Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang
menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolahsekolah dengan anak
beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-
baiknya dan sekaligus meningkatkan prestasi belajar anak sekolah setingi-tingginya
(Azwar Nasrul,1998). Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu usaha kesehatan
pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan disekolahsekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai
sasaran utama. Usaha kesehatan sekolah berfungsi sebagai lembaga penerangan agar
anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang benar,
mengobati luka, merawat kuku dan memperoleh pendidikan seks yang sehat (Prasasti
Effendi, 2009).
Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin. Usaha kesehatan di
sekolah merupakan perpaduan antara dua upaya dasar, yakni upaya pendidikan sekolah
dan upaya kesehatan, yang diharapkan UKS dapat dijadikan sebagai usaha untuk
meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan. Unit kesehatan sekolah juga memiliki definsi yaitu upaya membina dan
mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program
pendidikan dan pelayanan kesehatan disekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang
dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasrul,1998). UKS juga merupakan wahana
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku yang
sehat sehingga menghasilkan derajat kesehatan yang optimal (Departemen Kesehatan
dalam Nasrul, 1998)
Dalam UU. No. 9 Tahun 1960 dijelaskan bahwa kesehatan adalah keadaan yang
meliputi kesehatan badan,rohani (mental) dan sosial, dan b ukan hanya keadaan yang
bebas dari berbagai macam penyakit cacat dan kelemahan. Sedangkan di UU. No. 23
Tahun 1992 dijelaskan secara sederhana bahwa kesehatan tersebut meliputi
kesejahterahan badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk dapat
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Bila disimak secara seksama, maka dalam
kata usaha kesehatan sekolah terdapat tiga suku kata yang memiliki makna tersendiri dan
bersatu menjadi makna yang hakiki dalam rangka mengupayakan kesehatan bagi siswa
di sekolah. Pengertian kesehatan di atas sangat berguna dalam memahami kesehatan
serta keterkaitanya dengan suatu usaha yang dapat dilakukan di sekolah guna
menanamkan konsep hidup sehat di kalangan siswa.
Bila dikaitkan dengan suatu upaya secara utuh pengertian usaha kesehatan sekolah
dikemukakan Hasan Walinono ( 1985 : 6 ) adalah usaha meningkatkan kesehatan dalam
ruang lingkup mencegah penyakit, memperpanjang hidup manusia, meningkatkan hidup
sehat, memberantas penyakit menular, membina kebersihan pribadi, pengobatan penyakit
sedini mungkin yang dapat dilakukan melalui pelajaran olahraga kesehatan maupun
ekstra kurikuler lainnya. suharto ( 1999 : 2 ) memberikan penjelasan UKS sebagai upaya
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta
menciptakan lingkungan yang sehat untuk membentuk manusia seutuhnya. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa UKS merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan nasional dan sistem kesehatan nasional
Sedangkan departemen kesehatan republik indonesia ( dalam Mursyal, 1999 : 25 )
melihat usaha kesehatan sekolah dalam konsep yang luas seperti tertera pada kutipan
berikut : ‟Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan
di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran
utama. Usaha kesehatan sekolah merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat dan selanjutnya membentuk prilaku hidup sehat, yang pada giliranya
menghasilkan derajat kesehatan yang optimal’’
Usaha kesehatan sekolah disingkat UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah
untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan
sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah.Pemerintah telah
menyarankan untuk menjadikan UKS sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. Maka
dari itu patut diketahui bahwa keberadaan UKS sangatlah bermanfaat. Unit ini bisa
menjadi sarana yang meningkatkan kualitas kesehatan manusia, khususnya dalam
lingkup dunia pendidikan.
Pendidikan kesehatan di jalur formal bisa di mulai sejak tingkat Sekolah Dasar (SD)
hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Siswa diberi pelajaran tentang cara menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, mencegah penyebaran penyakit, tindakan pertolongan
pertama pada kecelakaan, dan hal lain yang berkaitan dengan pengetahuan medis dasar.
Kompetensi-kompetensi tersebut tentunya dapat dikuasai siswa dengan perantaraan
UKS.Yang menarik dari ekstrakurikuler UKS adalah, adanya "staf" UKS yang disebut
Dokter cilik (untuk siswa SD). Dokter cilik dipilih dan diseleksi, kemudian diajari cara
pertolongan pertama oleh dokter yang sengaja dipanggil pihak sekolah untuk
membimbing para "dokter" ini. Dengan adanya UKS diharapkan siswa dapat
meningkatkan kesadaran akan kesehatan di lingkungan sekolah.

2.1.1 Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah


Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah pusat kegiatan kesehatan dalam
upaya pelayanan kesehatan pada siswa sekolah yang dikelola dan diselenggarakan
oleh institusi kesehatan, bekerja sama dengan institusi pendidikan melalui dukungan
teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian derajat kesehatan siswa
(Depkes RI, 2002).
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha yang di lakukan untuk
meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang
pendidikan mulai dari TK sampai SMA/SMK/MA. (Tim pembina UKS, 2010:7)
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha kesehatan masyarakat yang di
jalankan di sekolah-sekolah, dengan sasaran utama adalah anak-anak sekolah dan
lingkunganya (Soenarjo, 2002:1)
Usaha kesehatan sekolah adalah salah satu wahana untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin,
selanjutnya di sebutkan UKS harus sudah mendapat tempat dan perhatian yang
sungguh sungguh di dalam lingkungan pendidikan. Secara garis besar UKS dapat
dikelompokan dalam tiga bidang atau di sebut dengan 3 program UKS atau yang di
kenal sebagai Trias UKS yaitu: a. pendidikan kesehatan, b. pemeliharaan atau
pelayanan kesehatan, c. kehidupan lingkungan yang sehat. Usaha ini dijalankan
mulai dari Sekolah Dasar sampai sekolah lanjutan, sekarang pelaksanaanya
diutamakan di sekolah Dasar. Hal ini disebabkan karena Sekolah merupakan
komunitas (kelompok) yang sangat besar, rentan terhadap berbagai penyakit, dan
merupakan dasar bagi pendidikan selanjutnya. Meskipun demikian bukan berarti
mengabaikan pelaksanaan selanjutnya di sekolah-sekolah lanjutan (Mu’rifah,
1991:251).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang di maksud
dengan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha kesehatan sekolah yang di
dalam lingkungan sekolah maupun yang di sekitar lingkungan sekolah, yang
sasaranya adalah peserta didik beserta masyarakat sekolah yang lainya yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik sehingga
peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis serta optimal,
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Pembinaan dan pengembangan UKS sebagai upaya pendidikan dan kesehatan
harus dilaksankaan secara terpadu, berencana, terarah, dan bertanggungjawab dalam
menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan, dan membimbing untuk
menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan
peserta didik sehari hari. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa
pelaksanaan UKS sangatlah penting dan harus dijalankan dengan baik di sekolah.
Hal tersebut didasari pemikiran bahwa kesehatan merupakan unsur yang sangat
penting, terutama pada peserta didik di sekolah dan harus menjadi perhatian yang
sangat sungguh-sungguh.
Menurut John Biddulph dan John Stace (1999: 381-382), pentingnya UKS
adalah sebagai berikut:
1. Jumlah anak-anak usia sekolah dasar dan sekolah menengah merupakan
seperempat populasi masyarakat. Anak sekolah merupakan suatu kelompok
yang besar.
2. Sekolah merupakan tempat yang baik untuk mengajar kesehatan. Anakanak
berkumpul di satu tempat. Mereka berharap dapat belajar sesuatu yang baru
di sekolah. Guru sudah dilatih untuk mengajar anak. Salah satu hal penting
yang harus dipelajari anak sekolah adalah masalah kesehatan.
3. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat. Bermula dari sekolah hal-hal
yang menyangkut kesehatan akan menyebar ke masyarakat. Anak akan
membawa pulang apa yang sudah dipelajari di sekolah dan akan
memberitahukannya kepada keluarga di rumah.
4. Perbaikan kesehatan anak semasa sekolah akan menolong sisa hidup
mereka. Misalnya, anak dengan infeksi telinga dapat menjadi tuli jika tidak
diobati dengan tepat. Ketulian ini akan menghalangi dia untuk belajar
dengan baik di sekolah. Setelah ia selesai dan keluar dari sekolah,
ketuliannya ini akan menghalangi ia mendapatkan pekerjaan. Jika infeksi
telinga diobati dengan benar di sekolah semua masalah dapat dicegah.
5. Melalui pemeriksaan anak-anak sekolah ternyata didapatkan banyak anak
sekolah yang memerlukan pengobatan.
6. Jika anak sehat, ia akan belajar dengan baik di sekolah. Jika sakit, ia tidak
dapat belajar dengan baik di sekolah. Setelah anak lulus sekolah, ia akan
sulit mendapat pekerjaan yang baik.
7. Di sekolah anak berhubungan dengan banyak orang. Ini berarti mempunyai
banyak kemungkinan tertular penyakit infeksi.
UKS dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penyuluhan kesehatan.
Menurut Azrul Azwar (1983: 14), yaitu kegiatan pendidikan yang
dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,
sehingga anggota masyarakat (anak sekolah) tidak hanya sadar, tahu dan
mengerti, tetapi dapat melakukan suatu anjuran yang berkaitan dengan
kesehatan. Sementara itu menurut Departemen Kesehatan, tujuan pelayanan
UKS adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi anak usia sekolah
2. Meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar dan mengembangkan
kegiatan kesehatan dan kegiatan yang menunjang peningkatan
kemampuan hidup sehat
3. Pendekatan dan pemeratan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan pada
penduduk berdasarkan letak geografi

Selain itu UKS merupakan bagian dari upaya kesehatan, sebagaimana


dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007: 8), yaitu kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat. Peningkatan kesehatan terdiri dari kesehatan individu,
kelompok dan masyarakat harus terus ditingkatkan. Menurut Abdul Latief
dkk (1985: 59), UKS adalah keadaan anak di sekolah dan lingkungannya
yang dapat memberikan kesempatan belajar dan tumbuh yang harmonis,
efesien dan optimal.

2.1.2 Efektivitas
Menurut Notoatmodjo (2007: 42), efektivitas adalah pencapaian tujuan atau
hasil yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, pikiran dan
alat-alat yang dikeluarkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:59),
efektif didefinisikan sebagai usaha atau tindakan yang ada efeknya, yaitu akibat,
pengaruh, serta dampaknya, serta dapat memberikan hasil dan berhasil guna.
Menurut Soekanto (2002: 120), efektivitas adalah tercapainya sasaran atau
tujuan-tujuan dari suatu instansi yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam
efektivitas terkandung makna berdaya tepat atau berhasil guna untuk menyebutkan
bahwa sesuatu itu telah berhasil dilaksanakan secara sempurna, secara tepat dan
target telah tercapai. Selain itu terkandung makna efisiensi, yaitu berdaya guna
untuk menunjukkan bila suatu tindakan atau usaha sudah efektif dan ekonomis, baru
dikatakan efisisen.
Menurut Andrian (2001:12), efektivitas adalah pekerjaan yang dilaksanakan
dan berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pekerjaan tersebut,
dengan memberdayakan seluruh potensi sumberdaya manusia maupun sumberdaya
dana yang ada.
Menurut Martiman (2001:12), efektivitas adalah suatu pencapaian hasil
pekerjaan secara tepat waktu dan tepat sasaran, dalam artian bahwa hasil pekerjaan
yang diperoleh sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Efektivitas berkaitan erat
dalam kemampuan sumber daya manusia memanfaat potensi yang ada.
Menurut Suharsono (2001:12), efektivitas adalah hasil-hasil pekerjaan yang
diraih secara optimal dengan ciri yaitu adanya kesesuaian antara harapan dan
kenyataan hasil kerja secara berkesinambungan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
efektivitas adalah suatu keadaan di mana aktivitas atau kegiatan dilaksanakan sesuai
perencanaan yang telah disusun sebelumnya, dengan memanfaatkan sumber daya
manusia secara maksimal. Efektivitas pelaksanaan UKS dalam meningkatkan
kesehatan siswa adalah suatu keadaan di mana petugas UKS telah melaksanakan
berbagai program kesehatan untuk meningkatkan kesehatan siswa sesuai dengan
program kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh UKS.

2.1.3 Efektivitas Pemberdayaan UKS


Penilaian usaha kesehatan sekolah harus dilakukan secara komprehensif baik
terhadap proses maupun hasil. Penilain proses merupakan uapaya untuk mengetahui
efektivitas pemberdayaan yang dilakukan oleh tim pelaksanaan UKS. Artinya
mengetahui secara operasional pelaksanaan usaha kesehatan sekolah yang dilakukan
oleh tim pelaksana baik berkaitan dengan proses penyusunan program, pelaksanaan
maupun pengawasan. Sedangkan penilaian terhadap hasil harus dilihat dari hasil
kegiatan yang dilakukan seperti pemahaman siswa terhadap hidup sehat atau tingkat
dan status kesehatan mereka meningkat.
Sebenarnya kedudukan usaha kesehatan sekolah berada pada posisi
kurikulum, tepatnya pada kegiatan ekstra kurikuler atau bertepatan pada kegiatan
belajar mengajar bidang studi pendidikan jasmani dan olahraga artinya
pemberdayaan usaha kesehatan sekolah dilaksanakan oleh tim pelaksana di sekolah,
khususnya dilakukan oleh kepala sekolah,guru, atau pihak puskesmas lainnya
dengan kerjasama bidang pekerjaan yang ditetepkan secara bersama. Sedangkan
pemberdayaan usaha kesehatan sekolah dalam proses pembelajaran dapat
dilaksanakan sejalan dengan kegiatan pengajaran pendidikan jasmani atau olahraga
dalam paket materi pelajaran yang ditetapkan berdasarkan kurikulum, terutama
berkaitan dengan pengajaran teoritis penyuluhan, pencegahan dan pengobatan.

2.1.4 Tujuan UKS


Secara umum UKS bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi
belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
derajat kesehatan peserta didik. Selain itu juga menciptakan lingkungan yang sehat,
sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas. Sedangkan
secara khusus tujuan UKS adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang
sehat, meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku
masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri. Di samping itu juga meningkatkan
peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah
tangga serta lingkungan masyarakat, meningkatkan keteramplan hidup sehat agar
mampu melindungi diri dari pengaruh buruk lingkungan. Sasaran pembinaan dan
pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai sasaran primer, guru pamong
belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS
di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah
lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah / TK / RA sampai SLTA/MA,
termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok
pesantren beserta lingkungannya. Sasaran lainnya adalah sarana dan prasarana
pendidikan kesehata dan pelayanan kesehatan. Sasaran tertier lainnya adalah
lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah, keluaraga.
Untuk belajar dengan efektif peserta didik sebagai sasaran UKS memerlukan
kesehatan yang baik. Kesehatan menunjukkan keadaan yang sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan bagi peserta didik merupakan sangat menentukan keberhasilan
belajarnya di sekolah, karena dengan kesehatan itu peserta didik dapat mengikuti
pembelajaran secara terus menerus. Kalau peserta didik tidak sehat bagaimana bisa
belajar dengan baik. Oleh karena itu kita mencermati konsep yang dikemukakan
oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bahwa salah satu indikator kualitas sumber
daya manusia itu adalah kesehatan, bukan hanya pendidikan. Ada tiga kualitas
sumber daya manusia, yaitu pendidikan yang berkaitan dengan berapa lama
mengikuti pendidikan, kesehatan yang berkaitan sumber daya manusianya, dan
ekonomi yang berkaitan dengan daya beli. Untuk tingkat ekonomi Indonesia masih
berada pada urutan atau ranking yang sangat rendah yaitu 108 pada tahun 2008,
dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Kemajuan ekonomi suatu bangsa
biasanya berkorelasi dengan tingkat kesehatan masyarakatnya. Semakin maju
perekonomiannya, maka bangsa itu semakin baik pula tingkat kesehatannya. Oleh
karena itu, jika tingkat ekonomi masih berada di urutan yang rendah, maka tingkat
kesehatan masyarakat pada umumnya belum sesuai dengan harapan.
Ada tiga program pokok UKS yang sering disebut trias UKS, yaitu pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Pendidikan kesehatan dilakukan secara intra kurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan
intra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan pada saat jam pelajaran berlangsung
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pendidikan ini tidak hanya diberikan pada
saat mata pelajaran Pendidikan Jasmani saja, namun bisa juga secara integratif pada
saat mata pelajaran lainnya disampaikan kepada peserta didik. Kegiatan
ekstrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam pelajaran yang
dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Misalnya, melaksanakan penyuluhan
tentang, gizi, narkoba, dan sebagainya terhadap peserta didik, guru dan orangtua.
Melaksanakan pelatihan UKS bagi peserta didik, guru pembina UKS dan kader
kesehatan. Melaksanakan pendidikan dan kebiasaan hidup bersih melalui program
sekolah sehat.
2.1.5 Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah
1. Sasaran primer : peserta didik (siswa)
2. Sasaran sekunder : guru, orang tua, TP UKS di setiap jenjang.
3. Sasaran tertier :
a. Lembaga pendidikan mulai dari tingkat prasekolah sampai pada sekolah
lanjutan tingkat atas, termasuk perguruan agama dan pondok pesantren
beserta lingkungannya.
b. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
c. Lingkungan, yang meliputi lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan
lingkungan masyarakat sekitar sekolah.

2.1.6 Tim Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah


1. Fungsi tim pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
Tim pelaksana UKS di sekolah berfungsi sebagai penanggung jawab dan
pelaksana program UKS di sekolah berdasarkan prioritas kebutuhan dan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh TP UKS Kabupaten/Kota. Kedudukan
petugas puskesmas disekolah sebagai Tim Pelaksana UKS.

2. Tugas tim pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah


a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
sesuai ketentuan dan petunjuk yang ditetapkan dan atau diberikan oleh
Pembina UKS.
b. Menjalin kerjasama yang serasi dengan orang tua murid, instansi lain, dan
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan UKS disekolah, madrasah dan
perguruan agama.
c. Mengadakan penilaian atau evaluasi, menyusun dan menyampaikan laporan
tengah tahunan kepada TP UKS Kecamatan sesuai ketentuan dengan
tembusan kepada instansi terkait.

2.1.7 Pembinaan dan Penghargaan Usaha Kesehatan Sekolah


1. Tujuan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah
Tujuan pembinaan dan pengembangan UKS adalah agar pengelolaan UKS
mulai dari pusat sampai ke daerah dan sekolah atau madrasah dilaksanakan
secara terpadu, terarah, intensif, berkesinambungan sehingga diperoleh hasil
yang optimal.

2. Ruang lingkup program dan pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah


a. Ruang Lingkup Program UKS
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tri
Program Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS), yaitu sebagai berikut :
1) Penyelengaraan Pendidikan Kesehatan, meliputi aspek :
a) Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-
prinsip hidup sehat
b) Penanaman perilaku atau kebiasaan hidup sehat dan saya
tangkal pengaruh buruk dari luar
c) Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari

2) Penyelengaraan pelayanan Kesehatan di sekolah dapat berupa :


pelayanan Kesehatan, pemeriksaan penjaringan Kesehatan peserat
didik, pencegahan penyakit, penyuluhan Kesehatan dan rujukan
Kesehatan ke puskesmas.

3) Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat, baik fisik, mental


sosial maupun lingkungan yang meliputi :
a. Pelaksanaan 5K (kebersihan, keindahan, kenyamanan,
ketertiban, keamanan)
b. Pembinaan dan pemeliharaan Kesehatan lingkungan
c. Pembinaan Kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, murid,
pegawai sekolah, orang tua murid dan masyarakat sekitar).

b. Ruang Lingkup Pembinaan UKS


Ruang lingkup pembinaan UKS meliputi :
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pemeliharaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
4. Sarana prasarana
5. Penelitian dan pengembangan
6. Management atau organisasi

2.1.8 Langkah-langkah pembinaan dan pengembangan UKS


1. Konsolidasi Tim Pembina UKS dengan menggunakan pola hubungan kerja
koordinatif dan konsultatif, hubungan fungsional di lingkungan instansi masing-
masing.
2. Meningkatkan komitmen seluruh sektor terkait melalui Tim Pembina UKS dan
sektor lainnya yang terlibat dalam Pembinaan kesehatan siswa disemua jenjang
administrasi pemerintahan, antara lain dengan melakukan sosialisasi masalah
kesehatan sekolah yang memerlukan penanganan segera.
3. Melaksanakan advokasi kepada penentu kebijakan dalam rangka
mengatasnamakan UKS dan perencanaan Pembangunan Nasional, Provinsi dan
Kabupaten/ kota.
4. Menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai instansi dan masyarakat dalam
upaya peningkatan pelayanan kesehatan peserta didik dengan cara :
a. Melaksanakan forum komunikasi berkala lintas program dalam rangka
sinkronisasi dan harmonisasi kegiatan.
b. Bersama semua stakeholder, mengembangkan dan melembagakan forum
komunikasi melalui pertemuan, workshop, rapat kerja UKS sesuai
kebutuhan di setiap jenjang administrasi.
c. Mendorong peran serta aktif orang tua, komite sekolah, dan masyarakat
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pembiayaan UKS di sekolah,
termasuk penyediaan sarana dan prasarana termasuk tenaga kesehatan.
d. Meningkatkan pengetahuan danketerampilan petugas UKS puskesmas,
guru, murid, orang tua, masyarakat pada umumnya agar dapat berperan
serta aktif dalam kegiatan pembinaan dan peningkatan kesehatan peserta
didik.

2.1.9 Program pembinaan dan pengembangan UKS


Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah
sehat (TRIAS UKS).
1. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan diberikan melalui :
1) Kegiatan kurikuler pelaksanaan pendidikan melalui kegiatan
intrakurikuler adalah pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Dalam
pelaksanaannya dibedakan antara pendidikan dasar dan menengah.
a. Pendidikan dasar mencakup taman kanak-kanak, sekolah dasar,
SMP dan yang sederajat.
a) Taman kanak-kanak, pelaksanaan pendidikan kesehatan
sesuai dengan garis-garis besar program pengembangan
jasmani dan kesehatan, yang diberikan pengenalan,
pembangkit, minat, dan penanaman kebiasaan hidup sehat.
Materi pendidikan mencakup : Kebersihan dan kesehatan
pribadi, kebersihan dan kerapihan lingkungan, makanan dan
minuman sehat.
b) Sekolah Dasar (SD), pelaksanaan pendidikan kesehatan
sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran mata
pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan. Pelaksanaannya
diberikan melalui peningkatan pengetahuan penanaman nilai
dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan
peningkatan ketrampilan dalam melaksanakan hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan
kesehatan. Materi pendidikan kesehatan yang diberikan
mencakup :
1. Kebersihan dan kesehatan pribadi.
2. Makanan dan minuman sehat.
3. Kebersihan lingkungan (sekolah dan rumah)
4. Keselamatan diri di dalam dan di luar rumah.
5. Mengenal UKS dan programnya.
6. KMS-AS (Kartu Menuju Sehat Anak Sekolah)
7. Mengenal penyakit yang banyak menyerang anak usia
sekolah serta cara pencegahannya.
c) Sekolah Menengah Pertama, pelaksanaan pendidikan
kesehatan sesuai dengan garis-garis besar program
pengajaran mata pelajaran pendidikan kesehatan. Materi
pendidikan kesehatan yang diberikan kepada Sekolah
Menengah Pertama mencakup :
1. Pertumbuhan dan perkembangan fisik mental pada masa
remaja.
2. Penyakit akibat tidak menjaga kebersihan pribadi dan cara
pengobatan sederhana.
3. Bahaya narkotika, rook dan minuman keras.

b. Pendidikan menengah
Pendidikan Menengah Mencakup Sekolah Menengah Atas atau
pendidikan yang sederajat termasuk Sekolah Menengah Kejuruan.
Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan garis-garis besar
program pengajaran mata pelajaran yang menampung materi
pendidikan kesehatan yang juga mencakup pendidikan kesehatan.
Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan,
keterampilan, terutama melalui peningkatan pemahaman dan
penafsiran konsep-konsep yang berkaitan dengan prinsip hidup
sehat sehingga mempunyai kemampuan untuk menularkan
perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Materi
pendidikan kesehatan mencakup :
1. Sopan santu berlalu lintas.
2. Pengenalan dan pencegahan penyakit kelamin
3. Penegenalan macam-macam kekerasan dan pencegahan
kekerasan.
4. Pencegahan dan penanggulangan bahaya narkotika, rokok, dan
minuman keras.
5. Hubungan perilaku dengan kesehatan pribadi, lingkungan dan
masyarakat.
6. Program Usaha Kesehatan Sekolah dan pengenalan organisasi
yang ada kaitannya dengan kesehatan.
Pada sekolah kejuruan, untuk pelaksanaan praktek di bengel
sekolah, dapat mengakibatkan resiko atau bahaya kecelakaan bagi
peserta didik. Untuk itu perlu ditanamkan sikap hidup yang selalu
mengutamakan keselamatan sebagai salah satu usaha keselamatan
kerja.

2) Kegiatan ekstrakulikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa
yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan anatara
lain untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta
melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Kegiatan
ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan
sekolah sehat (UKS). Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan (sekaligus merupakan upaya pendidikan).
Bimbingan hidup sehat berupa :
1. Penyuluhan keterampilan, Latihan keterampilan antara lain :
 Dokter kecil (SD)
 Kader Kesehatan Remaja (KKR)
 Palang Merah Remaja (PMR)
 Saka Bhakti Husada/ Pramuka/ Santri Husada
 Membantu kegiatan posyandu pada masa liburan sekolah

2.1.10 Trias Usaha Kesehatan Sekolah


1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan upaya sadar untuk meyiapkan peserta didik
agar dapat tumbuh kembang sesuia, selaras, seimbang, dan sehat baik fisik,
mental, sosial, dan lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
atau latihan yang diperlukan peranannya saat ini maupun di masa yang akan
datang. Tujuannya adalah agar peserta didik memiliki pengetahuan tentang ilmu
kesehtaan termasuk cara hidup sehat dan teratur, memiliki nilai dan sikap positif
terhadap prinsip hidup sehat, memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal
yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.

2. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan di sekolah adalah upaya peningkatan, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap
peserta didik pada khususnya warga sekolah pada umunya. Di bawah kordinasi
guru Pembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas
setempat.

3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat


Pembinaan lingkungan sekolah sehat merupakan salah satu unsur pentng
dalam membina ketahanan sekolah harus dilakukan, karena lingkungan
kehidupan yang sehat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan seluruh
komunitas sekolah serta peningkatan daya serap siswa dalam proses belajar
mengajar. Maka pembinaan lingkungan sekolah sehat dilaksanakan melalui 7K.
Menurut tim Pembina Kesehatan sekolah, pembinaan lingkungan kesehatan
sekolah sehat baik fisik, mental, sosial maupun lingkungan meliputi :
a. Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban,
keamanan, kerindangan, kekeluargaan)
b. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas asap
rokok
c. Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai
sekolah,orangtua murid, dan masyarakat sekitar).

2.1.11 Struktur Organisasi UKS

Anda mungkin juga menyukai