yang akan mengajukan kredit. Proses survei meskipun kepercayaan tersebut mengandung
untuk pengajuan kredit biasanya menggunakan risiko yang tinggi. Karena itu dalam pemberian
sarana telepon, dengan cara perusahaan kredit terdapat beberapa unsur yang sering
penyedia kredit menelfon calon debitur yang disebut sebagai unsur-unsur kredit” (Tobing,
akan mengajukan kredit dan melakukan survei 2014, p.181-182).
ke calon debitur secara manual, Kemudian
setelah proses survei selesai maka perusahaan 2.2. Survei
akan memutuskan apakah permintaan kredit oleh Survei merupakan suatu metode untuk
calon debitur yang bersangkutan diterima atau mengumpulkan data atau informasi dari satu
ditolak. atau sekelompok orang dari lingkungan yang
Proses survei untuk pengajuan kredit hanya
mewakili sebuah populasi. Kerlinger dalam
menggunakan telepon saja dinilai masih kurang Sugiyono (2007) menyatakan “survey sebagai
menjamin kualitas calon debitur yang akan penelitian yang dilakukan pada populasi besar
meminta kredit, banyak calon debitur yang maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah
memalsukan identitas agar bisa mendapatkan data dari sampel yang diambil dari populasi
kredit. Oleh karena itu maka diadakan survei tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
dengan cara berkunjung ke rumah calon debitur relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar
yang akan mengajukan kredit. Calon debitur
variabel sosiologis maupun psikologis”.
akan disurvei dengan cara diwawancara secara Terdapat banyak cara untuk melakukan survei
langsung oleh pegawai perusahaan kredit. hal ini dari menggunakan telepon, kuisioner atau
dapat mengurangi kecurangan calon debitur wawancara secara langsung.
yang memalsukan identitas nya. pegawai
persahaan kredit juga akan mengetahui 2.3 Survei Kredit
lingkungan tempat tinggal calon konsumen, hal
ini dapat menadi pertimbangan dalam Survei Kredit merupakan suatu aktifitas
memutuskan apakah kreditnya diterima atau untuk mengambil data seorang yang akan
ditolak. mengajukan kredit. Survei kredit ini dilakukan
Untuk melakukan survei dengan cara untuk melihat apakah seorang yang akan
berkunjung ke rumah calon debitur, maka mengajukan kredit tersebut dapat dan mampu
dibutuhkan platform untuk memasukan data untuk melunasi kredit yang mereka pinjam. Data
survei calon konsumen. Oleh karena itu penulis hasil survei yang didapat dari seorang yang akan
membuat aplikasi survei kredit berbasis android mengajukan kredit akan dianalisis oleh
yang akan digunakan untuk pegawai kredit yang perusahaan penyedia kredit, apabila hasil
akan melakukan survei ke rumah calon debitur. analisis data tersebut menyatakan orang tersebut
Dengan adanya aplikasi tersebut maka akan dapat melunasi kredit yang mereka pinjam, maka
dapat meningkatkan keakuratan dalam pengajuan kredit akan diterima, apabila tidak
mendapatkan data, dan kecepatan dalam maka pengajuan kredit akan ditolak.
pelayanan dan pengambilan keputusan.
2.4. Penerapan Prinsip 5C Dalam Pemberian
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN Kredit
Hal penting yang perlu dilakukan untuk
2.1. Kredit pihak penyedia kredit yaitu memeriksa dan
Kredit merupakan sebuah pinjaman yang menganalisis calon peminjam kredit sehingga
diberikan oleh seseorang kepada orang lain yang pihak penyedia kredit bisa yakin dalam
kemudian pinjaman tersebut harus dikembalikan kemampuan calon peminjam kredit untuk
oleh peminjam kepada seseorang yang telah mengembalikan kredit yang dimaksud. Niniek
memberikan pinjaman tersebut. Menurut Wahyuni (2017, pp.14-15) menyatakan terdapat
Savelberg (1991) menyatakan “Kredit 5 aspek analisa peminjam kredit yang kemudian
merupakan sebuah jaminan yang dipinjamkan disebut 5C. Pertama yaitu Character (Watak)
dari seseorang untuk menyerahkan sesuatu sifat atau watak dari peminjam kredit. Kedua
kepada orang lain yang bertujuan untuk yaitu Capacity (Kemampuan) kemampuan
memperoleh kembali apa yang telah diserahkan” peminjam kredit untuk mengembalikan kredit.
“Pemberian kredit memiliki arti memberikan Ketiga yaitu Capital (Modal) modal yang
kepercayaan kepada debitur oleh kreditur, dimiliki oleh peminjam kredit. Keempat yaitu
Collateral (Jaminan) jaminan yang dimiliki
Aktor Deskripsi
Field Field Verificator merupakan
Verificator seorang pengguna aplikasi yang 4.3. Use Case Diagram
melakukan survei ke tempat tinggal
calon customer, kemudian
Use Case diagram merupakan gambaran
memasukan data hasil survei yang berisi relasi antara aplikasi survei kredit
tersebut menggunakan aplikasi dengan aktor. Use Case ini berdasarkan dari
kebutuhan fungsional aplikasi yang sudah dibuat
sebelumnya. Diagram Use Case dapat dilihat
pada Gambar 3.
4.2. Kebutuhan Fungsional dan non-
Fungsional
Kebutuhan Fungsional merupakan
kebutuhan yang berisi fungsi-fungsi apa saja
yang dapat dilakukan oleh sistem. Kebutuhan
non-fungsional merupakan kebutuhan yang
ditawarkan oleh sistem. Analisis Kebutuhan
Fungsional dan non-fungsional dapat dilihat
pada Tabel 2 dan Tabel 3.
3. Halaman Tasklist
Halaman ini berfungsi untuk
melihat seluruh daftar tugas survei yang
sudah disurvei dan belum disurvei.
8. DAFTAR PUSTAKA
Dedykuncoro, 2016. Membuat Aplikasi
Android CRUD Menggunakan
Database MySQL [online] Tersedia di:
<https://dedykuncoro.com/2016/03/me
mbuat-aplikasi-android-crud-
menggunakan-database-
mysql.html?cv=1>
Pressman, Roger S. 2010. Software
Engineering: A Practitioner’s Approach,
Seventh Edition. New York. McGraw-
Hill.
Sommerville, Ian. 2011. Software Engineering
9th Edition. Pearson Education, Inc.
Wahyuni, Niniek., 2017. Penerapan Prinsip 5C
Dalam Pemberian Kredit Sebagai
Perlindungan Bank. Lex Journal: Kajian
Hukum & Keadilan, 1(1), pp.236-550