Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN KEPERAWATAN

“FUNGIS-FUNGSI MANAJEMEN KESEHATAN”

DISUSUN OLEH :

WIDHY NURMAYANI (1701031)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKUKKANG MAKASSSAR


PRODI SI KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
PEMBAHASAN

Fungsi manajemen keperawatan adalah memudahkan perawat dalam


menjalankan asuhan keperawatan yang holistik sehingga seluruh
kebutuhan klien di rumah sakit terpenuhi. Terdapat lima elemen dalam
manajemen keperawatan berdasarkan fungsinya yaitu  planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (ketenagaan),
directing (pengarahan) dan controlling (pengendalian/evaluasi)
(Rosyidi,2013 dalam jurnal Universitas Sari Mutiara Medan,2014).

A. Perencanaan (Planning)
1. Definisi
Fungsi Perencanaan ( Planning) merupakan suatu penjabaran
dari tujuan yang ingin dicapai, perencanaan sangat penting
untuk melakukan tindakan. Didalam proses keperawatan
perencanaan membantu perawat dalam menentukan tindakan
yang tepat bagi klien dan menjamin bahwa klien akan menerima
pelayanan keperawatan yang mereka butuhkan dan sesuai
dengan konsep dasar keperawatan. Perencanaan adalah sebuah
proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi,
sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk
mencapainya. Tanpa ada fungsi perencanaan, tidak akan ada
kejelasan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh staf untuk
mencapai tujuan organisasi. Melalui fungsi perencanaan akan
dapat ditetapkan tugas-tugas pokok staf dan dengan tugas-tugas
ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman supervisi
dan menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh staf untuk
menjalankan tugas-tugasnya 
2. Fungsi Perencanaan dalam Manajemen Keperawatan
a. Perencanaan sebagai pengarah
Perencanaan akan menghasilkan upaya untuk meraih sesuatu
dengan cara yang terkoordinasi. Perencanaan mencakup
fungsi pengarahan dari apa yang harus dicapai oleh
organisasi.
b. Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya
Jika perencanaan dilakukan dengan baik, jumlah sumber
daya yang diperlukan, dengan cara bagaimana
penggunaannya, dan untuk penggunaan apa saja dengan
lebih baik dipersiapkan sebelum kegiatan dijalankan.
c. Perencanaan sebagai penetepan standar dalam pengawasan
kualitas
Dalam perencanaan, institusi layanan keperawatan
menentukan tujuan dan rencana untuk mencapai tujuan
tersebut. Dalam pengawasan, keperawatan membandingkan
antara tujuan yang ingin dicapai dan realisasi di lapangan,
membandingkan antara standar yang ingin dicapai dan
realisasi dilapangan, mengevaluasi penyimpangan yang
mungkin terjadi, hingga mengambil tindakan yang dianggap
perlu untuk memperbaiki kinerja keperawatan.
3. Jenis-jenis Perencanaan
Jenis perencanaan terbagi berdasarkan jangka waktu, waktu
pembuatan, proses dan lain sebagainya. Berdasarkan jangka
waktu pencapaian tujuan, pernecanaan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Jangka panjang 10-15 tahun
b. Jangka menengah 1-5 tahun
c. Jangka pendek harian, bulanan atau mingguan
Jenis perencanaan waktu adalah jenis perencanan yang paling
sering digunakan.
4. Contoh Penerapan
Ns. Novi adalah kepala ruangan di ruangan Cinta di sebuah
rumah sakit, Ns. Novisedang melakukan perencanaan untuk
ruangan Cinta yang memiliki 6 ruangan, 1 ruangan VIP, 2
Ruang rawat wanita, 2 ruang rawat pria dan 1 ruang rawat
anak. Ns. Novi mulai dengan merumuskan tujuan yang hendak
dicapai oleh ruangan Cinta dalam menangani pasien rawat
inap, yaitu Menjadikan ruangan Cinta menjadi ruangan yang
memiliki pelayanan keperawatan yang melayani dengan hati,
ramah menjunjung tinggi privasi pasien serta berkomitmen
memberikan pelayanan yang menyeluruh bagi pasien.
Kemudian setelah Ns. Novi merumuskan tujuan, Ns. Novi
melanjutkan dengan merincikan setiap kebutuhan tenaga, alat,
dan sarana untuk dapat menunjang terlaksananya tujuan yang
telah dibuat.

Tenagan Pendidikan Jumlah tenaga Alat penunjang


kesehatan

Perawat Ners 15 USG

B. Pengorganisasian (Organizing)
1. Definisi
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan,
mengelompokkan dan mengatur berbagai macam kegiatan,
penetapan tugas-tugas dan wewenang seseorang, pendelegasian
wewenang dalam rangka mencapai tujuan. Fungsi
pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan semua
kegiatan yang beraspek personil, finansial, material dan tata cara
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ruang
rawat merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh semua tim
kesehatan dimana semua tenaga termasuk perawat
bertanggungjawab dalam penyelesaian masalah kesehatan klien.
Pengorganisasian pelayanan keperawatan secara optimal akan
menentukan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan
pengorganisasian manajemen keperawatan meliputi struktur
organisasi ruang rawat, pengelompokkan kegiatan (metode
pengawasan), koordinasi kegiatan dan evaluasi kegiatan
kelompok kerja.
2. Manfaat pengorganisasian
Ada beberapa manfaat pengorganisasian dalam manajemen
keperawatan, yaitu
1. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok
2. Hubungan organisatoris antara orang-orang didalam
organisasi tersebut melalui kegiatan yang dilakukannya
3. Pendelegasian wewenang
4. Pemanfaatan staff dan fasilitas fisik
3. Tahapan pengorganisasian
1. Tujuan organisasi harus dipahami staf, tugas ini sudah
teruang dalam fungsi manajemen
2.   Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan pokok
untuk mencapai tujuan
3. Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam satuan-satuan
kegiatan yang praktis
4. menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilakukan oleh
staf dan menyediakan fasilitas yang diperlukan
5. Penugasan personil yang tepat dalam melaksanakan tugas dan
6. Mendelegasikan wewenang
4. Contoh penerapan
Ns. Novi sudah selesai dengan perencanaan yang dibuatnya,
kemudian Ns. Novi melanjutkan dengan penyusunan struktur
organisasi ruangan cinta beserta pembagian tugas masing-
msing perawat pelaksana.
Pembagian di tiap ruang di irina Cinta adalah tim manguni
menangani Pasien yang berada di ruangan VIP dengan total 2
bed, Tim Barakuda menangani ruangan rawat wanita dengan
total 3 bed, dan tim kucing menangani ruangan rawat pria
dengan total 4 bed.
C. Ketenagaan ( Staffi ng)
1. Definisi
Ketenagaan (Stuffing) adalah metodologi pengaturan staff,
merupakan proses yang teratur, sistematis, berdasarkan rasional
diterapkan untuk menentukan jumlah dan jenis personal suatu
organisasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu.
2. Fungsi ketenagaan (Stuffing)
a. Rekrutmen
Rekrutmen adalah upaya pencarian sejumlah calon
karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu,
sehingga dari organisasi dapat menyeleksi orang-orang
yang paling tepat mengisi lowongan pekerjaan yang ada.
Selain itu rekrutmen harus dapat memenuhi kebutuhan para
calon. Terdapat dua jenis rekrutmen yang dapat dilakukan
yaitu rekrutmen interrnal (internal recruitment ) dan
rekrutmen eksternal (external recruitment atau
outsourcing)  . Kegiatan rekrutmen dalam manajemen
keperawatan merupakan suatu proses yang dilakukan
layanan keperawatan untuk mencari dan menemukan
perawat yang dibutuhkan, merupakan aktivitas manajemen
kepegawaian. Kegiatan rekrutmen sebagai suatu proses
selalu di ikuti dengan seleksi untuk menemukan kesesuain
kebutuhan dengan kemampuan pribadi sumber daya
manusia keperawatan.
Kegiatan ini perlu direncanakan dan dilaksanakan
dengan serius, karena menyangkut kualifikasi yang
dipunyai oleh perawat, baik kualifikasi dibidang
pengetahuan maupun ketrampilannya. Jadi, rekrutmen
merupakan proses mencari dan memikat pelamar kerja
sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan kepribadian
yang dibutuhkan oleh organisasi
b. Kegiatan Seleksi
Seleksi tenaga kerja adalah langkah selanjutkan yang harus
dilakukan setelah menetapkan jenis rekrutmen yang akan
dilakukan, apak internal maupun eksternal. Paling tidak ada
beberapa yang biasanya dilakukan yang terkait dengan
proses seleksi, yaitu seleksi administrasi, seleksi kualifikasi
dan seleksi sikap dan perilaku. Proses seleksi sebagai proses
menduga yang paling baik (best quists) bahwa seorang
pelamar akan mampu melaksanakan tugas pekerjaannya
dengan baik. Pada seleksi sikap dan perilaku, calon tenaga
kerja diuji dari sisi sikap dan perilakunya sebagai pribadi,
tenaga kerja, maupun ketika bekerja secara tim. Institusi
layanan keperawatan berusaha memperoleh informasi
yang memadai mengenai sisi psikologis dari tenaga
perawat, kemampuannya untuk bersikap baik dan konsisten
dalam pekerjaan, termasuk kesiapannya untuk bekerja
secara tim. Seleksi sikap dan perilaku ini dapat dilakukan
secara tertulis maupun melalui wawancara
c. Penempatan Kerja
Adaptasi merupakan hal yang alamiah untuk dlakukan oleh
tenaga keperawatan di temapat layanan keperawatan. Oleh
karena itu, perlu memastikan bahwa perawat yang baru
direkrut telah siap bergabung, tidak saja dilihat dari sisi
kualifikasinya, akan tetapi dari kesiapannya untuk
bekerja secara tim. Oleh karena itu, biasanya dilakukan
semacam program pelatihan orientasi (orientation training) 
yang bertujuan untuk mengadaptasikan perawat dengan
lingkungan pelayanan keperawatan
3. Contoh Penerapan
Ns. Novi membagi kesembilan orang perawat pelaksana yang
berada di ruangan Cinta dengan masing-masing memiliki 8 jam
shift dengan 6 hari kerja. Pada setiap perawat pelaksana jika full
bad maka 1 perawat akan menangani 1 perawat 1 pasien.
D. Pengarahan (Directing)
1. Definisi
Fungsi manajemen ini lebih menekankan bagaimana manajer
mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya manusia
(manusia dan yang bukan manusia) untuk mencapai tujuan yang
telah disepakati. Untuk menggerakkan dan mengarahkan sumber
daya manusia dalam organisasi, peranan kepemimpinan,
motivasi staf, kerjasama dan komunikasi antar staf merupakan
hal pokok yang perlu mendapat perhatian para manajer
organisasi. Kepemimpinan adalah penggunaan proses
komunikasi untuk mempengaruhi kegiatan-kegiatan seseorang
atau kelompok ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan
dalam suatu kegiatan yang unik dan tertentu. Di dalam
kepemimpinan selalu melibatkan semua elemen dalam sistem
pelayanan kesehatan dan yang mempengaruhi elemen tersebut
adalah seorang pemimpin.
Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan
kemampuan dan keterampilan seorang perawat dalam
mempengaruhi perawat lain di bawah pengawasannya untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam
memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan sehingga
tujuan keperawatan tercapai. Pengarahan diruang perawatan
dapat dilakukan dilakukan dalam beberapa kegiatan yaitu operan
pasien, program motivasi, manajemen konflik, dan melakukan
supervisi dan lainnya. Program motivasi dimulai dengan
membudayakan cara berfikir positif bagi setiap SDM dengan
mengungkapkannya melalui pujian (reinforcement) pada
setiap orang yang bekerja bersama-sama. Kebersamaan dalam
mencapai visi, dan misi merupakan pendorong kuat untuk fokus
pada potensi masing-masing anggota. Manajemen konflik,
perubahan kemungkinan menimbulkan konflik yang
disebabkan oleh persepsi, pandangan dan pendapat yang
berbeda. Untuk itu dilakukan pelatihan tentang sistem pelayanan
dan asuhan keperawatan bagi semua SDM yang ada.
Komunikasi yang terbuka diarahkan kepada penyelesaian
konflik dengan winwin solution. Supervisi / pengawasan
merupakan hal yang penting dilakukan untuk memastikan
pelayanan dan asuhan keperawatan berjalan sesuai standar mutu
yang ditetapkan. Pelayanan tidak diartikan sebagai pemeriksaan
dan mencari kesalahan, tetapi lebih pada pengawasan partisipatif
yaitu perawat yang mengawasi pelaksanaan kegiatan
memberikan penghargaan pada pencapaian atau keberhasilan
dan memberi jalan keluar pada hal-hal yang belum terpenuhi.
Dengan demikian pengawasan mengandung makna pembinaan.
Pengawasan biasanya dilakukan oleh perawat yang lebih
berpengalaman, ahli atau atasan kepada perawat dalam
pelaksanaan kegiatan atau tindakan. Agar hasil
pengawasan dapat ditindaklanjuti maka sebaliknya disediakan
instrumen pengawasan. Tindak lanjut dapat berupa
penghargaan, penambahan pengetahuan atau keterampilan,
promosi untuk tahap kemampuan lanjutan. Pelaksanaan
pengawasan dapat direncanakan harian, mingguan, bulanan,
atau tahunan dengan fokus yang telah ditetapkan
2. Contoh penerapan
Untuk tetap menjaga semangat kerja semua staf yang ada di
ruangan Cinta, Ns. Novi selalu memberikan reward  buat
setiap perawat pelaksana yang ada di ruangan Cinta. Reward
yang diberikan berupa penambahan gaji buat setiap perawat
yang selalu melengkapi semua laporan asuhan
keperawatannya. Dan disetiap minggu saat akhir pekan Ns.
Novi selalu membawakan makanan untuk semua perawat di
ruangan Cinta. Ns. Novi adalah seorang pemimpin yang
selalu mendengarkan setiap masukan dari perawat pelaksana,
dalam hal ini dia adalah seorang pemimpin yang demokratis
yang selalu mengambil keputusan dengan terlebih dahulu
mendengar pertimbangan dari perawat pelaksana.
E.   Pengawasan (Controlling)
1. Definisi
Controlling adalah proses pemeriksaan apakah segala sesuatu
yang terjadi sesuai dengan rencana yang telah disepakati,
instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang
ditetapkan, yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan
kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi. Melalui
fungsi pengawasan, standar keberhasilan program yang
dituangkan dalam bentuk target, prosedur kerja dan sebagainya
harus selalu dibandingkan dengan hasil yang telah dicapai atau
yang mampu dikerjakan oleh staf.
Adapun tugas seorang manajer keperawatan dalam
menjalankan dan mengembangkan fungsi pengawasan
manajerial perlu memperhatikan beberapa prinsip pengawasan,
yaitu :
a. Pengawasan yang akan dilakukan oleh pimpinan harus
dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur
b. Fungsi pengawsan merupakan kegiatan yang sangat penting
dalam upaya mencapai tujuan organisasi
c. Standar untuk kerja ( standard of performance) harus
dijelaskan kepada semua staf karena kinerja staf akan terus
dinilai oleh pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk
memberi reward kepada mereka yang dianggap mampu
bekerja.
Pengawasan bisa berjalan secara efektif diperlukan beberapa
kondisi yang harus diperhatikan yaitu
a. Pengawasan harus dikaitkan dengan tujuan, dan kriteria
yang dipergunakan dalam system Pelayanan kesehatan,
yaitu relevansi, efektivitas, efisiensi, dan produktivitas.
b. Sulit, tetapi standar yang masih dapat dicapai harus
ditentukan. Ada dua tujuan pokok, yaitu: untuk
memotivasi, dan untuk dijadikan patokan guna
membandingkan dengan prestasi. Artinya jika
pengawasan ini efektif akan dapat memotivasi seluruh
anggota untuk mencapai prestasi yang tinggi.
c. Pengawasan hendaknya desesuaikan dengan sifat dan
kebutuhan organisasi. Di sini perlu diperhatikan pola dan
tata organisasi, seperti susunan, peraturan, kewenangan
dan tugas-tugas yang telah digariskan dalam uraian tugas
(job discription).
d. Banyaknya pengawasan harus dibatasi. Artinya jika
pengawasan terhadap karyawan terlampau sering, ada
kecenderungan mereka kehilangan otonominya dan dapat
dipersepsi pengawasan itu sebagai pengekangan.
e. Sistem pengawasan harus dikemudi (steering controls)
tanpa mengorbankan otonomi dan kehormatan manajerial
tetapi fleksibel, artinya sistem pengawasan menunjukkan
kapan, dan dimana tindakan korektif harus diambil.
f. Pengawasan hendaknya mengacu pada tindakan
perbaikan, artinya tidak hanya mengungkap
penyimpangan dari standar, tetapi penyediaan alternatif
perbaikan, menentukan tindakan perbaikan.
g. Pengawasan hendaknya mengacu pada prosedur
pemecahan masalah, yaitu: menemukan masalah,
menemukan penyebab, membuat rancangan
penanggulangan, melakukan perbaikan, mengecek hasil
perbaikan, mengecek timbulnya masalah yang serupa
2. Contoh penerapan
Ns. Novi selalu disiplin dengan setiap pendokumentasian asuhan
keperawatan. Setiap hari Ns. Novi selalu mengecek kelengkapan
pendokumentasian asuhan keperawatan dari setiap tim. Dan
setiap sebulan sekali Ns. Novi selalu melaksanakan pertemuan
bulanan untuk mengevaluasi kinerja staf yang ada di ruang Cinta
dan mengkoordinasikan apa yang akan dilakukan dalam sebulan.
Setiap ada kesalahan yang ditemukan di ruang Cinta¸ selalu
menjadi laporan Ns. Novi kepada kepala Instalasi untuk
kemudian dibicarakan solusinya bersama.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ada lima (5) Fungsi manajemen keperawatan, yaitu Perencanaan
( planning) yang berfungsi sebagai, pengarah, berfungsi untuk
minimalisasi pemborosan sumber daya dan untuk penetepan standar
dalam pengawasan kualitas, Pengorganisasian (Organizing),
Ketenagaan (Stuffing), Pengarahan (Direction), dan Pengendalian
(Controlling). Pelaksanaan fungsi manajemen keperawatan
seharusnya dapat diterapkan oleh setiap perawat,baik itu perawat
manajer ataupun perawat pelaksana, namun di beberapa
penelitian yang dilakukan didapati masih ada bebrapa yang masih
mengabaikan fungsi manajemen keperawatan ini
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/3575220066/MAKALAH-FUNGSI-
MANAJEMEN

Anda mungkin juga menyukai