SKRIPSI
Oleh
AULIA RUSDI
NIM 14 202 016
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR KEASLIAN DATA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Fokus Penelitian .......................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian......................................................................................... 4
E. Manfaat dan Luaran Penelitian.................................................................... 4
F. Definisi Operasional .................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7
A. Musyarakah Mutanaqishah ......................................................................... 7
1. Pengertian Musyarakah Mutanaqishah .................................................. 7
2. Dasar Hukum Musyarakah Mutanaqishah ............................................. 8
3. Keunggulan dan Kelemahan Musyarakah Mutanaqishah...................... 8
4. Ketentuan akad Musyarakah Mutanaqishah .......................................... 9
B. Manajemen ................................................................................................ 10
1. Pengertian Manajemen ......................................................................... 10
2. Unsur-unsur Manajemen ...................................................................... 11
3. Tingkatan-Tingkatan Manajemen......................................................... 14
4. Strategi Pemasaran ............................................................................... 15
5. Manajemen Pembiayaan ....................................................................... 27
6. Manajemen Risiko ................................................................................ 36
C. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 40
ii
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 43
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 43
B. Latar dan Waktu Penelitian ....................................................................... 43
C. Instrumen Penelitian .................................................................................. 44
D. Sumber Data .............................................................................................. 44
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 44
F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 45
G. Teknik Penjaminan Keabsahan Data......................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 47
A. Gambaran Umum Tentang Bank Nagari Cabang Syariah Solok .............. 47
1. Sejarah Pendirian Bank Nagari Cabang Syariah Solok ........................ 47
2. Logo Bank Nagari Cabang Syariah Solok ............................................ 49
3. Makna Logo Bank Nagari Cabang Syariah Solok................................ 49
4. Makna Warna pada Logo Bank Nagari Cabang Syariah Solok ........... 50
5. Visi dan Misi Bank Nagari Cabang Syariah Solok .............................. 50
6. Sruktur Organisasi Bank Nagari Cabang Syariah Solok ...................... 51
7. Produk-Produk Bank Nagari Cabang Syariah Solok ............................ 51
B. Alasan Bank Nagari Cabang Syariah Solok Membuka Produk Pembiayaan
Musyarakah Mutanaqishah ....................................................................... 61
C. Bentuk Usaha yang Dibiayai dalam Pembiayaan Musyarakah
Mutanaqishah pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok ......................... 63
D. Kiat-Kiat Pemasaran Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah pada Bank
Nagari Cabang Syariah Solok ................................................................... 68
E. Strategi Mengantisipasi Kerugian Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah
pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok ................................................. 73
F. Analisa Penulis .......................................................................................... 76
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 79
A. Kesimpulan................................................................................................ 79
B. Saran ..................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak bergantung
pada bunga. Dengan kata lain, bank syariah adalah lembaga
keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan
berlandaskan syariat Islam (al-Qur‟an dan Hadis Nabi saw) dan
menggunakan kaidah-kaidah fiqh. (Iska, 2012:49)
Salah satu fungsi bank syariah sebagai lembaga intermediasi
(intermediary institution) yakni menyalurkan dana kepada masyarakat
yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan. (Sumar‟in,
2012:66)
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan atau yang dapat
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian sejumlah imbalan atau bagi hasil. (Sumar‟in, 2012:80)
Salah satu jenis pembiayaan bank syariah adalah pembiayaan dengan
akad Musyarakah Mutanaqishah. Musyarakah Mutanaqishah merupakan
suatu bentuk penyertaan modal secara terbatas dari mitra usaha kepada
perusahaan lain untuk jangka waktu tertentu, yang dalam dunia modern
disebut dengan modal ventura, tanpa unsur-unsur yang dilarang dalam
syariah, seperti riba, maysir, dan gharar (Ascarya, 2011:60)
Penerapan akad Musyarakah Mutanaqishah memiliki beberapa
keunggulan sebagai pembiayaan syariah, seperti bank syariah dan nasabah
sama-sama memiliki atas suatu aset yang menjadi obyek perjanjian.
Karena merupakan aset bersama maka antara bank syariah dan nasabah
akan saling menjaga atas aset tersebut. (Hosen, 2009:13)
Salah satu tujuan pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah pada bank
syariah adalah untuk mendapatkan keuntungan, sehingga banyak bank
1
2
Tabel 1. 1
Jumlah Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah dan Persentase Kenaikan atau
Penurunannya Pada Bank Muamalat Indonesia KCP Solok
Tabel 1.2
Jumlah Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah dan Persentase
Kenaikannya Pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengambil
beberapa fokus penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Alasan Bank Nagari Cabang Syariah Solok membuka produk
Musyarakah Mutanaqishah.
2. Bentuk usaha yang dibiayai melalui pembiayaan Musyarakah
Mutanaqishah pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok.
3. Kiat-kiat pemasaran pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah pada
Bank Nagari Cabang Syariah Solok.
4. Strategi mengantisipasi kerugian pembiayaan Musyarakah
Mutanaqishah pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka peneliti dapat
merumuskan masalah yaitu:
1. Apa alasan Bank Nagari Cabang Syariah Solok membuka produk
Musyarakah Mutanaqishah?
4
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:
1. Alasan Bank Nagari Cabang Syariah Solok membuka produk
Musyarakah Mutanaqishah.
2. Bentuk usaha yang dibiayai melalui pembiayaan Musyarakah
Mutanaqishah pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok.
3. Kiat-kiat pemasaran pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah pada
Bank Nagari Cabang Syariah Solok.
4. Strategi mengantisipasi kerugian pembiayaan Musyarakah
Mutanaqishah pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok.
b. Manfaat Praktis
Untuk menambah pengetahuan serta pemahaman penulis
mengenai alasan Bank Nagari Cabang Syariah Solok membuka
produk pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah, bentuk usaha
yang dibiayai, kiat-kiat pemasaran, dan strategi mengantisipasi
kerugiannya.
2. Luaran Penelitian
Luaran penelitian ini adalah diterbitkan pada jurnal ilmiah.
F. Definisi Operasional
Manajemen pembiayaan adalah sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya yang
dilakukan bank syariah yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah dalam hal pemberian fasilitas keuangan kepada pihak lain
untuk mendukung kelancaran usaha yang telah direncanakan. (Asyiah,
2015:2)
Manajemen pembiayaan yang penulis maksud adalah kegiatan dalam
menyalurkan dana yang dilakukan oleh Bank Nagari Cabang Syariah
Solok kepada nasabah dalam meningkatkan jumlah pembiayaan dari tahun
ketahun, sehingga pembiayaan tersebut mengalami peningkatan yang
signifikan.
Musyarakah Mutanaqishah adalah suatu skim Musyarakah, dimana
porsi dana salah satu pihak akan menurun terus hingga akhirnya menjadi
nol. Pada saat porsi dana salah satu pihak menjadi nol, maka akan terjadi
pemindahan kepemilikan dari satu pihak kepada pihak lainnya. Pada skim
ini, bank dan nasabah saling mencampurkan dananya untuk membiayai
suatu proyek dan kemudian secara bertahap bank akan menguragi porsi
modalnya hingga menjadi nol dalam suatu saat. (Zulkifli, 2003:72)
Musyarakah Mutanaqishah yang penulis maksud adalah kerja sama
yang dilakukan oleh salah satu pihak (bank) dengan pihak lain (nasabah),
dimana masing-masing pihak saling menggabungkan modalnya untuk
6
A. Musyarakah Mutanaqishah
1. Pengertian Musyarakah Mutanaqishah
Musyarakah Mutanaqishah adalah suatu skim Musyarakah,
dimana porsi dana salah satu pihak akan menurun terus hingga
akhirnya menjadi nol. Pada saat porsi dana salah satu pihak menjadi
nol, maka akan terjadi pemindahan kepemilikan dari satu pihak kepada
pihak lainnya. Pada skim ini, bank dan nasabah saling mencampurkan
dananya untuk membiayai suatu proyek dan kemudian secara bertahap
bank akan menguragi porsi modalnya hingga menjadi nol dalam suatu
saat. (Zulkifli, 2003:72)
Musyarakah Mutanaqishah adalah Musyarakah atau Syirkah yang
kepemilikan asset (barang) atau modal salah satu pihak (syarik)
berkurang disebabkan pembelian secara bertahap oleh pihak lainnya.
(Fatwa DSN MUI, 2014:404)
Musyarakah Mutanaqishah adalah kombinasi antara Musyarakah
dengan Ijarah. Dalam kontrak ini kedua belah pihak yang berkongsi
menyertakan modalnya masing-masing, misalnya nasabah 20%, Bank
80%, dengan modal 100% keduanya membeli suatu asset tertentu
seperti rumah. Rumah tersebut kemudian disewakan kepada nasabah
dengan harga sewa yang telah disepakati bersama, karena nasabah
bermaksud untuk memiliki rumah tersebut pada akhir kontrak, maka ia
tidak mengambil bagian sewa miliknya, tetapi seluruhnya diberikan
kepada bank sebagai upaya penambahan prosentase modal miliknya.
Dengan demikian untuk bulan kedua prosentase milik nasabah akan
bertambah dan bank akan berkurang begitu seterusnya hingga nasabah
memiliki 100% dari modal perkonsian. (Muhammad, 2000:36)
7
8
Hadis riwayat Abu Daud dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata:
“Allah swt. berfirman: „Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang
bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang
lain. Jika salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka.”
(HR. Abu Daud, yang dishahihkan oleh al-Hakim, dari Abu Hurairah).
b. Adanya bagi hasil yang diterima antara kedua belah pihak atas
margin sewa yang telah ditetapkan atas aset tersebut.
c. Kedua belah pihak dapat menyepakati adanya perubahan harga
sewa sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dengan
mengikuti harga pasar.
d. Dapat meminimalisir risiko financial cost jika terjadi inflasi dan
kenaikan suku bunga pasar pada perbankan konvensional.
e. Tidak terpengaruh oleh terjadinya fluktuasi bunga pasar pada
bank konvensional, dan/atau fluktuasi harga saat terjadinya
inflasi.
Adapun kelemahan yang muncul dalam akad Musyarakah
Mutanaqishah ketika diterapkan sebagai bentuk pembiayaan syariah
adalah:
a. Risiko terjadinya pelimpahan atas beban biaya transaksi dan
pembayaran pajak, baik pajak atas hak tanggungan atau pajak atas
bangunan, serta biaya-biaya lain yang mungkin dapat menjadi
beban atas aset tersebut.
b. Berkurangnya pendapatan bank syariah atas margin sewa yang
dibebankan pada aset yang menjadi obyek akad. (Hosen, 2009:13)
B. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata to manage berarti control.
Dalam bahasa Indonesia diartikan mengendalikan, menangani atau
mengelola. Secara etimologi, manajemen adalah penertiban,
pengaturan, pengurusan, dan perencanaan, sedangkan secara
terminologi manajemen adalah suatu aktivitas menyangkut
kepemimpinan, pengarahan, pengembangan personal, perencanaan,
dan pengawasan terhadap pekerjaan yang berkenan dengan unsur-
unsur pokok dalam suatu proyek. (Sumar‟in, 2012:87)
Haiman mengatakan manjemen adalah fungsi untuk mencapai
suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang
dilakukan individu untuk mencapai tujuan. Sementara Mulyasa
memandang manajemen sebagai suatu proses yang khas yang terdiri
11
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-
orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah,
menjadi saksi dengan adil...”
14
3. Tingkatan-Tingkatan Manajemen
a. Manajemen lini pertama (firsr-line management)
Dikenal dengan istilah manajemen operasional, merupakan
manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi pegawai non-manajerial yang terlibat dalam proses
operasional organisasi. Mereka sering disebut penyelia
15
4. Strategi Pemasaran
a. Pengertian Strategi
Menurut Chandler (1962), strategi merupakan alat untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka
panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya.
Sedangkan menurut Porter (1985) strategi adalah alat yang sangat
penting untuk mencapai keunggulan bersaing.
Menurut Stephanie K. Marrus, strategi didefinisikan sebagai
suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut
dapat dicapai.
Selain itu, menurut Hamel dan Prahalad (1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
16
3) Konsep pejualan
Kebanyakan konsumen tidak akan membeli cukup
banyak produk, terkecuali perusahaan menjalankan suatu
usaha promosi dan penjualan yang kokoh. Oleh karena itu
perusahaan harus menjalankan usaha-usaha promosi dan
penjualan dalam rangka memengaruhi konsumen. Dalam
konsep ini kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif
melalui usaha-usaha promosi yang gencar.
4) Konsep pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk
mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Kemudian kunci
yang kedua adalah pemberian kepuasan seperti yang
diinginkan oleh konsumen secara lebih efektif dan efisien
dari yang dilakukan pesaing.
5) Konsep pemasaran kemasyarakatan
Konsep pemasaran kemasyarakatan menyatakan bahwa
tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan
dan minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang
diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pesaing
sedemikian rupa, sehingga dapat mempertahankan dan
mempertinggi kesejahteraan masyarakat. (Kasmir, 2004:68-
70)
Bagi dunia perbankan, konsep yang paling tepat untuk
diaplikasikan adalah konsep pemasaran yang bersifat
kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan konsep
pemasaran. Dalam kedua konsep itu jelas tertuang pelanggan
benar-benar harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar pelanggan
tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa yang dihasilkan
oleh bank. (Kasmir, 2003:173)
20
2) Pricing (Harga)
Secara sederhana, istilah harga bisa diartikan sejumlah
uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non-moneter)
yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan
untuk mendapatkan sebuah produk. (Tjiptono dan Chandra,
2012:315)
Bagi perbankan terutama bank yang berprinsip
konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya
provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya
iuran, dan biaya-biaya lainnya. Sedangkan harga bagi bank
yang berprinsip syariah adalah bagi hasil. (Kasmir, 2003:198)
Dalam penentuan baik untuk harga jual ataupun harga
beli pihak bank harus berhati-hati. Kesalahan dalam
penentuan harga akan menyebabkan kerugian pada bank.
Tujuan penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut :
a. Untuk bertahan hidup
Artinya, dalam kondisi tertentu, terutama dalam
kondisi persaingan yang tinggi. Dalam hal ini bank
menentukan harga semurah mungkin dengan maksud
produk dan jasa laku dipasaran, misalnya untuk bunga
simpanan lebih tinggi dibandingkan dengan bunga
pesaing dan bunga pinjaman rendah, tetapi dalam kondisi
masih menguntungkan.
b. Untuk memaksimalkan laba
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan
yang meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan.
Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga
murah atau tinggi.
c. Untuk memperbesar market share
Penentuan harga ini dengan harga yang murah,
sehingga diharapkan jumlah nasabah meningkat dan
24
5. Manajemen Pembiayaan
a. Pengertian Manajemen Pembiayaan
Manajemen pembiayaan terdiri dari dua kata, yaitu
manajemen dan pembiayaan. Manajemen merupakan seni
melaksanakan dan mengatur. Pembiayaan atau financing adalah
pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain
untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik
dilakukan sendiri maupun lembaga. (Asiyah, 2015:2)
28
3) Masyarakat
a) Pemilik dana
Sebagaimana pemilik, mereka mengharapkan dari dana
yang diinvestasikan akan diperoleh bagi hasil.
b) Debitur yang bersangkutan
Para debitur, dengan penyediaan dana baginya, mereka
terbantu guna menjalankan usahanya (sektor produktif)
atau terbantu untuk pengadaan barang diinginkan
(pembiayaan konsumtif).
c) Masyarakat umumnya konsumen
Mereka dapat memperoleh barang yang dibutuhkannya.
4) Pemerintah
Akibat penyediaan pembiayaan, pemerintah terbantu
dalam pembiayaan pembangunan negara, di samping itu akan
diperoleh pajak (berupa pajak penghasilan atas keuntungan
yang diperoleh bank dan juga perusahaan-perusahaan).
5) Bank
Bagi bank yang bersangkutan, hasil dari penyaluran
pembiayaan, diharapkan bank dapat meneruskan dan
mengembankan usahanya agar tetap survival dan meluas
jaringan usahanya, sehingga semakin banyak masyarakat yang
dapat dilayaninya. (Muhammad, 2004:196)
c. Fungsi Pembiayaan
Pembiayaan yang diselenggarakan oleh bank syariah secara
umum berfungsi untuk:
1) Meningkatkan daya guna uang
Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam
bentuk giro, tabungan dan deposito. Uang tersebut dalam
persentase tertentu ditingkatkan kegunaannya oleh bank guna
suatu usaha peningkatan produktivitas.
30
pihak. Hal ini penting karena jika kredit macet terjadi kerugian
bagi bank bersangkutan. Oleh karena itu penyaluran kredit
harus didasarkan pada prinsip kehati-hatian dan dengan sistem
pengendalian yang baik dan benar.
Tujuan dari pengendaian kredit antara lain:
a. Menjaga agar kredit yang disalurkan tetap aman.
b. Mengetahui apakah kredit yang disalurkan itu lancar atau
macet.
c. Melakukan tindakan pencegahan kredit macet atau kredit
bermasalah.
d. Mengevaluasi apakah prosedur penyaluran kredit yang
dilakukan telah baik atau masih perlu disempurnakan.
e. Memperbaiki kesalahan-kesalahan karyawan analisis
kredit dan mengusahakan agar kesalahan itu tidak terulang
lagi.
Sistem pengendalian kredit yang digunakan dalam
melakukan pencegahan pembiayaan bermaslah yaitu:
1) Sistem Internal Cotrol Of Credit (pengawasan kredit)
merupakan sistem pengendalian kredit yang dilakukan
oleh karyawan bank bersangkutan. Cakupannya meliputi
pencegahan dan penyelesaian kredit macet.
2) Audit Control Of Credit merupakan sistem pengendalian
atau penilaian nasabah yang berkaitan dengan pembukuan
kredit. Jadi pengendalian atas masalah khusus, yaitu
tentang kebenaran pembukuan kredit bank.
3) External Control Of Credit merupakan sistem
pengendalian kredit yang dilakukan pihak luar, baik Bank
Indonesia atau akuntan publik.
Sedangkan jenis pengendalian kredit yang digunakan
dalam melakukan pencegahan pembiayaan bermasalah yaitu
Prefentive Control Of Credit (pencegahan pengawasan
35
6. Manajemen Risiko
a. Pengertian Manajemen Risiko
Risiko dapat diartikan sebagai probabilitas sesuatu outcome
yang berbeda dengan outcome yang diharapkan. Manajemen resiko
diartikan sebagai rangkaian prosedur dan metodologi yang
digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan
mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan bank. Manajemen
risiko organisasi suatu sistem pengelolaan risiko yang dihadapi oleh
37
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan
(field research) berbentuk deskriptif kualitatif, yang menggambarkan dan
menjelaskan tentang alasan Bank Nagari Cabang Syariah Solok membuka
produk pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah, bentuk usaha yang
dibiayai, kiat-kiat pemasaran, dan strategi mengantisipasi kerugiannya.
Tabel 3. 1
Tahapan Penelitian
43
44
C. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, field-notes
untuk mencatat hasil wawancara yang dilakukan, daftar wawancara dan
kamera untuk membuat dokumentasi saat pelaksanaan wawancara.
D. Sumber Data
Data yang didapatkan dalam penelitian ini bersumber dari:
1. Sumber data primer
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Eka Satria Praja
selaku pimpinan dan Rifka Abadi selaku petugas bagian pembiayaan
Musyarakah Mutanaqishah pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok.
2. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen-
dokumen berupa brosur dan jadwal angsuran pembiayaan Musyarakah
Mutanaqishah nasabah pada Bank Nagari Cabang Syariah Solok.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu berupa brosur dan jadwal angsuran pembiayaan
Musyarakah Mutanaqishah nasabah pada Bank Nagari Cabang
Syariah Solok.
47
48
Gambar 4. 1
Logo Bank Nagari Syariah
Gambar 4. 2
Struktur Organisasi Bank Nagari Syariah
a) Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, namun tidak dapat ditarik dengan Cek, Bilyet
Giro, atau alat pembayaran lainnya yang dapat
dipersamakan dengan itu. Syarat membuka Tabungan
Syariah.
(1) Menyerahkan foto copy identitas diri
(KTP/SIM/Passport).
(2) Mengisi permohonan pembukaan rekening yang
telah disediakan.
(3) Menyerahkan foto copy Akta Pendirian Perusahaan
berikut perubahan, perizinan usaha khusus bagi
nasabah berbentuk perusahaan atau badan usaha.
(4) Menyerahkan foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) perusahaan bagi nasabah berbentuk Badan
Usaha.
(5) Mengisi Formulir Data Nasabah (FDN) yang telah
disediakan.
Tabel 4. 1
Produk Tabungan Bank Nagari Cabank Syariah Solok
Produk Jenis Produk Akad
-Wadiah
Giro Giro -Mudharabah
-Wadiah
Sikoci -Mudharabah
Tabungan TabunganKu -Wadiah
Tahari Mabrur -Wadiah
-Mudharabah
Deposito Deposito -Mudharabah
53
Tabel 4. 2
Jenis Tabungan Bank Nagari Syariah
b) Deposito
Simpanan berjangka yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian
nasabah penyimpanan dengan bank. Jangka waktu
deposito adalah 1, 3, 6 12 dan 24 bulan. Setoran awal
ditetapkan minimal sebesar Rp.1.000.000 (Satu juta
rupiah). Dengan sistim bagi hasil berbentuk nisbah 48%
untuk nasabah. Syarat membuka Deposito Syariah:
(1) Memiliki tabungan syariah pada bank bersangkutan.
(2) Menyerahkan foto copy identitas diri (KTP/SIM)
bagi Warga Negara Indonesia (WNI), Passport dan
Surat Izin Tinggal Sementara bagi Warga Negara
Asing (WNA)
(3) Mengisi aplikasi permohonan pembukaan rekening
deposito yang telah disediakan.
(4) Menyerahkan foto copy akta pendirian perusahaan
berikut perubahan, perizinan usaha khusus bagi
nasabah berbentuk perusahaan/badan usaha.
54
Tabel 4. 3
Fasilitas Atm Bank Nagari Cabang Syariah
58
b) SMS Banking
Jenis pelayanan bagi pemilik rekening tabungan
untuk melakukan transaksi info saldo dan transfer antar
rekening Bank Nagari melalui media Handphone yang
kedepannya akan dikembangkan menjadi mobile banking
dan internet banking. Biaya akses SMS Banking sebesar
Rp.1.700/transaksi dari pulsa telepon.
c) Transfer atau kiriman uang
(1) BI-RTGS (Bank Indonesia-Real Time Gross
Settlement)
Sistem transfer dana berbasis RTGS
menggunakan sistem Bank Indonesia yang
memungkinkan bank dapat melakukan berbagai
59
Tabel 4. 4
Contoh Perhitungan Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah
Tabel 4. 5
Contoh Perhitungan Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah Bentuk
Investasi
2. Modal kerja
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Rifka
Abadi selaku account officer, dalam pelaksanaan pembiayaan
Musyarakah Mutanaqishah yang berbentuk modal kerja, Bank Nagari
Cabang Syariah Solok memberikan pembiayaan kepada nasabah
untuk pembelian suatu aset/asset lancar yang akan digunakan oleh
nasabah untuk usahanya, misalnya yaitu pembelian barang-barang
elektronik.
Dalam hal ini usaha nasabah yaitu menjual barang-barang
elektronik, bank dan nasabah saling menggabungkan modalnya untuk
membeli aset tersebut dengan menggunakan akad musyarakah,
kemudian aset tersebut dijual kepada nasabah dengan menggunakan
akad bai‟ dengan pembayaran angsuran sesuai dengan jangka waktu
yang telah disepakati bersama. Keuntungan dari hasil usaha tersebut
akan dibagi hasilkan kepada bank dan nasabah sesuai dengan porsi
modal masing-masing.
Tabel 4. 6
Contoh Perhitungan Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah
Bentuk Modal Kerja
Tabel 4. 7
Contoh Perhitungan Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah
Bentuk Komsumtif
67
Tabel 4. 8
Porsi Modal Bagi Hasil Usaha Dan Jadwal Angsuran Setoran Modal
Pembiayaan iB Musyarakah Mutanaqishah
71
3. Place (tempat)
Menurut Eka Satria Praja selaku pimpinan bank, Bank Nagari
Cabang Syariah Solok berada di tempat keramaian, lokasi ini
berdekatan dengan pasar Solok dan pusat pertokoan. Lokasi kantor
yang dipilih Bank Nagari Cabang Syariah Solok ini cukup strategis,
karena berada di pusat kota. Dengan demikian, pemasaran
pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah dapat dilakukan dengan
pelaku pasar, di samping nasabah lebih mudah datang ke lokasi bank,
lokasi ini juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana serta ruangan
yang nyaman dan bersih sehingga nasabah nyaman bertransaksi di
bank.
Menururt Rifka Abadi selaku Account Officer, selain lokasi
Bank Nagari Cabang Syariah Solok yang strategis, bank tersebut juga
lebih mudah akses transportasi menuju bank, sehingga nasabah yang
akan mengajukan pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah mudah
untuk berkunjung ke bank.
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, Bank Nagari
Cabang Syariah Solok memiliki tempat yang strategis, bank tersebut
berada disekitar pusat pertokoan masyarakat dan juga dekat dengan
pasar Solok. Sehingga pemasaran produk pembiayaan Musyarakah
Mutanaqishah dengan pelaku pasar dapat dilakukan dengan mudah.
Selain itu, Bank Nagari Cabang Syariah Solok juga memiliki sarana
dan prasarana yang indah, bersih, dan ruang tunggu yang luas
sehingga nasabah nyaman bertransaksi di bank tersebut.
4. Promotion (promosi)
Bank Nagari Cabang Syariah Solok mempromosikan produk
Musyarakah Mutanaqishah ini sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Misalnya, nasabah yang ingin melakukan pembiayaan untuk
72
F. Analisa Penulis
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan tentang manajemen
pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah pada Bank Nagari Cabang
Syariah Solok, menurut penulis dalam melakukan pemasaran dan strategi
mengantisipasi kerugian pembiayaan tersebut belum dilakukan secara
maksimal, karena dilihat dari pemasaran yang dilakukan oleh Bank Nagari
Cabang Syariah Solok, ada beberapa elemen dari marketing mix belum
terlaksana dengan baik yaitu pada strategi promotion. Dalam strategi
promosi Bank Nagari Cabang Syariah Solok hanya melakukan periklanan
77
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Alasan Bank Nagari Cabang Syariah Solok membuka produk
pembiayaan Musyarakah Mutanataqishah yaitu untuk memudahkan
nasabah dalam melunasi pembiayaannya karena sistem pembayaran
menurun, sehingga masyarakat merasa terbantu dengan adanya produk
tersebut. Selain itu, melalui produk pembiayaan Musyarakah
Mutanaqishah, bank juga dapat meningkatkatkan keuntungannya.
2. Adanya pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah pada Bank Nagari
Cabang Syariah Solok, ada beberapa bentuk usaha yang dapat dibiayai
melalui pembiayaan tersebut yaitu:
a. Pembiayaan investasi
b. Pembiayaan modal kerja, dan
c. Pembiayaan konsumtif
3. Untuk mempekenalkan pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah, Bank
Nagari Cabang Syariah Solok melakukan strategi pemasaran melalui
marketing mix (bauran pemasaran) yaitu product, price, place, dan
promotion. Meskipun pemasaran sudah dilakukan, akan tetapi masih
belum banyak masyarakat mengetahui tentang pembiayaan tersebut,
hal ini berdampak pada bank itu sendiri karena belum banyaknya
masyarakat yang melakukan pembiayaan tesebut. Dilihat dari sisi lain,
dari pemasaran yang telah dilakukan oleh Bank Nagari Cabang
Syariah Solok, sudah ada di antara masyarakat yang menawarkan
dirinya untuk melakukan pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah.
4. Sebelum Bank Nagari Cabang Syariah Solok menyetujui pembiayaan
Musyarakah Mutanaqishah yang diminta oleh nasabah, Bank Nagari
Cabang Syarariah Solok harus menganalisis nasabah tersebut dengan
79
80
B. Saran
1. Seharusnya Bank Nagari Cabang Syariah Solok lebih meningkatkan
strategi pemasaran tentang pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah
kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat lebih banyak
mengetahui dan mengerti tentang pembiayaan tersebut yang sudah
dibuka oleh Bank Nagari Cabang Syariah Solok.
2. Strategi mengantisipasi kerugian dalam pembiayaan Musyarakah
Mutanaqishah sudah dilakukan dengan baik, sebaiknya Bank Nagari
Cabang Syariah Solok harus mempertahankannya agar kerugian
tidak terjadi pada Bank tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ascarya. 2011. Akad dan produk bank syariah. Rajawali Pers. Jakarta
Asiyah, B.N. 2015. Manajemen pembiayaan bank syariah. Klimedia. Yogyakarta
Hasibuan, M S.P. 2001. Dasar-dasar perbankan. PT Bumi Aksara. Jakarta
Himpunan fatwa keuangan syariah DSN MUI. 2014. Erlangga
Hosen, N. 2009. Musyarakah Mutanaqishah. Jurnal Nadratuzzaman Hosen
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta (1)
Iska, S. 2012. Sistem perbankan syariah di Indonesia dalam perspektif
ekonomi. Fajar Media Press. Yogyakarta
Ismail. 20110. Manajemen perbankan dari teori menuju aplikasi. Kencana Media
Group. Jakarta
Jusuf, J. 2004. Panduan dasar untuk account officer. Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN. Yogyakarta
Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. PT RaraGrafindo Persada. Jakarta
_______. 2004. Pemasaran Bank. Kencana. Jakarta
Manurung, M. 2004. Uang, Perbankan, dan ekonomi moneter (kajian
kontekstual Indonesia) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta
Muhammad. 2000. Sistem dan prosedur operasional bank syariah. UII Press.
Yogyakarta
_______. 2004. Manajemen dana bank syariah. Ekonisia. Yokyakarta
Priansa, D. J. dan A, Garnida. 2013. Manajemen perkantoran: Efektif, efisien
dan profesional. Alfabeta. Bandung
Ratnasari, R.T dan M, Aksa. 2011. Manjemen pemasaran jasa. Ghalia
Indonesia. Bogor
Salim, A. 2007. Asuransi dan manajemen risiko. PT RajaGrafindo Persada.
Jakarta
Sulhan, M dan E, Siswanto. 2008. Manajemen bank: konvensional dan syariah.
UIN-Malang Press.malang
Sumar‟in. 2012. Konsep kelembagaan bank syariah. Graha Ilmu. Yogyakarta
Sunarya, A. 2011. Kewirausahaan. CV Andi Offset. Yogyakarta
Swastha, B. 2002. Azas-azas marketing. Liberty. Yogyakarta
Tjiptono, F dan G, Chandra, 2012. Pemasaran strategik. C.V Andi Offset.
Yogyakarta