Oleh :
Maya Annisa Anggraeni
(017895971)
mayaannisa016@gmail.com
S1 Manajement
Abstrak
Tujuan karya ilmiah ini dibuat adalah untuk memaparkan proses inisiasi kredit Bank
Danamon Simpan Pinjam guna meminimalisir terjadinya resiko kredit macet. Menurut
Undang – Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, pengertian bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat luas. Berdasarkan pengertian tersebut, kegiatan pokok
bank adalah menerima simpanan dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana dalam
bentuk giro, tabungan serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang
memerlukan dana. Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang
atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali
dalam jangka waktu yang ditentukan dengan pemberian bunga. Ketika bank memberikan
pinjaman uang kepada nasabah, bank tentu saja mengharapkan uangnya kembali. Karenannya
untuk memperkecil resiko uangnnya tidak kembali, bank harus mempertimbangkan beberapa
hal yang terkait dengan itikad baik dan kemampuan untuk melunasi kembali pinjaman serta
bunganya. Melalui proses inisiasi kredit, bank melakukan penyaringan awal kepada calon
nasabah dengan maksud untuk mendapatkan nasabah yang benar memiliki kapasaitas dan
kemampuan membayarkan kembali kreditnya dengan lancar sesuai ketentuan yang sudah
disepakati. Sehingga antara pihak bank dan nasabah menjalin kerja sama yang saling
menguntungkan.
Menurut Undang – Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, pengertian bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat luas. Berdasarkan pengertian tersebut, kegiatan
pokok bank adalah menerima simpanan dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana dalam
bentuk giro, tabungan serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang
memerlukan dana.
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan
usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka
waktu yang ditentukan dengan pemberian bunga. Ketika bank memberikan pinjaman uang
kepada nasabah, bank tentu saja mengharapkan uangnya kembali. Karenannya untuk
memperkecil resiko uangnnya tidak kembali, bank harus mempertimbangkan beberapa hal
yang terkait dengan itikad baik dan kemampuan untuk melunasi kembali pinjaman serta
bunganya. Melalui proses inisiasi kredit, bank melakukan penyaringan awal kepada calon
nasabah dengan maksud untuk mendapatkan nasabah yang benar memiliki kapasaitas dan
kemampuan membayarkan kembali kreditnya dengan lancar sesuai ketentuan yang sudah
disepakati. Sehingga antara pihak bank dan nasabah menjalin kerja sama yang saling
menguntungkan.
Tujuan karya ilmiah ini yaitu untuk memaparkan proses inisiasi kredit Bank Danamon
Simpan Pinjam guna meminimalisir terjadinya resiko kredit macet.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti kepercayaan, oleh
karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan. Seseorang atau semua badan yang
memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang
akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan itu dapat berupa barang, uang
atau jasa (Thomas. S, dkk,1998:12).
Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefinisikan sebagai penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau
pembagian hasil keuntungan (Taswan, 2003 :163).
Inisiasi kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisis atau menilai
suatu permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur kredit, sehingga dapat memberikan
keyakinan kepada pihak bank bahwa usaha yang akan dibiayai dengan kredit bank cukup
layak untuk dicairkan.
Proses inisiasi kredit merupakan siklus awal pemberian kredit yang dilakukan oleh
seorang Credit Officer untuk menentukan layak atau tidaknya calon nasabah tersebut
mendapatkan kredit. Pihak bank dan debitur dapat menjalin kerja sama yang saling
menguntungkan sampai akhir masa perjanjian kredit. Sehingga bank dapat meminimalisir
terjadinya penyalahgunaan penggunaan dana oleh debitur yang tidak sesuai dengan kebijakan
bank yang menyebabkan kredit menjadi macet.
Sistem perbankan dalam kegiatan penyaluran dana dalam bentuk kredit kepada
masyarakat tidak sembarang dipinjamkan, melainkan untuk keperluan usaha. Melalui
fungsinya ini, bank akan mendapatkan keuntungan dari program bagi hasil yang biasanya
menjadi syarat utama ketika akan meminjam uang, atau bisa juga dengan menetapkan bunga
kredit. Sayangnya pemberian kredit ini memiliki banyak risiko yang tentunya dapat
merugikan pihak bank. Oleh karena itu, penyaluran dana berupa sistem kredit ini harus
dilakukan dengan sangat teliti dan hati-hati melalui proses inisiasi kredit yang sesuai dengan
kebijakan. Makan bank dapat meminimalisir terjadinya resiko kredit macet. Jika suatu bank
mengalami kerugian, maka bank tersebut akan dilikuidasi atau dihentikan usaha
perbankannya.
Manfaat kredit bagi pihak bank menurut Pudjo Mulyono pada bukunya “Bank
Budgeting” (1996 : 207) adalah :
1. Sebagai sumber pendapatan yang terbesar berupa bunga. Dengan adanya pendapatan
bunga ini memungkinkan setiap bank untuk dapat mengembangkan usahanya, apabila
kredit yang diberikan dapat berjalan lancar.
2. Untuk menjaga solvabilitasnya, sebab kredit merupakan salah satu bentuk penyaluran
dana bank terbesar. Dengan demikian yang diharapkan dari kredit yang lancer
tersebut dapat dipakai sebagai sarana untuk pembayaran kembali dana dan bunga
yang dipinjamkan dari masyarakat.
3. Kredit dapat dipakai sebagai alat baik untuk memasarkan produk dan jasa bank yang
lain, bahkan saat ini suatu opini (pendapat) yang mengatakan pemberian kredit
semata-mata hanya untuk mendapatkan bunga sudah mubadhir.
Di Indonesia hingga tahun 2008 terdapat sekitar 50 juta Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM), namun baru 18 juta yang yang memperoleh fasilitas dan akses layanan
perbankan. 10 – 15 juta wirausaha memperoleh pembiayaan usaha berasal dari tengkulak dan
kerabat/ keluarga. Memahami hal ini sebelumnya, Danamon telah melakukan penelitian
dengan mewawancarai 1000 pengusaha mikro dan kecil di 8 kota besar. Responden
mengatakan bahwa Bank terlalu rumit dan menakutkan dengan berbagai persyaratan dan
proses untuk meminjam uang, selain itu mereka tidak mempunyai waktu untuk datang ke
bank karena harus menunggu toko atau kiosnya. Mereka membutuhkan suatu layanan dan
persyaratan yang sederhana, proses yang mudah dan cepat, serta kenyamanan transaksi yang
dapat dilakukan di tempat usaha mereka. Oleh karena itu, pada tahun 2004 Danamon Simpan
Pinjam hadir untuk memberikan layanan secara khusus bagi usaha dengan skala mikro dan
kecil. Danamon Simpan Pinjam merupakan salah satu bentuk layanan dari Bank Danamon
untuk pengusaha mikro.
Inisiasi kredit merupakan siklus awal proses penyaringan calon nasabah. Proses ini
sangat berpengaruh terhadap kualitas nasabah yang ada pada tiap unit Bank Danamon
Simpan Pinjam.
Ada 6 tahapan dalam proses inisiasi kredit di Bank Danamon Simpan Pinjam yang
berlaku, yaitu :
Pemberian kredit oleh Bank harus didasarkan pada permohonan tertulis dari calon
debitur. Proses seleksi awal yaitu mengecek kesesuaian data nasabah dengan kebijakan yang
berlaku, meliputi data pribadi, data usaha dan data pinjaman. Account Officer menyerahkan
Form Aplikasi Pinjaman (FAP) yg sudah diisi lengkap dan dokumen persyaratan kredit
kepada Credit Officer. Credit Officer bertugas sebagai pemeriksaan awal, penilaina resiko
awal dan keputusan awal.
Mitigasi
Perbedaan nama dan/ atau tanggal lahir antara KTP, KK dan akta nikah harus
melampirkan surat keterangan dari pejabat pemerintah setempat yang menerangkan bahwa
calon debitur adalah orang yang sama.
Resiko
Risiko
a) Usaha fiktif.
b) Usaha yang tidak layak dibiayai.
c) Tidak adanya NPWP akan di denda oleh Bank Indonesia (IDR 50jt/
debitur).
d) Temuan audit control.
7. Cek Copy Dokumen Jaminan
a) Cek nama di dokumen jaminan dengan KTP penjamin.
b) Masa berlaku Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) masih berlaku
sampai akhir pinjaman.
c) Masa berlaku dokumen kios.
Resiko
Resiko
Proses pengumpulan data melalui kunjungan untuk melakukan verifikasi data usaha
dan jaminan, serta proses pemeriksaan / crosscheck data untuk mengecek kebenaran data
pada FAP dengan melihat secara fisik tempat usaha/domisili dan agunan, serta menggali
aktivitas usaha debitur. Yang dilakukan oleh pihak bank yaitu:
Proses pembuatan dokumen kredit (proposal pengajuan kredit) , serta rekomendasi dan
persetujuan kredit oleh credit officer.
5. Tahap 5 (Perjanjian Kredit dan Pengikatan Jaminan)
Proses pencairan dan penyimpanan dokumen kredit setelah pencairan kredit sesuai
kebutuhan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inisiasi kredit merupakan siklus awal proses penyaringan calon nasabah. Proses ini
sangat berpengaruh terhadap kualitas nasabah yang ada pada di tiap unit Bank Danamon
Simpan Pinjam. Ada 6 tahapan dalam proses inisiasi kredit di Bank Danamon Simpan Pinjam
yang berlaku. Beberapa tahap inisiasi kredit seperti : Credit Pre Assessment, Kunjungan dan
Pemeriksaan, Analisa Kredit dan Struktur Pinjaman, Underwriting dan Persetujuan Kredit,
Perjanjian Kredit dan Pengikatan Jaminan, Pencairan dan Dokumentasi Kredit sangat
membantu menentukan calon nasabah kredit yang berkualitas.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses inisiasi kredit sangat
membantu untuk meminimalisir terjadinya resiko kredit macet.
B. Saran