Anda di halaman 1dari 1

Pemeriksaan Diagnostik utama fraktur servikal diantaranya pemeriksaan MRI, pemeriksaan ini

digunakan untuk menilai derajat kompresi pada korda (Helmi, 2011). Diagnosis dari fraktur dan
dislokasi tulang belakang dapat dilakukan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Memahami mekanisme trauma dan melakukan pemeriksaan penunjang yang
tepat seperti Rontgen dan CT scan penting dilakukan. Penting untuk mencurigai adanya trauma pada
tulang belakang terutama trauma servikal hingga dibuktikan tidak.
Pemeriksaan diagnostik di antaranya :
1. Sibar X spinal
Menentuakan lokasi dan jenis cedera tulang (fraktur dislokasi) untuk kesejajaran, reduksi
setelah dilakukan traksi atau operasi.
2. CT SCAN
Menentukan tempat luka/jelas, mengevaluasi gangguan struktural.
3. MRI
Mengidentifikasi adanya kerusakan saraf spinal, edema dan kompresi.
4. Mielografi
Untuk memperlihatkan kolumna spinalis (kanal vertebral) jika faktor patologisnya tidak jelas
atau dicurigai adanya dilusi pada ruang sub anak hnoid medulla spinalis (biasanya tidak akan
dilakukan setelah mengalami luka penetrasi)
5. Foto rontgen torak, memperlihatkan keadaan paru (contoh perubahan pada diagfragma,
etelektasis).
6. Pemeriksaan fungsi paru (kapasitas vita, volume tidal) : mengukur volume inspirasi maksimal
khususnya pada pasien dengan trauma servikal bagian bawah atau pada trauma torokal
dengan gangguan pada saraf frenikus/otot interkostal.
7. GDA : menunjukan kefektifan penukaran gas atau upaya ventilasi.

http://eprints.ums.ac.id/44467/1/PDF%20APLOD.pdf
https://id.scribd.com/doc/176549247/FRAKTUR-SERVIKAL-docx

Anda mungkin juga menyukai