DI SUSUN OLEH :
D H EA AN AN D A PU TR I 2 1 17 0 0 4
Hasil penelitian ini yang menunjukan bahwa ada peran ketidakseimbangan Estrogen
dan Progesteron hormon menuju derajat syndrome pramenstruasi. Ketidakseimbangan
kadar esterogen dan progesterone semakin tinggi hormon, semakin rendah derajat
PMS. Yang kita lihat pada teble 1 menunjukan bahwa mayoritas responden berusia 18-
21 tahun ( 26 responden atau 63%), dan berusia 22-24 tahun (14 responden atau 60%)
dan ada yang sudah 6-7 hari (16 respnden atau 40%). Berdasarkan tubuh indeks
massa, mereka sebagian besar memiliki penipisan sedang (22 respnsen atau 55%) dan
sebagian kecil dari mereka menderita parah deplesi (3 responden atau 7,5%).
Erdasarkan karakteristik tingkat esterogen, sebagian besar respondent berada pada
kategori tinggi (30 orang atau 75%) dan 10 orang termasuk dalam kategori
rendah(25%). Berdasarkan kadar progesterone, sebagian besar memanf pada kategori
tinggi yaitu (30 orang atau 75%) dan 10 orang berada di kategori bawah (20 orang atau
50%), 10 orang lainnya memiliki estrogen tinggi dan progesterone rendah (25%), 10
orang lainnya memiliki esterogenrendah dan progesterone tinggi, dan tidak ada
responden yang memiliki esterogen rendah dan progesterone rendah.