Anda di halaman 1dari 83

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP

KESEJAHTERAAN NASABAH DI PERSEROAN TERBATAS BANK


SYARIAH INDONESIA KANTOR CABANG TAKENGON

SKRIPSI
Di Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu (SI) Pada
Program Studi Perbankan Syariah

Oleh:
ILHAMDI
NPM: 17 1610 10166

FAKULTAS SYARI’AH USHULUDDIN DAN DAKWAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TAKENGON
2021
PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP
KESEJAHTERAAN NASABAH DI PERSEROAN TERBATAS BANK
SYARIAH INDONESIA KANTOR CABANG TAKENGON

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Sarjana Strata Satu (S1) Pada
Program Studi Perbankan Syariah

Oleh :

ILHAMDI
NPM : 17161010166

Disetujui untuk diuji/dimunaqasyahkan :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ika Hartika, M.A Panetir Bungkes, M.Si


NK. 19820421201607162074234 NIP.19890206 201903 1010

I
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ilhamdi
NPM : 17161010166
Alamat : Gelelungi, Kec. Pegasing, Kab. Aceh Tengah, Aceh

Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan


kelulusan pada Program Studi Perbankan Syariah Jurusan Syariah IAIN
Takengon, dengan judul :
“Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Kesejahteraan Nasabah di PT.
BSI Kanca Takengon”

Adalah hasil karya saya sendiri, bukan “duplikasi” dari karya orang lain.
Selanjutnya apabila dikemudian hari ada “claim” dari pihak lain bahwa skripsi ini
adalah hasil karyanya, bukan menjadi tanggung jawab Dosen Pembimbing dan
atau IAIN Takengon, tetapi menjadi tanggung jawab saya sendiri. Sangsi
pelanggaran Undang-undang Hak Cipta 1987, berupa ketipan Pasal 44.

Demikian surat pernyataan saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari
siapapun.

Takengon, Januari 2022


Yang membuat pernyataan

Ilhamdi
NPM: 17161010166

II
MOTTO

Lebih baik gagal dalam mencoba,


Dari pada menyesal karna tidak
mencoba.

III
LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat


Allah SWT, yang telah memberikan karunia dan hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini. Shalawat dan salam selalu
terlimpahkan kehadirat baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang mana beliau
telah membimbing dan menbawa umatnya ke jalan yang benar dan berilmu
pengetahuan yang berlenterakan islam.

Skripsi ini saya persembahkan kepada mereka yang telah mendukung saya
baik secara materi maupun secara dukungan moril kepada kedua orang tua saya
yang selalu mendo’akan dan memberikan motivasi demi anaknya. Tentu semua
jerih payahnya tidak dapat dibalas dengan apapun, hanya hasil inilah yang saat ini
mampu saya berikan, tanpa ada dorongan darimu ini semua akan sia-sia.

Dengan segenap kemurahan dan ketulusan hati skripsi ini saya


persembahkan kepada lembaga IAIN Takengon. Kepada seluruh dosen yang telah
mengajarkan kami ilmu pengetahuan yang sangat kami butuhkan, kepada dosen
pembimbing yang sudah bersusah payah membantu untuk menyelesaikan skripsi
yang kami buat ini.

Terimakasih kepada sahabat dan semua teman-teman seperjuangan dalam


menuntut ilmu pengetahuan, kepada teman-teman satu prodi, yang telah
membantu dalam hal pembuatan skripsi ini sampai selesai.

Terimakasih kepada kedua orang tuaku, kepada pihak lembaga IAIN


Takengon, seluruh Dosen, Dosen Pembimbing, sahabat, dan teman-teman
seperjuangan serta teman seprodi.

Semoga Allah membalas semua kebaikan kalian semuanya....Aamiin.. ya


rabbal ‘alamin.

IV
ABSTRAK

Instansi : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon

Nama : Ilhamdi

Npm : 17161010166

Fakultas/Prodi : Syariah, Perbankan Syariah

Judul Skripsi : Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap


kesejahteraan Nasabah di Perseroan Terbatas Bank
Syariah Indonesia Kantor cabang Takengon
Pembimbing : 1. Ibu Dr. Ika Hartika, MA
2. Bapak Panetir Bungkes, M.Si

Kesejahteraan para nasabah sangat perlu untuk ditingkatkan sebagai bagian


dalam pertumbuhan perekonomian yang lebih baik di Kabupaten Aceh Tengah.
Setiap sektor usaha membutuhkan modal usaha atau pinjaman modal usaha,
Pinjaman kepada lembaga keuangan umumnya untuk pengembangan usaha
agar lebih besar dan maju. Oleh karena itu PT. BSI Kanca Takengon
memberikan pelayanan Pembiayaan Murabahah untuk memberikan bantuan
modal usaha kepada Masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana
pembiayaan murabahah di PT. BSI Kanca Takengon.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Teknik pengumpulan dan pengolahan data menggunakan kuesioner
dan SPSS, Asumsi Klasik, Uji Validitas dan Uji Reabilitas. Sedangkan analisis
datanya menggunakan Analisis regresi linier sederhana, Jumlah sampel yang
digunakan 94 responden.
Setelah melakukan penelitian mengenai Pembiayaan Murabahah dan
Kesejahteraan Nasabah, maka dapat diketahui hasil perhitungan pengaruh x
(Pembiayaan Murabahah) terhadap y (Kesejahteraan Nasabah) melalui analisis
regresi linear sederhana Y = 9,101 + 0,973 X dengan makna 9,101 adalah
konstanta yang berarti, jika variabel Pembiayaan Murabahah dianggap sama
dengan nol, maka variabel Kesejahteraan nasabah 9,101. Dengan koefisien X
sebesar 0,973 yang berarti jika variabel pembiayaan murabahah mengalami
kenaikan sebesar satu poin maka akan menyebabkan kenaikan variabel
kesejahteraan nasabah sebesar 0,973.

Kata Kunci: Pembiayaan Murabahah, Kesejahteraan Nasabah.

V
KATA PENGANTAR

Assalamualikum, Wr.Wb

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Murabahah

terhadap Kesejahteraan Nasabah di PT. BSI Kanca Takengon”, sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Program Studi Perbankan

Syariah, Fakultas Syariah, Dakwah dan Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Takengon.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa

adanya dukungan, bantuan bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak selama

penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih

setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Zulkarnain, M.Ag selaku Rektor IAIN Takengon.

2. Bapak Ahmad Sholihin Siregar, MA selaku Dekan, Bapak Ruri Amanda

M.A selaku Wakil Dekan I, dan Bapak Dr. Abdul Azizs, M.A selaku

Wakil Dekan II.

3. Bapak Ahlan Nur, M.E.I selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah,

Fakultas Syariah, Ushuluddin dan Dakwah.

4. Bapak Husni Pasarela, MM selaku dosen Pembimbing Akademik (PA).

5. Ibu Dr. Ika Hartika, MA selaku pembimbing I dan Bapak Panetir Bungkes

M.Si selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu,

VI
pikiran dan tenaga nya untuk membimbing dan mengarahkan penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kedua orang tua tercinta, ayahanda Selamat dan Ibunda Marliah yang

selalu memberikan kasih sayang, semangat, doa, motivasi dan dukungan

yang tidak terbatas kepada penulis dan terimakasih juga kepada seluruh

keluarga besar adik-adik penulis tersayang yang telah memberikan

perhatiannya kepada penulis.

7. Seluruh dosen dan staf IAIN Takengon, yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dan wawasan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan

hingga penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh staf dan pegawai kantor PT. BSI Kanca Takengon, yang telah

memberikan kesempatan dan izin serta data-data yang peneliti butuhkan.

9. Seluruh teman-teman khususnya prodi perbankan syariah angkatan 2017

yang telah memberikan dukungan yang baik kepada penulis dalam proses

pembuatan skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Melalui doa dan dukungan semoga Allah SWT selalu memberikan

keberkahan dan rahmat disetiap langkah atas balasan dan bantuan dari pihak-

pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. penulis menyadari

bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena

itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan. Akhir

VII
kata penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan juga bagi pembaca pada umumnya. (Amin Ya Robbal Alamin)

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Takengon, 28 Januari 2021

Penulis

Ilhamdi

NPM: 17161010166

VIII
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan......................................................................................................i
Lembar Pernyataan.......................................................................................................ii
Lembar Motto...............................................................................................................iii
Lembar Persembahan...................................................................................................iv
Abstrak..........................................................................................................................v
Kata Pengantar..............................................................................................................vi
Daftar Isi.......................................................................................................................ix
Daftar Tabel..................................................................................................................xi
Daftar Gambar..............................................................................................................xii
Daftar Singkatan...........................................................................................................xiii

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................................5
C. Pembatasan Masalah.............................................................................................6
D. Rumusan Masalah................................................................................................6
E. Tujuan Penelitian.................................................................................................6
F. Manfaat Penelitian...............................................................................................6

BAB II LANTASAN TEORI.....................................................................................8


A. Pembiayaan...........................................................................................................8
1. Pengertian Pembiayaan.....................................................................................8
2. Jenis-jenis Pembiayaan.....................................................................................10
3. Tujuan Pembiayaan..........................................................................................10
B. Murabahah............................................................................................................11
1. Pengertian Murabahah......................................................................................11
2. Dasar Hukum Murabahah.................................................................................13
3. Fatwa DSN tentang ketentuan Murabahah.......................................................14
4. Rukun dan Syarat Murabahah..........................................................................17
C. Kesejahteraan........................................................................................................20
a. Kesejahteraan Perspektif AlQuran dan Hadis...................................................23
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan................................................25
D. Penelitian Relevan................................................................................................26
E. Kerangka Berfikir.................................................................................................29
F. Hipotesis................................................................................................................30

BAB III METODE PENELITIAN............................................................................33


A. Metode Penelitian.................................................................................................33
B. Waktu dan Tempat Penelitian...............................................................................34
C. Sumber Data.........................................................................................................35
D. Populasi dan Sampel.............................................................................................36
E. Definisi Operasional.............................................................................................38
F. Instrumen Penelitian..............................................................................................39

IX
G. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................41
H. Teknik Analisis data.............................................................................................42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........................................47


A. Deskripsi Data.....................................................................................................47
1. Sejarah BSI Kanca Takengon..........................................................................47
2. Visi Misi BSI Kanca Takengon.......................................................................48
3. Karakteristik Responden.................................................................................49
B. Hasil Penelitian.....................................................................................................52
1. Uji Prasarat Analisis........................................................................................52
2. Uji Autokorelasi..............................................................................................57
3. Uji Multikorelasi.............................................................................................58
C. Pembahasan............................................................................................................................61

BAB V PENUTUP..........................................................................................................63
A. Kesimpulan.........................................................................................................63
B. Saran....................................................................................................................63

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
a.SK Pembimbing
b. Izin Penelitian
c.Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
d. Struktur BSI Kanca Takengon
e.Kuesioner / Angket
f. Tabulasi Data Responden
g. Hasil Data Olahan SPSS
h. Dokumentasi Penelitian

RIWAYAT HIDUP

X
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Peningkatan Nasabah.......................................................................4


Tabel 3.1 Waktu Peneliti Skripsi..................................................................................35
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen ......................................................................................39
41
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden.............................................................................49
Tabel 4.2 Usia Responden............................................................................................50
Tabel 4.3 Pekerjaan Responden....................................................................................50
Tabel 4.4 Pendidikan Responden.................................................................................51
Tabel 4.5 Hasil Validitas Variabel X............................................................................52
Tabel 4.6 Hasil Validitas Variabel Y............................................................................53
Tabel 4.7 Hasil Reabilitas.............................................................................................54
Tabel 4.8 Hasil Normatif..............................................................................................57
Tabel 4.9 Hasil Autokorelasi........................................................................................57
Tabel 4.10 Hasil Linearitas...........................................................................................58
Tabel 4.11 Hasil Regresi Linear Sederhana.................................................................59
Tabel 4.12 Hasil Uji Parsial ( Uji t ).............................................................................60

XI
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir.....................................................................................31


Gambar 4.2 Hasil Uji Normatif ...................................................................................55
Gambar 4.3 Hasil Normatif Histogram........................................................................56

XII
DAFTAR SINGKATAN

BMT ( Baitul Mal At-Tamwil )


BNIS ( Bank Negara Indonesia Syariah )
BRIS ( Bank Rakyat Indonesia Syariah )
BSI ( Bank Syariah Indonesia )
BSM ( Bank Syariah Mandiri )
BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )
JK ( Jenis Kelamin )
KANCA ( Kantor Cabang )
KCP ( Kantor Cabang Pembantu )
MUI ( Majelis Ulama Indonesia )
PT ( Perseroan Terbatas )
UU ( Undang Undang )

XIII
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan syariah di Indonesia mulai berdiri tahun 1992, dengan

salah satu motifnya antara lain adalah membangun ekonomi umat islam

yang sekian lama terpinggirkan. Tampaknya fenomena domestik ini

membuat orang salah menduga bahwa bank syariah itu hanya untuk orang

islam dan merupakan bank sosial. Padahal bank syariah itu umumnya bank

komersial, melayani siapa saja dan dilaksanakan oleh siapa saja, baik

muslim maupun tidak. Setiap sektor usaha membutuhkan modal usaha

atau pinjaman modal usaha, hal ini yang biasa mengajukan adalah para

pedagang,para pengrajin, dan para petani yang bertujuan produktif.1

Pihak-pihak tersebut sangat terbantu dengan adanya permodalan

usaha yang ada di lembaga keuangan, sehingga pelaku usaha mempunyai

harapan yang lebih baik dan maju dalam usahanya. Pinjaman kepada

lembaga keuangan umumnya untuk pengembangan usaha agar lebih

besar dan maju. Banyak masyarakat yang usahanya kesulitan dan

kandas ditengah jalan karena keterbatasan modal, selain itu juga

kebanyakan dari masyarakat masih menggunakan jasa rentenir yang dalam

proses pinjaman mudah dan cepat, yang memberikan bunga yang tinngi

tidak sedikit usaha masyarakat yang mengalami kebangkrutan sehingga

banyak maasyarakat yang mengeluh atas apa yang mereka alami, maka
1
M. Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press,
2000), hal. 80.

1
2

masyarakat seharusnya bisa pindah ke produk yang ada di perbankan

syariah.

Perbankan syariah memliki banyak produk-produk yang di

tawarkan, salah satunya pembiayaan murabahah. Produk murabahah

merupakan produk yang banyak diminati oleh masyarakat karena

pembiayaan murabahah adalah jual beli dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungannya (margin) sesuai yang disepakati oleh

penjual dan pembeli.2 Pembayaran atas akad jual beli murabahah dapat

dilakukan secara tunai maupun kredit, hal inilah yang

membedakan murabahah dengan jual beli lainnya yaitu penjual harus

memberitahukan harga barang pokok yang akan dijual serta jumlah

keuntungan yang diperoleh.

Pembiayaan murabahah itu sendiri merupakan pembiayaan berupa

talangan dana yang dibutuhkan nasabah untuk membeli suatu barang/jasa

dengan kewajiban mengembalikan talangan dana tersebut seluruhnya pada

waktu jatuh tempo. Bank memperoleh margin keuntungan dari transaksi

jual beli antara bank dengan pemasok dan antara bank dengan nasabah.3

Sesuai akad pembiayaan murabahah yang diterapkan di Perseroan

Terbatas Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang (PT. BSI Kanca )

Takengon hanya diberikan untuk usaha yang halal dan sesuai syariah

islam. Selain itu, pembiayaan murabahah juga memiliki tujuan yaitu

membantu perekonomian nasabah dan meningkatkan pendapatanya serta


2
Adiwarman A Karim, Bank Islam, (Depok : PT RajaGrapindo Persada, 2017) hal. 113
3
Karnaen A. Perwataatmadja dan Hendri Tanjung, Bank Syariah ;Teori Praktek dan
Penerapanya, Jakarta: Celestial Publising, 2007, hal .77
3

berusaha mengembalikan lagi sistem islam dalam setiap transaksi

muamalah yang jauh dari bunga dan riba. Dengan demikian, cukup jelas

bahwa bunga bank termasuk praktik riba, karena bunganya disyaratkan di

muka pada waktu menerima pinjaman.

Dampak dari pembiayaan murabahah itu sendiri bisa kita lihat

dengan adanya peningkatan pendapatan dan peningkatan keuntungan

usahanya tersebut. Peningkatan terhadap pendapatan nasabah ini

bisa terjadi dengan adanya penambahan modal yang berupa bantuan

modal dan penambahan penjualan barang-barang yang dijual.

Meningkatkan kesejahteraan nasabah dan menyalurkan modal

untuk usaha merupakan tujuan dari adanya program pembiayaan yang

dilakukan oleh PT. BSI Kanca Takengon, adapun pengertian

kesejahteraan merupakan sejumlah kepuasan yang diperoleh seseorang

dari hasil mengkonsumsi pendapatan yang diterima. Namun demikian

tingkatan dari kesejahteraan itu sendiri merupakan sesuatu yang bersifat

relatif karena tergantung dari besarnya kepuasan yang diperoleh dari hasil

mengkonsumsi pendapatan tersebut. Adapun kesejahteraan dapat

diukur dari beberapa aspek kehidupan yaitu pendapatan,

pendidikan, kesehatan, keluarga berencana, pola konsumsi,

ketenagakerjaan, dan perumahan.

Tabel 1.1
4

Jumlah Nasabah Pembiayaan Murabahah Tahun 2021

Bulan Murabahah Kenaikan %


Januari 1,073
35 0,03
Februari 1,108
35 0,03
Maret 1,143
35 0,03
April 1,178
35 0,03
Mei 1,213
35 0,03
Juni 1,248
35 0,03
Juli 1,318
35 0,03
Agustus 1,353
35 0,03
Septembet 1,388
35 0,03
Oktober 1,423
35 0,04
Nompember 1,458
35 0,04
Desember 1,493
35 0,04
Sumber : Data BSI Kanca Takengon

Berdasarkan hasil tabel 1.1 terdapat kenaikan nasabah pada tahun

2021mulai pada bulan januari sampai desember yang berjumlah 420

nasabah dan mengalami kenaikan sebanyak 0,03 % sampai 0,4 %

perbulannya.

Dengan melakukan kerja sama bank syariah melalui pembiayaan

murabahah, maka masyarakat yang kekurangan modal dapat

mengembangkan usahanya. Selain nasabah dapat mengembangkan

usahanya, pihak perusahaan yaitu PT. BSI Kanca Takengon juga dapat
5

meningkatkan kualitasnya dan mitranya dalam kerjasama dengan

pembiayaan murabahah.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk

mengetahui lebih dalam tentang keterkaitan antara pembiayaan murabahah

dengan kesejahteraan nasabah di BSI Takengon yang dituangkan dalam

tugas akhir ini dengan judul “PENGARUH PEMBIAYAAN

MURABAHAH TERHADAP KESEJAHTERAAN NASABAH DI

PERSEROAN TERBATAS BANK SYARIAH INDONESIA KANTOR

CABANG TAKENGON”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang bahwa pembiayaan murabahah yang

diberikan dapat mempengaruhi pendapatan nasabah sehingga menentukan

kesejahteraan nasabah. Dimana sebagian besar penduduk Indonesia adalah

muslim, namun banyak penduduk yang tidak menerapkan sistem islam

dalam pengelolaan keuangan mereka.

Pembiayaan murabahah yang diberikan diharapkan bisa

menjadikan masyarakat indonesia khususnya di sini warga Takengon atau

nasabah BSI lebih khusus lagi, agar terhindar dari kecurangan atau praktik

riba. Dengan tidak adanya kecurangan dan praktik riba dalam

bermuamalah maka jelas akan terciptanya kesejahteraan. Untuk itu dalam

penelitian ini hanya terfokuskan kepada atau tidak adanya pengaruh

pembiayaan murabahah terhadap kesejahteraan nasabah.


6

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat pembatasan masalah yaitu penelitian

ini hanya membahas tentang pembiayaan murabahah terhadap

kesejahteraan nasabah di PT. BSI Kanca Takengon.

D. Rumusan Masalah

Mengacu dari latar belakang, maka masalah ini dapat dirumuskan

dengan pernyataan penelitian:

Bagaimana Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap

Kesejahteraan nasabah di PT. BSI Kanca Takengon ?

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bahwa Pengaruh pembiayaan murabahah

Terhadap Kesejahteraan nasabah PT. BSI Kanca Takengon.

F. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi solusi terbaik dalam

meningkatkan kesejahteraan nasabah

2. Secara Praktis

Penelitian ini dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang

pembiayaan murabahah serta kelebihan dan kekurangan dari

pembiayaan murabahah.

a. Bagi peneliti
7

Menambah pengetahuan dan dan wawasan penulis yang berkaitan

dengan bidang pembiayaan dan dapat menganalisis pengaruh

pembiayaa murabahah terhadap kesejahteraan nasabah.

b. Bagi Instansi

Sebagai sumber informasi untuk mengembangkan produk jasa

perbankan dan bahan evaluasi dalam mengetahui pengaruh

pembiayaan murabahah terhadap kesejahteraan nasabah.

c. Bagi Mahasiswa

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk

penelitian selanjutnya mengenai pengaruh pembiayaan murabahah

terhadap kesejahteraan nasabah di PT. BSI Kanca Takengon.

.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan,

melakukan dsb) belanja atau pengeluaran.4

Pembiayaan yang artinya kepercayaan (trust) yang berarti bank

menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk melaksanakan amanah

yang diberikan oleh bank selaku shahibul maal. Dana tersebut harus

digunakan dengan benar, adil, dan harus disertai dengan ikatan dan

syarat-syarat yang jelas serta saling menguntungkan bagi kedua belah

pihak.5

Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara bank atau lembaga keuangan lainya dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak pinjaman untuk melunasi utangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil.6

Meurut ketentuan Bank Indonesia adalah penanaman modal

dana Bank Syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam

bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga syariah,

4
Departemen Pendidikan Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Umum, hal 186
5
Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking ; Sebuah Teori, konsep,
dan Aplikasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2010 , hal. 698
6
Malayu Hasibuan, Dasar Dasar Perbankan, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2004, hal 87.

8
9

penempatan,penyertaan modaal, sementara, komitmen dan kontinjensi

pada rekening administratif serta sertifikat wadiah Bank Indonesia.7

Penerima pembiayaan mendapat kepercayaan mendapat

kepercayaan dari pemberi pembiayaan, sehingga penerima pembiayaan

berkewajiban untuk mengembalikan pembiayaan yang diterimanya

sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan dalam akad pembiayaan.8

Dalam Undang-Undang Perbankan Syariah 2008 (UU RI No.

21 Tahun 2008) menyebutkan pembiayaan adalah penyediaan dana

atau tagihan/piutang yang dapat dipersamakan dengan itu dalam:

a. Transaksi investasi yang didasarkan antara lain atas akad

mudharabah dan musyarakah.

b. Transaksi sewa yang didasarkan antara lain atas akad ijarah

atau akad ijarah dengan opsi perpindahan hak milik (ijarah

muntahiya bit tamlik).

c. Transaksi jual beli yang didasarkan antara lain atas akad

murabahah, salam, dan istisna.

d. Transaksi pinjaman yang didasarkan antara lain akad qard.

e. Transaksi multi jasa yang didasarkan antara lain atas akad

ijarah dan kafalah.9

2. Jenis-jenis Pembiayaan

7
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2014,
hal. 302
8
Ismail, Perbankan Syariah. Jakarta : Kencana, 2011, hal 106.
9
UU Perbankan Syariah 2008, Jakarta :Sinar Grafika, 2008, hal. 92
10

Jenis-jenis pembiayaan pada dasarnya dikelompokkan menurut

beberapa aspek, diantaranya pembiayaan menurut tujuan sebagai

berikut:

a. Pembiayaan modal kerja dan Pembiayaan investasi.

Pembiayaan modal kerja yaitu pembiayaan yang

dimaksudkan untuk mendapatkan modal dalam rangka

pengembangan usaha sedangkan pembiayaan investasi,

yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk melakukan

investasi atau pengadaan barang konsumtif.

b. Pembiayaan menurut jangka waktu

Pembiayaan jangka waktu pendek, yaitu 1 bulan sampai

dengan 1 tahun, pembiayaan jangka waktu menengah,

yaitu 1 tahun sampai 5 tahun sedangkan pembiayaan

jangka waktu panjang, yaitu lebih dari 5 tahun.10

3. Tujuan Pembiayaan

Tujuan Pembiayaan Secara umum tujuan pembiayaan

dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tujuan pembiayaan untuk

tingkat makro dan tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro. Secara

makro pembiayaan bertujuan:

a. Peningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat yang tidak

dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka

dapat melakukan akses ekonomi.

10
Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 685.
11

b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya untuk setiap

pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan, dana

tambahan ini dapat diperoleh melalui pembiayaan.

c. Meningkatkan produktivitas, artinya adanya pembiayaan

memberikan peluang bagi masyarakat agar mampu meningkatkan

daya produksinya.

d. Membuka lapangan kerja baru, artinya dengan dibukanya

sektor- sektor usaha melalui penambahan dana pembiayaan, maka

sektor usaha tersebut akan menyerap tenaga kerja.

e. Terjadinya distribusi pendapatan, artinya masyarakat usaha

produktif mampu melakukan aktivitas kerja, berarti mereka akan

memperoleh pendapatan dari hasil usahanya.11

B. Murabahah

a. Pengertian Murabahah

Secara bahasa, kata murabahah berasal dari bahasa arab dengan

akar kata ribhu yang artinya “keuntungan”, Sedangkan menurut istilah,

murabahah merupakan akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual

menyebutkan harga jual yang terdiri atas harga pokok barang dan tingkat

keuntungan tertentu atas barang, dimana harga jual yang tersebut disetujui

pembeli.12

11
Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah,(Yogyakarta: Teras, 2014),
hal. 4.
12
Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, Yogyakarta : Erlangga ,2012, hal 116 -
117
12

Dalam ba’i murabahah, penjual harus memberi tahu harga produk

yang dibeli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai

tambahannya.13

Murabahah adalah menjual suatu barang dengan harga pokok

ditambah keuntungan yang disetujui bersama untuk dibayar pada waktu

yang ditentukan atau dibayar secara cicilan.14

Sedangakan di dalam fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No.

04/DSN-MUI/IV/2000, murabahah yaitu menjual suatu barang dengan

menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya

dengan harga yang lebih sebagai laba.15

Dari pengertian pembiayaan dan murabahah diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa pembiayaan murabahah adalah pemberian talangan

dana oleh bank atau lembaga keuangan syariah lainnya kepada nasabah

dengan kesepakatan dan persetujuan pengembalian dana tersebut dalam

waktu yang telah ditentukan. Pihak bank atau lembaga keuangan lainya

memperoleh imbalan dalam keuntungan atau margin yang telah disepakati

sebelumnya.

b. Dasar Hukum Murabahah

a. Al Qur’an Surat An- Nissa: 29

13
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah; Dari Teori ke Praktik, Jakarta :
Gema Insani, 2001 hal.101
14
M Syafii Anwar, Alternatif Terhadap Sistem Bunga, Jurnal Ulumul Qur’an II,
edisi 9 Oktober 1991, hal. 13
15
Osmad Muthaher, Akuntansi Perbankan Syariah , Yogyakarta : Graha Ilmu , 2012, hal.
57
13

‫اط ِل آِاَّل اَ ْن‬


ِ ‫ٰيٓاَيُّها الَّ ِذين اٰمُنوا اَل تَْأ ُكلُ ْٓوا اَموالَ ُكم بينَ ُكم بِالْب‬
َ ْ َْ ْ َ ْ ْ َ َْ َ
ٰ ِ ٍ ‫تَ ُك ْو َن جِت َ َار ًة َع ْن َتَر‬
َ‫اض ِّمْن ُك ْم ۗ َواَل َت ْقُتلُ ْٓوا اَْن ُف َس ُك ْم ۗ ا َّن اللّه‬
‫َكا َن بِ ُك ْم َر ِحْي ًما‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.( Al Qur’an Surat An-
Nissa : 29 ).16

b. Al Hadits

:ُ‫ث فِْي ِه َّن الَْبَر َكة‬ َ َ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َوآلِِه َو َسلَّ َم ق‬
ٌ َ‫ ثَال‬:‫ال‬ َّ
َ َّ ‫َأن النَّيِب‬
‫ت الَ لِْلَبْي ِع‬ِ ‫ط الْبِّر بِالشَّعِ ِ لِْلبي‬
ْ َ ‫رْي‬ ُ ُ ‫ َو َخ ْل‬،ُ‫ضة‬ َ ‫ َوالْ ُم َق َار‬،‫َأج ٍل‬ ‫ِإ‬
َ ‫اَلَْبْي ُع ىَل‬
(‫)رواه ابن ماجه عن صهيب‬

Dari Suhaib ar-Rumi r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara

tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum

dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual.”(HR

Ibnu Majah).17

c. Ijma

Menurut imam Malik, murabahah itu dibolehkan (mubah)

dengan berlandaskan pada orang-orang Madinah, yaitu ada

konsensus pendapat di Madinah mengenai hukum tentang orang

16
Departemen Agama RI hal 83
17
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Jakarta :
Gema Insani, 2001 hal.102
14

yang membeli baju disebuah kota, dan mengambilnya ke kota lain

untuk menjualnya berdasarkan suatu kesepakatan berdasarkan

keuntungan. Imam Syafi’i mengatakan jika seorang menunjukkan

komoditas kepada seseorang dan mengatakan “kamu beli untukku,

aku akan memberikan keuntungan begini, begitu”, kemudian orang

itu membelinya, maka transaksi itu sah. Sedangkan Marghinani

seorang fiqih mazhab Hanafi membenarkan keabsahan murabahah

berdasarkan kondisi penting bagi validitas penjualan di dalamnya.

Demikian pula Nawawi dari mazhab Syafi’i, secara sederhana

mengemukakan bahwa penjualan murabahah sah menurut hukum

tanpa bantahan.18

c. Fatwah DSN Tentang Ketentuan Murabahah

Pembiayaan telah diatur dalam fatwa DSN No 04/DSN-

MUI/IV/2000. Dalam fatwa tersebut disebutkan ketentuan umum

mengenai murabahah, yaitu sebagai berikut:19

a. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang

bebas riba.

b. Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syari’at

islam.

c. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang

yang telah disepakati kualifikasinya.

18
Abdullah Syeed, Menyoal Bank Syariah ; Kritik atas Interprestasi Bunga Kaum
Neorevivalitas, Jakarta: Paramadina, 2004, hal.120
19
Ahmad Ifham Sholihin, Pedoman Umum Lembaga Keuangan Syariah ,
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2010, hal.141-142
15

d. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank

sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.

e. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

f. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah

dengan harga jual senilai harga plus keuntungannya. Dalam

kaitan ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok

barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.

g. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut

pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

h. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan

akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus

dengan nasabah.

i. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli

barang kepada pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus

dilakukan setelah barang, secara prinsip menjadi milik bank.20

Aturan yang dikenakan kepada nasabah dalam murabahah ini

dalam fatwa adalah sebagai berikut:

a. Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian

suatu barang atau asset kepada bank.

20
Ahmad Ifham Sholihin, Pedoman …, hal.141-142
16

b. Jika bank menerima permohonan tersebut ia harus membeli

terlebih dahulu asset yang dipesannya secara sah dengan

pedagang.

c. Bank kemudian menawarkan asset tersebut kepada nasabah dan

nasabah harus menerima (membeli)nya sesuai dengan

perjanjian yang telah disepakatinya, karena secara hukum

perjanjian tersebut mengikat kemudian kedua belah pihak harus

membuat kontak jual beli.

d. Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk

membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal

pemesanan.

e. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut,

biaya riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut.

f. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus

ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa

kerugiannya kepada nasabah.

g. Jika uang muka memakai kontrak ‘urbun sebagai alternatif dari

uang muka, maka : (1) jika nasabah memutuskan untuk

membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga; atau

(2) jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank

maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank akibat

pembatalan tersebut; dan jika uang muka tidak mencukupi,

nasabah wajib melunasi kekuranganya.


17

h. Jaminan dalam murabahah diperbolehkan, agar nasabah serius

dengan pesananya. Disini bank dapat meminta nasabah untuk

menyediakan jaminan yang dapat dipegang.

i. Hutang dalam murabahah secara prinsip penyelesaianya tidak

ada kaitanya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah

dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual

kembali barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, ia

tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya. Kemudian

jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah

harus tetap menyelesaikan hutangnya sesuai kesepakatan awal.

Ia tidak boleh memperlambat pembayaran angsuran atau

meminta kerugian itu diperhitungkan.21

4. Rukun dan Syarat Murabahah

a. Rukun Murabahah

Karena murabahah termasuk dalam kategori jual beli

maka rukunnya adalah rukun jual beli yaitu: penjual, pembeli,

barang, harga, ijab dan qobul. Apabila salah satu rukun ini

tidak terdapat maka murabahah tidak sah hukumnya.

b. Syarat Murabahah

Sebagaimana rukun, syarat juga menentukan sah

tidaknya sebuah transaksi. Adapun syarat murabahah, yaitu

para ulama telah berijma bahwa:

1) Informasi mengenai harga awal/pokok.


21
Ahmad Ifham Sholihin, Pedoman …, hal.141-142
18

2) Informasi tentang keuntungan.

3) Media pembayaran harus unit hitung.

4) Tidak boleh mengandung riba.

5) Akad pembelian yang pertama harus sah.22

c. Jenis-jenis Murabahah

1. Murabahah dengan cicilan, yaitu harga jual

dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah

disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad.

Serta bila sudah ada barang maka segera akan

diserahkan secara tangguh atau cicilan.

2. Murabahah dengan tunai yaitu bank bertindak sebagai

penjual sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual

adalah harga beli bank dari produsen ditambah

keuntungan. Kedua pihak harus menyepakati harga jual

dan dilakukan pembayaranya dengan tunai.23

d. Tipe penerapan murabahah

1. Tipe pertama

Tipe pertama pembiayaan murabahah adalah tipe konsisten

terhadap fiqih muamalah. Menurut tipe ini bank membeli dahulu

barang yang akan dibeli oleh nasabah setelah ada perjanjian

sebelumnya.

22
Cecep Maskanul Hakim, Belajar Mudah Ekonomi Islam, Tanggerang
Selatan: Shahul Media Insani 2011, hal. 73-74
23
Gunarto Suhardi, Usaha Dalam Perbankan Dalam Perspektif Hukum Yogyakarta, 2003,
hal 17
19

2. Tipe kedua

Tipe kedua mirip dengan tipe pertama, tetapi perpindahan

kepemilikan langsung dari supplier kepada nasabah, sedangkan

pembayaran dilakukan bank langsung kepada penjual supplier.

3. Tipe ketiga

Tipe ketiga ini yang paling banyak dipraktekkan oleh bank

syariah. Bank melakukan perjanjian murabahah dengan nasabah

dan pada saat yang sama mewakilkan (akad wakalah) kepada

nasabah untuk membeli sendiri barang yang akan dibelinya. Dana

lalu dikredit ke rekening nasabah dan nasabah menandatangani

tanda terima uang.24 Dalam penelitian ini pembiayaan murabahah

yang berikan adalah tipe ketiga.

e. Resiko Pembiayaan Murabahah

1. Resiko pembiayaan (credit risk), yang disebabkan oleh

nasabah wanprestasi atau gagal dalam mengembalikan

pembiayaan yang diterima dari bank (default).

2. Resiko pasar, yang disebabkan oleh pergerakan nilai

tukar, jika pembiayaan atas dasar akad murabahah di

berikan dalam valuta asing.25

C. Kesejahteraan

Pengertian kesejahteraan menurut Kamus Bahasa Indonesia berasal

dari kata sejahtera yang mempunyai makna aman, sentosa, makmur, dan
24
Cecep, Belajar..., hal. 77- 78
25
Irma Devita Purnamasari, Akad Syariah, Bandung : Mizan Media Utama, 2001, hal. 54
20

selamat (terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran, dan

sebagainya).26

Manusia yang sejahtera adalah manusia yang memiliki tata

kehidupan dan penghidupan baik material maupun spiritual yang disertai

dengan rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin yang

pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan

sosialnya.27 Sedangkan teori kesejahteraan sosial dan ekonomi adalah

sebagai berikut:

“ Ekonomi Italia, Vilveredo Pareto, telah menspesifikasikan suatu


kondisi atau syarat terciptanya alokasi sumber daya secara efisien atau
optimal, yang kemudian terkenal dengan istilah syarat atau kondisi pareto
(Pareto Condition). Kondisi pareto adalah suatu alokasi barang sedemikian
rupa, sehingga bila dibandingkan dengan alokasi lainnya, alokasi tersebut
tak akan merugikan pihak manapun dan salah satu pihak pasti
diuntungkan. Atas kondisi pareto juga bisa didefinisikan sebagai suatu
situasi dimana sebagian atau semua pihak individu takan mungkin lagi
diuntungkan oleh pertukaran sukarela.”

Berdasarkan kondisi pareto inilah, kesejahteraan sosial diartikan

sebagai kelanjutan pemikiran yang lebih utama dari konsep-konsep

tentang kemakmuran (walfare economics). Pendekatan yang

memperkukuh konsepsi yang telah dikenal sebagai sosial optimum yaitu

paretion optimum dimana efesiensi ekonomi mencapai sosial optimum bila

tidak seorangpun bisa lagi menjadi lebih beruntung. bahwa kesenangan

atau kepuasan seseorang dapat diukur dan bertambah.

26
Departemen Pendidikan Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Umum, hal 1241
27
Sudarman Danim, Transformasi Sumber Daya Manusia; Analisis Fungsi
Pendidikan Dinamika Prilaku dan Kesejahteraan Manusia Indonesia Masa Depan
,Jakarta: Bumi Aksara, 1995, hal. 7
21

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat

kesejahteraan seseorang dapat terkait dengan tingkat kepuasan (utility) dan

kesenangan (pleasure) yang dapat diraih dalam kehidupannya guna

mencapai tingkat kesejahteraannya yang diinginkan. Maka dibutuhkan

suatu prilaku yang dapat memaksimalkan tingkat kepuasa sesuai dengan

sumberdaya yang tersedia.

Kesejahteraan hidup seseorang dalam realitanya, memiliki banyak

indicator keberhasilan yang dapat diukur. kesejahteraan masyarakat

menengah ke bawah dapat di representasikan dari tingkat hidup

masyarakat ditandai oleh terentaskannya kemiskinan, tingkat kesehatan

yang lebih baik, perolehan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan

peningkatan produktivitas masyarakat. Kesemuanya itu merupakan

cerminan dari peningkatan tingkat pendapatan masyarakat golongan

menengah kebawah.

Dalam mengukur kesejahteraan nasabah, ada beberapa tahapan

keluarga sejahtera yaitu:28

Keluarga pra sejahtera yaitu keluarga yang belum dapat

memenuhi kebutuhan dasar secara minimal seperti: kebutuhan

spiritual, pangan, sandang, papan dan kesehatan atau keluarga yang

belum dapat memenuhi salah satu indikator-indikator keluarga

sejahtera

28
BKKBN, Pendataan Keluarga Tahun 2000
(http://www.bkkbn.go.id/privince/yogya/MENU 04.html (09 Agustus 2017)
22

1. Keluarga sejahtera I yaitu keluarga yang telah dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat

memenuhi keseluruhan kebutuhan social psikologisnya seperti :

kebutuhan akan pendidikan, keluarga berencana, interaksi dalam

keluarga, interaksi dengan lingkungan sekitar dan transportasi.

2. Keluarga sejahtera II yaitu keluarga yang disamping dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya juga telah dapat memenuhi

kebutuhan social psikolognya tetapi belum dapat memenuhi

kebutuhan pengembangan seperti: menabung dan memperoleh

informasi.

3. Keluarga sejahtera III yaitu keluarga yang telah dapat

memenuhi keseluruhan kebutuhan dasar, kebutuhan sosial,

psikologisnya dan kebutuhan pengembangan tetapi belum dapat

memberikan sumbangan yang maksimal dan teratur bagi masyarakat

dalam bentuk material, seperti: sumbangan materi untuk kepentingan

sosial kemasyarakatan atau yayasan sosial, keagamaan, kesenian,

olah raga, pendidikan.

4. Keluarga sejahtera III plus yaitu keluarga yang telah dapat

memenuhi seluruh kebutuhannya baik yang bersifat dasar, sosial

psikologis maupun pengembangan serta telah memberikan

sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat

a. Kesejahteraan dalam Perspektif Al qur’an dan Hadis.


23

Islam datang sebagai agama terakhir yang bertujuan untuk

mengantarkan pemeluknya menuju kepada kebahagiaan hidup

yang hakiki, oleh karena itu islam sangat memperhatikan

kebahagiaan manusia baik itu kebahagiaan dunia maupun akhirat,

dengan kata lain islam (dengan segala aturan) sangat

mengharapkan umat manusia untuk memperoleh kesejahteraan

materi dan spiritual.29

Al Qur’an juga menyinggung tentang kesejahteraan yang

terdapat pada surat An Nahl ayat 97

ً‫صاحِلًا ِّم ْن ذَ َك ٍر اَْو اُْنثٰى و ُهو ُمْؤ ِم ٌن َفلَنُ ْحيَِينَّهٗ َحٰيو ًة طَيِّبَ ۚة‬ ِ
َ ‫َم ْن َعم َل‬
َ َ
‫َّه ْم اَ ْجَر ُه ْم بِاَ ْح َس ِن َما َكانُ ْوا َي ْع َملُ ْون‬
ُ ‫َولَنَ ْج ِز َين‬
Artinya : “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik
dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(Al
Qur’an Surat An Nahl ayat 97).30

Berdasarkan pada surat An Nahl ayat 97, kita dapat

menyimpulkan bahwa kesejahteraan dapat diperoleh bagi siapa saja

yang mau melakukan kebaikan, tanpa memandang laki-laki atau

perempuan, juga tidak memandang bentuk fisik seseorang, apakah

berkulit putih atau hitam, tampan atau cantik, orang arab atau

29
Amirus Sodik, “Konsep Kesejahteraan dalam Islam”, Jurnal Ekonomi Syariah, Vol. 3,
No 2, Desember 2015
30
Departemen Agama RI hal 278
24

orang ‘Ajam (non arab), keturunan ulama atau bukan semuanya

sama.

Secara keseluruhan dari teori kesejahteraan, tahapan

keluarga sejahtera dan landasan Al Qur’an diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan

penghidupan baik material maupun spiritual disertai dengan rasa

keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin yang pada

akhirnya dapat memenuhi kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan

sosial.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

adalah sebagai berikut :

1) Kesempatan kerja yang tersedia. Semakin banyak kesempatan

kerja yang tersedia berarti semakin banyak penghasilan yang

diperoleh dari hasil kerja tersebut.

2) Kecakapan dan keahlian. Bermodal kecakapan dan keahlian yang

tinggi mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam

berupaya yang pada akhirnya berpengaruh terhadap penghasilan.

3) Motivasi atau dorongan. Semakin besar dorongan seseorang untuk

melakukan pekerjaan, semakin maksimal hasilnya sehingga

semakin besar pula penghasilan yang diperoleh.

4) Keuletan bekerja. Keuletan dapat disamakan dengan ketekunan,

kegigihan dan keberanian untuk menghadapi segala macam


25

tantangan. Ketika berhadapan dengan suatu rintangan, maka tak

mudah gentar baginya dan hal tersebut akan menjadi pengalaman

dan pelajaran sebagai modal untuk meniti ke arah kesuksesan dan

keberhasilan. e.Banyak sedikitnya modal yang digunakan.

Besar kecilnya usaha yang dilakukan seseorang sangat

dipengaruhi oleh besar kecilnya modal yang dipergunakan.

Suatu usaha yang besar akan dapat memberikan peluang yang

besar pula terhadap pendapatan yang akan diperoleh.31

Kesejahteraan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terkait

dengan kesejahteraan nasabah sebelum dan sesudah melakukan

pembiayaan murabahah di PT. BSI KANCA Takengon.

5. Penelitian Relevan

1. Penelitian Andi Abdullah Sa’ad pada tahun 2010 Skripsi yang

berjudul “PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH

TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN NASABAH

BMT BERKAH MADANI”32 Dari hasil pengujian yang dilakukan

didapatkan hasil t sebesar 4,03 terletak di daerah Ho ditolak. Maka

keputusan menolak Ho mengandung arti bahwa ada hubungan

atau pengaruh positif yang di yang siginifikan antara pendapatan

sebelum pembiayaan murabahah terhadap pendapatan sesudah

31
H Widodo, PAS (Pedoman Akuntansi Syariah)Panduan Praktis Operasional BMT.
Bandung : Mizan
32
Penelitian Andi Abdullah Sa’ad pada tahun 2010 Skripsi yang berjudul “Pengaruh
Pembiayaan Murabahah Terhadap Peningkatan Pendapatan Nasabah Bmt Berkah Madani”
26

pembiayaan murabahah. Tak jauh berbeda dengan hasil uji dua

sample berpasangan wilcoxon, dari hasil uji tersebut didapat z

sebesar -3.335 dengan tariff nyata 5% maka nilai z tersebut terletak

didaerah Ho ditolah berarti pendapatan sesudah pembiayaan

murabahah ≠ pendapatan sebelum pembiayaan murabahah.

Dengan demikian, karena ada perubahan yang siginifikan dalam

pendapatan sesudah pembiayaan murabahah, berarti pembiayaan

murabahah yang diberikan BMT Berkah Madani berpengaruh

positif terhadap perubahan pendapatan nasabah.

Persamaan penelitian terdahulu dengan peneliti sama-sama

meneliti pembiayaan Murabahah, sedangkan perbedaannya peneliti

terdahulu meneliti tentang pendapatan nasabah di BMT Berkah

Madani Jakarta, sedangkan peneliti tentang kesejahteraan nasabah

di PT. BSI Kanca Takengon.

2. Penelitian Anry Pranata Siregar pada tahun 2017 Skripsi yang

berjudul “PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH

TERHADAP USAHA MIKRO NASABAH PADA BANK

SYARIAH MANDIRI KANCAP GUNUNG TUA.” 33 Hasil dari

penelitian secara parsial (uji t) untuk variabel pembiayaan

murabahah memiliki pengaruh signifikan terhadap usaha mikro

nasabah, dibuktikan dari nilai signifikan < 0.10 (0,000 < 0,10) dan

thitung > ttabel (4,216 > 1,667) maka Ho ditolak dan Ha diterima,
33
Penelitian Anry Pranata Siregar pada tahun 2017 Skripsi yang berjudul “Pengaruh
Pembiayaan Murabahah Terhadap Usaha Mikro Nasabah Pada Bank Syariah Mandiri Kancap
Gunung Tua.”
27

berarti ada pengaruh antara pembiayaan murabahah dengan usaha

mikro nasabah di Bank syariah Mandiri KCP Gunung Tua.

Kemudian nilai koefisien determinasi sebesar 0,488 (48,8%),

berarti bahwa variabel usaha mikro nasabah dapat dijelaskan oleh

variabel pembiayaan murabahah sebesar 48,8%, sedangkan

sisanya 51,2% dapat dijelaskan oleh variabel lain di luar model

penelitian ini.

Persamaan penelitian terdahulu dengan peneliti sama-sama

meneliti pembiayaan Murabahah, Sedangkan Perbedaannya

peneliti terdahulu terhadap usaha mikro nasabah pada bank syariah

mandiri Kancap gunung tua, sedangkan peneliti terhadap

Kesejahteraan Nasabah di PT. BSI Kanca Takengon.

3. Penelitian Merry Yanti pada tahun 2018 Skripsi yang berjudul

“PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PEDAGANG KAKI

LIMA DI PASAR SUKOHARJO 3 (Studi Pada BMT

ASSYAFI’IYAH SUKOHARJO PRINGSEWU).”34 Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa peran pembiayaan murabahah

di BMT Assyafi’iyah Sukoharjo Pringsewu menggunakan akad

jual beli, harga yang telah disepakati antara pihak BMT

Assyafi’iyah sukoharjo pringsewu dengan anggota tidak tergantung

dengan jangka waktu pembayaran, keuntungan berbentuk margin

Penelitian Merry Yanti Pada Tahun 2018 Skripsi Yang Berjudul “Peran Pembiayaan
34

Murabahah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Pedagang Kaki Lima Di Pasar Sukoharjo 3 (Studi
Pada Bmt Assyafi’iyah Sukoharjo Pringsewu)
28

penjualan yang disepakati kedua belah pihak, pembayaran harga

barang dilakukan secara tidak tunai oleh anggota, BMT

Assyafi’iyah mengenakan jaminan pada anggota. Mekanisme

pembiayaan murabahah yang diterapkan di BMT Assyafi’iyah

memberikan kemudahan bagi usaha anggota kesejahteraan dalam

memperoleh tambahan modal usaha. BMT Assyafi’iyah telah

memberikan pembiayaan murabahah sesuai dengan target dan

sasaran yang diinginkan. Seiring dengan bertambahnya kekuatan

modal, maka akan diikuti dengan volume penjualan yang tinggi,

sehingga peranan pembiayaan murabahah memberikan dampak

yang baik terhadap peningkatan kesejahteraan penjualan

Persamaan penelitian terdahulu dengan peneliti sama-sama

meneliti pembiayaan Murabahah, Sedangkan Perbedaannya

peneliti terdahulu di BMT Assyafi’iyah Sukoharjo Pringsewu,

sedangkan peneliti di PT. BSI Kanca Takengon.

6. Kerangka Berfikir

Kerangka pemikiran adalah gambaran akan peta peneliti mengenai

batas-batas yang akan diselidiki dan yang tidak akan tersentuh oleh proses

penelitian. Kerangka pemikiran yang baik berisi kerangka pikir yang

disusun berdasarkan identifikasi masalah.35

Secara sederhanan kerangka pemikiran yang penulis pergunakan

dalam penyusunan penelitian dapat dilihat pada skema sebagai berikut:


35
Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam, Bekasi :
Gramedia Publising, 2013, hal. 62
29

PEMBIAYAAN KESEJAHTERAAN
MURABAHAH
NASABAH
Gambar 2.1

Kerangka berfikir

Dari Gambar 2.1 kerangka berpikir dapat kita ambil kesimpulan

bahwa terdapat keterkaitan antara kesejahteraan nasabah dengan

pembiayaan murabahah. Hubungan Variabel X dan Variabel Y adalah

sangat berkaitan, karena pembiayaan Murabahah dapat mensejahterakan

nasabah melalui pembiayaan murabahah yang diberikan oleh Bank.

Sehingga penulis perlu menganalisis tentang kesejahteraan nasabah

sebelum dan sesudah melakukan pembiayaan murabahah.

7. Rumusan hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara tentang adanya sesuatu atau

kemungkinan adanya sesuatu, dengan diiringi perkiraan mengapa atau

apasebabnya adanya demikian.36 hipotesis atau hipotesa merupakan suatu

penyataan yang sifatnya sementara, atau kesimpulan sementara atau

dugaan yang bersifat logis tentang suatu populasi. Dalam ilmu statistik,

hipotesis merupakan pernyataan parameter populasi. Parameter populasi

ini menggambarkan variabel yang ada dalam populasi, dihitung

menggunakan statistik sampel.

36
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Sosial, (Yogyakarta : Gajah Mada University Press,
2012), hal 48.
30

H01: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Pembiayaan

Murabahah terhadap Kesejahteraan Nasabah di PT. PT. BSI KANCA Takengon.

Ha1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pembiayaan

Murabahah terhadap Kesejahteraan Nasabah di PT. BSI KANCA Takengon.


31

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

1. Definisi Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan

dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan

masalah atau menguji hipotesis.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif yaitu penelitian yang menggambarkan atau menguraikan

suatu keadaan atau kejadian sejelas mungkin dengan cara

menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan keterangan

dan informasi yang diolah dengan menggunakan statistik, yaitu

analisis regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan secara

linear antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel

dependen.37

Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan terhadap

data yang berwujud angka-angka dan cara pembahasannya dengan uji

statistik, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat

dilakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang

berlaku umum di dalam suatu parameter.38

2. Jenis Data

37
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif , (Jakarta:
Rajawali Pers, 2008), 256
38
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2014), 65.
32

Data kuantitatif adalah Data data yang berwujud angka atau

bilangan. Data kuantitatif biasanya dijadikan sebagai bahan dasar bagi

setiap permasalahan yang bersifat statistic.39 Oleh karena itu, data

kuantitatif dapat langsung diolah secara statistik. Data kuantitatif dapat

terbagi lagi menjadi dua kategori yaitu interval (seperti celcius, jumlah

bulan dalam tahun, dan sebagainya) dan rasio (data yang diukur

dengan proporsi, seperti prosentase pengangguran, inflasi dan

sebagainya).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BSI (Bank Syariah Indonesia) Takengon

Jl. Yos Sudarso No. 164, Takengon Barat, Lut Tawar, Aceh Tengah Aceh.

Alasan dipilihnya tempat tersebut karena tempatnya yang strategis sehingga

memudahkan dalam penelitian. Adapun rencana kegiatan pembuatan skripsi

yaitu:

Tabel 3.1
39
Sandu siyoto dan Muhammad Ali Sodiik, Dasar Metodologi Penelitian. (Yogyakarta:
Literasi Media Publishing, 20215), hal 45.
33

Waktu Peneliti Skripsi

BULAN
No KEGIATAN 3 4 5 6 7 8
1. Survei awal dan penentuan lokasi
Penelitian
2. Pengararahan pembuatan proposal
3. Penyusunan proposal
4. Pengajuan proposal
5. Bimbingan Skripsi
6. Melakukan Penelitian
7. Pengolahan data dan penyusunan
Skripsi
8. Bimbingan skripsi
9. Sidang skripsi
Sumber : Penulis 2021

C. Sumber Data

1. Data primer adalah data yang diambil dari tempat penelitian, 40 atau

belum tersedia dan untuk memperoleh data tersebut peneliti harus

menggunakan beberapa instrument penelitian seperti kuisoner,

wawancara, observasi. Dari penjelasan yang telah diuaraikan diatas,

peneliti ini menggunakan data kuantitatif dalam penelitianya.

Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data primer yakni

menggunakan kuisoner sebelum memperoleh data.

D. Populasi dan Sampel

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Revisi IV, (Jakarta:
40

PT Rineka Cipta, 2006), hal 129.


34

1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulanya.41 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah di

BSI Syariah Takengon yaitu berjumlah 1.493 nasabah.42

2. Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tertentu. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Secara umum, teknik pengambilan sampel atau teknik sampling

dapat dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling dan

nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan

sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan nonprobability

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang

atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel.

Untuk menentukan sampel dapat menggunakan rumus slovin, yaitu

sebagai berikut:43

41
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta, 2003, hal. 90
42
Wawancara dengan Serli Arlina di Kantor Cabang BSI Pada Tanggal 14/12/2021
43
V. Wiratna Sujarweni, Metodelogi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014,
hal. 66
35

Keterangan:

𝑛 = ukuran sampel

N = populasi

e = preosentasi kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih diinginkan, pada kasus ini menggunakan e = 1%

(0,01)

Misalkan jumlah populasinya adalah 1.493 nasabah, dan tingkat

kesalahan yang dikehendaki adalah 1%, maka jumlah sampel yang

digunakan adalah :

Besarnya populasi yang diketahui sebesar 1.493 nasabah. Jadi,

besarnya sampel yang digunakan adalah Jumlah sampel adalah 94

nasabah dari jumlah populasi yang ada di Bank Syariah Indonesia

Cabang Takengon.
36

E. Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua,

yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. variabel Independen (X)

Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang mempengharuhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya Variabel dependen

(Terikat).44

Pembiayaan Murabahah (Variabel Independen, X) adalah akad jual

beli antara kedua belah pihak, dimana pembeli sebagai pengusaha mikro,

dan penjual sebagai pengelola dana yang keduanya menyepakati harga jual

yang terdiri atas harga beli ditambah ongkos pembelian dan keuntungan

bagi penjual atau pembiayaan pembelian barang.

2. Variabel dependen (Y)

Variabel dependen (Terikat) adalah variabel yang di pengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.45

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kesejahteraan

adalah hal atau keadaan sejahtera; keamanan, keselamatan, ketentraman

jiwa, kesehatan jiwa dan, ketentram atau keadaan sejahtera masyarakat.46

44
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2013),
hal 39.
45
Sugiono, Metode…, hal 50.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Berbahasa Indonesia, Edisi.4, ( Jakarta:


46

PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), hal 1241.


37

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrument yang digunkan dalam pengumpulan

data yaitu data pengaruh pembiayaan Murabahah terhadap kesejahteraan

nasabah di BSI KANCA Takengon.

1. Kisi-kisi Instrumen

Berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data tentang variable X dan Y

Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen

Variabel Definisi Indikator


Akad, Jual
Pembiayaan Pembiayaan Murabahah adalah akad beli,
Murabahah (X) jual beli antara kedua belah pihak, Nasabah.
yang keduanya menyepakati harga
jual yang terdiri atas harga beli
ditambah ongkos pembelian dan
keuntungan bagi penjual atau
pembiayaan pembelian barang.

Kesejahteraan kesejahteraan adalah hal atau keadaanTentram,


Nansabah (Y) sejahtera; keamanan, keselamatan, kesehatan
ketentraman jiwa, kesehatan jiwa jiwa.
dan, ketentram atau keadaan
sejahtera masyarakat, Nasabah
adalah orang yang biasa
berhubungan dengan atau menjadi
pelanggan bank.

2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas adalah alat ukur instrumen-instrumen yang

ingin di gunakan dalam peneliti, dimana berfungsi mengetahui


38

valid atau tidaknya instrumen-instrumen yang digunakan.

Pengujian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan skor,

kemudian skor tersebut diolah dengan coeffecient corrletion

person dalam Statistical Product And Service Solutions (SPSS)

dengan ketentuan jika nilai signifikan (P value) lebih kecil 0,05

maka tidak terjadi hubungan signifikan (P value) lebih besar

0,05 maka terjadi hubungan yang signifikan.

Uji Reliabilitas sebagai suatu instrumen yang cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius mengarahkan resonden untuk memilih

jawaban tertentu. Reabilitas suatu kontruk variabel dikatakan

baik jika memiliki nilai alpha Croanbach’s dari 0,06. kuesioner

dinyatakan riliabel jika alpha mempunyai nilai koefisien alpha

yang labih besar dari 0.06. dalam penelitian ini data di anggap

riabel jika hasil pengelohan data dokumentasi memliki alpha

Croanbach’s dari 0,06.47

G. Teknik Pengumpulasn data

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan dengan cara:

1. Kuesioner (Angket) yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi serangkaian atau daftar pertanyaan yang

disusun secara sistematis untuk diisi oleh reponden,yakni mengenai

Sugiyono. "Metode Penelitian kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2003.hal.100


47
39

analisis peningkatan kesejahteraan nasabah pada PT. BSI KANCA

Takengon. Skala pengukuran yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah skala likert. Adapun bentuk pertanyaan yang

penulis buat mempunyai tingkat penilaian tingkat penilaian pada

skala yang berbeda yaitu:

Tabel 3.3
Pedoman Pemberian Skor

No
Pertanyaan Skor

1 SS = Sangat Setuju 5

2 S = Setuju 4

3 KS = Kurang Setuju 3

4 TS = Tidak Setuju 2

5 STS= Sangat Tidak Setuju 1

2. Dokumentasi yaitu salah satu metode pengumpulan data kuantitatif

dengan melihat atau menganalisa dokumen-dokumen yang

dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek

yang peneliti gunakan berupa catatan, buku-buku bacaan dari

perpustakaan, majalah, brosur, lampiran-lampiran akad-akad dan

surat-surat lainnya yang adakaitannya dengan penelitian ini.

H. Teknik Analisis Data


40

Penelitian ini menggunakan metode data kuantitatif yang menggunakan teknik

analisis data secara statistik, yaitu dimana data yang digunakan dalam penelitian

berbentuk angka dan penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh Jumlah

Pembiayaan Murabahah Terhadap Jumlah laba bersih. Penelitian ini menggunakan

metode analisis regresi linier sederhana berfungsi untuk menguji pengaruh antara

variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan program

computer (software) SPSS dan Microsoft Excel 2016. Berikut ini adalah metode yang

digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini:

1. Analisis Regresi linear sederhana

Analisis yang digunakan peneliti dalam hal ini adalah analisis regresi

linear adalah salah satu alat yang digunakan dalam memprediksi permintaan

dimasa yang akan datang berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui

pengaruh satu variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas

(dependent).48

Rumus regresi sederhana sebagai berikut :

Keterangan:

Y = Variabel dependen (variabel terikat)

X = Variabel independent (variabel bebas)

a = Konstanta (nilai dari Y apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (pengaruh positif atau negatif)

2. Uji Asumsi Klasik

48
Sugiono, Metode…, hal 50
41

Untuk menetukan ketetapan model, perlu dilakukan pengujian

atas beberapa asumsi klasik yaitu: uji normalitas dan uji

heteroskedastisitas yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan mengetahui normal atau tidaknya suatu

distribusi data. Pada dasarnya normalitas adalah membandingkan antara

data yang kita miliki dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan

standar deviasi yang sama dengan data kita. Uji normalitas menjadi hal

penting karena salah satu syarat pengujuian parametric-tes (uji parametrik)

adalah data harur memiliki distribusi normal ( atau berdistribusi normal). 49

Pengujian normalitas ini menggunakan diagram histogram, grafik p-plot dan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test untuk memprediksi apakah data

berdistribusi normal atau tidak.

b. Uji Autokolerasi

Uji Autokolerasi terjadi ketika residu-residu berhubungan yang

berada dalam regresi saling berkolerasi. Masalah autokorelasi diuji

dengan menggunakan uji Durbin Watson. Nilai d (statistik

Durbin-Watson) dapat berkisar dari nol hingga empat. Jika nilai

d berkisar pada angka dua, hal ini menunjukkan bahwa model

tersebut tidak mengandung autokorelasi

Menurut Agung, aturan pengujiannya adalah:

49
Ghozali, I. "Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23", Edisi ke-8,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang, 2016.hal.154
42

1) 0 < d < dL: tidak ada korelasi diri positif atau terdapat

masalah autokorelasi

2) dL < d < du: tidak ada korelasi diri positif atau tidak ada

masalah autokerelasi

3) 4-du < d < 4: tidak ada korelasi diri negatif atau terdapat

masalah autokorelasi

4)4-du < d < 4-dL: tidak ada korelasi diri negatif atau tidak ada

masalah autokerelasi.

5)du-d < 4-du: tidak ada korelasi diri positif/negatif atau tidak ada

masalahautokerelasi.50

c. Uji Multikorelasi

Uji multikorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan

diantara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala

multikorelasi) atau tidak. Multikorelasi adalah korelasi yang sangat tinggi

atau sangat rendah yang terjadi pada hubungan antara variabel bebas. 51 Uji

multikorelasi dapat dilihat dari nilai VIF (variance inflasing factor), jika

nilai VIF < 10.0 dan nilai tolerance kurang dari 0,01 artinya tidak memiliki

masalah multikorelasi (gejala multikorelasi).

3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel

maka diperlukan alat ukur/instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas

yang tinggi. Instrumen disebut valid jika digunakan untuk mengukur

50
Agung Nugroho Bhuoro, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS,
( Jakarta : ANDI, 2005), hal 42
51
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2007). hal 92
43

apa yang seharusnya diukur. Kalau dalam obyek penelitian berwarna

merah, sedangkan data yang terkumpul memberikan data berwarna putih maka

hasil penelitian tidak valid. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang

sama, akan menghasilkan data yang sama.52

52
Sugiyono, Metode Penelitianf …, hal. 121
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Sejarah Bank Syariah Indonesia (BSI) Kanca Takengon

Indonesia sebagi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia,

memiliki potensi untuk menjadi yang terdepan dalam industri keuangan

syariah. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap halal matter serta

dukungan stakeholder yang kuat, merupakan faktor penting dalam

pengembangan ekosistem industri halal Indonesia. Termasuk di dalamnya

bank syariah.

Bank syariah dalam dasar hukumnya dalam Undang-Undang No. 10

Tahun 1998 disebutkan bahwa bank umum merupakan bank yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvesional atau berdasarkan prinsip

syariah. Dalam kegiatannya berdasarkan prinsip syariah dalam menjalankan

kegiatannya baik dalam layanan jasa, tabungan dan pembiayaan. Prinsip

syariah adalah aturan perjanjian pada suatu bank yang berdasarkan hukum

Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist dalam menjalankan

kegiatannya seperti penyimpanan, pembiayaan dan layanan jasa pada suatu

bank tersebut. 53
53
Bustari Muchtar,dkk. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Kencana:Prenadamedi
Group, 2016), Hal.119.

44
45

Pada 1 februari 2021 yang bertepatan dengan 19 jumadil akhir 1442 H

menjadi penanda sejarah bergabungnya bank syariah mandiri, BNI syariah,

dan BRI syariah menjadi satu entitas yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI).

Penggabungan ini akan menyatukan kelebihan dari ketiga bank syariah

sehingga menghadirkan layanan yang lebihlengkap, jangkauan lebih luas,

serta memiliki kapasitas permodalan yang lebih baik. Ddukung sinergi

dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah

melalui kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia didorong untuk dapat

bersaing di tingkat global.

2. Visi Misi BSI Kanca Takengon

a. Visi Bank Syariah Indonesia

Top 10 global islamic bank

b. Misi Bank Syariah Indonesia

1) Memberikan akses solusi keuangan syariah di Indonesia

Melayani > 20 juta nasabah dan menjadi top 5 bank berdasarkan asset

(500+T) dan nilai buku 50 T di tahun 2025

2) Menjadi bank besar yang memberikan nilai terbaik bagi para

pemegang saham

Top 5 bank yang paling pofitable di Indonesia (ROE 18%) dan valuasi

kuat (PB > 2)

3) Menjadi perusahaan pilihan dan kebanggaan para talenta terbaik

Indonesia
46

Perusahaan dengan nilai yang kuat dan memberdayakan masyarakat

serta berkomitmen pada pengembangan karyawan dengan budaya

berbasis kinerja.

3. Karakteristik Responden

Sebelum melakukan analisis terdahulu peneliti akan memaparkan

beberapa karakteristik responden. Responden pada penelitian ini adalah

Nasabah Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Indonesia Kanca

Takengon. Untuk jumlah responden sendiri peneliti mengambil jumlah

responden sebanyak 94 responden .

Berikut responden dari Nasabah Murabahah PT BSI Kanca

Takengon dan karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin,

umur, dan lama bekerja.

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

JK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 58 61.7 61.7 61.7
Perempuan 36 38.3 38.3 100.0
Total 94 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 25

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1, dapat diketahui tentang jenis

kelamin responden Nasabah Pembiayaan Murabahah PT. BSI Kanca

Takengon yang diambil sebagai responden yang menunjukkan bahwa

mayoritas responden adalah laki-laki, yaitu sebanyak 58 atau 61,7%,


47

sedangkan sisanya adalah responden perempuan sebanyak 36 atau 38,3%.

Tabel 4.2

Usia Responden

Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21-30 Tahun 1 1.1 1.1 1.1
31-40 Tahun 47 50.0 50.0 51.1
41-50 Tahun 36 38.3 38.3 89.4
51-60 Tahun 10 10.6 10.6 100.0
Total 94 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 25

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 tingkat usia Nasabah

Pembiayaan Murabahah PT. BSI Kanca Takengon yang diambil sebagai

responden sebagaian besar berusia 31-40 Tahun. Berdasarkan tabel

tersebut, memberikan informasi bahwa mayoritas responden yang berusia

31-40 Tahun sebanyak 47 responden atau 50,0% , selanjutnya yang

berusia 41-50 Tahun sebanyak 36 responden atau 38,3% . Responden yang

berusia 51-60 Tahun sebanyak 10 responden atau 10,6% . Sedangkan

untuk responden yang berusia 21-30 Tahun sebanyak 1 responden atau

1,1% .

Tabel 4.3
48

Pekerjaan Responden

Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PNS 13 13.8 13.8 13.8
Pedagang 81 86.2 86.2 100.0
Total 94 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 25

Berdasarkan keterangan tabel 4.3, dapat diketahui tentang pekerjaan

responden Nasabah Murabahah PT. BSI Kanca Takengon yang diambil

sebagai responden yang menunjukkan bahwa Mayoritas pekerjaan

responden adalah Pedagang sebanyak 81 responden atau 86,2% dan

sisanya adalah PNS dengan jumlah 13 responden atau 13,8%.

Tabel 4.4

Pendidikan Responden

Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 1 1.1 1.1 1.1
SMP 26 27.7 27.7 28.7
SMA 65 69.1 69.1 97.9
S1 2 2.1 2.1 100.0
Total 94 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 25

Berdasarkan keterangan tabel 4.4, dapat diketahui tentang

pendidikan responden Nasabah Murabahah PT. BSI Kanca Takengon yang

diambil sebagai responden yang menunjukkan bahwa Mayoritas


49

Pendidikan responden adalah SMA sebanyak 65 responden atau 69,1%

dan selanjutnya SMP 26 Responden atau 27,7%. SD jumlahnya 1

responden atau 1,1% dan S1 ada 2 Responden atau 2,1%.

B. Hasil Penelitian

1. Uji Prasarat Analisis

a. Uji Validitas

Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu

item dalam kuesioner atau skala, apakah item- item pada kuesioner

tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur.54

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05.

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung > r tabel maka instrumen atau item-

item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

Jumlah data (n) = 92 , maka didapat r tabel sebesar 0,240.

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Variabel ( X ) Pembiayaan Murabahah

54
Duwi Priyatno, Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, Cetakan Pertama,
Yogyakarta : 2010, hal. 90.
50

No Item Pearson Correlation r tabel 1% Keterangan


r hitung
X.1 0,751
0,240 Valid
X.2 0,399 0,240
Valid
X.3 0,819 0,240
Valid
X.4 0,604 0,240
Valid
X.5 0,495 0,240
Valid
X.6 0,566 0,240
Valid
X.7 0,789 0,240
Valid
X.8 0,580 0,240
Valid
X.9 0,565 0,240 Valid
X.10 0,514 0,240 Valid
X.11 0,818 0,240 Valid
X.12 0,769 0,240 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 25

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Variabel ( Y ) Kesejahteraan Nasabah


51

No Item Pearson Correlation r tabel 1% Keterangan


r hitung
Y.1 0,755
0,240 Valid
Y.2 0,864 0,240
Valid
Y.3 0,784 0,240
Valid
Y.4 0,575 0,240
Valid
Y.5 0,610 0,240
Valid
Y.6 0,690 0,240
Valid
Y.7 0,911 0,240
Valid
Y.8 0,908 0,240
Valid
Y.9 0,817 0,240 Valid
Y.10 0,591 0,240 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 25

Berdasarkan tabel 4.5 dan tabel 4.6 hasil pengolahan data variable

Pembiayaan Murabahah (X) terhadap kesejahteraan Nasabah (Y)

menunjukan bahwa seluruh pearson correlation memiliki nilai r hitung

lebih besar dari pada r tabel yaitu 0,240 artinya seluruh pernyataan

tersebut bersifat valid. Sehingga pernyataan tersebut dapat dijadikan alat

ukur yang valid dalam analisis berikut nya.

b. Uji Reliabilitas
52

uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,

apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap

konsisten jika pengukuran tersebut diulang.55 Uji reliabilitas hanya

dilakukan untuk item pernyataan yang valid. Uji reliabilitas data dalam

penelitian ini menggunakan metode Cronbanch’s Alpha.

Uji reliabilitas dapat dilihat dari besarnya nilai cronbach alpha

digunakan untuk mengetahui reliabelitas konsisten item total atau

menguji ke konsistenan responden dalam merespon seluruh item.

Istrumen untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan reliabel jika

memiliki Cronbach alpha lebih besar dari 0,60.

Tabel 4. 7

Hasil Uji Reliabilitas

No. Keterangan Cronbach's Nilai Alpha Hasil


Alpha Reliabilitas
1. Pembiayaan Murabahah 0,759 0,60 Reliabel
2. Kesejahteraan Nasabah 0,779 0,60 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 25

Berdasarkan table 4.7 bahwa seluruh nilai cronbach alpha sebesar

0,759 untuk variabel Pembiayaan Murabahah dan untuk variabel

Kesejahteraan Nasabah cronbach alpha sebesar 0,779. Variabel

Pembiayaan Murabahah dikatakan sangat realiabel. Karena seluruh nilai

55
Duwi Priyatno, Paham Analisa....hal. 97.
53

cronbach alpha > (lebih besar) dari 0,60 maka demikian dapat dikatakan

bahwa seluruh istrumen reliable.

c. Uji Asumsi Klasik

1). Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan normal apabila nilai signifikasinya > 0,05

dan apabila tingkat signifikasinya < 0,05 maka dinyatakan tidak

normal. Ada tiga cara untuk melihat hasil uji normalitas yaitu dari

histogram, plot, dan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

Cara yang ditempuh untuk menguji kenormalan data adalah dengan

menggunakan grafik P.P Plot (dengan melihat penyebaran datanya.

Jika data menyebar mengikuti garis diagonal dan mengikuti arahnya,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas). Hasil uji

normalitas menggunakan grafik dapat dilihat pada gambar 4.2


Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 25

Gambar 4.2

Hasil uji normalitas

Berdasarkan pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa data tersebar

mengikuti garis diagonal. Hal ini menunjukan penyebaran data

berdistribusi normal, maka dapat disimpulkan bahwa asumsi

normalitas telah dipenuhi.

54
55

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 25

Gambar 4.3

Hasil Normatif Histogram

Dapat kita simpulkan dari grafik histogram yang berbentuk

puncak seperti diataskan dapat dikatakan normal. Selain dengan

grafik histogram, uji normalitas juga dapat menggunakan uji

kolmogrov-smirnov. Dalam pengujian ini data dapat dikatakan

berditribusi normal jika nilai signifikansi > 0,05. Hasil uji

normalitas menggunakan kolmogrov-smirnov dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :


56

Tabel 4.8

Hasil Normatif

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 94
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.88088247
Most Extreme Differences Absolute .078
Positive .078
Negative -.046
Test Statistic .078
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 25

Berdasarkan tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) menunjukan bahwa besarnya nilai

signifikansi sebesar 0,200 dimana lebih besar dari 0,05 ( 0,200 >

0,05). Maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.


57

2). Uji Autokorelasi

Tabel 4.9

Hasil Autokorelasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .835 a
.697 .694 3.902 1.326
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Murabahah
b. Dependent Variable: Kesajahteraan Nasabah
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 25

Berdasarkan nilai diatas Nilai DW sebesar 1.326 dengan

jumlah Sampel 94 ( n ) dan jumlah variabel Independen 1 ( k = 1 ),

maka nilai du = 1,6857 dan nilai 4-du = 2,3143 jadi nilai du < d <

4-du (1,6857 < 1,326 < 2,3143 ), maka dapat disimpulkan tidak

terdapat autokorelasi pada regresi ini.

3). Uji Multikorelasi

Tabel 4.10

Hasil Linieritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -9.101 3.321 -2.740 .007
Pembiayaan .973 .067 .835 14.543 .000 1.000 1.000
Murabahah
a. Dependent Variable: Kesajahteraan Nasabah
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 25
58

Berdasarkan tabel 4.10 Hasil Uji Linieritas dapat diketahui

bahwa nilai VIF untuk masing-masingvariabel penelitian sebagai

berikut nilai VIF pendapatan sebesar 1,000 < 10 dan nilai toleransi

1,000 > 0,10 sehingga Variabel pendapatan dinyatakan tidak terjadi

multikolinearitas.

d. Analisis Regresi Linier Sederhana

Uji regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian

ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis mengenai adanya

pengaruh variabel indenpenden yaitu Pembiayaan Murabahah (X)

dengan variable dependennya Kesejahteraan Nasabah (Y).

Tabel 4. 11

Hasil Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -9.101 3.321 -2.740 .007
Pembiayaan .973 .067 .835 14.543 .000 1.000 1.000
Murabahah
a. Dependent Variable: Kesajahteraan Nasabah
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 25

Berdasarkan tabel 4.11 hasil Regresi Linier Sederhana

dapat diperoleh persamaan regresi linear sederhana Y = 9,101 +

0,973 X dengan makna sebagai berikut :


59

a. Konstanta = 9,101 maksudnya, jika Variabel Pembiayaan

murabahah dianggap sama dengan nol, Maka variabel

Pembiayaan murabahah sebesar 9,101.

b. Koefesiensi X =0,973 maksudnya, jika variabel pembiayaan

murabahah mengalami kenaikan sebesar satu poin maka akan

menyebabkan kenaikan variabel pembiayaan murabahah

sebesar 0,973.

e. Pengujian Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat apakah variabel pembiayaan

murabahah berpengaruh terhadap kesejahteraan nasabah secara

terpisah atau parsial. Uji t dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

B = Koefisien regresi

Sb = Standar error

Pengujian ini dilakukan dengna membandingkan t yang

didapat dari perhitungan dengan t yang ada pada tabel t dengan

tingkat kesalahan sebesar 5% tau 0,05 dengan kriteria pengujian

sebagai berikut:
60

1. Apabila sig. < 0,05 atau dengan cara thitung > ttabel, maka ha

diterima (berpengaruh) dan h0 ditolak (tidak berpengaruh).

2. Apabila sig. > 0,05 atau dengan cara t hitung < ttabel, maka H0

diterima (tidak berpengaruh) dan Ha ditolak (berpengaruh).

Tabel 4. 12

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -9.101 3.321 -2.740 .007
Pembiayaan Murabahah .973 .067 .835 14.543 .000
a. Dependent Variable: Kesejahteraan Nasabah
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Versi 25

Berdasarkan tabel 4,12 uji t hasil sig. dari Pembiayaan

Murabahah (X) adalah sebesar 9.101. Hal ini berarti t hitung > ttabel =

0,751 > 0,240 yang telah maka H0 ditolak dan Ha diterima. Maka

kesimpulannya ada pengaruh positif dan signifikan X terhadap Y.

Berdasarkan dari uji t tersebut juga diketahui nilai sig. < 0,05 yang

mengandung arti bahwa ada pengaruh kualitas pelayanan frontliner

(X) terhadap loyalitas nasabah (Y).

C. Pembahasan

Pembiayaan yang artinya kepercayaan (trust) yang berarti bank

menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk melaksanakan amanah yang


61

diberikan oleh bank selaku shahibul maal. Dana tersebut harus digunakan

dengan benar, adil, dan harus disertai dengan ikatan dan syarat-syarat yang

jelas serta saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Perbankan

syariah memliki banyak produk-produk yang di tawarkan, salah satunya

pembiayaan murabahah. Produk murabahah merupakan produk yang

banyak diminati oleh masyarakat karena pembiayaan murabahah adalah

jual beli dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungannya (margin)

sesuai yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Pembayaran atas

akad jual beli murabahah dapat dilakukan secara tunai maupun

kredit, hal inilah yang membedakan murabahah dengan jual beli

lainnya yaitu penjual harus memberitahukan harga barang pokok yang

akan dijual serta jumlah keuntungan yang diperoleh. pembiayaan

murabahah juga memiliki tujuan yaitu membantu perekonomian nasabah

dan meningkatkan pendapatanya serta berusaha mengembalikan lagi

sistem islam dalam setiap transaksi muamalah yang jauh dari bunga dan

riba. Dengan demikian, cukup jelas bahwa bunga bank termasuk praktik

riba, karena bunganya disyaratkan di muka pada waktu menerima

pinjaman.

Selain itu, pembiayaan murabahah juga memiliki tujuan yaitu

membantu perekonomian nasabah dan meningkatkan kesejahteraannya

serta berusaha mengembalikan lagi sistem islam dalam setiap transaksi

muamalah yang jauh dari bunga dan riba. Dengan demikian, cukup jelas

bahwa pembiayaan murabahah itu sendiri bisa kita lihat dengan adanya
62

peningkatan kesejahteraan, pendapatan dan peningkatan keuntungan

usaha para nasabah.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang dijelaskan maka dapat diambil

kesimpulan bahwa, terdapat pengaruh antara pembiayaan murabahah

terhadap kesejahteraan nasabah pada PT. Bank Syariah Indonesia Kantor

Cabang Takengon, maka dapat ditarik kesimpulan bahwasannya nasabah

akan sejahtera apabila semakin tinggi pembiayaan yang diberikan kepada

nasabah maka semakin meningkatkan kesejahteraan nasabah, sebaliknya

semakin rendah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah akan menrunkan

kesejahteraan nasabah, maka dari itu pihak perbankan harus memberikan

pinjaman pembiayaan kepada nasabah supaya nasabah menjadi lebih

sejahtera.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka penulis ingin memberikan beberapa

saran yang ungkin dapat berguna bagi semua piha yang berkepentingan,

beberapa saran tersebut antara lain:

1. Diharapkan bagi PT. Bank Syariah Indonesia Takengon agar semakin

meningkatkan karakteristik nasabah, pihak bank juga harus menyediakan

karyawan dan pegawai yang kompeten agar pengetahuan tentang

pembiayaan murabahah tersalurkan dengan baik kepada nasabah.

63
64

2. Bagi akademik hendaknya menambah literature kepustakaan yang dapat

dijadikan sebagai rujukan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian

khususnya di bidang pembiayaan murabahah.

3. Bagi peneliti selanjutnya agar sekiranya dapat menjadikan hasil penelitian

ini sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya dan

diharapkan agar menambahkan variabel-variabel yang lain yang berkaitan

dengan pembiayaan murabahah dan kesejahteraan nasabah, sehingga

jangkauan penelitian tentang perbankan syariah semakin berkembang

seperti Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dalam Meningkatkan

Kesejahteraan Usaha Mikro.


DAFTAR PUSTAKA

Antonio, M Syafi’i. 2000. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek,


Jakarta: Gema Insani Press.

Anwar, M Syafii. 1991. Alternatif Terhadap Sistem Bunga,


Jurnal Ulumul Qur’an Ii, Edisi 9.

Bkkbn, Pendataan Keluarga Tahun 2000


(Http://Www.Bkkbn.Go.Id/Privince/Yogya/Menu
04.Html (09 Agustus 2017)

Danim, S. 1995. Transformasi Sumber Daya Manusia; Analisis


Fungsi Pendidikan Dinamika Prilaku Dan Kesejahteraan
Manusia Indonesia Masa Depan ,Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Indonesia, 2014. Kamus Besar Bahasa


Indonesia, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.

Departemen Agama RI

Ghozali, Imam. 2016. "Aplikasi Analisis Multivariete Dengan


Program Ibm Spss 23", Edisi Ke-8, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro Semarang.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan


Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang.

Gunarto, Suhardi. 2003. Gunarto. Usaha Dalam Perbankan


Dalam Perspektif Hukum. Yogyakarta.

Hakim, Lukman. 2012. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam,


Yogyakarta : Erlangga ,2012.

Idris, S Yusi-Umiyati. 2011 “Statistika” Palembang :


Citrabooks Indonesia.

Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta : Kencana.

Karnaen A Perwataatmadja Dan Hendri Tanjung. 2007. Bank


Syariah ;Teori Praktek Dan Penerapanya, Jakarta:
Celestial Publising.

65
66

Manurung, H Alder. 2008. Modal Untuk Bisnis Ukm,


Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Muchtar, Bustari,dkk. 2016. Bank dan Lembaga Keuangan Lain,


Kencana : Prenadamedia Group

Muhamad, 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam:


Pendekatan Kuantitatif ,Jakarta: Rajawali Pers.

Muhammad. 2014. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta :


PT. Rajagrafindo Persada.

Muthaher, O. 2012. Akuntansi Perbankan Syariah , Yogyakarta :


Graha Ilmu.

Nasution, S. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif.


Bandung: Tarsito.

Natadipurba, Chandra. 2016. Ekonomi Islam 101, Bandung : Pt


Mobildelta Indonesia.

Nurgiyantoro, 2015. "Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu


Sosial", Yogyakarta : Ugm Press.

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data Dengan


SPSS, Cetakan Pertama, Yogyakarta.

Purnamasari, D Irma Akad Syariah, 2011. Bandung : Mizan


Media Utama.

Sholihin, A Ifham. 2010. Pedoman Umum Lembaga Keuangan


Syariah , Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sodik, A. 2015. Konsep Kesejahteraan Dalam Islam, Jurnal


Ekonomi Syariah, Vol. 3, No 2.

Sugiyono. 2003. "Metode Penelitian Kuantitatif Dan R&D,


Bandung: Alfabeta.

________. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung :


Alfabeta.

________. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

________. 2014. Metode Penelitian Bisnis ( Pendekatan


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D ), Bandung : Alfabeta.
67

Suharyadi, Dan Purwanto. 2011. "Statistika: Untuk Ekonomi


Dan Keuangan Modern". Jakarta : Salemba Empat.

Sujarweni, V Wiratna. 2014. Metodelogi Penelitian, Yogyakarta:


Pustaka Baru Press.

Syeed, A. 2004. Menyoal Bank Syariah ; Kritik Atas


Interprestasi Bunga Kaum Neorevivalitas, Jakarta:
Paramadina.

Tanjung, H. Dan Devi, A. 2013. Metodelogi Penelitian


Ekonomi Islam, Bekasi : Gramedia Publising.

Uu Perbankan Syariah. 2008. Jakarta :Sinar Grafika.

Veithzal, S Dan Arviyan A. 2010. Islamic Banking ; Sebuah


Teori, Konsep, Dan Aplikasi, Jakarta: Bumi Aksara.

Penelitian Anry Pranata Siregar Pada Tahun 2017 Skripsi Yang


Berjudul “Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap
Usaha Mikro Nasabah Pada Bank Syariah Mandiri Kcp
Gunung Tua.

Penelitian Andi Abdullah Sa’ad Pada Tahun 2010 Skripsi Yang


Berjudul “Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap
Peningkatan Pendapatan Nasabah Bmt Berkah Madani.

Penelitian Merry Yanti Pada Tahun 2018 Skripsi Yang Berjudul


“Peran Pembiayaan Murabahah Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Pedagang Kaki Lima Di Pasar Sukoharjo
3 (Studi Pada Bmt Assyafi’iyah Sukoharjo Pringsewu).
68
69

Anda mungkin juga menyukai