuk
mengkreasikan video dengan berbagai fitur menarik sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Filmora wondershare mempunyai dua mode yaitu mode berbayar dan mode
gratis. Mode gratis mempunyai keunggulan yang umumnya berkaitan dengan tanpa
adanya pembayaran pada pihak aplikasi dengan pembatasan tertentu. Selanjutnya
adalah mode berbayar yang menyediakan segudang efek gratis dan tanpa meninggalkan
watermark aplikasi pada video. Keunggulan lain pada aplikasi filmora wondershare
adalah tentang resolusi video yang bagus dan berkualitas dengan catatan perangkat
mempunyai ruang yang cukup untuk penyimpanan. Penggunaan filmora wondershare
tanpa menggunakan koneksi internet karena sistem bekerja secara offline, kecuali saat
pembayaran dan download sumber daya. Video yang dibuat menggunakan filmora
wondershare mempunyai tampilan yang menarik dengan efek yang ada sehingga
diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar. Pengaruh hasil belajar tersebut dapat
menjadi bukti jika media pembelajaran sudah efektif penggunaannya.
Hasil belajar merupakan alur terjadinya perubahan prestasi dalam diri peserta
didik yang dapat diukur misalnya dengan menggunakan tes. Penyampaian materi pada
peserta didik dilakukan dengan cermat dan memanfaatkan media pembelajaran yang
ada seperti video agar meningkatkan hasil belajarnya. Guru dituntut untuk melakukan
3

pembelajaran dengan baik agar peserta didik dapat mengerti apa yang dimaksud dalam
materi. Penyampaian materi pada peserta didik dilakukan secara jelas dan kontekstual
supaya bisa mengupas lebih jauh isi dalam materi tersebut. Salah satu mata pelajaran
yang menuntut untuk memiliki rasa ingin tahu adalah mata pelajaran produk kreatif dan
kewirausahaan yang menggambarkan contoh nyata di sekitar. Purwana & Wibowo
(2017:30) menjelaskan bahwa pendidikan kewirausahaan merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk memenuhi kurikulum tentang bagaimana cara untuk mengembangkan
diri agar mempunyai jiwa kewirausahaan dan mengaplikasikan pada aspek kognitif,
psikomotorik dan afektif. Produk kreatif dan kewirausahaan juga mengedepankan
inovasi dalam materinya.
Observasi dilakukan oleh peneliti dan melakukan wawancara secara langsung
dengan guru mata pelajaran. Guru menyampaikan permasalahan selama pembelajaran
seperti kebutuhan untuk menguatkan kemampuan guru dalam membuat media
pembelajaran semacam video dan media kreatif lain. Menurut guru selama ini proses
pembelajaran hanya memanfaatkan powerpoint, google classroom dan video yang ada
di youtube. Sebagai contoh powerpoint yang merupakan media populer dengan
berbagai kelebihan tetapi dibalik kelebihannya masih terdapat hal yang pelru diperbaiki
yaitu penegasa materi karena hanya berupa poin penting saja. Hal tersebut tentu dapat
menjadi masalah karena penyampaian materi yang ada di youtube tidak selalu sama
dengan yang ada di buku pegangan guru mata pelajaran. Permasalahan lain menurut
guru adalah peserta didik sering tidak konsentrasi belajar di kelas karena media
pembelajaran yang monoton. Menurut Mastur dan Triyono (2014:47) mengungkapkan
bahwa konsentrasi adalah pengalihan pandangan dari banyaknya objek didepan mata
dan didalam pikiran menjadi fokus ke satu objek saja. Model pembelajaran yang
diterapkan bersama dengan media powerpoint dan google classroom juga kurang efektif
dalam kasus pemecahan masalah. Menurut Ngalimun (2016) mengungkapkan bahwa
model pembelajaran adalah sebuah rancangan atau rencana yang disusun oleh guru
secara kontekstual untuk melakukan pembelajaran dikelas supaya tujuan pembelajaran
tercapai termasuk pengaplikasian media pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi
tersebut peneliti menyimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran di kelas XI pada mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan
cenderung pada media pembelajaran yang terlalu monoton.
Penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis aplikasi filmora
wondershare perlu dilakukan karena media pembelajaran memerlukan
penyempurnaan. Keunggulan media pembelajaran video yang dibuat menggunakan
aplikasi filmora wondershare memiliki kualitas yang bagus baik dari suara maupun
tampilannya. Keunggulan lain adalah dengan media pembelajaran video berbasis fimora
peserta didik juga tidak terlalu terbebani dengan metode penyimpanan karena bisa
melalui offline maupun online sehingga mendukung media pemutaran yang dimiliki
peserta didik dan sekolah. Media melalui video memperkuat posisi materi pada
pembelajaran dan mudah dipahami. Penelitian yang dilakukan Anggaraeni (2021)
menyatakan jika penggunaan video pembelajaran berbasis aplikasi filmora
wondershare memperkuat penjelasan materi sesuai silabus dan sudah sesuai jika
diterapkan dalam pembelajaran. Sebagaimana juga penelitian yang dilakukan oleh
Utomo A.Y & Ratnawati D (2018) bahwa penggunaan media pembelajaran video dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik sebesar 31% dibandingkan dengan sebelum
menggunakan media pembelajaran video.
4

2. Metode
Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dan
kualitatif eksperimen dengan prosedur penelitian model R&D (Research and
Development) yang merupakan salah satu metode penelitian dan mempunyai ciri khas
yaitu menghasilkan produk untuk digunakan dalam penelitian. Menurut Sugiyono
(2016:407) menjelaskan bahwa penelitian pengembangan adalah penelitian yang
dikhususkan pada pembuatan dan pengembangan produk lalu mengetahui dampak dari
produk tersebut pada suatu permasalahan. Subyek penelitian adalah dua kelas kelas XI
SMK Muhammadiyah 2 Malang , kelas tersebut adalah Bisnis Daring Pemasaran (BDP)
sebagai kelas kontrol dan Akuntansi (AKL) sebagai kelas eksperimen. Setiap kelas terdiri
dari 12 peserta didik dengan kemampuan yang sama sesuai dengan wawancara guru
mata pelajaran. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model Borg & Gall yang
telah dimodifikasi oleh peneliti. Model Borg & Gall terdiri dari beberapa tahap yang dapat
dilihat pada bagan berikut:

Potensi Pengumpuan
data dan Desain Validasi
Masalah Produk Desain
Informasi

Revisi Uji Coba Revisi Perbaikan


Produk Pemakaian produk Desain

Produksi
Produk

Gambar 1. Langkah model R&D Borg and Gall


Sumber: Borg and Gall, 2016
Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan validasi ahli
materi 1, ahli materi 2, ahli media dan respon pengguna. Validasi dilakukan dengan
menggunakan kuisioner dan skor ditentukan dengan skala likert .
Tabel 1 Skala Likert
Skor Kategori

5 sangat valid sekali


4 valid
3 cukup valid
2 kurang valid
1 tidak valid sekali

Sumber : Sugiyono, 2016


5

Adapun rumus yang diperlukan untuk menghitung presentase validasi ahi dapat dilihat
dibawah ini:
Σ𝑋
𝑃 = Σ𝑋 X 100%
1
Keterangan :
P = Presentase
X = Skor Responden
X1 = Skor Maksimal
∑X = Jumlah skor
∑X1 = Jumlah skor maksimal
100 % = Konstanta
Setelah dihitung menggunakan rumus diatas selanjutnya data hasil validasi
ditentukan kriterianya menggunakan presentasi dari 1 persen sampai 100 persen yang
didapat dari hasil perhitungan rumus dengan kriteria seperti pada tabel berikut:

Table 2 Tabel Presentase


Kriteria Kategori Keterangan
85%-100% Sangat Valid Produk angat boleh
diterapkan
61%- 85% Valid Produk boleh diterapkan
41%- 60% Cukup Valid Produk diterapkan dengan
direvisi
25%-40% Kurang Valid Produk harus direvisi
besar dan tidak boleh
diterapkan.
0%-25% Sangat Tidak Valid Produk tidak layak
diterapkan.
Sumber : Akbar, 2013
Selain menghitung hasil validitas penelitian ini juga menganalisis data hasil
belajar menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS. Uji yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji indepdent sampel t-test.
Dalam pengujian ini terdapat pernyataan yang digunakan sebagai syarat pengukuran
ketiga uji tersebut. Persyaratan uji normalitas harus memenuhi kriteria berikut:
a) Pada nilai Sig >0.05 dinyatakan bahwa data tersebut normal
b) Pada nilai Sig<0.05 dinyatakan bahwa data tersebut tidak normal
Setelah mengetahui hasil dari uji normalitas maka uji selanjutnya adalah uji homogenitas.
Uji homogenitas juga mempunyai kriteria sebagai berikut:
a) Pada nilai Sig>0.05 dinyatakan bahwa data tersebut homogen
b) Pada nilai Sig<0.05 dinyatakan bahwa data tersebut tidak homogen.
Hasil uji normalitas dan homogenitas wajib terpenuhi dan memenuhi persyartan
sebelum melakukan uji independent sampel t-test. Adapun kriteria pada uji
independent sampel t-test yaitu:
a) Pada nilai Sig (2-tailed)<0.05 dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara data hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen.
6

b) Pada nilai Sig (2-tailed)>0.05 dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara data hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen.

3. Hasil dan Pembahasan


HASIL
Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan peneliti
mendapatkan data validasi dan data hasil belajar peserta didik kelas XI Akuntansi dan XI
Bisnis Daring Pemasaran.
Menghasilkan Produk yang Valid
Validasi ahli 1 oleh Ibu Dra. Yayuk Pudjiastuti dilakukan pada tanggal 10 Maret
2022 dengan cara memberikan pernyataan pada lembar kuisioner sebanyak 12
pernyataan yang relevan. Skor dipilih dari 5 tingkatan skor antara 1-5 dengan kriteria
sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Hasil validasi ahli materi 1 dapat dilihat pada
perhitungan persentase berikut:
Σ𝑋
𝑃 = Σ𝑋 X 100%
1
53
P= X 100%
60
P = 88%
Saran dan pendapat yang diberikan oleh ahli materi 1 adalah agar lebih memperpanjang
durasi transisi dan mempertegas materi pada video.
Validasi ahli materi 2 oleh Bapak Rachmad Hidayat, S.Pd, M.Pd. pada tanggal 7
Maret 2022 dengan cara yang sama dengan ahli materi 1. Hasil validasi ahli materi 2 dapat
dilihat pada perhitungan persentase berikut:
Σ𝑋
P = Σ𝑋 X 100%
1
54
P= X 100%
60
P = 90%
Saran dan pendapat yang diberikan oleh ahli materi 2 adalah agar lebih memperpanjang
durasi contoh wirausaha dan meningkatkan aspek teknis pada video.
Validasi ahli media oleh Bapak Eka Pramono Adi, S.IP, M.Si pada tanggal 5 Maret
2022 dengan mengisi 12 pernyataan yang telah disediakan. Validasi oleh ahli media
mempunyai 5 skor yang menentukan hasil skor. Hasil ahli media dapat dilihat pada
persentase berikut:
Σ𝑋
P = Σ𝑋 X 100%
1
54
P= X 100%
60
P = 90%
Saran dan pendapat yang diberikan oleh ahli media adalah agar lebih meningkatkan
kualitas terutama durasi transisi antar gambar dan antar potongan video. Setelah
mengetahui hasil validasi ahli materi dan ahli media maka dapat dinyatakan bahwa
produk sudah sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
Uji Coba Pengguna
Uji coba pada pengguna menggunakan 12 pernyataan dan skor maksimal 5 untuk
pengukuran data. Jumlah responden untuk proses ini adalah 12 orang yang berasal dari
kelas eksperimen. Kelas eksperimen tersebut adalah kelas yang akan dijadikan tolak ukur
keberhasilan produk dan setelah ini dapat diukur menggunakan analisis data
menggunakan statistik. Adapun hasil respon uji coba produk yaitu sebagai berikut:
7

Σ𝑋
P= X 100%
Σ𝑋1
579
P = 720 X 100%
P = 80,4%
Analisis Hasil Belajar Peserta Didik dengan Uji Independent Sample T-test
Analisis hasil belajar menggunakan perangkat lunak SPSS untuk menghitung
perbedaan antara dua kelas yang diukur. Hasil belajar yang diukur terbagi menjadi dua
yaitu ranah kognitif dan ranah psikomotorik. Berikut adalah analisis hasil belajar dari
ranah kognitif menggunakan uji shapiro-wilk :
Tabel 3 Uji Normalitas Ranah Kognitif
Kelas Shapiro-Wilk
Hasil Belajar Kognitif PKWU Statistic df Sig.
AKL .869 12 .063
BDP .934 12 .419
Sumber : Data Diolah oleh Peneliti, 2022
Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan dan jika melihat batas yang telah
ditentukan dengan Sig sebesar 0.003 dan 0.200 dalam uji normalitas maka dapat
dinyatakan bahwa data sudah memenuhi unsur normal. Setelah dilakukan uji normalitas
selanjutnya adalah data diuji menggunakan uji t independent sample t-test sekaligus
mengetahui hasil homogenitas data. Berikut adalah hasil analisis hasil belajar ranah
kognitif:
Tabel 4 Uji Independent Sample T-test Ranah Kognitif
Lavene’s Test
for Equality of T-test for Equality of Means
Variances
Hasil Belajar Kognitif PKWU f Sig. T df Sig. (2-
tailed)
Equal Variances Assumed .389 .539 2.678 22 .014
Equal variances not Assumed 2.678 20.037 .014

Sumber: Data Diolah oleh Peneliti, 2022


Dari data tersebut diperoleh angka sig untuk homogenitas sebesar 0.539 yang
berarti data sudah homogen atau seragam. Adapun uji independent sample t-test
diperoleh angka sig (2-tailed) sebesar 0.014 yang jika dilihat dari batas signifikasi uji
independent sample t-test maka hasil belajar untuk aspek kognitif maka produk
dinyatakan berhasil memberikan perubahan yang signifikan.
Sejalan dengan analisis hasil belajar ranah kognitif, ranah psikomotorik
menggunakan analisis yang sama yaitu independent sample t-test. Adapun analisis untuk
menguji normalitas data adalah sebagai berikut:
Tabel 5 Uji Normalitas Ranah Psikomotorik
Kelas Shapiro-Wilk
Hasil Belajar Psikomotorik PKWU Statistic df Sig.
AKL .891 12 .121
BDP .940 12 .504
Sumber: Data Diolah oleh Peneliti, 2022
Berdasarkan hasil analisis normalitas didapatkan sig shapiro-wilk sebesar 0.121
untuk kelas akuntansi dan sig 0.504 untuk kelas bisnis daring pemasaran. Hasil tersebut
8

menunjukkan jika data sudah memenuhi unsur normal sesuai dasar pengambilan
keputusan uji normalitas. Setelah dilakukan uji normalitas maka selanjutnya dilakukan
uji independent sample t-test untuk mengetahui pengaruh produk dalam pembelajaran
sekaligus mengetahui homogenitas data. Adapun hasil uji independent sample t-test
adalah sebagai berikut:
Tabel 6 Uji Independent Sample T-test Ranah Kognitif
Lavene’s Test T-test for Equality of Means
for Equality of
Variances
Hasil Belajar Psikomotorik f Sig. t df Sig. (2-
PKWU tailed)
Equal Variances Assumed .004 .949 3.942 22 .001

Equal variances not


Assumed 3.942 21.934 .001

Sumber: SPSS, 2022


Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji homogenitas dengan sig sebesar
0.049 maka dapat dinyatakan bahwasanya data sudah homogen. Hal tersebut memenuhi
syarat untuk dilakukannya input hasil analisis independent sample t-test dengan sig (2-
tailed) sebesar 0.001 dan dapat dinyatakan terdapat perubahan hasil belajar yang
signifikan antara kelas akuntansi dan bisnis daring pemasaran. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa penelitian dan pengembangan sudah memenuhi tujuan penelitian
yang dibuat.
PEMBAHASAN
Tujuan penelitian dan pengembangan dalam penelitian ini yaitu: 1) menghasilkan
media pembelajaran video dan menghasilkan media pembelajaran yang valid, 2)
Meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Malang.
Tampilan produk penelitian dan pengembangan berupa video berdurasi 8 menit lebih
dan berisi potongan-potongan video yang sudah digabung beserta contoh penerapan
dalam kehidupan sehari-hari. Video mempunyai ukuran sebesar 241 MB dan filenya
berjenis mp4. Penyajian video yang dihasilkan memuat materi peluang usaha dan
perencanaan produk usaha. Tampilan produk dan proses revisi dapat dilihat dibawah ini:

Gambar 2 Tampilan Awal Produk


9

Gambar 3 Penambahan Efek


Proses munculnya ide untuk membuat produk video ini antara lain
karena di sekolah SMK Muhammadiyah 2 Malang belum banyak menggunakan
video sebagai media pembelajaran. Pengembangan produk video juga relevan
dengan perilaku peserta didik yang sering tidak fokus jika guru hanya
mengandalkan power point saja. Hal ini sejalan dengan pemaparan oleh Hadi
(2017) yang menjelaskan kalau video adalah media yang mempunyai
kelengkapan usnur mulai dari suara dan gambar yang membantu dalam proses
pemberian materi dari guru kepada peserta didik. Pemaparan Pribadi (2017)
menjelaskan bahwa media pembelajaran video memerlukan beberapa
persyaratan dalam pembuatannya, pertama SDM, kedua kelengkapan dukungan
teknis atau perlatan dan ketiga adalah teks agar pemateri menjadi lancar dalam
menyampaikan materi. Media pembelajaran video ini dibuat sefamiliar mungkin
dan menggunakan font huruf yang mudah dibaca sekaligus memberikan
pemahaman yang kontekstual.
Dalam hal ini peneliti menggunakan permainan pilih bahan produk
sambil menyaksikan video agar menguatkan minat mereka pada materi, jika
minat meningkat maka hasil belajar juga mengikuti. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Susanto (2013) yang menjelaskan bahwa minat
dipengaruhi dari dalam diri sendiri dan membuat orang tersebut tertarik untuk
pada sesuatu misalkan tertarik pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Produk video dalam pengoperasiannya mempunyai kelebihan dan
kelemahan yang tidak bisa dipungkiri dan wajib diketahui guru dan peserta didik
agar dapat memaknai hakikat dalam media video ini. Hal ini sejalan dengan
Kustandi dan Sutjipto (2013:113) yang menjelaskan bahwa pemanfaatan dan
pengembangan media pembelajaran perlu melihat tata cara dan langkah yang
relevan untuk menciptakan pembelajaran yang bermanfaat bagi peserta didik.
Kelebihan yang dihasilkan adalah video berkualitas bagus karena filmora
wondershare menyajikan banyak fitur untuk menunjang kualitas video.
Kekurangan dari media ini terletak pada penyimpanan internal handphone.
Produk video yang sudah jadi selanjutnya divalidasi oleh ahli.
Hasil validasi digunakan untuk bahan pembuktian jika produk sudah
valid dan layak digunakan dalam pembelajaran. Pakar atau ahli harus dipilih
dengan kriterai tertentu. Menurut Sugiyono (2013:414) memaparkan bahwa
proses validasi harus melibatkan para pakar dari materi yang diangkat untuk
memberikan penilaian pada produk yang dihasilkan.
10

Hasil validasi ahli dan pengguna menunjukkan kriteria sangat valid dan
valid. Hasil tersebut didapat dari hasil penyebaran angket kepada yang
bersangkutan. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran sudah
bisa diterapkan pada proses pembelajaran dan memenuhi persyaratan kriteria
validasi. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa video sudah memenuhi kriteria
sebagai media pembelajaran. Hasil tersebut didukung oleh pendapat dari
Sadiman (2014) yang menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah perantara
materi dari sumber belajar seperti buku, internet dan modul kepada peserta
didik. Hasil validasi tersebut juga menunjukkan bahwa media pembelajaran video
telah berfungsi untuk memanipulasikan materi menjadi lebih konstruktif dan
terstruktur. Hal ini sejalan dengan pendapat Syastra dan Adam (2015:79) bahwa
fungsi media pembelajaran salah satunya adalah manipulatif yaitu proses
mentransformasikan dengan cara terstruktur mengikuti materi menggunakan
kegiatan dokumentasi. Tanggapan berupa komentar dari ahli juga menunjang
produk penelitian untuk dilakukan perbaikan.
Perolehan Proses validasi akan memberikan masukan dan penilaian pada
produk mengenai apa saja yang harus diperbaiki sesuai poin yang relevan. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Hendryadi (2017) menjelaskan bahwa validitas
adalah salah satu metode untuk mengurutkan poin-poin yang homogen agar
terbentuk sebuah konsep. Media pembelajaran video dilihat dari awal sampai
akhir untuk mengetahui apa yang masih perlu diperbaiki lagi. Tetapi dalam
penelitian ahli sudah memberikan kriteria sangat valid pada video. Uraian diatas
didukung oleh hasil penelitian Mutia dkk (2017) yang menjelaskan bahwa bahwa
media pembelajaran video cocok digunakan dalam proses pembelajaran dan
memperoleh kriteria sangat valid.
Data yang diperoleh dari pengerjaan soal antara dua kelas menunjukkan
adanya perbedaan yang signifikan setelah diberi stimulus video. Dua kelas
tersebut adalah kelas kontrol dan eksperimen. Menurut Sugiyono (2017)
memaparkan bahwasannya penelitian eksperimen merupakan penelitian dengan
cara menghasilkan produk dan melibatkan kelas kontrol untuk mengetahui
dampak eksperimen produk tersebut. Sebelum dilakukan uji independent sample
data diuji normalitas dan homogenistasnya dulu untuk membuktikan jika data
sudah wajar dan homogen, hasil menunjukkan jika kedua uji ini memenuhi syarat
dan sesuai dengan batasan angka yang sudah ditentukan.
Hasil penilaian dari post test yang dilakukan pada dua kelas yang masing-
masing kelas terdiri dari 12 peserta didik menunjukkan perbedaan nilai antara
kelas yang menggunakan media pembelajaran video dan tidak menggunakan
media pembelajaran video. Kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar
56,67 dan 68,75, sedangkan kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata
sebesar 71 dan 84,58. Selain itu skor yang diperoleh dari hasil belajar peserta
didik aspek kognitif menunjukkan kriteria adanya perubahan yang signifikan
setelah menggunakan media pembelajaran video dengan hasil uji t independent
sample sebesar 0.014 dengan catatan jika dibawah 0.05 berarti terdapat
pengaruh signifikan pada penggunaan produk media video. Sedangkan untuk
aspek psikomotorik sebesar 0.001 yang berarti juga terdapat perubahan hasil
belajar yang signifikan. Cramer dan Howitt (2020) mengatakan jika penelitian
11

dengan hasil signifikan tidak mungkin jika terdapat kebetulan karena sudah
mendapatkan data secara langsung di lapangan.
Jika melihat data yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan
media pembelajaran sudah sesuai dengan harapan yaitu media sudah bermanfaat
dalam meningkatkan hasil belajar dan kedepannya memerlukan pengembangan
lagi. Menurut Yusuf (2017) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah titik
kemampuan peserta didik dalam menguasai materi dan dapat diasumsikan
sebagai kesuksesan guru dalam memberikan pembelajaran di kelas. Hasil ini juga
sejalan dengan penelitian oleh Ilsa, Farida & Harun (2021) yang menjelaskan
bahwa penggunaan video pembelajaran efektif terhadap proses pembelajaran
dan mengangkat nilai peserta didik diatas KKM dibanding sebelum menggunakan
video pembelajaran.
4. Simpulan
Penerapan media pembelajaran video yang didukung dengan sumber daya
peserta didik dan guru yaitu mempunyai handphone sudah lebih dari cukup untuk
mengoperasikannya. Penggunaan video dalam proses pembelajaran lebih ke arah
memberikan materi secara poin ke poin dna lebih ringkas jika dibandingkan dengan buku.
Pada penelitian dan pengembangan ini disajikan dukungan berupa hasil validasi dan
pengukuran menggunakan SPSS yang dapat membantu guru dalam memperkuat materi
menggunakan video karena sudah terjamin valid.
Pada faktor tertentu misalnya guru ingin memadukan media pembelajaran video
dengan power point maka guru harus membagi materi untuk diletakkan kedua media
pembelajaran tersebut. Kelebihan yang dimiliki video pembelajaran akan membantu guru
dalam menarik minat peserta didik dalam belajar dan membawa suasana santai di kelas
serta tidak terlalu tegang. Media pembelajaran video dapat dipergunakan guru untuk
membandingkan hasil belajar secara berkala dengan menggunakan media pembelajaran
yang lain. Pada kasus ini guru bisa mengetahui dampak apa yang ada pada diri peserta
didik selama proses pembelajaran dan juga hasil belajarnya.
Daftar Rujukan
Adam, Steffi & Syastra, M.T. 2015. “Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi Bagi Siswa Kelas X SMA Ananda Batam”. CBIS Journal 3(2):
78-90.
Anggraeni, Y., dkk. (2021). Pengembangan Video Pembelajaran Menggunakan
Software Wondershare Filmora pada Pelajaran Matematika Materinilai
Mutlak Kelas X Di Sekolah Menengah Kejuruan Pada Masa Covid-19
Tahun Ajaran 2020/2021. Jurnal Teknologi Pendidikan Madrasah, 4(1),
80 90. Dari
http://journal.iaialmawar.ac.id/index.php/jtpm/article/view/296
Arif S. Sadiman, dkk. (2014). Media pendidikan : pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya. Depok: PT. Raja Grafindo Persada.
Arikunto, S. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
Arikunto, S 2014. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Daryanto & Karim S. 2017. Pembelajaran Abad 21. Gava Media. Yogyakarta.
Edi, S., Suharno, & Widiastuti, I. (2017). Pengembangan Standar Pelaksanaan Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN) Siswa SMK Program Keahlian Teknik Pemesinan di
Wilayah Surakarta. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan. 10(1): h. 22-30,
DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i1.14972
Gall, M., Gall, J & Borg, R. 2007. Educational Research: An Introduction (8th ed). New
York: Pearson Education.
12

Hadi, S. (2017). Efektivitas Penggunaan Video Sebagai Media Pembelajaran untuk Siswa
Sekolah Dasar. Prosiding TEP & PDs, 1 (15), 96-102. Dari
https://core.ac.uk/download/pdf/267023793.pdf
Hendryadi, H. (2017). “Validitas Isi: Tahap Awal Pengembangan Kuesioner". Jurnal Riset
Manajemen Dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 2(2), 169–178.
https://doi.org/10.36226/jrmb.v2i2.47
Howitt, D & Cramer, D. (2020). Research Methods in Psychology (6th ed.). Pearson
Hubeis, M. 2012. Manajemen Kreatifitas dan Inovasi dalam Bisnis. Jakarta: Hecca Mitra
Utama
Ilsa, A., Farida, & Harun, M. (2021). Pengembangan Video Pembelajaran dengan
Menggunakan Aplikasi Power Director 18 di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu 5 (1)
, 288-300.
Kustandi dan Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran; Manual dan Digital. Bogor: Ghalia
Indonesia
Mutia, R.dkk. (2017). Pengembangan Video Pembelajaran Ipa Pada Materi
Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan. Jurnal Pendidikan Sains
Indonesia, 5 (2), 108-114. Dari http://jurnal.unsyiah.ac.id
/JPSI/article /view/9825/7783.
Ngalimun. 2016. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo.
Purwana, E.S.D, Wibowo, A & Karyaningsih, D. (2017). Hubungan Pola Asuh, Kurikulum
Kewirausahaan Dan Intensi Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB), 5(1), 1-
22. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/JPEB.005.1.1
Pribadi, B.A. 2017.Media dan Teknologi dalam Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Ratnawati, D., dkk. (2019). Development of Job Sheet Lathe Machining Practice Based
on Animation Video as Interactive Learning Media. Journal of Physics:
Conference Series. Dari https://iopscience.iop.org/article
/10.1088/ 1742 6596/1573/1/012005/pdf.
Ridhona, R. 2020. Desain dan Uji Coba Video Pembelajaran dengan Bantuan
Software Wondershare Filmora Pada Materi Asam Basa. Pekanbaru: FTK
UINSUSKA.
Sadiman, A.S. 2014. Media pendidikan : pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya. Depok: Raja Grafindo Persada.
Sanaky & Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif- Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
Santosa,E & Kiswoyo (2017). Pengembangan Video Pembelajaran Berbantu
Wondershare Filmora Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Keterampilan
Kompetensi Guru Dan Menulis Deskripsi Siswa Kelas 3. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan. Dari http://prosiding.upgris.ac.id/index.php/PGS
D17/PGSD2017/paper/viewFile/2669/2605
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta : Pedagogia.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Seklah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Triyono dan Mastur. 2014. Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling Bidang
Bimbingan Karir. Yogyakarta: Paramitra.
Utomo, A.Y & Ratnawati, D (2018). Pengembangan Video Tutorial dalam Pembelajaran
Sistem Pengapian di SMK. Jurnal Taman Vokasi. 6 (1), 68-76. Dari
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/tamanvokasi/article/view/2839
13

Yusnan, M & Safiudin. (2021). Pengaruh Media Audiovisual Dengan Menggunakan


Wondershare Filmora Dalam Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Cerita Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Baubau. Taksonomi Jurnal
Pendidikan Dasar, 1(2), 1 5. Dari https://www.jurnal
umbuton.ac.id/index.php/taksonomi/article/view/1434/862.

LAMPIRAN
14

LAMPIRAN 1: INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

1a. Wawancara dan Pengamatan di Lapangan


1b. Angket Validasi Ahli Materi

1
16
17
18
19
20
21

1c. Angket Validasi Ahli Media


22
23
24

LAMPIRAN 2 : DATA PENELITIAN


2a. Nilai Kognitif Kelas Eksperimen

No Responden Skor
1 Siswa 1 73
2 Siswa 2 80
3 Siswa 3 80
4 Siswa 4 80
5 Siswa 5 93
6 Siswa 6 40
7 Siswa 7 60
8 Siswa 8 80
9 Siswa 9 47
10 Siswa 10 73
11 Siswa 11 73
12 Siswa 12 73
Total 852
Rata-rata 71

2b. Nilai Kognitif Kelas Kontrol

No Responden Skor
1 Siswa 1 40
2 Siswa 2 47
3 Siswa 3 67
4 Siswa 4 60
5 Siswa 5 53
6 Siswa 6 53
7 Siswa 7 67
8 Siswa 8 73
9 Siswa 9 40
10 Siswa 10 60
11 Siswa 11 53
25

12 Siswa 12 67
Total 680
Rata-rata 56,67

2c. Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen

No Responden Skor Maksimal


1 Siswa 1 95
2 Siswa 2 65
3 Siswa 3 95
4 Siswa 4 95
5 Siswa 5 80
6 Siswa 6 75
7 Siswa 7 70
8 Siswa 8 90
9 Siswa 9 90
10 Siswa 10 85
11 Siswa 11 90
12 Siswa 12 85
Total 1015
Rata-rata 84,58

2d. Nilai Psikomotorik Kelas Kontrol

No Responden Skor
1 Siswa 1 55
2 Siswa 2 60
3 Siswa 3 60
4 Siswa 4 80
5 Siswa 5 85
6 Siswa 6 70
7 Siswa 7 70
26

8 Siswa 8 75
9 Siswa 9 65
10 Siswa 10 65
11 Siswa 11 60
12 Siswa 12 80
Total 825
Rata-rata 68.75
27

LAMPIRAN 3 : RESPON PESERTA DIDIK

No Responden (Peserta Didik) Skor Maksimal Skor Perolehan


1 Responden 1 60 42
2 Responden 2 60 51
3 Responden 3 60 47
4 Responden 4 60 44
5 Responden 5 60 55
6 Responden 6 60 54
7 Responden 7 60 44
8 Responden 8 60 57
9 Responden 9 60 42
10 Responden 10 60 49
11 Responden 11 60 50
12 Responden 12 60 44
Total 720 579
28

LAMPIRAN 4: UJI SPSS


4a. Uji Normalitas Ranah Kognitif dan Psikomotorik
Kelas Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Hasil Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Belajar
Kognitif
PKWU
AKL .303 12 .003 .869 12 .063
BDP .163 12 .200 .934 12 .419

Kelas Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk


Hasil Belajar Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Psikomotorik
PKWU
AKL .204 12 .180 .891 12 .121
BDP .153 12 .200’ .940 12 .504
29

4b. Uji Independent Sample T-test Ranah Kognitif dan Psikomotorik


Lavene’s T-test for Equality of Means
Test for
Equality
of
Variances
Hasil f Sig. t df Sig. Mean Std.E 95%
Belajar (2- Differ rror Confidance
Kognitif taile ence Differ Interval of the
PKWU d) ence Difference
Lower Upper
Equal .389 .539 2.678 22 .014 14.333 5.352 3.234 25.432
Variances
Assumed

2.678 .014
Equal
variances 20.03 14.333 5.352 3.171 25.496
not 7
Assumed

Lavene’s T-test for Equality of Means


Test for
Equality
of
Variances
Hasil Belajar f Sig. t df Sig. Mean Std.E 95%
Psikomotorik (2- Differ rror Confidance
PKWU taile ence Differ Interval of the
d) ence Difference
Lower Upper
Equal .004 .94 3.942 22 .001 15.833 4.016 7.504 24.162
Variances 9
Assumed

3.942 .001
Equal
variances not 21.93 15.833 4.016 7.503 24.164
Assumed 4
30

LAMPIRAN 5: HASIL PENGEMBANGAN


Produk yang telah dibuat dan dikembangkan berjumlah satu file video yang
terdiri atas bagian-bagian yang meringkas materi sekaligus contoh di kehidupan
nyata. Berikut adalah hasil pengembangan dari produk media pembelajaran video:

a. Intro Video
Berisi mengenai perkenalan diri peneliti dan memberikan penjelasan isi
dari video. Intro ini berdurasi sekitar 10 detik dan tidak terlalu memakan
banyak durasi.

b. Slide power point dalam video


Berisi mengenai materi yang disajikan, yaitu materi peluang usaha dan
perencanaan produk usaha.Slide power point terbagi atas beberapa bagian
dan selalu diselip dengan klip video lainnya untuk menopang sisi
kemenarikan.
31

c. Contoh Nyata Kasus Wirausaha


Bagian ini berisi mengenai pengaplikasian materi kewirausahaan
kedalam contoh nyata. Contoh usaha diambil dari usaha sekitar peneliti
yang bergerak dibidang bordir.

d. Klip Video Penunjang Materi


Berisi mengenai penyajian teori yang mendukung materi dari sekolah.
Klip ini relevan dengan contoh wirausaha yang telah disajikan sebelumnya
sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami.
32

e. Soal pada Google Form


Berisi mengenai soal yang digunakan untuk mengetahi perubahan
setelah penggunaan media pembelajaran video. Soal pada google form terdiri
dari 15 soal pilihan ganda dan sebuah soal psikomotorik.
33

LAMPIRAN 6: SURAT IZIN PENELITIAN


6a. Surat Izin Penelitian untuk Dinas Pendidikan
34

6b. Surat Izin Penelitian untuk Sekolah


35

LAMPIRAN 7: SILABUS

SILABUS

Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah 2 Malang

Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Kelas : XI

Kompetensi Inti

KI-3 : Mengetahui, Memahami, dan mengidentifikasi secara faktual dan konseptual tentang cara melakukan wirausaha
sesuai dengan sumber yang ditunjuk dan mengetahui relevansi teori dengan contoh nyata di lingkungan sekitar.

KI-4 : Mempraktekkan, mencoba dan menyusun perencanaan produk dalam konteks wirausaha yang ada di lingkungan
sekitar dengan memperhatikan keterbatasan yang ada serta menghubungkan dengan teori yang diberikan.

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Pembelajaran Waktu
36

3.2 Menganalisis 3.2.1 Mengetahui cara  Melakukan Pengtahuan: Fauzia, Ellya


Peluang Usaha Menunjukkan menjadi wirausahawan identifikasi Tes dkk. 2019.
filosofi tentang yang baik dengan pada usaha menggunakan Modul PKK
peluang usaha memanfaatkan potensi di sekitar. 15 soal untuk SMK.
di sekitar yang  Melakukan pilihan ganda Tim MGMP:
3.2.2 menyangkut : diskusi yang relevan Surabaya
Memetakan  Sumber peluang dengan dengan
sumber peluang usaha teman materi Kumana,
usaha  Analisis usaha di sejawat Dody.2019.
lingkungan sekitar mengenai Produk Kreatif
3.2.3  Memahami SWOT analisis swot dan
Menganalisis  Persiapan peluang pada usaha Kewirausahaan.
usaha dengan usaha sekitar. Bogor: PT.
SWOT  Tujuan analisis  Melakukan Yudhistira

peluang usaha analisis


3.2.4  Inovasi pada terhadap
Menyusun tahap produk yang akan soal contoh
peluang usaha kasus.
37

3.2.5 dibuat atau


Menentukan dikembangkan
tujuan usaha

3.2.6
Melakukan
perbaikan dan
evaluasi produk
yang sudah ada
dengan inovasi
4.2 Merencanakan 4.2.1 Mengetahui tren yang Melakukan Proyek
Produk Usaha Mendesain sedang berkembang pemilihan bahan pembuatan
prosuk dan memanfaatkan mentah produk dan produk
berdasarkan menjadi peluang usaha dan menyusun
kebutuhan pasar dengan cara membuat menjadi satu
dan mengembangkan produk jadi.
produk
38

LAMPIRAN 8: INSTRUMEN PEMBELAJARAN


8a. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah 2 Malang


Mata Pelajaran :PKK
Kelas/ Semester : XI/ Gasal
Materi Pokok : Peluang Usaha dan Perencanaan
Produk Usaha
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4 JP, @ 45 Menit)
Tahun Pelajaran : 2021/ 2022

A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat memahami materi mengenai Peluang Usaha dan Perencanaan
Produk usaha.
2. Peserta didik dapat memahami mengenai analisis usaha.
3. Peserta didik dapat Memahami mengenai Peluang Usaha dan Perencanaan Produk
Usaha
4. Peserta didik dapat Menganalisis SWOT terhadap suatu usaha.

B. Materi
Penjelasan mengenai Peluang Usaha dan Keterampilan menganalisis perencanaan
produk usaha.

C. Model Pembelajaran
1. E – Learning (Berbasis pada penakanan penggunaan teknologi khususnya video)
juga dengan mengadopsi pembelajaran secara langsung (Ceramah).
2. Problem Based Learning
3. Diskusi.

D. Langkah Pembelajaran (Kegiatan)


Pertemuan 1
Pendahuluan Waktu
1. Guru meminta peserta didik berdoa dengan dipimpin oleh ketua kelas. @
39

2. Guru memperkenalkan diri.


3. Guru Mengabsen Peserta didik.
Kegiatan Inti @
Pertemuan 1
1. Peserta didik Menyimak Guru tentang petunjuk media pembelajaran yang telah
disiapkan.
2. Guru memerintahkan peserta didik untuk memahami secara garis besar mengenai
materi.
3. Guru menanya pada peserta didik mengenai materi yang telah disampaikan.
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan teman
dan berpendapat mengenai materi.
Penutup
1. Guru menyimpulkan mengenai materi yang disampaikan hari tersebut. @
2. Guru memberikan penugasan pada google form.
3. Guru menyuruh Ketua kelas memimpin doa.

E. Penilaian

Pengetahuan Keterampilan Sikap


1. Post test di 2. Membuat rancangan produk 3. Sikap selama
google form baru dengan bahan yang pelajaran
telah disiapkan. berlangsung.

F. Media dan Alat


1. Media : Video Pembelajaran
2. Alat : Laptop, Handphone & Proyektor.
3. Sumber : Bahan Ajar Elektronik, Google penelusuran.
40

4 April 2022

Guru Pendamping Mahasiswa

Dra. Yayuk Pudjiastuti Raka Drestajuna


41

8b. Materi
a. Peluang Usaha
Perlu diketahui bahwa seorang wirausahawan memerlukan sebuah
sebuah pemikiran yang kompeten untuk membuat usahanya lebih maju. Hal
yang dapat memajukan usahanya adalah dengan memanfaatkan potensi di
sekitarnya. Peluang usaha adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh
wirausahawan untuk membangun bisnis. Kesempatan bisa berasal dari
kebutuhan yang mendesak seperti tantangan yanga ada di masyarakat dan
tren yang sedang berkembang. Keadaan seperti itu dapat dimanfaatkan
untuk mengubah tekanan menjadi bernilai ekonomis. Peluang usaha
terkadang ada di sumber disekitar.
b. Sumber Peluang Usaha
Sumber peluang usaha adalah asal tempat ide usaha datang. Sumber
peluang usaha tidak terikat pada satu tempat saja misalkan cuaca atau daerah
tetapi semua memiliki sumber peluang usahanya masing-maisng. Perlu
diketahui sumber peluang usaha terdiri dari 4 yaitu:
 Diri Sendiri
Sebagai pelaku wirausaha maka alangkah baiknya seorang
wirausahawan menyadari bahwa dirinya adalah salah satu sumber
usaha. Pemikiran yang inovatif dan kreatif akan melihat usaha apa
yang cocok untuk dilakukan saat itu dan menyesuaikan kemampuan
dan sumber daya yang dimiliki agar usaha dapat direalisasikan.
 Lingkungan Sekitar
Keadaan lingkungan sekitar sangat tergantung dengan
seorang wirausahawan karena membutuhkan keahlian tertantu
dalam merealisasikan menajdi usaha. Contohnya jika usaha yang
akan dibangun di bidang pertanian maka seorang wirausahawan
harus mempunyai minat terhadap bidang tersebut. Lingkungan
sekitar juga dapat berupa fenomena yang berkembang di
masyarakat. Fenomena seperti itu yang berpeluang menjadi ide
membangun usaha.
 Perubahan Zaman
42

Zaman yang sedang berkembang akan memperngaruhi


berbagai bidang di masyarakat. Perkambangan itu mencakup
perkembangan teknologi dan perilaku masyarakat yang mengikuti
tren yang ada. Ini adalah keadaan yang cukup relevan dengan dua
sumber sebelumnya.
 Informasi
Perkembangan teknologi khussunya media sosia saat ini
menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi pihak yang ingin
mendirikan sebuah usaha yang menguntungkan. Media sosial adalah
tempat berkumpulnya banyak orang lintas wilayah jadi tidak
terbatas pada provinsi maupun negara tertentu saja. Media sosial
dapat menjadi sarana promosi yang paling menarik saat ini karena
mayoritas masyarakat adalah pengguna media sosial aktif.
c. Ciri Peluang Usaha
Peluang Usaha mempunyai banyak sekali macamnya tetapi setiap calon
wirausahawan setidaknya mengetahui produk apa yang ingin dibuat dan
mengetahui perkembangan yang ada di masyarakat salah satunya
memahami apa itu ciri peluang usaha. Ciri peluang usaha dapat diperhatikan
pada poin berikut:
 Rasa percaya pada realisasi kedepan
 Sumbernya berasal dari permasalahan di masyarakat
 Pemanfaatan teknologi secara maksimal
 Laku di pasaran
 Sudah melalui riset
 Wirausahawan menemukan peluang karena hobinya.
d. Persiapan Peluang Usaha
Sebuah usaha aka berjalan baik jika dilakukan perencanaan matang
sebelumnya. Perencanaan tersebut dilakukan oleh calon wirausahawan
dengan tim yang akan dibangunnya. Jika perencaanaan dipetakan dengan
alur yang tepat maka sasaran produksi, promosi, pemasaran dan penjualan
dapat memenuhi ekspektasi yang ada. Analisis peluang usaha juga
43

diperlukan agar memahami secara detail kelemahan usaha sejenis. Beberapa


faktor yang mempengaruhi persiapan peluang usaha adalah sebagai berikut:
 Manajemen keuangan: Faktor yang berhubungan dengan
pengelolaan keuangan pada usaha.
 Jenis Usaha : Melakukan penetapan usaha dan produk yang akan
dibuat.
 Analisis kekurangan dan kelebihan: membuat kesimpulan mengenai
ide yang berasal dari permasalahan untuk mencari solusi untuk
kekurangan serta mengembangkan kelebihan.
 Mempersiapkan referensi: berguna untuk menyesuaikan peluang
dengan kondisi di masa lalu (usaha terdahulu maupun rujukan
ilmiah).
 Pertumbuhan produk kedepan: yaitu saat usaha mengedepankan
perkiraan dan pengukuran untuk mengetahui siklus hidup produk.
e. Tujuan Analisis Usaha
Setiap calon wirausahwan yang akan membangun sebuah usaha
pasti akan memikirkan tujuan apa yang harus mereka capai dalam analisis
sebuah usaha. Tujuan ini beragam antara usaha satu dengan usaha lain
dengan memikirkan dampaknya jika menerapkan satu kebijakan tertentu.
f. Kreatifitas dalam berwirausaha
Usaha akan berjalan denga sesuai harapan jika pemimpinnya yaitu
seorang wirausahwan mempunyai pemikiran yang matang dan mempunyai
jiwa kreatif yang tinggi. Jika sebuah usaha mempunyai tim yang kompak
dan mempunyai satu visi yang sama maka dapat dipastikan kalau kolaborasi
didalamnya akan menghasilkan produksi, manajemen, pemasaran yang
efektif dan efisien. Kreatifitas dan wirausaha terbagi menjadi 3 yaitu:
 Menciptakan, yaitu membuat produk dari awal dan produk dibuat
seratis persen dari nol tanpa tambahan produk lain.
 Memodifikasi, yaitu membuat produk dengan mengembangkan
produk yang sudah ada sehingga menjadi lebih baru.
 Mengkombinasikan, yaitu dengan cara memadukan dua produk
menjadi sebuah produk yang lebih tinggi kualitasnya.
44

g. Inovasi
Dorongan untuk selalu memperbarui usaha dan produk memang
selalu ada ada dalam diri seorang wirausahawan. Dorongan tersebut
diakibatkan oleh persaingan yang ketat dalam menarik konsumen atau
pelanggan. Inovasi diperlukan untuk selalu memperbarui produk agar tidak
terkesan membosankan bagi konsumen. Pembaruan pada produk
diharapkan dapar menarik pangsa pasar yang lebih luas dalam mengadopsi
produk. Inovasi sendiri terbagi menjadi 4 dan hampir sama dengan
kreatifitas yaitu:
 Invensi, menemukan sesuatu yang baru
 Ekstensi, Mengembangkan produk yang sudah ada dengen
menambahkan unsur baru didalamnya.
 Duplikasi, sering disebut menggandakan produk yang sebelumnya
sudah dibuat.
 Sintesis, Menggabungkan inovasi yang sudah ada dengan inovasi
lainnya.
h. Analisis SWOT
Sebelum membangun sebuah usaha maka calon wirausahawan
dituntut untuk menemukan perbaikan dari produk yang sudah ada agar dapat
memperbaiki kekurangan dan mengurangi ancaman pada produk
mendatang. Sebuah usaha yang dibuat akan mengetahui usaha yang akan
dibuat sudah sesuai dengan harapan atau belum, jika belum maka
dibutuhkan analisis SWOT untuk melakukannya. Analisis SWOT
digunakan untuk mengetahui sisi negatif dan positif sebuah usaha, dengan
cara mengetahui tersebut maka calon wirausahwan dapat dengan mudah
mengambl keputusan untuk sebuah usaha yang akan dibangunnya. Analisa
SWOT terdiri dari 4 analisis yaitu Strength (kekuatan), Weakness
(kelemahan), opportunities (peluang) dan threath (ancaman).
45

8c. Soal Post Test


1. Peluang usaha adalah...
A. Kesempatan yang ada di sekitar dan dapat dimanfaatkan sebagai ladang
bisnis bagi calon wirausahawan.
B. Kegiatan yang dapat menjadi sarana penyalur hobi para wirausahawan.
c. Kegiatan untuk memberdayakan masyarakat sekitar
C. Kegiatan untuk meningkatkan kualitas daerah menjadi daerah yang
mempunyai taraf hidup baik
D. Kesempatan yang ditimbulkan akibat adanya permodalan yang besar

2. Cara untuk menemukan peluang usaha dapat dilakukan dengan cara...


A. Menganalisis usaha sejenis dan pokok permasalahan di sekitar
B. Membuat sebuah produk tanpa perencanaan yang matang
C. Fokus memperbanyak modal dahulu agar siap dalam menemukan
peluang usaha
D. Membuat sebuah keputusan yang condong ke diri sendiri (meningkatkan
motivasi)
E. Semua benar

3. Asep adalah seorang pelajar kelas XII SMK, dia berniat untuk
membangun sebuah usaha dengan memanfaatkan ubi sebagai bahannya
karena sejak kecil dia terlatih membuat olahan ubi mulai dari eskrim,
keripik dll. Dibawah ini adalah sumber usaha yang sesuai dengan contoh
tersebut adalah...
A. Informasi
B. Diri sendiri
C. Lingkungan sekitar
D. Perkembangan zaman
E. Teknologi

4. Mengapa dalam kewirausahaan selalu dikaitkan dengan adanya peluang


usaha di sekitar...
46

A. Karena lingkungan sekitar adalah salah satu alasan yang tidak


membutuhkan banyak biaya
B. Karena terkadang orang suka memberikan pernyataan yang salah kalau
peluang usaha selalu ada di sekitar
C. Karena beberapa orang tidak menyadari kalau potensi terbesar
wirausaha itu tidak jauh dari tempat tinggal dan ada di sekitar
D. Karena peluang usaha yang ada di sekitar itu dijamin sukses dalam
operasionalnya
E. Semua benar

5. Media sosial adalah sumber peluang usaha yang potensial karena


pengguna yang banyak. Mengapa media sosial begitu penting dalam
peluang usaha..
A. Karena media sosial memberikan keamanan yang baik bagi pelaku
usaha
B. Karena media sosial termasuk ranah digital yang ramah bagi usaha
C. Karena media sosial berisi mengenai hal-hal yang kekinian dan gaul
D. Karena pengguna media sosial yang banyak dapat menjadi tempat yang
bagus untuk berbagi informasi termasuk menemukan ide peluang usaha
E. Karena dapat membuat penggunanya menjadi betah dan banyak produk
yang bisa dibeli

6. Perubahan zaman mencakup beberapa perubahan yang terjadi di


masyarakat dan memunculkan sumber . peluang usaha. Dibawah ini yang
termasuk dalam pernyataan sumber usaha dalam aspek perubahan zaman,
kecuali...
A. Akulturasi atau perpaduan budaya dalam masyarakat
B. Perilaku masyarakat yang cenderung suka belanja online
C. Masyarakat yang cenderung suka praktis
D. Perubahan gaya hidup yang produktif dan cenderung inovatif
E. Motivasi untuk cepat kaya di zaman yang serba digital
47

7. Tujuan peluang usaha salah satunya adalah menyangkut mengenai daya


hidup usaha, dibawah ini adalah contoh dari daya hidup usaha adalah...
A. Calon wirausahawan menelisik lebih jauh mengenai perencanaan
inovasi secara bertahap agar produk tetap bisa bersaing di segala kondisi
B. Calon wirausahawan mengubah struktur organisasi rutin tiap tahun
C. Calon wirausahawan membuat sebuah keputusan yang menyangkut
perubahan pemasok tiap tahun
D. Calon wirausahawan membuat sebuah pemetaan terkait pengelolaan
keuangan oleh pihak luar (akuntan publik)
E. a dan b benar

8. Seberapa penting referensi dalam persiapan menemukan peluang usaha


dan perencanaan produk baru...
A. Tidak penting karena berlawanan dengan praktek di lapangan
B. Penting karena teori bagus dalam cara penyampaiannya (bahasaynya
masuk akal)
C. kurang penting karena referensi hanya berupa teori
D. cukup penting karena referensi cukup menyajikan gambaran umum
dalam berwirausaha
E. Sangat penting karena referensi sebagai acuan dalam membangun
sebuah usaha dan menerapkan teori yang sudah terbukti dalam buku
atau sumber lain.
9. Dalam persiapan menemukan peluang usaha salah satunya ada yang
dinamakan dengan jenis usaha, yang dimaksud jenis usaha dalam
persiapan menemukan peluang usaha adalah..
A. Jenis usaha dalam menemukan peluang usaha terletak pada usaha apa
yang akan diproduksi setelah peluang ditemukan
B. Jenis usaha dalam menemukan peluang usaha merupakan sikap seorang
wirausahawan utnuk membuat referensi produk yang tidak ada
sebelumnya.
C. Jenis usaha dalam persiapan peluang usaha berfokus pada usaha yang
sedang viral saat ini
48

D. Jenis usaha dalam persiapan peluang usaha berfokus pada manajemen


pemilihan produk oleh survey pada karyawan
E. Semua benar.

10. Pentingnya inovasi dalam wirausaha adalah...


A. Inovasi membuat usaha yang ada akan bersaing secara ketat dengan
produk sejenis yang dihasilkan.
B. Inovasi membuat usaha menjadi lebih terkenal di kalangan konsumen
C. Inovasi membuat kegagalan karena produk belum banyak diujicobakan
d. Inovasi membuat usaha bertahan lama dan mudah berasaptasi dengan
waktu
D. Inovasi membuat usaha mengeluarkan modal yang besar untuk membuat
produk yang superior

11. Inovasi jenis ini adalah inovasi untuk menciptakan produk baru dengan ide
yang berasal dari permasalahan masyarakat, pernyataan diatas merupakan
salah satu jenis inovasi oleh Kuratko dibawah ini yang sesuai dengan
pernyataan tersebut adalah..
A. Sintesis
B. Duplikasi
C. Plagiasi
D. Invensi
E. Ekstensi

12. Dian adalah seorang siswa SMK yang akan lulus sekolah, dia bertekad
untuk membangun bisnis biskuit setelah lulus, sebelum membangun bisnis
dia melakukan analisis yaitu SWOT dan menemukan bahwa produk yang
dia analisis persaingan yang cukup ketat karena banyaknya pemain di
bisnis ini. Analisis SWOT yang telah dilakukan Dian mengukur
mengenai...
A. Kekuatan
B. Kelemahan
49

C. Peluang
D. Persaingan
E. Tantangan
13. Dalam analisis SWOT antara Strengh – Opportunities dan Weakness –
Threat ada perbedaan mencolok yaitu terletak pada datangnya faktor
tersebut yaitu internal dan eksternal. Dibawah ini contoh penerapan
analisis swot dari internal pada produk roti daging ikan “Bearmet” adalah
adalah...
A. Roti daging ikan bearmet memiliki rasa khas kombinasi bawang yang
harum - Roti daging ikan bearmet mudah basi terutama di bagian
toppingnya karena daging mudah busuk di kondisi tertentu
B. Roti daging ikan bearmet mempunyai persaingan yang rendah dalam
pemasaran untuk saat ini –Roti daging ikan bearmet tidak menjamin
orang suka memakannya bagi yang tidak suka daging
C. Roti daging ikan bearmet mempunyai bentuk roti dan potongan daging
yang menarik dalam segi penampilan –Persaingan di masa depan tidak
menjamin bakal sama seperti sekarang.
D. Ragam jenis ikan yang sangat banyak membuat roti dagning ikan
bearnet bisa mengeksplor bahan ikan lebih banyak – Kekhawatiran
pencemaran ikan oleh air laut yang bisa saja terkontaminasi
E. Tantangan

14. Sebuah usulan usaha yang akan direalisasikan perlu diperbaiki


kekurangannya salah satunya dengan didiskusikan dengan tim untuk
meminimalisir tingkat kegagalan eksekusi, tahapan studi kelayakan usaha
diatas termasuk..
A. Penemuan Ide
B. Penelitian Usaha
C. Evaluasi
D. Pengurutan Usulan yang layak
E. Perencanaan Pelaksanaan
50

15. Salah satu faktor yang menentukan mengenai penargetan pencapaian


usaha pada saat usaha beroperasi adalah...
A. Pemasaran
B. Keuangan
C. Faktor Manusia
D. Perencanaan
E. Pajak
51

LAMPIRAN 9: DOKUMENTASI PENELITIAN

Kegiatan pengisian kuisioner yang dilakukan oleh peserta didik kelas


eksperimen

Penjelasan materi singkat dalam video pada peserta didik kelas eksperimen
52

Pemaparan materi pada kelas kontrol

Pemberian informasi di grup kelas


53

Proses validasi ahli materi


54

LAMPIRAN 10: SURAT KETERANGAN LULUS UJIAN PROPOSAL


55

LAMPIRAN 10: SURAT KETERANGAN LULUS UJIAN PROPOSAL


56

LAMPIRAN 12: JURNAL BIMBINGAN


57
58

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Raka Drestajuna, tempat tanggal


lahir di Mojokerto 13 Januari 1999. Provinsi Jawa Timur.
Peneliti adalah anak kedua dari tiga bersaudara dan anak dari
Bapak Kanafianto dan Ibu Subaidah. Alamat peneliti adalah
Desa Pagerluyung Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto.
Peneliti dapat dihubungi di email pribadi
rakadd880gmail.com untuk segala keperluan yang terkait.
Riwayat pendidikan yang telah ditempuh yaitu SDN
Pagerluyung 2, SMPN 1 Gedeg dan SMKN 2 Kota Mojokerto.
Pengalaman praktek kerja industri SMK adalah di toko roti
Olivia Bakery yang ada di Kota Mojosari. Peneliti masuk Universitas Negeri
Malang pada tahun 2018 di program studi S1 Pendidikan Tata Niaga Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti adalah
badminton, salah satu unit kegiatan mahasiswa di kampus. Peneliti telah
melaksanakan KKN di Desa Pagersari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.
Selain itu juga pernah melaksanakan kegiatan KPL yang dilaksanakan di SMK
Muhammadiyah 2 Malang.

Anda mungkin juga menyukai