TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
a. Pengertian
Lanjut usia adalah individu yang berada dalam tahapan usia dewasa akhir,
(2009) Lanjut Usia adalah usia 60 tahun ke atas sesuai dengan definisi World Health
c. Proses Menua
juga didefinisikan sebagai penurunan seiring waktu yang terjadi pada sebagian
Menurut Price et al(2010) ada banyak perbedaan antara orang tua dan orang
muda. Beberapa kasus perubahan initerjadi karena penuaan yang nyata akibat
Proses penuaan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu penuaan secara primer dan
hipertensi, individu yang rentan dengan asupan garam yang tinggi, dan
diabetes pada mereka dengan genotipe hemat yang mengadopsi tinggi kalori
dan gaya hidup kurang gerak. Beberapa gen umumnya lebih mempengaruhi
proses penuaan.
d. Klasifikasi Lansia
3) Lansia resiko tinggi ialah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan
masalah kesehtan
4) Lansia potensial ialah lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan
5) Lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga
e. Ciri-ciri Lansia
Menurut Hurlock (2011) usia lanjut ditandai dengan perubahan fisik dan
pria dan wanita usia lanjut cenderung menuju dan membawa penyesuaian diri
secara baik atau buruk. Ciri-ciri usia lanjut cenderung menuju dan membawa
penyesuaian diri yang buruk dari ada yang baik dan kepada kesengsaraan dari pada
pernah bersifat statis dan orang sering berubah secara konstan. Selama bagian awal
dari kehidupan perubahan itu bersifat evolusional dalam arti bahwa orang selalu
menuju pada kedewasaan dan kebersifat evolusionel dalam arti bahwa orang selalu
menuju pada kedewasaan dan keberfungsian. Sebaliknya, pada bagian selanjutnya,
mereka tidak evolusional lagi, yang mencabut regresi kepada tahap awal.
Periode selama lanjut, ketika kemunduran fisik dan mental terjadi secara
perlahan dan bertahap pada waktu kompensasi terhadap penurunan ini dapat
dilakukan, dikenal sebagai masa proses menjadi tua. Kemunduran itu sebagian
datang dari faktor fisik dan sebagian dari faktor psikologis. Penyebab kemunduran
fisik ini merupakan suatu perubahan pada sel-sel tubuh, bukan karena penyakit
khusus tapi karena proses menua. Kemundururan yang terjadi pada lansia juga
disebabkan oleh psikologis lansia tersebut. Sikap tidak senang terhadap diri sendiri,
Menurut Hurlock (2011) masalah umum yang terjadi pada lansia diantaranya :
1) Keadaan fisik lemah dan tidak berdaya, sehingga harus tergantung pada orang
lain.
3) Menentukan kondisi hidup yang sesuai dengan perubahan status ekonomi dan
kondisi fisik.
4) Mencari teman baru untuk menggantikan suami atau istri yang telah meninggal
bertambah.
6) Belajar untuk memperlakukan anak yang sudah besar sebagai orang dewasa.
g. Perubahan Umum Yang Terjadi Pada Lansia
1) Daerah kepala
Perubahan yang terjadi pada daerah kepala umumnya seperti hidung menjulur
lemas, bentuk mulut berubah akibat hilangnya gigi atau karena memakai gigi
palsu, mata kelihatan pudar tak bercahaya dan sering mengeluarkan cairan,
dagu terlipat dua atau tiga, pipi mengkerut, longgar dan bergelombang, kulit
2) Daerah tubuh
garis pinggang melebar, menjadikan badan tampak seperti terisap, bagi wanita
3) Daerah persendian
Perubahan yang terjadi pada lansia dibagian persendian seperti pangkal tangan
menjadi kendor dan berat, sedangkan ujung tangan tampak mengkerut, kaki
menjadi kendor dan pembuluh darah balik menonjol teutama yang ada disekitar
pergelangan kaki, tangan mejadi kurus kering dan pembuluh vena disepanjang
4) Penglihatan
Pada lansia akan terjadi perubahan pada fungsi penglihatan hal ini disebabkan
warna. Orang berusia lanjut pada umumnya menderita presbyopia atau tidak
dapat melihat jarak dengan jelas, yang terjadi karena elastisitas lensa mata
berkurang.
5) Pendengaran
6) Kekuatan
bagian depan otot-otot yang menopang tegaknya tubuh. Orang berusia lanjut
lebih cepat lelah dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk memulihkan
2. Kualitas Hidup
a. Pengertian
hidup dimasa tua merupakan kesehatan, merasa cukup secara pribadi dan masih
merasa berguna, partisipasi dalam kehidupan sosial, dan baik dalam sosial
ekonominya.
WHO (2012) Kualitas hidup adalah keadaan fisik, psikologis dan sosial
individu dalam konteks budaya dan sistem nilai tempat individu tersebut tinggal
dan berkaitan dengan tujuan, harapan, standar, dan urusan yang mereka miliki. Hal
seseorang, hubungan sosial dan keterlibatan individu dengan sesuatu hal yang
seseorang dalam konteks budaya dan norma yang sesuai dengan tempat hidup
selama hidupnya. Kualitas hidup individu yang satu dengan yang lainnya akan
berbeda, hal itu tergantung pada definisi atau interpretasi masing-masing individu
tentang kualitas hidup yang baik. Kualitas hidup akan sangat rendah apabila aspek-
perasaan negatif, perasaan positif, harga diri, dan berpikir, belajar, memori,
konsentrasi.
individu tentang posisi mereka dalam kehidupan dalam konteks system budaya dan
nilai dimana mereka tinggal dan dalam kaitannya dengan tujuan, harapan, standar
dan keprihatinan mereka. Selain itu, kualitas hidup digambarkan sebagai kesehatan
akibat kombinasi faktor fisik, fungsional, emosional, dan sosial (Bishak,et.,
al,2014).
1) Jenis kelamin
Secara fisik wanita dan pria lansia memiliki perbedaan dalam melakukan
aktivitas. Selain itu, wanita lansia memiliki nilai yang lebih tinggi dalam hal
sedangkan pada pria lansia memiliki kepuasan yang lebih tinggi dalam
(Listyaningsih,2017)
2) Usia
Pada masa lanjut usia,seseorang akan mengalami perubahan dalam segi fisik
dan fungsi, mental dan psikososial dalam kehidupan fisik yang berfungsi baik
usia tua dengan sikap kepasrahan yang pasif, pemberontakan, penolakan dan
(Listyaningsih,2017)
3) Pendidikan
bahwa tingkat pendidikan adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
menemukan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien berpendidikan tinggi
4) Pekerjaan
pelajar, penduduk yang bekerja, penduduk yang tidak bekerja (atau sedang
mencari pekerjaan), dan penduduk yang tidak mampu bekerja (atau memiliki
5) Aktivitas fisik
Pada lansia yang kurang melakukan aktivitas fisik secara rutin lebih berisiko
2009)
6) Status pernikahan
individu yang tidak menikah, individu bercerai ataupun janda, dan individu
yang menikah. Penelitian empiris di Amerika secara umum menunjukkan
bahwa individu yang menikah memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi
pasangan meninggal.
7) Pendapatan
hidup yang dihayati secara subjektif. Adanya kontribusi yang lumayan dari
(Nofitri,2009)
8) Standar referensi
mengenai persamaan antara diri individu dengan orang lain. Hal ini sesuai
2003) dalam (Nofitri, 2009), bahwa kualitas hidup akan dipengaruhi oleh
3. Aktivitas Fisik
a. Pengertian
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka
kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan
bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan sehari-hari, seperti
berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian, naik turun, tangga, atau berupa olahraga
Aktivitas fisik sebagai gerakan tubuh yang diproduksi oleh otot rangka yang
stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain,
berat badan terkendali, otot lebih lentur dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh menjadi
ideal dan proporsional, lebih percaya diri, lebih bertenaga dan bugar, secara
Menurut WHO (2017) aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dengan
intensitas aktivitas yang sedang seperti, berjalan kaki, bersepeda, atau berolahraga
1) Aktivitas ringan
dll
2) Aktivitas sedang
3) Aktivitas berat
Aktivitas berat biasanya berkaitan dengan olahraga atau latihan fisik yang
aerobic, dll.
Aktivitas fisik pada lansia dibagi menjadi 5, menurut Santosa (2015) yaitu :
penggerak. Pada lansia yang kurang aktif,penurunan terjadi dua kali lebih cepat.
Latihan daya tahan jelas bermanfaat pada perbaikan fungsi organ tubuh,
misalnya pada sistem jantung dan pembuluh darah, pernapasan,otot, sendi, dan
tulang.
a) Berjalan kaki
b) Lari ringan
c) Berenang
d) Senam
e) Bermain tenis
g) Berkebun
kekuatan otot. Biasanya berjalan menjadi kurang stabil karena lemahnya otot
paha bagian depan dan berkurangnya koordinasi antar otot. Penurunan kekuatan
kaki lebih jelas terasa dibandingkan kekuatan lengan. Massa tulang juga
a) Push up
b) Naik turun tangga
c) Angkat beban
d) Membawa belanjaan
3) Kelenturan (flexibility)
Hal ini yang paling mula-mula terasa mundur pada proses menua. Kapsul sendi
Pembatasan lingkup gerak sendi (range of motion) banyak terjadi pada lansia.
menjadikan mereka lamban bergerak. Perlu diketahui, otot yang kaku ini mudah
b) Beribadah (shalat)
c) Yoga
d) Membersihkan lantai
e) Mencuci baju/piring
mudah jatuh. Hal ini memang berkaitan juga dengan keadaan fungsi sensorik
5) Kecepatan.
Hal ini tidak penting karena tidak diperlukan lagi kecepatan gerakan fisik pada
lansia.
1) Usia
Terdapat perbedaan kemampuan aktivitas pada usia yang berbeda. Hal ini
perkembangan usia. Usia dewasa akan lebih baik pada kemampuan fungsi alat
gerak dari pada orang pada usia lanjut. Kehilangan total massa tulang progresif
terjadi pada lanjut usia. Beberapa kemungkinan untuk penyebab kehilangan ini
Pengaruh kehilangan tulang adalah tulang menjadi lemah, tulang belakang lebih
bagian bawah.
3) Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuan aktivitas seseorang
4) Emosi
5) Tingkat Energi
6) Kebudayaan
contoh, orang yang memiliki budaya sering berjalan jauh memiliki kemampuan
aktivitas yang kuat; sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan aktivitas
7) Pekerjaan
8) Keadaan Nutrisi
4. Pendapatan
a. Pengertian
Pendapatan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah hasil kerja
(usaha dan lain sebagainya). Pendapatan merupakan jumlah barang dan jasa yang
dimiliki oleh setiap jiwa disebut dengan pendapatan perkapita dimana pendapatan
2012).
pendapatan pemerintah dari pajak,bea impor dan sebagainya. Dan istilah ini juga
atau buruh, baik berupa fisik ataupun non fisik selama ia melakukan pekerjaan pada
suatu perusahaan, instansi, atau tempat ia bekerja. Setiap orang yang bekerja
berusaha untuk memperoleh pendapatan dengan jumlah yang maksimal agar dapat
penerimaan gaji atau balas jasa dari hasil usaha yang diperoleh oleh anggota
keluarga dalam satu bulan dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
(Muhlisin, 2012).
masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atau faktor-faktor
produksi yang mereka sumbangkan dalam turut serta membentuk produk nasional
(Suparyanto, 2014).
diperkenalkan oleh Fisher dan Hicks. Fisher menegaskan bahwa pendapatan adalah
sebagai serangkaian kejadian yang berkaitan dengan beberapa tahap yang berbeda
yaitu:
yang tidak dapat diukur secara langsung namun dapat ditaksir oleh
pendapatan rill.
2) Pendapatan rill.
untuk perolehan barang dan jasa sebelum dan sesudah konsumsi. Jadi
3) Pendapatan uang
sifatnya regular dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau
kontra prestasi.
regular dan biasa, akan tetapi selalu berbentuk balas jasa dan diterima
(MUhlisin,2012)
1) Prasejahtera
Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal atau
2) Sejahtera I
3) Sejahtera II
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan kebutuhan sosial
4) Sejahtera III
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar dalam psikologis dan
5) Sejahtera IV
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan
yang tinggi.
d. Jenis-Jenis Pendapatan
Secara garis besar pendapatan digolongkan menjadi tiga golongan Artaman (2015),
yaitu:
orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari, satu minggu maupun satu
bulan.
2) Pendapatan dari usaha sendiri.
Merupakan nilai total dari hasil produksi yang dikurangi dengan biaya-biaya
yang dibayar dan usaha ini merupakan usaha milik sendiri atau keluarga dan
tenaga kerja berasal dari anggota keluarga sendiri, nilai sewa capital milik
Pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan tenaga kerja dan ini biasanya
menyewakan asset yang dimiliki seperti rumah, ternak, dan barang lain, bunga
dari uang, sumbangan dari pihak lain dan pendapatan dari pensiunan.
e. Perhitungan pendapatan
Kualitas hidup merupakan tingkat harapan hidup seseorang yang mencakup kondisi
fisik seseorang, psikologi atau mental dan lingkungan sosial. Kualitas hidup dari
meningkatkan kemauan, kesadaran, dan kemampuan dari individu untuk menuju hidup
Kemampuan aktivitas fisik lansia atau status fungsional lansia adalah kemampuan
seseorang melakukan kegiatan sehari – hari yang dilakukan secara rutin dan mandiri.
Individu sehat mampu melakukan aktivitas sehari – hari secara mandiri. Sedangkan
ketergantungan baik pada tingkat ringan, sedang atau berat ( Fatmah, 2007).
Penelitian Dewi Kundari (2013), yang berkaitan dengan aktivitas fisik dengan
bahwa jumlah lansia yang memiliki aktivitas fisik sedang sejumlah 32 responden atau
44,4% dan memiliki kualitas hidup baik sejumlah 45 responden atau 62,5%.Menunjukkan
keeratan hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup lansia adalah sangat rendah.
Pada penelitian Ardli Hidayat (2017) hasil penelitian menunjukkan bahwa
Aktivitas fisik baik dan kualitas hidup baik sebanyak 19 responden atau sebesar
(42,2%) dan yang memiliki aktivitas fisik baik dan kualitas hidup kurang sebanyak 7
responden atau sebesar (15,6%). Sedangkan responden yang memiliki aktivitas fisik
yang kurang dan kualitas hidup baik sebanyak 7 responden atau sebesar (15,6%), dan
responden yang memiliki aktivitas fisik kurang dan kualitas hidup kurang sebanyak 12
responden atau sebesar (26,7%). %). Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan
Penelitian Lok Neslihan, et all (2018), Skala kualitas hidup yang diberikan sebelum
dan sesudah Program Aktivitas Fisik dan perbedaan antara skor total skala.
Subdimensi kesehatan fisik, peran fisik, rasa sakit dan kesehatan umum terhadap
persepsi kualitas hidup meningkat pada individu yang melakukan kegiatan fisik,
sedangkan tidak ada perubahan signifikan selama periode 10 minggu dan setelah
program diadakan. Dari skala kualitas hidup sebelum program aktivitas fisik tidak
berubah secara signifikan dan setelah program diadakan , dan perbedaannya tidak di
Miller (2009) mengemukakan bahwa fase berhenti kerja atau pensiun pasti akan
dialami oleh seluruh lansia dan pada saat itu mengakibatkan pendapatanm (uang)
menurun serta perubahan peran dan status sosial. Pada fase tersebut tugas lansia adalah
harus mampu beradaptasi dengan masa pensiun dan penurunan pendapatan yang terjadi
seseorang merupakan salah satu faktor untuk menentukan kualitas hidup seseorang,
kurang atau dibawah memiliki kualitas hidup yang kurang., dibandingkan dengan
seseorang yang memiliki penghasilan lebih akan memiliki kualitas hidup yang baik.
dan signifikan terhadap kualitas hidup yang berarti bahwa apabila pendapatan keluarga
peningkatan.