Anda di halaman 1dari 9

ASKEP LANSIA

SISTEM INTEGUMEN
KELOMPOK 8
KONSEP DARAS PERUBAHAN SISTEM
INTEGUMEN PADA LANSIA
Menurut Reichel (2009), penuaan pada kulit

dikategorikan menjadi dua, yaitu penuaan instriknsik


dan penuaan ekstrinsik. Penuaan instrinsik adalah
perubahan kulit yang terjadi akibat proses penuaan
secara kronologis atau normal. Sedangkan penuaan
ekstrinsik merupakan perubahan kulit yang disebabkan
oleh faktor-faktor lain, seperti gaya hidup, diet radikal
bebas, paparan sinar UV, dan kebiasaan lainnya.
PERUBAHAN PADA LAPISAN
Stratum koneum
Kohesi sel dan waktu regenerasi sel menjadi lebih

lama. Implikasi dari hal ini adalah apabila terjadi luka


maka waktu yang diperlukan untuk sembuh lebih lama.
Pelembab pada stratum korneum berkurang. Implikasi

dari hal ini adalah penampilan kulit lebih kasar


dankering.
Epidermis :
Jumlah sel basal menjadi lebih sedikit

Terjadi penurunan jumlah melanosit.

Penurunan jumlah sel langerhans

Kerusakan struktur nukleus keratinosit


Dermis :
Volume dermal mengalami penurunan yang

menyebabkan penipisan dermal dan jumlah sel


berkurang
Penghancuran serabut elastis dan jaringan kolagen oleh

enzim-enzim.
Vaskularisasi menurun dengan sedikit pembuluh darah

kecil.
Subkutan :
Lapisan jaringan subkutan mengalami penipisan.

Distribusi kembali dan penurunan lemak tubuh.


Faktor yang mempengaruhi perubahan sistem
integumen pada lansia
a. Faktor instrinsik

b. Faktor ekstrinsik
Masalah kulit pada lansia
Tinea pedis

Xerosis

Pruritus
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai