Oleh:
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
LANJUT USIA (LANSIA) DENGAN MASALAH IMPECUNITY/POVERTY
(PENURUNAN/TIADA PENGHASILAN)
Penurunan penglihatan: Demensia/penurunan daya ingat: Penurunan kekuatan otot dan tulang Penurunan pendengaran: risiko
kesulitan beraktifitas, mudah lupa, sulit fokus rapuh: risiko jatuh, tidak kuat berdiri miss komunikasi dalam bekerja
kesulitan membaca, risiko lama, tidak kuat mengangkat barang
jatuh, mata mudah lelah berat, gerakan lamban
Pensiun/pemberhentian kerja
Kemiskinan/Impecunity/Poverty
MK: Gangguan Konsep Diri:
Penampilan Peran Tidak Efektif
A. Pengkajian Fokus
1. Data Demografi
a. Jenis Kelamin
Laki-laki yang mengalami penurunan pendapatan cenderung berisiko depresi lebih tinggi
dibandingkan perempuan karena laki-laki merupakan kepala keluarga yang mempunyai
peran besar dalam keluarga (Lee dan Smith, 2009).
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan lansia dapat mempengaruhi pendapatan uang pensiunan dan
mekanisme koping yang dilakukan (Hayati, 2014).
c. Anggota Keluarga
Kaji berapa jumlah anggota keluarga inti dan berapa orang yang sekiranya masih dalam
masa pembiayaan klien.
d. Pekerjaan Terdahulu dan Penghasilan
Pekerjaan lansia sebelum pensiun/berhenti bekerja perlu dikaji. Tidak semua pekerjaan
apalahi yang bukan pegawai akan dapat uang pensiun. Selain itu jumlah uang pensiunan
juga dapat memengaruhi tingkat stress dan depresi lansia (semakin rendah jumlah uang
pensiun yang diterima maka semakin tinggi tingkat stress dan depresi) (Kurniasih, 2013).
Referensi Berdasaekan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
NIC/Evidence Based
Keperawtan Hasil/NOC Keperawatan
Practice
Koping Tidak Setelah dilakukan 1) Bina hubungan Intervensi nomor 1, 2, 3,
Efektif b.d. tindakan saling percaya 4: merupakan standar
ketidakade- keperawatan dengan klien intervensi yang ada
pada NIC.
kuatan sistem selama…..x….jam, dan/atau keluarga
pendukung/ klien mampu 2) Berikan kesempatan Intervensi nomor 5:
strategi koping menghadapi klien untuk studi yang dilakukan
permasalahan yang mengungkapkan oleh Surbakti (2008)
dihadapi dengan perasaannya, bantu mengungkapkan
menggunakan klien identifikasi bahwa lansia pensiun
mekanisme koping Stressor yang mempunyai
tingkat depresi rendah
adaptif yang 3) Berikan dukungan
ternyata menggunakan
ditunjukkan pada klien apabila strategi koping adaptif
dengan: telah yang berorientasi ego
1) Ekspresi wajah mengungkapkan yaitu dengan rutin
klien tampak perasaanya melaksanakan dan
tenang, tidak 4) Ajarkan alternative menjadwalkan
cemas koping yang hobi/kesukaannya dan
berupaya untuk
2) Klien konstruktif
meningkatkan
mengungkapkan 5) Ajarkan klien untuk religiusitas dengan
dengan verbal menggunakan membiasakan diri
tentang perasaan strategi koping selalu mengadu dan
yang lebih baik. berorientasi ego berdoa kepada Tuhan
3) Klien yaitu dengan YME apabila ada
menunjukkan memfasilitasi dan masalah.
perilaku yang menjadwalkan Intervensi nomor 6:
konstruktif dalam secara berkala klien Suprapto (2013) dalam
kegiatan sehari- melakukan hobinya studinya memaparkan
hari serta membantu bahwa konseling
klien untuk logoterapi dapat
meningkatkan meningkatkan
kebermakanaan hidup
religiusitas, latih
pada lansia.
klien untuk
senantiasa berdoa
dan mengadu
kepada Tuhan
YME setiap kali
ada masalah.
Gunakan
pendekatan
konseling logo
terapi
Penampilan Setelah dilakukan 1) Diskusikan dengan Intervensi nomor 1 dan
Peran Tidak tindakan keperawatan klien hal-hal apa 2: merupakan standar
Efektif b.d. selama…..x….jam, saja yang masih intervensi yang ada pada
faktor ekonomi klien mampu dapat dilakukan NIC.
menerima diri dan sekiranya Intervensi nomor 3:
terhadap peran yang menghasilkan. Penelitian yang
diembannya karena 2) Bangun dilakukan oleh
kondisinya yang kepercayaan diri Kaharingan et al. (2015)
sekarang ditunjukkan klien dengan menunjukkan bahwa
dengan: memberi motivasi kegiatan terapi okupasi
1) Klien dan pujian yang diajarkan kepada
mengungkapkan 3) Ajarkan suatu lansia membuat lansia
secara verbal keterampilan semakin memaknai dan
tentang okupasi pada lansia menghargai hidup.
kepuasannya
sekarang
menjalani peran
dalam keluarga
2) Klien mampu
menjalani
perannya saat ini
dengan strategi
koping yang
adaptif
Manajemen Setelah dilakukan 1) Anjurkan keluarga Intervensi nomor 1:
Kesehatan tindakan keperawatan untuk mendukung lansia penelitian yang
Keluarga selama…..x….jam, senantiasa dilakukan Wulandhani,
Tidak Efektif klien mampu memeriksakan et al. (2014)
b.d. kesulitan menunjukkan kesehatannya secara menunjukkan bahwa
ekonomi kemampuan rutin semakin tinggi
mengatur kesehatan 2) Advokasi klien untuk dukungan keluarga
keluarga dengan mendapatkan maka semakin
efektif menggunakan pembiayaan apabila termotivasi lansia
kemampuan/sumber belum mempunyai untuk memeriksakan
daya yang tersedia keanggotaan asuransi kesehatannya.
yang ditunjukkan kesehatan pemerintah
dengan: 3) Berikan pendidikan Intervensi nomor 2:
1) Klien dan keluarga kesehatan terkait merupakan standar
menunjukkan pemanfaatan pelayanan intervensi yang ada di
perilaku hidup posyandu lansia, risiko NIC.
bersih dan sehat kesehatan lansia dan
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M. R., 2014. Nursing Theorist and Their Work. USA: Elsevier Health Sciences.
Ananta, L. A. W. & Wulan, R., 2011. Pola Aktivitas Sehari-Hari pada Pasien Demensia di Instalasi
Rawat Jalan RS. Baptis Kediri. Jurnal STIKES RS Baptis Kediri, 4(2).
Bulechek, G., 2013. Nursing Intervention Classification (NIC). 6th ed. Missouri: Elsevier Mosby.
Ciorba, A., Bianchini, C., Pelucchi, S. & Pastore, A., 2012. The Impact of Hearing Loss on The
Quality of Life of Elderly Adults. Clinical Interventions in Aging, Volume 7, pp. 159-163.
Dethier, J. J., Pestieau, P. & Ali, R., 2011. The Impact of A Minimum Pension on Old Age Poverty
and Its Budgetary Cost: Evidence from Latin America. Revista de Economia del Rosario, 14(2),
pp. 135-163.
Ermawati & Sudarji, S., 2013. Kecemasan Menghadapi Kematian pada Lanjut Usia.
Psibernetika Universitas Bunda Mulya, 6(1).
Hayati, R. & Nurviyandari, D., 2014. Depresi Ringan pada Lansia Setelah Memasuki Masa Pensiun.
Depok: Skripsi Universitas Indonesia.
Jayanti, Sedyowinarso & Madyaningrum, 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Depresi
Lansia di Panti Werdha Wiloso Wredho Purworejo. Jurnal Ilmu Keperawatan, 3(2), pp. 133-
138.
Kaharingan, E., Bidjuni, H. & Karundeng, M., 2015. Pengaruh Penerapan Terapi Okupasi Terhadap
Kebermaknaan Hidup pada Lansia di Panti Werdha Damai Ranamuut Manado. ejournal
Keperawatan (e-Kp), 3(2).
Kane, R. L., Ouslander, J. G. & Abrass, I. B., 1999. Essentials of Clinical Geriatrics. 4th ed. New
York: McGraw-Hill, Health Professions Division.
Klatz, R. & Goldman, R., 2007. The Official Anti Aging Revolution: Stop the Clock, Time is on Your
Side for a Younger, Stronger, Happier You. 4th ed. United States: Basic Health Publications, Inc.
Kunaifi, A., 2009. Hubungan Tingkat Kepuasan Interaksi Sosial dengan Tingkat Depresi Lansia di
Panti Werdha Surabaya. Surabaya: Skripsi Universitas Airlangga.
Kurniasih, D., 2013. Stres dan Strategi Coping Lansia pada Masa Pensiun yang Berstatus Pegawai
Negeri Sipil di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Yogyakarta: Skripsi Universitas
Negeri Yogyakarta.
Lee, J. & Smith, J. P., 2009. Work, Retirement, and Depression. J Popul Ageing, Volume 2, pp. 57-71.
Maryam, R. S., 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
Menteri Negara Sekretaris Negara RI, 1998. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 Tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia. Jakarta: Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Miller, C. A., 2009. Nursing for Wellness in Older Adults. US: Lippincott Williams & Wilkins.
Moorhead, S., 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC): Measurement of Health Outcomes. 5th
ed. Missouri: Elsevier Sounder.
Orimo, H. et al., 2006. Reviewing the Definition of Elderly. Geriatric Gerontol Int, Volume 6, pp.
149-158.
Orlicka, E., 2015. Impact of Population Ageing and Elderly Poverty on Macroeconomic Aggregates.
Procedia Economics and Finance, Volume 30, pp. 598-605.
Pangkahila, W., 2007. Anti-Aging Medicine: Memperlambat Penuaan Meningkatkan Hidup. Jakarta:
Penerbit Buku Kompas.
Ponto, D. L., Bidjuni, H. & Karundeng, M., 2015. Pengaruh Penerapan Terapi Okupasi Terhadap
Penurunan Stres pada Lansia di Panti Werdha Dama Ranomuut Manado. ejournal Keperawatan
(e-Kp), 3(2).
PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI. Rosdahl, C. B. &
Kowalski, M. T., 2012. Textbook of Basic Nursing. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Septiningsih, D. S. & Na'imah, T., 2012. Kesepian pada Lanjut Usia: Studi tentang Bentuk, Faktor
Pencetus, dan Strategi Koping. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 11(2).
Suprapto, H. U. H., 2013. Konseling Logoterapi untuk Meningkatkan Kebermaknaan Hidup Lansia.
Jurnal Sains & Prakti Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, 1(2).
Surbakti, E. P., 2008. Stres dan Koping Lansia pada Masa Pensiun Di Kelurahan Pardomuan Kec.
Siantar Timur Kotamadya Pematangsiantar. Medan: Skripsi Universitas Sumatera Utara.
Suryawati, C., 2005. Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional. Jurnal Manajemen Pelayanan
Kesehatan, 8(3).
Turner, J. S. & Helms, D. B., 1995. Lifespan Development. Columbia: Harcourt Brace College
Publishers.
Umah, K., 2012. Terapi Okupasi: Training Keterampilan Pengaruhi Tingkat Depresi pada Lansia.
Journal of Ners Community, 3(1).
Utomo, B., 2010. Hubungan antara Kekuatan Otot dan Daya Tahan Otot Anggota Gerak Bawah
dengan Kemampuan Fungsional Lanjut Usia. Surakarta: Tesis Universitas Sebelas Maret.
Wang, C.-W., Chan, C. L. & Chi, I., 2014. Overview of Quality of Life Research in Older People with
Visual Impairment. Advances in Aging Research, Volume 3, pp. 79-94.
Wulandhani, S. A., Nurcahayati, S. & Lestari, W., 2014. Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Motivasi Lansia Hipertensi dalam Memeriksakan Tekanan Darahnya. JOM PSIK, 1(2).
Yuliani, Agustina, R. & Rachmawati, K., 2015. Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Lansia
dalam Memanfaatkan Posyandu Lansia. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Unlam, 3(1).