Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL

DI SUSUN OLEH :

D H EA AN AN D A PU TR I 2 1 17 0 0 4

PR OGR A M STUD I SAR J A NA KEPER A WA TA N


SEKOLAH TINGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2020
ANALISIS JURNAL

Proses menstruasi terjadi pada anak perempuan yang suda menikah sebagai
indekasi telah terjadi ovarium dalam fungsi. Salah satu fase menstruasi dikenal dengan
fase luteal. Pada fase ini, muncul semacam masalah terkadang terjadi, seperti
ketidakseimbanggan hormon esterogen dan progesterone .keduanya CYP17 adalah
enzim penting untuk biosintesis steroid
Metode penilitian ini mengunakan desain non eksperimental mengunakan
pendekatan Icross sectional yaitu monitoring dilaksanakan satu kali sesuai waktu yang
ditentukan peneliti mengingat ada atau tidaknya hubungan antar dependen dan
variabel independen.(“Sugiono,” 2009)

Yang kita lihat pada table 1 distribusi gadis yang bisa menikah, berdasarkan
karakteristik tingkat esterogen, mayoritas dari mereka (30 responden) dikategorikan
dalam tinggkat tinggi (75%) termasuk kategori tinggi, sedangkan menurut kombinasi
esterogen dan progesterone, mereka sebagian besar (20 responden) memiliki tingkat
esterogen dan progesterone yang tinggi (50%), 10 responden (25%) memiliki esterogen
tinggitetapi rendah kategori progesterone, sebaliknya 10 responden (25%) memiliki
kategori esterogen rendah tetapi progesterone tinggi, dan tidak responden dengan
kategori rendah pada kedua esterogen dan progesterone.
Pada table 2 yaitu peran ekspresi gen CYP17 terhadap tingkat esterogen pada
gadis menikah, berdasarkan ekspresi gen CYP17 yang tinggi (total 30 responden), 27
responden (90%) pernah kadar esterogen tinggi,sedang 3 diantaranya (10%) memiliki
kadar esterogen rendah. Sedangkan ekspresi gen CYP14 rendah (total 10responden),
7 responden (70%) memiliki kadar esterogen rendah, sedangkan 3 responden (30%)
memiliki kadar esterogen tinggi. Dari table data menunjukan bahwa ada pernah
ekspresi gen CYP17 terhadap kadar esterogen trennya positif dan kuat.
Pada table 3 disini ekspresi gen CYP17 tinggi (total 30 respoden), mayoritas (20
responden) tinggi tingkat progesterone (66,7%) sedangkan 10 orang (33.3%) memiliki
progesterone rendah,sedangkan dari 10responden dengan ekpresi gen CYP17 rendah,
semuanya (100%) memiliki tinggkat tinggi
Pada tabel 4 ekspresi gen CYP17 terhadap kesesimbangan hormon esterogen
dan progesterone pada gadis yang bisa dinikahi dari tabel tersebut diperoleh data
bahwa ada peran ekpresi gen CYP17 terhadap ketidakseimbangan esterogen dan
progesterone. Trennya positif dan lemah
Berdasarkan tabel 5 kombinasi esterogen dan progesterone tinggu (20
responden), mayoritas (13% responden) mengalami syndrome pramenstruasi sedang
(PMS) (63%), 6 responden (30%) mengalami PMS ringan, dan 1 responden (5%)
mengalami PMS berat. Dalam kombinasi esterogen tinggi ditambah dengtan
progesterone rendah (10 responden), mayoritaas (7 responden) mengalami PMS
sedang (70%), 2 responden mengalami PMS berat (20%), dan responden (10%)
mengalami PMS ringan.

Anda mungkin juga menyukai