PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
NURHIKMAH
NIM. 202211036
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
NURHIKMAH
NIM. 202211036
Pembimbing :
1. Dr. Ida Maiyanti A.R. S.Pd.I.,MM.,M.Pd
2. Hajrah B S,Pd.,M.Pd.
Proposal
Berjudul : Peran Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Dalam Meningkatkan Perekonomian Mustahik
Di Kabupaten Jeneponto
Yang ditulis oleh;
Nama : Nurhikmah
NIM : 202211036
Program Studi : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi Syariah
Mengetahui
Ketua Program Studi
Syaripuddin, SE.,M.Si.
NIDN : 2102019501
i
KATA PENGANTAR
ii
iii
Nurhikmah
NIM. 202211036
DAFTAR ISI
SAMPUL ....................................................................................................................
HALAMAN JUDUL .................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN .....................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL .....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian .........................................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI ..........................................................................................7
A. Kajian Teori ...................................................................................................7
B. Hasil Penelitian yang Relavan .......................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................................18
A. Jenis dan Pendekatan Peneltian .....................................................................18
B. Definisi Operasional ......................................................................................19
C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................20
D. Subjek dan Objek Penelitian ..........................................................................21
E. Teknik Pegumpulan Data ...............................................................................22
F. Keabsahan Data .............................................................................................23
G. Teknik Analisis Data .....................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................25
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan Amil Zakat Nasional merupakan salah satu lembaga yang dibawahi
oleh Kementerian Agama dalam urusan penghimpunan, pendistribusian dan
pendayagunaan zakat pada suatu wilayah dengan tujuan untuk memberantas
kemiskinan. Salah satu kantor Baznas terletak di Kabupaten Jeneponto yang mana
untuk penghimpunan zakat dari masyarakat setempat.
Kabupaten Jeneponto termasuk Kabupaten terbesar di Provinsi Sulawesi
Selatan dan terbesar, dengan luas real 749,79 km2, sehingga menjadikan
Kabupaten masuk dalam kategori Kabupaten yang tingkat pemberdayaan alam
sangat melimpah.
Kabupaten Jeneponto juga dihadapkan dengan persoalan yang amat
banyak dan beragam bentuk. Diantara persoalan yang paling mendapat perhatian
adalah persoalan kemiskinan. Kemiskinan sendiri telah menjadi akrab dengan
kota-kota besar, termasuk Kabupaten Jeneponto yang tentunya harus segera
diselesaikan. Menjadi suatu keniscayaan bahwasanya mengatasi kemiskinan
adalah strategi penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat pada suatu
daerah atau kota.
Baznas Kabupaten Jeneponto masih belum biasa menjangkau seluruh
golongan masyarakat yang mana jika dihubungkan dengan tujuan dari
dibentuknya Baznas tersebut adalah memberantas kemiskinan tidak selaras
dengan data yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Jeneponto dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKB) mencatat
bahwa sampai pada Maret 2022, angka kemiskinan tertinggi berada di Kabupaten
Jeneponto 14,28%.
Serta berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2023, Kabupaten
Jeneponto memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak di Provinsi Sulawasi
Selatan yakni sebanyak 50,59 ribu jiwa, dengan presentase kemiskinan mencapai
13,73 persen, yang saling tindis dengan Kabupaten Pangkep sebagai daerah
1
2
termiskin di Sul-Sel, yang dimana Pangkep secara presentase lebih tinggi dari
Jeneponto, yakni 13,92 persen, namun jumlah penduduk miskinnya lebih sedikit
dibandingkan Jeneponto, dengan angka 47,53 ribu jiwa.
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk miskin di
Kabupaten Jeneponto lumayan tinggi. Dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat-masyarakat miskin diperlukan beberapa upaya yang pada akhirnya
nanti masyarakat miskin tersebut mampu mandiri dalam meningkatkan
perekonomian mereka. Untuk tercapainya tujuan tersebut harus dilakukannya
langkah-langkah yang efektif yang mampu meningkatkan perekonomian
masyarakat miskin dan mampu secara mandiri dan berkelanjutan mengelola
perekonomiannya.
Dengan banyaknya jumlah penduduk miskin di Kabupaten Jeneponto
sangat dibutuhkan andil dari ZIS untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
miskin tersebut. Kabupaten Jeneponto yang mayoritas umat muslim yang
kebanyakan dari masyarakatnya setelah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas
cenderung langsung bekerja, dikarenakan ketidakmampuan keluarga dalam biaya
untuk sekolah lebih lanjut.
Cara untuk mengurangi kemiskinan menurut prespektif Islam adalah
dengan cara menumbuhkan budaya zakat, infaq, sedekah (ZIS) dikalangan umat
muslim. Budaya zakat, infaq, sedekah (ZIS) bukan hanya untuk meningkatkan
spiritual seseorang tapi juga bisa berdampak sosial dan ekonomi yang dapat
mengurangi beberapa aspek yaitu tingkat kejahatan, kesenjangan pendapatan dan
kemiskinan. Pernyataan di atas terbukti pada masa kepemimpinan Nabi
Muhammad SAW dan khalifah sesudahnya dilihat dari hampir semua masyarakat
diharuskan untuk berzakat dengan upaya mengurangi masyarakat miskin di masa
itu. Pada saat sekarangpun jika dilihat dari perkembangan dan banyaknya lembaga
zakat di Indonesia budaya ZIS ini mampu meningkatkan yang awalnya
masyarakat sebagai mustahiq sekarang menjadi muzakki karena dengan adanya
zakat produktif yang diberikan lembaga zakat. Berikut tabel pengelolaan zakat
oleh BAZNAS di Kabupaten Jeneponto.
3
Tabel 1.1
Data Pengelolaan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Jeneponto 2022
NO URAIAN 2022 (Rupiah)
A. PENGHIMPUNAN
1 Zakat 11.838.371
2 Infaq 114.444.166
Jumlah 126.282.537
B. PENYALURAN
1 Zakat 349.029.800
2 Infaq 284.219.800
Jumlah 633.249.600
Dari data tersebut dapat dilihat sebagian dana dihimpun dari gaji bulanan
Pegawai Negeri Sipil (PNS),Unit Pengumpul Zakat (UPZ) per kecematan dan
masyarakat yang ada di Kabupaten Jeneponto. Badan Amil Zakat Nasional
Kabupaten Jeneponto juga melakukan beberapa Program untuk meningkatkan dari
penyaluran pendanaannya. Program Baznas Peduli seperti memberikan bantuan
air bersih kepada warga Kab. Jeneponto ditengah kekeringan yang melanda.
Program Baznas Cerdas memberikan beasiswa dari kalangan SD sampai
Mahasiswa yang kurang mampu. Program Baznas Dakwah & Advokasi yang
memberikan bantuan pendanaan dalam membangun tempat ibadah. Program
Baznas Sehat melakukan kerjasama dengan BKKBN berupa bantuan untuk
Gerakan Masyarakat bebas stunting berupa telur 50 rak. Program ZMART
Pemberdayaan Ekonomi dalam bentuk pengembangan warung/took yang dimiliki
mustahik dengan skala mikro sampai kecil
Dengan adanya Lembaga sosial seperti BAZ (Badan Amil Zakat)
diharapkan lebih berperan dalam mewujudkan hal tersebut. Besar-kecilnya
peranan dari BAZ dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin di
wilayah tersebut dapat dilihat dari beberapa masyarakat yang terlihat dalam
beberapa kegiatan secara langsung yang kemudian berperan dalam kehidupan
4
bidang manajemen BAZNAS meraih sertifikat ISO sejak 2009 dan terus
dipertahankan hingga kini.
Pelaksanaan tugas BAZNAS di pusat merupakan satu sistem dengan
BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota serta LAZ. Undang-
Undang Pengelolaan Zakat secara normatif mengatur semua operator pengelola
zakat melaksanakan tugas secara terintegrasi (unified system) di bawah koordinasi
BAZNAS serta pembinaan dan pengawasan dari Kementerian Agama. Setiap
tahun laporan pengelolaan keuangan BAZNAS disampaikan kepada Kementerian
Agama dan Kementerian Keuangan sebagai lampiran laporan badan dan lembaga
lainnya. Pada tahun 2008, Laporan Pengelolaan Keuangan BAZNAS mendapat
penghargaan dari Kementerian Keuangan RI sebagai laporan keuangan terbaik
untuk lembaga pemerintah nondepartemen.
Berdasarkan uraian diatas membuat peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mendalam terkait Peran Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Dalam
Meningkatkan Perekonomian Mustahik Di Kabupaten Jeneponto untuk
mengetahui seberapa besar peranan dari BAZNAS Kabupaten Jeneponto dalam
meningkatkan perekonomian mustahik dan untuk mengetahui peningkatan
perekonomian mustahik dalam rangka pemenuhan kebutuhan setelah
mendapatkan dana zakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan, permasalahan yang
akan diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana Peranan Badan Amil Zakat Dalam Meningkatkan Perekonomian
Mustahik?
2. Bagaimana Peningkatan Perekonomian Mustahik Dalam Rangka
Pemenuhan Kebutuhan Setelah Mendapatkan Dana Zakat?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian berdasarkan beberapa rumusan masalah diatas di
antaranya sebagai berikut:
6
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini dilhat dari segi teoritis untuk mengembangkan
khasanah pengetahuan tentang peran badan amil zakat nasional dalam
meningkatkan perekonomian mustahik di kabupaten Jeneponto.
2. Manfaat Praktis
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, pada dasarnya peneliti
mengharapkan dari hasil penelitian ini nantinya akan dapat memberikan manfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan:
a. Bagi Lembaga
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan untuk lembaga dalam mengembangkan dan meningkatkanm pengelolaan
zakat bagi masyarakat miskin.
b. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini menjadi suatu objek nyata atau fenomena penerapan
dari teori-teori yang dipelajari selama perkuliahan dan dibandingkan dengan
fenomena yang terjadi di lapangan. Serta dapat menambah wawasan bagi peneliti
khususnya mengenai Peran Badan Amil Nasional (BAZNAS) Dalam
Meningkatkan Perekonomian Mustahik Di Kabupaten Jeneponto.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Peran
Istilah peran dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia“ mempunyai arti
pemain sandiwara (film), perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang
yang berkedudukan di masyarakat. Pengertian peran yaitu peran merupakan aspek
dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya
sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Perbedaan
antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung pada yang
lain dan sebaliknya.
Adapun beberapa dimensi peran sebagai berikut:
1. Peran sebagai suatu kebijakan. Pengaruh paham ini berpendapat bahwa
peran merupakan suatu kebijaksanaan yang tepat dan baik untuk
dilaksanakan.
2. Peran sebagai strategi. Penganut peran ini mendalilkan bahwa peran
merupakan strategi untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.
3. Peran sebagai alat komunikasi. Peran didayagunakan sebagai instrumen
atau alat untuk mendapatkan masukan berupa informasi dalam proses
pengambilan keputusan.
Persepsi ini dilandaskan oleh suatu pemikiran bahwa pemerintahan
dirancang untuk melayani masyarakat, sehingga pandangan dan preferensi
dari masyarakat tersebut adalah masukan yang bernilai guna mewujudkan
keputusan yang responsif dan responsibel.
4. Peran sebagai alat penyelesaian sengketa. Peran didayagunakan sebagai
suatu cara untuk mengurangi atau meredam konflik melalui usaha
pencapaian konsensus dari pendapat-pendapat yang ada. Asumsi yang
melandasi persepsi ini adalah bertukar pikiran dan pandangan dapat
7
8
3. Pengertian Perekonomian
Perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di Negara tersebut. Selain itu, menurut KBBI ilmu ekonomi juga
berkaitan dengan perekonomian negara. Maksud dari perekonomian disini yaitu
segala aturan atau tata cara dalam berekonomi (perindustrian dan perdagangan).
Ilmu ekonomi juga berurusan dengan keuangan rumah tangga yang berarti
organisasi atau negara.
Menurut Abraham Maslow mengatakan bahwa ekonomi ialah suatu ilmu
yang dapat menyelesaikan seluruh permasalahan manusia dalam kehidupan
melalui pengelolaan sumber daya yang tersedia. Penhelolaan yang dimaksud
disini menggunakan teori dan prinsip menempuh jalan yang efektif dan efisien.
Menurut Anwal menyatakan bahwa ekonomi adalah suatu cabang ilmu
yang mempelajari tenang cara menentukan keputusan yang efisien dalam
penggunakan sumber daya yang tersedia sehingga kebutuhan dan tujuan dari
Negara, masyarakat maupun individu tercapai.
Allah. Menurut Mazhab Syafi’i zakat adalah sebuah ungkapan keluarnya harta
atau tubuh sesuai dengan cara khusus. Sedangkan menurut mazhab Hanbali zakat
ialah hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang khusus untuk kelompok yang
khusus pula, yaitu kelompok yang diisyaratkan dalam Alquran. Para pemikir
ekonomi Islam kontemporer mendefinisikan zakat sebagai harta yang telah
ditetapkan oleh pemerintah atau pejabat yang berwenang, kepada masyarakat
umum atau individu yang bersifat mengikat dan final, tanpa mendapat imbalan
tertentu yang dilakukan oleh pemerintah sesuai dengan kemampuan pemilik harta,
yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan delapan golongan yang telah
ditentukan oleh Alquran, serta untuk memenuhi tuntutan politik bagi keuangan
islam.
Dasar hukum zakat terdapat dalam Al-Quran dalam surah Al-Baqarah ayat
110:
اوميقأو ة لصال اوتآو ةاكزال امو اومدقت مكسفن ل نم ريخ هودجت دنع ال ل نإ ال ل امب نولمعت ريصب
Artinya:
“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat, dan kebaikan apa saja yang
kamu usahakan bagi dirimu tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”
Menurut Tafsir Al-Mukhtashar: Allah memerintahkan orang- orang yang
beriman untuk mendirikan shalat pada waktunya dan memenuhi rukun-rukunnya
dan membayar zakat kepada orang yang berhak menerimanya. Dan segala
kebaikan yang mereka lakukan akan mereka lihat balasannya dari Allah di akhirat.
Tidak ada amalan mereka yang bersembunyi dari Allah dan dia akan membalas
amalan itu.
Zakat dalam sistem ekonomi Islam memiliki fungsi utama dalam
pendistribusian harta kekayaan. Artinya, harta seseorang dari kalangan yang
mampu diberikan kepada mereka yang kurang mampu untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Selain itu zakat juga mampu memelihara keberlangsungan
perekonomian masyarakat bila dikelola dengan baik. Dengan begitu zakat bisa
meminimalisir angka kemiskinan dan mengurangi kesenjangan antara golongan
kaya dan miskin.
12
5. Pengertian Mustahik
Mustahik adalah orang berhak menerima zakat. Ketentuan tentang siapa
saja yang berhal menerima zakat telah diatur dengan jelas dalam QS At-
Taubah{9}:60.
"sesungguhnya zakat itu hanyala huntuk orang-orang fakir, orang
miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (muallaf), untuk
(memerdekakan) hamba sahaya, untu (membebaskan) orang yang
berutang, untuk kepentingan dijalan Allah, dan untuk orang yang
sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha
Mengetahui, Maha bijaksana."
18
19
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu
pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis
atau pernyataan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif
bersifat deskriptif adalah data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar bukan
angka. Kalaupun ada angka sifatnya hanya sebagai penunjang. Data yang
diperoleh meliputi transkrip wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi
dan lainnya.
Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat,
tata cara yang berlaku dalam masyarakat dan situasi-situasinya, termasuk tentang
hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-
proses yang sedang berlangsung dan pengaruhnya dari suatu fenomena.
B. Defenisi Operasional
Agar tidak keliru dalam memahami maksud yang terkandung dalam judul
skripsi, maka penulis perlu memberikan pengertian terhadap berbagai istilah yang
terdapat dalam skripsi ini yaitu:
1. Peran
Peran merupakan pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang yang sesuai
dengan kedudukan atau jabatannya. Peran menentukan apa yang harus dilakukan
seseorang untuk masyarakat serta kesempatan apa yang dapat diberikan
masyarakat kepadanya.
2. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan satu-satunya badan
resmi yang dibentuk untuk mengelola dan menyalurkan zakat, infaq maupun
sedekah dalam lingkup nasional yang diakui negara.
3. Meningkatkan
Meningkatkan adalah suatu proses atau tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan sesuatu, baik secara kualitas maupun kuantitas. Meningkatkan
dapat dilakukan pada berbagai hal, seperti prestasi, kinerja, produktivitas, dan
lain-lain.
20
4. Perekonomian
Perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut.
Menurut Abraham Maslow mengatakan bahwa ekonomi ialah suatu ilmu
yang dapat menyelesaikan seluruh permasalahan manusia dalam kehidupan
melalui pengelolaan sumber daya yang tersedia. Penhelolaan yang dimaksud
disini menggunakan teori dan prinsip menempuh jalan yang efektif dan efisien.
Menurut Anwal menyatakan bahwa ekonomi adalah suatu cabang ilmu
yang mempelajari tenang cara menentukan keputusan yang efisien dalam
penggunakan sumber daya yang tersedia sehingga kebutuhan dan tujuan dari
Negara, masyarakat maupun individu tercapai
5. Mustahik
Mustahik adalah orang berhak menerima zakat. Ketentua tentang siapa
saja yang berhal menerima zakat telah diatue dengan jelas dalam QS At-Taubah
{9}:60.
"sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil
zakat, yang dilunakkan hatinya (muallaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya,
untu (membebaskan) orang yang berutang, untuk kepentingan dijalan Allah, dan
untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah
Maha Mengetahui, Mahabijaksana."
3. Analisis intensif
kembali reduksi data maupun display data sehingga kesimpulan yang diambil
tidak menyimpang.
DAFTAR PUSTAKA
https://baznas.go.id/news-show/Zakat_Mendorong_Kesejahteraan_Masyar
akat_Indonesia/348?back=https://baznas.go.id/news-all, Agustus 2019.
Heri Iswandi, Perana BAZNAS Kota Makassar Dalam Pengentasan Kemiskinan
(Studi Pada Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar), Universitas Islam
Makassar, 2020.
Khoirunnisa P, Peran BAZNAS dalam Menanggulangi Kemiskinan di Kabupaten
Tapanuli Selatan, Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan, 2022
Putri Balqis D, Peran BAZNAS Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Melalui Zakat Produktif di Kabupaten Labuhan Batu, Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara Medan, 2020.
QS. At-Taubah {9}:60.
QS. Al-Baqarah ayat 110.
STIEM PASIM, Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli, Artikel. Diakses 1
November 2023, dari https://www.stiepasim.ac.id/pengertian-ilmu-
ekonomi-menurut-para-ahli/, Maret 2020
Utami Dhea T, Peranan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam
Meningkatkan Perekonomian Mustahik (Studi Kasus pada Baznas Kota
Sibolga), Universitas Brawijaya, 2021.
25