Oleh:
ANGGI SULAIMAN
106053001992
Oleh:
Anggi Sulaiman
NIM: 106053001992
Di Bawah bimbingan
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Strata (S1) di Universitas Islam Negeri
(UIN) syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Jika dikemudian hari saya terbukti bahwa penulisan ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Anggi Sulaiman
ABSTRAK
Anggi Sulaiman, Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadiah pada
Bank Mega Syariah Pusat. Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas
Dakwah dan Komunikasi. Dibawah Bimbingan Noor Bekti Negoro SE.,M.Si
Kegagalan bank konvensional dengan beroperasi bunga untuk mewujudkan
ekonomi yang sehat mengakibatkan munculnya bank-bank syariah yang beroperasi
berdasarkan prinsip bagi hasil. Setiap bank-bank syariah mempunyai bermacammacam produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di dalam
menawarkan produknya maka terjadinya persaingan sehingga perlu adanya strategi
didalam pemasaran masing-masing bank tersebut. Salah satu dari bank-bank Syariah
di Indonesia adalah Bank Mega Syariah yang merupakan lembaga keuangan
kegiatan utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan untuk masyarakat. Bank
Mega Syariah mempunyai strategi-strategi pemasaran pada setiap produk-produk
yang mereka tawarkan hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan berminat
untuk mengambil manfaat dari produl-produk yang ditawarkan sesuai dengan
kebutuhannya. Tabungan Utama IB adalah salah satu produk yang ditawarkan Bank
Mega Syariah kepada masyarakat dan tabungan utama IB ini merupakan simpanan
wadiah yang memungkinkan investasi sesuai syariah sekaligus memperoleh
kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan.
Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi apa saja
yang digunakan oleh bank Mega Syariah dalam menarik minat nasabah yang
meliputi atas perencanaan dan perumusan strategi pemasaran tabungan wadiah bank
Mega Syariah Pusat, Implementasi Pemasaran produk tabungan wadiah bank Mega
Syariah pusat dan pengawasan produk tabungan wadiah Bank Mega Syariah pusat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitaitf
deskriptif. Metodologi penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
prilaku yang diamati.
Strategi-strategi yang dilakukan Bank Mega Syariah untuk menarik minat
nasabah dalam pemasaran diantaranya yaitu memprioritaskan nasabah pada CASA
(Current Acc dan Saving Acc) dengan dana murah, melakukan redesain benefit dari
produk-produk yang sudah ada dan pelayanan teknologi Channel yang beragam.
Kata kunci: Strategi, Pemasaran, Strategi pemasaran.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dengan rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Strategi Pemasaran Produk
Tabungan Wadiah Bank Mega Syariah Pusat.
Skripsi ini diajukan guna melengkapi syarat dalam mencapai gelar Sarjana
Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Manajemen Dakwah pada Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini sulit untuk dapat terwujud
tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
memberikan kontribusinya baik material maupun spiritual khususnya kepada:
1. Mama, Bapak dan Kakak tercinta yang tanpa henti mengalirkan doa untuk
kesempatan dan keberhasilan penulis serta memberikan semangat baik spiritual,
moril dan materil.
2. Emita Daniel selaku Ibu angkat yang telah banyak membantu baik moril dan
materil, membimbing serta penuh perhatian sampai penyelesaian skripsi ini.
3. Dr. H. arief Subhan MA. Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
4. Drs. Cecep Castrawijaya MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah
5. H. Mulkanasir BA, Spd, MM selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Dakwah
6. Noor Bekti Negoro, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis dengan penuh perhatian dan kesabaran
selama penyusunan maupun penulisan skripsi ini.
7. Seluruh dosen, karyawan dan staf Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta
yang telah memberikan bantuan yang tak ternilai dalam penyelesaian studi
penulis.
8. Seluruh teman-teman seperjuangan MD tahun 2005/2006 yang selalu berbagi dan
saling menolong satu sama lain demi keberhasilan bersama semoga sukses
semuanya.
9. Rendy M. Kurnia dan Juga Mila selaku Karyawan Kantor di Bank Mega Syariah
Pusat yang telah membantu dalam perizinan serta wawancara penulisan skripsi ini
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung
baik secara langsung maupun tudak langsung dalam penulisan skripsi ini.
Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di
sisi Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin.
Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak serta menambah wacana pemikiran bagi kita semua.
Penulis,
Anggi Sulaiman
DAFTAR ISI
Hlm
Abstraki
Kata Pengantar...ii
Daftar Isi .iv
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar ...viii
BAB I PENDAHULUAN 1
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Hlm
BAB IV ANALISI STRATEGI PEMASARAN PRODUK
TABUNGAN WADIAH ..................................................................................... 50
A. Perencanaan dan perumusan strategi pemasaran tabungan
wadiah bank Mega Syariah pusat ..50
B. Implementasi pemasaran produk tabungan wadiah bank
Mega Syariah pusat.55
C. Pengawasan pemasaran pada Bank Mega Syariah Pusat... 61
BAB V PENUTUP .. .63
A. Kesimpulan 63
B. Saran-saran 65
DAFTAR PUSTAKA .. 67
DAFTAR TABEL
Hlm
Tabel 1 Program Pelatihan dan Pengembangan eksternal
(technicall dan soft skill) .. 36
Tabel 2 Pertumbuhan Produk Funding bank Mega Syariah
dari tahun 2008-2009 57
Tabel 3 Jenjang pendidikan karyawan BMS tahun 2009 . 53
DAFTAR GAMBAR
Hlm
Gambar 1 Skema Wadiah Yad Al-Amanah...31
Gambar 2 Skema Wadiah Yad Adh-Dhaammah...31
Gambar 3 Struktur Organisasi Bank Mega Syariah ...44
Gambar 4 bagan PLC (product life cycle) ..51
Gambar 5 Skema Segmentasi Pasar I Bank Mega Syariah ...58
Gambar 6 Skema Segemntasi Pasar II Bank Mega Syariah ..59
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk hidup selalu dihinggapi dari kompleksitas
permasalahan dan tidak akan bisa terlepas dari kegiatan-kegiatan yang berorientasi
pada aspek pemenuhan kebutuhan sehari-hari (ekonomi). Oleh karena itu manusia
sebagai subjek ekonomi oleh islam dibebani untuk berikhtiar dan berusaha sesuai
dengan kadar potensinya dan diberikan kebebasan yang seluas-luasnya untuk mencari
rezeki yang di ridhai oleh Allah SWT.
Kehidupan ekonomi tidak terlepas dari peran penting sektor jasa keuangan
pada umumnya dan perbankan pada khususnya. Melalui media inilah tujuan untuk
merealisasikan ekonomi yang sehat dengan memberdayakan dana atau potensi
investasi yang ada pada masyarakat dapat disalurkan dalam berbagai kegiatan
produktif
sehingga
dapat
terwujud
pertumbuhan
ekonomi
terhindar dari riba. Sebagaimana firman Allah SWt. Dalam surat Al-Baqarah ayat 275
dan Al-Imran ayat 130:
Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
(Q.S. Al-Baqarah: 275)
Umar Chapra dan Tariqullah Khan, Regulasi dan Pengawasan Bank Syariah, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), cet. Ket ke-1, h. 15-16
membebaskan bank dalam penerapan tingkah suku bunga (rate interest) yang
kemudian dikenal dengan bank tanpa bunga.4
Dalam upaya untuk mewujudkan perbankan yang terbaik, bank Mega
Syariah selalu berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian.
Didukung oleh beragam produk dan fasilitas perbankan terkini, bank Mega Syariah
terus berkembang, hingga per Desember memiliki 395 jaringan kerja yang terdiri dari
kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas yang tersebar dihampir seluruh kota
besar di pulau jawa, Bali, Sumatera, kalimantan dan Sulawesi.
Bank mega syariah sebagai lembaga keuangan mempunyai strategi-strategi
pemasaran pada setiap produk-produk yang mereka tawarkan. Hal ini dilakukan agar
masyarakat mengetahui dan tertarik untuk mengambil manfaat dari produk yang
ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Tabungan utama IB, Fleksi
IB, Tabungan Rencana IB, Tabungan Haji IB, Tabungan Investasya IB, Giro Utama
IB, Deposito IB merupakan produk-produk pendanaan Bank Mega Syariah dimana
masing-masing produk tersebut mempunyai keunggulan. Misalnya, tabungan utama
IB adalah simpanan wadiah yang memungkinkan investasi sesuai syariah sekaligus
memperoleh kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan.
Tabungan Utama IB diperuntukkan bagi perorangan dan institusi dan bisa
dimiliki dengan sangat mudah diantaranya:
1. Cukup dengan mengunjungi cabang kami terdekat
2. Mengisi formulir pembukaan rekening
Warkum sumitro, Asas Perbankan islam dan Lembaga-Lembaga Terkait BMI dan Takaful
di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2002) Edisi Revisi h.119
3. Melengkapi formulir dengan kartu identitas diri yang sah dan masih berlaku bagi
perorangan atau legalitas institusi, identitas pengurus yang sah dan masih berlaku
NPWP serta akte pendirian bagi nasabah institusi.
4. Melakukan akad dan kontrak pembukaan rekening
5. Menyetor dana pembukaan tabungan utama IB
Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang
beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, Bank Mega Syariah
menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat diminati oleh seluruh
golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Berdasarkan penjelasan diatas penulis menuangkan hasil penelitian dalam
skripsi ini dengan judul: Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadiah Bank
Mega Syariah Pusat.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan masalah
Untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan serta
mempertajam bahasan, maka pembahasan yang akan dikaji dan diteliti penulis akan
memberikan pembatasan masalah pada Strategi Pemasaran Produk tabungan Wadiah
Bank Mega Syariah Pusat tahun 2009.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka perumusan
masalah pada penelitian ini adalah:
a. Perencanaan dan perumusan strategi pemasaran tabungan wadiah Bank Mega
Syariah Pusat?
tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicari cara
pemecahannya.5
1. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif
deskriptif. Metodologi penelitian kualitatif adalah berupa prosedur penelitian yang
menghasilkan data dekriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
prilaku yang dapat diamati.6
Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang atau
prilaku yang diamati sedangkan menurut Krilk dan Miller mengatakan baahwa
penelitian kualitatif adalah penelitian yang tergantung pada pengamatan sesuai
dengan kemampuan yang berhubungan langsung dengan orang-orang sekitar objek
penelitian.7
2. Subjek dan objek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Bank Mega Syariah Pusat. Sedangkan
yang menjadi objek penelitian ini adalah tentang Strategi Pemasaran Produk
Tabungan Wadiah pada Bank Mega Syariah Pusat.
3. Lokasi Penelitian
Penulis melakukan penelitian dikantor Pusat Bank Mega syariah. Jln. Kapten
Tendean 12-14 A Jakarta 12790. Telepone (021) 79175500 Fax. (021) 79193500.
5
Wardi Bakhtiar, Metodologi Penelitian Ilmu dakwah, (Jakartaa: Logos, 1997) Cet ke-1
Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitatif, (Jakarta: UIN
Jakarta Press) h.8.
7
Lexi J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), cet
ke-13.h.3.
6
4. Sumber Data
Adapun data yang digunakan penulis dalam skripsi ini menggunakan dua
sumber data, yaitu:
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara pihak
yang bersangkutan serta dokumentasi atau arsip perusahaan. Nama objek
wawancara Bank Mega Syariah adalah Rendy M.Kurnia bagian Product
Development BMS. Serta Annual Report yang merupakan arsip perusahaan
laporan tahunan Bank Mega syariah.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh yang literatur-literatur kepustakaan
yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas baik itu berupa buku sumber
jurnal, surat kabar atau dari sumber lain yang relevan dengan pokok masalah
dalam penyusunan skripsi ini. Buku yang berjudul Manajemen
Pemasaran
dasar, konsep dan strategi yang dikarang oleh Sofjan Assauri merupakan salah
satu buku yang dipergunakan sebagai bahan kepustakaan dalam penyusunan ini.
5. Teknik Pengumpulan Data.
Untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan judul penelitian penulis
menggunakan jenis pengumpulan data sebagai berikut:
a. Studi kepustakaan
Merupakan suatu metode mengkaji data-data yang diperoleh dari buku-buku,
bahan-bahan referensi, artikel, brosur dan bahan bacaan lainnya yang berkaitan
dengan pembahasan skripsi ini.8
Cholid Narbuko dan Abu Ahmad, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),h.70.
b. Interview
Interview (wawancara) adalah percakapan langsung yang dilakukan oleh dua
belah pihak dengan maksud tertentu. Yaitu pewawancara (yang mengajukan
pertanyaan) dan yang diwawancarai (yang memberikan jawaban) atas pertanyaan itu.9
Wawancara dilakukan dengan tidak terstruktur dan tidak terlalu formal karena untuk
menghindari antara peneliti dengan responden dengan wawancara bersifat pribadi.
Nama objek wawancara dalam penelitian ini di BankMega Syariah Pusat adalah
Rendy M.Kurnia bagian Product Development BMS.
c. Observasi.
Observasi berarti pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap fenomena
yang diselidiki.10 Untuk mencari informasi dan mengumpulkan data yang diperlukan
penulis mendatangi langsung kantor Bank Mega Syariah Pusat. Observasi yang
diamati yaitu pada Strategi Pemasaran Tabungan wadiah Bank Mega Syariah Pusat.
d. Dokumentasi.
Dokumentasi berupa data tertulis yang mendukung keterangan dan penjelasan
serta pemikiran tentang fenomena yang aktual. Dokumentasi dalam penelitian ini
berupa profil-profil produk-produk Bank Mega Syariah.
6. Teknis Analisis Data
Metode analisis data ini menggunakan teknik kualitatif deskriptif yang
bertujuan menggambarkan secara sistematis mengenai apa yang terjadi dilapangan
kemudian melakukan analisis dari hasil temuan tersebut dengan menyesuaikan antara
10
temuan dan teori.11 Penulis menguraikan dan memberikan gambaran mengenai semua
data yang diperoleh kemudian membuat analisis komparatif sesuai rumusan masalah
dan tujuan penelitian.
7. Pedoman Penulisan
Adapun teknik penulisan yang digunakan berpedoman pada buku pedoman
penulisan skripsi, Tesis dan Disertasi UIN syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
F. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah pembahasan dan perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika
penelitian.
Bab II : Landasan Teori
Berisi tentang pengertian strategi, pengertian tabungan, pengertian strategi
pemasaran, segmentasi pasar, target pasar, bauran pasar, pengertian wadiah,
pengertian tabungan wadiah, landasan syariah (hukum wadiah), dan macammacam wadiah.
Bab III : Gambaran Umum bank Mega Syariah
Berisikan tentang sejarah singkat dan perkembangan Bank Mega Syariah,
visi dan misi serta nilai-nilai Bank Mega Syariah, struktur organisasi dan produkproduk yang dihasilkan, syarat-syarat membuka tabungan wadiah.
Bab IV : Analisi Mekanisme Tabungan wadiah
11
H.M. Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), h.89.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Strategi Pemasaran
1. Pengertian strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategos yang diambil dari
kata stratos yang berarti militer dan Ag yang berarti memimpin. Pada konteks
awalnya, strategi diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh para
jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan
perang.12 Namun pada akhirnya, strategi berkembang untuk semua kegiatan
organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama.13
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah strategi adalah
suatu ilmu untuk menggunakan sumberdaya-sumberdaya untuk melaksanakan
kebijakan tertentu.14
Sedangkan menurut Din Syamsudin, strategi mengandung arti antara lain:
a. Rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan.
b. Seni dalam mensiasati pelaksanaan rencana atau program untuk mencapai tujuan.
c. Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi dan peran
penting dalam mencapai keberhasilan.15
12
Setiawan Hari Purnomo dan Zulkiefli Mansyah, Manajemen Strategi, Sebuah Konsep
Pengantar, (Jakarta: LPPEE UI, 1999), h. 8.
13
Rafiudin dan Manna Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia,
1997), h. 76.
14
Tim Penyusun Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), h. 199.
15
Din Syamsudin, etika Agama dalam Membangun Masyarakat Maduni, (Jakarta: Logos,
2000), cet ket-1, h. 127.
16
1, h.3.
18
Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta, Erlangga, 1997), edisi ke-3, Jilid
para penjual tujuan utama Allah swt menciptakan bumi ialah untuk diberikan kepada
manusia agar dapat menggunakan sumber-sumber yang adan dibumi untuk
memperoleh rezeki, dan manusia haruslah berjuang untuk memperolehnya.20
b. Konsep produk
Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan
mutu, kinerja dan penampilan terbaik dan bahwa suatu organisasi sebaiknya
mencurahkan
tenaganya
untuk
melakukan
perbaikan
produk
secara
berkesinambungan. Produk yang ditawarkan adalah produk yang halal dan tidak
boleh menghasilkan serta memperjualbelikan produk haram yang secara tegas
dilarang oleh hukum syara. Seperti yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam FirmanNya:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. (Q.S. Al-Maidah: 90)
c. Konsep Penjualan
Gagasan konsumen bahwa tidak akan membeli cukup produk perusahaan
kecuali jika perusahaan tersebut melakukan upaya-upaya dan promosi yang gencar
20
209
Fajrul Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Jakarta; Dana Bhakti Wakaf, 1995), Jilid I, h. 208-
21
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT.Macanan Jaya Cemerlang, 2007), edisi
12, jilid 1 h.7-8
22
William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, alih Bahasa Wilhelmus W.Bokowatun, (Jakarta:
Erlangga, 1991), h. 5.
h. 169)
23
Ismail Yusanto, M. Karebet Widjayakusuma, menggagas Bisnis Islam, (Jakarta: GIP, 2002)
24
Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: LPKN, 2000) h.804.
25
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, konsep dan Strategi (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2004), cet ke-7, h.144.
26
Soekartiwi, Manajemen Pemasaran dalam Bisnis Modern, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1993), cet-1, h.47
27
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2004), cet ke-7, h.145.
28
Sedangkan untuk mencapai target pasar, penjual dapat memilih dua macam
strategi harga yang paling dianggap ekstrim, yaitu:
a. Skim the cream pricing (skiming pricing)
Strategi ini merupakan strategi penerapan harga yang setinggi-tingginya.
Harga yang dimaksud untuk menutup biaya penelitian, pengembangan dan promosi.
b. Penetrasi pricing
Merupakan strategi penetapan harga yang serendah-rendahnya, yang
bertujuan untuk mencapai volume penjualan sebesar-besarnya dalam waktu yang
relative singkat. Strategi ini lebih agresif dibandingkan dengan skimming pricing dan
dapat memperkuat kedudukan perusahaan dalam persaingan.
6. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran terdiri dari sebuah kumpulan keputusan strategi yang
dibuat dibidang-bidang produk, promosi, harga dan distribusi untuk bertujuan
kenyamanan para pelanggan didalam suatu pasar sasaran. Sejumlah variable termasuk
didalam keempat bidang ini adalah sangat besar, membuat ratusan kombinasi
mungkin dilakukan.29
Philip Kotler mendefinisikan Marketing Mix sebagai perangkat variabelvariabel pemasaran terkontrol yang digabungkan untuk menghasilkantanggapan yang
diinginkan dalam pasar sasaran. Kegiatan-kegiatan pemasaran perlu dikombinasikan
dan dikoordinir agar perusahaan dapat melakukan tugas pemasarannya se efektif
29
Donald A. Ball dan Wendell H.Mcclloch, Bisnis International, (jakarta: PT Salemba Emban
Patria, 2001) buku ke-2 edisi-1, h.59.
produk-produk
dapat
dilakukan
setelah
menganalisa
kebutuhan dan keinginan pasarnya, dan sebelum produk itu mencapai tahap
kedewasaan yang akan menuju tahap penurunan. Basu Swastha memberikan strategi
kebijakan sebagai berikut:
1) Modifikasi Pasar, yaitu perusahaan berusaha menemukan pembeli-pembeli baru
bagi produknya
2) Modifikasi produk, yaitu dengan cara mengubah sifat-sifat dari produk yang
dapat memikat pembeli baru dan pembeli lama.
30
Ibid, h. 20.
Donald A. Ball dan Wendell H.Mcclloch, Bisnis International, (jakarta: PT Salemba Emban
Patria, 2001) buku ke-2 edisi-1, h.600.
31
Indriyo Gito Sudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE, 1994), edisi-1., h.119.
4) Persaingan
5) Biaya
6) Tujuan perusahaan
7) Pengawasan pemerintahan
c. Promosi (promotion)
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran.33
Menurut Murti Sumarni promosi merupakan cara langsung atau tidak
langsung untuk mempengaruhi konsumen agar lebih suka membeli suatu merk barang
tertentu.34
Hal yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi
(promotion mix). Bauran promosi terdiri atas:
1) Iklan (advertising)
2) Penjualan perorangan (personel selling)
3) Promosi penjualan (sales promotion)
4) Hubungan masyarakat (public relation)
5) Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth)
6) Surat pemberitahuan langsung (direct mail)
Pemasar dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan
jasa mereka. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam promosi, yaitu:
33
34
bauran
komunikasi:
apakah
itu
komunikasi
personal
(personal
35
36
Adiwarman A.Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2007) edisi-3, h.297.
37
Abdurrahman al-Jaziri, Al-fiqh ala Mazahib al-arabah, tahun 1969, h.248.
38
Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, (Beirut: darul-kitab al-arabi, 1987), cet ke-8, h.3.
39
Idris Ahmad, Fiqh al-Syafiiyah, (Karya Indah: Jakarta, 1986), h.182.
a. Barang yang dititipkan, syarat barang yang dititipkan adalah barang atau benda
itu merupakan sesuatu yang dapat dimiliki menurut syara
b. Orang yang menitipkan dan yang menerima titipan, disyaratkan bagi penitip dan
penerima titipan sdah baliqh, berakal serta syarat-syarat lain yang sesuai dengan
syarat-syarat berwakil.
c. Shigat ijab dan Qabul al-wadiah, disyaratkan pada ijab qabul ini dimengerti oleh
kedua belah pihak, baik dengan jelas maupun samar.40
Sedangkan rukun-rukun wadiah diantaranya adalah:
a. Barang/uang yang disimpan/dititipkan (wadiah)
b. Pemilik barang/uang yang bertindak sebagai pihak yang menitipkan (muwaddi)
c. Pihak yang menyimpan atau memberikan jasa (mustawda)
d. Ijab qabul (sighat)
Dari pengertian-pengertian al-wadiah diatas maka penulis dapat memahami
dan menjelaskan bahwa yang dimaksud al-wadiah adalah penitipan, yaitu akad
seseorang kepada yang lain dengan menitipkan seuatu barang untuk dijaga secara
layak dan aman. Apabila ada kerusakan pada benda titipan, padahal benda tersebut
dijaga dengan sebagai mana layaknya dan baik maka penerima titipan tidak wajib
untuk menggantinya, tetapi bila kerusakan itu disebabkan oleh kelalaiannya maka ia
wajib menggantinya.
3. Tabungan wadiah
Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan berdasarkan akad
wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai
40
41
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisi Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada: 2007), edisi-3, h.298.
42
Ibid, h.299.
b. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana atau pemanfaatan barang menjadi
milik atau tanggungan bank, sedangkan nasabah penitip tidak dijanjikan imbalan
dan tidak menanggung kerugian.
c. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik harta sebagai insentif
selama tidak diperjanjian dalam akad pembukaan rekening.
4. Landasan Syariah (Hukum)
Al-wadiah adalah amanat bagi orang yang menerima titipan dan ia wajib
mengembalikannya pada waktu pemilik meminta kembali. Firman Allah SWT dalam
surat An-Nisa: 58 dan juga pada surat Al-Baqarah: 283
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum
di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha mendengar lagi Maha melihat. (Q.S. An-Nisa: 58)
Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu
mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan
janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang
menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya;
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah: 283)
Sedangkan dari Abu Hurairah, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
bersabda, Tunaikanlah amanah (titipan kepada yang berhak menerimanya) dan
janganlah membalas khianat kepada orang yang telah mengkhianatimu. (H.R. Abu.
Daud dan Tirmidzi)
5. Macam-macam Wadiah
Pada pelaksanaannya, wadiah terdiri dari dua jenis yaitu:
a. Wadiah yad al-amanah
b. Wadiah yad adh-dhamanah
Wadiah yad al-amanah adalah akad penitipan barang/uang dimana pihak
penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang/uang yang dititipkan dan
tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang titipan yang bukan
diakibatkan perbuatan atau kelalaian penerima titipan.43
43
h.34.
Sunarto Zulkifli, Panduan Transaksi Perbankan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003) cet-1,
Muwaddi
akad wadiah
Mustawda
Muwaddi
akad wadiah
Mustawda
6 memberikan bonus
4 memperoleh barang/uang
3 pemanfaatan
manfaat
Barang
Pemanfaatan
Barang/uang
BAB III
GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARIAH
44
Annual Report 2009, PT. Bank Mega Syariah Mega Indonesia, h.13.
Adapun visi, misi dan nilai-nilai Bank Mega Syariah sebagai berikut:
1. Visi
Bank Syariah Kebanggaan Bangsa
2. Misi
Memberikan layanan jasa keuangan syariah terbaik bagi semua kalanga
melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi
stakeholder dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa.
Guna mewujudkan Visi dan Misi Bank Mega Syariah, berbagai program
pelatihan SDM baik di tingkat dasar maupun lanjut secara rutin diselenggarakan.
Pelatihan Dasar-dasar perbankan Syariah, Dasar motivasi, Training Product,
Training Service Exellence, Training Operational, Diklat Karyawan Cabang Baru
dan Team Building merupakan program dasar yang diselenggarakan di internal
perusahaan.
Selain itu, pengetahuan dan keterampilan SDM di Bank Mega Syariah juga
terus diasah melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan yang
diselenggarakan di eksternal perusahaan.
Berikut adalah berbagai program pelatihan dan pengembangan secara
eksternal yang pernah di ikuti oleh karyawan Bank Mega Syariah tahun 2009,
yaitu:
bidang pelatihan yang kini tengah menjadi fokus pengem-bangan SDM diarahkan
pada penguasaan Core Competency, Leadership Competency, dan Technical
Competency.
Core Competency, merupakan kemampuan utama yang harus dimiliki oleh
seluruh SDM Bank Mega Syariah. Kompetensi ini merupakan pemahaman visi, misi
dan value, service excellence, Syariah Banking Operation dan sebagainya.
Kemampuan ini harus dikuasai dengan baik oleh seluruh SDM agar dapat
memberikan pelayanan yang memiliki value kepada nasabah.
Leadership Competency, adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
karyawan di-tingkat pimpinan, baik pimpinan lini (supervisory) hingga eksekutif
(division head) dalam bentuk pengelolaan anak buah, perencanaan, manajemen
pengambilan keputusan dan sebagainya. Dengan ini diharapkan seorang pimpinan
Bank Mega Syariah dapat mendorong anak buah untuk bekerja dan melayani sesuai
misi, visi dan nilai yang dianut perusahaan.
Technical Competency, merupakan kemampuan yang harus dimiliki terkait
dengan spesialisasi Bagian masing-masing. Contoh akuntansi, sales, recruitment,
legal, audit dan sebagainya. Hal ini ditujukan agar setiap karyawan memahami dan
mampu mengerjakan dengan baik apa yang menjadi tugas dan kewajibannya sesuai
dengan bidang pekerjaannya masing-masing.
3. Nilai-nilai Bank Mega Syariah
a) Visioner
b) Amanah
c) Professional
d) Konsisten
e) Interpreneurship
f) Kerjasama
g) Berbagi
c. Produk-produk yang dihasilkan
Untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah yang beragam, Bank Mega
Syariah merancang dan mengembangkan aneka produk dan layanan yang beragam.
Seluruh produk dan layanan tersebut berbasis bagi hasil dan transaksi riil dalam
kerangka keadilan, kebaikan, dan tolong-menolong demi terciptanya kemaslahatan
seluruh lapisan masyarakat (rahmatan lil alamin). Diantara produk-produk bank Mega
Syariah yaitu produk simpanan, produk pembiayaan dan pembiayaan serta layanan.
1. Produk Simpanan (Saving Product)
a. Tabungan Utama IB
Tabungan Utama IB Leluasa dan Sesuai Syariah. Merupakan simpanan
Wadiah yang memungkinkan investasi sesuaisyariah sekaligus memperoleh
kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan.
b. Tabungan Pendidikan Plus IB
Tabungan Pendidikan Plus IB Perencanaan Dana Pendidikan Sesuai Syariah.
Merupakan simpanan terencana untuk mempersiapkan masa depan dana pendidikan
anak sesuai prinsip syariah Mudharabah Muthlaqah plus manfaat tambahan
perlindungan asuransi jiwa
c. Tabungan Plus IB
Tabungan Plus iB Tabungan yang memberikan nisbah setingkat deposito
berjangka. Tabungan Plus iB adalahtabungan investasi yang dapat digunakan untuk
tabungan transaksional dengan prinsip mudharabah.
d. Tabungan Haji IB
Tabungan Haji iB Mega Syariah Tabungan ini diperuntukkan bagi nasabah
yang berencana untuk menunaikan ibadah haji. Dengan menggunakan prinsip
mudharabah muthlaqah, produk tabungan ini bisa memberikan dana talangan kepada
nasabah agar lebih cepat berangkah ke tanah suci.
e. Tabungan Umrah Plus IB
Tabungan Umrah Plus iB Memudahkan langkah ke Tanah Suci. Tabungan
Umrah Plus iB adalah simpanan terencana sesuai syariah yang memudahkan nasabah
mempersiapkan biaya perjalanan umrah dengan berbagai keunggulan dan manfaat.
Beberapa keunggulan tabungan ini adalah nisbah yang menarik, perlindungan
simpanan selama masa menabung, dan perlindungan asuransi selama perjalanan
umrah, termasuk baggage loss.
f. Fleksi IB
Fleksi iB Simpanan Fleksibel Sesuai Syariah. Simpanan dengan konsep
syariah titipan (wadiah) yang dapat Anda manfaatkan untuk berinvestasi dalam
waktu yang lebih leluasa.
g. Giri Utama IB
Giro Utama iB Rekening Koran Wadiah. Merupakan rekening koran dengan
akad wadiah yang dapat dibuka baik dalam mata uang Rupiah maupun Dollar, dan
c. Multi Guna IB
Multi Guna iB Pembiayaan Multi Guna Sesuai Syariah Multi Guna iB dari
Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah
murabahah dengan angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak
awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian
jumlah pembayaran (angsuran) bagi nasabah.
3. Pembiayaan (Financing)
a. Multi Jasa IB
Multi Jasa iB Pembiayaan Paket Jasa Umroh dan Pendidikan sesuai Syariah
Multi Jasa iB dari Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan dengan
menggunakan konsep syariah ijarah dengan angsuran sewa sesuai kemampuan
nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga
memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) sewa bagi
nasabah.
b. Pembiayaan Bisnis Investasi IB
Pembiayaan Bisnis Investasi iB Pembiayaan Usaha Produktif Sesuai Syariah
Pembiayaan Bisnis Investasi iB dari Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan
dengan menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai
kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan
sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) bagi
nasabah.
yang telah disepakati menggunakan konsep syariah musyarakah dengan nisbah bagi
hasil yang disepakati antara bank dan nasabah.
4. Layanan (Services)
a. Mega Syariah Card
Mega Syariah CARD merupakan fasilitas kartu ATM serbaguna bagi nasabah
rekening tabungan Bank Mega Syariah yang dapat digunakan untuk penarikan tunai
pada seluruh AMT berlogo ATM Bersama dan ATM Prima serta dapat digunakan
sebagai kartu debit di berbagai merchant
b. Safe Deposit Box Mega Syariah
Mega Syariah SAFE DEPOSIT BOX adalah fasilitas penyimpanan barang
berharga (safe deposit box) dengan berbagai ukuran dan harga hemat.
d. Syarat-syarat Membuka Tabungan Utama IB (Tabungan Wadiah)
1. Cukup dengan mengunjungi cabang kami terdekat
2. Mengisi formulir pembukaan rekening
3. Melengkapi formulir dengan kartu identitas diri yang sah dan masih berlaku bagi
perorangan atau legalitas institusi, identitas pengurus yang sah dan masih berlaku
NPWP serta akte pendirian bagi nasabah institusi.
4. Melakukan akad dan kontrak pembukaan rekening
5. Menyetor dana pembukaan tabungan utama IB
Tabungan utama IB (tabungan wadiah) merupakan tabungan yang dijalankan
berdasarkan akad wadiah yaitu titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan
saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Dalam hal ini, dewan syariah Nasional
telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa tabungan yang dibenarkan adalah
tabungan yang berdasarkan prinsip Wadiah dan Mudharabah.
e. Struktur Organisasi
j. Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk
pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.
k. Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.
2. Dewan Direksi
Sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Bank Mega Syariah, secara
umum, tugas dan tanggung jawab Direksi adalah melakukan pengelolaan Bank Mega
Syariah untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
Direksi berhak mewakili Bank Mega Syariah di dalam dan luar pengadilan,
mengikat Bank Mega Syariah dengan pihak lain, serta menjalankan tindakan dengan
batasan tertentu. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi tidak diperkenankan untuk
memberikan kuasa secara penuh kepada pihak lain sehingga seluruh tugas dan
tanggung jawab Direksi beralih kepada pihak lain.
Terkait dengan pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Mega Syariah,
Direksi sudah melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Direksi sudah mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawab
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
b. Direksi sudah melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha
bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
c. Direksi telah membentuk SKAI, SKMR dan Komite Manajemen Risiko serta
Satuan Kerja Kepatuhan.
d. Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor
eksternal, dan hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan
otoritas lain.
e. Direksi
sudah
mempertanggungjawabkan
pelaksanaan
tugasnya
kepada
BAB IV
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN WADIAH
a. Perencanaan dan Perumusan Strategi Pemasaran Tabungan Wadiah Bank Mega
Syariah Pusat
Setiap perusahaan selalu melakukan kegiatan pemasaran, yang merupakan ciri
dari aktivitas usahanya. Tidak ada satu badan usaha pun terlepas dari kegiatan
pemasaran ini. Kegiatan pemasran yang dilakukan setiap perusahaan perlu
dikoordinasikan dan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan umumnya dan
tujuan bidang pemasaran khususnya. Alat koordinasi dan pengarahan kegiatan
pemasaran tersebut adalah rencana pemasaran.45
Rendy M. Kurnia salah satu karyawan devisi Product Development BMS
(Bank Mega Syariah) menyatakan bahwa pada bank Mega Syariah rencana
pemasaran produk yang ditawarkan sesuai kebutuhan setiap masing-masing produk,
dalam PLC (Product Life Cycle) tergantung pada product tersebut berada pada masa
apa. Lihat gambar dibawah iniyang merupakan bagan PLC (Product Life Cycle).
45
Contohnya pada tabungan Investasya yang baru launching tahung 2010, maka
strategi marketing yang dibutuhkan adalah pengenalan produk kepada nasabah.
Lamanya waktu tersebut pada satu masa juga tidak dapat ditentukan. Tergantung
pada target dan hasil yang didapat.
Menurut penulis perencanaan dan perumusan produk-produk yang ditawarkan
bank mega syariah sangat baik, bagus dan terstruktur, itu terlihat pada bank Mega
Syariah selalu berpegang teguh dan berpacuan utama pada penerapan secara
konsisten prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu: Transparancy,
Accountability, Responsibility, Independency, Fairness dan prinsip kehati-hatian
(Prudential Principle) dalam setiap aktivitas usaha dan program-program yang
dijalani sehingga bank Mega Syariah benar-benar dikelola dengan baik dan
professional.
mengoptimalkan
46
produk tersebut bank Mega Syariah melakukan berbagai program menarik baik
hadiah nasabah maupun insentif untuk marketing. Sedangkan Bellow The line yang
diantaranya: Brosur, Flyers, Presentasi merupakan media yang digunakan dalam
mempromosikan produk-produk yang ditawarkan bank Mega Syariah dan juga
promosi dilakukan melalui media cetak, radio dan TV. Dengan media tersebut apa
yang dirancang dan ditawarkan berbagai produk dan jasa keuangan yang unggul dan
inovatif guna memenuhi kebutuhan financial bank Mega Syariah dapat diketahui oleh
masyarakat luas yang beragam.
Untuk menyesuaikan diri dengan berkembangan kebutuhan nasabah, bank
Mega Syariah juga melakukan redesain benefit dari produk-produk yang sudah ada
bentuknya berupa program talangan bagi hasil dan pemberian hadiah langsung
(gimmick) pada nasabah yang membuka rekening baru di beberapa produk funding.
Upaya ini terbukti mampu membuat nasabah lebih mempercayakan penempatan
dananya pada bank Mega Syariah. Dengan desain benefit baru ini, produk tabungan
dan deposito banyak diminati masyarakat.
Harga juga merupakan unsure bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Dari sudut pandang pemasaran, harga
merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya)
yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atas penggunaan suatu barang
atau jasa. Bank Mega Syariah memprioritaskan untuk mendapatkan nasabah pada
CASA (current acc dan saving acc) dengan dana murah, dibandingkan deposito yang
mempunyai biaya dana tinggi.
Produk giro sebesar Rp. 267.940 juta, disbanding tahun lalu sebesar RP.
130.355 juta mengalami kenaikan 105,5% atau sebesar Rp. 137.585 juta, Tabungan &
Fleksi sebesar Rp. 743.753 juta, bertambah sebesar Rp. 206.226 juta naik 38,4% dari
pada tahun 2008 sebesar Rp. 537.527 juta, Deposito sebesar RP. 1.978.570 juta
terjadi pertumbuhan sebesar RP. 957.109 juta atau 48,4 % . 48 (lihat tabel)
Pada tahun 2009 bank Mega Syariah mulai melayani setoran dana haji melalui
produk tabungan haji. Selain itu bank juga mendapat kepercayaan dari depaartemen
agama untuk menerima setoran wakaf tunai. Kehadiran produk baru ini merupakan
47
48
salah satu strategi bank Mega Syariah untuk mencari sumber-sumber dana murah
(CASA), sehingga diharapkan dapat mengurang cost of fund bank.
Untuk
dimana terdapat jaringan kantor bank mega syariah. Pada segmen korporat
difokuskan dikota Jakarta sedangkan untuk segmen retail dan perorangan focus diluar
Jakarta seperti bandung, semarang, makasar, padang dan Surabaya. Pada segmentasi
pasar pada bank mega syariah meliputi perusahaan, individu dan community (lihat
gambar dibawah ini)
Peningkatan layanan kepada nasabah juga menjadi okus perhatian bank Mega
Syariah. Untuk memudahkan transaksi nasabah, penambahan jaringan kantor dan
elektronik channel beserta fitur-fiturnya terus diperbanyak sampai akhir 2009 bank
Mega Syariah memiliki 294 kantor meliputi kantor regular 20 kantor, gallery bank
mega syariah 43 kantor, dan mega mitra syariah 231 kantor.
Wadiah pada tabungan Utama IB memiliki berbagai fasilitas pelayanan,
diantaranya transaksi tunai, ATM dan E channel lainnya. Pengembangan lainnya
adalah EDC (Electronic Data Chapture) sebagai Mini ATM dimana peningkatan
utilisasi dan optimalisasi EDC sebagai Mini ATM semakin penting dan dirasakan
langsung oleh nasabah. konsep pengembangan one stop service juga menjadi bagian
dari rencana pengembangan operasional pada ATM. Kini, nasabah Bank Mega
Syariah sudah bisa melakukan berbagai macam transaksi melalui ATM Bank Mega
Syariah.
Upaya mendukung pengembangan layanan terhadap nasabah dalam produkproduk yang ditawarkan, bank mega syariah mengembangkan infrastruktur dan
teknologi informasi.
Model operasional yang dikembangkan adalah sentralisasi. Tentunya
sentralisasi yang bertujuan lebih mengefisiensikan proses serta optimalisasi sumber
daya manusia akan berjalan baik bilamana dukungan infrastruktur, SDM, serta IT
berjalan optimal.49
Bagian yang intens dikembangkan adalah delivery channel, salah satunya
adalah pengembangan ATM yang diarahkan pada peningkatan utilisasi sehingga
pelayanan yang diberikan semakin dirasakan langsung oleh nasabah.
Bank Mega Syariah juga akan mengembangkan koneksi teknologi dengan
teknologi Bank Mega (house to house). Dengan demikian transaksi nasabah melalui
ATM dapat langsung masuk ke jaringan Bank Mega Syariah tanpa melalui jaringan
ATM Prima maupun ATM Bersama. Dengan demikian, cost eficiensi untuk
elektronik channel semakin meningkat. Jumlah ATM Prima saat ini mencapai 17.000
lebih dan ATM Prima mencapai 7.000 lebih yang tersebar di berbagai tempat di tanah
air. Melalui pengembangan yang dilakukan secara berkelanjutan volume transaksi
ATM meningkat drastis.50
49
50
Ibid, h.47.
Ibid,.h.49.
meningkatkan kinerja bank. Dalam hal ini Dewan Komisaris melakukan pengawasan
denga mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis
Bank.
Bank Mega Syariah juga menerapkan Manajemen Risiko, dimana Penerapan
manajemen risiko diharapkan dapat memberikan manfaat berupa:
1. Perhitungan pemenuhan modal yang lebih baik dimana pengukuran didasarkan
atas besar kecilnya risiko yang diambil oleh Bank.
2. Peningkatan kualitas manajemen dalam pengambilan keputusan.
3. Penilaian kinerja unit bisnis yang lebih baik melalui implementasi risk control
yang melekat pada unit bisnis.
4. Peningkatan keterbukaan terhadap stakeholder dalam bentuk penyediaan
informasi risiko yang lebih baik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perencanaan dan Perumusan Strategi Pemasaran Tabungan Wadiah
Bank Mega Syariah
Rencana pemasaran produk-produk pada bank Mega Syariah yang ditawarkan
kepada masyarakat atau nasabah sesuai kebutuhan setiap masing-masing produk,
dalam PLC (Product Life Cycle) tergantung pada produk tersebut berada pada
masa apa.
kepada nasabah dan juga memudahkan nasabah dalam bertransaksi pada produkproduk yang ditawarkan khususnya pada produk tabungan wadiah (tabungan
utama IB).
3. Pengawasan Pemasaran Di Bank Mega Syariah Pusat.
Pengawasan (pengevaluasian) perencanaan program-program termasuk dalam
produk-produk simpanan maupun pembiayaa dilakukan setiap tahunnya dan
kelengkapan organ perusahaan dewan komisaris dan direksi hal penting sebagai
fungsi pelaksanaan dan pengawasan usaha, yang terdiri dari 3 (tiga) orang
komisaris dan 4 (empat) orang direksi.
B. Saran-saran
Dari pembahasan diatas dapat diberikan saran antara lain:
1. Dari segi strategi pemasaran
a. Meningkatkan strategi pemasaran produk-produk yang ditawarkan bank
Mega Syariah guna meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada bank
Mega Syariah khusunya dalam produk tabungan Wadiah (tabungan
utama IB)
b. Meningkatkan strategi promosi produk-produk simpanan khusunya
tabungan wadiah bank Mega Syariah diantaranya di media massa, media
cetak.
2. Dari segi Implementasi
a. Lebih ditingkatkan rasa puas kepada nasabah melalui mutu pelayanan
yang berkualitas
DAFTAR PUSTAKA
A., Ball Donald, dan Wendell H. Mcculloch, Bisnis International, (Jakarta: PT
Salemba Emban Patria, 2001)
Ahmad, Idris, Fiqh al- Syafiiyaah, (Karya Indah: Jakarta, 1986)
Al-Jaziri, Abdurrahman, al-Fiqhala Mazahib al-arabah, tahun 1969.
A., Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007)
Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta : PT
Raja Grafindo, 2004)
Bakhtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997)
Gito, Sudarmo, Indriyo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE, 1994)
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1992)
Hari, Purnomo Setiawan dan Zulkiefli Mansyah, Manajemen Strategi, sebuah
konsep pengantar, (Jakarta: LPPEE UI, 1999)
Hidayati, Nurul, Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitatif,
(Jakarta: UIN Press)
J. Stanton, William, Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa Wilhelmus W. Bokowatun,
(Jakarta: Erlangga, 1991)
J. Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarta)
J. Stanton, William, Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa Wilhelmus W. Bokowatun,
(Jakarta: Erlangga, 1991)
Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta; Erlangga, 1997)
Kotler, Philip, Dasar-dasar Manajemen, Alih bahasa Wilhelmus W. Bokowatun,
(Jakarta: FEUI, 1987)
___________ , Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang,
2007)
Lupiyoardi, Rambat, dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta:
Salemba Empat, 2006)
M. Dagun, Save, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: LPKN, 2000)
LAMPIRAN I
PERTANYAAN WAWANCARA BANK MEGA SYARIAH PUSAT
Nama objek wawancara
: Rendy M. Kurnia
Bagian
Waktu
: 5 Januari 2011
Tabungan wadiah BMS yaitu tabungan utama hanya mengalami growth sebesar
10% selama 2010 hal ini disebabkan ada berbagai produk lain di BMS secara
mudharabah yang mempunyai berbagai program yang lebih menarik.
4. Dari segi marketing mix, adakah spesifikasi tertentu yang ditawarkan oleh bank
mega syariah?
Saat ini BMS lebih mengutamakan keunggulan produk dengan memberikan
keunggulannya dengan price yang kompetitif dan berbagai program menarik,
dibandingkan place dan promotion. Ditunjukkan dengan sedikitnya kantor-kantor
cabang BMS dan kurangnya promosi pada media cetak, radio dan TV.
5. Bagaimana strategi produk yang ditawarkan oleh bank mega syariah pusat?
Produk dibuat dan dianalisi oleh seorang product manager, dimana ia akan selalu
melakukan benchmarking terhadap bank kompetitor untuk memastikan
keunggulan bersaing dari produk tersebut melakukan berbagai program menarik
baik hadiah nasabah maupun insentif untuk marketing.
6. Model seperti apa yang digunakan oleh bank mega syariah pusat dalam
menetapkan harga?
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Dari sudut pandang pemasaran,
harga merupakan satuan moneter atau alat ukuran lainnya (termasuk barang dan
jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh haki kepemilikan atas
penggunaan suatu barang atau jasa. Bank Mega Syariah memprioritaskan untuk
mendapatkan nasabah pada CASA (current acc and saving acc) dengan dana
murah, dibandingkan deposito yang mempunyai biaya dana tinggi.
7. Model apa yang digunakan dalam mempromosikan tabungan wadiah bank mega
syariah pusat?
Bellow the Line: Brosure, Flyers, Presentasi.
8. Adakah sistem bagi hasil pada produk tabungan wadiah bank mega syariah pusat
ini?
Wadiah adalah titipan murni shahibul maal yang harus dijaga dan dikembalikan
kapan saja menghendakinya. Sehingga, dasar pemberian keuntungannya adalah
bonus, bukan bagi hasil.
9. Sistem apa saja yang digunakan dalam kegiatan melayani nasabah tabungan
wadiah?
Wadiah pada tabungan utama memiliki berbagai fasilitas pelayanan, diantaranya
transaksi tunai ATM, dan E channel.
10. Seperti apa target pasar dalam produk tabungan wadiah bank mega syariah
pusat?
Perorangan, walking customer, payroll perusahaan.
11. Bagaimana perkembangan bank mega syariah dari
sekarang ini?
Cukup meningkat dari tahun ketahun, itu disebabkan bank mega syariah konsisten
terhadap prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu Transparancy,
Accountability, Responsibility, Independency, Fairness dan prinsip kehati-hatian
(Prudential Principle)
12. Bagaimana segmentasi pasar yang diterapkan oleh bank mega syariah pusat?
13. Dalam hal promosi, strategi apa yang diterapkan oleh bank mega syariah pusat
khususnya promosi dalam produk tabungan wadiah?
14. Kapan dan bagaimana sejarah berdirinya bank mega syariah?
Dapat dilihat di Internet, Annual Report
15. Apa landasan didirikannya bank mega syariah?
Dengan semboyan untuk kita semua
16. Apa visi dan misi bank mega syariah pusat?
Visi dari bank mega syariah adalah bank syariah kebanggaan bangsa. Sedangkan
misinya adalah memberikan jasa layanan keuangan syariah terbaik bagi semua