UKS di SMA
Pengelolaan UKS di SMA
©2021 Direktorat Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
ISBN : 978-602-5616-46-4
Pengarah:
Purwadi Sutanto (Plt. Direktur SMA)
Penanggungjawab:
Juandanilsyah (Koordinator Bidang Peserta Didik)
Penulis:
Juandanilsyah
Fathnuryati Hidayah
Alex Firngadi
Aam Masroni
Wawan Setiawan
Umi Wahyuningsih
Yayu Mukaromah
Yudha Kusniyanto
Dwi Subekti
Aline Ardhiani Diah
Icih Tresnaasih
Reza Hendrawan
Kontributor:
Ribka Ivana Sebayang, Mariati, Yusuf Rokhmat, Agus Suharyanto.
Pengulas:
Zakiah Dianah, Lulus Tri Wahyuni, Setiya Wijaya, Metta Restutiani, Eris
Rustandi, Anissa Rahmayanti, Elsi Eka Rahmawati, Heri Fitriono, Murjiyanto,
Mamad Mahfudin, Rosdiana, Diana Susanti, Rigil Munajat, Fajar Hirbariadi,
Eka Nurwulan Asriani, Adam Nugroho.
Sekretariat:
Ryan Armendaris, Andhika Ibnu Rishadi, Amalia Adhi Saleh. DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH ATAS
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
Diterbitkan oleh Direktorat Sekolah Menengah Atas
Jl. RS Fatmawati Cipete Jakarta Selatan PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Telp: 021-75911532 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
www.sma.kemdikbud.go.id 2021
iv v
PENGANTAR
Amanat Peraturan Bersama (PB) 4 Kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan Kementerian
Dalam Negeri Nomor 6/X/PB/2014; Nomor 73 Tahun 2014; Nomor 41 Tahun 2014
dan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah/Madrasah (UKS/M), pasal 4 dan 5 menegaskan bahwa kegiatan pokok UKS
yaitu penanaman dan pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Namun demikian, kita masih menemukan adanya cara pandang satuan pendidikan
yang menempatkan Program UKS terpisah dari pembelajaran. Banyak satuan
pendidikan yang masih memiliki pemahaman yang berbeda di satuan pendidikan
bahwa Program UKS adalah hal yang berbeda dan terpisah dari kegiatan sekolah.
Padahal, antara program UKS dan proses pembelajaran bisa berjalan bersamaan
melalui intrakurikuler, integrasi dengan mata pelajaran yang relevan, kokurikuler,
ekstrakurikuler, maupun dalam kegiatan pembiasaan sehari-hari.
Purwadi Sutanto Sebagai langkah konkret untuk memberikan gambaran komprehensif pengelolaan
UKS di sekolah, Direktorat SMA menyusun buku Pengelolaan UKS SMA yang bertujuan
Plt. Direktur SMA antara lain menjadi referensi bagi sekolah untuk dapat mengimplementasikan UKS,
serta memberikan gambaran kegiatan implementatif yang dapat diintegrasikan
dengan Program UKS.
Semoga buku pengelolaan UKS ini dapat menjadi inspirasi bagi satuan pendidikan
untuk dapat mengembangkan UKS.
Purwadi Sutanto
NIP 196104041985031003
vi vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR vii Kekerasan dan Kecelakaan 52
DAFTAR ISI viii IMS dan HIV AIDS 54
Penyakit Tidak Menular 56
BAGIAN 1. PENDAHULUAN 1
Penyakit Menular Lainnya 62
Latar Belakang 2
Landasan Hukum 5 BAGIAN 4. INTEGRASI PROGRAM UKS
Tujuan 7 DALAM KEGIATAN SEKOLAH 67
Ruang Lingkup 8 Integrasi Program UKS melalui Kegiatan
Pembiasaan di Sekolah 71
BAGIAN 2. KONSEP PENGELOLAAN Integrasi Program UKS dalam Kegiatan
UKS SMA 11
Pembelajaran Intrakurikuler 72
Pengertian UKS 12
Integrasi Program UKS dalam Pembelajaran
Tujuan UKS 12 PPKN (Kelompok Umum) 76
Trias UKS 15 Integrasi Program UKS dalam Pembelajaran
Stratifikasi UKS 19 Biologi (Kelompok Peminatan MIPA) 79
Tugas dan Fungsi Tim Pelaksana UKS SMA 23 Integrasi Program UKS dalam Pembelajaran
Struktur Organisasi Tim Pelaksana UKS Sosiologi (Kelompok Peminatan IPS) 81
di Tingkat Satuan Pendidikan 24 Integrasi Program UKS dalam Pembelajaran
Antropologi (Kelompok Peminatan Bahasa) 84
Komponen Tata Kelola 28
Integrasi Program UKS dalam Kegiatan
Sarana Prasarana Pendukung UKS 38
Kokurikuler 88
BAGIAN 3. ISU-ISU KESEHATAN Integrasi Program UKS dalam Kegiatan
DALAM PROGRAM UKS SMA 41 Ekstrakurikuler 91
Kesehatan Reproduksi 42 Duta UKS 107
Gizi 44
BAGIAN 5. PENUTUP 109
Kebersihan Diri 46
Sanitasi 47 LAMPIRAN-LAMPIRAN 114
Kesehatan Mental 48 DAFTAR PUSTAKA 152
NAPZA 50
viii ix
11
Pendahuluan
1
rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan internasional.
Untuk mendukung pengembangan UKS, empat kementerian Pelaksanaan program UKS menempati peran strategis yang
yang terdiri atas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ditandai dengan dukungan regulasi, mulai dari Undang-undang,
Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan Kementerian peraturan pemerintah, peraturan presiden, instruksi presiden,
Dalam Negeri membuat peraturan bersama pada tahun 2014 peraturan/kebijakan lintas kementerian, hingga keputusan
tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS. Kegiatan utama UKS menteri.
disebut dengan Trias UKS yang meliputi Pendidikan Kesehatan,
Landasan hukum yang berkaitan erat dengan implementasi UKS,
Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah
antara lain:
Sehat yang didukung dengan manajemen/tata kelola yang baik.
Kesuksesan pelaksanaan UKS juga tidak lepas dari peran Tri Pusat 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat. Pendidikan Nasional;
Saat ini, kondisi UKS memerlukan terobosan untuk mempercepat 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
pengembangannya melalui pengukuran pelaksanaan Trias UKS dan tentang Kesehatan;
manajemen UKS di sekolah yang terdiri dari strata minimal, standar,
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
optimal dan paripurna. Stratifikasi UKS ini memetakan kondisi UKS
Pendanaan Pendidikan;
di seluruh Indonesia untuk pengambilan kebijakan, pembinaan,
sekaligus memudahkan sekolah untuk mengimplementasikan UKS 4. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
yang baik. Adapun target jumlah sekolah/madrasah yang masuk Kesehatan Nasional;
dalam kategori Strata Paripurna tahun 2021 ini sejumlah 25% 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017
sampai dengan tahun 2024 sejumlah 70%. tentang Penguatan Karakter;
7. Peraturan Menko PMK No. 1 tahun 2018 tentang Rencana Aksi 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20
Nasional Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja tahun Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada
2017-2019: Satuan Pendidikan Formal;
8.
Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan dan 15.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
Kebudayaan Republik Indonesia, Menteri Kesehatan Republik 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Indonesia, Menteri Agama Republik Indonesia, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024;
dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 6/X/PB/2014,
16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1429/MENKES/SK/
Nomor 73 Tahun 2014, Nomor 41 Tahun 2014, Nomor 81
XH/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan
Tahun 2014 Tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Lingkungan Sekolah.
Kesehatan Sekolah/Madrasah;
Konsep
Isu-isu Pengelolaan
Kesehatan dalam UKS
program UKS 02
11
PENGERTIAN UKS Pada usia remaja masih tergolong kelompok umur yang rawan
terhadap masalah kesehatan. Di sisi lain, pada periode ini menjadi
Definisi UKS adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesempatan yang tepat untuk menanamkan pemahaman kebiasaan
kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang hidup sehat di sekolah.
pendidikan. upaya untuk membina dan mengembangkan pola Tujuan diselenggarakannya program UKS, secara umum adalah
hidup sehat di sekolah. Upaya ini dilakukan secara terpadu lintas sebagai berikut:
program dan lintas sektor sehingga semua unsur di sekolah
mendukung peningkatan hidup sehat dan pada akhirnya dapat
membentuk perilaku hidup bersih dan sehat bagi seluruh warga TUJUAN UMUM UKS
sekolah terutama peserta didik, guru dan tenaga kependidikan.
TRIAS UKS
Meningkatkan hidup bersih dan sehat baik dalam
bentuk fisik, nonfisik, mental maupun sosial; 2 Peningkatan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik, dapat dilakukan dengan penanaman prinsip dan
pola hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan,
Bebas dari pengaruh dan pengunaan obat-
4
Meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta
didik, sehingga dapat belajar, tumbuh dan Pendidikan
Kesehatan
Trias UKS
berkembang secara harmonis dan optimal;
1. Melaksanakan Pendidikan
Kesehatan di Sekolah
(Health Education in School)
Memiliki sikap, keyakinan, daya tangkal bahwa
5
Pelayanan
2. Menyelenggarakan Pelayanan
perbuatan yang harus dihindari adalah bahaya Kesehatan
Kesehatan di Sekolah
rokok, kenakalan remaja, kehamilan di luar nikah, (Health Care in School)
HIV/AIDS, narkoba, anemia, dan hepatitis B. 3. Menciptakan Lingkungan
Pembinaan Lingkungan Sekolah yang Sehat (Healthy
Sekolah Sehat School Environment)
2. Penyusunan Surat Keputusan tim pelaksana UKS. UKS mengacu kepada stratifikasi UKS. Sekolah harus memenuhi
seluruh indikator (pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan,
3. Penyediaan media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
pembinaan lingkungan sekolah sehat, dan manajemen UKS) pada
(KIE) Kesehatan (alat peraga, poster).
kelompok stratifikasi UKS tertentu (minimal atau standar atau
4. Penyediaan sarana prasarana olahraga. optimal atau paripurna). Berikut penjelasan mengenai startifikasi
5. Penyediaan dana untuk kegiatan UKS dan pemeliharaan UKS:
sanitasi sekolah.
• Sekolah memiliki stratifikasi UKS Minimal apabila telah
6.
Melakukan kemitraan dengan Puskesmas atau dengan memenuhi seluruh indikator (pendidikan kesehatan,
instansi terkait lainnya. pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat
7. Penyusunan rencana kegiatan tahunan UKS. dan manajemen UKS) pada kelompok stratifikasi UKS Minimal.
8.
Melakukan konsultasi/koordinasi dengan Tim Pembina • Sekolah memiliki stratifikasi UKS Standar apabila telah
UKS. memenuhi seluruh indikator (pendidikan kesehatan,
9. Memiliki sarana dan prasarana UKS. pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat
10. Penggunaan Rapor Kesehatanku dan manajemen UKS) pada kelompok stratifikasi UKS Standar.
11. Pelibatan seluruh guru dalam kegiatan UKS. • Sekolah memiliki stratifikasi UKS Optimal apabila telah
Program UKS sebaiknya disusun sebagai program yang memenuhi seluruh indikator (pendidikan kesehatan,
berkesinambungan, yakni dapat berkelanjutan setiap pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat
tahunnya. Oleh karena itu, pelaksanaan program UKS harus dan manajemen UKS) pada kelompok stratifikasi UKS
dikelola dengan manajemen yang terukur dan komprehensif. Optimal.
SEKRETARIS II Unsur Guru tahunan kegiatan UKS dengan Tim Pelaksana UKS di
Ketua Komite Sekolah tingkat sekolah.
• Menerima laporan pelaksanaan pembinaan UKS dari
Ketua Tim Pelaksana.
ANGGOTA
¾ Unsur Komite Sekolah/Orang tua;
¾ Unsur Petugas UKS dan Puskesmas; 2. Ketua
¾ Unsur Guru;
¾ Unsur Peserta Didik; • Membuat program kerja UKS.
¾ OSIS, Kader UKS, PKK Desa;
¾ Unsur yang dianggap perlu sesuai
• Memimpin rapat-rapat pembahasan persiapan dan teknis
kebutuhan pelaksanaan.
• Menyusun rancangan pelaksanaan kegiatan pembinaan
dan pengembangan UKS sesuai kebijakan yang ditetapkan.
• Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan pengarahan
pelaksanaan UKS.
c. BNN dalam pendidikan kesehatan, misalnya penyuluhan Kegiatan peningkatan kompetensi dapat dilaksanakan melalui
antinarkoba. pelatihan-pelatihan kepada guru dan peserta didik sebagai
kader kesehatan di sekolah. Tujuannya untuk meningkatkan
d. Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD)
pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan program
dalam pembinaan lingkungan sekolah sehat, misalnya
kegiatan UKS. Peserta didik sebagai kader kesehatan remaja
mengembangkan budaya lingkungan bersih, hijau dan
di sekolah harus selalu meningkatkan kapasitasnya untuk
rindang.
menggerakkan rekan sebayanya dalam membiasakan hidup
e. Pihak lain di luar pemerintahan, seperti dengan perusahaan
bersih dan sehat di lingkungan sekolah, sehingga akan tercipta
melalui program tanggung jawab sosial perusahaan yang
lingkungan sekolah yang sehat dan nyaman bagi peserta didik.
tertarik untuk mengembangkan kesehatan peserta didik.
Untuk dapat menjalankan peran strategis tersebut, para kader
f. Alumni. Sekolah sangat terbuka untuk berkoordinasi,
kesehatan sekolah perlu dilatih supaya terampil melakukan
berkolaborasi, dan melibatkan langsung para alumni
penyuluhan/promosi kesehatan.
dalam penyelenggaraan kegiatan UKS. Pelibatan
alumni, misalnya, dengan mengundang mereka menjadi
narasumber dalam kegiatan sosialisasi UKS atau kerja 5. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
sama sponsorship dalam penyelenggaraan kegiatan UKS.
a. Monitoring
Tujuan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam pelaksanaan
4. Peningkatan Kapasitas pembinaan dan pengembangan UKS adalah untuk mengetahui
Dalam memastikan keterlaksanaan Trias UKS maka komponen sampai sejauh mana manfaat maupun keberhasilan dari
tripusat pendidikan yang terdiri dari masyarakat, sekolah kegiatan yang telah dilaksanakan, serta untuk mengetahui
dan keluarga dapat terlibat dalam peningkatan kapasitas. kendala-kendala dan hambatan-hambatan, sekaligus untuk
Sekolah dapat melibatkan komite sekolah atau mengundang mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang mungkin
perwakilan orang tua murid yang memiliki kompetensi di terjadi baik pada tahap perencanaan pelaksanaan dan
• Berkesinambungan yaitu secara bertahap sesuai 3. Materi pelaporan mengenai keberhasilan pelaksanaan
dengan kebutuhan, fungsi dan tanggung jawab. kegiatan UKS dan upaya pengembangan untuk
mengatasi hambatan yang ditemukan.
• Obyektif yaitu berdasarkan kriteria yang jelas dan
baku. 4. Waktu pelaporan hasil pelaksanaan UKS di sekolah
disusun dan disampaikan dua kali dalam setahun,
5. Cara dan Teknik Evaluasi
yaitu berupa:
• Cara evaluasi, Penilaian dapat dilakukan degan
• Laporan tengah tahunan yang disampaikan pada
bentuk kualitatif dan atau kuantitatif sesuai
bulan Januari.
dengan keperluan.
• Laporan tahunan di sampaikan pada bulan Juli.
• Teknik evaluasi, dilakukan dengan: Tes,
pengamatan, skala sikap, wawancara, • Pelaporan disampaikan kepada Ketua Tim UKS di
pemeriksaan, analisa data (mengetahui seluruh sekolah, Puskesmas, Tim Pembina UKS kelurahan.=
01 03 01 06 11
Poster-poster Stetoskop Kamar mandi/WC
Tempat tidur lengkap Meja UKS
terpisah untuk pria
dan wanita
02 07 12
03 08 13
Torso gigi Senter kecil Perpustakaan
lengkap dan besar UKS
01 04 07
Catatan kesehatan
peserta didik
Selimut Timbangan
badan
04 09
Anatomi reproduksi Data kegiatan
Perlengkapan Lain:
02 05 08
wanita
Perlengkapan
P3K
Tensimeter Pengukur
tinggi badan
05 10
Alat ukur lengan Alat kebersihan
lingkar atas
41
U KS adalah sebuah program yang dilakukan untuk membantu
mengatasi berbagai permasalahan kesehatan yang sering
muncul pada anak usia sekolah dan remaja. Melalui implementasi
remaja serta memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender,
mempertimbangkan moral, nilai agama, perkembangan mental,
dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan Pelayanan kesehatan reproduksi remaja dilaksanakan melalui
lingkungan sehat yang tepat, permasalahan kesehatan remaja pemberian komunikasi, informasi, dan edukasI, konseling, serta
dapat dicegah sehingga dapat membentuk remaja SMA yang pelayanan klinis medis.
sehat dan bertanggung jawab. Berbagai permasalahan kesehatan
Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi meliputi materi:
anak sekolah yang menjadi prioritas di Indonesia adalah sebagai
berikut: a. Pendidikan keterampilan hidup sehat;
1 2 3 4
Kebersihan diri adalah kesehatan diri seseorang yang bersih Sanitasi adalah pengendalian semua faktor lingkungan fisik
dari segala penyakit yang berasal dari dalam tubuh diri sendiri manusia yang dapat menimbulkan akibat buruk terhadap
dan lingkungan sekitar. Diri dan lingkungan yang bersih dapat kehidupan manusia, baik fisik maupun mental. Komponen sanitasi
membantu peserta didik terhindar dari penyakit. Untuk menjaga terdiri dari sarana prasarana, perilaku hidup bersih dan sehat dan
diri dan lingkungan yang sehat, anak usia sekolah dan remaja manajemen sanitasi sekolah. Sarana prasarana sanitasi sekolah
dapat menerapkan PHBS. Sehingga, peserta didik secara sadar meliputi ketersediaan air bersih, jamban sehat, sarana cuci
melakukan kegiatan sehari-hari dengan menerapkan prinsip hidup tangan dengan sabun dan air mengalir, pembuangan limbah cair
bersih dan sehat. Manfaat dari PHBS adalah setiap orang menjadi dan pengelolaan sampah. Perilaku hidup bersih dan sehat terkait
sehat dan tidak mudah sakit, serta tumbuh sehat dan cerdas. sanitasi meliputi cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, buang
air kecil dan besar di jamban, mengkonsumsi makanan dan jajanan
yang sehat dan bergizi, mengelola sampah serta melaksanakan
PHBS di sekolah
manajemen kebersihan menstruasi. Sedangkan manajemen
sanitasi sekolah meliputi perencanaan dan penganggaran untuk
Mencuci tangan dengan sabun dan air
1 yang mengalir. memastikan perawatan, pembinaan dan peningkatan kapasitas
dalam mencapai sanitasi sekolah yang baik.
Mengonsumsi jajanan sehat yang rendah
2 garam, gula dan lemak di kantin sekolah.
Sarana prasarana sanitasi sekolah
Menggunakan jamban yang bersih dan
3 sehat.
meliputi ketersediaan:
4
5
Olahraga yang teratur.
02
Menimbang berat badan dan mengukur
7 tinggi badan setiap bulan. 04
Pembuangan
8 Membuang sampah pada tempatnya. limbah cair dan
Sarana cuci tangan
dengan sabun dan
pengelolaan sampah air mengalir
Jenis-jenis NAPZA
naik, tekanan darah tinggi, pupil melebar sampai koma
(catatan: setiap jenis Napza dan dosis yang digunakan
mempunyai dampak keracunan yang berbeda).
1. Stimulan adalah obat-obatan yang dapat merangsang
atau meningkatkan kerja susunan saraf pusat dan • Sakaw yaitu keadaan penderitaan sakit sekali sekujur
membuat pengguna merasa lebih segar, lebih waspada, tubuh, gabungan dari rasa sakit/ nyeri yang hebat, juga
dan percaya diri. Obat-obatan stimulan meliputi: Kokain, disebabkan karena gejala putus obat khusus (misalnya
amfetamin, shabu-sabu/ekstasi dan nikotin pada rokok. heroin/ putaw).
2. Depresan adalah obat yang dapat menurunkan atau • Gangguan psikis seperti gelisah, cemas, takut, curiga,
menekan kerja susunan saraf pusat, walaupun tidak selalu waspada berlebihan, panik, bingung, mudah tersinggung,
membuat pengguna menjadi merasa tertekan. Obat depresi, gembira berlebihan, agresif, gangguan daya
depresan meliputi: alkohol, opiat, opioid, heroin, morphine,
ingat, gangguan nalar dan konsentrasi, banyak bicara,
codein metadon, petidin, dan palfium, Cannabis (daun
gangguan kesadaran dan perilaku.
ganja) dsb.
• Kehidupan sosial memburuk, prestasi sekolah mundur
3. Halusinogen adalah obat yang dapat menyebabkan terjadi-
bahkan bisa berhenti sekolah, hubungan keluarga
nya halusinasi. Halusinasi ialah gangguan/penyimpangan
persepsi dari kenyataan. Pengguna dapat mengalami memburuk, bahkan bisa mengarah pada kegiatan kriminal
gangguan atau distorsi dari persepsi pendengaran, karena mencuri untuk membeli Napza.
persepsi penglihatan, misalnya objek yang kecil menjadi
besar. Efek dari halusinogen sulit diprediksi, tergantung
dari suasana hati pengguna. Obat halusinogen meliputi:
Lysergic Acid Diethylamide (LSD), magic mushroom,
mecaline, ekstasi, sabu-sabu dan mariyuana (ganja).
Tindak kekerasan adalah perilaku yang dilakukan secara fisik, ketakutan, trauma, kerusakan barang, luka/cedera, cacat, dan
psikis, seksual, dalam jaringan (daring), atau melalui buku ajar atau kematian Salah satu bentuk kekerasan yang sering di alami
yang mencerminkan tindakan agresif dan penyerangan yang oleh remaja adalah perundungan atau bullying.
terjadi di lingkungan satuan pendidikan dan mengakibatkan
Jenis-jenis
Tindak Kekerasan:
g. Pencabulan merupakan tindakan, proses, cara,
perbuatan keji dan kotor, tidak senonoh, melanggar
a. Pelecehan merupakan tindakan kekerasan secara kesopanan dan kesusilaan;
fisik, psikis atau daring;
h. Pemerkosaan merupakan tindakan, proses,
b. Perundungan merupakan tindakan mengganggu, perbuatan, cara menundukkan dengan kekerasan,
mengusik terus-menerus, atau menyusahkan; memaksa dengan kekerasan, dan/atau menggagahi;
c. Penganiayaan merupakan tindakan yang i. Tindak kekerasan atas dasar diskriminasi terhadap
sewenangwenang seperti penyiksaan dan suku, agama, ras, dan/atau antargolongan (SARA)
penindasan; merupakan segala bentuk pembedaan, pengecualian,
d. Perkelahian merupakan tindakan dengan disertai adu pembatasan, atau pemilihan berdasarkan pada SARA
kata-kata atau adu tenaga; yang mengakibatkan pencabutan atau pengurangan
pengakuan, perolehan, atau pelaksanaan atas hak
e. Perpeloncoan merupakan tindakan pengenalan asasi manusia dan kebebasan dasar dalam suatu
dan penghayatan situasi lingkungan baru dengan kesetaraan;
mengendapkan (mengikis) tata pikiran yang dimiliki
sebelumnya; j. Tindak kekerasan lainnya sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
f. Pemerasan merupakan tindakan, perihal, cara,
perbuatan memeras; Sumber: Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan
Penyakit tidak menular atau PTM, didefinisikan sebagai penyakit 4. Diabetes melitus
yang tidak dapat menular dari satu orang kepada orang lain,
Diabetes adalah penyakit yang timbul karena
melalui bentuk kontak apapun. Remaja perlu memahami Konsep
salah satu organ tubuh (pankreas) tidak dapat
5x5 dalam penyakit tidak menular. Konsep 5x5 yaitu 5 penyakit
memproduksi insulin dalam jumlah cukup (diabetes
tidak menular dan 5 faktor risiko yang menyebabkannya. Faktor
tipe 1), atau tubuh kita tidak dapat menggunakan
risiko ini saling berkaitan satu sama lain, sehingga penting untuk
insulin dengan efektif (diabetes tipe 2).
mengetahui dan menghindari semua perilaku tersebut.
5. Penyakit jiwa
Ada berbagai macam jenis penyakit jiwa, dengan
gejala yang bervariasi. Biasanya hal ini terlihat dari
adanya pikiran-pikiran, persepsi, emosi, perilaku
dan hubungan antar personal yang abnormal.
32
67
T ujuan pendidikan nasional, sebagaimana
dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah untuk berkembangnya
diamanatkan dalam bentuk kurikulum yang operasional yang disebut sebagai
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dijalankan
benar-benar selaras ataupun sesuai dengan kebutuhan serta
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman karakteristik unsur-unsur dalam sekolah dan lingkungan terkait.
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, Analisis konteks menjembatani antara standar ideal pendidikan
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP), Standar Kompetensi
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Menjadikan Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses (SP), dan Standar
manusia yang cerdas, berkarakter dan sehat adalah salah satu Penilaian Pendidikan (SPP) dengan kondisi nyata yang ada
dari tujuan pendidikan nasional yang menjadi pijakan program di sekolah. Artinya, analisis konteks merupakan perangkat
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Program UKS merupakan pendukung yang membantu sekolah untuk leluasa dalam
upaya membina serta mengembangkan kebiasaan hidup sehat mengembangkan KTSP namun tetap terjaga sesuai standar
yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pendidikan nasional.
pelayanan kesehatan di sekolah. UKS dilakukan dalam rangka
Analisis konteks dalam pelaksanaan penyusunan KTSP berwujud
pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah.
evaluasi diri (self evaluation) terhadap sekolah. Hal itu dapat
Sasaran utama dari kegiatan UKS tentu saja adalah peserta didik
dilakukan dengan menerapkan pendekatan SWOT (Strengths,
beserta lingkungan hidupnya. Dengan demikian program UKS
Weaknesses, Opportunities, Threats ). Pendekatan tersebut dapat
secara nyata merupakan bagian integral dari proses pendidikan
diterapkan kajian lingkungan internal, untuk memahami strengths
di sekolah, selaras dengan tujuan pendidikan nasional.
(kekuatan) dan weaknesses (kelemahan), bersama dengan kajian
Akomodasi program UKS dalam pendidikan di sekolah dapat lingkungan eksternal untuk mengungkap opportunities (peluang)
dilakukan melalui beberapa bentuk, baik kegiatan intrakurikuler dan threats (tantangan) yang ada. Adapun analisis konteks
integrasi dengan mata pelajaran yang relevan, kokurikuler, melalui SWOT terdiri atas:
ekstrakurikuler, maupun dalam kegiatan pembiasaan sehari-hari.
1. Visi, misi, dan tujuan sekolah
Namun demikian, agar akomodasi program UKS berjalan dengan
baik, penggunaan kegiatan tersebut sebaiknya didahului dengan 2. Identifikasi SI dan SKL
analisis konteks. 3. Kajian internal atau kondisi sekolah (kekuatan dan
Analisis konteks merupakan upaya yang dilakukan sekolah kelemahan) yang meliputi: (1) peserta didik, (2) pendidik dan
untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik sekolah tenaga kependidikan, (3) sarana dan prasarana, (4) biaya,
dan elemen pendukungnya agar model pendidikan di sekolah (5) program-program, dan 6 kondisi lingkungan (alam/
geografi, sosial, dan budaya)
PEMBELAJARAN PPKN (KELOMPOK 4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai Pancasila terkait dengan
kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
UMUM) warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Materi Hakikat hak dan kewajiban warga negara dalam kasus
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pelanggaran hak dan kewajiban dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
(PPKn) adalah mata pelajaran yang bertujuan menanamkan,
Program UKS Pembiasaan perilaku menciptakan dan menjaga lingkungan
memberikan pemahaman serta menguatkan nilai-nilai bersih sehat
Program UKS Pencegahan perilaku penyalahgunaan narkoba di kalangan • Guru melakukan refleksi dan mengajak peserta didik
remaja untuk bersama-sama menyimpulkan bahwa banyak
remaja menggunakan narkoba karena merasa kurang
Integrasi Menemukan nilai-nilai kultural di masyarakat sebagai mendapat dukungan dari sekitarnya, pergaulan yang
materi dengan benteng budaya untuk mencegah perilaku penyalahgunaan salah hingga depresi. Sehingga nilai-nilai kultural yang
program UKS narkoba di kalangan remaja dapat menjadi benteng budaya adalah nilai tenggang
Model Discovery Learning rasa, toleran, empati, dan juga gotong royong.
Pembelajaran • Guru juga mengajak peserta didik terlibat dalam
Kegiatan Pendahuluan program UKS yaitu bagaimana agar peserta didik
pembelajaran memiliki kesadaran untuk bersama-sama mencegah
• Guru dapat membuka kelas dengan berdoa, perilaku penyalahgunaan narkoba.
menyampaikan salam, cek presensi serta membuat
jokes ringan untuk membangun kesiapan psikologis • Guru mengucapkan terima kasih dan menutup
peserta didik pembelajaran.
• Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan Catatan : indikator pencapaian kompetensi di kembangkan oleh masing-masing guru
pembelajaran mata pelajaran di sesuaikan dengan kompetensi dasar.
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yang Setiap Saka memiliki beberapa krida, yang masing-masing
artinya Orang Muda yang Suka Berkarya. Pendidikan mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Salah
kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian satunya adalah Saka Bakti Husada yang merupakan wadah
kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan,
penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Hal ini penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk
termaktub melalui Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang
Pendidikan Kepramukaan. kesehatan.
Dalam Kurikulum 2013, pendidikan kepramukaan ditetapkan Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader
sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib. Hal ini mengandung pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu
makna bahwa pendidikan kepramukaan merupakan kegiatan melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota
ekstrakurikuler yang secara sistemik diperankan sebagai Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Krida yang
wahana penguatan psikologis-sosial-kultural (reinforcement) menjadi bagian dari Saka Bakti Husada di antaranya adalah
perwujudan sikap dan keterampilan kurikulum 2013 yang Krida Bina Lingkungan Sehat, Krida Bina Keluarga Sehat, Krida
secara psikopedagogis koheren dengan pengembangan sikap Penanggulangan Penyakit, Krida Bina Gizi, Krida Bina Obat,
100 Pengelolaan UKS di SMA Integrasi Program UKS dalam Kegiatan Sekolah 101
Membimbing • Guru/Pembina/Pembimbing/Praktisi/ Penutup
penyelidikan mandiri Narasumber membimbing peserta didik
dan kelompok melakukan pengumpulan data/informasi • Peserta didik bersama Guru/Pembina/Pembimbing/Praktisi/
(pengetahuan, konsep, teori) tentang Narasumber menyimpulkan secara bersama-sama tentang tema yang
pengelolaan lingkungan, penyebab Kerusakan sudah dipelajari
lingkungan/ Krisis air bersih/Banjir/Tanah
longsor/ Sampah melalui berbagai macam • Guru/Pembina/Pembimbing/Praktisi/Narasumber menyampaikan
cara untuk menemukan berbagai alternatif pesan yang menarik
penyelesaian masalah. • Guru/Pembina/Pembimbing/Praktisi/Narasumber mengajak untuk
• Guru/Pembina/Pembimbing/Praktisi/ berdoa dan menutup kegiatan
Narasumber mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik untuk berpikir tentang masalah
dan ragam informasi yang dibutuhkan
untuk pemecahan masalah yang dapat
dipertahankan.
• Setelah peserta didik mengumpulkan cukup 4. Integrasi Program UKS dalam Kegiatan
data selanjutnya mereka menawarkan
penjelasan dalam bentuk hipotesis, penjelasan,
Ekstrakurikuler Desain Grafis
dan pemecahan masalah
Promosi dan publikasi program dan kegiatan UKS sangat
Mengembangkan dan Peserta didik mengolah informasi yang sudah
menyajikan hasil karya ditemukan dari percobaan dengan berbagai data
penting. Pembuatan logo, buletin, buku saku, leaflet, brosur,
lain dari berbagai sumber. Penyajian ini tidak pamflet, baliho, banner, sangat diperlukan. Ekstrakurikuler
hanya berupa laporan tertulis tetapi bisa berwujud
aplikasi, prototype, program computer, sajian desain grafis adalah ekstrakurikuler yang membahas dan
multimedia yang menarik dan dapat dipamerkan. mempelajari bidang multimedia seperti membuat desain
Pameran dapat melibatkan peserta didik lainnya,
guru-guru, maupun masyarakat. Siapapun dapat logo, buletin, buku saku, leaflet, brosur, pamflet, baliho,
menjadi penilai ataupun memberikan umpan balik. banner, dan lain-lain. Sehingga promosi dan publikasi UKS
Analisis dan evaluasi • Setelah peserta didik mendapat jawaban
dapat diintegrasikan dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
proses pemecahan terhadap masalah yang ada, selanjutnya
masalah dianallisis dan dievaluasi. Ekstrakurikuler desain grafis dapat membantu program
• Peserta didik dalam menganalisis dan
UKS dengan kreativitasnya. Dengan kata lain ekstrakurikuler
mengevaluasi proses mereka sendiri dan
keterampilan penyelidikan dan intelektual desain grafis dapat mendukung sebagai sarana program UKS
yang mereka gunakan. Selama fase ini, guru
meminta peserta didik untuk merekonstruksi
agar mudah diterima dan menarik bagi para peserta didik.
pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan Tema-tema dalam program UKS seperti pengelolaan
selama proses kegiatan belajarnya.
sampah, P3K, donor darah, sosialisasi bahaya narkotika,
kesehatan reproduksi, atau juga gizi dapat menjadi sumber
102 Pengelolaan UKS di SMA Integrasi Program UKS dalam Kegiatan Sekolah 103
ide yang dicetuskan dalam bentuk produk desan grafis. Maka Mendesain • Perencanaan dilakukan secara kolaboratif
kemudian model project-based learning menjadi sesuai untuk perencanaan proyek antara guru/pembimbing dengan peserta didik.
Dengan demikian peserta didik diharapakann
digunakan dalam integrasi program UKS dan ekstrakurikuler akan merasa memiliki atas proyek tersebut.
desain grafis, seperti pada contoh berikut ini: Perencanaan berisi tentang aturan main,
pemilihan aktivitas yang dapat mendukung
Kegiatan Membuat media sosialisasi dalam bentuk grafis dalam menjawab pertanyaan esensial dengan
mengintegrasikan berbagai subjek yang
mendukung, serta menginformasikan alat
Tema Bahaya narkotika bagi generasi muda dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk
Program UKS Sosialisasi mengenai bahaya penyalahgunaan menyelesaikan proyek.
narkotika dan obat terlarang Menyusun jadwal • Guru/Pembimbing dan peserta didik secara
Integrasi materi Membuat produk grafis seperti poster atau pamflet sebagai langkah nyata kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
dengan program UKS sebagai media sosialisasi bahaya penyalahgunaan dari sebuah proyek menyelesaikan proyek. Waktu penyelesaian
narkotika dan obat terlarang proyek harus jelas, dan peserta didik diberi
arahan untuk mengelola waktu yang ada.
Model Pembelajaran project-based learning Biarkan peserta didik mencoba menggali
sesuatu yang baru, akan tetapi guru/
Pendahuluan pembimbing juga harus tetap mengingatkan
apabila aktivitas peserta didik melenceng
• Guru/Pembina/Pembimbing/Praktisi/Narasumber membuka kegiatan
dari tujuan proyek. Proyek yang dilakukan
dengan berdoa
oleh peserta didik adalah proyek yang
• Guru/Pembina/Pembimbing/Praktisi/Narasumber menyampaikan tema membutuhkan waktu yang lama dalam
dan tujuan kegiatan pengerjaannya, sehingga pendidik meminta
• Guru/Pembina/Pembimbing/Praktisi/Narasumber menyampaikan peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya
pentingnya tema tersebut dipelajari secara berkelompok.
104 Pengelolaan UKS di SMA Integrasi Program UKS dalam Kegiatan Sekolah 105
Menguji hasil, fakta, • Penilaian terhadap desain poster tentang
dan data percobaan desain sebuah poster yang dapat
atau penelitian mempengaruhi masyarakat untuk tidak
dihubungkan dengan terpengaruh penggunaan narkoba, dilakukan DUTA UKS
berbagai data lain dari untuk membantu guru/pembimbing dalam
berbagai sumber mengukur ketercapaian standar, berperan
dalam mengevaluasi kemajuan masing masing
peserta didik, memberi umpan balik tentang Duta UKS adalah bagian dari
tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh Kader Kesehatan Sekolah
peserta didik. Penilaian produk dilakukan saat
masing-masing kelompok mempresentasikan (KKS) yang berperan
produknya di depan kelompok lain secara untuk mendukung
bergantian.
kegiatan UKS
Mengevaluasi • Pada akhir proses pembelajaran, guru/ khususnya di kegiatan
kegiatan/pengalaman pembimbing dan peserta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek ekstrakurikuler.
yang sudah dijalankan. Proses refleksi
dilakukan baik secara individu maupun
kelompok. Pada tahap ini, peserta didik
diminta untuk mengungkapkan perasaan dan Duta UKS juga sangat membantu bagi peserta
pengalamannya selama menyelesaikan proyek didik agar mereka dapat:
poster tersebut.
Penutup 1 2 3
• Peserta didik bersama Guru/Pembina/Pembimbing/Praktisi/
Menjadi promotor/ Membantu teman,
Narasumber menyimpulkan secara bersama-sama tentang tema yang Menolong penggerak dan guru, keluarga
sudah dipelajari dirinya sendiri motivator dalam dan masyarakat
• Guru/Pembina/Pembimbing/Praktisi/Narasumber mengajak untuk dan orang lain upaya mening- dalam memecahkan
berdoa dan menutup kegiatan untuk hidup sehat katkan kesehat- permasalahan ke-
di lingkungan an diri sendiri, sehatan dan lainnya
yang sehat. teman-teman termasuk melakukan
dan lingkungan rujukan ke pelayanan
sekitar. kesehatan/lembaga
terkait.
106 Pengelolaan UKS di SMA Integrasi Program UKS dalam Kegiatan Sekolah 107
5 5
Penutup
109
U saha Kesehatan Sekolah (UKS) memiliki tujuan untuk
membina dan meningkatkan kesehatan anak usia sekolah
pada setiap satuan Pendidikan. UKS memiliki peran penting
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri
Agama, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia sebagai
dasar pelaksanaan UKS.
dalam upaya mewujudkan sekolah sehat. Sesuai dengan tujuan
Dengan dukungan kebijakan lintas kementerian, Program UKS di
umum dibentuknya UKS, yaitu membina dan meningkatkan
satuan pendidikan memiliki peran strategis dalam menciptakan
kesehatan anak usia sekolah pada satuan pendidikan, membantu
pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan para
meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik
pelajar. Pada tahap selanjutnya, pembiasaan perilaku tersebut
yang tercermin dalam kehidupan perilaku hidup bersih dan sehat,
tentu diharapkan akan menjadi perilaku yang melekat pada diri
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan
peserta didik atau dengan kata lain akan menjadi karakter bagi
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal.
peserta didik. Bagi peserta didik, terbiasa hidup bersih dan sehat
Berdasarkan tujuan umum tersebut, jelas bahwa UKS sangat tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah tetapi menjadi
diperlukan sekolah. Kegiatan UKS dapat diwujudkan dengan kebiasaan di mana pun mereka berada.
mengimplementasikan tiga program pokok UKS yang dikenal
Argumentasi-argumentasi itulah setidaknya yang harus kita
istilah Trias UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan
bangun dan kuatkan kembali sehingga program UKS di satuan
Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.
pendidikan akan kembali menemukan “ruh”-nya. Menjadi jalan
Pengembangan UKS di sekolah sejauh ini kerap dipandang para mencetak generasi muda yang sehat, berperilaku hidup bersih
pelaksana di satuan pendidikan adalah sesuatu yang berbeda dan sehat, dan memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang
dengan kegiatan pembelajaran di sekolah. Karena itu, program harmonis dan optimal.
UKS tidak jarang pada akhirnya dianggap menjadi beban atau
Satuan pendidikan bisa mendapatkan gambaran yang utuh
membebani proses pembelajaran sehingga sekolah kesulitan
tentang pengelolaan program UKS yang baik, misalnya, satuan
dalam mencapai kompetensi sebagaimana dipersayaratkan.
pendidikan berkoordinasi dengan Tim Pembina (TP) mulai dari
Urgensi program UKS untuk bisa dilaksanakan di satuan tingkat provinsi, kabupaten/kota, tingkat kecamatan, hingga
Pendidikan bukan saja kepentingan Kementerian Pendidikan tingkat desa/kelurahan. Ditambah juga informasi dengan instansi/
dan Kebudayaan. Akan tetapi menjadi program bersama lintas lembaga mana saja satuan pendidikan bisa mengembangkan
kementerian yang ditunjukkan dengan disepakatinya pelaksanaan kerja sama dan kolaborasi dalam mengembangkan kegiatan UKS.
Pembinaan UKS secara terpadu yang diperkuat dengan
Hal substantif yang juga harus menjadi perhatian dalam
diterbitkannya Surat Keputusan Bersama (SKB 4 Menteri) antara
pengembangan UKS di SMA adalah pentingnya membangun
Lampiran 1
NO. Indikator/ Komponen Penjelasan
KEGIATAN UKS SMA
1 PENDIDIKAN KESEHATAN
Satuan A Penilaian Minimal
TRIAS UKS Kegiatan Pendidikan
SMA 1.1 Adanya rencana Jelas.
pembelajaran tentang
Pendidikan Literasi kesehatan a Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan
Pendidikan gizi a Kesehatan
Kebersihan diri a 1.2 Pendidikan kesehatan 1. Pendidikan Kesehatan
dilaksanakan secara Untuk SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA pendidikan
Pembiasaan aktivitas fisik a kurikuler (intrakurikuler, kesehatan yang dimaksud terdiri dari materi:
Pendidikan kesehatan reproduksi a ko kurikuler atau a. Gizi seimbang (gizi seimbang, jajanan sehat, dll)
Pendidikan Keterampilan Hidup sehat ekstrakurikuler) b. Kebersihan diri / personal higiene (CTPS, sikat
a
(PKHS) gigi, dll) dan Kesehatan Lingkungan (jamban
sehat, pemberantasan sarang nyamuk, kantin
Pembinaan kader kesehatan sekolah a sehat, dll)
Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan a c. Kesehatan reproduksi
Kesehatan • Penjaringan kesehatan dan d. PKHS / Life Skill / Social Skill / Pendidikan
a
pemeriksaan berkala Kesehatan Jiwa Sekolah/madrasah, internet
• Deteksi dini tumbuh kembang a sehat
Pemberian Tablet Tambah Darah bagi e. Pencegahan NAPZA termasuk merokok
a f. Pencegahan kekerasan dan cedera termasuk
peserta didik putri
pencegahan bencana
P3K dan P3P a g. Pencegahan penyakit tidak menular
Konseling a h. Pencegahan IMS dan HIV AIDS
Pembinaan Pengelolaan sanitasi sekolah i. Pencegahan COVID-19 (pencegahan COVID-19,
a adaptasi kebiasaan baru)
Lingkungan Pemanfaatan pekarangan sekolah
Sehat
a Untuk TK/RA pendidikan kesehatan yang
Pemberantasan sarang nyamuk a dimaksud terdiri dari materi :
a. Gizi seimbang
Pembinaan kantin dan PKL sekitar a b. Kebersihan diri/lingkungan
sekolah c. Pencegahan kekerasan
Penerapan Kawasan tanpa rokok, d. Dll
a 2. Materi yang diberikan disesuaikan dengan prioritas
narkoba, kekerasan, dan pornografi
daerah
3. Terdapat dokumentasi materi dan foto kegiatan
namun tetap mengacu pada kegiatan Trias UKS. sabun dan air mengalir?
A. Setelah buang air besar
Nama :
B. Sebelum makan
Jenis Kelamin :
C. Sebelum tidur
Umur :
D. a dan b benar
Sekolah :
Kelas : 4. Urutkanlah langkah - langkah mencuci tangan di bawah ini:
Tanggal Pengisian : 1. Bersihkan bagian bawah kuku dengan sabun
2. Bilas tangan dengan air bersih dan mengalir
3. Basahi tangan dengan air bersih mengalir
A. Instrumen pengetahuan 4. Gosok sabun ke telapak tangan, punggung tangan dan sela
Lingkari jawaban yang benar pada setiap pertanyaan dibawah ini. jari-jari
1. Apa yang kamu ketahui tentang kegiatan Usaha Kesehatan 5. Keringkan dengan handuk bersih / tisu
Sekolah (UKS)? A. 1, 2, 3, 4, 5
A. Pendidikan kesehatan B. 3, 1, 2, 4, 5
B. Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala C. 3, 4, 1, 2, 5
C. Pembinaan lingkungan sehat D. 4, 1, 3, 2, 5
D. Semua benar
5. Berikut ini manakah yang merupakan masalah gizi yang dapat
terjadi pada remaja:
A. Kegemukan
B. Anemia
6. Berikut ini adalah praktik baik terkait gizi seimbang, kecuali: 10. Pernyataan tentang menstruasi berikut benar, kecuali:
A. Perbanyak makanan cepat saji A. Menstruasi adalah tanda primer pubertas perempuan
B. Sarapan cukup dengan buah segar B. Tidak boleh keramas pada saat menstruasi
C. Minum tablet tambah darah bagi remaja putri dua kali setahun C. Menggunakan pembalut sekali pakai atau pakai ulang pada
D. Makan buah dan sayur setiap hari saat menstruasi
D. Menstruasi biasanya berlangsung 3-7 hari
7. Berikut adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah anemia,
kecuali: 11. Bagaimana cara mengetahui seseorang yang sudah terinfeksi HIV
A. Minum tablet tambah darah bagi remaja putri AIDS?
B. Makan buah-buahan dan sayuran hijau A. Infeksi HIV tidak bisa diketahui oleh tes apapun
C. Makan daging B. Terlihat melalui penampilan fisik yang kurus
D. Semua benar C. Melalui tes laboratorium
D. Mengalami gejala penyakit kulit
8. Berikut ini adalah pengertian yang tepat tentang kesehatan
reproduksi remaja: 12. Cara menghindarkan diri terhadap HIV AIDS bagi remaja antara
A. Kesehatan yang berhubungan dengan organ reproduksi lain, kecuali:
remaja A. Tidak melakukan hubungan seksual pranikah
B. Kesehatan yang berhubungan dengan risiko perilaku seksual B. Membekali diri dengan informasi mengenai cara
remaja menghindarkan diri dari HIV AIDS
C. Keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial yang C. Menjauhkan diri dari Orang dengan HIV AIDS (ODHA)
berhubungan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi D. Tidak menggunakan NAPZA
remaja
13. Pernyataan tentang Napza di bawah ini benar, kecuali:
D. Keadaan yang berhubungan dengan pubertas remaja
A. Napza adalah Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
9. Bagaimana cara menjaga kebersihan organ reproduksi: B. Stimulan, Depresan dan Halusinogen adalah jenis-jenis Napza
A. Cebok dengan air bersih dari arah belakang ke depan yang menimbulkan banyak risiko
B. Remaja putri mengganti pembalut setiap 4 jam pada saat C. Penggunaan jarum suntik tidak steril dalam penyalahgunaan
menstruasi
NO HARI / TANGGAL NAMA KELAS KELUHAN PENANGGULANGAN JAM KE NO JENIS LOMBA TINGKAT TAHUN JUARA KETERANGAN
1 1
2 2
3 3
2 2
3 3
6. BUKU DAFTAR KADER KESEHATAN REMAJA UKS 10. BUKU DAFTAR HADIR RAPAT PENGURUS UKS
NO HARI / TANGGAL NAMA KEGIATAN KETERANGAN NO HARI/ TANGGAL NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1
1
2
2
3
3
NO HARI / TANGGAL NAMA JABATAN TANDA TANGAN NO HARI/ TANGGAL NAMA KELAS KELUHAN PENANGANAN KETERANGAN
1 1
2 2
3 3
2 2
3 3
13. BUKU DAFTAR HADIR DOKTER JAGA 17. BUKU KONSULTASI GIZI REMAJA
NO HARI/ TANGGAL NAMA TANDA TANGAN KETERANGAN NO NAMA SISWA TANGGAL KELUHAN GIZI TANDA TANGAN
1 1
2 2
3 3
14. BUKU PEMERIKSAAN GURU DAN KARYAWAN 18. BUKU LAPORAN BULANAN
NO HARI/ TANGGAL NAMA UMUR KELUHAN DIAGNOSA TERAPI NO URAIAN LAPORAN KETERANGAN
1 1
2 2
3 3
NO HARI/ TANGGAL URAIAN MASUK KELUAR SALDO NO HARI/ NAMA KELAS JUDUL TANGGAL TANGGAL PARAF
TANGGAL BUKU PINJAM KEMBALI
1 1
2 2
3 3
Dalam perjalanannya, sejak tahun 1984 sudah beberapa kali D. Nomor: 2/P/SKB/2003; Nomor: 1068/Menkes/SKB/VII/2003;
diterbitkan Surat Keputusan Bersama seiring dengan perubahan Nomor: MA/230B/2003; Nomor: 4415-404 Tahun 2003: Tanggal
sistem pemerintahan dan perkembangan di bidang pendidikan dan 23 Juli 2003 tentang Tim Pembina UKS Pusat;
kesehatan maka dilakukan penyepurnaan pada tahun 2014 menjadi E. Nomor: 6/X/ PB/2014; Nomor: 73 Tahun 2014; Nomor: 41 Tahun
Peraturan Bersama 4 Menteri, Mendikbud, Menkes, Menag, Mendagri. 2014; dan Nomor: 81 Tahun 2014: tanggal 17 Oktober 2014 tentang
Nomor 6/X/PB Tahun 2014, Nomor 73 Tahun 2014, Nomor 41 Tahun Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/
2014, Nomor 81 Tahun 2014 - Tentang Pembinaan dan Pengembangan Madrasah (UKS/M).
Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M).
PROGRAM UKS/M
Kementerian
Agama
PERBER 4 UKS/M (REVISI DARI
2019 SKB 4 MENTERI) AKSELERASI UKS
Kementerian
Kesehatan
PEMBAHARUAN REVISI SKB
2003
Kabupaten/Kota
TP UKS/M Pusat
EMPAT MENTERI
Kecamatan
TP UKS/M
TP UKS/M
TP UKS/M
SMA/MA
Provinsi
WHO MEMPERKENALKAN KONSEP
2000
Pendidikan dan
HEALTH PROMOTING SCHOOL (HPS)
Kementerian
Kebudayaan
PENDIDIKAN KETERAMPILAN
Ditetapkan oleh:
1993
Walikota/
Gubernur
HIDUP SEHAT
Bupati
Camat
PROGRAM ANAK SEHAT
1992
Dalam Negeri
Kementerian
SEKOLAH
KANWIL KEMENAG
KA. PUSKESMAS
KEANGGOTAAN
SKB EMPAT MENTERI,
Ketua TP PKK
Unsur DISDIK
DPD Lainnya
DPD Lainnya
Instansi Lain
1984
BAPPEDA
BAPPEDA
SEKCAM
DINKES
DINKES
DISDIK
DISDIK
SETDA
SETDA
"TRIAS UKS"
KERJASAMA DEPDIKBUD
1973
& DEPKES
KABUPATEN/
KECAMATAN
PROVINSI
PUSAT
KOTA
SEKOLAH SEHAT PILOT
1956
UKS DI BEKASI
Logo UKS diciptakan oleh Sekretariat Tim Pembina UKS Pusat pada 2. Arti Logo
tanggal 4 Juli 1985. Pada tanggal 23 Juli 1985 Rapat Tim Pembina UKS
a. Segitiga sama sisi melambangkan lingkaran yang
Pusat telah menyetujui dan disepakati untuk dipakai sebagai logo
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seorang
UKS. Pada Rapat Kerja Nasional II Tim Pembina UKS seluruh Indonesia
anak yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
tahun 1991 di Batu, Jawa Timur, Logo UKS disetujui dan disahkan
Di samping itu, segitiga juga sekaligus melambangkan Trias
menjadi Logo UKS Nasional. Makna dan arti logo UKS adalah seperti
UKS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
terlihat pada gambar di bawah ini :
pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Logo UKS/M tersebut juga telah dilengkapi pula dengan Mars UKS/M
seperti terlampir pada lampiran di bawah ini.
1. Bentuk Logo
Logo Tim pembina UKS, terdiri atas segitiga sama sisi. Di dalam
segitiga tersebut terdapat sebuah lingkaran yang menyinggung
ketiga segitiga itu. Dalam lingkaran tertulis UKS (singkatan dari Usaha
Kesehatan Sekolah). Yang di tulis mendatar dan vertikal dengan huruf
K terletak di tengah-tengah.