Anda di halaman 1dari 57

PENGARUH KESEJAHTERAAN DAN MODEL KEPEMIMPINAN

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BSI KCP


BOJONEGORO

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :
MIFTAKHUL FAIZIN
NIM. 201961202010

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH STEBI AL ROSYID


BOJONEGORO 2023
PENGARUH KESEJAHTERAAN DAN MODEL KEPEMIMPINAN
TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BSI KCP
BOJONEGORO

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana
Ekonomi Studi Perbankan Syari’ah Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam
Al Rosyid Bojonegoro

Oleh :

MIFTAKHUL FAIZIN
NIM. 201961202010

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


STEBI AL ROSYID BOJONEGORO 2023

ii
iii

PENGARUH KESEJAHTERAAN DAN MODEL KEPEMIMPINAN


TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BSI KCP
BOJONEGORO

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana
Ekonomi Studi Perbankan Syari’ah Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Al
Rosyid Bojonegoro

Oleh :

MIFTAHUL FAIZIN

NIM. 201961202010

Mengetahui dan Menyetujui :

Dosen Pembimbing I Dosen pembimbing II

NURUL LAILI ITTASYAQ, M.E ABD. MUNTHOLIB, M.M

NIY, 198904152018072010 NIY,198206282018071007


iv

Dipertahankan di depan Tim Penguji Proposal Skripsi

Progam Studi Perbankan Syari’ah

STEBI AL ROSYID BOJONEGORO

Oleh :

Nama Mahasiswa : MIFTAHUL FAIZIN

NIM : 201961202002

Disetujui dan diterima pada :

Hari, Tanggal :

Jam :

Tempat ; Ruang Ujian Kampus STEBI Al Rosyid BOJONEGORO

Tim Penguji :

1. Ketua :……………………………….(................................. )
2. Sekretaris : ……………………………..(................................. )
3. Anggota ; ..................................(................................. )

Disahkan oleh :

Ketua

Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Al Rosyidb

Bojonegoro

ENDAH EMIARTI, M.M


NIY, 197705142019072014
v

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi yang berjudul Pengaruh
Kesejahteraan Dan Model Kepemimpinan Terhadap Produktifitas Kerja
Karyawan BSI KCP Bojonegoro, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi lain, juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ada klaim dari pihak lain, bukan tanggungjawab
dosen pembimbing atau pengelola progam studi Sekolah Tinggi Ekonomi dan
Bisnis Islam Al Rosyid Bojonegoro, tetapi menjadi tanggungjawab saya sendiri
dan siap diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bojonegoro, 19 Juli 2023

MIFTAKHUL FAIZIN

v
vi

MOTTO

“ didalam kesulitan pasti ada kemudahan ’’


vii

BIODATA SINGKAT PENULIS

Nama Lengkap : Miftahul Faizin

NIM : 201961202010

Tempat, tanggal lahir : Tuban, 07 Juli 2000

Agama : Islam

Pendidikan Sebelumnya : MI Mambaul Islam Lulus Tahun 2012

MTs Alrosyid Tahun 2015

MA Alrosyid Lulus Tahun 2018

Nama Ayah : Sholeh

Nama Ibu : Zulaikah

Alamat Rumah : Tuban

Pengalaman Organisasi : 1. Anggota BEM STEBIA Periode 2020-2022


viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan taufiq dan

hidayah-Nya kepada kita semua, dengan rasa syukur yang tak terhingga penulis

dapat menulis Poposal Skripsi ini yang berjudul Pengaruh Kesejahteraan Dan

Modal Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Bsi Kcp

Bojonegoro. proposal ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Skripsi

pada program studi perbankan syariah STEBI AL Rosyid Bojonegoro. penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Nurul Laili Ittasyaq, M.E Selaku Dosen pembimbing 1.

2. Abd Muntholip, M.M Selaku Selaku Dosen pembimbing 2.

3. Dosen pengajar beserta keluarga besar STEBI AL rosyid Bojonegoro.

4. Orang tua tercinta yang telah memberikan dorongan, semangat serta doa

nya

5. Semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan, sehingga

dapat tersusunnya proposal skripsi ini.

Semoga allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah

membantu tersusunya proposal skripsi ini.

Tuban, 17 Juli 2023

Penulis
ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2

C. Tujuan penelitian............................................................................................................2

D. Manfaat Penelitian.........................................................................................................3

BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................................4

A. Landasan Teori...............................................................................................................4

B. Penelitian Terdahulu.....................................................................................................9

C. Kerangka Konseptual....................................................................................................9

D. Hipotesis...........................................................................................................................9

BAB III METODE PENELITIAN................................................................................10

A. Jenis Penelitian.............................................................................................................10

B. Sifat Penelitian..............................................................................................................10

C. Lokasi dan Periode Penelitian..................................................................................11

D. Populasi dan Sampel (populasi, teknik penentuan besar sampel,

teknik sampling............................................................................................................11

E. Sumber data...................................................................................................................11

F. Definisi Oprasional Variabel Penelitian...............................................................13

G. Metode Analissi Data.................................................................................................17

H. Uji Hipotesis.................................................................................................................17
x

BAB III HASIL PENELITIAN.......................................................................................10


1. Gambaran lokasi penelitian..................................................................
2. Hasil penelitian.......................................................................................
3. Pengujian hipotesis................................................................................
xi

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 ..........................................................................................................................................

Tabel 4.2...........................................................................................................................................

Tabel 4.3...........................................................................................................................................

Tabel 4.4...........................................................................................................................................

Tabel 4.5...........................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi organisasi baik

sektor swasta maupun sektor publik, karena manusia merupakan unsur

penting dalam setiap organisasi. Keberhasilan suatu organisasi dalam

mencapai tujuan dan sasaran, serta kemampuan dalam menghadapi berbagai

tantangan internal dan eksternal akan ditentukan oleh sumber daya manusia

yang kompeten. Untuk mendapatkan sumberdaya manusia yang kompeten,

maka harus dikelola secara profesional sehingga produktivitas kerja dapat

tercapai secara optimal. Produktivitas kerja pegawai yang tinggi dan baik,

akan diperoleh jika jajaran pimpinan organisasi memimpin dengan baik dan

bijak. Karena tugas seorang pemimpin adalah mendorong bawahannya untuk

memiliki kompetensi yang sesuai dengan pekerjaan. Produktivitas merupakan

hal yang penting bagi pegawai suatu organisasi, supaya pekerjaan dapat

terlaksa secara efisien dan efektif.

Sumber daya manusia yang kompeten dalam bekerja akan

meningkatkan produktivitas organisasi yang bersangkutan. Sumber daya

manusia merupakan setiap pegawai yang bekerja di suatu instansi, dapat

merupakan pimpinan atau manajerial dalam suatu organisasi, memiliki

peranan yang sangat penting secara internal dan juga eksternal (Sakinah AS

& Anang Suprianto, 2017) dan juga bawahan Satriadi, D. (2016). Setiap

pemimpin akan mempunyai gaya masing-masing dalam memimpin anak

buahnya, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja

1
2

mereka Zebua, Martin (2017). Gaya kepemimpinan merupakan salah satu

faktor penting untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai (Sakinah AS

& Anang Suprianto,2017), dengan menerapkan gaya kepemimpinan

berorientasi pada orang dan pada pekerjaan Nafi, M, (2001). Demikian pula

di pemerintah daerah, karena kepala pemerintahan dipilih langsung oleh

masyarakat, dan salah satu pemilihnya adalah pegawai pemerintah.

Dalam era globalisasi saat ini manajemen kepegawaian dan sumber

daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur

dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk

tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia di perusahaan perlu

dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan

pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan.

Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama perusahaan agar dapat

berkembang secara produktif dan wajar.

Oleh karena itu pegawai yang berkualitas, yaitu pegawai yang

melaksanakan pekerjaannya dan mampu memberikan hasil kerja yang baik

atau mempunyai prestasi kerja yang tinggi, sangat dibutuhkan oleh organisasi

untuk mencapai tujuan karena pada dasarnya keberhasilan organisasi secara

keseluruhan ditentukan kontribusi dari hasil kerja pegawainya.Tingginya

hasil kerja pegawai adalah produktivitas yang dicapai oleh pegawai pada

tingkat tertentu.Jadi produktivitas kerja bukanlah suatu kebetulan saja, tetapi

banyak faktor yang mempengaruhi seperti absensi dan kedisiplinan. Upaya

pemerintah dalam upaya memasyarakatkan produktivitas telah dilakukan

sejak tahun 2003 dengan menetapkan bulan produktivitas nasional setiap


3

bulan April. Usaha tersebut dilakukan dalam rangka menyongsong tinggal

landas pembangunan nasional menuju masyarakat yang adil dan makmur

serta mampu menjadi penggerak pembangunan.Masalah peningkatan

produktivitas ini juga telah tersirat dalam Tap MPR RI. No. II/MPR/2003

yang menyatakan bahwa “pembinaan, penyempurnaan dengan penertiban

aparatur pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah termasuk

perusahaan–perusahaan milik negara di daerah sebagai aparatur

perekonomian negara terus menerus dilakukan supaya mampu menggerakkan

pembangunan secara lancar dengan dilandasi semangat dan sikap pengabdian

terhadap masyarakat “ Produktivitas mempunyai pengertian kemampuan

memperoleh manfaat sebesar– besarnya dari sarana dan prasarana yang

tersedia dengan menghasilkan keluaran (output) yang optimal, bahkan kalau

mungkin yang maksimal (Siagian,Sondang P, 2012: 154). Produktivitas

merupakan ukuran kemampuan (baik dari individu maupun dari organisasi

perusahaan) untuk menghasilkan suatu produk atau jasa dalam kondisi dan

situasi tertentu (Munandar, Ashar Sunyoto, 2012: 51).

Produktivitas kerja sebagai salah satu faktor produksi dalam pencapaian

tujuan suatu organisasi perlu mendapat perhatian secara khusus, hal ini

dikarenakan menyangkut faktor manusia yang merupakan penggerak dari

semua aktivitas organisasi.Dengan meningkatnya produktivitas kerja seorang

karyawan, tentunya hal yang tidak bisa melupakan adanya dukungan dan

faktor produksi lainnya. Mengenai produktivitas itu sendiri, banyak faktor

yang mempengaruhi dan faktor yang dominan pengaruhnya ditentukan oleh

sifat dari organisasi yang bersangkutan seperti dikemukakan oleh Kusriyanto


4

Bambang (2015:2) bahwa : produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh

berbagai faktor, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja maupun yang

berhubungan dengan lingkungaan perusahaan dan kebijakan pemerintah,

seperti pendidikan, ketrampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, gizi

dan keselamatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim

kerja, hubungan industrial, tehnologi dan kebijakan pemerintah dibidang

produksi investasi, perajinan, moneter, fiskal, harga dan lain– lain.

Organisasi dalam kegiatannya pasti mempunyai masalah tertentu dan

yang selalu menjadi perhatian pimpinan adalah bagaimana cara untuk

mempertahankan kelangsungan hidup organisasi, karena manusia merupakan

unsur pertama sebagai pelaksana dari tujuan organisasi maka pimpinan akan

memperhatikan dan mempertahankan produktivitas kerja khususnya melalui

pemenuhan kebutuhan karyawan melalui program kesejahteraan serta gaya

pimpinan dalam memimpin organisasi.Kebutuhan pegawai meliputi materi

dan non materi. Kebutuhan pertama yang harus dipenuhi adalah kebutuhan

fisiologis seperti balas jasa, istirahat dan sebagainya. Kebutuhan kedua dan

utama adalah kebutuhan akan keamanan dan rasa aman.

Bagi karyawan, kesejahteraan yang diperoleh merupakan bentuk balas

jasa yang diharapkan diperoleh sebanding dengan tenaga atau sumbangan

yang telah diberikannya kepada organisasi. Selain itu gaya kepemimpinan di

tempat kerja juga memiliki dampak terhadap produktivitas kerja karyawan.

Pemimpin berupaya agar para karyawannya mau dan mampu bekerja secara

optimal ke arah produktivitas kerja.


5

Gaya kepemimpinan perlu diperhatikan seorang manajer ketika

menjalankan fungsinya sebagai seorang pemimpin. Gaya kepemimpinan

adalah pola perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut

mencoba untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Seorang pemimpin yang

baik haruslah pandai memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan apa yang

terbaik yang harus diterapkan sehingga ia dapat mengetahui tindakan apa

yang sebaiknya dilakukan danmengerti akan kebutuhan para karyawannya,

yang nantinya berdampak pada cara kerja karyawan terhadap tugas yang

diberikan dan pada akhirnya produktivitas kerja yang diharapkan dapat

tercapai.

Demikian pula halnya BSI KCP Bojonegoro yang merupakan salah satu

bank pemerintah yang bertujuan untuk menunjang program pembangunan

nasional di bidang pengelolaan keuangan syariah. Dalam meningkatkan

produktivitas kerja karyawan sesuai dengan tujuan organisasi, maka

pemimpin organisasi berusaha mengembangkan program kesejahteraan yang

dapat memenuhi kebutuhan karyawan dalam bekerja dan menerapkan gaya

kepemimpinan yang efektif, sehingga mampu mempengaruhi karyawan agar

mau bekerja sesuai dengan keinginan pemimpin dan tercipta hubungan kerja

yang harmonis. Berdasarkan gejala-gejala di atas maka penulis merasa

tertarik untuk mengkaji tentang faktor yang berpengaruh terhadap

produktivitas kerja dengan mengambil judul penelitian: PENGARUH

KESEJAHTERAAN DAN MODEL KEPEMIMPINAN TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BSI KCP BOJONEGORO


6

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang diambil dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana pengaruh kesejahteraan terhadap produktivitas kerja

karyawan BSI KCP Bojonegoro?

2. Bagaimana pengaruh model kepemimpinan terhadap produktivitas

karyawan BSI KCP Bojonegoro?

C. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui pengaruh kesejahteraan terhadap produktivitas kerja

karyawan BSI KCP Bojonegoro.

Untuk mengetahui pengaruh model kepemimpinan terhadap

produktifitas kerja karyawan BSI KCP Bojonegoro.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan mamou menambah wawasan ilmu

mengenai masalah modal kepemimpinan , kesejahteraan karyawan, dan

produktivitas kerja karyawan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan ilmu baru serta sebagi acuan dalam perkembangan dan

pengajaran ilmu ekonomi.

2. Manfat praktis

Selain manfaat teoritis penelitian ini tentunya mempunyai manfaat

praktis adalah berguna untuk

a. Pembaca
7

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan serta

pengetahuan baru kepada pembaca mengenai model kepemimpinan

terhadap kerja karyawan

b. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur peneliti

dalam melakukan penelitian ekonomi dan mampu mengaplikasikan

teori yang digunakan dalam penelitian sebagai acuan maupun

pedoman

c. Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menambah refrensi dan sebagai

bahan pertimbangan pada penelitian ekonomi lainya


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kesejahteraan Karyawan

Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan

non material) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya

adalah untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental

karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.(Adamy, 2016).

Indikator-Indikator Kesejahteraan Karyawan adalah:

a. Bonus, adalah kompensasi tambahan yang diberikan kepada

seseorang karyawan yang nilainya diatas gaji normalnya.

b. Uang makan, adalah uang yng diberikan kepada karyawan

berdasarkan tarif dan dihitung secara harian untuk keperluan makan

karyawan.

c. Uang lebaran, adalah uang yang diberikan kepada karyawan untuk

keperluan hari raya.

d. Uang duka kematian, adalah uang yang diberikan kepada karyawan

untuk membantu karena ada kerabat yng meninggal dunia.

2. Model Kepemimpinan

Model Kepemimpinan Pada umumnya dalam ilmu manajemen

model kepemimpinan meliputi tiga model. Model tersebut dapat dilihat

dari para pemimpin dalam aktivitas kerja sehari hari dalam mengatur

kantor ataupun perusahaan. Setiap model memiliki warna tersendiri,

yakni ada yang muncul sangat erat hubungannya dengan sifat dan

8
9

karakter seseorang, ada yang muncul karena hasil dari proses

pembelajaran, bahkan ada yang muncul memang karena anugerah tuhan

yang maha esa(Fadillah, 2021).

Defenisi tentang kepemimpinan secara luas melalui proses

memengaruhi dalam tujuan organisasi, memptivasi pengikut untuk

mencapai tujuan, memengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan

budayanya. Selain itu juga memengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-

peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas

untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja sama dan kerja

kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang diluar

kelompok atau organisasi.(Rohiman, 2007). Indikator- Indikator Model

Kepemimpinan adalah:

a. Tanggung Jawab

Ketika seseorang diangkat atau ditunjuk untuk memimpin

suatu lembaga atau institusi, maka ia sebenarnya mengemban

tanggung jawab yang besar sebagai seorang pemimpin yang harus

mampu mempertanggung jawabkannya. Bukan hanya dihadapan

manusia tetapi juga dihadapan Allah SWT (Tarigan, 2014)

b. Pengorbanan

Pemimpin atau pejabat bukanlah untuk menikmati kemewahan

atau kesenangan hidup dengan berbagai fasilitas duniawi yang

menyenangkan, tapi justru ia harus mau berkorban dan menunjukkan

pengorbanan, apalagi ketika masyarakat yang dipimpinnya berada

dalam kondisi yang sangat sulit.


10

c. Kerja Keras

Seorang pemimpin mendapat tanggung jawab yang besar untuk

menghadapi dan mengatasi sebagai persoalan yang menghantui

masyarakat yang dipimpinnya.Selanjutnya mengarahkan kehidupan

masyarakat untuk menjalani kehidupan yang baik dan benar serta

mencapai kemajuan dan kesejahteraan.Untuk itu para pemimpin

dituntut bekerja keras dengan penuh kesungguhan dan optimisme.

3. Produktivitas

Produktivitas Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan

antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang

sebenarnya.Greenberg mengartikan produktivitas sebagai perbandingan

antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan

selama periode tersebut. (Nurmawanto, 2014)Konsep produktivitas

mempunyai akar yang dalam atau jauh kebelakang, mulai dari timbulnya

gagasan manajemen ilmiah dari Taylor. Di sektor publik, khususnya di

Amerika Serikat, kesadaran akan perlunya perhatian terhadap peningkatan

produktivitas dan efisiensi administrasi negara sudah ada sejak berdirinya

Amerika Serikat, tetapi kemajuan terhadang oleh praktek yang mengarah

pada pengendalian politik dan spoil sistem. Setelah perang dunia pertama,

usaha kearah peningkatan produktivitas pegawai baru mendapat perhatian

yang lebih serius. Berbeda dengan peningkatan birokrasi yang menekankan

kepada ketaatan peraturan, ketentuan formal dan prosedur kerja, maka

pendekatan manajemen profesional lebih menekankan pada efisiensi dalam

mencapai sasaran organisasi, dengan


1
1

kata lain berorientasi pada hasil kerja.(Amalia, 2017). Menurut Handoko,

indikator yang digunakan untuk mengetahui produktivitas kerja

karyawan adalah:

a. Prestasi Kerja, Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

b. Tingkat Absensi Karyawan, Dapat digunakan sebagai indikator

untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan karena absensi

merupakan data menyangkut kedisiplinan kerja para karyawan dan

menyangkut tanggung jawab karyawan terhadap pelaksanaan

tugasnya masing- masing.

c. Tingkat Perputaran Tenaga Kerja ,Tingkat perputaran tenaga kerja

merupakan salah satu indikator untuk mengetahui produktivitas

kerja karyawan karena besar kecilnya perputaran karyawan yang

terjadi dapat menunjukkan ada tidaknya kesenangan karyawan

bekerja pada perusahaan tersebut.

d. Ketepatan Waktu ,Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu

aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang ditentukan, dilihat dari

sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu

yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari

persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan

diawal waktu sampai menjadi output.

d. Kewenangan Melayani
12

Pemimpin adalah pelayan bagi orang yang dipimpinnya,

karena itu menjadi pemimpin atau pejabat berarti mendapatkan

kewenangan yang besar untuk bisa melayani masyarakat dengan

pelayanan yang lebih baik dari pemimpin sebelumnya, Rasulullah

SAW bersabda: “pemimpin suatu kaum adalah pelayan merek”

(HR.Abu Na’im) Oleh karena itu setiap pemimpin harus memiliki

visi dan misi pelayanan terhadap orang-orang yang dipimpinnya

guna meningkatkan kesejahteraan hidup.

e. Keteladanan dan Peloporan

Dalam segala bentuk kebaikan, seorang pemimpin harusnya

menjadi teladan dan pelopor, bukan menjadi pengekor yang tidak

memiliki sikap terhadap nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Ketika

seorang pemimpin menyerukan kejujuran kepada rakyat yang

dipimpinnya, maka ia telah menunjukkan kejujuran tersebut. Ketika

ia menyerukan hidup sederhana dalam soal materi, maka ia tunjukan

kesederhanaan bukan malah kemewahan. Masyarakat sangat

menuntut adanya pemimpin yang bisa menjadi pelopor dan teladan

dalam kebaikan dan kebenaran(Ibrahim et al., 2021)

B. Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul penelitian Persamaan Perbedaan


peneliti
1. Rifani Pengaruh Program Persamaan Perbedaan
Alifianisa Kesejahteraan dalam dalam
Yuzfika Karyawan penelitian yang penelitian ini
(2023) Terhadap di lakukan oleh terdapat pada
Produktivitas Kerja peneliti adalah variable yang di
Karyawan Pada PT. sama sama tambahkan
13

Bank meneliti pada yaitu gaya


Pembangunan kesejahteraan kepemimpinan
Daerah Banten dan
produktivitas
kerja karyawan
2. Muhammad PENGARUH Persamaan Perbedaan
Yusuf Hari GAYA dalam dalam
Nugroho KEPEMIMPINAN penelitian yang penelitian ini
(2023) TERHADAP di lakukan oleh terdapat pada
MOTIVASI peneliti adalah variable yang di
KERJA PEGAWAI sama sama tambahkan
DI MASA meneliti model yaitu
PANDEMI atau gaya kesejahteraan
COVID-19 (Studi kepemimpinan dan
Pada Pegawai terhadap produktivitas
Puskesmas karyawan karyawan
Kampung Sawah
Kota Bandar
Lampung). ILMU
SOSIAL DAN
ILMU POLITIK,
UNIVERSITAS
LAMPUNG.
3. Ashabul PENGARUH Persamaan Perbedaan
Kahfi GAYA dalam dalam
(2020) KEPEMIMPINAN penelitian yang penelitian ini
DAN DISIPLIN di lakukan oleh terdapat pada
KERJA peneliti adalah variable yang di
TERHADAP sama sama tambahkan
PRODUKTIVITAS meneliti model yaitu
KARYAWAN atau gaya kesejahteraan
PADA CV. ZUL kepemimpinan karyawan
CELL KOTA terhadap
MAKASSAR karyawan
Dan
produktivitas
karyawan
4. Muhammad ANALISIS Persamaan Perbedaan
Er Riefo PENGARUH dalam dalam
(2022) GAYA penelitian yang penelitian ini
KEPEMIMPINAN di lakukan oleh terdapat pada
DAN peneliti adalah variable yang di
KETERAMPILAN sama sama tambahkan
KERJA meneliti model yaitu
TERHADAP atau gaya kesejahteraan
PRODUKTIVITAS kepemimpinan karyawan
KERJA DI ATAS terhadap
KAPAL (STUDI karyawan
14

KASUS TIM Dan


ANJUNGAN produktivitas
KAPAL DI karyawan
BAWAH
MANAJEMEN PT.
ASIA MARINE
TEMAS)
5. Pipit Yulia KONTRIBUSI Persamaan Perbedaan
Andriani GAYA dalam dalam
(2020) KEPEMIMPINAN penelitian yang penelitian ini
DAN di lakukan oleh terdapat pada
LINGKUNGAN peneliti adalah variable yang di
KERJA sama sama tambahkan
TERHADAP meneliti model yaitu
PRODUKTIVITAS atau gaya kesejahteraan
KERJA kepemimpinan karyawan
KARYAWAN terhadap
(STUDI KASUS karyawan
PADA PT SURYA Dan
ROTAN produktivitas
TRANGSAN karyawan
SUKOHARJO)

C. kerangka konseptual

Kesejahteraan (X1)

Produktifitas Kerja
Karyawan
(Y)
Model Kepemimpinan
(X2 )

Keterangan :

Kerangka konseptual diatas digunakan untuk menjelaskan,

mengungkapkan dan menentukan persepsi-persepsi keterkaitan

antar variabel bebas Kesejahteraan (X1) dan Model Kepemimpinan


15

(X2) masing-masing berpengaruh terhadap variabel terikat

Produktifitas Kerja Karyawan (Y).

D. Hipotesis

Berdasarkan Latar Belakang masalah, Perumusan masalah

dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan sebelumnya ,

maka penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 = Ada hubungan antara kesejahteraan terhadap produktifitas kerja

karyawan BSI KCP Bojonegoro.

H0 = Tidak ada hubungan antara kesejahteraan terhadap produktifitas kerja

karyawan BSI KCP Bojonegoro.

H2= Ada hubungan antara model kepemimpinan terhadap produktifitas kerja

karyawan BSI KCP Bojonegoro.

H0 = Tidak ada hubungan antara model kepemimpinan terhadap kerja

karyawan BSI KCP Bojonegoro.


BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kuantitatif

yang merupakan pendekatan yang memfokuskan pengujian dengan teori dan

hipotesis dalam pengukuran variabel bebas dan terikat pada penelitian

menggunakan angka serta dengan permodelan sistematis dan statis dalam

melakukan analisis data.Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang lebih

menitikberatkan secara obyektif dalam aspek pengukuran terhadap kejadian

sosial.Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena dijabarkan

kedalam beberapa komponen masalah, variabel dan indikator.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan

kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan (Umar Sidiq, 2019).

B. Sifat Penelitian

Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan penelitian

asosiatif yang memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel

bebas dengan variabel terikat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah terdapat pengaruh kesejahteraan (X1) dan model kepemimpinan (X2)

terhadap produktivitas kerja karyawan pada BSI KCP Bojoneoro.

16
17

C. Lokasi dan Periode Penelitian

Penelitian ini berlokasi di BSI KCP Bojonegoro, Ruko adipura A9.jl.

untung suropati,subang , Pada 1 November sampai dengan 31 November

2023.

D. Populasi dan Sampel

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah Teknik sampling. Teknik sampling adalah memilih jumlah tertentu

dari keseluruhan populasi. Dengan demikian sampling adalah penyeleksian

terhadap sebagian (contoh) dari keseluruhan populasi supaya dapat dijadikan

kesimpulan yang dijadikan secara menyeluruh. Teknik sampling pada

penelitian ini menggunakan sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel

bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel .Hal ini sering

dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain

sampel jenuh adalah adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan

sampel. Sampling jenuh yang digunakan peneliti adalah seluruh staf

karyawan BSI KCP Bojonegoro pada tahun 2020 – 2022 berjumlah 13 orang.

E. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya, baik berupa wawacara ataupun dengan hasil dari observasi.

Pengumpulan data primer merupakan bagian internal dari proses

penelitian dan yang seringkali diperlukan untuk tujuan pengambilan

keputusan. Data primer dianggap lebih akurat, karena data ini disajiakn

secara terperinci. (Indriantoro dan Supomo, 2010:79) .


1
8

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dalam berbagai

bentuk. Biasanya sumber data ini lebih banyak sebagai data statistik atau

data yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga siap digunakan dalam

statistik biasanya tersedia pada kantor-kantor pemerintahan, biro jasa

data, perusahaan swasta atau badan lain yang berhubungan dengan

penggunaan data (Moehar, 2002:113).

F. Metode Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data setidaknya dilakukan berbagai banyak cara

agar data yang diperoleh sempurna dengan yang diinginkan agar penelitian

berlangsung mudah. Data merupakan bahan penting yang digunakan oleh

peneliti untuk menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis dan mencapai

tujuan penelitian. Oleh karena itu, data dan kualitas data merupakan pokok

penting dalam penelitian karena menentukan kualitas hasil penelitian. Data

diperoleh dari suatu proses yang disebut pengumpulan data. Pengumpulan

data adalah satu proses mendapatkan data empiris melalui responden dengan

menggunakan metode tertentu (Ulber Silalahi, 2009).

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011:142). Jenis angket yang digunakan

dalam penelitian ini adalah angket tertutup, angket tertutup (angket

berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikan rupa

sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan
1
9

karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda

ceklis (V).

Untuk kuesioner religiusitas dan product knowledge menggunakan

alternatif jawaban berupa: Sangat Setuju (ST), Setuju (S), Cukup Setuju (CS),

Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), Adapun untuk kuesioner minat

menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri berupa: Sangat Berminat (SB),

Berminat (B), Cukup Berminat (CB), Kurang Berminat (KB), dan Tidak

Berminat (TB).

G. Definisi Operasional Dan Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono, variabel penelitian merupakan suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang

tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. (Sugiyono, 2012, p. 59)

Penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari dua variabel yaitu variabel

independen dan variabel dependen. Penjelasan dari masing-masing variabel

adalah sebagai berikut :

1. Variabel Model Kepemimpinan(XI)

Model kepemimpinan dalam islam merupakan usaha menyeru

manusia kepada amar makruf nahi mungkar, menyeru manusia berbuat

kebaikan dan melarang manisia berbuat keburukan. (Siti Fatimah, 2015)

Variabel Model Kepemimpinan menghasilkan indikator-indikator

sebagai berikut:

a) Ikhlas
20

Pimpinan saya memimpin dengan sabar dan tidak mudah arah

dalam menjalankan tugasnya.SIM sebagai pendukung fungsi

perencanaan artinya SIM sangat membantu dalam memilih dan

merealisasikan tindakan untuk tercapainya tujuan perusahaan yang

telah ditetapkan.

b) Jujur

Pimpinan saya berlaku jujur dalam menjalankan tugasnya.

c) Amanah

Pimpinan saya berlaku amanah dalam menjelaskan tugasnya.

d) Adil

Pimpinan saya tidak membeda- bedakan karyawannya didalam

memberikan reward dan punishment.

2. Variabel Kesejahteraan (Y1)

Balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan

berdasarkan kebijaksanaan. (Malayu S.Phasibuan, 2016)

Variabel kesejahteraan menghasilkan indikator-indikator sebagai berikut:

a) Uang makan

Saya mendapatkan uang tunjangan makan sesuai dengan

ketentuan perusahaan.

b) Uang transpot

Saya mendapatkan uang instentif berupa uang transportasi

sesuai dengan ketentuan perusahaan.

c) Uang lebaran
21

Saya mendapatkan tunjangan hari raya sesuai dengan

ketentuan perusahaan.

d) Bonus

Perusahaan memberikan uang instensif berupa bonus sesua

dengan kinerja.

e) Uang duka kematian

Saya mendapatkan kebijakan berupa uang duka sesuai dengan

hak dan ketentuan perusahaan.

f) Uang pengobatan (BPJS)

Saya mendapatkan kebijakan berupa uang pengobatan (BPJS)

sesuai dengan ketentuan perusahaan.

g) Mushola/Masjid

Perusahaan menyediakan fasilitas seperti masjid/mushola

sehingg saya dapat tetap menjalankan ibadah.

h) Pendidikan lanjut

Saya mendapatkan kebijakan untuk melanjutkan pendidikan

sesuai dengan ketentuan perusahaan.

i) Cuti hamil

Saya mendapatkan kebijakan berupa cuti hamil sesuai dengan

ketentuan perusahaan.

j) Izin

Saya mendapatkan kebijakan berupa izin apabila tidak dapat

pergi berkerja sesuai dengan ketentuan perusahaan.


22

k) Jemputan karyawan

Saya mendapatkan pelayanan berupa jemputan karyawan

sesuai dengan ketentuan perusahaan.

l) Asuransi

Saya mendapatkan asuransi sesuai dengan ketentuan

perusahaan.

3. Variabel Produktivitas Kerja Karyawan (X2)

Produktivitas adalah nilai output dalam hubungannya dengan

satuan input tertentu. Produktivitas merupakan hasil yang dicapai oleh

seorang pekerja dalam jangka waktu tertentu. (Husna Purnama, 2012)

Variabel Produktivitas Kerja Karyawan menghasilkan indikator-

indikator sebagai berikut:

a) Prestasi Kerja

1) Saya mampu dalam mengembangkan kreativitas untuk

menyelesaikan pekerjaan sehingga bekerja lebih berdaya guna

dan berhasil guna.

2) Saya mampu dalam mengembangkan kreativitas untuk

menyelesaikan pekerjaan sehingga bekerja lebih berdaya guna

dan berhasil guna.

3) Saya membantu dan peduli terhadap atasan dan rekan kerja

diperusahaan.

4) Tugas dan tanggung jawab diberikan sesuai dengan

kemampuan saya.

5) Saya melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh karena


23

pekerjaan ini penting bagi saya dan perusahaan terkait.

6) Saya biasa bekerja secara profesional meskipun tanpa

pengawasan.

7) Komitem saya terhadap perusahaan akantetap loyal setelah

saya mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari perusahaan.

b) Tingkat Absensi

1) Saya selalu bersedia datang ke tempat kerja tepat pada

waktunya.

2) Disiplin kerja saya yang berkaitan dengan absensi/ kehadiran

cukup baik.

c) Tingkat perputaran karyawan

1) Saya mendapatkan kesejahteraan dan kenyamanan saat bekerja

sehingga semakin kuat rasa percaya diri saya untuk tetap

bertahan bekerja di perusahaan ini.

H. Analisa Data

Uji Analisis data dalam penelitian ini ialah uji kualitas data yang terdiri

dari uji validitas dan uji reabilitas. Dilanjut dengan uji asumsi klasik yaitu Uji

Normalitas, Uji Multikoleniaritas, dan Uji Heteroskedastisitas. Dilanjut

dengan Uji Hipotesis yang terdiri dari Uji parsial (Uji t), Uji Simultan (Uji F).

I. Uji Hipotesis

Hasil Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis).


24

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara

variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X


25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari akuisi PT. bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank

Jasa Arta pada 19 desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia

pada 16 Oktober 2008 maka pada tanggal 17 Novenber 2008 PT. Bank BSI secara

resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRISyaraiah merubah kegiata usaha yang

semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan

perbankan berdasarkan prinsip syariah. Sejarah berdirinya BSI Bojonegoro ini masih

dalam bentuk kantor cabang pembantu yang berawal dari tahun 2013 dan

beralamatkan di Jl. Untung Suropati Blok A, No. 9 Ruko Adipura Bojonegoro. BSI

KCP Bojonegoro ini berkantor cabang di Surabaya yang beralamatkan di Jl. Raya

Gubeng no. 40 Gubeng Surabaya Jawa timur. Namun pada bulan Mei tahun ini BSI

KCP Bojonegoro bergabung dengan kantor cabang Gresik.

Salah satu kantor cabang dari PT. BSI yaitu KC BSI yang beralamat di Dr.

Soetomo No. 140 Gresik Jawa Timur. Pada BRI KC Bojonegoro biasanya dalam

pengangkatan jabatan yang lebih tinggi dapat diperoleh dengan etos kerja yang baik

sebagai 54 www.BRI.co.id, diakses pada tanggal 29 Desember 2022, pukul 13.02. 58

karyawan BSI . Karena dalam beberapa hal pengangkatan itu hanya boleh dilakukan

oleh Karyawan BSI Bojonegoro bukan dari pihak lain. Salah satu yang

memperbolehkan dari pihak lain adalah menjadi CS (Customer Service dan Teller).

Pada tahun 2020, adanya rencana penggabungan anata bank BRI Syariah, Bank

Syariah mandiri dan BNI Syariah ke dalam perusahaan PT. Bank Djasa Arta dan

disetujui oleh para pemegang sahamnya. Kemudian pada tanggal 1 Februari 2021 atau
26

bertepatan dengan tanggal 19 Jumadil Akhir 1442 H BSI di Kabupaten Bojonegoro

berubah dan resmi menjadi satu entitas yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI).

Penggabungan ini akan menyatukan kelebihan dari tiga Bank Syariah sehingga

menghadirkan layanan yang lebih lengkap, jangkauan lebih luas dan memiliki

kapasitas permodalan yang lebih baik.

Tujuan BSI yaitu meningkatkan kualias ekonomi untuk kesejahteraan anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, BSI memiliki usaha bisnis yang

bersifat mandiri, yang ditumbuh kembangkan dengan swadaya dan dan dikelola

secara professional serta berorientasi untuk kesejahteraan anggota dan masyakat.

Selain itu BSI mempunyai peran melakukan pembinaan dan pendanaan berdasarkan

sistem syariah. Peran ini menegaskan arti penting sistemsistem syariah dalam

kehidupan ekonomi masyarakat.

B. Deskripsi variabel

1. Deskripsi Responden

Dalam penelitian ini karakterisitik responden dilihat dari jenis kelamin, umur,

pendidikan terakhir, jabatan, masa kerja karyawan BSI KCP Suropati

Bojonegorodan BPRS MAU Bandar Lampung.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden BSI KCP Suropati BojonegoroBerdasarkan Jenis

Kelamin

No Jenis kelamin Jumlah Presentase

1 Laki laki 4 50%

2 Perempuan 6 50%
27

Jumlah 10 100%

Sumber : (Data diolah) dari kuesioner Dari tabel karakteristik

responden

Tabel 4.2

Karakteristik Responden BSI KCP Suropati BojonegoroBerdasarkan

Jabatan

No Jabatan Jumlah Presentase

1 Branch Manajer 1 10%

2 CBRM 1 10%

3 BOSM 1 10%

4 FTR 1 10%

5 Customer Service 1 10%

6 MS 2 10%

7 BO 1 10%

8 Teller 1 10%

Jumlah 10 100%

Sumber : (Data diolah) dari kuesioner Dari tabel karakteristik

responden

Gambaran Jawaban Responden Hasil jawaban responden yang diperoleh

dari hasil pnyebaran kuesioner di BSI KCP Suropati Bojonegoro adalah sebagai

berikut:
28

1) Kesejahteraan

Tabel 4. 3
Deskripsi Jawaban Responden BSI KCP Suropati BojonegoroTentang
Model Kepemimpinan
pertanyaan Setuju Kurang Tidak

(1) Setuju setuju

(2) (3)

P1 2 1 2

P2 1 1 1

P3 1 2 1

P4 1 2 1

Sumber : (Data diolah) dari kuesioner

2) Kepemimpinan

Tabel 4.4
Deskripsi Jawaban Responden BSI KCP Suropati BojonegoroTentang
Model Kepemimpinan
pertanyaan Setuju Kurang Tidak

(1) Setuju setuju

(2) (3)

P1 1 1 1

P2 1 1 1

P3 2 1 1

P4 2 1 1

Sumber : (Data diolah) dari kuesioner

3) Produktivitas Karyawan

Tabel 4.5
Deskripsi Jawaban Responden BSI KCP Suropati BojonegoroTentang
Model Kepemimpinan
pertanyaan Setuju Kurang Tidak
29

(1) Setuju setuju

(2) (3)

P1 1 1 1

P2 1 1 1

P3 2 1 1

P4 2 1 1

Sumber : (Data diolah) dari kuesioner

2. Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji yang berfungsi untuk melihat apakah suatu

alat ukur tersebut valid atau tidak valid.Jika nilai r hitung > r tabel maka item

kuesioner adalah signifikan dan juga valid / benar tetapi jika nilai r hitung < r

tabel maka item kuesioner ialah tidak valid serta tidak layak dijadikan sebagai

item kuesioner dalam penelitian dan dibuang dari instrument kuesioner.

Variabel r hitung r tabel Keterangan

Kesejahteraan P1 0,772 0,602

(X1) P2 0,682 0,602

P3 0,662 0,602

Model P1 0,757 0,602

Kepemimpinan P2 0,757 0,602

(X2) P3 0,748 0,602

P4 0,673 0,602

Produktivitas P1 0,660 0,602

Kerja Karyawan P2 0,656 0,602


30

(Y P3 0,603 0,602

P4 0,662 0,602

Berdasarkan pada tabel diatas, dapat dilihat bahwasanya seluruh nilai r

hitung dari setiap variabel X1,X2 dan Y lebih besar dari pada r tabel dengan taraf

signifikansi 5%. Sehingga dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan dari seluruh

variabel valid dan dapat digunakan memenuhi syarat validitas.

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen

penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach’s Alpha berada diatas 0,60.Berikut adalah hasil uji reliabilitas untuk 3

variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada table

Tabel. Hasil Uji Reliabilitas Kesejahteraan, Model Kepemimpinan, dan

Produktivitas Kerja Karyawan

No Variabel Cronbach’s Cronbach’s Alpha Keterangan

Alpha Based on

Standardized Item

1 kesejahteraan 0,620 0,630 Reliebel

2 Model 0,601 0,612 Reliebel

kepemimpinan

3 produktifitas 0,611 0,622 Reliebel


31

Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian Variabel Kesejahteraan (Kes)

diperoleh nilai Cronbach’s Alphasebesar 0,620. Nilai tersebut lebih besar dari

0,60 (0,20 > 0,60) sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban responden

terhadap pertanyaan variabel Kesejahteraan adalah Reliabel.Hasil pengujian

Model Kepemimpinan (Kep) diperoleh nilai Cronbach’s Alphasebesar 0,601.

Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 (0,601 > 0,60) sehingga dapat disimpulkan

bahwa jawaban responden terhadap pertanyaan variabel Kesejahteraan adalah

Reliabel.Hasil pengujian Produktivitas Kerja Karyawan (Pro) diperoleh nilai

Cronbach’s Alphasebesar 0,611. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 (0,611>

0,60) sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pertanyaan

variabel Kesejahteraan adalah Reliabel.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan

akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu

diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban

sebelumnya.

C. Hasil Penelitian

a. Model kesejahteraan terhadap produktivitas karyawan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui sebesar diketahui t

hitung dari tabel kesejahteraan > t (2,078 > 1,833) dan nilai signifikan 0,454 <

0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kesehatan berpengaruh positif dan

berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja BSI KCP suropati, artinya

apabila kesehatan semakin ditingkatkan maka produktivitas kerja pegawai akan

meningkat. Tugasnya sangat ditentukan oleh kebugaran yang dibutuhkan oleh

pekerjaan lapangan Dengan semakin memadainya perlindungan sosial, seseorang

akan semakin bersemangat menguasai pekerjaannya sesuai dengan uraian tugas


32

tertentu. Meningkatnya kesejahteraan dapat diukur dari meningkatnya bonus,

uang sembako, uang dan uang lebaran.

Program perlindungan sosial harus didasarkan pada keadilan dan kelayakan,

berpedoman pada peraturan pemerintah dan berdasarkan kapasitas dunia usaha

( Rohiman, 2016). Hal ini penting agar tunjangan yang diberikan tidak

terpengaruh karena akan menyebabkan kemalasan karyawan, berkurangnya

kedisiplinan, kerugian yang semakin besar, bahkan turnover yang meningkat.

Program kesehatan perlu dikomunikasikan secara terbuka dan jelas, pada

waktu yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Employee Wellness

merupakan program yang fokus pada pemeliharaan sikap karyawan terhadap

pekerjaan dan lingkungan kerja. Salah satu hal yang dilakukan perusahaan untuk

mempertahankan karyawan adalah dengan menerapkan program tunjangan

untuk seluruh karyawan. Tunjangan karyawan harus memberikan tunjangan dan

insentif, menunjang kelancaran pelaksanaan kerja untuk mencapai tujuan

perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwasanya Kesejahteraan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada BSI KCP Suropati .Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Vigor

Risoy Setiawan , yang menyatakan bahwa kesejahteraan berpengaruh signifikan

terhadap produktivitas kerja karyawan hasil analisis menunjukkan bahwa

kesejahteraan memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan.

Dominan responden yang menjawab sangat setuju terutama pada indikator

prestasi kerja dan tingkat perputaran karyawan, responden di BPRS MAU Bandar

Lampung yang menjawab sangat setuju lebih besar dari pada di BPRS Bandar

Lampung.
33

Model kepemimpinan yang diterapkan di BSI KCP Suropati Bojonegoro

adalah model kepemimpinan demokratis artinya kepemimpinan dengan model ini

dalam mengambil keputusan sangat mementingkan musyawarah yang

diwujudkan pada setiap jenjang dan didalam unit masingmasing, hal ini dapat

dibuktikan dari hasil penelitian dengan melalukan wawancara kepada karyawan

tentang bagaimana model kepemimpinan yang diterapkan diperusahaan tersebut

dan karyawannya sudah produktif dalam bekerja karena karyawan sudah

berprestasi dalam bekerja seperti mampu mengembangkan kreativitas untuk

menyelesaikan pekerjaan, mampu berpartisipasi dan bekerja sama dengan

karyawan lainnya, peduli terhadap atasan dan rekan kerja, biasa bekerja secara

profesional meskipun tanpa pengawasan dan tingkat perputaran karyawan yang

rendah karena mendapatkan pekerjaan yang nyaman saat bekerja sehingga

semakin kuat rasa percaya diri untuk tetap bertahan diperusahaan, hal ini sesuai

dengan teori Sedarmayanti.

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka pegawai BSI KCP Suropati

Bojonegoro dalam bekerja sudah sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam

perspektif ekonomi syariah. Dari nilai-nilai tersebut pegawai dapat merasakan

kesejahteraan dan meningkatkan produktivitas kerja sesuai ajaran Islam . Nilai-

nilai Islam tersebut merupakan nilai-nilai Tauhidan (keesaan Tuhan), dimana

pemilik mutlak adalah Allah SWT dan tujuannya. menciptakan manusia adalah

untuk beribadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu, bekerja merupakan ibadah

dan kewajiban bagi setiap muslim , yang dilakukan dengan penuh suka cita dan

ikhlas karena Allah SWT sebagai wujud rasa syukur kepada-Nya.

Selain itu, terdapat nilai-nilai nubuwah (kenabian) atau sifat-sifat Nabi

Muhammad SAW yang harus diikuti oleh umat pada umumnya dan para pelaku
34

ekonomi pada khususnya, khususnya sifat siddiq (kejujuran), amanah ( tanggung

jawab, amanah), sifat fathanah (kebijaksanaan, politik, kebijaksanaan) dan tabligh

(komunikasi, keterbukaan) melekat pada pimpinan dan staf BSI KCP Suropati

Bojonegoro.

b. Pengaruh kepemimpinan terhadap produktivitas karyawan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

diketahui t hitung dari model kepemimpinan > t tabel (2,064 > 1,833) dan nilai

signifikan sebesar 0,031 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwasanya model

kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja

karyawan, artinya semakin bagus kepemimpinan disebuah perusahaan maka

produktivitas kerja karyawan akan semakin tinggi.

Selain kesejahteraan untuk memaksimalkan produktivitas kerja karyawan

perlu memiliki pimpinan perusahaan yang bagus juga.Model kepemimpinan yang

semakin bagus berperan untuk memberikan penguatan terhadap keinginan-

keinginan yang mengarah pada tercapainya produktivitas kerja karyawan yang

semakin baik. Ciri – ciri pemimpin yang bagus menurut indikator – indikator

model kepemimpinan dalam penelitian ini dapat dilihat dari tanggung jawab,

pengorbanan, kerja keras, kewenangan melayani serta keteladanan dan peloporan.

Model kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpin untuk

mempengaruhi bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau

kepribadian. Seorang pemimpin merupakan seorang yang memiliki suatu program

dan yang berprilaku secara bersama- sama dengan anggota – anggota kelompok

dengan mempergunakan cara atau gaya tertentu, sehingga kepemimpinan

mempunyai peranan sebagai kekuatan dinamik yang mendorong, memotivasi dan

mengkoordinasikan pemerintah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


35

Menurut Simanungkalit dan setyah ningsih (2013) bahwa kepemimpinan dapat

dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin dalam mengarahkan, mendorong

dan mengatur semua unsur – unsur didalam suatu organisasi untuk mewujudkan

suatu tujuan yang akan dicapai.

Sehingga menghasilkan produktivitas produktivitas kerja karyawan yang

bagus. Untuk meraih tujuan tersebut harus diupayakan bagaimana cara seorang

pemimpin dapat memberikan dorongan semangat kerja kepada karyawan, agar

sasaran maupun tujuan yang direncanakan secara bersama dapat mencapai target.

Selan itu pemimpin dapat memberikan promosi jabatan bagi karyawan yang

berprestasi agar terciptanya kepuasaan kerja karyawan. Menurut Husna Purnama

Model kepemimpinan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

Artinya Model kepemimpinan akan terlihat tidak efektif , karena banyaknya

petunjuk yang akan datang dari atasan yang berarti peran bawahan kecil sekali

baik dalam perencanaan maupun dalam pengambilan keputusan.

Tannanbaum dan Schmidt yang dikutip oleh Gibson mengatakan bahwa

“pemimpin yang baik adalah orang yang dapat memelihara keseimbangan yang

tinggi dalam menilai secara tepat kekuatan yang menentukan perilakunya yang

paling cocok bagi waktu tertentu dan benar-benar mampu bertindak”.Keberhasilan

perusahaan pada dasarnya ditopang oleh kepemimpinan yang efektif, dimana

dengan kepemimpinannya itu dapat mempengaruhi bawahannya untuk

membangkitkan kinerja mereka agar berprestasi terhadap tujuan bersama. Seperti

yang dikatakan oleh Dale Timple mengatakan “Pemimpin merupakan orang yang

menerapkan prinsip dan teknik yang memastikan motivasi, disiplin dan

produktivitas jika bekerjasama dengan orang, tugas dan situasi agar dapat

mencapai sasaran perusahaan.


36

Dengan mengerti dan mengetahui hal-hal yang dapat membangkitkan

produktivitas kerja karyawan dalam diri seseorang yang merupakan kunci untuk

mengatur orang lain. Tugas pemimpin adalah mengidentifikasikan dan

memotivasi karyawan agar dapat berprestasi dengan baik yang pada akhirnya akan

meningkatkan produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa diketahui t

hitung dari model kepemimpinan > t tabel (2,119 > 1,833) dan nilai signifikan

sebesar 0,670 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwasanya model kepemimpinan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mira

Novalia, yang menyatakan bahwa model kepemimpinan menunjukkan pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Hasil pengujian regresi penelitian ini menyatakan bahwa Variabel yang

paling dominan mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan adalah variabel

Model Kepemimpinan karena mempunyai nilai Beta pada standardized

coefficients sebesar 10,912 . Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa model

kepemimpinan merupakan variabel yang paling dominan dalam memepengaruhi

produktivitas kerja karyawan akan memiliki dampak yang positif terhadap

perusahaan dan individu untuk membentuk perilaku yang lebih produktif dalam

bekerja.

D. Pengujian hipotesis

a. Uji T(uji parsial)

Pengujian hipotesis secara parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui

variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Uji ini dapat dilakukan

dengan membandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel dengan tingkat


37

kepercayaan 5% (α = 0,05) rumus mencari t tabel dengan degree of fredom = n –

k, dimana n adalah jumlah data, k adalah jumlah variabel. Kriteria pengujiannya

adalah:

a. thitung> tabel = variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

b. thitung < tabel = variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

c. Jika nilai sig < nilai profitabilitas 0,05 maka hipotesis diterima, artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel bebas terhadap variabel

terikat.

d. Jika nilai sig > nilai profitabilitas 0,05 maka hipotesis ditolak, artinya tidak

ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 5,500 1,400 3,929 ,103
KESEJAHTER ,025 ,321 ,039 2,078 0,454
AAN
KEPEMIMPIN ,020 ,230 ,001 2,119 0,670
KAN

Berdasarkan tabel 9 diatas diperoleh t hitung variabel X1 yaitu

Kesejahteraan sebesar 2,078 dan variabel X2 yaitu Model Kepemimpinan

sebesar 2,119. Sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,833. Berdasarkan hasil

SPSS diperoleh:

1. Kesejahteraan (Variabel X1) Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa t

hitung dari kesejahteraan > t tabel (2,078> 1,833) dan nilai signifikan
38

sebesar 0,454 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwasanya Kesejahteraan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

2. Model Kepemimpinan (Variabel X2) Berdasarkan tabel 9 diatas diketahui

bahwa t hitung dari model kepemimpinan >t tabel (2,119> 1,833) dan

nilai signifikan sebesar 0,670< 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwasanya

model kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

produktivitas kerja karyawan.

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara simultan atau bersama-

sama variabel bebas berpengaruh pada variabel terikat. Uji ini dapat dilakukan

dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel dengan memiliki

tingkat keyakinan 95% (α=0,05). Rumus mencari F tabel dengan degree of

freedom = n-k-1.

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regressi ,167 2 ,167 ,606 ,454b
on
Residual 52,750 10 ,275
Total 52,917 12

Berdasarkan tabel 10 diatas, hasil dari uji simultan diketahui bahwa F

hitung sebesar 8,002sedangkan nilai F tabel sebesar 4,45 yang artinya bahwa nilai

F hitung > F tabel (8,002 > 4,45) dengan tingkat signifikansi 0,028 < 0,05. Maka

dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan dan model kepemimpinan dapat

berpengaruh secara bersamasama atau simultan signifikan terhadap produktivitas

kerja karyawan.
39

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan , maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Kesejahteraan dan Model Kepemimpinan secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada BSI KCP Suropati

Bojonegoro. Produktivitas kerja sebagai salah satu faktor produksi dalam

pencapaian tujuan suatu organisasi perlu mendapat perhatian secara khusus,

hal ini dikarenakan menyangkut faktor manusia yang merupakan penggerak

dari semua aktivitas organisasi. Organisasi dalam kegiatannya pasti

mempunyai masalah tertentu dan yang selalu menjadi perhatian pimpinan

adalah bagaimana cara untuk mempertahankan kelangsungan hidup

organisasi, karena manusia merupakan unsur pertama sebagai pelaksana dari

tujuan organisasi maka pimpinan akan memperhatikan dan mempertahankan

produktivitas kerja khususnya melalui pemenuhan kebutuhan karyawan

melalui program kesejahteraan serta gaya pimpinan dalam memimpin

organisasi.Kebutuhan pegawai meliputi materi dan non materi. Kebutuhan

pertama yang harus dipenuhi adalah kebutuhan fisiologis seperti balas jasa,

istirahat dan sebagainya. Kebutuhan kedua dan utama adalah kebutuhan akan

keamanan dan rasa aman


40

B. SARAN

Beberapa rekomendasi yang penulis buat berdasarkan kajian yang telah

dilakukan, sepert

1. Bagi Bank Syariah Indonesia (BSI ) KCP Cemara Asri Peneliti berharap

penelitian yang telah dilakukan ini dapat memberikan konstribusi atau dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi Bank Syariah Indonesia (BSI)

KCP Cemara Asri dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel independen

lainnya, seperti menambah tingkat kompensasi, kompetensi, Motivasi,

komunikasi dan lainnya dengan tujuan untuk mengetahui variabel – variabel

lain yang mempengaruhi variabel dependen.

3. Metode pengumpulan data perlu ditambahkan dengan metode lain untuk

mendapatkan data yang lengkap, misalnya dengan cara mendatangi

responden dalam proses penyebaran kuesioner serta melakukan wawancara

langsung dalam pengisian kuesioner sehingga jawaban responden lebih

mencerminkan jawaban yang sebenarnya.


41

DAFTAR PUSTAKA

Adamy, M. (2016). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. In

Kunststoffe International (Vol. 106, Issue 12).

Amalia, R. (2017). Penempatan Dan Pengembangan Pegawai. 328.

Arif, M. (2021). Filsafat Ekonomi - Google Books (1st ed.).

https://books.google.co.id/books?id=qDeoh9U7NkUC&printsec=frontcover

&dq=filsafat+ilmu+ekonomi&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjX9rzr5errAh

Wf4HMBHeZOCroQ6AEwAnoECAAQAg#v=onepage&q=filsafat ilmu

ekonomi&f=false

Fadillah. (2021). Manajaman Pendidikan Islam & Umum. Jurnal Fadilah.

Ghofar, A. (2017). FLEKSIBILITAS KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN:

UPAYA

MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG BERKARAKTER ABDUL.

Jurnal Al Tarbawi Al Haditsah, 1(1), 36.

Harahap, I. (2016). Analisis kausalitas variabel makro ekonomi terhadap

Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Negara di Indonesia periode 1990-

2015.

http://repository.uinsu.ac.id/2050/1/Analisis Kausalitas OK.pdf

Hartini. et al. (2021). Perilaku Organisasi. In Journal of Chemical Information and

Modeling (Vol. 53, Issue 9). Hayady, R. (2018). MALAY 2.

Ibrahim, A., Amelia, E., Akbar, N., Kholis, N., Utami, S. A., & Nofrianto. (2021).

Pengantar Ekonomi Islam.


42

Adamy, M. (2016). MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. In Kunststoffe

International (Vol. 106, Issue 12).

Fadillah. (2021). Manajaman Pendidikan Islam & Umum. Jurnal Fadilah

Ghofar, A. (2017). FLEKSIBILITAS KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN: UPAYA

MENCIPTAKAN BUDAYA SEKOLAH YANG BERKARAKTER ABDUL.

Jurnal Al Tarbawi Al Haditsah, 1(1), 36.

Arifin Tahir, Perilaku Organisasi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, CV Budi Utama,

Yogyakarta, 2014.

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,

Cetakan Ketiga, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013

Inayah, N., Ekonomi, F., Bisnis, D. A. N., Negeri, U. I., & Utara, S. (2020).

Perbankan syariah.

Mahmud. (2019). Manajemen Pendidikan Tinggi berbasis Nilai-niai Spiritualitas.

www.rosda.co.id

mursal aziz, siti fatimah. (2018). Sejarah Peradaban Islam (Cetakan Pe). FEBI

UIN-SU Press.

Novalia, M. (2017). PENGARUH MODEL KEPEMIMPINAN TERHADAP

KESEJAHTERAAN DAN PRODUKTIVITAS KERJAKARYAWAN

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM. UIN Raden Intan Lampung.

Nurmawanto, S. (2014). Pengaruh Insentif Terhadap Produktifitas Kerja di Kantor

(Representatif Office) PT. Asuransi Takaful Keluarga Cipulir. Jurusan

Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

atnasari, R. T. (2016). Buku Ekonomi Dan Bisnis Islam Seri Konsep dan Aplikasi

Ekonomi dan Bisnis Islam;_1-Cover.pdf. In PT. Raja Grafindo Persada (p.

460).
43

Rohiman, N. (2007). LANDASAN TEORI A . Program Keluarga Harapan. 23–

63.

Rohman, I. Z. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Iklim Organisasi

Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di Rumah Sakit Umum Daerah

Prambanan Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Manajemen, 7(2),

30–41.

https://doi.org/10.26460/jm.v7i2.279
44

27

Sanjaya, M. T. R. (2015). PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI

KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL Ros In

YOGYAKARTA. Ekp, 13(3), 1576–1580.

Siregar, R. T., Enas, U., Putri, D. E., Hasbi, I., Ummah, A. H., Arifudin, O.,

Hanika, I. M.,

Zusrony, E., Chairunnisah, R., Ismainar, H., Syamsuriansyah, Bairizki, A.,

Lestari, A. S., & Utami, M. M. (2021). Komunikasi Organisasi. In Penerbit

Widina Bhakti Persada. http://digilib.uinsgd.ac.id/40787/1/KOMUNIKASI

ORGANISASI CETAK.pdf

Syari, S. I. P., & Yogyakarta, P. (2017). Pengaruh Kepemimpinan terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan dilihat dari Faktor Kepemimpinan

Transformasional, Kepemimpinan Situasional, dan Kepemimpinan Islam di

BMT SIP (Syari’ah Idaman Prima) Yogyakarta SKRIPSI. State Islamic

University Sunan Kalijaga.

Tarigan, A. A. (2014). lekitra_Urgensi Teologi ekonomi.pdf (p. 3).

Tarigan, A. A. (2016). Buku Pengantar Teologi Ekonomi.pdf (F. Alfaruq (Ed.);

Cetakan Pe). FEBI UIN-SU Press.

Umar Sidiq, M. C. (2019). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan. In

Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).

http://repository.iainponorogo.ac.id/484/1/Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang

Pendidikan.pdf

Wicaksana, A. (2016). METODE PENELITIAN. Https://Medium.Com/, 21–24.

https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf
25

28

Yanti, D. D., & Saluy, A. B. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Motivasi dan

Beban Kerja Terhadap Kinerja Guru Di SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan.

Indikator: Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis, 3, 52–59.


26

Anda mungkin juga menyukai