TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
AZIYAH SHOLAEMAH
NIM : 20111014
2014
MOTTO
“Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan
boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui”
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji
untuk perempuan-perempuan yang keji pula, sedangkan perempuan-perempuan yang
baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang
baik pula”
PERSEMBAHAN
Tuga Akhir ini kupersembahkan kepada :
1. Allah SWT
2. Kedua orang tuaku (Bibit Santoso dan Sumtiyati) yang telah mendidik dan
3. Kakak-kakakku (mas mamik, mbak ari, mbak nani, mas amin, mas kasin, mas
adi) dan adik-adikku ( tami, zidna, mila) yang telah memberikan dukungan
dan semangat
5. Almamaterku
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
hidayah, serta inayah Nya kepada kita, salawat serta salam selalu penulis sanjungkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat kelulusan program Diploma III jurusan Syariah Program Studi
Perbankan Syariah (PS) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Dalam penulisan tugas akhir ini banyak melibatkan pihak yang membantu dan
3. Bapak Ahmad Mifdlol Muntohar, M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Perbankan
Syariah.
5. Bapak Aditya Muko Wibowo, selaku Kepala KCP Bank Syariah Mandiri
kesempatan peneliti untuk melakukan kegiatan magang dan penulisan tugas akhir.
6. Ayah dan ibu yang memberikan dukungan moril dan materiil sehingga peneliti dapat
7. Budi Utomo selaku partner magang di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik,
terima kasih atas bimbingan dan kerjasamanya selama 3 bulan saat magang.
8. Eneng-eneng geulis “Alim Ulama”, semoga silaturahmi kita akan tetap terjaga sampai
kapanpun.
Dalam penulisan tugas akhir peneliti sadar bahwa tidak ada sesuatu pun yang
sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan senag hati peneliti menerima
kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga tugas akhir ini bisa bermanfaat
Peneliti,
Aziyah Sholaemah
NIM 20111014
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN..…………………………………….… … ii
LEMBAR KEASLIAN.........…………………………………............... .v
MOTTO.....................................……………………...……………….. v
PERSEMBAHAN………….................................................................. vi
ABSTRAK……………….. ……………………………………… ix
DAFTAR ISI…………………………………….……………………… x
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
A. Prosedur Pembiayaan Murabahah……..……………………… 55
B. Strategi BSM KCP Banyumanik dalam Memasarkan
Pembiayaan Murabahah…………..…………………………….. 65
C. Kendala BSM KCP Banyumanik dalam Memasarkan
Pembiayaan Murabahah…… ………………………………… 68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………... 72
B. Saran ……………………………………………………… 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
KCP Banyumanik………………………………………… 35
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini lembaga keuangan syariah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Diantaranya yaitu Perbankan syariah yang merupakan institusi atau lembaga yang
mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang ekonomi. Kegiatan dalam bidang
perbankan adalah menyerap dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada
masyarakat. Dengan demikian dunia perbankan dapat menjembatani pihak yang berlebihan
masyarakat.
Saat ini banyak bank-bank syariah yang bermunculan yang tentu saja membuat
persaingan semakin sengit diusaha tersebut. Untuk dapat bertahan di industry perbankan
syariah, maka setiap perusahaan harus mempunyai strategi manajemen yang baik, karena
tanpa strategi manajemen yang baik, perusahaan akan mudah gulung tikar. Adapun salahsatu
faktor yang di perhatikan oleh lembaga syariah adalah bagaimana cara mereka memasarkan
produknya.
maraknya bank-bank konvensional yang ada. Dalam hal ini kususnya lembaga keuangan
pemasaran sangat penting, karena sebagai penghubung antara nasabah dengan Bank syariah.
Untuk itu sebelum memperkenalkan produk, pihak bank harus mengenal atau mengerti
kebutuhan nyata dari para calon nasabah (masyarakat). Setelah itu baru memperkenalkan
produk sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu nasabah harus dipandang sebagai
Dalam kegiatan mengenalkan produk tak lepas dari kegiatan pemasaran, Pada
dasarnya pemasaran menjadi kebutuhan pada lembaga, baik yang bergerak dibidang laba
atau nirlaba, mengingat perkembangan pasar dan pesaingan yang semakin ketat, bagian
pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat luas, antara lain mencari calon
mempromosikan produk kepada nasabah. Maka dari itu untuk melakukan pemasaran yang
Banyak orang mengartikan pemasaran pada persepsi yang sempit, yaitu menjual jasa
atau iklan. Memang penjualan dan iklan merupakan bagian dari aktivitas pemasaran, namun
konsep pemasaran tidaklah sesempit itu. Pemasaran adalah segala daya dan upaya manusia
yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui proses tukar-menukar
yang baik dan teratur, sehingga kedua belah pihak yang melaksanakan pertukaran dapat
memperoleh kepuasan.
yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Dalam
jangka pendek biasanya untuk mencari konsumen baru terutama untuk produk yang baru
memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan.
Dengan demikian agar suatu lembaga keuangan dapat menguasai pasar dibandingkan
dengan lembaga keuangan lain, maka lembaga keuangan tersebut harus mempunyai strategi
pemasaran yang baik sehingga dapat melaksanakan strategi yang tepat demi
Pembiayaan merupakan salah satu produk utama dan menjadi sumber utama
pendapatan perbankan syariah. Salah satu produk yang paling populer digunakan oleh
perbankan syariah adalah produk jual-beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazim
dilakukan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya, secara sederhana murabahah berarti
suatu penjualan barang seharga barang kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan
tertentu (Karim,2008:113).
penulis ingin meneliti bagaimana Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu
produk tersebut paling banyak diminati dibandingkan produk yang lain. Maka penulis
SEMARANG”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas dapat diambil kesimpulan tentang apa
yang harus dilakukan berkenaan dengan strategi pemasaran.yang dilakukan Bank Syariah
Adapun permasalahan yang akan diteliti dapat penulis rumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
2. Strategi apa yang digunakan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu
3. Kendala apa saja yang timbul dalam memasarkan produk pembiayaan murabahah pada
1. Tujuan
b. Untuk mengetahui strategi yang diterapkan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
2. Kegunaan
a. Bagi Penulis
Menambah wawasan dalam lembaga keuangan khusunya di Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang dan sebagai bekal agar dapat
menerapkan ilmu yang tepat antara keadaan teori dengan keadaan lapangan yang
sesungguhnya.
D. Penelitian Terdahulu
Dari penelitian saudari Anik Budiyati Khomisah yang berjudul “Strategi Pemasaran
tahun 2007, menyimpulkan bahwa dalam memasarkan produk harus mengetahui strategi dan
Selanjutnya dari penelitian saudari Nihlah Dewi Purnama Sari yang berjudul
yang dilakukan BMT TA’AWUN dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam
memasarkan produk.
murabahah di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang, serta
OTO IB di BNI Syariah Cabang Semarang” tahun 2012, menyimpulkan bahwa pembiayaan
OTO IB hasanah yang menggunakan analisis SWOT pemasaran yang dilakukan tidak begitu
berhasil, dengan hasil yang kecil dan pembiayaan lainnya yang menggunakan akad
murabahah hal itu terjadi karena banyak tantangan dalam memasarkan produk tersebut.
pembiayaan murabahah.
E. Penegasan Istilah
Dari judul penelitian yang penulis pilih yaitu “ Strategi Pemasaran Produk
Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik
1. Bank Syariah
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank syariah, adalah bank yang
beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut
dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan
produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist Nabi SAW. Atau
dengan kata lain, Bank Islam yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-
jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya
2. Marketing/Pemasaran
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
akan datang
b. Menilai kebutuhan nasabah/anggota saat ini, dan masa yang akan datang.
3. Strategi Pemasaran
Menurut Tjiptono, strategi pemasaran adalah alat dasar yang direncanakan untuk
biaya/harga pokok (cost) barang tersebut ditambah mark-up atau margin keuntungan
yang disepakati. Karakteristik murabahah adalah bahwa penjual harus memberi tahu
pembeli mengenai harga pembelian produk dan menyatakan jumlah keuntungan yang
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan
dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli (Nabhan,2008:93).
F. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
menggambarkan fakta saat ini dari suatu kelompok yang berkaitan dengan pendapat
2. Jenis Data
Jenis data yang digunakan penulis untuk menyusun laporan ini ada 2 yaitu:
a. Data Primer
Data yang diperolah secara langsung dari objek penelitian (tanpa perantara) dengan
data observasi.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung yang dikumpulkan dari sumber-sumber
yang ada(perpustakaan, buku ilmiah dan internet) yang pada umumnya berupa
bukti catatan/laporan historis yang telah tersusun sebagai data pendukung yang
Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data agar data yang diperoleh
a. Pengamatan (Observasi)
suatu data. Di sini penulis langsung mengamati praktik yang terjadi pada objek
b. Kepustakaan (Literatur)
Suatu teknik pengumpulan data dengan mencari data dan buku-buku yang
c. Wawancara
d. Dokementasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai sesuatu yang berupa catatan,
buku, surat, notula ataupun brosur. Metode ini peneliti gunakan untuk
menambah data tentang apa yang diteliti, yang diperoleh dari catatan
kualitatif, dimana dalam menganalisa data menggunakan penelitian data terlebih dahulu,
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
sistematika penulisan.
Bab ini menjelaskan pengertian yang bersifat teoritis, sebagai dasar acuan dalam
melakukan penelitian.
Bab ini menggambarkan tentang gambaran umum Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Pembantu Banyumanik Semarang. Gambaran umum ini menjelaskan tentang sejarah
berdiri, visi misi bank syariah mandiri, data-data deskriptif berisi mengenai produk-produk
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini akan dijelaskan mengenai prosedur pembiayaan murabahah pada Bank
kendala yang timbul saat memasarkan pembiayaan murabahah dan strategi yang digunakan
Bab ini berisi hasil dari penelitian yang berwujud kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
atau juga disebut dengan interest-free banking. Peristilahan dengan menggunakan kata
islamic tidak dapat dilepaskan dari asal-usul sistem perbankan syariah itu sendiri. Bank
syariah pada awalnya dikembangkan sebagai suatu respon dari kelompok ekonomi dan
praktisi perbankan Muslim yang berupaya mengakomodasi desakan dari berbagai pihak
yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan yang dilaksanakan sejalan dengan
nilai moral dan prinsip syariah Islam. Utamanya adalah berkaitan dengan pelarangan praktek
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank bank yang beroperasi dengan tidak
mengandalkan pada bunga. Bank syariah atau biasa disebut bank tanpa bunga, adalah
pada Al-Quran dan Hadist Nabi SAW atau dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu
lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip
Bank Syariah Mandiri berdiri sejak tahun 1999, Bank Syariah Mandiri merupakan
anak kantor dari PT Bank Mandiri (Persero) yang basicnya bank konvensional. PT. Mandiri
(persero) terbentuk dari penggabungan (merger) empat bank yaitu Bank Dagang Negara,
Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo yang menjadi satu bank baru bernama PT Bank
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi
serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan
sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank
tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT. Bank Susila Bakti
dari Bank Konvensional menjadi Bank Syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan
dengan nama PT. Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris:
Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999,
dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak
Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.Bank Syariah Mandiri hadir
B. STRATEGI PEMASARAN
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler,2002:9).
penggunaannya dianggap sama. Padahal kedua istilah tersebut berbeda dari sisi orientasi dan
konsep yang digunakan. Penjualan berorientasi pada produk yang telah ada dan berusaha
dalam hal penetapan produk, kualitas, harga, kemudahan mendapat sparepart dan
sebagainya. Produk bukan satu-satunnya penjamin kepuasan konsumen, akan tetapi ada
beberapa variable lain yang sangat mempengaruhi kepuasan konsumen yakni harga produk
lokasi, distribusi dan sebagainya. Apabila konsumen merasa puas, maka ia akan kembali ia
akan kembali tetap bertahan dengan produk dan memberi tahu pihak lain untuk membeli
Dengan demikian kita harus menyusun strategi pemasaran yang baik, sehingga upaya
pemasaran yang dilakukan bisa optimal. Adapun strategi pemasaran yang dilakukan
diantaranya:
1. Marketing Mix
Konsep marketing mix pertama kali dikenalkan oleh Jerome McCarthy yang mempunyai 4
(bauran pemasaran) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya
kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-lemen yang ada dalam marketing
mix itu sendiri. Elemen-elemen yang ada dalam marketing mix yaitu (Kasmir,2003:186):
a. Produk
Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Artinya apapun wujudnya itu dapat memenuhi keinginan
b. Price
Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga
menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menetukan laku
tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menetukan harga akan berakibat fatal
c. Place
Penentuan lokasi kantor cabang bank dilakukan untuk cabang utama, cabang
pembantu atau kantor kas. Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana
pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah menjangkau
setiap lokasi bank yang ada. Dengan demikian pula sarana dan prasarana harus
memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh nasabah yang berhubungan
dengan bank.
d. Promotion
merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan di atas, baik produk,
harga, dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan
seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.
Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena
itu promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan
nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis
produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru.
2. Analisa 5C
Analisis 5C dianggap sebagai analisa yang cukup efektif digunakan pada Perbankan karena
analisis ini terbukti telah cukup mendiskripsikan keadaan nasabah pembiayan. Dalam
a. Character (Karakter)
Analisa ini merupakan analisa kualitatif yang tidak dapat dideteksi secara numeric.
Namun demikian, hal ini merupakan pintu gerbang utama proses persetujuan
pembiayaan.
b. Capacity (Kemampuan)
pembiayaan.
c. Capital (Modal)
Analisa modal diarahkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keyakinan calon
nasabah terhadap usahanya sendiri. Jika nasabah sendiri tidak yakin dengan
d. Condition (Kondisi)
Analisa diarahkan pada kondisi sekitar yang secara langsung maupun tidak
usaha property, pelarangan ekspor pasir laut, trend PHK besar-besaran usaha
sejenis danlain-lain.
e. Collateral (Jaminan)
Analisa ini diarahkan terhadap jaminan yang diberikan. Jaminan dimaksud harus
pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak
yang merupakan deficit unit, sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1997 tentang
uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan
prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan atau yang dapat dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian sejumlah imbalan atau bagi hasil.
a. Jenis-jenis Pembiayaan
kebutuhan produksi dalam arti luas untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi,
Peningkatan produk baik secara kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi maupun
(capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu. Dalam hal ini
alokasi dana yang matang dan terarah, berjangka waktu menengah dan panjang.
yang diberikan untuk tujuan di luar usaha dan umumnya bersifat perorangan
(Antonio,2001:168).
Pembiayaan
Konsumtif Produktif
Gambar 2.1
Jenis-jenis Pembiayaan
(Sumber:Antonio,2001:161)
Dari gambar 2.1 di atas dapat dijelaskan bahwa pembiayaan terbagi menjadi 2
yaitu pembiayaan yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi dan diberikan untuk
tujuan di luar usaha. Sementara pembiayaan produktif yaitu pembiayaan yang diajukan
menjadi 2 yaitu pembiayaan modal kerja dan investasi dimana kedua jenis pembiayaan
Murabahah (al-bai bitsaman ajil) atau lebih dikenal dengan murabahah saja.
Murabahah yang berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah transaksi jual beli dimana
nasabah sebagai pembeli. Harga jual beli bank dari pemasok ditambah keuntungan
(margin).
Murabahah adalah istilah dalam Fikih Islam yang berarti suatu bentuk jual beli
tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi barang dan biaya-
biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat keuntungan
lughawinya adalah saling menukar (pertukaran). Dan kataAl’Bai’ (jual) dan Asy Syiraa
(beli) dipergunakan biasanya dalam pengertian yang sama. Menurut pengertian syariat,
jual-beli ialah pertukaran harta atas dasar saling rela/memindahkan milik dengan ganti
berdasarkan harga barang, harga asli pembelian penjual yang diketahui oleh pembeli
MUI dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN), hal 311, menyatakan bahwa
murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada
pembeli sebagai laba. Mekanisme transaksi murabahah dalam perbankan dapat dilihat
Negosiasi
Pembayaran
Gambar 2.2
Skema Bai’al-Murabahah
(Sumber : Nabhan,2008:91)
1) Nasabah datang ke Bank Syariah untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan atas barang
baik spesifikasi maupun harga barang yang diinginkan nasabah (harga pokok bagi
Bank).
3) Atas informasi ini kemudian bank dan nasabah melakukan negosiasi harga (harga pokok
dari supplier ditambah keuntungan untuk bank dan biaya-biaya administrasi) serta cara
pembayarannya.
4) Pembayaran yang dilakukan bisa dengan tunai atau angsuran sesuai kesepakatan antara
Pihak Bank dan Nasabah, Kewajiban nasabahhanya sebesar harga jual yang meliputi
5) Apabila negosiasi telah menghasilkan kata sepakat, selanjutnya dibuat akad jual-beli
yang ditanda tangani kedua belah pihak. Selanjutnya bank membeli barang yang
diinginkan nasabah dari supplier secara tunai dan dikirim kepada nasabah. Selanjutnya
2. Syarat-syarat Murabahah
ketentuan fikih Islam. Transaksi ini harus memenuhi syarat sahnya jual beli pada
umumnya, sehingga transaksinya sah dan hasilnya halal. Syarat Bai’-al murabahah
(Ridwan,2007:79):
d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah
pembelian.
e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian,
Secara prinsip Jika syarat dalam (a), (d), atau (e) tidak dipenuhi, maka pembeli
memiliki pilihan:
b. Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidak setujuan atas barang yang dijual.
c. Membatalkan kontrak.
Jual beli secara murabahah di atas hanya untuk barang atau produk yang
telah dikuasai atau dimiliki oleh penjual pada waktu negosiasi dan berkontrak. Bila
produk tersebut tidak dimiliki penjual, sistem yang digunakan adalah murabahah
kepada pemesan pembelian (murabahah kpp), hal ini dinamakan demikian karena
3. Rukun Murabahah
Rukun dari akad murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi murabahah,
a. Pelaku akad, yaitu ba’i (penjual) adalah pihak yang memiliki barang untuk dijual,
dan musytari (pembeli) adalah pihak yang memerlukan dan akan membeli barang.
b. Objek akad, yaitu mabi’ (barang dagangan) dan tsaman (harga), dan
4. Jenis-jenis Murabahah
a. Murabahah Sederhana
Murabahah sederhana adalah bentuk akad murabahah ketika penjual memasarkan
Bentuk murabahah ini melibatkan tiga pihak, yaitu pemesan, pembeli dan penjual.
a. Manfaat Bai’al-Murabahah
manfaat kepada bank syariah, salah satunya adanya keuntungan yang muncul dari
selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah. Selain itu sistem
administrasinya di bank syariah, serta menjadi akad yang lebih sering digunakan
bank membelikannya untuk nasabah, bank tidak bisa mengubah harga jual beli
teersebut.
3) Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah karena
berbagai sebab. Biasanya karena rusak dalam perjalanan sehingga nasabah tidak
4) Dijual, karena bai’ al-Murabahah bersifat jual beli dengan utang, maka ketika
melakukan apapun terhadap aset miliknya tersebut termasuk untuk menjualnya, jika
Murabahah merupakan bagian terpenting dari jual-beli dan prinsip akad ini
mendominasi pendapatan bank dari produk-produk yang ada di semua bank islam.
Dalam Islam, jual-beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama umat manusia
Jual beli merupakan akad yang dibolehkan berdasarkan Alqur’an, sunnah, dan
ijma’ para ulama. Dilihat dari aspek hukum, jual beli hukumnya mubah
(Muslich,2010:177). Adapun dasar hukum dari Alqur’an dan sunnah antara lain
(Susanto,2008:270):
a. Al-Qur’an
Dari Rafi bin Khudaij bahwa seseorang berkata kepada Rasulullah, apa pekerjaan
Artinya : Pekerjaan yang dilakukan dengan tangan sendiri dan setiap transaksi jual beli
yang mabrur. (HR. Ahmad)
Dari ayat alqur’an dan hadis-hadis yang dikemukakan di atas dapat dipahami
bahwa jual beli merupakan pekerjaan yang halal dan mulia. Apabila pelakunya jujur,
maka kedudukannya di akhirat nanti setara dengan para nabi, syuhada, dan shiddiqin
BAB III
LAPORAN OBYEK
Dari informasi yang telah tersedia pada web Bank Syariah Mandiri, penyusun
menemukan bahwa perusahan Perbankan ini memilki nilai-nilai perusahan yang menjunjung
tinggi kemanusian dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah
Mandiri (BSM) sejak awal pendirianya. Kehadiran BSM sejak tahun 1997, sesunguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli1997, yang disusul dengan
dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak
terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut,industri perbankan nasional yang didominasi
oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yangdimilki oleh
Yayasan Kesejahteran Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi
juga terkena dampak krisis, BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan
upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
(Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru
tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagaipemilk
serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan
sebagai respon atas diberlakukanya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank
tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti
dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan
usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan
prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh
1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia
Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi
mulai beroperasi sejak Senin tangal 25 Rajab 1420 H atau tangal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu
operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi
salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. Bank
Syariah Mandiri hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih
baik.
Melihat perkembangan bank syariah mandiri yang terus meningkat. Bank syariah
mandiri membuka kantor–kantor cabang baru di kota– kota besar di Indonesia. Tidak halnya
kota semarang yang semakin berkembang, hingga akhirnya membuka beberapa Kantor
SEMARANG.
terhitung mulai hari Selasa tanggal 27 Desember 2011 telah dibuka Bank Syariah Mandiri
Alamat : Jl. Setiabudi No. 152 Kav 3 & 5 kel. Sumurboto, kec.
B. PROFIL PERUSAHAAN
Indonesia
C. KEPEMILIKAN SAHAM
a. Visi
b. Misi
berkesinambungan.
segmen UMKM.
Shared Value:
pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru yang disepakati bersama
untuk di-shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri yang disebut Shared
Excellence:
Teamwork:
Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
Humanity:
Integrity:
Customer Focus:
usahanya dengan baik, efisien dan bertanggung jawab. Oleh karena itu dipeerlukan
adanya struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang baik adalah yang
mempunyai kerangka hubungan antar fungsi dan wewenang serta tanggung jawab
Sales
Customer Back Teller Assist Admin Analisis Marketi
Service Office en Pembiaya Mikro ng
an Mikro Mikro
Gambar 3.1
bersih, dll
SOP.
2. Operation Officer :
d. Memastikan ketersediaan dan keamanan dokumen beharga Bank, Pin Kartu ATM
bawahan langsung.
a. Mendapat calon nasabah pembiayaan warung mikro yang sesuai target yang
diberikan.
NAP.
6. Customer Service :
a. Memberikan informasi produk dan jasa bank kepada nasabah.
deposito.
d. Menginput data customer dan loan facility yang lengkap dan akurat.
7. Back Office :
a. Melaksanakan transaksi transfer keluar dan masuk sesuai dengan ketentuan dan
yang berlaku.
dan aman.
pelaporan.
8. Teller :
a. Melakukan transaksi tunai dan non tunai sesuai dengan ketentuan SOP.
9. Sales Assisten :
9. Analisis Mikro :
dokumen.
nasabah.
proposal
E. PRODUK PRODUK BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG
PEMBANTU BANYUMANIK
1. Tabungan BSM
Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat
dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM. Fitur
& Biaya:
c. Online di seluruh outlet BSM Fasilitas BSM Card yang berfungsi sebagai kartu
ATM & debit dan kartu potongan harga di merchant yang telah bekerjasama
dengan BSM Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM Net
Banking
perorangan)
Syarat:
Warna Negara Asing : Paspor dan Kartu Izin Menetap Sementara (KIM/KITAS).
Non-Perorangan :
1) Badan Hukum: Bukti diri/identitas pengurus berupa fotokopi
diperlukan.
Manfaat:
banking BSM
Fitur:
kompetiti Periode tabungan 1s.d.10 tahun Usia nasabah minimal 17 tahun dan
maksimal 65 tahun saat jatuh tempo Setoran bulanan minimal Rp100 ribu Target dana
minimal Rp1,2 juta dan maksimal Rp200 juta Jumlah setoran bulanan dan periode
tabungan tidak dapat diubah. Tidak dapat menerima setoran diluar setoran bulanan
Saldo tabungan tidak bisa ditarik, dan bila ditutup sebelum jatuh tempo (akhir biaya
Syarat:
Manfaat:
pemeriksaan kesehatan
5. Manfaat asuransi adalah sebesar kekurangan target dana dari setoran bulanan
yang telah dibayarkan, sehingga manfaat asuransi dihitung dengan cara sebagi
berikut: Manfaat asuransi = Target dana – Jumlah pembayaran setoran bulanan
pada saat klaim jumlah pembayaran setoran bulanan pada saat klaim.
Rp20.000 (tanpa ATM) & Rp30.000 (dengan ATM) Setoran berikutnya minimal
administrasi Rp2.000 per rekening per bulan atau sebesar bonus bulanan (tidak
Syarat:
Manfaat:
c. Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan BSM Fasilitas BSM
Card, yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit dan kartu potongan harga di
d. Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM Net Banking Penyaluran
s.d. 20 tahun Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal60 tahun saat jatuh
Rp50.000 Bagi hasil yang kompetitif Jumlah setoran bulanan dan periode
tabungan tidak dapat diubah namun dapat dilakukan setoran tambahan diluar
setoran bulanan.
Syarat:
Manfaat:
e. BSM Tabunganku
ATM).
penutupan rekening.
Biaya ganti buku karena hilang/rusak atau sebab lainnya sebesar Rp0. Rekening
Rp2.000 per bulan. Apabila saldo rekening mencapai <Rp20.000, maka rekening
akan ditutup oleh sistem dengan biaya penutupan rekening sebesar sisa saldo.
Syarat:
Manfaat:
Bonus
c. Fasilitas Kartu TabunganKu yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit.
Ketentuan:
fasilitas joint account “AND” atau “OR”. Bila saldo ≤Rp20.000, maka rekening
akan ditutup oleh sistem dengan biaya penutupan sebesar sisa saldo.
f. BSM Giro
b. Perusahaan: Rp15.000
Syarat:
Domisili
Manfaat:
antar wilayah)
perorangan)
b. Bebas biaya penarikan bank notes sampai dengan USD5.000 per bulan
a. Perorangan: KTP/SIM/Paspor.
Manfaat:
h. BSM Deposito
Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola
Syarat:
Manfaat:
i. Pembiayaan Investasi
Fitur:
kebutuhan.
baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing untuk membiayai kebutuhan
Fitur:
dalam mata uang rupiah dan US Dollar. Menggunakan prinsip bagi hasil dengan
berdasarkan pada revenue sharing. Pembiayaan dapat bersifat revolving dan non
b. Badan Usaha
Produk:
ketentuan BSM.
Persyaratan:
tahun atau sudah menikah dan maksimal 55 tahun saat pembiayaan lunas.
(satu) tahun. Usia minimal 21 tahun pada saat pengajuan dan maksimal 55
tahun pada saat jatuh tempo fasilitas pembiyaan. Surat keterangan kerja/SK
Pegawai.
l. Pembiayaan Small
1) Musyarakah
2) Mudharabah
3) Murabahah
4) Qardh
5) Kafalah
PEMBAHASAN
Prosedur pembiayaan adalah suatu gambaran sifat atau metode untuk melaksanakan
kegiatan pembiayaan. Perbedaannya dengan program adalah program menyatakan apa yang
239).
Sebelum debitur memperoleh kredit terlebih dahulu harus melalui tahap tahap
penilaian. Tahap-tahapan dalam pemberian kredit ini lebih kita kenal dengan nama prosedur
pemberian kredit. Tujuan prosedur pemberian kredit adalah untuk memastikan kelayakan
suatu kredit, diterima atau ditolak.Dalam menentukan kelayakan suatu kredit maka dalam
setiap tahap selalu dilakukan penilaian yang mendalam. Apabila dalam penilaian mungkin
ada kekurangan maka pihak Bank dapat meminta kembali ke nasabah atau bahkan langsung
ditolak (Kasmir,2003:95).
Secara umum menurut Kasmir (3003:96) prosedur pemberian kredit antara lain
1. Pengajuan Proposal
Tahap yang pertama dalam mengajukan kredit yaitu membuat permohona kredit
secara tertulis dalam suatu proposal .Proposal kredit harus dilampiri dengan dokumen-
dokumen lainnya yang dipersyaratkan. Yang perlu diperhatikan dalam setiap pengajuan
a. Riwayat perusahaan, seperti bidang usaha, nama pengurus dan lain sebagainya.
d. Cara pemohon mengembalikan kredit maksudnya perlu dijelaskan secara rinci cara
nasabah dalam mengembalikan kreditnya apakah dari hasil penjualan atau dengan
cara lainnya
e. Jaminan kredit
seperti :
4) NPWP
7) Kartu keluarga
8) Daftar penghasilan
diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan yang telah ditetapkan. Jika menurut pihak
perbankan belum lengkap atau belum cukup maka nasabah diminta untuk segera
melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi
Dalam penilaian atau tidak suatu kredit disalurkan maka perlu dilakukan suatu
penilaian kredit. Penilaian kelayakan suatu kredit dapat dilakukan dengan menggunakan
5C atau 7P namun untuk kredit yang lebih besar jumlahnya perlu dilakukan metode
4. Wawancara Pertama
berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti yang Bankinginkan. Wawancara ini juga
menjadi objek kredit. Tujuan peninjauan ini yaitu untuk memastikan bahwa objek yang
akan dibiayai benar-benar ada dan sesuai dengan yang tertulis dalam proposal.
6. Wawancara Kedua
kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. Catatan yang ada pada
permohonan dari pada saat wawancara pertama dicocokkan dengan pada saat on the
7. Keputusan Kredit
Keputusan kredit adalah untuk menentukan apakah kredit layak untuk diberikan
atau tidak, jika layak maka, dipersiapkan administrasinya, biasanya keputusan kredit
akan mencakup :
akad kredit, kemudian mengikat jaminan kredit dengan surat perjanjian yang dianggap
b. Melalui notaris
9. Realisasi Kredit
Setelah akad kredit ditandatangani maka langkah selanjutnya adalah
surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang
bersangkutan.
formulir yang telah disediakan. Formulir ini menjadi arsip bank yang akan
cara mengisi formulir yang sudah disediakan oleh bank dengan melampirkan
persyaratan :
1. Syarat-syarat Pembiayaan
a) Badan Usaha
5) Laporan keuangan
b) Perorangan
4) Laporan keuangan
c. Tahap Analisa
Collateral)
positif (+).
d. Tahap Persetujuan
penandatanganan pengesahan
e. Tahap Pencairan
Pembiayaan (DPRD)
materai
c) Jaminan yang diserahkan diikat sesuai ketentuan dan ditutup
asuransinya
f. Tahap Monitoring
nasabah
teori yang sudah ada tidak jauh berbeda dan secara umum sama. Yang
masing-masing.
Murabahah
perbankan. Tanpa proses ini, bisa jadi keuntungan bank menjadi tidak optimal bahkan tidak
akan tumbuh dengan baik. Agar proses menjual bisa berjalan dengan efektif memerlukan
strategy khusus dan keterampilan tersendiri. Dimulai dari persiapan menyusun marketing
strategy dengan mempertimbangkan unsur produk, price, place dan promosi yang baik.
Dalam Tugas Akhir Damsiri (2012:51), stategi yang digunakan Bank BNI Syariah
a. Door to door
Dengan pembiayaan itu nanti masyarakat akan merasa aman dan nyaman dalam
b. Promosi
Promosi merupakan upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa
kenaikannya angka penjualan. Dengan cara promosi yang dilakukan secara terus
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 20 mei 2014 denganPrasdika Perdana Putra
selaku marketing mikro Bank Syariah MandiriKCP Banyumanik, adapun strategi Bank
adalah :
1. Promosi
Promosi yang dilakukan Bank Syariah Mandiri yaitu dengan menggunakan media
Yang dimaksudkan dengan strategi pemasaran jemput bola sendiri adalah sebuah
menghubungi atau mendatangi langsung calon nasabah. Strategi ini terbilang cukup
efektif, karena pihak bank bisa mendekatkan perusahaannya dengan calon nasabah
Dalam memasarkan produk referensi dari teman adalah salahsatu cara memasarkan
kepada nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan lagi atau nasabah yang Top
Up.
5. Pihak Marketing Mikro harus menguasai produk / kelebihan produk Bank Syariah
Mandiri
memasarkan produk yang ditawarkan para calon nasabah tidak ragu dan
6. Personal Selling
Presentasi pribadi oleh para marketing mikro dalam rangka mensukseskan
Dari strategi pemasaran pembiayaan yang sudah dikemukakan di atas, strategi yang
diterapkan tidak jauh berbeda hanya saja menurut penulis, strategi yang digunakan
lebih dominan dipakai yaitu hanya unsur promosi saja, akan lebih baik dan efektif
apabila unsur dalam 4P seperti produk, price,place diikut sertakan dalam strategi
yang diteliti oleh Rina Fitriliana Utami (2010:74) dalm Tugas Akhirnya yaitu:
Berdasarkan hasil wawancara dengan Prasdika Perdana Putra selaku marketing mikro
Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik pada tanggal 20 mei 2014, kendala dalam
marketing mikro bukan dari lulusan perbankan syariah. Sementara faktor eksternalnya
Masyarakat pada umunya kurang mengetahui tentang sistem bagi hasil yang
digunakan BSM KCP Banyumanik ataupun sistem akad yang digunakan, sehingga
masyarakat menilai bahwa Bank Syariah Mandiri sama dengan bank konvensional yang
yang mudah dimengerti oleh masyarakat, tentang penjelasan sistem pembiayaan yang
digunakan warung mikro,yaitu dengan cara sistem bagi hasil dan akad yang digunakan
menggunakan dasar-dasar Alqur’an dan Al hadis sehingga tidak mengandung riba dan
Wilayah Semarang merupakan kabupaten yang luas dan padat penduduk yang
memiliki SDM yang memadai, merupakan tempat yang mempunyai peluang bisnis
ini, maka terjadilah persaingan yang ketat antar bank untuk menarik antusias
masyarakat disekitarnya, dan pada tahun 2011 mulailah beroperasi Bank Syariah
Mandiri yang tempatnya tidak jauh dari bank-bank yang beroperasi sebelumnya
diwilayah tersebut, sehingga ini merupakan salah satu kendala yang dihadapi bank
mandiri syariah.
Maka cara yang dilakukan untuk bersaing secara sehat adalah dengan melakukan
pengenalan secara langsung, dan memberikan wawasan dan pengenalan kepada calon
Dalam memasarkan sebuah produk tidak mesti berjalan mulus, ada banyak kendala-
kendala yang dialami. Dari kendala-kendala yang dikemukakan di atas, kendala yang di
perbankan syariah dan persaingan antar bank. Adapun untuk meminimalisir kendala
secara langsung, dan memberikan wawasan dan pengenalan kepada calon nasabah,
bahwa Bank Syariah Mandiri ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan bank-
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka ada beberapa simpulan
1. Prosedur pemberian Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Pembantu Banyumanik dengan bank yang lain tidak jauh berbeda dan pada umumnya
sama, yang membedakan mungkin hanya terletak pada persyaratan dan ukuran penilaian
Mandiri KCP Banyumanik antara lain meliputi beberapa strategi, diantaranya strategi
dengan promosi, door to door / jemput bola, referensi dari teman, nasabah yang Top Up,
para marketing harus menguasai produk yang ditawarkan, serta strategi personal selling.
kendala yang timbul diantaranya, faktor internal dimana para marketing belum begitu
menguasai produk perbankan syariah dan faktor eksternal yaitu masyarakat pada
umunya kurang mengetahui tentang sistem bagi hasil yang digunakan BSM KCP
Banyumanik ataupun sistem akad yang digunakan, sehingga masyarakat menilai bahwa
Bank Syariah Mandiri sama dengan bank konvensional yang menggunakan bunga.
B. Saran
1. Prosedur dalam mengajukan pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri
Banyumanik sudah sesuai dengan teori yang ada dan tidak terlalu rumit, dan tetap
2. Ditingkatkan strategi dan pasukan para marketing serta diperbanyak promosi melalui
bahasa yang baik dan mudah dipahami masyarakat, dan memberikan penyuluhan
mengenai bagi hasil kepada masyarakat sekitar serta memberikan wawasan dan
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktek. Jakarta:Gema Insani
dan Tazkia Cendekia
Damsiri. 2012. (Strateg iPemasaran Pembiayaan OTO IB Hasanah di BNI Syariah Cabang
Semarang). Semarang:Fakultas Syariah IAIN Walisongo
Karim, Adiwarman. 2006. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan.Jakarta:Raja Grafindo
Persada
Utami, Rina Fitriliana. 2010. (Strategi Pemasara nProduk pada PT BNI Syariah Cabang
Surakarta). Surakarta:Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Wiroso.2006. Jual Bel iMurabahah.Yogyakarta : UU Press