Anda di halaman 1dari 17

ANALISA PROGRAM UKS

(USAHA KESEHATAN SEKOLAH)


DI PUSKESMAS KEDUNGWUNI II
KECAMATAN KEDUNGWUNI KAB. PEKALONGAN

Disusun Oleh :

M.KHOIRUL UMAM (202102040072)

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJAGAN PEKALONGAN
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan 


profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan.

Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang


pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi
sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan
pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk
masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek
pembiayaan.

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten


atau kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.

Salah satu program yang dijalankan di puskesmas yaitu program UKS.


Dimana program UKS ini menjadi keunggulan di dalam puskesmas. Menurut
Departemen Pendidikan & Kebudayaan, UKS adalah upaya membina dan
mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu
melalui program pendidikan dan yankes di sekolah, perguruan agama serta
usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan
kesehatan program lingkungan sekolah.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengetahui dan memahami tentang keperawatan
komunitas khususnya pada program UKS di Wilayah Kerja Puskesmas
Kedungwuni II.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memahami tentang pengertian keperawatan komunitas dan
puskesmas.
b. Mampu melakukan pengambilan data pada program UKS Puskesmas.
c. Mampu melakukan analisa SWOT pada program UKS Puskesmas.
d. Mampu memaparkan hasil dari Analisa SWOT pada Program
Puskesmas.
BAB II
ANALISA PROGRAM

A. UKS
1. Definisi UKS
Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha
kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha
kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak
didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha
kesehatan di sekolah juga berfungsi sebagai lembaga penerangan agar
anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang
benar, mengobati luka, merawat kuku dan juga memperoleh pendidikan
seks yang sehat (Prasasti,2008).
Usaha kesehatan sekolah juga merupakan wadah untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik sedini mungkin. Usaha kesehatan di sekolah merupakan perpaduan
antara dua upaya dasar, yaitu upaya pendidikan dan upaya kesehatan,
yang pada gilirannya nanti diharapkan UKS dapat dijadikan sebagai usaha
untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis
dan jenjang pendidikan (P. Ananto, 2006).

2. Tujuan UKS
a. Tujuan Umum ( Kemendigbut 2019)
1) Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah bertujuan untuk membina dan
meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap satuan
pendidikan
2) Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah dapat membantu
meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik
yang tercermin dalam kehidupan perilaku hidup bersih dan sehat,
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal.
b. Tujuan khusus ( Kemendigbut 2019)
1) Meningkatkan sikap dan keterampilan untuk melaksanakan pola
hidup bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha
peningkatan kesehatan.
2) Meningkatkan hidup bersih dan sehat baik dalam bentuk fisik,
nonfisik, mental maupun sosia
3) Bebas dari pengaruh dan pengunaan obat-obat terlarang dan
berbahaya seperti narkoba, rokok, minuman keras, alkohol dan zat
adiktif lainya
4) Meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik, sehingga
dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
optimal
5) Memiliki sikap, keyakinan, daya tangkal bahwa perbuatan yang
harus dihindari adalah bahaya rokok, kenakalan remaja, kehamilan
diluar nikah, HIV/AIDS, narkoba, kecacingan, anemia, dan
hepatitis B.

3. Sasaran UKS
Sasaran UKS/M adalah warga sekolah/madrasah, (Kepala Sekolah/
Madrasah, guru, peserta didik, pegawai sekolah), unsur Puskesmas dan
unsur Tim Pelaksana sekolah dari Tingkat Pendidikan Usia Dini sampai
dengan Tingkat Pendidikan Menengah Atas (TK/RA, SD/MI, SMP/MTs,
dan SMA/SMK/MA/), SLB termasuk peserta didik pondok pesantren, dan
lingkungan keluarga, serta lingkungan masyarakat sekitar sekolah
(Kemendigbut 2019).

4. Ruang lingkup pembinaan UKS


Ruang lingkup UKS/M yang tercermin dalam Tiga Program Pokok Usaha
Kesehatan Sekolah/Madrasah (disebut Trias UKS) menurut Kemendigbut
(2019) meliputi:
a. Pendidikan Kesehatan, dimaksudkan adalah meningkatkan
pengetahuan, perilaku, sikap, dan keterampilan hidup bersih.
Pembudayaan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pelayanan Kesehatan, dimaksudkan antara lain immunisasi, screening
kesehatan, pemeriksaan dan perawatan gigi serta mulut, PHBS, tes
kebugaran jasmani, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pemberian
tablet tambah darah, kecacingan, Tanaman Obat Keluarga, kantin sehat,
keamanan makanan jajanan anak sekolah dan gizi, pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K) dan pertolongan pertama pada penyakit (P3P),
pemulihan pasca sakit, dan rujukan ke Puskesmas/Rumah Sakit.
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat, dimaksudkan adalah
pelaksanaan 7K (Kebersihan, Keindahan, Kenyamanan, Ketertiban,
Keamanan, Kerindangan, dan Kekeluargaan). Pemeliharaan lingkungan
sehat yaitu bebas dari narkoba, psikotropika, asap rokok, pornografi,
kekerasan dan perundungan (bullying) pada anak, dan sebagainya
5. Penjaringan Kesehatan Dan Pemeriksaan Berkala
Penjaringan kesehatan merupakan rangkaian pemeriksaan kesehatan
(skrining) yang dilakukan pada seluruh peserta didik baru yaitu kelas 1
(satu) SD/MI,7 (tujuh) SMP/MTs dan 10 (sepuluh) SMA/SMK/MA (entry
level), sedangkan pemeriksaan berkala adalah rangkaian pemeriksaan
kesehatan (skrining) yang dilakukan pada seluruh peserta didik kelas 2-6
SD/MI, 8-9 SMP/ MTs dan 11-12 SMA/SMK/MA. Pada masa pandemi,
skrining sederhana dapat 3 Pengertian pelayanan kesehatan berdasarkan
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 6/X/PB
Tahun 2014, Nomor 73 Tahun 2014, Nomor 41 Tahun 2014, Nomor 81
Tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah/Madrasah.
dilakukan langsung oleh peserta didik didampingi orangtua
menggunakan formulir pemantauan kesehatan mandiri anak usia sekolah
dan remaja ada masa pandemi COVID-19. Penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan berkala dilakukan melalui:
a. Pemeriksaan kesehatan menggunakan kuesioner. Kuesioner berisi
pertanyaan mengenai riwayat kesehatan keluarga, diri, imunisasi
dan perilaku terkait kesehatan lainnya. Kuesioner diisi oleh
masing-masing peserta didik. Bagi peserta didik kelas 1-3 SD/MI
atau peserta didik di SLB pengisian kuesioner ini dapat dibantu
dengan orang tua/wali/guru.
b. Pemeriksaan kesehatan secara fisik oleh sekolah/madrasah (guru
dan kader kesehatan sekolah) dan petugas Puskesmas Pemeriksaan
fisik yang dilakukan oleh sekolah/madrasah antara lain:
pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah
(menggunakan pengukur tekanan darah digital bila tersedia)
pemeriksaan ketajaman penglihatan dan pemeriksaan kebersihan
diri (kuku, rambut) serta pemeriksaan kebugaran jasmani.
Sedangkan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh
Puskesmas meliputi pemeriksaan klinis yang harus dilakukan
tenaga kesehatan seperti pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan
telinga, denyut jantung dan pernapasan dan lain lain.
B. PUSKESMAS
1. Definisi PUSKESMAS
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima
dan terjangkau masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat
guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.
Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada
pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan kualitas kepada perorangan. Puskemas
merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
BAB III

ANALISA PROGRAM

A. Kegiatan UKS yang dilakukan


Kegiatan UKS yang ada di Puskesmas Kedungwuni II antara lain :
1. Pemeriksaan berkala
2. Penjeringan kesehatan
3. Pelatihan dokter kecil
4. Pelatihan Pembina/guru UKS
B. Jumlah anggota UKS
Dari hasil wawancara didapatkan bahwa total seluruh institusi
pendidikan anggota UKS di daerah kerja Puskesmas Kedungwuni II adalah
29 yang terdiri dari 22 SDN/SDM/MIWS, 4 SMP/MTS, 3 SMA/MA.

C. Jumlah pemeriksaan
Hasil pemeriksaan berkala 2021/2022

No Institusi pendidikan Jumlah Yang di


Jaring
1 SDM 3 PEKAJANGAN 131 Siswa
2 SDM 2 PEKAJAGAN 22 Siswa
3 SDM 1 PEKAJAGAN 86 Siswa
4 SDM TANGKIL TENGAH 60 Siswa
5 SDM TANGKIL KULON 137 Siswa
6 MIS AL HIKMAH 81 Siswa
7 MIWS TANGKIL TENGAH 134 Siswa
8 SDN PEKAJANGAN 65 Siswa

D. Waktu pelaksaan
Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala dilaksanakan minimal 1
(satu) kali dalam setahun dimulai pada awal tahun ajaran baru. Sekolah/
madrasah membagikan kuesioner dan mengumpulkan kuesioner yang telah
terisi serta melakukan pemeriksaan kesehatan fisik yang dapat dilakukan
sekolah/madrasah beberapa hari sebelum hari pelaksanaan pemeriksaan fisik
oleh Puskesmas.
E. Penanggung Jawab Program UKS

No Nama Jenis Usia Jabatan Pendidikan


Kelamin
1 Ny.N Perempuan 39 Tahun Penaggung jawab AMKG
program UKS
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Kekuatan
Dalam pelaksanaan UKS di Puskesmas Kedungwuni II memiliki
beberapa faktor yaitu :

1. Terdapat landasan hukum yang kuat salah satunya (Undang-Undang Dasar


Tahun 1945, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional,DLL)
2. Terdapat buku Petunjuk Teknis Pembinaan Penerapan Sekolah/Madrasah
Sehat 2021 yang di terbitkan oleh Kemenkes RI
3. Progam kegiatan terjadwal setiap tahunya
4. Terdapat sumber dana yang pasti dari pemerintah

B. Kelemahan
Dalam pelaksanaan UKS Puskesmas Kedungwuni II memiliki beberapa
kelemahan yaitu :

1. Pemegang program UKS hanya terdiri satu orang.


2. Pada tahun 2021 saat pandemi program UKS, hanya 8 sekolah yang dapat
terlaksana itupun hanya tingkat SDN/SDM/MIWS
3. Di era pandemic banyak institusi pendidikan melakukan kegitan
pembelajaran secara daring, sehingga kegitan di sekolah terhenti
sementara termasuk kegitan UKS.

C. Peluang
Dalam pelaksanaan UKS Puskesmas Kedungwuni II memiliki beberapa
peluang yaitu :

1. Adanya keijakan dari pemerintah yeng jelas mengenai program UKS.


2. Adanya dukungan dan dasar hukum untuk program UKS di indonesia
3. Pemegang program UKS yang sudah ahli di bidangnya
4. Terdapat Pembina/ guru UKS yang sudah terlati di setiap institusi
pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II
D. Ancaman
Dalam pelaksanaan UKS Puskesmas Kedungwuni II memiliki beberapa
ancaman yaitu :
1. Kurangnya tenaga dalam program UKS, yang ditakutkan akan
mengakibatkan program UKS tidak dapat berjalan dengan maksimal.
2. Masa pandemi Covid- 19 yang belum selesai .
3. Kebijakan pemerintah yang masih membatasi aktifitas di sekolah
.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pelaksanaan UKS di Puskesmas Kedungwuni II dapat berjalan dengan
baik beberapa tahunyang lalu sebelum adanya Pandemi Covid-19 di awal
2021- sekarang yang mengakibatkan kegitan UKS tidak dapat berjalan
maksimal. Seperti peltihan dokter kecil dan pelatihan Pembina UKS/Guru
UKS, Pelaksanaan program UKS yang sudah di lakukan pada tahun 2021
antara lain, pemeriksana berkala dan penjaringan kesehatan yang hanya di
lakukan di 8 institusi pendidikan dari 29 institusi pendidikan yang ada di
wilayah kerja Pusekesmas Kedungwuni II.

B. Saran
1. Diharapkan tenaga kesehatan yang memegang program UKS perlu
ditambahkan guna pelaksaan program prolanis lebih optimal.
2. Kepada pihak puskesmas memanfaatkan sarana dan pra sarana yang
dibutuhkan guna mendukung program UKS di tengah pandemi Covid-19.
3. Untuk meningkatkan pelaksanaan program prolanis perlunya dukungan
semua pihak mengigat pandemic Covid-19 yang masih ada.
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI. 2021. Petunjuk Teknis Pembinaan Penerapan


Sekolah/Madrasah. Sehat.Kemenkes RI; Jakarta.

KEMENDIGBUT. 2019. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS/M.


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Kompleks Kemendikbud, Gedung E Lantai 5
Jl. Jenderal Sudirman Senayan; Jakarta 10270

Prasasti.2008. Pesikologi Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.

Ananto.P. (2006). UKS. Usaha Kesehatan Sekolah dan Madrasah Intidaiyah.


Bandung: Yrama Widya.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai