DISUSUN OLEH
YASINTA ALIFIA
165080030
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing Penguji
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 165080030
Fakultas : Bisnis
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
penulis haturkan kepada Rasulullah SAW, yang telah menjadi teladan bagi umat-
Nya.
Dengan segala kerendahan hati di sadari bahwa dalam penulisan laporan ini,
serta motivasi dari berbagai pihak, akhirnya penulisan laporan ini dapat penulis
selesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) ini.
1. Bapak Dr. H. Andi Surya ,MM Selaku Ketua Yayasan Mitra Lampung
2. Ibu Dr. Ir. Hj. Armalia Reny, WA. MM selaku Rektor Universitas Mitra
Indonesia.
3. Ibu Yulistina, SE., MM selaku Dekan Fakultas Bisnis Universitas Mitra
Indonesia.
4. Bapak Andri Eka Yunindra, S.E., MM Selaku Ketua Program Studi
lapangan.
6. Seluruh Dosen dan Staff Universitas Mitra Indonesia.
v
7. Bapak M sofyan dan Ibu Puji Rahayu selaku kedua orang tua penulis yang
Dengan ini penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
Penulis
DAFTAR ISI
vi
COVER............................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 4
1.3 Maksud dan Tujuan ......................................................................... 4
1.4 Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL).......................................... 5
1.5 Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan................................... 5
BAB II TINJAUANPUSTAKA
2.1 Pengendalian Intern.......................................................................... 6
2.1.1 Definisi Pengendalian Intern.................................................. 6
2.2 Tujuan Pengendalian Intern.............................................................. 7
2.3 Komponen Pengendalian Intern....................................................... 8
2.4 Pengertian Kecurangan (Fraud)....................................................... 12
2.5 Faktor Penyebab Kecurangan (Fraud)............................................. 13
2.6 Bentuk-bentuk Kecurangan (Fraud)................................................. 16
2.7 Pengertian Pencegahan Kecurangan (Fraud)................................... 19
2.8 Tujuan Pencegahan Kecurangan....................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
jangka panjang maupun jangka pendek. Salah satu tujuan yang penting untuk
dicapai adalah pencapaian laba optimum. Pencapaian laba dirasa penting karena
usahanya ketingkat yang lebih tinggi atau ketingkat yang lebih baik.
intern yang baik sebab jika pengendalian intern yang dilakukan kurang baik maka
atau luas. Dalam arti yang sempit, pengendalian intern merupakan pengecekan
pengawasan tidak hanya mekanisme saling uji antar petugas yang terutama
petugas yang bertugas di bidang pembukuan saja, tetapi meliputi semua alat yang
(Stiady, 2010)
tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak diimbangi dengan sistem
pengendalian intern yang baik pula. Unsur sistem pengendalian intern yang baik
otorisasi, praktik yang sehat, serta karyawan yang memiliki keterampilan dan
dari ayat-ayat jurnal, pencatatan debet, kredit , pengikhtisaran proses dan hasil
salah saji dalam laporan keuangan, berupa tindakan yang disengaja atau tidak
disengaja.
Sistem yang ada pada Apotek jagabaya ini masih sederhana dan manual,
mulai dari pencatatan konsumen yang membeli obat, sampai penyimpanan data-
diterapkan masih kurang, dalam buku pencatatan penjualan tidak ada nama
petugas yang bertanggung jawab terhadap pencatatan yang telah ditulis sehingga
3
pada saat terjadi kesalahan, misalnya salah menuliskan angka rupiah sulit
Dari data transaksi penjualan dan kartu stock diatas, terlihat transaksi
penjualan pada senin 18 Juni 2019 terjadi kesalahan penulisan angka pada buku
penjualan, obat yang terjual (imbos) berjumlah 10 tablet dengan harga pertablet
Rp. 8.000,- yang seharusnya berjumlah Rp.80.000,- akan tetapi di buku penjualan
4
hanya tertulis harga 1 tablet Rp. 80.000,- sebagai data pendukung yaitu kartu
stock persediaan obat terlihat pengurangan obat pada tanggal 18 juni 2019
berjumlah 10 tablet.
pengendalian intern yang tepat agar perusahaan dapat menjadi lebih mudah dalam
yang dapat diidentifikasi dan penjadi pokok permasalahan pada laporan ini
Apotik jagabaya
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perlunya pengendalian intern dalam sebuah lembaga sehingga hal ini harus
besar perusahaan, dimana ruang gerak dan tugas-tugas yang harus dilakukan
(2008:412) adalah:
intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen
dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan gambaran keyakinan
telah mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini sering kali
tersebut. Tujuan pengendalian intern menurut COSO yang dikutip Sawyer dkk.
keyakinan yang memadai tentang pencapaian dalam hal efektivitas dan efisiensi
kecurangan.
(2012:100) pengendalian intern terdiri atas lima komponen yang saling terkait
berikut ini:
1. Lingkungan Pengendalian
d. Struktur organisasi
2. Penaksiran Risiko
keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif
keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karena keadaan berikut ini:
b. Personel baru
d. Teknologi baru
f. Restrukturisasi korporasi
3. Aktivitas Pengendalian
relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang
b. Pengolahan informasi
c. Pengendalian phisik
d. Pemisahan tugas
meliputi sistem akuntansi, terdiri atas metode dan catatan yang dibangun
utang, dan ekuitas yang bersangkutan. Kualitas informasi yang dihasilkan dari
keuangan
5. Pemantauan
pihak luar seperti keluhan Customers dan komentar dari badan pengatur yang
perbaikan.
orang-orang dari dalam atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dan atau kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak
lain.”
dilakukan secara sengaja untuk tujuan tertentu. Menipu atau memberikan yang
keliru untuk keuntungan pribadi atau kelompok secara tidak fair, baik secara
bisa merugikan berbagai pihak. Kecurangan merupakan suatu hal yang sulit
sehingga perlu penanganan yang sistematis. Akan tetapi, kita harus optimis bahwa
1. Teori C=N+K
Teori ini dikenal di jajaran kepolisian yang menyatakan bahwa criminal (C)
sama dengan niat (N) dan kesempatan (K). Teori ini sangat sederhana dan
gamblang karena meskipun ada niat melakukan fraud, bila tidak ada
pada orang atau kelompok orang yang memiliki kewenangan otoritas dan
akses atas objek fraud. Nilai perbuatan ditentukan oleh moral dan integritas.
Dalam teori segitiga, perilaku fraud didukung oleh tiga unsur yaitu adanya
a. Tekanan (Pressure)
dan oleh manajer (management fraud) dan dorongan itu terjadi antara lain
karena:
1) Tekanan keuangan,
2) Kebiasaan buruk
barang-barang mewah.
14
b. Kesempatan (Opportunity)
kinerja.
c. Pembenaran (Rationalization)
FRAUD
Opportunity
Pressure
Rationalization
3. Teori GONE
Menurut teori ini korupsi (C) diartikan sama dengan monopoli (M) ditambah
Examiner yang dikuti oleh Karyono (2013:17), fraud terdiri atas empat kelompok
besar yaitu:
3. Korupsi (Corruption)
dari kecurangan kas (Cash) dan kecurangan persediaan dan aset lain
scheme).
3. Korupsi
b) Suap (Bribery)
keluaran
informasi rahasia
g) Melakukan sabotase
yang cukup besar bagi perusahaan. Apabila kecurangan tidak dapat dikurangi atau
dicegah, maka anak berakibat fatal bagi perusahaan. Untuk itu, manajemen
kecurangan.
perbuatan curang dan akan lebih mudah daripada mengatasi apabila kecurangan
fraud, yaitu:
kecurangan.
memenuhi kebutuhannya.
terjadinya fraud, karena setiap tindakan fraud dapat terdeteksi cepat dan
diantisipasi baik oleh perusahaan. Setiap karyawan tidak merasa tertekan lagi dan
pihak.
21
dan harus dicegah sedini mungkin. Pencegahan kecurangan yang efektif memiliki
fraud efektif berjalan dan telah memberi sanksi tegas dan tuntas
mungkin
pengendalian.
(2012:33), yaitu:
Adapun penjelasan dari tata kelola pencegahan fraud tersebut adalah sebagai
beriku:
menunjukan bahwa cara paling efektif untuk mencegah dan menghalangi fraud
perusahaan.
Keterbukaan antar anggota organisasi merupakan hal yang sangat pokok harus
SDM yang kompeten dan manajemen profesi yang efektif, yaitu merupakan
sikap tanggap terhadap perusahaan yang terjadi diikuti dengan perilaku yang
mencegah kecurangan tidak ditentukan oleh hasil kerja individu melainkan atas
keberhasilan tim (kerja sama). Suatu organisasi dibentuk sebagai alat untuk
23
dan berfungsi sebagai mahluk sosial dan sekaligus sebagai mahluk individu.
sama lain, dan saling membantu sesuai dengan kemampuan yang ada pada
dirinya.
termasuk referensi tentang karakter dan integritas. Pelatihan secara rutin untuk
perilaku etis pegawai. Pegawai harus diberi tahu tentang tugasnya untuk
menyampaikan fraud aktual atau yang dicurigai serta cara yang tepat untuk
Menurut Amin Widjaja Tunggal (2005: 83), pelatihan fraud awereness sebagai
berikut:
melaksanakan tugas yang diberikan agar tidak terjadi banyak kesalahan yang
Dari beberapa riset yang telah dilakukan terlihat bahwa pelanggaran lebih
jarang terjadi bila karyawan mempunyai perasaan positif tentang atasan mereka
Pengakuan dan sistem penghargaan (reward) sesuai dengan sasaran dan hasil
pengembangan karir akan mencipatakan tempat kerja yang nyaman dan positif.
Tempat kerja yang positif dapat mendongkrak semangat kerja pegawai, yang
perusahaan.
Kode etik pada umumnya selalu sejalan dengan moral manusia dan merupakan
bantuan tidak dapat diciptakan tanpa memberlakukan aturan perilaku dan kode
etik di lingkungan pegawai. Harus dibuat kriteria apa saja yang dimaksud
dengan perilaku jujur dan tidak jujur, perbuatan yang diperbolehkan dan yang
Masalah ataupun kesulitan pasti akan dialami oleh setiap pegawai atau
karyawan pada setiap perusahaan, sehingga tidak sedikit dari mereka yang
perhatian dan bantuan tersebut sebaiknya dapat diberikan kepada pegawai guna
permasalahan dan desakan ekonomi yang dimiliki para pegawai sehingga dapat
karena itu perlu kerjasama yang baik bersama-sama pada setiap anggota
27
suatu perusahaan dapat berkembang dan maju menjadi lebih baik, maka
sejahtera pula seluruh karyawan yang ada dalam perusahaan. Serta apabila
dapat pula melatih moral, etika, serta teladan yang baik pada jiwa setiap
karyawan.
28
BAB III
METODE OBSERVASI
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
kuantittif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung. Yang
berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk
angka. Dalam hal ini data kuantitatif yang diperlukan adalah : hasil kuesioner.
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu
data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik dari objek
melakukan pengumpulan data dari instnsi – instansi atau badan lainnya untuk
keperluan penelitian dari pengguna. Data primer yang digunakan dalam penelitian
ini adalah berupa skor dari angket yang sudah diisi oleh responden
1. Studi Pustaka
29
2. Observasi
mengenai sistem yang berjalan pada seluruh bagian yang dibutuhkan guna
3. Kuesioner
karakteristik responden yang terdiri dari nama, umur , jenis kelamin, lama
Pernyataan positif
Jawaban Skor
Sangat tidak
setuju 1
Tidak setuju 2
Netral 3
Setuju 4
sangat setuju 5
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
Pengendalian Intern.
Y = pencegahan kecurangan
(X) variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Sistem
pengendalian intern.
kuisioner dengan beberapa pertanyaan yang masing masing mewakili tiap tiap
dilakukan pengujian untuk mencari hasil validitas dan reliabilitas. Analisis yang
dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengukur apa
yang ingin diukur oleh kuesioner tersebut. Danang sunyoto (2010:89) menyatakan
pertanyaan ddengan total skort konstruksi. Uji validitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara melihat nilai Sg, pada kolom jumlah, jika nilai sig.<0.05
Imam Ghazali (2011:47) uji reliabilitas ini di gunakan untuk mengukur suatu
kuesioner yng merupakan indicator dari variable atau konstruk. Jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan tetap konsisten dan stabil dari waktu ke waktu,
menggunakan alat internal consistency dengn alat ukur alpha conbrach dengan
sebagai berikut :
34
sederhana ini digunakan untuk menjawab hipotesis yang pertama, kedua dan
ketiga. Nilai masing masing koefisien regresi diketahui dari hasil perhitungan
hubungan antra dua variable. Bentuk sebenarnya dari persamaan regresi pada
populasi adalah :
Y = a +Bx
Keterangan :
Y = adalah subjek nilai dalam variable terikat yang diprediksikan
a = konstanta
b = angka arah koefisien regresi
X = subjek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu
pengujianya adalah :
a. Jika t hitung < t tabel atau probabilitas > 0,05 maka variabel
dependen.
35
b. Jika t hitung > ttabel atau probalitas < 0,05 maka variabel independen
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Apotik jagabaya buka setiap hari , dan dibagi menjadi dua shift yaitu pagi
dari jam 08.00 s/d 15.00 dan sore dari jam 14.00 s/d 21.00
4.2.1 Visi
4.2.2 Misi
4.3.1 Lokasi
Bandar lampung
Fasilitas penunjang yang dimiliki oleh apotik jagabaya yaitu ruang tunggu
staf dan aktivitas satu sama lain serta terhadap keseluruh pertanggung jawaban,
struktur perorganisasian tiap tiap organisasi atau perusahaan dibuat agar tujuan
yang telah di tetapan dapat tercapai dengan memperjelas tugas dan tanggung
jawab dari masing masing bagian yang terkait,maka diperlukan bagan organisasi.
menunjukan satuan satua organisasi. Berikut ini bagan struktur organisasi dari
apotik jagabaya
semua bagian
apotek
perkembangan apotek
3. Assisten Apotek
dari bagian penjualan sesuai dengan resep maupun non resep dari
5. Bagian Gudang
Bagian gudang merupakan bagian dari Staff apotek, dalam hal ini yaitu
6. Bagian Pembelian
penjualan barang.