Anda di halaman 1dari 138

PENGARUH PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TERHADAP

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA JATI MULYO KECAMATAN


DENDANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

FEBRIANSYAH

NIM. C1C017111

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2021
SURAT PERYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Febriansyah

NIM : C1C017111

Prodi : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan

untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi, dan sepengetahuan saya

juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain kecuali secara penulisan di acu dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Jambi, 2021

Menyatakan

Febriansyah

ii
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

Dengan ini komisis Pembimbing Skripsi dan Ketua Prodi Akuntansi Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jambi, menyatakan bahwa skripsi yang disusun

oleh: Nama : Febriansyah

NIM : C1C017111

Prodi : Akuntansi

Judul : Pengaruh Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Add) Terhadap


Pemberdayaan Masyarakat Desa Jati Mulyo Kecamatan
Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2019

Jambi, September 2021

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Muhammad Gowon,SE.,M.Si Salman Jumaili,SE.,M.Si.,Ak.,CA

NIP. 19710722199903001 NIP. 197505232001121002

Ketua Prodi Akuntansi


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jambi

Fitrini Mansur, S.E., M.Si

NIP. 197311121998022002

iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi dan


Komprehensif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 22 September 2021
Pukul : 08.00 WIB – 10.00 WIB
Tempat : Ruang Sidang Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Jambi
Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Penguji Dr.Ilham Wahyudi, S.E., M.Si. .......................

Sekretaris Fredy Olimsar, SE., M.Si. .......................

Penguji Utama Dr. Rico Wijaya Z, SE.,MM.,M,Si. ........................

Anggota 1.Dr. Muhammad Gowon,SE.,M.Si .......................

2.Salman Jumaili,SE.,M.Si.,Ak.,CA .......................

Disahkan Oleh :
Ketua Jurusan Akuntansi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Dr. Enggar D.P Arum, S.E.,M.Si.,Ak.,CA.,CIOaR Dr. H. Junaidi, S.E.,


M.Si.

NIP. 197610032000122001 NIP. 196706021992031003

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT ., dan sholawat

beriringan salam diucapkan kepada jujunjungan nabi besar Muhammad SAW,. Yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Pengelolaan Alokasi Dana Desa (

ADD) Terhadap Pemberdayaan Masyarakat di Desa Jati Mulyo Kecamatan Dendang

Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2019”.Tentunya dalam pembuatan skripsi

ini , saya banyak di bantu oleh berbagai pihak dan untuk itu saya ingin mengucapkan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam

melakukan penelitian untuk skripsi ini , kepada yang terhormat;

1. Bapak Prof. Drs. H Sutrisno, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Jambi.

2. Bapak Dr. H. Junaidi, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan

BisnisUniversitas Jambi.

3. Ibu Dr.Enggar Diah Puspa Arum, SE, MSi, Ak, CA selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jambi.

4. Ibu Fitrini Mansur,SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jambi.

v
5. Ibu Dr. Ratih Kusumatuti, SE.,M.M. M,Si., Ak.,CA selaku dosen

pembimbing akademik. Terima kasih telah banyak membantu proses

bimbingan akademik selama perkuliahan saya.

6. Bapak Dr. Muhammad Gowon, SE.Ak,M.Si.,CA selaku dosen

pembimbingI, dan bapak Salman Jumaili, SE.Ak.M.Si selaku dosen

pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktu untuk

membimbing serta mengarahkan saya dalam meneliti.

7. Bapak Dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Jurusan Akuntansi

yang telah banya memberikan ilmu pengetahuan bimbingan, serta arahan

saya dalam meneliti selama masa perkuliahan.

8. Staf Karyawan dan Karyawati Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universits Jambi, yang telah banyak membantu saya dalam meneliti dalam

hal administrasi, baik selama meneliti maupun selama masa perkuliahan.

9. Keluargaku tercinta ( kedua orang tuaku , Ayah tercinta Alisadikin , Ibu

tercinta Neli Agustin Dan adiku Bagas Satrio Serta keluarga besar burhan

nurdin,Kakektercinta Burhanurdin, Busu tercinta yang selalu mengigatkan

saya dalam perkuliahan Harianti S.Kep ) yang telah banyak men-

supoortbaik moral maupun materi. Serta patner terdekat selama saya

menulis skripsi dan masa yang akan datang Rivika Adha Dinanti , yang

telah membantu serta menemani saya saat kondisi apapun.

vi
10.Malvin Jovian Prawira, Abdhi Ghifai, Kaspun, Kurnia Hendrawan,

M.royhan, Ardigustipar, Hasbi , Mas Rosyid, Rizky enggar, Antoni,Andri

Sahadat, Sandy Kurniawan dan Suci Saputra. Terima kasih atas support

dan dukungan, bantuan serta motivasi untuk saya selama menulis skripsi

ini. Tidak lupa pula untuk adik adik tercinta ku adinda Ade, Azril, Rizon,

Rafael, Rudi, yang telah banyak membantu saya dalam penulisan skripsi

ini.

11. Sahabat-Sahabat seperjuangan Akuntansi Kelas I 2017, terutama untuk

Fikar, Redi, Dico, Fadil, Fauzan, Ferdi, dll. Yang sudah saling mendukung

dan motivasi serta memberikan warna yang sangat indah selama

perkuliahan sampai masa penulisan skripsi ini.

12. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Akuntansi 2019-2020, Keluarga

besar Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM FEB UNJA ), Keluarga besar

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ekonomi Dan

Bisnis. teman-teman serta adik-adik yang telah memberikan banyak

pengalaman,motivasi,relasi,gagasan dalam berproses di organisasi.

13. Teman-Teman KKN Reguler Mandiri Posko 17 Desa Muara Singoan

2020, terima kasih telah memberikan keindahan dan warna baru selama

proses kukerta.

vii
14. Serta semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per-satu, yang telah

memberikan bantuan pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Akhirnya segala bantuan yang telah diberikan kepada peneliti semoga

mendapat balasan dari ALLAH SWT dan peneliti mengharapkan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi peneliti dan

pembaca.

Jambi, September 2021

Febriansyah

viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh pengelolaan
Alokasi Dana Desa terhadap pemberdayaan masyarakat di Desa Jati Mulyo
Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini
menggunakan sampel jenuh untuk seluruh perangkat desa jati mulyo yang
berjumlah 70 orang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan
pendekatan kuantitatif. Hasil pengujian yaitu bahwa pengelolaan ADD berpengaruh
positif signifikan terhadap pemberdayaan masyarakat Di Desa Jati Mulyo
Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Kata Kunci : Alokasi Dana Desa, Pemberdayaan Masyarakat , Transparansi,


Akuntabilitas, Partisipasi, Keadilan.

ix
ABSTRAC

This study aims to examine how the influence of Village Fund Allocation
management on community empowerment in Jati Mulyo Village, Muara Sabak Barat
District, Tanjung Jabung Timur Regency. This study uses a saturated sample for the
village apparatus of trit culum one which can be said to be 70 people. This research is
a descriptive study using a quantitative approach. The test results show that ADD
management has a significant effect on community empowerment in Parit Culum
Satu Village, Muara Sabak Barat District, East Tanjung Jabung Regency.

Keywords: Allocation of village funds , community empowerment , Transparency,


Accountability, Participation, Equity

x
DAFTAR ISI

SURAT PERYATAAN……………………………………………………………….............ii
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................. iv


KATA PENGANTAR.......................................................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xv
BAB 1 ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................... 2
2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 2
2.1.1 Akuntansi Sektor Publik ................................................................................ 2
2.1.2 Desa ............................................................................................................... 20
2.1.1.1 Keuangan Desa .............................................................................................. 22
2.1.1.2 Pendapatan Desa ............................................................................................ 22
2.1.1.3 Belanja Desa .................................................................................................. 23
2.1.3 Pengertian Alokasi Dana Desa (ADD)............................................................. 24
2.1.2.1 Tujuan Alokasi Dana Desa (ADD) ................................................................. 26
2.1.2.2 Arah penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) ................................................. 27
2.1.2.3 Pengawasan Alokasi Dana Desa (ADD) ......................................................... 27
2.1.2.4 Indikator Alokasi Dana Desa (ADD) .............................................................. 28
2.1.4 Definisi Pemberdayaan Masyarakat................................................................. 29
2.1.4.1 Indikator Pemberdayaan Masyarakat ............................................................... 32
2.1.4.2 Tujuan Pemberdayaan Masyarakat .................................................................. 33
2.1.4.3 Langkah – Langkah Mencapai Pemberdayaan Masyarakat .............................. 34
2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 35
2.3 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 37

xi
2.3.1 Pengaruh Pengelolaan Alokasi Dana Desa terhadap Pemberdayaan ................. 39
Masyarakat..................................................................................................................... 40
2.4 Model Penelitian .......................................................................................... 41
2.5 Hipotesis Penelitian .................................................................................... 41
BAB III .............................................................................................................................. 43
METODE PENELITIAN ................................................................................................... 43
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 43
3.2 Jenis dan Sumber Data ................................................................................. 43
3.3 Objek dan Subjek Penelitian ......................................................................... 44
3.4 Populasi dan Sampel .................................................................................... 44
3.5 Operasional Variabel .................................................................................... 46
3.5.1 Variabel Bebas (Independent Variabel) ....................................................... 47
3.5.2 Variabel Terikat (Dependent Variabel) ........................................................ 48
3.6 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 48
3.7 Indikator Penelitian .................................................................................................. 50
3.7.1 Indikator Alokasi Dana Desa .......................................................................... 50
3.7.2 Indikator Pemberdayaan Masyarakat ........................................................... 53
3.8 Metode Analisis Data.......................................................................................... 53
3.8.1 Uji Validitas ................................................................................................ 54
3.8.2 Uji Reliabilitas ............................................................................................ 55
3.9 Pengujian Hipotesis...................................................................................... 56
3.9.1 Uji Parsial (t) .............................................................................................. 56
3.10 Teknik Analisis Data ............................................................................................ 56
3.10.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ................................................................. 56
BAB IV ............................................................................................................................. 58
GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ................................................................................ 58
4.1 Sejarah Desa ............................................................................................................. 58
4.2 Pembentukan Pemerintahan ...................................................................................... 59
4.2.2 Struktural Pemerintahan Desa Jati Mulyo 2019 .................................................. 60
4.3 Gambaran Umum Lokasi ......................................................................................... 61

xii
4.3.1 Lokasi Desa ....................................................................................................... 61
4.3.2 Orbitasi ............................................................................................................. 61
4.3.3 Batas Dan Luas Wilayah .................................................................................... 62
4.4.4 Fasilitas Umum Dan Sosial ................................................................................ 63
BAB V............................................................................................................................... 66
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ................................................................... 66
5.1 Hasil Penelitian ........................................................................................................ 66
5.1.1 Analisis Responden............................................................................................ 66
5.2 Hasil Uji Statistik ..................................................................................................... 68
5.2.1 Uji Validitas ...................................................................................................... 68
5.2.2 Uji Reliabilitas ................................................................................................... 71
5.2.3 Uji Normalitas ................................................................................................... 72
5.2.4 Uji Parsial (Uji t) ............................................................................................... 75
5.3 Pembahasan Penelitian ............................................................................................. 77
5.3.1 Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan Masyarakat di Desa Jati
Mulyo Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2019. .............. 78
BAB VI ............................................................................................................................. 80
PENUTUP ......................................................................................................................... 80
6.1 Kesimpulan......................................................................................................... 80
6.2 Saran ........................................................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 82

xiii
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Realisasi ADD Pemerintah Desa Jati Mulyo Tahun 2019..................... 6

Tabel 1.2 Realisasi ADD Pemerintah Desa Sido Mukti Tahun 2019................... .9

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu............................................................................. 36

Tabel 3.1 Bagian dari masyarakat yang menjadi sampel penelitian..................... 46

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel............................................................... 47

Tabel 3.3 Penjelasan Instrumen Penelitian............................................................ 50

Tabel 4.1 Sejarah Kepemerintahan dan Kepemimpinan Desa Jati Mulyo............ 60

Tabel 4.2 Orbitasi Desa Jati Mulyo....................................................................... 64

Tabel 4.3 Fasilitas Umum Dan Fasilitas Sosial..................................................... 65

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.......................... 70

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.......................................... 71

Tabel 5.3 Karakterisitik Responden Berdasarkan Pendidikan.............................. 72

Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Variabel Alokasi Dana Desa...................................74

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Variabel Pemberdayaan Masyarakat...................... 76

Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Alokasi Dana Desa................................77

Tabel 5.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pemberdayaan Masyarakat.................. 78

Tabel 5.8 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov............................................................ 80

Tabel 5.9 Hasil Uji Parsial (Uji t)..........................................................................83

Tabel 5.10 Hasil Pengujian Analisis Regresi Linear Sederhana...........................84

xiv
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran………………………………………………...38

Gambar 2.2 Model Penelitian……………………………………………………42

Gambar 4.1 Struktur Pemerintahan Desa Jati Mulyo……………………………61

Gambar 5.1 Grafik Histogram...............................................................................79

Gambar 5.2 Grafik Normal P-Plot.........................................................................80

Gambar 5.3 Grafik Scatterplot...............................................................................82

xv
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian…………………..…………………………….96

Lampiran 2 Tabulasi Data Kuesioner………...………………………………….103

Lampiran 3 Hasil Uji Asumsi Klasik……………………………………………112

Lampiran 4 Hasil Uji Hipotesis……………………………………………….,,,,114

Lampiran 5 Realisasi Penggunaan ADD Desa Jati Mulyo………………………118

Lampiran 6 Dokumentasi Bersama Perangkat Desa Jati Mulyo…………………119

xvi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diterbitkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa menjadi

pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mewujudkan good governance. Salah satu

isu penting dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 adalah adanya Alokasi Dana

Desa yang masih menimbulkan pro dan kontra. Disatu sisi alokasi dana yang besar

akan mampu membantu dalam pembangunan desa dan Pemberdayaan Masyarakat, di

satu sisi akan menimbulkan potensi korupsi yang besar dikarenakan sumber daya

manajemen pengelolaan keuangan di tingkat pemerintah desa yang belum baik

prosedur dan tata kelola keuanganya ditambah dengan proses pengawasan

transparansi dan akuntabilitas yang masih lemah.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa menjelaskan bahwa

Desa pada Tahun 2015 akan mendapatkan kucuran dana sebesar 10% dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dana yang masuk ke Desa tersebut

dinamakan Dana Desa. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014

Tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor

60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

1
2

belanja negara pada Pasal 1 angka (2) disebutkan bahwa Dana Desa adalah

dana yang Penggunaan Alokasi Dana Desa juga harus memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya dengan memprioritaskan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat yang bersifat mendesak untuk dilaksanakan, serta lebih dibutuhkan dan

berhubungan langsung dengan kepentingan sebagian besar masyarakat desa. Sejalan

dengan tujuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, maka kegiatan yang

dibiayai dana desa harus dipastikan manfaatnya untuk :

a) Meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan dan kebudayaan masyarakat

desa .

b) Meningkatkan lapangan pekerjaan dan pendapatan ekonomi keluarga.

c) Meningkatkan penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan

warga miskin di desa.

Pembangunan desa harus mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan dan

gotong royong guna mewujudkan perdamaian dan keadilan sosial. Maka kegiatan

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang dibiayai desa harus

dipastikan mengikutsertakan masyarakat desa dalam perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan. Pelaksanaan pembangunan desa harus sesuai dengan

rencana dalam proses perencanaan dan masyarakat, bersama aparat pemerintah juga

berhak mengetahui dan melakukan pengawasan terhadap jalannya pembangunan di

desa.
3

Alokasi Dana Desa harus digunakan dan di alokasikan sebagaimana mestinya

sesuai dengan undang – undang dan ketentuan yang berlaku yang telah di tetapkan di

Indonesia.

Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan dana yang dialokasikan oleh

pemerintah kabupaten untuk desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan

keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten (Peraturan Bupati Tanjung

Jabung Timur No. 05 Tahun 2016 Tentang’’ Tata Cara Pembagian dan Penetapan

Rincian Alokasi Dana Desa setiap Desa di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun

Anggaran 2016). Alokasi Dana Desa (ADD) bersumber dari APBD Kabupaten yang

dialokasikan untuk tujuan membiayai penyelengaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat

(Permendagri No.20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa).

Pemberian Alokasi Dana Desa merupakan stimulus bagi kemandirian

masyarakat desa dalam melakukan pembangunan diwilayahnya. Alokasi Dana Desa

(ADD) merupakan dana perimbangan yang diterima kabupaten dalam anggaran

pendapatan dan belanja daerah kabupaten setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus

(Permendagri No. 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa).

Pembangunan masyarakat desa diarahkan untuk dimanfaatkan secara optimal potensi

sumber daya alam dan pembangunan sumber daya manusia dengan meningkatkan

kualitas hidup masyarakat, keterampilan dan prakarsa dengan bimbingan dan bantuan

dari pemerintah.
4

Oleh sebab itu, peneliti lebih memilih meneliti mengenai program ini

karenakan jika dana ini dikelola dengan baik,tepat sasaran dan jujur maka hasil

pembangunan akan terlihat lebih jelas dan juga sebaliknya.

Ketertarikan ini dikarenakan program Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan

sebuah program yang jika dijalankan dengan baik memiliki pengaruh yang sangat

besar terhadap pemberdayaan masyarakat baik dalam bidang pembangunan,

kesehatan, pendidikan maupun dalam bidang pemberdayaan lainnya di desa setiap

kabupaten di Indonesia. Namun peneliti melihat masih kurangnya pembangunan desa,

Akses jalan, perbaikan jembatan, dan pemberdayaan masyarakat seperti kurangnya

kegiatan pelatihan di desa tersebut, baik itu untuk pemuda, ibu rumah tangga,

maupun untuk masyarakat Jati Mulyo sendiri. Program ini juga sepenuhnya ditangani

secara swadaya oleh pemerintah desa dan masyarakat. Dan diharapkan Alokasi Dana

Desa (ADD) yang disalurkan dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam

pembangunan pedesaan secara gotong royong.

Alokasi Dana Desa dianggap berpotensi, namun Alokasi Dana Desa juga

menyimpan beberapa masalah yaitu implementasi Alokasi Dana Desa mengalami

berbagai kendala baik dalam penyaluran, kelembagaan, tata laksana dan sasaran

penggunaannya, serta kesiapan pelaksanaan di desa. Beberapa masalah diatas perlu

untuk diperhatikan, mengingat tujuan Dana Desa adalah untuk optimalisasi

penyelenggaraan pemerintah desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan


5

masyarakat desa, dan pemberdayaan desa (Undang-Undang Nomor. 6 Tahun 2014

Tentang Desa).

Tujuan dari pemberian Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Jati Mulyo

Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah untuk meningkatkan

kualitas pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat yang lebih mandiri dari

sebelumnya sehingga masyarakat di tingkat individu, kelompok dan kelembagaan

maupun komunitas memiliki kemampuan serta keterampilan yang baik dari

sebelumnya.

Desa Jati Mulyo merupakan salah satu dari 7 Desa yang ada di Kecamatan

Dendang, yang terdiri dari 15 RT yang meliputi 2 dusun yaitu Dusun Jati Moro Dan

Dusun Sari Mulyono. yang dalam penyelenggaraan pemerintahannya terutama dalam

pengelolaan Alokasi Dana Desa Masih perlu dievaluasi kembali sehingga dapat

dijadikan pedoman dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Sebagai

gambaran, berikut adalah rincian kegiatan yang menggunakan alokasi dana desa di

Desa Jati Mulyo Tahun 2019 sebagai berikut :


6

Tabel 1.1

Realisasi ADD Pemerintahan Desa Jati Mulyo Tahun 2019

Keterangan Realisasi

PENDAPATAN

Alokasi Dana Desa Rp. 1.625.894.570,00

BELANJA KEGIATAN ADD Rp. 511.558.210,00

Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa

Kegiatan Penyelenggaraan Belanja Siltap,


Tunjangan dan Operasional Pemerintah Desa Rp. 341.667.145,00

Kegiatan Penyediaan Penghasilan Tetap dan


Tunjangan Kepada Desa
Rp. 31.200.000,00

Kegiatan Penyediaan Penghasilan Tetap dan


Tunjangan Perangkat Desa Rp. 123.840.000,00

Kegiatan Penyediaan Jaminan Sosial bagi


Kepala Desa dan Perangkat Desa Rp. 7.080.224,00

Kegiatan Penyediaan Operasional Pemerintah


Desa Rp. 75.146.921.00

Kegiatan Penyediaan Tunjangan BPD Rp. 47.400.000,00


7

Kegiatan Penyediaan Operasioanl BPD Rp. 3.000.000,00

Kegiatan Penyediaan Insentif Rp. 54.000.000,00

Kegiatan Sarana dan Prasarana Pemerintah


Desa Rp. 119.341.065,00

Kegiatan Pemeliharaan Gedung Prasarana


Kantor Desa
Rp. 4.400.000,00

Kegiatan Pembanguna, Peningkatan Gedung


Prasarana Kantor Desa
Rp. 93.075.010.00

Kegiatan Pengelolaan Administrasi


Kependudukan, Pencatatn Sipil, Statistik dan
Kearsipan Rp. 6.000.000,00

Kegiatan Penyelenggaraan Tata Praja


Pemerintahan, Perencanaan, Keuangan dan
Pelaporan Rp. 44.550.000,00

Kegiatan Penyelenggaraan Musyawarah


Perencanaan Desa Rp. 6.000.000,00

Kegiatan Penyelenggaraan Musyawarah Desa


Lainya Rp. 3.100.000,00

Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan


Desa Rp. 4.150.000,00
8

Kegiatan Penyusunan Dokumen Keuangan


Desa Rp. 6.300.000,00

Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi


Desa Rp. 25.000.000,00

Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa Rp. 892.994.360,00

Kegiatan Penyelengagara
PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah Non
Formal Milik Desa Rp. 275.654.160,00

Kegiatan Penyelengaraan Bidang Kesehatan Rp. 12.600.000,00

Kegiatan Penyelenggaraan Bidang Pekerjaan


Umum dan Penataan Ruang Rp. 604.740.200,00

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp. 65.400.000,00

Kegiatan Bidang Penyelenggaraan


Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat Rp. 12.000.000,00

Kegiatan Penyelenggaraan Bidang


Kebudayaan dan Keagamaan Rp. 26.000.000,00

Kegiatan Penyelenggaraan Bidang


Kelembagaan Masyarakat Rp. 27.400.000,00
9

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp. 131.267.000,00

Kegiatan Penyelanggaraan Pemberdayaan


Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Rp. 12.200.000,00

Kegiatan Penyelenggaraan Bidang


Perdagangan dan Perindustrian Rp. 119.067.000,000

Jumlah Belanja Alokasi Dana Desa ( ADD ) Rp.1.601.219.570,00

Sumber Data: Laporan Realisasi Pelaksanaan APBdes Desa Jati Mulyo Tahun 2019

Tabel 1.2
Realisasi ADD Pemerintah Desa Sido Mukti Tahun 2019

Keterangan Realisasi
Pendapatan
Alokasi Dana Desa Rp. 479.070.000
Belanja Kegiatan ADD
Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp. 87.826.000
Kegiatan Operasional Kantor Desa Rp. 50.102.000
Kegiatan Operasional BPD Rp. 3.882.000
Kegiatan Operasional RT Rp. 10.800.000
Kegiatan Penyelenggaraan Musyawarah Desa Rp. 4.000.000
Kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa Rp. 6.842.000
Kegiatan Administrasi Keuangan Desa Rp. 13.200.000
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa Rp. 222.950.000
Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan
Jembatan Rp. 152.450.000
Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan
Sapras Poskesdes Rp. 55.000.000
Kegiatan Pembangunan dan Pemeliharaan
Sapras Informasi Rp. 15.000.000
10

Keterangan Realisasi
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp. 105.743.000
Kegiatan Pembinaan Keamanan dan
Ketertiban Rp. 6.600.000
Kegiatan Pembinaan Lembaga Adat Desa Rp. 5.800.000
Kegiatan Pembinaan Lembaga
Kemasyarakatan Rp. 16.600.000
Kegiatan Pembinaan Pemuda dan Olahraga Rp. 6.800.000
Kegiatan Pembinaan Organisasi
Perempuan/PKK Desa Rp. 21.315.000
Kegiatan Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil
Qur'an Rp. 29.978.000
Kegiatan Pembinaan Keagamaan/Syara' Desa Rp. 18.650.000
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp. 70.901.000
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas
Aparatur Desa Rp. 11.185.000
Kegiatan Pengelolaan Pelayanan Pendidikan Rp. 18.800.000
Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Informasi
dan Komunikasi Rp. 9.791.000
Kegiatan Pengembangan dan Pemanfaatan
Teknologi Rp. 12.003.000
Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan
Lembaga Kemasyarakatan Rp. 19.097.00
Jumlah Belanja Alokasi Dana Desa (ADD) Rp.488.420.000

Sumber Data: Laporan Realisasi Pelaksanaan APBdes Desa Sido Mukti Tahun 2019

Data di atas dapat dilihat perbandingan antara alokasi dana desa antara desa jati

mulyo dengan Sido Mukti , alokasi dana desa Jati Mulyo yang diberikan oleh

pemerintah kepada desa sangat besar dan sangat bergantung bagaimana desa

mengelola dana tersebut. Alokasi Dana Desa di Jati Mulyo Kecamatan Dendang

Kabupaten Tanjung Jabung Timur digunakan untuk meningkatkan pemberdayaan

masyarakat, meningkatkan pembangunan infrastruktur Desa, pembuatan jembatan

penghubung , pemeliharaan jembatan, Perbaikan akses jalan, sarana prasarana

poskesdes, pelatihan lembaga masyarakat, dan perbaikan pelayanan administrasi

desa.
11

Namun alokasi dana yang sangat besar tersebut masih kurang efektif digunakan,

hal ini dibuktikan dengan masih kurangnya pembangunan desa, Akses jalan,

perbaikan jembatan, dan pemberdayaan masyarakat seperti kurangnya kegiatan

pelatihan di desa tersebut, baik itu untuk pemuda, ibu rumah tangga, maupun untuk

masyarakat Jati Mulyo sendiri.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti, beberapa pembangunan fisik di

Desa Jati Mulyo bisa di kategorikan cukup baik jika dibandingkan dengan desa

sekitarnya.Selain itu, program pelatihan untuk kelembagaan masyarakat juga masih

cukup baik dan sering dilakukan. seperti sosialisasi tentang program lahan gambut,

program kegiatan perbaikan lahan, perbaikan akses jalan, pelatihan lokakarya

perencanaan desa, dan lain lain. hal ini juga dapat berpengaruh langsung untuk

meningkatkan pemberdayaan masyarakat, mengembangkan potensi serta menambah

pengetahuan masyarakat tentang fokus desa Jati Mulyo yaitu Program lahan lahan

gambut.

Program ini juga akan meningkatkan kemampuan bakat masyarakat ,

meningkatkan soft skil dan produktivitas masyarakat. Namun di sisi yang lain proses

pemberdayaan masyarakat di Desa Jati Mulyo seperti perbaikan Akses trasnformasi,

perbaikan jembatan, infrastruktur desa,dan peralatan untuk masyarakat desa masih

kurang dan cukup menghambat aktivitas masyarakat desa Jati Mulyo tesebut untuk

mengakses hasil panen sawit, nanas, pinang dan lain lain.


12

Di sisi yang lain juga perlu di perbaiki dan di perhatikan lagi pembangunan

infrastruktur pendidikan dan kesehatan desa. Berdasarkan dari permasalahan itulah

peneliti ingin mengangkat fokus masalah pada peningkatan pemberdayaan

masyarakat. Tata kelola Alokasi Dana Desa (ADD) masih tampak kurang efektif, hal

ini terlihat dari besarnya Alokasi Dana Desa (ADD) yang di terima tidak sesuai

dengan mekanisme perencanaan karena waktu perencanaan yang sempit dan kurang

berjalannya fungsi lembaga desa, sehingga dalam perencanaan dan pelaksanaan

pemberdayaan masyarakat sulit untuk terlaksana. Berdasarkan permasalahan tersebut

membuat Alokasi Dana Desa (ADD) tidak ada kesesuaian dengan kebutuhan

masyarakat.

Penelitian terdahulu terkait pengelolaan Alokasi Dana Desa menjadi landasan

untuk melakukan penelitian tentang tugas akhir skripsi Pengaruh Pengelolaan Alokasi

Dana Desa (ADD) terhadap Pemberdayaan Masyarakat Desa Jati Mulyo Kecamatan

Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2019. Ada beberapa penelitian

yang berbeda dalam pengolahan alokasi dana desa yang dikemukakan oleh Octrian,

dkk (2013) menemukan bahwa masyarakat belum diberdayakan secara optimal dalam

pemanfaatan Alokasi Dana Desa yang diberikan memadai untuk meningkatkan

pemberdayaan masyarakat, selain itu Dana Desa ini juga sering terlambat diberikan

karena rendahnya pengaruh aparatur desa terhadap Alokasi Dana Desa.Sofianto

(2017) menemukan bahwa implementasi dana desa berkontribusi pada masyarakat


13

dengan meningkatkan aksesibilitas komunitas pedesaan dan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan.

Adapun hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif yang signifikan

antara Alokasi Dana Desa terhadap Pemberdayaan Masyarakat Desa Air Hangat

Kecamatan Air Hangat Timur Kabupaten Kerinci gejala-gejala tidak berkurangnya

jumlah penduduk miskin, masih kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh

pemerintah desa, kurang berkembangnya usaha peningkatan pendapatan seperti

pertanian, perdagangan dan lain sebagainya, kurang berkembangnya kelompok usaha

di desa seperti kelompok tani, kelompok usaha bersama dan kelompok koperasi dan

kurangnya peningkatan pendapatan masyarakat.

Hasil penelitian dari Elisabeth (2019) alokasi dana desa mempunyai pengaruh

baik terhadap pemberdayaan masyarakat. Jadi semakin baik alokasi dana desa maka

pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan akan semakin meningkat. Penelitian

oleh Mangen dkk (2019) alokasi dana desa diberikan langsung ke pihak kesehatan

yaitu memberikan obat-obatan sedangkan untuk biaya berobat masyarakat masih

tetap membayar dan ketika sakitnya harus mendapat rujukan tidak ada bantuan biaya

dari dana desa.

Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh Lina dan

Mawar (2015). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut terletak pada

objek penelitian, tahun, lokasi, serta pendekatan penelitian yang berhubungan dengan
14

variable yang digunakan. Objek penelitian yang digunakan adalah pemberdayaan

masyaraka pada tahun 2019 bertempat di Desa Jati Mulyo Kecamatan Dendang

Kabupaten Tanjung Jabung Timur , dengan menggunakan pendekatan penelitian

deskriptif.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan variabel pengelolaan Alokasi Dana

Desa dan pemberdayaan Masyarakat.Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul: ’’Pengaruh Pengelolaan Alokasi Dana

Desa Terhadap Pemberdayaan Masyarakat di Desa Jati Mulyo Kecamatan

Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2019”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalahan terkait penelitian

ini adalah :

Apakah Pengelolaan Alokasi Dana Desa berpengaruh terhadap pemberdayaan

masyarakat di Desa Jati Mulyo Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung

Timur ?

1.3 Tujuan PenelitianBerdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui pengaruh Pengelolaan Alokasi Dana Desa terhadap

pemberdayaan masyarakat di Desa Jati Mulyo Kecamatan Dendang Kabupaten

Tanjung Jabung Timur.


15

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi Kepala Desa/ Perangkat Desa/ BPD

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi berbagai pihak

khususnya Kepada Desa Jati Mulyo Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung

Jabung Timur dalam rangka pengelolaan Alokasi Dana Desa terhadap

pemberdayaan masyarakat masyarakat.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi civitas akademik dan

dapat dijadikan referensi dalam pengkajian masalah pengelolaan Alokasi Dana

Desa terhadap pemberdayaan masyarakat.

3. Bagi Akademisi

Diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir secara kritis,

menciptakan ide-ide baru, memperluas ilmu pengetahuan dan pemahaman,

membangun koneksi, serta bagaimana caranya mengidentifikasi permasalahan

khususnya terhadap pengelolaan Alokasi Dana Desa.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik merupakan mekanisme teknik dan analisa akuntansi

yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara

dan departemen- departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM

dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta.

Melalui pisau analisis yang sedikit luas, hal tersebut hendaknya dimaklumi

karena orientasi pendidikan akuntansi Indonesia pada 1970-an lebih condong ke

Amerika Serikat yang sistem perekonomiannya lebih terfokus pada swasta. Otomatis,

peranan negara dalam perekonomian bisa dikatakan minimalis.Secara konkret,

pemerintah amat membatasi diri dalam kaitannya dengan program pemerintah dan

ruang gerak institusi pemerintah pusat serta pemerintah daerah Bisa anda pikirkan

lebih jauh efek dan akibat dari perjalanan sistem yang demikian. Tidak lain tidak

bukan adalah akuntansi sektor publik dibatasi ruang geraknya hanya di lembaga

pemerintahan.

16
17

Perlu diketahui bahwa lingkup akuntansi sektor publik dapat dipandang

sebagai turunan berbagai perkembangan pemikiran yang ada.Secara spesifik, di

Indonesia, ruang lingkup organisasi sektor publik meliputi lembaga-lembaga tinggi

negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintahan daerah, yayasan,

partai politik, perguruan tinggi, serta organisasi-organisasi publik nonprofit.Otomatis,

proses pelaporan dan pertanggungjawaban ke masyarakat diatur dalam suatu

kerangka standar akuntansi sektor publik. Pada dasarnya terdapat tiga tujuan untuk

rnempelajari teori akuntansi yaitu:

1) Untuk memahami praktik akuntansi yang ada saat ini,

2) Mempelajari kelemahandan kekurangan dan praktik akuntansi yang saat

ini dilakukan, dan

3) memperbaiki praktik akuntansi di masa yang akan datang.

Pengembangan teori sektor publik untuk memperbaiki praktik yang saat ini

dilakukan. Hal ini terkait dalam upaya untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan

yang mampu menyajikan informasi keuangan yang relevan dan dapat diandalkan

(reliable).Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan

dapat diandalkan, terdapat beberapa kendala yang dihadapi akuntansi sektor publik.

Hambatan tersebut adalah objektivitas, konsistensi, daya banding, tepat waktu, Dan

ekonomis dalam penyajian laporan.


18

1. Objektivitas

Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan

yang relevan. Laporan keuangan disajikan oleh manajemen untuk melaporkan kinerja

yang telah dicapai oleh manajemen selama periode waktu tertentu kepada pihak

eksternal yang menjadi stakeholder organisasi.

2. Konsistensi

Konsistensi mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang

sama untuk rnenghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa periode

waktu secara berturut-turut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat

diperbandingkan kinerjanya dari tahun ke tahun.Konsistensi penerapan metode

akuntansi merupakan hal yang sangat penting karena organisasi memiliki orientasi

jangka panjang, sedangkan laporan keuangan hanya melaporkan kinerja selama satu

periode. Oleh karena ituagar tidak terjadi keterputusan proses evaluasi kinerja

organisasi oleh pihak eksternal, maka organisasi perlu konsisten dalam menerapkan

metode akuntansinya.

3. Daya Banding

Laporan keuangan sektor publik hendaknya dapat diperbandingkan antara periode

waktu dan dengan instansi lain sejenisnya. Dengan demikian daya banding berarti

laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi dengan


19

organisasi lain yang sejenis. Kendala daya banding terkait dengan objektivitas karena

semakin objektif suatu laporan keuangan maka akan semakin tinggi daya bandingnya

karena dengan dasar yang sama akan dapat dihasilkan laporan yang berbeda. Selain

itu, daya banding juga terkait dengan konsistensi. Adanya beberapa alternatif

penggunaan metode akuntansi juga dapat menyulitkan tercapainya daya banding.

4. Tepat Waktu

Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai

dasar pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta untuk menghindari

tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Kendala ketepatan waktu penyajian

laporan terkait dengan lama waktu penyajian laporan keuangan, maka akan semakin

baik untuk pengambilan keputusan. Permasalahannya adalah semakin banyak

kebutuhan informasi, maka semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk

menghasilkan berbagai informasi tersebut.

5. Ekonomis dalam Penyajian Laporan

Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya, Semakin banyak informasi

yang dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan.Kendala ekonomis dalam

penyajian laporan keuangan dapat berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih

besar dan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan laporan tersebut.


20

2.1.2 Desa
Desa atau yang disebut dengan nama lain mempunyai karakteristik yang

berlaku umum untuk seluruh Indonesia, sedangkan desa adat atau yang disebut

dengan nama lain mempunyai karakteristik yang berbeda dari desa pada umumnya,

terutama karena kuatnya pengaruh adat terhadap sistem pemerintahan lokal,

pengelolaan sumber daya lokal, dan kehidupan sosial budaya masyarakat desa. Adat

mengandung jati diri, norma, nilai dan tata aturan untuk mengelola tanah, sumber

daya alam, warga maupun hubungan sosial.

Pemimpin adat ditentukan secara turun temurun melalui jalan musyawarah

tanpa pergolakan kekuasaan (politik) di dalam lingkup keluarga atau masyarakat

(Eko, 2011). PeraturanPemerintah Nomor 72 Tahun 2015 Tentang Desa Pasal 1, Desa

atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat

setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa pasal 1 ayat 1

disebutkan bahwa” Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah,

kepentingan masyarakat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul dan hak

tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia”.
21

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah Pasal

1,Desa adalah Desa dan adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut,

adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang

untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, atau hak tradisional yang

diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Desa memiliki wewenang sesuai yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yakni:

1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak

asal-usul desa.

2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

kabupaten atau kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni

urusan pemerintahan urusan pemerintahan yang secara langsung dapat

meningkatkan pelayanan masyarakat.

3. Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah

kabupaten atau kota.

4. Urusan Pemerintah lainnya yang oleh peraturan perundang – undangan di

serahkan kepada desa.

Desa menurut H.A.W. Widjaja dalam bukunya yang berjudul “ Otonomi Desa”

Desa adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli

berdasarkasan hak asal-usul yang bersifat istimewa.Landasan pemikiran dalam


22

mengenai Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli,

demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

2.1.1.1 Keuangan Desa


Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa pasal 71 ayat 1,

disebutkan bahwa “keuangan desa adalah semua hal dan kewajiban desa yang dapat

dinilai dengan uang serta segala sesuatu yang berupa uang dan barang yang

berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa”. Keuangan desa yang

berupa uang maupun barang kemudian dikelola oleh Kepala Desa yang melimpahkan

sebagian kewenanganya kepada perangkat Desa yang ditunjuk untuk mengelola

Keuangan Desa.

2.1.1.2 Pendapatan Desa

Pendapatan desa diantaranya bersumber dari alokasi anggaran pendapatan dan

belanja Negara, bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten.( Dewi dan

Irama, 2018). Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa pasal 72 ayat 1,

pendapatan Desa bersumber dari :

1) Pendapatan Asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil asset, swadaya dan

partisipasi, gotong royong dan lain – lain pendapatan asli Desa

2) Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

3) Bagian dari hasil pajak dan retribusi daerah Kabupaten/Kota


23

4) Alokasi Dana Desa yang merupakan bagian dari dan perimbangan yang

diterima Kabupaten atau Kota.

5) Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi

dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten atau Kota

6) Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga

7) Lain – lain pendapatan Desa yang sah.

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDes) adalah

isntrumen penting yang sangat menentukan terwujudnya tata pemerintahan

yang baik di Desa. Tata pemerintahan yangbaik dapat dilihat melalui proses

penyusunan dan pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan Dan Belanja

Desa (Liando dkk, 2017).

2.1.1.3 Belanja Desa


Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa pasal 74 ayat 1,

belanja Desa diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang

disepakati dalam Musyawarah Desa dan sesuai dengan prioritas Pemerintah Daerah

Kabupaten atau Kota, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah. Kebutuhan

pembangunan tersebut meliputi, tetapi tidak terbatas pada kebutuhan primer,

pelayanan dasar, lingkungan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa.Yang

dimaksud tidak terbatas adalah kebutuhan pembangunan diluar pelayanan dasar yang

dibutuhkan masyarakat Desa.


24

Belanja Desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan

kewajiban desa dalam 1(satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh

pembayarannya kembali oleh desa. Belanja desa dipergunakan dalam rangka

mendanai penyelenggaraan kewenangan desa dan diklasifikasikan menurut

kelompok, kegiatan, dan jenis. Besarnya alokasi belanja desa harus disesuaikan

dengan pendapatan desa yang diperoleh.Makin besar pendapatan desa maka akan

semakin besar pula belanja desa yang bisa digunakan untuk pembangunan desa.

Dengan meningkatnya belanja desa pada tiap tahunnya akan mengakibatkan

pembangunan sarana prasarana desa dan dusun pada tahun tahun yang akan datang

juga meningkatsecara signifikan (Hoesada, 2014).

2.1.3 Pengertian Alokasi Dana Desa (ADD)

Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Tata

Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa setiap Desa di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur pasal 1 ayat 9 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan

“Alokasi Dana Desa adalah dana perimbangan yang diterima Kabupaten dalam

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten setelah dikurangi Dana Alokasi

Khusus”. Rumus yang digunakan dalam Alokasi Dana Desa adalah :

1) Asas Merata, yaitu besarnya bagian alokasi dana desa yang sama untuk setiap

desa, yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM)


25

2) Asas Adil, yaitu besarnya bagian alokasi dana desa berdasarkan Nilai Bobot

Desa (BDx) yang dihitung dengan rumus dan variabel tertentu (misalnya

kemiskinan, keterjangkauan, pendidikan dasar, kesehatan, dll)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan

Keuangan Desa pasal 1 ayat 5 dijelaskan “Keuangan Desa adalah semua hak dan

kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan

barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa”.

Alokasi Dana Desa dimaksudkan adalah untuk membiayai program

Pemerintahan Desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pemberdayaan

masyarakat (Santosa, 2008). Djaenuri (2012) menyatakan Alokasi Dana Desa adalah

dana yang berasal dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang

diterima oleh kabupaten/kota untuk Desa paling sedikit 10% (sepuluh persen).

Penggunaan Alokasi Dana Desa adalah sebesar 30% (tiga puluh persen) untuk belanja

aparatur dan oprasional pemerintah Desa dan sebesar 70% (tujuh puluh persen) untuk

biaya pemberdayaan masyarakat.

ADD merupakan salah satu sumber pendapatan desa yang penggunaannya

terintegrasi dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Oleh karena

itu perencanaan program dan kegiatannya disusun melalui forum Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Prinsip tersebut mengharuskan

keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan menentukan

pembangunan yang akan dilaksanakan khususnya yang berlokasi di desa yang


26

bersangkutan, sehingga benar-benar dapat merespon kebutuhan/ aspirasi yang

berkembang (Sumiati, 2015).

2.1.2.1 Tujuan Alokasi Dana Desa (ADD)

Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Tata

Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa setiap Desa di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur pasal 8 ayat 1, dijelaskan bahwa tujuan diberikannya Alokasi

Dana Desa adalah untuk belanja kegiatan bidang penyelenggaraan pemerintahan

desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan

masyarakat desa.

Memaksimalkan pengelolaan ADD yang diberikan oleh Pemerintah

Kabupaten kepada Desa, maka ADD memiliki tujuan antara lain (Nurcholis, 2011).

1. Menaggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan;

2. Meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan ditingkat Desa

dan pemberdayaan masyarakat;

3. Meningkatkan pembangunan infrastruktur Desa;

4. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dalam rangka

mewujudkan peningkatan sosial;

5. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat;


27

6. Meningkatkan pelayanan pada masyarakat Desa dalam rangka pengembangan

kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat;

7. Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong-royong masyarakat;

8. Meningkatkan pendapatan Desa dan masyarakat Desa melalui Badan Usaha

Milik Desa (BUMDesa).

2.1.2.2 Arah penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD)

Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Tata

Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa setiap Desa di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur pasal 8 ayat 2.

Dijelaskan bahwa Alokasi Dana Desa dialokasikan untuk penghasilan tetap

kepala desa dan perangkat desa, tunjangan BPD, operasional BPD, operasional RT

dan operasional pemerintahan desa.

2.1.2.3 Pengawasan Alokasi Dana Desa (ADD)

Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa adalah suatu proses

kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintahan Desa dapat berjalan

sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah di tetapkan. Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa pasal 74

dijelaskan bahwa :
28

1) Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan yang dikoordinasikan oleh

Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa dan Inspektur Jenderal Kementerian

Dalam Negeri sesuai dengan tugas dan fungsi.

2) Pemerintah Daerah Provinsi melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

pemberian dan penyaluran Dana Desa, Alokasi Dana Desa, bagian dari hasil pajak

daerah dan retribusi daerah kabupaten atau kota, dan bantuan keuangan kepada Desa.

3) Bupati atau Wali Kota membina dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan

keuangan desa yang dikoordinasikan dengan APIP Daerah Kabupaten atau Kota.

Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Tata

Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa setiap Desa di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur pasal 16 menjelaskan “Pengawasan atas penyelenggaraan

Pemerintah Desa adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar

Pemerintahan Desa berjalan efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan

peraturan perundang – undangan”.

2.1.2.4 Indikator Alokasi Dana Desa (ADD)


Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 16 Tahun 2015 Tentang

Penetapan Alokasi Dana Desa untuk Masing – Masing Desa dalam Kabupaten

Tanjung Jabung Timur pasal 2 dan 3 dengan adanya pengaturan Penetapan Alokasi

Dana Desa ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi Pemerintah Desa, dijelaskan bahwa

:
29

1) Maksud ditetapkan Peraturan Bupati sebagai pedoman bagi Pemerintah Desa

untuk menyusun Pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

2) Untuk memberikan kepastian hukum dalam penyusunan Pagu dalam

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

3) Untuk mewujudkan pengelolaan ADD secara tertib, efisien, transfaran dan

akuntabel.

4) Untuk meningkatkan kualitas perencanaan partisifatif sesuai dengan potensi

desa.

2.1.4 Definisi Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat (community empowerment) sering kali sulit

dibedakan dengan pembangunan masyarakat (community development) karena

mengacu pada pengertian yang tumpang tindih dalam penggunaannya di masyarakat.

dalam kajian ini pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dan

pembangunan masyarakat (community development) dimaksudkan sebagai

pemberdayaan masyarakat yang sengaja dilakukan pemerintah untuk memfasilitasi

masyarakat lokal dalam merencanakan, memutuskan dan mengelola sumberdaya

yang dimiliki sehingga pada akhirnya mereka memiliki kemampuan dan kemandirian

secara ekonomi, ekologi dan sosial secara berkelanjutan.


30

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Pemberdayaan Masyarakat ,

pemberdayaan masyarakat adalah kondisi dimana terpenuhinya kebutuhan

masyarakat baik secara material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup

layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi

sosialnya. Dari Undang–Undang di atas dapat kita cermati bahwa ukuran tingkat

pemberdayaan dapat dinilai dari kemampuan seorang individu atau kelompok dalam

usaha nya memenuhi kebutuhan material dan spiritual nya. Kebutuhan material dapat

kita hubungkan dengan pendapatan yang nanti akan mewujudkan kebutuhan akan

pangan, sandang, papan dan kesehatan. Kemudian kebutuhan spiritual kita

hubungkan dengan pendidikan, kemudian keamanan dan ketentaraman hidup.

Pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai strategi alternative dalam

pembangunan telah berkembang dalam berbagai literatur dan pemikiran walaupun

dalam kenyataannya belum secara maksimal dalam implementasinya. Pembangunan

dan pemberdayaan masyarakat merupakan hal banyak dibicarakan masyarakat karena

terkait dengan kemajuan dan perubahan bangsa ini kedepan.

Apalagi apabila dikaitkan dengan skill masyarakat yang masih kurang akan

sangat menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Upaya pemerintah untuk

meningkatkan keberpihakan pembangunan kepada kepentingan masyarakat

nampaknya tidak akan lepas dari pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai

model pembangunan yang berdimensi rakyat. Berangkat dari kondisi itu pemerintah

telah mengeluarkan berbagai kebijakan pemerintah :


31

1. Kebijakan Pemerintah tentang pemberdayaan masyarakat secara tegas tertuang

dalam GBHN Tahun 1999 dan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah. Dalam GBHN tahun 1999, khususnya didalam “Arah Kebijakan

Pembangunan Daerah” antara lain dinyatakan “mengembangkan otonomi daerah

secara luas, nyata dan bertanggung jawab dalam rangka pemberdayaan masyarakat,

lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga hukum, lembaga keagamaan, lembaga

adat dan lembaga swadaya masyarakat serta seluruh potensi masyarakat dalam wadah

NKRI”

2. Dalam UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, antara lain

ditegaskan bahwa “ hal hal yang mendasar dalam undang - undang ini adalah

mendorong untuk memberdayakan masyarakat, menumbuh kembangkan prakarsa dan

kreatifitas serta meningkatkan peran serta masyarakat”

3.Mencermati kedua rumusan Kebijakan Pemerintah diatas dapat disimpulkan bahwa

“kebijakan pemberdayaan masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

kebijakan otonomi daerah;

4.Dalam UU Nomor 25 Tahun 2000 tentnag Program Pembangunan Nasional

(PROPENAS) Tahun 2000-2004 dan Program Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

dinyatakan bahwa tujuan pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan

keberdayaan masyarakat melalui penguatan lembaga dan organisasi masyarakat

setempat, penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial masyarakat,


32

peningkatan keswadayaan masyarakat luas guna membantu masyarakat untuk

meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial dan politik”

2.1.4.1 Indikator Pemberdayaan Masyarakat

Indikator pemberdayaan menurut Soetomo (2014) mengandung tiga

komponen yaitu :

1) Keadilan sosial mengandung sejumlah indikator yaitu : pendidikan,

kesehatan, akses pada listrik dan air, penduduk miskin

2) Keadilan ekonomi mengandung sejumlah indikator yaitu : pendapatan,

kepemilikan rumah, tingkat pengeluaran

3) Keadilan demokrasi mengandung sejumlah indikator yaitu : rasa aman dan

akses informasi.

Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM) adalah program pemberdayaan

masyarakat yang berupaya memberdayakan masyarakat sasarannya melalui Bantuan

Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS), meningkatkan taraf kesejahteraan keluarga

miskin, mewujudkan kemandirian usaha sosial ekonomi, meningkatkan aksesibilitas

keluarga miskin terhadap pelayanan sosial.

Menurut BPS ada 14 kriteria untuk menentukan keluarga dan rumah tangga

miskin seperti luas bangunan, jenis lantai, dinding, fasilitas MCK, sumber

penerangan, sumber air minum, jenis bahan bakar untuk memasak, frekuensi

mengkonsumsi daging, susu dan ayam, frekuensi membeli pakaian dalam setahun,
33

frekuensi makan tiap hari, kemampuan untuk berobat, luas lahan tani, pendidikan

kepala keluarga dan tabungan barang yang mudah dijual dengan nilai minimal

Rp.500.000. Jika minimal 9 variabel terpenuhi maka dikatakan keluarga miskin tidak

sejahtera.

2.1.4.2 Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan merupakan implikasi dari strategi pembangunan yang berbasis

pada masyarakat (people centered development). Terkait dengan hal ini,

pembangunan merujuk pada upaya perbaikan terutama perbaikan mutu hidup

manusia baik secara fisik, mental, ekonomi maupun sosial budaya.

Menurut Mardikanto (2013: 109), terdapat enam tujuan pemberdayaan

masyarakat yaitu :

1) Perbaikan Kelembagaan (better institution). Dengan perbaikan kegiatan atau

tindakan yang dilakukan diharapkan akan memperbaiki kelembagaan termasuk

pengembangan jejaring kemitraan usaha.

2) Perbaikan Usaha (better business). Perbaikan pendidikan (semangat belajar),

perbaiakan aksesibilitas, kegiatan dan perbaikan kelembagaan diharapkan akan

memperbaiki bisnis yang dilakukan.


34

3) Perbaiakan Pendapatan (better income). Dengan terjadinya perbaikan bisnis

yang dilakukan, dihapkan akan memperbaiki pendapatan yang diperoleh

termasuk pendapatakan keluarga dan masyarakat.

4) Perbaikan Lingkungan (better environment). Perbaikan pendapatan diharapkan

dapat memperbaiki lingkungan (fisik dan sosial) karena kerusakan lingkungan

seringkali disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan yang terbatas.

5) Perbaikan Kehidupan (better living). Tingkat pendapatan dan keadaan

lingkungan yang baik, diharapkan dapat memperbaiki keadaan kehidupan

setiap keluarga dan masyarakat.

6) Perbaikan masyarakat (better community). Kehidupan yang lebih baik yang

didukung oleh lingkungan akan menimbulkan terwujudnya kehidupan

masyarakat yang lebih baik pula.

2.1.4.3 Langkah – Langkah Mencapai Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Wilson (1996) ada 7 tahapan siklus pemberdayaan masyarakat.

1. Tahapan pertama, keinginan dari masyarakat untuk berubah menjadi lebih baik.

2. Tahap kedua, masyarakat diharapkan mampu melepaskan halangan atau faktor-

faktor yang bersifat resistensi terhadap kemajuan.


35

3. Tahap ketiga, masyarakat diharapkan menerima kebebasan tambahan dan

merasa memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan diri dan komunitasnya.

4. Tahap keempat, upaya untuk mengembangkan peran dan tanggung jawab yang

lebih luas.

5. Tahap kelima, hasil-hasil nyata dari pemberdayaan mulai kelihatan, peningkatan

rasa memiliki yang lebih besar menghasilkan keluaran kinerja yang lebih baik.

6. Tahap keenam, terjadi perubahan perilaku dan kesan terhadap dirinya,

keberhasilan dalam peningkatan kinerja mampu meningkatkan perasaan

psikologis di atas posisi sebelumnya.

7. Tahap ketujuh, masyarakat berhasil memberdayakan diri dan tertantang untuk

upaya yang lebih besar guna mendapatkan hasil yang lebih baik.

2.2 Penelitian Terdahulu


Sebagai acuan dan bahan referensi dari penulisan skripsi ini, penelit

menyajikan berbagai hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengelolaan

Alokasi Dana Desa serta Pemberdayaan Masyarakat, adapun penelitian terdahulu

sebagai berikut.
36

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Tahun Sumber/ Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitan

1. 2019 Elisabeth Ero Raja Pengaruh Alokasi Dana Desa Alokasi dana desa mempunyai pengaruh
Kede,Program Studi Terhadap Pemberdayaan terhadap pemberdayaan masyarakat pada
Administrasi Publik, Masyarakat (Studi di Pandero desa pandero kecamatan bumiaji kota batu.
Univ TribhuwanaISSN Kecamatan Bumiaji Kota
2442-6962 Vol 8, No 4 Batu)

2. 2019 Nanik Mandasari, S.IP, Pengaruh Alokasi Dana Desa Terdapat Pengaruh Positif yang signifikan
M.Si. Desember 2019. (ADD) Terhadap antara Alokasi Dana Desa terhadap
Jurnal Administrasi Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat Desa Air
Publik (JAN) Vol. 2, Desa Air Hangat Kecamatan Hangat Kecamatan Air Hangat Timur
No. 2 Air Hangat Timur Kabupaten Kabupaten Kerinci.
Kerinci

3. 2019 Yeti Dwitayanti, The Impact of Village Fund Terdapat pengaruh antara pengelolaan
Maria, Nurhasanah, Program Implementation program menggunakan alokasi dana desa
Rosy Armaini. 3rd Toward Society Welfare in terhadap tingkat Pemberdayaan masyarakat
Forum in Research, Indonesia di Indonesia.
Science, and
Technology. Vol. 431.
37

4. 2019 Anik Puji Handayani, Evaluation of Village Fund Alokasi dana desa berpengaruh positif
Rudy Badrudin. Allocation on Indonesia. terhadap pertumbuhan ekonomi, yang
Journal of Accounting mengakibatkan meningkatnya kesadaran
and Investment. penggunaan alokasi dana desa untuk
Hal.284-295. pembangunan desa. Akibatnya, alokasi
dana desa juga mempunyai pengaruh positif
signifikan di daerah yang sudah maju
perkembangannya.

Depi Rahayu. 2017. Strategi Pengelolaan Dana Hasil dari penelitian ini menujukan
Economics Desa untuk Meningkatkan mekanisme pengelolaan dana desa yang
Development Analysis Pemberdayaan Masyarakat dilakukan desa kalikayen sudah sesuai
Journal. Vol. 6, No. 2, Desa Kalikayen Kabupaten dengan aturan yang ada, perkembangan
5. 2017 ISSN: 2252-6765 . Semarang. infrastruktur di desa sudah jauh lebih baik,
dan Strategi yang tepat untuk digunakan
dalam pengelolaan dana desa yaitu dengan
mengefektifkan dana-dana bantuan guna
meningkatkan perekonomian serta
memanfaatkan SDM yang cukup potensial.

6. 2013 Chandra, dkk. 2013. Pengelolaan Alokasi Dana Hasil penelitian ini menunjukkan Alokasi
Jurnal Administrasi Desa Dalam Pemberdayaan Dana Desa berpengaruh negatif terhadap
Publik (JAP).Vol 1 Masyarakat Desa pemberdayaan masyarakat dikarenakan
No. 6 sebagian dana untuk pemberdayaan
masyarakat digunakan untuk biaya
operasional pemerintah desa.

Sumber: Penelitian Terdahulu

2.3 Kerangka Pemikiran


Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 16 Tahun 2015 Tentang

Penetapan Alokasi Dana Desa untuk Masing – Masing Desa dalam Kabupaten

Tanjung Jabung Timur digunakan sebagai acuan bagi Pemerintah Desa dalam
38

pelaksanaan penggunaan Alokasi Dana Desa, dengan prinsip yaitu Transparan,

Akuntabel dan Partisipatif.

Penggunaan ADD bertujuan untuk belanja kegiatan bidang penyelenggaraan

pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan

pemberdayaan masyarakat desa yang berimplikasi kepada Pemberdayaan masyarakat.


39

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Undang – Undang Nomor 6 Tahun Desa adalah kesatuan


2014 Tentang Desa masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat
Peraturan Bupati Tanjung Jabung setempat berdasarkan prakarsa
Timur Nomor 16 Tahun 2015 Tentang
masyarakat dan hak asal/usul.
Penetapan ADD di Masing – Masing
Desa

Alokasi Dana Desa Pemberayaan Masyarakat


a) Transparan a) Keadilan Sosial
b) Akuntabel b) Keadilan Ekonomi
c) Partisipatif c) Keadilan Demokrasi

PARTISIPATIF KEADILAN SOSIAL KEADILAN KEADILAN


TRANSPARAN AKUNTABEL
Kontribusi Sukareka Hak Bagi Setiap EKONOMI DEMOKRASI
Transparansi berarti Kewajiban Untuk
Dari Masyarakat Warga Negara Aturan Main Tentang Syarat Dasar Untuk
keterbukaan Memberikan
Tanpa Ikut Serta Indonesia Untuk Hubungan Ekonomi Menegakan
pemerintah dalam Pertanggungjawaban.
Dalam Pengambilan Hidup Bersama. Yang Dilandasi Kehidupan Yang
memmemberikan
Keputusan. Dengan kaidah- Adil,Manusiawi Dan
informasi.
Kaidah. Setara .
40

2.3.1 Pengaruh Pengelolaan Alokasi Dana Desa terhadap Pemberdayaan

Masyarakat

Alokasi Dana Desa (ADD) Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

Tentang Desa merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima kabupaten

atau kota paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dalam anggaran pendapatan dan

belanja daerah setelah dikurangi dana alokasi khusus. Sedangkan menurut Peraturan

Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pembagian

dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa setiap Desa di Kabupaten Tanjung Jabung

Timur pasal 1 ayat 9 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Alokasi Dana Desa

adalah dana perimbangan yang diterima Kabupaten dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kabupaten setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus”. Rumus yang

digunakan dalam Alokasi Dana Desa adalah :

1.1 Asas Merata, yaitu besarnya bagian alokasi dana desa yang sama untuk

setiap desa, yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM).

2.1 Asas Adil, yaitu besarnya bagian alokasi dana desa berdasarkan Nilai Bobot

Desa (BDx) yang dihitung dengan rumus dan variabel tertentu (misalnya

kemiskinan, keterjangkauan, pendidikan dasar, kesehatan, dll).

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan

Keuangan Desa pasal 1 ayat 5 dijelaskan “Keuangan Desa adalah semua hak dan
41

kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan

barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa”.

Penelitian yang dilakukan Justita Dura (2016), menyimpulkan pengelolaan

Alokasi Dana Desa berpengaruh positif terhadap Pemberdayaan

masyarakat.Demikian juga dengan penelitian Nanik Mandasari (2019) menyatakan

terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Alokasi Dana Desa terhadap

Pemberdayaan Masyarakat Masyarakat

2.4 Model Penelitian

Gambar 2.2

Model Penelitian

Gambar 2.2
Model Penelitian

Alokasi Dana Desa (ADD) H1 Pemberdayaan Masyarakat


(X) (Y)
a) Efisien
b) Transparan
Keterangan : X: Alokasi Dana Desa (ADD)
c) Akuntabel
Y : Pemberdayaan Masyarakat

2.5 Hipotesis Penelitian

Martono (2012) menyatakan bahwa Hipotesis adalah jawaban sementara yang

kebenaranya masih harus diuji atau merupakan jawaban sementara atas pertanyaan

penelitian. Berdasarkan penjelasan di atas, mulai dari landasan teori desa dan
42

pertimbangan hasil-hasil penelitian sebelumnya, maka peneliti mengajukan hipotesis

sebagai berikut:

H1: Pengelolaan Alokasi Dana Desa berpengaruh terhadap Pemberdayaan

Masyarakat Desa Jati Mulyo


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan

kuantitatif . Statistik deskriptif adalah yang digunakan untuk menggambarkan data

dengan cara mendeskripsikan data atau menggambarkan yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum

(Ghozali, 2016). Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian konklusif yang memiliki

tujuan utama untuk mendeskripsikan sesuatu biasanya penjelasan mengenai

karakteristik pasar atau fungsi.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

Menurut Sekaran (2006) data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari

tangan pertama oleh peneliti pada variabel minat untuk tujuan khusus penelitian. Data

primer pada penelitian ini di dapat melalui pengisian kuesioner oleh masyarakat, serta

observasi langsung untuk mendapatkan data pendukung permasalahan di Desa Jati

Mulyo Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

43
44

3.3 Objek dan Subjek Penelitian


Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk

di pelajari dan di tarik kesimpulan (Sugiyono, 2013).

Objek dalam penelitian ini adalah pengelolaan Alokasi Dana Desa terhadap

Pemberdayaan Masyarakat Desa Jati Mulyo Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung

Jabung Timur, sedangkan subjek penelitian ini adalah masyarakat di Desa Jati Mulyo

Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

3.4 Populasi dan Sampel


1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perangkat Desa Jati Mulyoyang

terdiri dari kepala desa,sekretaris desa, kepala sesi 2 orang, kepala urusan 2 orang,

kepala staf keuangan 1 orang, kepala dusun 2 orang ,ketua RT 15 orang, Ketua

Lembaga Adat 1 Orang, Toko Masyarakat 20 Orang, Organiasi Masyarakat 20

Orang, dan Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) 5 orang.

2. Sampel

Metode pemilihan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan metode

sensus atau sampel jenuh. yaitu penyebaran kuisioner dilakukan pada seluruh

populasi sehingga sampel pada penelitian ini berjumlah orang yang terdiri dari 70

orang dusun di Desa Jati Mulyo


45

Tabel 3.1

Bagian Masyarakat Yang Menjadi Sampel

No. Bagian dari Masyarakat Jumlah

1. Kepala Desa 1 Orang

2. Sekretaris Desa 1 Orang

3. Kepala Sesi 2 Orang

4. Kepala Urusan 2 Orang

5. Kepala Staf Keuangan 1 Orang

6. Kepala Dusn 2 Orang

7. Ketua RT 10-15 15 Orang

8. Organisasi BPD 5 Orang

9. Ketua Lembaga Adat 1 Orang

10. Toko Masyarakat 20 Orang

11. Organisasi Masyarakat 20 Orang

Jumlah Sampel penelitian 70 Orang

Sumber : Data diolah tahun, 2020


46

3.5 Operasional Variabel


Sekaran (2006) mendefinisikan operasional variabel penelitian merupakan

penjelasan dan pengertian teoritis variabel untuk dapat diamati dan diukur sesuai

dengan alat ukur yang dijabarkan kedalam indikator pernyataan angket serta disusun

urutan item pernyataan dari setiap variabel penelitian. Adapun definisi operasional

variabel dan indikator variabel yang di teliti adalah :

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Variabel Skala


Variabel

Alokasi Dana Desa Likert

(X) Alokasi Dana Desa adalah -Transparan


dana perimbangan yang
diterima Kabupaten dalam -Akuntabel
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten -Partisipatif
setelah dikurangi Dana
Alokasi Khusus.

Peraturan Bupati No. 16


Tahun 2015
47

Pemberdayaan Masyarakat Likert


adalah suatu kondisi
memperlihatkan tentang -Keadilan Sosial
keadaan kehidupan yang
dapat dilihat dari standar - Keadilan Ekonomi
kehidupan masyarakat.
- Keadilan Demokrasi
Pemberdayaan Masyarakat
Desa (Y)

Soetomo (2014)

Sumber: Data diolah, 2020

3.5.1 Variabel Bebas (Independent Variabel)


Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, entah

secara positif atau negatif.Yaitu, jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga

hadir, dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan

atau penurunan dalam variabel terikat. Dengan kata lain, varians variable terikat

ditentukan oleh variabel bebas. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Alokasi Dana Desa. Adapun indikator yang dimaksud yaitu:

1) Transparan: Dapat dilihat dari keterbukaan informasi mengenai pengelolaan ADD

dan juga melalui adanya musyawarah desa.

2) Akuntabel: Dapat dilihat dari adanya pengawasan tentang pelaksanaan ADD dan

juga adanya laporan pertanggung jawaban pengelolaan ADD.

3) Partisipatif: Adanya keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan.


48

3.5.2 Variabel Terikat (Dependent Variabel)


Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti.

Tujuan penelitian adalah memahami dan membuat variabel terikat, menjelaskan

variabilitasnya, atau memprediksinya. Dengan kata lain, variabel terikat merupakan

variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi (Uma, 2006).

Dalam penelitian ini variabel terikat yaitu Pemberdayaan masyarakat. Adapun

indikator Pemberdayaan masyarakat yaitu:

1) Keadilan Sosial: Dapat dilihat dari penggunaan ADD untuk fasilitas pendidikan

dan kesehatan.

2) Keadilan Ekonomi: Dapat dilihat dari adanya peningkatan ekonomi masyarakat

desa.

3) Keadilan Demokrasi: Dapat dilihat dari kemudahan akses informasi perencanaan,

pengelolaan, dan penggunaan ADD.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Ghozali (2016) instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data dan fakta penelitian. Berkaitan dengan bagaimana data

dalam penelitian ini diperoleh, maka instrument yang digunakan adalah :

a) Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang kepribadiannya atau
49

hal yang diketahuinya. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan Skala Likert. Sekaran dan Bougie (2013), Skala Likert merupakan

skala yang dirancang untuk menilai seberapa besar sikap setuju responden terhadap

sebuah pernyataan.

Variabel - variabel dalam penelitian ini diukur dengan rentang pembobotan

sebagai berikut :

Tabel 3.3
Penjelasan Instrumen Penelitian

No. Skala Skor


1. Sangat setuju 4
2. Setuju 3
3. Tidak setuju 2
4. Sangat tidak setuju 1
Sumber: Sekaran dan Bougie (2013)

b) Wawancara

Wawancara adalah tehnik untuk mengumpulkan data yang akurat untuk keperluan

proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai dengan data. Pencarian data dengan

tehnik ini dilakukan dengan cara Tanya jawab secara lisan dan bertatap muka

langsung antara seseoang atau beberapa orang yang diwawancarai (Muhammad,

2013). Dalam penelitian ini yaitu melakukan wawancara langsung atau Tanya jawab

dengan pihak yang berwenang yang ada hubungannya dengan data Alokasi Dana

Desa (ADD).
50

c) Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa data –data

tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang

fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian. Teknik

dokumentasi berproses dan berawal dari menghimpun dokumen yang sesuai dengan

tujuan penelitian, mencatat, menerangkan dan menghubungkan dengan fenomena

lainnya.

3.7 Indikator Penelitian

3.7.1 Indikator Alokasi Dana Desa

1. Transparansi(Transparancy)

Transparansi berarti keterbukaan (opennes) pemerintah dalam memberikan

informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada

pihak pihak yang membutuhkan informasi (Mardiasmo,2010:30). Transparansi di

sini memberikan arti bahwa anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama

untuk mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan kepentingan

masyarakat, terutama pemenuhan kebutuhan kebutuhan hidup masyarakat banyak.

Transparansi menjadi sangat penting bagi pelaksanaan fungsi fungsi

pemerintah dalam menjalankan mandat dari rakyat. Mengingat pemerintah saat

memiliki kewenangan mengambil berbagai keputusan penting yang berdampak

bagi orang banyak, pemerintah harus menyediakan informasi yang lengkap


51

mengenai apa yang dikerjakannya. Dengan transparansi, kebohongan sulit untuk

disembunyikan. Dengan demikian transparansi menjadi instrumen penting yang dapat

menyelamatkan uang rakyat dari perbuatan korupsi.

2. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas secara harfiah dalam bahasa inggris biasa disebut dengan

(accountability) yang diartikan sebagai yang dapat dipertanggungjawabkan.

Akuntabilitas (Mardiasmo, 2002) adalah kewajiban untuk memberikan

pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas

dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab pengambil keputusan kepada pihak yang

telah memberi amanah dan hak, kewenangan untuk meminta

pertanggungjawaban.Pelaksanaan akuntabilitas dilingkungan instansi pemerintah,

dapat diperhatikan prinsip-prinsip akuntabilitas sebagai berikut: (1) Harus ada

komitmen dari pimpinan dan akuntabel, (2) Harus merupakan suatu sistem yang

dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya secara konsisten dengan

peraturan perundang-undangan yang berlak, (3) Harus dapat menunjukkan tingkat

pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, (4) Harus berorientasi pada

pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh (5) Harus jujur,

objektif, transparan, dan inovatif sebagai katalisator perubahan manajemen

instansi.
52

3.Partisipatif

Teori yang relevan dalam penelitian ini adalah Good Governance seorang

pakar Hetifah Sj. Sumarto (2003) mengatakan bahwa “Salah satu karakteristik dari

good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik atau kepemerintahan

yang baik adalah partisipasi Selanjutnya UNDP mengartikan partisipasi sebagai

karakteristik pelaksanaan good governance adalah keterlibatan masyarakat dalam

pembentukan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui

lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. Partisipasi tersebut

dibangun atas dasar kebebasan bersosialisasi dan berbicara serta berpartisipasi

secara konstruktif.

Berdasarkan pandangannya partisipasi dapat dilihat dari dua hal yaitu :

Partisipasi dalam perencanaan, dapat dilihat dari dua aspek posistif dan negatif.

Pada segi positif, partisipasi adalah dapat mendorong munculnya keterlibatan

secara emosional terhadap program program pembangunan desa yang telah

direncanakan bersama.

Sedangkan negatifnya adalah kemungkinan tidak dapat dihindarinya

pertentangan antar kelompok dalam masyarakat yang dapat menunda atau

bahkan menghambat tercapainya suatu keputusan bersama.Partisipasi dalam

pelaksanaan. Segi positifnya adalah program yang telah direncanakan dapat

selesai dikerjakan. Tetapi segi negatifnya adalah cenderung menjadikan warga


53

masyarakat sebagai objek pembangunan dimana warga hanya dijadikan

pelaksana pembangunan tanpa didorong untuk mengerti dan menyadari

permasalahan yang mereka hadapi. Sehingga warga masyarakat tidak secara

emosional terlibat dalam program, yang berakibat kegagalan seringkali tidak

dapat dihindari.

3.7.2 Indikator Pemberdayaan Masyarakat


Indikator pemberdayaan menurut Soetomo (2014) mengandung tiga

komponen yaitu :

1.) Keadilan sosial mengandung sejumlah indikator yaitu : pendidikan, kesehatan,

akses pada listrik dan air, penduduk miskin

2.) Keadilan ekonomi mengandung sejumlah indikator yaitu : pendapatan,

kepemilikan rumah, tingkat pengeluaran

3.) Keadilan demokrasi mengandung sejumlah indikator yaitu : rasa aman dan akses

informasi.

Indikator pemberdayaan merupakan suatu ukuran mencapai masyarakat

dimana masyarakat dapat dikatakan berdaya atau tidak.

3.8 Metode Analisis Data

Analisis data menggunakan software SPSS versi 25 . Untuk menganalisis data ini

digunakan metode pengujian data sebagai berikut :


54

3.8.1 Uji Validitas

Rxy =

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut (Ghozali, 2016). Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas adalah

korelasi product moment.

Keterangan :

N = Jumlah subjek (∑𝑋)2 = Kuadrat jumlah skor item

Rxy = Koefisien korelasi ∑𝑋 2 = Jumlah kuadrat skor item

X = Skor setiap item (∑𝒚)𝟐 = Kuadrat jumlah skor total

Y = Skor total ∑𝒚𝟐 = Jumlah kuadrat skor total


55

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016).

Teknik pengukuran reliabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan rumus

alfa, yaitu :

r1 = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan

k∑𝜎 𝑏2 = Jumlah varians butir

e 𝜎𝑏2 = Varians total

3.8.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dipakai dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji

heteroskedastisitas,dan uji linearitas.Uji normalitas digunakan untuk menunjukkan

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal,

dikarenakan dalam uji t mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal.

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menunjukkan apakah varians pengamatan

bersifat homoskedastisitas.Sedangkan uji linearitas digunakan untuk melihat apakah

model linear sudah benar atau tidak.


56

3.9 Pengujian Hipotesis

3.9.1 Uji Parsial (t)


Uji parsial (uji t) menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas

(independen) secara individual dalam menerangkan variasi variabel

(dependen).Pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi 5% dan melakukan

perbandingan antara t hitung dengan ttabel.Jika nilai thitung > ttabel maka variabel bebas

yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Ghozali, 2016).

3.10 Teknik Analisis Data


Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Alokasi Dana Desa terhadap

Pemberdayaan Masyarakat di Desa Jati Mulyo Kecamatan Dendang Kabupaten

Tanjung Jabung Timurdigunakan metode analisis regresi linier sederhana.

3.10.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Menurut Sugiyono (2013)“Regresi sederhana didasarkan pada hubungan

fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen”.

Persamaan Umum regresi linier sederhana adalah dari variabel X (Alokasi Dana

Desa) terhadap variabel terikat Y (Pemberdayaan Masyarakat). Persamaan regresi

yang diuji adalah model regresi linier sederhana sebagai berikut:


57

Keterangan :

X = Alokasi Dana Desa a = Konstanta

Y = Pemberdayaan Masyarakat b = Koefisien

E = Variabel lain yang tidak di ukur


BAB IV

GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

4.1 Sejarah Desa


Nama Desa Jati mulyo diambil dari hasil musyawarah para sesepuh pada

waktu itu. Kata Jati Mulyo berasal dari kata Jawa Timur, karena pada waktu itu 99%

penduduk Jati Mulyo merupakan transmigran yang berasal dari Jawa Timur. Kata

Mulyo berasal dari harapan penduduk yang ingin hidup sejahtera/mulya. Harapannya,

mereka ingin hidup sejahtera setelah transmigrasi. Pada tahun 1980an, kondisi lahan

di Jati Mulyo masih dalam keadaan hutan dan rawa – rawa. Kemudian mereka mulai

mengolah lahan tersebut untuk lahan tanaman pangan (Padi) dan tanaman palawija

lainnya. Perkembangan penduduk pada waktu itu mengalami turun naik karena

sebagian penduduk ada yang tidak betah dan kembali ke daerah asalnya. Sampai saat

ini yang masih terlihat bekas pemukiman awaltersebut, yaitu di sk 5 kanan sampai SK

6 Kiri Dusun Sari Mulyo.

Penduduk Desa Jati Mulyo adalah Suku Jawa yang merupakan transmigran

dari Pulau Jawa bagian timur. Agama yang mereka yakini adalah Islam. Bahasa

interaksi keseharian yang digunakan adalah Bahasa Jawa Timur dan Bahasa Melayu.

Biasanya mereka menggunakan Bahasa Melayu ketika berinteraksi dengan desa lain.

58
59

4.2 Pembentukan Pemerintahan

Sebelum resmi menjadi Desa Jati Mulyo, pada tahun 1980an, Jati Mulyo

merupakan pemukiman transmigrasi yang diketuai oleh seorang Kepala Unit

Pemukiman Transmigrasi (KUPT) dan dibantu oleh seorang Pjs Kepala Desa.

Pada saat itu Jati Mulyo merupakan bagian dari Kecamatan Muara Sabak,

Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selang lima tahun kemudian, pemerintahan

pemukiman transmigran tersebut diserahkan kepada pemerintah daerah. Pemilihan

kepala desa pun dilakukan. Desa Jati Mulyo kemudian terbentuk, dan terdiri dari 2

dusun dan 15 RT. Pada tahun 2001, terjadi pemekaran kabupaten, yang membagi

wilayah Tanjung Jabung Barat, dengan nama Tanjung Jabung Timur. Sejak saat

itu pula, Desa Jati Mulyo berada di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur,

tepatnya di Kecamatan Dendang.

Tabel 4.1. Sejarah Pemerintahan dan Kepemimpinan Desa Jati Mulyo

No Nama Tahun Menjabat Jabatan


1 Hartoyo 1980 – 1987 KUPT
2 Wiryo Utomo 1987 – 1990 PJS
3 Sastro Sumarto 1990 – 1998 Kepala Desa
4 Sugito 1998 – 1999 PJS
5 Hariyana 1999–2007 Kepala Desa
6 Hariyana 2007–2009 PJS
7 Gatot Edi Susilo 2009–2015 Kepala Desa
8 M. Yunus 2015–1206 PJS
9 Suyoto 2017–Sekarang Kepala Desa
Sumber:RPJMDesDesaJatiMulyo
60

4.2.2 Struktural Pemerintahan Desa Jati Mulyo 2019

Berdasarkan Peraturan Desa Nomor 01 Tahun 2012 tentang Struktural

Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan, Desa Jati Mulyo menggunakan sistem pola

minimal, yakni terdiri dari 1 orang Kepala Desa, 1 orang Sekretaris Desa, 2 orang

Kepala Urusan, 2 orang Kepala Seksi, 1 orang Sraf Keuangan, dan 2 orang Kepala

Dusun.

Gambar 4.1 Bagian Struktual Desa


Jati Mulyo

KEPALA
DESA
SUYOTO
SEKRETARISD
ESA
HARYANTO

KASI KASI
SUWANT KAUR KAUR
O DANPELAYAN UMUM DAN
AN
WAHYU
YULIATIN FITRIANI

STAF
KEUANGA
N ANDIK

KADUS KADUS
SARIMULY JATIMOR
O O
FERRY JUMADI
A.RIYANT

Sumber:RPJMDesDesaJatiMulyo
61

4.3 Gambaran Umum Lokasi

4.3.1 Lokasi Desa

Desa Jati Mulyo secara administrasi terletak di wilayah Kecamatan Dendang,

Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Desa Jati Mulyo merupakan salah satu

desa dari 7 desa di Kecamatan Dendang, terdiri dari 15 RT yang meliputi 2 dusun yaitu

Dusun Jati Moro dan Dusun Sari Mulyo. Desa Jati Mulyo berada pada titik koordinat lintang

selatan 1°16'10.58"S dan bujur timur 103°59'2.47"E dengan luas wilayah 9764,66 hektar.1

Yang luasan tersebut di dalamnya terdapat hutan lindung gambut, hutan produksi,

perkebunan sawit warga, perkebunan sawit perusahaan PT. Kaswari Unggul dan PT. Agro

Tumbuh Gemilang Abadi. Secara geografis, Desa Jati Mulyo dilintasi 3 sungai, antara lain

sungai Badae, Sungai Cengel dan Sungai Kemang.

4.3.2 Orbitasi

Desa Jati Mulyo yang terletak di wilayah Timur dari Provinsi Jambi, tidak lantas

menyulitkan Desa Jati Mulyo melakukan koordinasi pemerintahan baik pemerintah

kecamatan maupun pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi. Hal ini karena akses

jalan penghubung kecamatan dan kabupaten serta provinsi sudah menggunakan beton dan

aspal. Hanya saja dari kantor desa menuju jalan kecamatan masih tanah merah yang dikerasi

bebatuan sehingga jika musim penghujan tiba sedikit menyulitkan laju kendaraan baik roda

dua dan roda empat. Warga menggunakan sepeda motor untuk berpergian, baik untuk

kebutuhan bersilaturahmi dari dusun ke dusun ataupun melakukan aktifitas keluar desa.

Tidak ada kendaraan umum yang dapat dipergunakan oleh warga. Kecuali jika ingin ke ibu
62

kota provinsi, warga dapat menggunakan travel yang menjemput penumpang dari rumah ke

rumah.

Tabel 4.2. Orbitasi Desa Jati Mulyo


No S Uraian Keterangan

1 Jarak Ke Ibu uKota Kecamatan 2,5 Km


m dengan Kendaraan Bermotor
Waktu Tempuh 10 Menit
b
Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non 60 Menit
Bermotor e
2 Jarak Ke Ibu rKota Kabupaten/Kota 15 Km
:
Waktu Tempuh dengan Kendaraan Bermotor 45 Menit
R
Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non 600 Menit
P
Bermotor
J
3 Jarak Ke Ibu Kota Provinsi 100 Km
M
Waktu Tempuh dengan Kendaraan Bermotor 180 Menit
D
Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non 800 Menit
e
Bermotor
s
Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Provinsi 150 Menit
D
Sumber:RPJMDesDesaJatiMulyo

4.3.3 Batas Dan Luas Wilayah

Luas wilayah Desa Jati Mulyo adalah 9764,66 Ha, terbagi menjadi 2 (dua) Dusun,

yaitu Dusun 1 (satu) bernama Jati Moro terdiri dari 6 (enam) RT dan Dusun 2 (dua) bernama

Sari Mulyo terdiri dari 9 (Sembilan) RT. Desa Jati Mulyo berbatasan dengan 4 (empat) desa,

antara lain Desa Sido Mukti di sebelah utara dengan titik 103°53'7.44"E koordinat lintang

selatan 1°12'33.83"S, Kelurahan Rantau Indah di sebelah timur dengan titik koordinat

103°57'18.03"E lintang selatan 1°11'58.91"S, Desa Catur Rahayu di sebelah selatan dan di

sebelah barat berbatasan dengan Catur Rahayu dan Sido Mukti dan dengan sebagian kawasan

hutan produksi (HP), Sungai Keman dan Hutan Lindung Gambut (HLG).
63

4.4.4 Fasilitas Umum Dan Sosial

Sampai saat ini pembangunan yang menjadi prioritas Desa Jati Mulyo adalah

jalan umum desa, jembatan, usaha perkebunan masyarakat dan sarana umum lainnya,

seperti sarana pendidikan dan pelayanan kesehatan. Berikut ini daftar fasilitas umum

dan sosial Desa Jati Mulyo. Tabel 4.3. Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

No Fasilitas Pembiayaan Kondisi Keterangan


Kantor
1 Kantor Desa ADD Baik
2 Balai Desa
3 Kantor PKK ADD Baik Satu dengan Kantor
Desa
Pendidikan:

1
ADD –
PAUD dan TK
Pemkab
2 SDN Pemkab
Kesehatan
1 Pustu Pembantu Pemkab Baik
2 Posyandu Pemkab Baik
Peribadatan
1 Mesjid Swadaya Baik
2 Mushola Swadaya Baik
Daerah Keramat
1 Kuburan Swadaya Baik
Akses Transfortasi
Jembatan Beton
1 PNPM Baik
(2jembatan)
2 Jembatan Beton RT10 Dusun
ADD Baik
Jati Moro
3 Jembatan Beton 3x12meter RT02 ADD Baik
DusunJatiMoro
4 Jembatan Beton 3 x 16 meter RT 04 ADD Baik
Dusun Sari Mulyo
64

5 Jembatan Beton 3 x 13 SK 07 Dusun DD Baik


Sari Mulyo

6 Rehab Jembatan Pemkab Baik


Penghubung Pasar Senen
Desa Jati mulyo
Jembatan Penghubung
7 volume4X 15Meter RT05-RT12 DD Baik
Dusun Sari Mulyo
PerkerasanJalanRT01-
8 RT02Volume0,30X4x686MeterDus DD Baik
un JatiMoro
PerkerasanJalanRT02-RT03
9 Volume0,30X4x411MeterDusun DD Baik
JatiMoro

10 PerkerasanjalanRT03Volume0,30 x Banprov Baik


4 x 63 Meter Dusun Jati moro
Box/Gorong-GorongRt07Dusun
11 DD Baik
SariMulyo

12 Box/Gorong-GorongRt08Dusun DD Baik
JatiMoro
13 Box / Gorong- Gorong Plat RT 09 DD Baik
14 Box/Gorong-GorongRt10Dusus DD Baik
JatiMoro
15 Box / Gorong- Gorong Plat RT 08 DD Baik
16 Box / Gorong- Gorong Plat RT 09 DD Baik
17 Badan Jalan Dusun Jati Moro DD Baik
18 BadanJalanRT10-RT14DesaJati DD Baik
mulyo

19 Tempat Parkir DD Baik

20 Jalan Rahat Beton DD Baik


21 RehatJembatanRT15 DD Baik
Sekat Kanal
65

KRG merupakan
afiliasi dari beberapa
lembaga antara lain:
Konsorsiu Mitra Aksi, Yayasan
1 Pembuatan sekat Kanal m Baik Lembaga Bantuan
Restorasi Hukum Lingkungan
Gambut (YLBHL), Gita
(KRG) Buana, bekerjasama
dengan Indonesia
Climate Change
Trush Fund (ICCTF).
BAB V
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Analisis Responden


Setiap responden memiliki respon yang berbeda-beda dalam menjawab

instrument penelitian. Oleh karena itu, diperlukan klasifikasi responden untuk

mengetahui identitas responden sebagai penunjang data seperti jenis kelamin, usia,

dan pendidikan. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak

70 orang.

· Karakteristik berdasarkan jenis kelamin

Responden yang terpilih dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu berdasarkan

jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Berikut merupakan hasil

pengelompokkannya:

Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 55 79 %

2 Perempuan 15 21%
Jumlah 70 100%
Sumber: data diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa jumlah responden berjenis

kelamin laki-laki yaitu sebanyak 55 orang atau 79 %dari total sampel, dan yang

66
67

berjenis kelamin perempuan sebanyak 15 orang atau 21% Karakteristik

berdasarkan usia

Responden yang terpilih juga dikelompokkan dalam 3 kelompok usia, yang

ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut

Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Rentang Usia Jumlah Persentase

1 17-30 tahun 29 41,43%

2 30-50 tahun 31 44,29%

3 Di atas 50 tahun 10 14,28%

Jumlah 70 100%
Sumber: data diolah, 2020

Berdasarkan data pada tabel tersebut maka diketahui responden berusia 17-30

tahun sebanyak 29 orang atau 41,43% dari total sampel, berusia 30-50 tahun

sebanyak 31 orang atau 44,29%, dan berusia di atas 50 tahun sebanyak 10 orang atau

14,28%, dengan responden terbanyak pada rentang usia 30-50 tahun.

· Karaktersitik berdasarkan pendidikan

Responden diklasifikasikan berdasarakan jenjang pendidikan terakhirnya

yang bisa dilihat pada tabel sebagai berikut:


68

Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah Persentase

1. SMP/MTs 6 8.57%

2. SMA/MA 25 35.72%

3. DI 6 8.57%

4. DIII 11 15.71%

5. S1 22 31.43%

Jumlah 70 100%
Sumber: data diolah, 2020Dari tabel tersebut maka diketahui responden

paling banyak diisi oleh responden dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 25

orang atau 35,72% dari total sampel, kemudian disusul oleh responden dengan S1

sebanyak 22 orang atau 31,43%, DIII sebanyak 11 orang atau 15,71%, SMP/MTS

sebanyak 6 orang atau 8,57%, D1 sebanyak 6 orang atau 8,57%.

5.2 Hasil Uji Statistik

5.2.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu instrumen

penelitian.Kuesioner penelitian dikatakan valid apabila item pertanyaan pada suatu

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur dari kuesioner tersebut

yang menjadi tujuan dari penelitian.Pengujian untuk menentukan valid atau tidaknya

item kuesioner menggunakan nilai rtabel. Dalam penelitian ini rtabel untuk jumlah data

atau responden sebanyak 70 orang dengan tingkat signifikansi 5% adalah sebesar

0,2352. Jika rhitung> rtabel maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
69

· Alokasi Dana Desa (X)

Pengujian validitas untuk variabel independent Alokasi Dana Desa yaitu

dilakukan dengan menggunakan product moment. Adapun hasil pengujian untuk

variabel Alokasi Dana Desa yaitu sebagai berikut:

Tabel 5.4
Hasil Uji Validitas Variabel Alokasi Dana Desa

Item Keterangan
rhitung rtabel
Pertanyaan

1 0,453 0,2352 Valid

2 0,538 0,2352 Valid

3 0,640 0,2352 Valid

4 0,519 0,2352 Valid

5 0,265 0,2352 Valid

6 0,272 0,2352 Valid

7 0,566 0,2352 Valid

8 0,479 0,2352 Valid

9 0,689 0,2352 Valid

10 0,476 0,2352 Valid


Sumber: Data diolah, 2020.Berdasarkan hasil pengujian validitas terhadap

setiap item pada instrumen penelitian untuk variabel Alokasi Dana Desa yang

berjumlah 10 item pertanyaan, semua item pertanyaan mempunyai r hitung yang lebih

besar dari rtabel. Dengan kata lain, setiap item pertanyaan pada instrumen penelitian ini

dinyatakan valid.
70

· Pemberdayaan Masyarakat (Y)

Uji validitas untuk variabel dependen Pemberdayaan Masyarakat hasilnya yaitu

sebagai berikut:

Tabel 5.5
Hasil Uji Validitas Variabel Pemberdayaan Masyarakat

Item Keterangan
rhitung rtabel
Pertanyaan

1 0,562 0,2352 Valid

2 0,540 0,2352 Valid

3 0,752 0,2352 Valid

4 0,752 0,2352 Valid

5 0,588 0,2352 Valid

6 0,648 0,2352 Valid

7 0,657 0,2352 Valid

8 0,437 0,2352 Valid

9 0,475 0,2352 Valid

10 0,416 0,2352 Valid


Sumber: Data diolah, 2020.Berdasarkan hasil pengujian validitas terhadap

setiap item pada instrumen penelitian untuk variabel Pemberdayaan Masyarakat yang

berjumlah 10 item pertanyaan, semua item pertanyaan mempunyai r hitung yang lebih

besar dari rtabel. Dengan kata lain, setiap item pertanyaan pada instrumen penelitian ini

dinyatakan valid.
71

5.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan syarat kedua untuk memastikan instrumen penelitian

apakah bisa digunakan atau tidak.Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner apakah memiliki konsistensi atau tidak, sehingga item pertanyaan pada

kuesioner bisa diandalkan untuk mendapat respon dari responden. Suatu data

dikatakan reliabel apabila mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6

(Sujarweni, 2014). Uji reliabilitas dilakukan untuk item pertanyaan yang sudah

dinyatakan valid.

· Alokasi Dana Desa

Pengujian reliabilitas untuk variabel independent Alokasi Dana Desa,

hasilnya yaitu sebagai berikut:

Tabel5.6
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Alokasi Dana Desa

Cronbach’s Alpha N of Items


0,642 10
Sumber: Data diolah, 2020.

Berdasarkan hasil pengujian pada variabel Alokasi Dana Desa mengenai

reliabilitas kuesionernya, maka didapat angka Cronbach’s Alpha sebesar 0,642

Angka ini mengindikasikan bahwa pertanyaan pada variabel Alokasi Dana Desa

dinilai reliabel untuk digunakan.


72

· Pemberdayaan Masyarakat

Pengujian reliabilitas untuk variabel dependen pemberdayaan masyarakat ,

hasilnya yaitu sebagai berikut:

Tabel 5.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pemberdayaan Masyarakat

Cronbach’s Alpha N of Items


0,791 10
Sumber: Data diolah, 2020.

Berdasarkan hasil pengujian pada variabel Pemberdayaan Masyarakat

mengenai reliabilitas kuesionernya, maka didapat angka Cronbach;s Alpha sebesar

0,791 . Angka ini mengindikasikan bahwa pertanyaan pada variabel Pemberdayaan

Masyarakat dinilai reliabel untuk digunakan.

5.2.3 Uji Normalitas


Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Uji normalitas mengasumsikan

bahwa nilai residual tersebut harus berdistribusi normal.Uji normalitas yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan grafik histogram, normal p-plot¸

dan uji Kolmogorov-Smirnov. Adapun hasil ujinya yaitu sebagai berikut


73

Gambar 5.1
Grafik Histogram

Gambar 5.2
Grafik Normal P-Plot
74

Berdasarkan gambar 4.3 di atas terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Tabel 5.8
Uji Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized
Residual
N 70
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.86716046
Most Extreme Differences Absolute .085
Positive .058
Negative -.085
Test Statistic .085
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data diolah, 2020

Berdasarkan grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov tersebut, maka dapat

disimpulkan data yang digunakan dalam penelitian ini sudah berdistribusi

normal.Pada histogram, kurva sudah mendekati berbentuk lonceng dan pada grafik

normal p-plot titik-titik sudah menyebar mengikuti garis diagonal. Sedangkan pada

uji Kolmogorov-Smirnov data juga menunjukkan normal, karena diketahui nilainya

0,200 lebih besar dari 0,05.


75

Gambar 5.3
Grafik Scatterplot

Berdasarkan grafik tersebut, dapat dilihat bahwa titik-titiknya menyebar di

atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat dapat disimpulkan bahwa

tidak teradi heteroskedastisitas dan model regresi layak digunakan.

5.2.4 Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas atau

variabel independen secara individual untuk menerangkan variasi atau perubahan

dalam variabel terikat atau dependen.Pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi

sebesar 5% dan membandingkan antara nilai t hitung dan ttabel.Jika nilai t hitung > ttabel

maka setiap variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.Sedangkan sebaliknya, jika t hitung < ttabel, maka setiap variabel independen

yang diteliti tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen


76

Tabel 5.9
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 15.721 5.458 2.880 .005
1
sumX .5555 .149 .412 3.725 .000
a. Dependent Variable: Pemberdayaan Masyarakat
Ho : ADD tidak berpengaruh terhadap Pemberdayaan Masyarakat

H1 : ADD berpengaruh terhadap Pemberdayaan Masyarakat

Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak

Jika thitung< ttabel maka Ho diterima

Nilai ttabel untuk tingkat signifikansi 5% dengan responden 70 orang yaitu

sebesar 1,995.Dari perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa variabel

Alokasi Dana Desa mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Pemberdayaan

Masyarakat karena thitung3,725> ttabel 1,995.

7.1Regresi Linear Sederhana

Hasil uji regresi linear sederhana pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.10
Hasil Pengujian Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 15.721 5.458 2.880 .005
1
sumX .555 .149 .412 3.725 .000

a. Dependent Variable: Pemberdayaan Masyarakat

Sumber: Data diolah, 2020.


77

Berdasarkan tabel di atas, persamaan regresi menggunakan Unstandardized

Coefficients di mana koefisien konstanta sebesar 15,721. Sedangkan variabel Alokasi

Dana Desa mempunyai koefisien sebesar 0,555, sehingga model regresi yang

terbentuk adalah sebagai berikut:

Y = α + βX + e

Y = 15,721 + 0,555 X

Persamaan regresi linear sederhana diatas dapat diartikan bahwa:

a. Nilai konstanta sebesar 15,721 menunjukkan bahwa jika variabel bebas

Pengaruh Pengelolaan Alokasi Dana Desa ( ADD) memiliki nilai 5, maka

nilai variabel terikatnya dalam hal ini Pemberdayaan Masyarakat sebesar

15,721.

b. Variabel Alokasi Dana Desa (X) memiliki nilai koefisien 0,555 yang

menunjukkan bahwa setiap kenaikan Alokasi Dana Desa sebesar satu satuan,

maka variabel Pemberdayaan Masyarakat akan naik sebesar 0,555

5.3 Pembahasan Penelitian

Penelitian ini menguji pengaruh Alokasi Dana Desa (ADD) terhadap

Pemberdayaan masyarakat Desa Jati Mulyo Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung

Jabung Timur Tahun 2019.Penelitian ini menguji 1 hipotesis yaitu Pengaruh Alokasi

Dana Desa (ADD) terhadap Pemberdayaan Masyarakat.


78

5.3.1 Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan Masyarakat di Desa Jati

Mulyo Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2019.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa Nilai ttabel untuk tingkat signifikansi 5%

dengan responden 70 orang yaitu sebesar 1,995.Dari perhitungan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa variabel Alokasi Dana Desa mempunyai pengaruh positif

signifikan terhadap Pemberdayaan Masyarakat karena t hitung3,725> ttabel 1,995

sehingga penelitian ini diterima..

Sedangkan alokasi dana desa (ADD) menurut Peraturan Bupati Tanjung

Jabung Timur Nomor 5 Tahun 2016 menyebutkan ADD sebagai dana perimbangan

yang diterima kabupaten dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

setelah dikurangi dengan Dana Alokasi Khusus, dengan pembagiannya menggunakan

asas yang merata dan adil. Tujuan dari ADD ini yaitu untuk belanja kegiatan bidang

penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan,

serta pemberdayaan masyarakat desa. pemberdayaan Masyarakat didefinisikan dalam

UU No.11 Tahun 2009 Tentang Pemberdayaan Masyarakat sebagai suatu kondisi

terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup

layak dan mampu mengembangkan dirinya, sehingga dapat melaksanakan fungsi

sosialnya. Pembangunan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat bukan

hanya berupa modal fisik, sumber alam dan finansial, melainkan juga modal sosial
79

(Rosni, 2017). Beberapa indikator untuk mengetahui pemberdayaan masyarakat

sendiri antar lain keadilan sosial, keadilan ekonomi, serta keadilan demokrasi

(Soetomo, 2014).

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian oleh Justita Dura (2016) serta

penelitian oleh Mandasari (2019) dengan perspektif ekonomi seperti kemiskinan,

pendapatan, dan kelompok usaha, bahwa ada pengaruh signifikan dan positif antara

alokasi dana desa dengan pemberdayaan masyarakat . Dalam penelitian ini, indikator

keadilan sosial, ekonomi, dan demokrasi dapat menjelaskan bagaimana alokasi dana

desa mempengaruhi pemberdayaan masyarakat.


BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dengan data-data yang didapat melalui 70

sampel serta data tambahan lainnya, maka dapat disimpulkan:

Alokasi Dana Desa berpengaruh positif signifikan terhadap pemberdayaan

masyarakat . Dengan kata lain, semakin tinggi pengelolaan Alokasi Dana Desa Di

Desa Jati Mulyo Kecamatan Dendang maka semakin tinggi pula tingkat

pemberdayaan masyarakat di desa Jati Mulyo tersebut.

6.2 Saran
1. Bagi pemerintah desa Jati Mulyo diharapkan untuk lebih memaksimalkan

pengelolaan alokasi dana desa dengan meminimalisir berbagai permasalahan yang

sudah ada, antara lain meningkatkan partisipasi masyarakat, meningkatkan fungsi

kelembagaan desa, perangkat desa, organisasi kepemudaan desa serta

memprioritaskan pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan alokasi

dana desa juga perlu ditingkatkan orientasinya sesuai indikator pemberdayaan yaitu

keadilan sosial, ekonomi, serta demokrasi.

2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel lain serta

menambah jumlah sampel agar semakin reliabel. Salah Satu contoh variabel yang

hendak di teliti selanjutnya yaitu Pengaruh Pengelolaan Alokasi Dana Desa ,

Transparansi, Akuntabilitas Terhadap Pembangunan Masyarakat. Selain itu,

80
81

penelitian selanjutnya juga diharapkan meneliti pada tempat lain sesuai dengan

keadaan permasalahan pengelolaan alokasi dana desa yang berorientasi kepada

Pemberdayaan Masyarakat dengan pertimbangan berbagai indikator lainnya selain

keadilan sosial, ekonomi, serta demokrasi.


82

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Cetakan Ketiga belas. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik. 2020. Kriteria Kemiskinan


http://www.bps.go.id/subject/ 32/kemiskinan-dan-ketimpangan.html.
Diakses pada tanggal 23 Februari 2020.

Badrudin, Rudy. 2012. Ekonomika Otonomi Daerah. Yogyakarta: UPP


STIM YKPN.

BASTIAN, Indra.Lingkup Akuntansi Sektor Publik. Lingkup Akuntansi Sektor


Publik,2019

Chamber , Noor, Munawar. "Pemberdayaan masyarakat." Konsep Pembangunan


Dengan Model Pemberdayaa Masyarakat Tidak Hanya Semata Mata
Memenuhi Kebutuhan Dasar (basic need) Masyarakat Tetapi Lebih Sebagai
Upaya Mencari Alternatif Pertumbuhan Ekonomi Lokal . Jurnal Ilmiah
CIVIS , vol1 . 2/Juli (2011).

Chandra, Dkk. 2013. Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Pemberdayaan


Masyarakat Desa. Jurnal Administrasi Publik (JAP). Vol 1 No 6.

Dewi, Ratna Sari dan Irama, Ova Novi. 2018. Pengaruh Pendapatan Desa
dan Alokasi Dana Desa teradap Belanja Desa dan Kemiskinan.
Jurnal Riset Akuntansi Multipropaganda. Vol. 5. No. 2 ISSN: 2599-
1469.

Djaenuri, M. Aries. 2012. Hubungan Keuangan Pusat Daerah. Bogor: Ghalia


Indonesia.

Dura, Justita. 2016.”Pengaruh Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan ADD,


Kebijakan Desa, dan Kelembagaan Desa Terhadap Pemberdayaan
Masyarakat di Desa Gubugklakah Kecamatan Poncokusumo
Kabupaten Malang”. Jurnal Jibeka, Vol. 10, No. 1.
83

Dwitayanti, Yevi., Maria., Nurhasanah., Rosy, Armaini. 2019. The Impact of


Village Fund Program Implementation Toward Society Welfare in
Indonesia. 3rd Forum in Research, Science, and Technology.Vol. 431.

Eko, Sutoro. 2011. Kedudukan dan Kewajiban Desa. Makalah tentang


Pemerintahan Desa.

Elisabeth Ero Raja Kede. 2019. Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap
Pemberdayaan Masyarakat (Studi Di Desa Pandero Kecamatan Bumiaji
Kota Batu) Program Studi Administrasi Publik. ISSN 2442-6962. Vol 8 No
4 (2019).

Firmansyah, Hairi."Ketercapaian Indikator Keberdayaan Masyarakat dalam Program


Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM) di Kota Banjarmasin." AGRIDES: Jurnal
Agribisnis Perdesaan 2.2 (2012): 9246.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS
23 (Edisi 8).Cetakan ke VIII.Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

HAW, Prof. Drs. Widjaja, 2003, Pemerintahan Desa atau warga. PT Raja
Grafindo Persada. Jakarta. Hlm. 3.

Handayani. Anik Puji., Badrudin, Rudy. 2019. Evaluation of Village Fund


Allocation on Indonesia. Journal of Accounting and Investment.Justika Dura
Komaling, Amanda A.,(2016) "Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan
Dana Desa Di Desa Kanonang 2 Kecamatan Kawangkoan Barat." Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiensi 20.01 (2020).

Hoesada, J. 2014. Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP). Jakarta.


84

Kede, Elisabeth Ero Raja. "Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap Pemberdayaan

Masyarakat (Studi Di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu)." JISIP:

Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 8.4 (2019): 333-337.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Jati Mulyo Tahun Anggaran 2019.


Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Lando, Leonardo Yosua., Lambey, Linda dan Wokas, Heince R.N. 2017.
Analisis Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa di Desa Kolongan Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa.
Vol. 5. No. 2. ISSN: 2303-1174.

Kumalasari, Deti, and Ikhsan Budi Riharjo. "Transparansi dan akuntabilitas pemerintah

desa dalam pengelolaan alokasi dana desa." Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi

(JIRA) 5.11 (2016).

Madikanto Astuti, Lifa Indri. "Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan

Pertanian Berkelanjutan (Studi Pada Desa Asmorobangun Kecamatan Puncu

Kabupaten Kediri)." Jurnal Administrasi Publik 3.11 (2015): 1886-1892.

Mardikanto, 2013 “ Tujuan Pemberdayaan Masyarakat.” Landasan teoritis, Oleh T

Lestari Oktaviani 2019.109.http//:repositori.Unsil.ac.id

Mangen, Rudi, Eduard Lodewyk Pesiwarissa, and Lamba Toding Palimbu."Pengaruh

Alokasi Dana Desa (Studi Kasus) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kampung

Yeretuar Distrik Teluk Umar Kabupaten Nabire." Fokus Jurnal Ilmu

Administrasi Bisnis 1.2 (2019): 92-104.


85

Mandasari, Nanik. 2019. Pengaruh Alokasi Dana Desa (ADD) Terhadap


Pemberdayaan Masyarakat Desa Air Hangat Kecamatan Air Hangat
Timur Kabupaten Kerinci.Jurnal Administrasi Nusantara (JAN),No.2

Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Muhammad, 2013.Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Pendekatan


Kuantitatif.Jakarta : Rajawali Pers.

Mulyawan, Rahman. 2016, Masyarakat, Wilayah dan Pembangunan. Unpad


Press. Cetakan 1, September 2016.

Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.


Jakarta: Erlangga.

Nafidah, Lina Nasihatun, and Mawar Suryaningtyas."Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi

Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan Dan Pemberdayaan

Masyarakat." BISNIS: Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam 3.1 (2016): 214-239.

Nanik ,Herianto, B., Fadhil, M., (2018). Pengaruh Alokasi Dana Desa (Add) Terhadap

Pemberdayaan Masyarakat Desa Raden Anom Kecamatan Batang Asai

Kabupaten Sarolangun (Doctoral Dissertation,UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi).

Octrian, dkk. 2013. Implementasi Program Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam

Pemnberdayaan Masyarakat di Desa Punagaya Kecamatan Bangkala Kabupaten

Jeneponto. Vol. III.


86

Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 05 Tahun 2016 Tentang Tata

Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa setiap Desa

di Kabupaten Muaro Jambi.

Peraturan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 16 Tahun 2015 Tentang

Penetapan Alokasi Dana Desa untuk Masing – Masing Desa dalam

Kabupaten Muaro Jambi.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan

Keuangan Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Desa.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 Tentang Dana Desa yang


Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2015 Tentang Desa.

Rahayu, Depi. 2017. Strategi Pengelolaan Dana Desa untuk Meningkatkan

Pemberdayaan Masyarakat Desa Kalikayen Kabupaten

Semarang.Economics Development Analysis Journal. Vol. 6, No. 2,

ISSN: 2252-6765.

Santosa, Pandji. 2008. Administrasi Publik. Teori dan Aplikasi Good


Governance. Bandung: PT Refika Aditama.
87

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta : Salemba Empat.
Buku 1.Edisi 4.

Sekaran,Uma dan Bougie, R. 2013. Metode Penelitian untuk Bisnis Pendekatan

Pengembangan-Keahlian. Jakarta. Salemba Empat.

Soetomo, 2014, Pemberdayaan dan upaya Mewujudkan dalam Perspektif

Masyarakat Lokal.Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Sofianto, Arif. 2017. Kontribusi Dana Desa terhadap Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat di Kebumen dan Pekalongan, Matra Pembaruan.

Vol. 1, No. 1, ISSN: 2549-5283.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni,V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta:Gavamedia.

Sumiati. 2015. Pengelolaan Alokasi Dana Desa pada Desa Ngatabaru Kecamatan
Sigi Biromasu Kabupaten Sigi. Vol.3. No. 2. ISSN: 2302-2019.

Widjajanti, Kesi. "Model pemberdayaan masyarakat." (2011).

Wilson ,Karsidi, R. (2007). Pemberdayaan masyarakat untuk usaha kecil dan mikro

(Pengalaman Empiris di Wilayah Surakarta Jawa tengah). Jurnal Penyuluhan,

3(2).

Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.


88

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Pemberdayaan


Masyarakat

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah


89

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian

Identitas Responden

1 Nama : (Boleh tidak diisi)

2 Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3 Usia : Tahun

SM SMA/SM
4 Tingkat Pendidikan SD P K

D3 S1 S2
90

Lain-lain
...........................

5 Jabatan :

6 Pengalaman kerja : Tahun

Nama
7 Desa :

Petunjuk Pengisian

Pilihlah jawaban dibawah ini dengan memberi tanda checklist (√) pada

salah satu jawaban yang paling mendekati pendapatan anda

Penilaian: SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju


91

Alokasi Dana Desa (X)

NO PERNYATAAN SS S TS STS

Transparansi

1. Selama ini menurut saya alokasi dana


desa dapat meningkatkan pengelolaan
transparansi anggaran

2. Akses untuk memperoleh dokumen


publik tentang alokasi dana desa mudah
di peroleh

3. Saya merasa pihak pengelola ADD


Desa Jati Mulyo terbuka kepada
masyarakat dalam proses pengelolaan
ADD

4. Saya merasa transparansi alokasi dana


desa dapat mengakomodasi dan
meningkatkan usulan atau suara rakyat

Akuntabilitas
92

5. Tahapan pengelolaan alokasi dana desa


melibatkan semua unsur-unsur
masyarakat

6. Pengelolaan alokasi dana desa disajikan


secara terbuka, cepat, dan tepat kepada
seluruh masyarakat

7. Kepentingan publik dan golongan


menjadi perhatian dan pertimbangan
utama dalam pengelolaan alokasi dana
desa

8. Saya merasa pengelola ADD


melibatkan pemerintah desa (sebagai
pemeriksa administrasi ADD)

Partisipatif

9. Saya merasa masyarakat terlibat dalam


perencanaan dan pelaksanaan
pengelolaan ADD

10. Alokasi dana mengenai penerimaan dan


dan pemanfaatan hasil, masyarakat
harus terlibat
93

Pemberdayaan Masyarakat (Y)

NO PERNYATAAN SS S TS STS

Keadilan Sosial

1. Masyarakat menerima keadilan sosial


tentang alokasi dana desa

2. Pengelolaan alokasi dana desa


memberikan bantuan untuk
pemberdayaan masyarakat

3. Alokasi dana desa sudah mencukupi


untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

4. Alokasi dana desa dapat


memberdayakan kehidupan masyarakat

Keadilan Ekonomi

5. Alokasi dana desa (ADD) dapat

memberdayakan keadaan ekonomi


masyarakat
94

6. Alokasi dana desa (ADD) didasarkan


atas dasar status kepemilikan rumah
tempat tinggal

7. Alokasi dana desa (ADD) dapat


terpenuhi dengan baik dan bukan lagi
menjadi suatu kendala

8. Alokasi dana desa (ADD) dapat


meningkatkan pemberdayaan
masyarakat

Keadilan Demokrasi

9. Alokasi dana desa (ADD) diberikan


kepada masyarakat secara adil

10. Alokasi dana desa (ADD) membantu


akses informasi yang luas yang
berhubungan dengan pemberdayaan
masyarakat
95

Lampiran 2

Tabulasi Data Kuesioner

NO. X_1 X_2 X_3 X_4 X_5 X_6 X_7 X_8 X_9 X_10 TOTAL_X

1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 32

2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 37

3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38

5 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 34

6 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 34

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38

8 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 36

9 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

10 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

12 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 37

13 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 35
96

14 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 35

15 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39

16 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 37

17 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 37

18 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 37

19 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 35

20 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39

21 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 37

22 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 37

23 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 35

24 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 36

25 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39

26 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38

27 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 36

28 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38
97

29 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 37

30 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 35

31 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38

32 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38

33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

34 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 35

35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

36 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

37 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 34

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

39 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 33

NO. X_1 X_2 X_3 X_4 X_5 X_6 X_7 X_8 X_9 X_10 TOTAL_X

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

41 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 37

42 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 35
98

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

44 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 34

45 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 36

46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

47 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38

48 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 37

49 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 34

50 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 37

51 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 32

52 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38

53 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 37

54 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 35

55 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 35

56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

57 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38
99

58 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 33

59 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38

60 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38

61 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 37

62 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 37

63 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

64 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 32

65 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 37

66 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 35

67 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 34

68 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 32

69 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 34

70 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 35
100

NO. Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6 Y_7 Y_8 Y_9 Y_10 TOTAL_Y

1 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 34

2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 32

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 36

5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38

6 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 32

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

8 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 36

9 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 36

10 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 34

11 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38

12 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38

13 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38
101

NO. Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6 Y_7 Y_8 Y_9 Y_10 TOTAL_Y

14 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 36

15 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 34

16 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 34

17 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 38

18 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38

19 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 34

20 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38

21 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 38

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

23 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 34

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

25 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 36

26 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 36

27 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38
102

28 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38

29 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38

30 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 34

31 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 32

32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

33 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 36

34 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38

35 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 32

36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

37 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 36

38 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 36

39 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 34

40 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 37

41 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38

42 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38
103

43 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 36

44 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 34

45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

46 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38

47 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 36

48 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 34

49 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 36

50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

51 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38

52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

53 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 34

54 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 36

55 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 32

NO. Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6 Y_7 Y_8 Y_9 Y_10 TOTAL_Y

56 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 38
104

57 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38

58 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 36

59 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 36

60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

61 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 36

62 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 38

63 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38

64 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 34

65 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38

66 3 4 2 2 2 3 3 4 4 3 30

67 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 29

68 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 26

69 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 26

70 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 31
105

Lampiran 3

Hasil Uji Asumsi Klasik

1.Uji Normalitas
106

Tabel 5.8
Uji Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized
Residual
N 70
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.86716046
Most Extreme Differences Absolute .085
Positive .058
Negative -.085
Test Statistic .085
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data diolah, 2020

2.Uji Heteroskedastisitas
107

3,Uji Linearitas

Model Sum of Df Mean F Sig.


Squares Square
1 Regression 115.764 1 115.764 13.878 .000b
Residual 567.222 68 8.342
Total 682.986 69
a. Dependent Variable: TOTAL Y
b. Predictors: (Constant), TOTAL X
108

Lampiran 4

Hasil Uji Hipotesis

1. Hasil Uji Validitas Variabel Alokasi Dana Desa


109

2. Hasil Uji Validitas Variabel Pemberdayaan Masyarakat


110

2. Hasil Uji Reliabi


Cronbach's
N of Items
Alpha
10
0,642

litas Variabel Alokasi Dana Desa

3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pemberdayaan Masyarakat


Cronbach's
Alpha N of Items
10
0,791

5. Hasil Uji Parsial (Uji t)

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta


(Constant) 15.721 5.485 2.880 .005
1
ADD .555 .149 .412 3.725 .000

a. Dependent Variable: PemberdayaanMasyarakat

6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)


Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Estimate


Square

.412a .169 .157 2.888


1

a. Predictors: (Constant), Alokasi Dana Desa ( ADD )


111

b. Dependent Variable: PemberdayaanMasyarakat

7. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta


(Constant) 15.721 5.458 2.880 .005
1
ADD .555 .149 .412 3.725 .000

a. Dependent Variable: PemberdayaanMasyarakat

Lampiran 5 Realilasi Penggunaan ADD Desa Jati Mulyo


112
113
114
115
116
117
118
119
120
121

Lampiran 6

Dokumentasi Bersama Perangkat Desa Jati Mulyo


122

Anda mungkin juga menyukai