Pendahuluan
Teknologi Informasi saat ini memiliki pengaruh yang luar biasa bagi semua
bidang usaha termasuk perbankan. Bidang perbankan mempunyai berbagai macam
bentuk usaha salah satunya perkreditan. Bank Rakyat Indonesia sebagai bank umum
menawarkan 4 (empat) macam produk kredit kepada nasabah/debitur. Untuk
mendapatkan produk kredit ini maka nasabah harus mengetahui informasi tentang
produk kredit serta persyaratan – persyaratan yang harus dipenuhi [1]. Hal ini memicu
adanya tuntutan terhadap tersedianya kemudahan – kemudahan informasi dan transaksi
dalam perbankan yang membuat semuanya serba instan. Produk teknologi sebelumnya
yang dipakai oleh bank yaitu phone dan sms banking yang menggunakan telepon dan
sms untuk melakukan transaksi, internet banking menggunakan komputer berbasis web,
kini tersedia layanan mobile banking yang mudah diakses dimana saja [2]. Berbagai
teknologi inilah yang digunakan juga dalam pemberian informasi kredit untuk
membantu nasabah dalam menyediakan informasi berdasarkan kebutuhan kredit,
persyaratan dan pendaftaran secara online tanpa harus membuang waktu pergi ke bank
yang menyediakan layanan kredit.
Pada umumnya aplikasi mobile dikembangkan dengan platform symbian dengan
memakai teknoloi J2ME. Saat ini aplikasi mobile mulai dikembangkan menggunakan
platform android berbasis linux. Keuntungan memakai platform android yaitu lengkap
(complete platform), terbuka (open source platform), gratis (free platform). Selain dapat
digunakan sebagai sistem operasi mobile, android sekarang juga mulai berkembang
pesat sebagai operating system tablet PC [8]. Berdasarkan latar belakang yang ada
penulis mencoba merancang sebuah aplikasi Sistem Informasi Kredit Berbasis Android
pada bank BRI Tondano karena penggunaan dari Sistem operasi Android saat ini
sedang disukai oleh masyarakat, pada awal kemunculan sistem operasi ini mendapat
dukungan dari masyarakat luas karena mengusung open source, selain itu ponsel
android memiliki banyak kemampuan mulai dari konektivitas, kenyamanan serta
kemudahan dalam mengakses fitur – fitur yang diberikan,dan harga dari ponsel ini
relatif murah. Sedangkan untuk pihak bank sendiri aplikasi ini dapat memberikan
layanan sistem informasi kredit yang cepat, tepat dan dapat diakses dimana saja.
2. Kajian Pustaka
Penelitian Terdahulu
Berbagai macam penelitian tentang sistem informasi berbasis mobile telah
dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satunya adalah penelitian yang berjudul Rancang
Bangun Aplikasi Mobile Office Information Sistem Berbasis J2ME. Dalam penelitian
tersebut PT Sinar Unigrain dijadikan sebagai objek penelitian. Aplikasi yang dirancang
pada penelitian ini adalah Mobile Office Information System (MOIS) suatu aplikasi
yang dapat mengakses informasi yang berkaitan dengan data perusahaan secara real
time dilakukan dengan menerapkan teknologi J2ME pada pemograman wireless [7].
Penelitian yang kedua adalah Sistem Informasi Berbasis Web Mobile Studi
Kasus Penagihan dan Pembayaran Angsuran Bank. Dalam penelitian tersebut Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) dijadikan sebagai objek penelitian. Sistem yang dirancang
pada penelitian ini adalah membuat webserver dengan database terintegrasi dan
pengelolaan melalui web application base dimana web ini dapat memberikan layanan
informasi pembayaran melalui sms gateway [2].
4
Kredit
Kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang, barang) dengan balas prestasi
(kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu yang akan datang. Kredit berfungsi
kooperatif antara pemberi kredit dan penerima kredit atau antara kreditur dengan
debitur. Keduanya menarik keuntungan dan saling menanggung risiko. Singkatnya,
kredit dalam arti luas didasarkan atas komponen kepercayaan, risiko, dan pertukaran
ekonomi di masa-masa mendatang [4].
Dalam hal ini BRI sebagai pemberi kredit mempunyai 4 (empat) macam jenis
kredit yaitu Kredit Konsumer mencakup Kredit Multi Guna (KMK), Kredit
Pembangunan Rumah (KPR), dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) ; Kredit
Komersial mencakup Kredit Modal Kerja (KMK), dan Kredit Investasi (KI) ; Kredit
Konsumtif mencakup Kredit Pegawai Tetap (KRETAP), dan Kredit Pensiun ; yang
terakhir adalah Kredit Program yang mencakup Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan
PKBL (Pembiayaan Program Pembinaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil) [1].
Proses penilaian dari berbagai macam produk kredit yang ditawarkan oleh BRI
dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar yaitu Kredit Perorangan dan Kredit Usaha,
dari kedua bagian ini memiliki penilaian yang berbeda - beda untuk menganalisis dan
menilai status kredit dari seorang nasabah maka penulis memilih metode kredit skoring
sebagai penentuan dalam proses kredit. Model penilaian menjadi kunci untuk
memprediksikan apakah pemohon yang telah diterima akan berubah menjadi nasabah
yang baik atau buruk, definisi dari nasabah yang baik atau buruk memiliki perbedaan
pada masing – masing bank yang umumnya letak perbedaan itu terdapat pada
penggunaan rekening dan pendapatan. [4].
Android
Teknologi Android merupakan sebuah kemajuan teknologi dalam industri
mobile, dimana teknologi ini dikembangkan pada tahun 2007 dan dibeli oleh Google
Inc, untuk mengembangkan android dibentuklah Open Handset Alliance dimana
terdapat 34 perusahaan yang bersaing dalam pengembangan android. Teknologi
Android mempunyai beberapa keuntungan didalamnya dan dikatakan sebagai platform
masa depan [8]. Dari arsitektur sistem, Android merupakan sekumpulan framework dan
virtual machine yang berjalan di atas kernel linux. Virtual machine Android bernama
Dalvik Virtual Machine (DVM), engine ini berfungsi untuk menginterpretasikan dan
menghubungkan seluruh kode mesin yang digunakan oleh setiap aplikasi dengan kernel
Linux. Sementara untuk framework aplikasi sebagian besar dikembangkan oleh google
dan sebagian yang lain dikembangkan oleh pihak ketiga. Beberapa framework yang
dikembangkan oleh Android sendiri misalnya fungsi untuk teleponi seperti panggilan
telepon, sms, video call. Browser Android menggunakan google chrome yang
sebelumnya sudah dikembangkan oleh google jauh sebelum Android rilis [8].
ASP.net
ASP.Net merupakan teknologi baru pengembangan dari ASP dengan adanya
tambahan .NET Framework sebagai fondasi pemograman, maka ASP.Net mendapat
dukungan dari beberapa bahasa pemograman seperti AJAX, CSS, JQuery, Javascript,
Crystal Report, Linq Datasource, VB.Net, Java Script, dan C# [9].
5
Gambar 1 Arsitektur ASP.Net [9]
3. Metode Penelitian
Sebelum pembuatan sistem ini, terlebih dahulu akan dibangun perancangan
sistem tujuannya agar sistem dapat bekerja dengan baik, kerangka perancangan sistem
dapat dilihat pada Gambar 2.
Sistem yang dibangun kali ini mempunyai 3 (tiga) bagian penting yaitu web
server sebagai media penyimpanan data, analisa, dan pengiriman data; provider seluler
sebagai media penghubung data antara pengguna dan web server; dan yang terakhir
pengguna ponsel android sebagai media upload data.
6
4. Prosedur Pengajuan Kredit
Manfaat yang dapat diambil pada penggunaan aplikasi ini antara lain adalah
sebelum memakai aplikasi pengajuan kredit berbasis android pendaftaran masih
menggunakan pengisian formulir yang begitu banyak dalam hal mendaftarkan kredit
dan mendapatkan status penentuan kredit, yang kedua nasabah tidak harus melakukan
pengisian form pengisian data secara berulang kali hanya dilakukan satu kali, yang
ketiga dengan adanya aplikasi pengajuan kredit berbasis android memungkinkan
nasabah untuk melakukan pengisian data keuangan kapan saja sesuai kebutuhan dan
untuk nasabah yang telah melunasi kreditnya tidak perlu lagi mengisi form awal pada
BRI.
7
5. Perancangan Prototype Model
Model rekayasa perangkat lunak yang dipakai dalam pembuatan sistem ini
adalah model prototype, kerangka kerja model prototype dapat dilihat pada Gambar 4.
- Analisa Kebutuhan
Tahap ini merupakan langkah awal untuk mengetahui dan memahami kebutuhan
dari sistem yang dilakukan dengan cara wawancara kepada pihak bank untuk
mengetahui produk kredit, syarat – syarat yang dibutuhkan dalam permohonan kredit,
dan perhitungan analisa kredit yang dipakai oleh bank.
8
melihat produk kredit
melihat berita
login
Nasabah Non nasabah
exit
analisa kredit
tambah nasabah
cek pendaftaran
tambah user
update berita
Dari use case diagram yang ditunjukkan pada Gambar 5, dan Gambar 6 dapat
dilihat hubungan fungsionalitas dari aktor masing – masing :
- Nasabah : Use case ini berjalan pada ponsel android, dimana nasabah dapat melihat
semua menu dari mendaftar kredit, melihat produk kredit, melihat berita, melihat
status kredit, dan keluar aplikasi.
- Non Nasabah : Dapat melihat produk kredit, melihat berita, dan keluar aplikasi.
- Account Officer : Use case ini berjalan pada web server, tugas dari seorang Account
Officer (AO) adalah dapat melakukan perubahan data terhadap produk kredit dan
berita, dapat melihat dan menganalisa data keuangan kredit serta melakukan update
status nasabah kredit.
- Admin : Use case ini juga berjalan pada web server dimana admin dapat melakukan
update produk kredit, update berita,melakukan penambahan user yang dapat
mengakses halaman web dan menambah nasabah yang dapat mengakses pendaftaran
kredit.
9
Langkah kedua dalam perancangan UML adalah membuat activity diagram dari
sistem, ada empat (empat) activity diagram yang dirancang untuk menggambarkan
proses aktivitas alur kerja yang terjadi dari awal sampai akhir.
Tampilan Menu
Information Kredit
start tampil menu
untuk nasabah non
produk kredit
BRI yang berjalan
pada android
tampil menu application
berita
end exit
tampil menu
berita
tampil menu
daftar kredit
tampil menu
cek status
logout
end exit
Gambar 7 dan Gambar 8 menjelaskan aktivitas yang terjadi antara non nasabah
dan nasabah dimana terdapat perbedaan dalam melihat menu yang berjalan pada ponsel
android, dimana untuk nasabah dapat melihat semua tampilan yang ada dan dapat
melakukan pendaftaran kredit. Sedangkan untuk non nasabah hanya dapat melihat
tampilan – tampilan umum yaitu menu produk kredit, menu berita, dan keluar aplikasi.
10
account officer w eb application
menu update
produk kredit
menu cek
pendaftaran
menu update
berita
end logout
Aktivitas dari Account Officer (AO) sebagai petugas bank dapat melakukan
update terhadapa produk kredit dan berita, kedua menu ini juga dapat diakses oleh
admin. AO juga dapat melakukan cek pendaftaran kredit, menganalisa, dan
memutuskan status kredit dari data keuangan yang sudah diinputkan nasabah melalui
smartphone android. Alur aktivitas dapat dilihat pada Gambar 9.
admin web application
menu update
nasabah
menu
update user
menu update
produk kredit
menu update
berita
end logout
11
Perancangan aplikasi dari sistem ini memiliki class diagram yang ditunjukkan
pada Gambar 11 dan menjelaskan tentang tabel – tabel yang digunakan dalam sistem,
sehingga memungkinkan relasi antar tabel.
12
Tabel 1 adalah tabel yang ditujukan kepada nasabah untuk diinput kedalam
sistem, hasil dari data inputan aspek keuangan ini akan dianalisis kembali oleh admin
dengan menggunakan persamaan dalam usaha mendapatkan kredit perorangan.
Sedangkan Tabel 2 merupakan tabel untuk pendaftaran kredit usaha dimana terdapat
perbedaan field dalam tabel kredit usaha.
13
Gambar 12 Rancangan Halaman Depan Android
Header
Evaluasi Prototype
Dalam pemodelan Prototype tahap ini merupakan bagian dari implementasi dan
testing. Tahap ini menghasilkan aplikasi yang telah dibuat dan melakukan pengujian
untuk mengetahui aplikasi ini layak untuk digunakan atau tidak.
14
Gambar 14 Halaman Depan
Awal dari pembuatan sistem ini adalah membuat halaman depan untuk
dijalankan pada android, halaman depan dari sistem terdapat menu produk kredit,
berita, login dan exit, sehingga memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi
dalam mendapatkan kredit dan juga halaman ini dapat diakses oleh nasabah maupun
non nasabah. Adapun halaman depan dari aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 14.
Setelah membuat halaman depan, selanjutnya dibuat halaman untuk pendaftaran
kredit yang hanya dapat diakses oleh nasabah. halaman pendaftaran kredit berisi tentang
data – data aspek keuangan yang dimiliki nasabah sebagai persyaratan dalam usaha
mendapatkan kredit setelah semua field diisi dengan benar nasabah calon kredit dapat
menekan button kirim untuk proses selanjutnya. Pada halaman ini terdapat dua macam
kredit yaitu kredit perorangan dan kredit usaha dimana terdapat perbedaan inputan field
pada masing – masing kredit ini. Gambar 15 merupakan contoh data kredit yang harus
diisi oleh nasabah yang sesuai dengan persyaratan dari bank.
Untuk melihat data keuangan hasil inputan dari nasabah maka langkah
selanjutnya dibuat website untuk admin dan account officer yang bertujuan
15
menganalisis data yang telah dikirim dari aplikasi android. Gambar 16 merupakan hasil
analisa dari inputan kredit perorangan nasabah yang dijalankan pada browser.
Gambar 16 dan Gambar 17 merupakan hasil analisa dari kredit perorangan dan
kredit usaha dari kedua analisa ini terdapat perbedaan ratio sehingga untuk
mendapatkan hasil analisa seperti pada Gambar 16 dan Gambar 17 diperlukan
persamaan dalam menghitung data keuangan untuk kredit perorangan.
16
Gambar 19 Persamaan Kredit Usaha
17
Gambar 20 Perhitungan Manual Kredit Perorangan
Perhitungan pada kredit usaha ini hampir menyerupai dengan perhitungan pada
kredit perorangan tetapi pada kredit usaha memiliki penambahan variabel. Standart
perhitungan dari kredit usaha mempunyai skor yang berbeda – beda adapun persyaratan
untuk mendapatkan kredit usaha :
18
yang ada maka dilakukan poin pada tiap rentang skala yang menunjukkan nilai dengan
dekripsi.
a) SS :5
b) S :4
c) KS :3
d) TS :2
e) STS :1
1 5 - - - 15 40 2
2 7 10 3 - - 84 4,2
3 1 18 1 - - 80 4
4 5 11 4 - - 81 4,05
5 3 14 3 - - 80 4
6 - 16 4 - - 76 3,8
Total dan Rata- rata Keseluruhan 441 3,67
Dari nilai rata – rata yang dihasilkan pada Tabel 5 maka dapat disimpulkan skor
untuk menilai ketepatan dari hasil kuisioner yang telah dijawab oleh responden,
digunakan skala likert yaitu memberikan poin pada tiap rentang skala untuk
menunjukkan nilai dengan dekripsi Setuju (S) yang dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 4 Skala Likert
Nilai Skor
SS 5,0 – 4,21
S 3,41 – 4,2
KS 2,41 – 3,4
TS 1,81 – 2,4
STS 1,0 – 1,8
6. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa sistem kredit
yang dibuat dengan studi kasus Bank Rakyat Indonesia Tondano dapat memenuhi dan
memudahkan calon nasabah kredit untuk memasukkan data keuangan dan dari pihak
bank dapat menganalisis data keuangan calon nasabah kredit.
Dengan menggunakan skala likert sebagai penilaian statistik kuisioner maka
hasil dari penggunaan aplikasi sistem informasi kredit menghasilkan rata – rata jawaban
Setuju (S). Tujuan dari sistem ini tidak mengganti pendaftaran manual kredit yang telah
dijalankan oleh Bank tetapi melakukan penambahan fasilitas layanan agar lebih mudah
diakses dan dapat dimengerti tahapan – tahapan kredit yang harus dilewati oleh nasabah
untuk mendapatkan kreditnya.
19
Sistem Kredit yang dibuat ini masih terdapat kekurangan, adapun saran yang
ingin disampaikan pada penelitian ini adalah pengembangan sistem informasi sebaiknya
bukan hanya seputar permintaan kredit tetapi dapat juga memberikan informasi tentang
tagihan, pembayaran dan transfer yang dapat dijalankan pada android.
7. Daftar Pustaka
20