Disusun Oleh:
M. Khoirul Umam
202102040072
PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
2022
ii
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN RESIKO PERILAKU
KEKERASAN DENGAN PENERAPAN TERAPI RELAKSASI
OTOT PROGRESIF DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
(RSJD) SURAKARTA
Diajukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas praktik Pendidikan Profesi Ners
pada stase Keperawatan Jiwa
Disusun Oleh:
M.Khoirul Umam
202102040072
iii
PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
2022
1. PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini menyatakan bahwa apa yang tertulis dalam karya ilmiah akhir ini
adalah benar adanya dan merupakan hasil karya sendiri. Segala kutipan karya
pihak orang lain telah saya tulis dengan menyebutkan sumbernya. Apabila
dikemudian hari ditemukan adanya plagiasi, falsifikasi atau fabrikasi maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Pekalongan, 30 juni
2022
Penulis
M. Khoirul Umam
202102040072
iv
2. HALAMAN PENGESAHAN
Karya Ilmiah Akhir Ners M. Khoirul Umam dengan judul “Asuhan keperawatan
pasien resiko perilaku kekerasan dengan dengan penerapan terapi relaksasi otot
progresif di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainuddin Surakarta” telah
dipertahankan di depan penguji pada tanggal 30 Juni 2022 dan telah dilakukan
perbaikan.
Pekalongan, 30 Juni
2022
Dewan Penguji
Penguji I Penguji II
v
3. KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah akhir
yang berjudul “Asuhan keperawatan pasien resiko perilaku kekerasan dengan
penerapan terapi relaksasi otot progresif di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD)
Surakarta ”.
Karya ilmiah akhir disusun guna memenuhi persyaratan untuk memenuhi
tugas pendidikan profesi ners stase jiwa di Universitas Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan. Dalam penyusunan karya ilmiah akhir ini, penulis
mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
menyelesaikan karya ilmiah akhir ini. Terima kasih saya sampaikan kepada :
1. Dr Nur Izzah, S.Kp., M.Kes selaku rector Universitas Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan
2. Herni Rejeki, M.Kep Ns. Sp. Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
3. Hana Nafiah, S.Kep., MSN selaku pembimbing akademik yang telah
memebrikan bimbimganya dan pengalamanya kepada penulis.
4. Ns. Suyatno, M. Kep.,Sp. Kep., J. selaku pembimbing klinik yang telah
memberikan bimbingan dan berbagai pengalaman kepada penulis
5. Kedua orang tua saya, dan seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan
semangat, motivasi, doa, serta kasih sayangnya dalam penyusunan Karya
Ilmiah Akhir ini.
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan yang dimiliki sehingga
karya ilmiah akhir ini masih jaug dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun diharapkan dapat menjadikan karya ilmiah ini menjadi jauh lebih
baik.
Penulis
vi
M. Khoirul Umam
Di buat di : Pekalongan
Pada tanggal : 30 Juni 2022
Yang menyatakan
M. Khoirul Umam
vii
202102040072
viii
5. DAFTAR ISI
JUDUL
SAMPUL
PERNYATAAN ORISINALITAS..........................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIK...........................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
ABSTRAK..............................................................................................................ix
ABSTRACT.............................................................................................................x
BAB 1.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Perumusan Masalah...............................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................7
TINJAUAN TEORI.................................................................................................7
A. Konsep Dasar Penyakit.........................................................................7
B. Konsep Masalah Keperawatan............................................................13
C. Dasar Intervensi Keperawatan.............................................................20
BAB III...................................................................................................................26
GAMBARAN KELOLAAN KASUS KELOLAAN UTAMA..............................26
A. Asuhan Keperawatan Kasus Kelolaan................................................26
B. Penerapan Intervensi Berdasarkan Hasil Kajian Praktis
Berbasis Bukti.....................................................................................32
BAB IV..................................................................................................................35
PEMBAHASAN....................................................................................................35
A. Analisa Asuhan Keperawatan Dengan Konsep Kasus Terkait............35
B. Analisa Penerapan Intervensi Berdasarkan hasil kajian Praktik
ix
Berbasis Bukti.....................................................................................38
C. Implikasi Keperawatan........................................................................39
BAB V....................................................................................................................40
PENUTUP..............................................................................................................40
A. Simpulan..............................................................................................40
B. Saran....................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................42
LAMPIRAN
x
Program Ners Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Juni, 2022
6. ABSTRAK
xi
Nursing Program Faculty of Health Sciences
Muhammadiyah University of Pekajangan Pekalongan
June, 2022
7. ABSTRACT
xii
8. BAB 1
9. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena
skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Di Indonesia, dengan berbagai faktor
biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk; maka jumlah kasus
gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban negara dan
yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke
atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia.
400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Menurut World Health
depresi, dan 3,6% dari gangguan kecemasan. Jumlah penderita depresi meningkat
lebih dari 18% antara tahun 2005 dan 2015. (Infodatin, 2018).
Gangguan jiwa dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Hasil analisis
dari WHO sekitar 450 juta orang menderita gangguan jiwa termasuk
13
1
(Ashturkar & Dixit, 2013). Gangguan jiwa adalah penyakit dengan manifestasi
psikologik atau perilaku berkaitan dengan gangguan fungsi akibat gangguan biologik,
sosial, psikologik, genetika, fisik atau kimiawi Salah satu penyakit gangguan jiwa
adalah skizofrenia dimana ianya adalah penyakit kronik, parah dan menyebabkan
1
Berdasarkan Riskesdas di Indonesia sendiri gangguan jiwa berat seperti skizofrenia
menimbulkan beban bagi pemerintah, keluarga serta masyarakat oleh karena
produktivitas pasien menurun dan akhirnya menimbulkan beban biaya yang besar
bagi pasien dan keluarga (Rusmini & Awan dramawan, 2013). Riset Kesehatan Dasar
yang dilakukan oleh Kementrian Republik Indonesia menyimpulkan bahwa
prevalensi ganggunan mental emosional yang menunjukan gejala depresi dan
kecemasan, usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah
penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia
mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Jumlah
gangguan jiwa berat atau psikosis/ skizofrenia tahun 2013 di Indonesia provinsi-
provinsi yang memiliki gangguan jiwa terbesar pertama antara lain adalah Daerah
Istimewa Yogyakarta (0,27%), kemudian urutan kedua Aceh ( 0,27%), urutan ketiga
sulawesi selatan (0,26%), Bali menempati posisi keempat (0,23%), dan Jawa Tengah
menempati urutan kelima (0,23%) dari seluruh provinsi di Indonesia (Rusmini &
Awandramawan,2013).
Jumlah penderita gangguan jiwa di Jawa Tengah dari tahun ke
diri sendiri maupun orang lain. Sering juga disebut gaduh gelisah atau
1
2
bentuk perilaku yang memiliki resiko untuk melukai seseorang baik fisik
dengan latih pada klien melakukan relaksasi seperti, tarik nafas dalam,
pukul bantal dan kasur, senam, dan jalan-jalan. Latih klien ntuk bicara
menolak dengan baik. Latih deeskalasi secara verbal maupun tulis, latih
kepercayaan yang dianut. Latih klien patuh minum obat dengan cara 6
benar, dan diberikan terapi aktivitas kelompok (Budi Anna Keliat et.al,
2019).
3.300 orang hingga 9.300 orang. Angka kejadian ini merupakan penderita
setiap individu. Rasa marah biasanya terasa saat keteganggan otot mulai
progresif.
bagian tubuh tertentu sehingga timbul perasaan rileks secara fisik. Teknik
diawali dari tubuh bagian atas sampai tubuh bagian bawah. Relaksasi otot
rasa tegang yang dialami oleh individu secara timbal balik, sehingga
2014).
4
B. Perumusan Masalah
kekerasan?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
progresif
progresif
3. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis
5
b. Bagi Mahasiswa
1. Pengertian
Marah yang tidak memiliki tujuan khusus, tapi lebih merujukpada suatu
orang lain. Perilaku kekerasan adalah salah satu bentuk perilaku yang
7
2
2. Penyebab
a. Waham
c. Halusinasi
e. Kerusakan kognitif
h. Depresi
i.
2020) :
Subjektif
Objektif
c. Wajah memerah.
f. Suara keras.
i. Merusak lingkungan.
j. Amuk/agresif.
Adaptif Maladaptif
Keterangan :
perasaan orang lain, atau tanpa merendahkan harga diri orang lain.
2
b. Frustasi adalah respon yang timbul akibat gagal mencapai tujuan atau
menimbulkan kemarahan.
5. Etiologi
resiko bunuh diri, depresi, harga diri rendah, ketidak berdayaan, isolasi
a. Faktor predisposisi
individu :
1) Psikologis
2) Perilaku reinforcement
3) Teori psikoanalitik
menyenangkan.
4
eksternal.
1. Prilaku Kekerasan
bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan (Pardede, 2020). Perilaku
secara fisik, baik pada dirinya sendiri maupun orang lain, disertai
dengan amuk dan gaduh gelisah yang tidak terkontrol (Putri, Arif &
Renidayati 2020).
a. Pengertian
otot tangan, kaki, dahi, mata, otot-otot bibir, lidah, rahang, dada
adrenalin untuk eksitasi serabut otot. Impuls syaraf yang tiba pada
membungkus miofibril.
peptida yang satu sama lainnya saling melilit dalam satu heliks.
kepala meluas jauh keluar dari badan filamen miosin atau terletak
otak bagian bawah dan bagian tengah dan berakhir pada serabut
perabaan nadi akan didapatkan nadi teraba lebih pelan dan teratur
nyaman, dan rileks. Sayangnya hingga saat ini belum ada alat
d. Prosedur Relaksasi
berikut:
rileks.
saja.
efek samping yang berbahaya tetapi beberapa hal berikut ini perlu
kiri.
1. Defenisi
psikologi.
(Pardede, 2020) :
Subjektif
lingkungan.
Objektif
Adaptif Maladaptif
14
Keterangan :
4. Etiologi
resiko bunuh diri, depresi, harga diri rendah, ketidak berdayaan, isolasi
kekerasan seperti :
a. Faktor predisposisi
1) Psikologis
2) Perilaku reinforcement
perilaku kekerasan.
3) Teori psikoanalitik
menyenangkan.
eksternal.
5. Penatalaksanaan
diindikasikan untuk melindungi pasien atau orang lain dari cidera pada
Widiyatmoko 2019).
dilakukan dengan cara latihan tarik nafas dalam, dan pukul kasur atau
teratur dengan prinsip lima benar (benar klien, benar nama obat, benar
cara minum obat, benar waktu minum obat, dan benar dosis obat),
1. Kelolaan Kasus I
mengatakan datang ke IGD pada pada tanggal 25 April 2022 dengan keluarga
klien mengatakan pasien pertama kali dirawat pada tahun 2007 dikarenakna
mengamuk dan terakhir dirawat tangal 13 april 2022 Di RSJD Surakarta dan
mengamuk dirumah.
percaya, identifikasi penyebab kekerasan atau marah, tanda dan gejala yang
resiko kekerasan, SP 2 : evaluasi Latihan fisik beri pujian, jelaskan 6 benar obat
pada pasien, jelaskan manfaat minum obat pada pasien, masukan jadwal minum
1. Mata melotot/pandangan 1 1 0
tajam
2. Tangan mengepal 1 0 0
3. Wajah memerah 1 1 0
7. Suara keras 1 1 0
8. Bicara ketus 1 0 0
Tot 8 4 0
al
Berdasarkan tabel 1 tersebut hasil evaluasi setelah diberikan terapi
relaksasi otot progresif selama 3 hari menunjukan bahwa tanda dan gejala
26
2
menjadi angka 0
2. Kasus Kelolaan II
Pasien mengatakan datang ke IGD pada pada tanggal 26 April 2022 klien
pujian, jelaskan 6 benar obat pada pasien, jelaskan manfaat minum obat
evaluasi minum obat klien dan beri pujian, jelaskan control emosi dengan
pasien,
3
Tabel 2. Evaluasi Intervensi pemberian terapi relaksasi otot progresif pada Tn. A
2. Tangan mengepal
1 1 0
3.
Wajah memerah
1 1 0
7. Suara keras 1 1 1
8. Bicara ketus 1 1 1
Tot 11 10 2
al
Pasien mengatakan datang ke IGD pada pada tanggal 21 April 2022 klien
tanggal 21 april 2022 karena obat habis dan klien gelisah tidak bisa tidur.
x/menit,.
pujian, jelaskan 6 benar obat pada pasien, jelaskan manfaat minum obat
evaluasi minum obat klien dan beri pujian, jelaskan control emosi dengan
5
pasien,
2. Tangan mengepal
1 0 0
3. Wajah memerah
1 1 0
4. Posturtubuh kaku
1 1 1
5. Mengumpatdengan kata-kata 0 0 0
kasar
6. Mengancam 1 0 0
7. Suara keras 1 0 0
9. Bicara ketus 1 1 0
Tot 8 5 1
al
menjadi angka 1
usia 33 tahun didapatkan hasil, pada Tn. A usia 31 tahun, didapatkan bahwa
tidak tahu tentang cara melalukan teknik relaksasi otot progresif dan
diri dalam posisi rileks, Meminta klien untuk memejamkan matanya dengan
nafas dengan panjang , Meminta kepada pasien untuk : menarik nafas dalam
dan tetaplah tegang selama 5 detik, hembuskan nafas perlahan dan kendurkan
7
secara perlahan katakan dalam hati : “rileks dan pergi”, Meminta pasien
kepala kebahu kiri, Mengangkan kedua bahu seolah ingin menyentuh telinga,
hati “rileks dan pergi”, Menarik nafas dalam dan mengencangkan otot-otot
dada dan tahan 5 detik, hembuskan nafas dan kendurkan secara perlahan,
menekan keluar dan tarik kedalam, tahan 5 detik, hembuskan nafas dan
kendurkan perlahan sambil katakan dalam hati “rileks dan pergi”, Meminta
kencangkan otot kaki dibawah lutut, tekuk jari kaki kebawah seolah – olah
menyentuh telapak kaki, angkat jari kaki keatas seolah – olah hendak
15. PEMBAHASAN
tubuh kaku.
35
2
mereka alami.
Bukti
marah, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan
fisik beri pujian, jelaskan 6 benar obat pada pasien, jelaskan manfaat minum
obat pada pasien, masukan jadwal minum obat dalam kegiatan pasien. SP 3 :
evaluasi minum obat klien dan beri pujian, jelaskan control emosi dengan
verbal, Latihan control emosi dengan verbal masukan dalam jadwal pasien,
relaksasi progresif.
C. Implikasi Keperawatan
pasien 1 adalah data subjektif pasien mengatakan pasien lebih tenang , dan
data objektif pasien tampak tidak gelisah , Pasien telah melakukan teknik
tidur, depresi, mengurangi kelelahan, kram otot, nyeri pada leher dan
relaksasi progresif pada keaadaan yang memiliki respon ketegangan otot yang
kegiatan sehari-hari.
16. BAB V
17. PENUTUP
A. Simpulan
tanda dan gejala pada hari ke satu sampai hari ke tiga dilakukan
2. Hasil evaluasi hari ke satu di dapatkan data tanda dan gejala pada
Tn.E sebanyak 8 tanda dan gejal, pada Tn.A sebanyak 11 tanda dan
3. Hasil evaluasi hari terkahir didapatkan tanda dan gejala yang di alami
oleh Tn. E sebanyak 0, pada Tn. A sebanyak 2 tanda gejala, dan pada
kekerasan .
B. Saran
1. Penulis Lain
Hasil karya ilmiah akhir ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penulis
40
2
2. Profesi Keperawatan
Hasil karya ilmiah akhir ini dapat menjadi acuan dalam pemberian
3. Institusi
18. Karya ilmiah akhir ini dapat digunakan sebagai tambahan literatur
42
2
Irfan, M. (2012). Fisioterapi bagi Insan Resiko perilaku kekerasan . Edisi Kedua.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kisner, C & Colby, L. A. (2017). Terapi Latihan Dasar Dan Teknik Therapeutic
Exercise : Fundations and Techniques. F. A. Davis Company, USA. 1 (6).
Nabyl, R.A. (2012). Deteksi Dini Gejala & Pengobatan Resiko perilaku
kekerasan . Yogyakarta: Aulia Publishing.
Sherwood L. 2012. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta: EGC;