Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS PENELITIAN

RISKA BOLIO
2117002

PR OGR A M STUD I SAR J A NA KEPER A WA TA N

SEKOLAH TINGI ILMU KESEHATAN

GEMA INSAN AKADEMIK

MAKASSAR

2020

ANALISIS JURNAL
Menstruasi merupakan salah satu tanda pubertas pada wanita.
Usia haid termuda adalah 8 tahun sedangkan usia tertua adalah 17 tahun . nutrisi yang
lebih baik kondisi mempercept kesiapan tubuh untuk memulai menstruasi pada anak
perempuan. Selain itu, informasi tentang seks yang lebih mudah di daptakan dari
berbagai media saat ini juga memicu otak untuk segera mengaktifkan seksual hormone.
Pms atau sindrom pra-menstruasi adalah suatu kondisi dimana sejumlah gejala muncul
sebelumnya saat haid, gejala biasanya timbul 7-10 hari sebelum haid dan hilang saat
haid di mulai.
Gejala ini bersifat fisik dan psikologis gangguan, keluhan fisik seperti nyeri payudara
atau bengkak , perut kembung atau nyeri, sakit kepala, nyeri sendi, punggung nyeri,
mual, muntah, diare atau sembelit dan munculnya masalah kulit seperti jerawat.
Keluhan psikologis seperti depresi, kepekaan, lekas marah, gangguan tidur, kelelahan,
lemas dan terkadang perubahan suasana hati yang sangat cepat.
Prevalansi PMS cukup tinggi yang terjadi di sekitar 70-90% wanita usia subur
dan saat ini lebih sering ditemukan pada wanita usia 20-40 tahun.
Diperkirakan 13-19% wanita usia subur mengalami PMS, bahkan 3-8% mengalami
gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD).
Ashraf (2014) bahkan menyatakan bahwa prevelensi PMS mencapai 48% dan
prevelensi tertinggi di asia dan terendah di eropa.
Studi lain di lakukan oleh locker, 2010 menemukan hasil bahwa justicia pectoralis jacq.
Yang memiliki efek estrogenik, progestagenik dan anti inflamasi dapat bermanfaat pada
wanita menopause dan pms.
Frank dalam rimma menyatakan bahwa kadar estrogen dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan estrogen dan progesterone gejala pms.
Kriteria inklusi dan kriteria esklusi, kriteria inklusi yaitu:
1. Wanita berusia subur yang berada di fase luteal
2. Siklus menstruasi 28-35 hari
Kriteria pengecualian yaitu:
1. Menggunakan terapi hormonal
2. Riwayat alcohol
3. Riwayat gangguan system reproduksi
4. Jangan menandatangani informed consent
5. Tidak kooperatif
6. Tidak gemuk
Berdasarkan periode menstruasi responden sebagai besar punya 3-5 hari (24
responden atau 60%) dan ada yang sudah 6-7 hari (16 responden atau 40%).
Berdasarkan tubuh indeks massal, sebagaian besar memiliki deplesi sedang (22,
responden atau 55%),dan sebagaian kecil dari mereka menderita parah deplesi
(3 responden atau 7,5%).
Berdasarkan karakteristik tingkat estrogen sebagian besar responden berada
pada kategori tinggi (30 orang atau 75%) dan 10 orang termasuk dalam kategori
rendah (25%). Berdasarkan kadar progesterone, sebagaian besar memang
demikian pada kategori tinggi (30 orang atau 75%) dan 10 orang berada
dikategori bawah (25%).
Berdasarkan kombinasi estrogen-progesteron, sebagian besar memiliki kadar
yang tinggi estrogen dan progesterone(20 orang atau 50%), 10 0rang memiliki
estrogen tinggi dan progesterone rendah (25%), 10 orang lainnya memiliki
estrogen rendah dan tinggi progesterone, dan tidak memiliki estrogen rendah
dan progesterone.
Berdasarkan table 2, kombinasi estrogen tinggi, kprogesteron rendah, mayoritas
mengalami sedang kelas PMS (7 orang atau 70%). Untuk kombinasi estrogen
rendah dan progesterone tinggi, mayoritas memiliki derajat pms sedang (8
reaponden (80%).
Kombinasi estrogen dan progesterone dan progesterone tinggi, mayoritas
mengalami PMS derajat sedang (13 responden atau 65%). Tidak ada responden
yang memiliki kombinasi estrogen dan progesterone yang rendah level. Table
tersebut juga menunjukan bahwa ada peran untuk ketidak seimbangan hormone
estrogen dan progesterone dengan derajat PMS. Arahnya negative dan lemah.

Anda mungkin juga menyukai